cover
Contact Name
Muladi Putra Mahardika
Contact Email
muladimahardika@yahoo.com
Phone
+6285327061300
Journal Mail Official
parapemikir@poltektegal.ac.id
Editorial Address
Jalan Mataram No 9 Kota Tegal
Location
Kota tegal,
Jawa tengah
INDONESIA
Parapemikir Jurnal Ilmiah Farmasi
ISSN : 20895313     EISSN : 25495062     DOI : 10.30591
Core Subject : Health, Science,
Parapemikir journals based on the results of research in the field of Pharmacy science and community covering Social Behavior and Pharmacy Administration including Pharmacy, Biopharmaceuticals, Drug Submission Systems, Physical Pharmacy, Pharmaceutical Technology, Microbiology and Biotechnology Pharmacy, Pharmacology and Toxicology, Pharmacokinetics, Pharmaceutical Chemistry , Pharmaceutical Chemistry, Biological Pharmacy, Community and Clinical Pharmacy, Pharmaceutical Marketing, Alternative Medicine, Pharmacy Management, Farmakoekonomi, Farmakoepidemiology, Social Pharmacy, Pharmacy Policy.
Articles 343 Documents
Penggunaan Antibiotik Amoxilin Di Puskesmas Bulakamba Kabupaten Brebes Pada Bulan September – November 2009 Iin Widiyastuti Farmasi
Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 1, No 1 (2012): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/pjif.v1i1.23

Abstract

Antibiotik (anti=lawan, bios=hidup) adalah zat-zat kimia yang di hasilkan oleh fungsi dan bakteri, yang memiliki khasiat mematikan atau menghambat pertumbuhan kuman, sedangkan toksisitasnya pada manusia relatif kecil. Turunan zat-zat ini yang di buat secara semisintesis, juag termasuk kelompok ini, begitu pula senyawa sintesis.  Penelitian yang telah di lakukan, di peroleh data yang kemudian di bandingkan dengan beberapa literatur yang tersedia dan di dapatkan data pengguna tablet antibiotik amoxilin di Puskesmas Bulakamba Brebes pada bulan September-November 2009 terjbarkan dalam grafik di bawah. Dari hasil penelitian terlihat bahwa jumlah resep yang tidak rasional pada tahun 2009 bulan September (28,88%),Oktober (26,12%),November (35,26%)                                                                                                                                Kata kunci : Antibiotika, Fungsi, Bakteri, Toksisitas, Amosilin
COST OF ILLNESS PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 JKN NON PBI DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG PERIODE JANUARI-DESEMBER 2022 Finda Hamidah; Yustisia Dian Advistasari; Wulan Kartika Sari
Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 12, No 3 (2023): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/pjif.v12i3.5706

Abstract

Diabetes mellitus is a group of metabolic diseases characterized by hyperglycemia resulting from defects in insulin secretion. Diabetes Mellitus is classified into several types, namely type 1 diabetes mellitus, type 2 diabetes mellitus, gestational diabetes mellitus, and other types of diabetes mellitus. Treatment of diabetes mellitus requires a large amount of money because it requires a lifetime of treatment and frequent co-morbidities. The purpose of this study was to determine the characteristics of patients with type 2 diabetes mellitus and to determine the average direct medical costs in patients with type 2 diabetes mellitus with or without comorbidities at the inpatient installation of RSI Sultan Agung Semarang in 2022. The results of this study were 84 patients who met the inclusion criteria with a total of 43 female patients and 41 male patients. The most dominant age range is in the age range of 55-65 years. The type 2 diabetes mellitus patients with comorbidities with a total of 80 patients with 34 types of comorbidities of IDR 4,202 .124. Type 2 diabetes mellitus patients with the most comorbidities were type 2 diabetes mellitus patients with hypertension comorbidities with a total of 17 patients.
Formulasi Dan Evaluasi Fisik Sediaan Gel Sampo Minyak Atsiri Bunga Chamomile (Matricaria recucita L.) Dengan Variasi Konsentrasi HPMC Umi Nafisah; Yunita Diyan Permata Sari; Lola Nur Latifah
Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 12, No 1 (2023): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/pjif.v12i1.4435

Abstract

Rambut merupakan bagian terluar dari tubuh sehingga tidak terlepas dari efek buruk paparan sinar matahari, polusi, bahan kosmetik dan bahan pembersih lainnya. Radikal bebas dapat berasal dari polusi, debu, maupun diproduksi secara kontinyu sebagai konsekuensi dari metabolisme. Untuk melindungi diri dari radikal bebas, tubuh menghasilkan senyawa anti radikal bebas yang disebut dengan antioksidan. Minyak atsiri chamomile memiliki efektivitas antioksidan yang baik pada konsentrasi 0,5% - 10%. Pada formulasi sediaan gel sampo diperlukan bahan tambahan, salah satunya bahan pengental, seperti hidroksil propil metal selulosa (HPMC). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formulasi dan evaluasi fisik serta pengaruh variasi konsentrasi viscosity agent terhadap uji mutu fisik gel sampo minyak atsiri bunga chamomile. Formula sediaan gel sampo dibuat dengan variasi konsentrasi HPMC 2%, 2,5%, dan 3%. Konsentrasi minyak atsiri bunga chamomile 0,5%. Semua formula dilakukan uji fisik organoleptis, homogenitas, uji tinggi busa, uji pH, uji viskositas, uji kadar air, dan uji stabilitas dipercepat. Formulasi sediaan gel sampo minyak atsiri bunga chamomile dengan variasi konsentrasi HPMC memenuhi parameter sediaan sampo yang baik menurut SNI 06-2692-1992. Hasil uji stabilitas dipercepat pada ketiga formula menunjukkan sediaan yang stabil dan tidak memisah selama penyimpanan pada suhu ekstrim. Variasi konsentrasi viscosity agent berpengaruh signifikan viskositas sediaan sampo. 
UJI IDENTIFIKASI BAKTERI Esherichia coli PADA JAMU GENDONG KUNYIT ASEM DI KABUPATEN TEGAL Inur Tivani; Wilda Amananti; Ahmad Sunardi
Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 8, No 1 (2019): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/pjif.v8i1.1297

Abstract

Based on the results of previous studies conducted by researchers in January 2018 showed that the Total Plate Count (ALT) of Jamu Gendong in several villages in Talang sub-district did not meet the quality safety standards (ALT value of more than 104). The high ALT value indicates the presence of bacteria contained in the tamarind tamarind herbal medicine. One of the bacteria that often contaminates food and beverages or drugs is Escherichia coli. E. coli bacteria is a characteristic bacterium contaminated with food or drug samples. The purpose of this study is to test for the presence or absence of E coli bacteria in gedong kunyit asem herbal medicine in Tegal district.The identification test of E. coli bacteria was carried out through two techniques, namely staining and bacterial culture techniques. For coloring techniques, gram coloring tests will be carried out, while bacterial cultures include blood agar plates, and Macconkey agar media.The results showed that gram staining, as well as culture in the media of Blood Agar Plate and Macconkey Agar showed the presence of E. coli bacteria in samples of tamarind ancient tamarind in several villages in Tegal RegencyKeywords: identification test, Escherichia coli bacteria, Jamu genndong, Kunyit asem.
PENGARUH EKSTRAK MASERASI TEMU HITAM (Curcuma aeruginosa Roxb.) TERHADAP KENAIKAN BERAT BADAN MENCIT JANTAN (Mus musculus) Purgiyanti Purgiyanti
Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 1, No 2 (2012): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/pjif.v1i2.146

Abstract

Tanaman tradisional yang berkhasiat obat tumbuh di indonesia. Salah satunya yaitu tanaman temu hitam. Temu hitam telah banyak diketahui oleh masyarakat indonesia, terutama daerah pedesaan. Tanaman ini mudah tumbuh dikebun-kebun pekarangan rumah dan harganya relatif murah. tanaman temu hitam untuk penelitian. Diharapkan dengan adanya penelitian terhadap tanaman temu hitam, selain menambah ilmu pengetahuan tentang obat-obat tradisional, masyarakat juga dapat mengetahui ilmiah yang jelas tentang penggunaan tanaman temu hitam sebagai penambah nafsu makan. Kurkumin merupakan senyawa yang peka terhadap lingkungan terutama karena pengaruh ph dan suhu, cahaya serta radikal-radikal. Hasil penelitian menunjukkan konsumsi pakan mencit pada dosis 0,4 cc signifikan terhadap kontrol negatif, sehingga dapat dikatakan pemberian ekstrak temu hitam mempengaruhi jumlah pakan mencit. Pemberian ekstrak temu hitam dengan berbagai dosis dapat meningkatkan berat badan mencit yaitu pada dosis 0,3 cc signifikan terhadap kontrol positifKata Kunci: Tanaman tradisional, temu hitam, Kurkumin, ekstrak temu hitam
POTENSI EKSTRAK UMBI BIT (Beta vulgaris L.) SEBAGAI PEWARNA RAMBUT DALAM FORMULASI SEDIAAN GEL Mohammad Zaky; Dina Pratiwi; Saripah Saripah
Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 12, No 2 (2023): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/pjif.v12i2.5122

Abstract

AbstrakBetalain yang terkandung dalam Umbi bit (Beta vulgaris L.) dapat berguna sebagai pewarna alami untuk sediaan kosmetik. Tujuan penelitian ini untuk memformulasikan ekstrak umbi bit menjadi sediaan gel pewarna rambut yang baik. Pembuatan ekstrak dilakukan metode maserasi dengan pelarut etanol 50% .Formula sediaan gel pewarna rambut terdiri dari piragalol 0.5%, xanthan gum 1% serta ekstrak umbi bit konsentrasi 0%, 15%, 20%, 25% dan purified water sebagai pelarut. Pengujian terhadap sediaan meliputi uji organoleptik, uji pH, uji viskositas, uji iritasi, uji stabilitas warna yang dihasilkan, uji stabilitas warna terhadap pencucian, uji stabilitas warna terhadap matahari dan uji kesukaan. Sediaan gel pewarna rambut yang dihasilkan berwarna merah kecoklatan dan berbau khas umbi bit serta memiliki pH berkisar 5 dengan viskositas sekitar 5035-1236 cps. Sediaan gel ini tidak mengiritasi kulit dan mempunyai stabilitas warna yang baik. Dari uji kesukaan diketahui bahwa formula yang paling disukai adalah formula 4 dibandingkan formula lain dari segi tekstur, aroma dan warna. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ekstrak umbi bit dapat digunakan sebagai pewarna rambut yang aman digunakan untuk kulit.
Cycling Test Body Butter Maserat Biji Coffea canephora Dengan Variasi Asam Stearat Ni Made Dharma Shantini Suena; Ni Kadek Putri Krismawati; I Gede Made Suradnyana
Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 12, No 1 (2023): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/pjif.v12i1.2704

Abstract

Maserat air biji kopi hijau (Coffea canephora) mengandung senyawa asam klorogenat yang berperan utama sebagai antioksidan sehingga baik untuk memelihara kesehatan kulit. Body butter merupakan sediaan krim dengan kandungan butter yang lebih tinggi dari sediaan semisolida yang lain, sehingga baik digunakan sebagai pelembab kulit. Fluktuasi suhu cenderung menyebabkan krim tidak stabil, akibat perubahan sifat fisika kimia emulgatornya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui stabilitas fisik body butter maserat air biji kopi hijau (Coffea canephora) dengan variasi kadar asam stearat sebelum dan sesudah cyling test. Body butter diformulasikan dengan variasi kadar asam stearat 2% (F1) dan 6,5% (F2). Uji stabilitas fisik body butter dilakukan menggunakan metode cycling test yaitu dengan meletakkan sediaan pada suhu 4°C±2°C selama 24 jam kemudian dipindahkan pada suhu 40°C±.2°C selama 24 jam (satu siklus). Perlakuan ini dilakukan sebanyak 6 siklus. Uji stabilitas fisik body butter dilakukan sebelum dan sesudah cycling test yang meliputi pengamatan organoleptis, homogenitas, pH, daya sebar dan daya lekat. Hasil penelitian menunjukkan sediaan body butter F1 dan F2 mengalami perubahan dari segi organolpetis, homogenitas dan pH. pH body butter kedua formula mengalami penurunan namun masih memenuhi syarat yang ditentukan yaitu 4,5 - 7,0. Hasil uji statistik menunjukkan tidak adanya perbedaan bermakna daya sebar antara F1 sebelum dan sesudah cycling test. Sedangkan daya sebar F2 memiliki perbedaan bermakna antara sebelum dan sesudah cycling test. Dilihat dari uji daya lekat kedua formula menunjukkan nilai p 0,05 yang berarti terdapat perbedaan bermakna antara F1 dan F2 baik sebelum maupun sesudah cycling test dengan nilai p 0,05.
Formula Optimization of Sunscreen Lotion Leaves Muntingia calabura L. Extract Nurista Dida Ayuningtyas; Agustina Putri Pitarisa S; Rizqi Adi Irfani
Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 11, No 1 (2022): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/pjif.v11i1.2290

Abstract

Background : sunlight contains ultraviolet that happened skin problem from mild to severe. To overcome these problems, a sunscreen made from natural materials is relatively safe. CKersen Leaves (Muntingia calabura L.) contain total flavonoids and phenolics can be used as active ingredients. In lotion preparations, emulsifiers can affect the physical properties of lotions. Objective : from this research is to study the optimal emulgator composition of stearic acid and triethanolamine in 70% ethanol extract of Kersen Leaves. Method :  stearic acid and triethanolamine will be optimized using Software Design Expert version 11 Simplex Lattice Design method. Formula was evaluated using organoleptic, homogeneity, pH, dispersibility, adhesion, and viscosity. Result : showed that 8 run of 70% ethanol extract of lotion leaves of Kersen (muntingia calabura L.) were homogeneous, had a brown color, typical odor of greentea with a pH of 6.64-8.06; spread capacity 5.32-6.18 cm; adhesion of 3.85-15.37 seconds and viscosity of 2000-3100 cp. Conclusion : optimal formula for lotion preparations obtained stearic acid 3.31% : triethanolamine 2.69%. T test results show the equation that applies to the pH response, adhesion and viscosity.
Identifikasi Kulit Batang Kalangkala (Litsea Angulata Bi) Secara Makroskopik, Mikroskopik, Dan Skrining Fitokimia Fitriyanti Fitriyanti; Syamratul Qalbiyah; Putri Indah Sayakti
Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 9, No 2 (2020): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/pjif.v9i2.1832

Abstract

Kalangkala (Litsea angulata BI) merupakan salah satu spesies dari genus Litsea dan tergolong dalam keluarga Lauraceae. Sebagian masyarakat Kalimantan Selatan telah menggunakan tumbuhan Kalangkala dalam beragam pengobatan tradisional, seperti bagian kulit batangnya yang secara empiris berkhasiat untuk anti iritan. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan data ilmiah mengenai gambaran farmakognostik secara kualitatif dengan beberapa tahapan pemeriksaan organoleptik, makroskopik, mikroskopik, ekstraksi, dan skrining fitokimia. Pada pemeriksaan organoleptik kulit batang Kalangkala segar yaitu berwarna hijau, terasa agak pahit, dan bau khas lemah. Sementara serbuk simplisianya berwarna cokelat muda, rasa pahit agak kelat, dan berbau khas agak menyengat. Hasil pemeriksaan makroskopik kulit batang Kalangkala berbentuk tipis dan lunak, ketebalannya sekitar ± 3 mm, tekstur permukaan luar kulit batang Kalangkala memiliki tipe halus namun agak kasap dan bagian permukaan dalam teraba licin juga berlendir. Pada pemeriksaan mikroskopik terdapat epidermis, vakuola, kloroplas, sel batu, hablur kalsium oksalat, serat lumen, dan jaringan gabus. Ekstrak diperoleh dari maserasi simplisia menggunakan pelarut etanol 70%. Hasil skrining fitokimia menunjukkan bahwa serbuk simplisia dan ekstrak kental kulit batang Kalangkala mengandung metabolit sekunder berupa alkaloid, flavonoid, tanin, dan saponin.
PENENTUAN KADAR AIR LAPIS TUNGGAL MENGGUNAKAN PERSAMAAN BRUNAUER-EMMETT-TELLER (BET) DAN GUGGENHAIM-ANDERSON-deBOER (GAB) PADA BUBUK TEH Hatmiyarni Tri Handayani; Purnama Darmadji
Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 5, No 2 (2016): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/pjif.v5i2.386

Abstract

Pada era globalisasi, industri teh Indonesia akan menghadapi persaingan yang sangat ketat dengan akan diadakannya perdagangan bebas dan semakin mudahnya mobilitas faktor produksi sebagai akibat kemajuan di bidang teknologi komunikasi, informasi, dan transportasi. Upaya-upaya untuk meningkatkan eksistensi dan daya saing teh Indonesia di pasar Internasional dapat dilakukan melalui perbaikan mutu dan fleksibilitas produk teh sesuai dengan selera konsumen. Bubuk teh merupakan hasil pengeringan pucuk teh hijau segar dengan spray dryer. Selama penyimpanan maupun distribusi, bubuk teh mudah mengalami kerusakan akibat penyerapan uap air dari lingkungannya, sehingga menyebabkan turunnya mutu bubuk teh dan berpengaruh terhadap tingkat penerimaan konsumen. Penelitian ini bertujuan untuk penentuan  penyimpanan dan distribusi bubuk teh.Untuk menentukan kadar air lapis tunggal BET (Brunauer-Emmet-Teller) diperlukan data aw / (1-aw)M. Selanjutnya dibuat kurva regresi linier dengan aw sebagai sumbu X dan aw / (1-aw)M sebagi sumbu Y, sehingga dari kurva tersebut didapat persamaan garis lurus. Sedangkan untuk menentukan kadar air lapis tunggal GAB (Guggenhaim-Anderson-deBoer) diperlukan program GAB (Guggenhaim-Anderson-deBoer) yang selanjutnya data aw dan kadar air seimbang tersebut dimasukkan ke dalam program dan nantinya akan dihasilkan nilai Mo, C dan K. Selanjutnya dibuat kurva regresi linier dengan aw sebagai sumbu X dan aw / (1-aw)M sebagi sumbu Y sehingga dari kurva tersebut didapat persamaan garis lurus.Hasil penelitian kadar air lapis tunggal (Mo) untuk persamaan BET pada sampel Tanpa MD 100 gr dengan penambahan PEG 3,5 gr dan sampel MD 100 gr dengan penambahan PEG 3,5 gr setelah jadi bubuk, Sampel Tanpa MD 100 gr dengan penambahan PEG 3,5 gr dan sampel MD 100 gr dengan penambahan PEG 3,5 gr saat masih jadi larutan berturut – turut adalah 3,6% (db) dan  berada pada aw= 0,22; 3,6% (db) dan  berada pada aw= 0,22; 3,6% (db) dan  berada pada aw= 0,2; dan 3,8% (db) dan  berada pada aw= 0,23. Sedangkan untuk kadar air lapis tunggal GAB berturut – turut adalah 2,7% (db) dan berada pada aw = 0,1; 2,7% (db) dan berada pada aw = 0,1; 2,7% (db) dan berada pada aw = 0,095; dan 3,1% (db) dan berada pada aw = 0,11 Kata kunci : Bubuk Teh, Kadar Air Seimbang, Aktivitas Air, Kadar Air Lapis Tunggal BET, Kadar Air Lapis Tunggal GAB

Page 10 of 35 | Total Record : 343


Filter by Year

2012 2025


Filter By Issues
All Issue Vol 14, No 3 (2025): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 14, No 2 (2025): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 14, No 1 (2025): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 13, No 3 (2024): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 13, No 2 (2024): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 13, No 1 (2024): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 12, No 3 (2023): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 12, No 2 (2023): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 12, No 1 (2023): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 11, No 3 (2022): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 11, No 2 (2022): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 11, No 1 (2022): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 10, No 2 (2021): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 10, No 1 (2021): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 9, No 2 (2020): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 9, No 1 (2020): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 8, No 2 (2019): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 8, No 1 (2019): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 7, No 2 (2018): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 7, No 1 (2018): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 6, No 2 (2017): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 6, No 1 (2017): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 5, No 2 (2016): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 5, No 1 (2016): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 4, No 2 (2015): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 4, No 1 (2015): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 3, No 2 (2014): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 3, No 1 (2014): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 2, No 4 (2013): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 2, No 3 (2013): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 1, No 2 (2012): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 1, No 1 (2012): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi More Issue