cover
Contact Name
Muladi Putra Mahardika
Contact Email
muladimahardika@yahoo.com
Phone
+6285327061300
Journal Mail Official
parapemikir@poltektegal.ac.id
Editorial Address
Jalan Mataram No 9 Kota Tegal
Location
Kota tegal,
Jawa tengah
INDONESIA
Parapemikir Jurnal Ilmiah Farmasi
ISSN : 20895313     EISSN : 25495062     DOI : 10.30591
Core Subject : Health, Science,
Parapemikir journals based on the results of research in the field of Pharmacy science and community covering Social Behavior and Pharmacy Administration including Pharmacy, Biopharmaceuticals, Drug Submission Systems, Physical Pharmacy, Pharmaceutical Technology, Microbiology and Biotechnology Pharmacy, Pharmacology and Toxicology, Pharmacokinetics, Pharmaceutical Chemistry , Pharmaceutical Chemistry, Biological Pharmacy, Community and Clinical Pharmacy, Pharmaceutical Marketing, Alternative Medicine, Pharmacy Management, Farmakoekonomi, Farmakoepidemiology, Social Pharmacy, Pharmacy Policy.
Articles 343 Documents
Ekstrak Daun Tembakau (Nicotiana tabacum) Sebagai Akarisida Pada Caplak (Boophilus microplus) Nurul Fajriani M; Abdul Wahid Jamaluddin; Adryani Ris
Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 8, No 2 (2019): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/pjif.v8i2.1420

Abstract

Ticks as blood sucking ectoparasites in cattle can cause a variety of diseases, malnutrition to livestock emaciation. One of the natural acaricides is Tobacco which contains Flavonoids, Tanins and Saponins. The purpose of this study was to determine the activity of Akarisida tobacco leaf extract against Boophilus microplus ticks. In this study 50 ticks were used which were then divided into 5 setting groups with each group twice repeated. The negative control group was given 1% Na CMC, the positive control group was given bestrin forte synthetic medicine, group 3 was given 10% Tobacco Leaf Extract (EDT), group 4 was given 15% EDT, and group 5 was given 20% EDT. After spending 2 hours for 6 hours and determine which group will beat the tick the fastest. Data analysis using Anova One Way statistics. Boophilus microplus starts at a concentration of 10%, and the fastest to determine tick (the first 2 hours period is EDT 20%). Keywords— Boophilus microplus, tobacco leaf, tobacco leaf extract, akarisida
PELATIHAN PEMBUATAN SELAI JAHE UNTUK MASYARAKAT KELURAHAN PESURUNGAN LOR KOTA TEGAL Heni Purwatiningrum; Rizky Febriyanti; Purgiyanti Purgiyanti
Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 4, No 1 (2015): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/pjif.v4i1.291

Abstract

Tanaman obat keluarga (disingkat TOGA) adalah tanaman hasil budidaya rumahan yang berkhasiatsebagai obat. Taman obat keluarga pada hakekatnya adalah sebidang tanah, baik di halaman rumah, kebunataupun ladang yang digunakan untuk membudidayakan tanaman yang berkhasiat sebagai obat dalam rangkamemenuhi keperluan keluarga akan obat-obatan. Tanaman jahe (Zingiber officinale Rosc.) termasuk dalamkeluargatumbuhan berbunga (temu-temuan). Jehe banyak mengandung zat aktif yang sangat dibutuhkanuntuk metabolisme tubuh, tetapi rasa pedas yang sangat membuat masyarakat enggan mengonsumsinyasecara langsung sehingga perlu ada pengolahan jahe menjadi produk minuman atau makanan salah satunyaadalah selai jajahe. Selai atau sering disebut juga “jam” merupakan makanan semi padat yang berbahan dasarbubur buah dicampur dengan 35 – 45 bagian gula dan dipanaskan sampai kandungan gulanya berkisar antara50 – 65%. Pada dasarnya semua jenis buah-buahan yang matang dapat diolah menjadi selai.Kata Kunci : TOGA, Jahe, Selai
UJI AKTIVITAS SALEP ANTI JERAWAT EKSTRAK ETANOL DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia(Ten) Steenis) TERHADAP BAKTERI Propionibacterium acnes Cahyanta, Agung Nur; Ardiyanti, Nilla Yuliana
Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 7, No 2 (2018): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/pjif.v7i2.938

Abstract

Tanaman Binahong (Anredera cordifolia (Ten) Steenis ) merupakan tanaman yang tumbuh menjalar dan memiliki manfaat yang sangat besar dalam dunia pengobatan. Khasiat daun binahong tidak lepas dari kandungan metabolit sekundernya yang meliputi flavonoid, alkaloid, saponin, dan polifenol. Secara empiris daun binahong dapat digunakan untuk mengatasi salah satu penyakit kulit yaitu jerawat. Jerawat merupakan suatu kondisi terjadi penyumbatan kelenjar minyak pada kulit disertai infeksi dan peradangan. Salah satu penyebab terjadinya jerawat adalah bakteri Propionibacterium acnes. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri salep anti jerawat ekstrak etanol daun binahong dengan konsentrasi 25%, 30%, 35% terhadap bakteri Propionibacterium acnes. Metode ekstraksi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode maserasi dengan pelarut etanol 96%. Uji aktivitas antibakteri menggunakan metode cakram. Analisis data menggunakan One Way ANOVA dan dilanjutkan dengan uji Post Hoc. Berdasarkan uji aktivitas antibakteri, salep ekstrak etanol daun binahong memiliki kemampuan menghambat pertumbuhan Propionibacterium acnes terlihat dengan adanya zona hambat yang terbentuk. Diameter zona hambat pada salep dengan konsentrasi ekstrak 25% sebesar 17,8 mm, salep dengan konsentrasi 30% sebesar 19,6 mm, salep dengan konsentrasi 35% sebesar 22 mm, dan untuk basis salep tidak mempunyai kemampuan dalam menghambat bakteri Propionibacterium acnes. Hasil uji ANOVA diperoleh nilai signifikan 0,000 0,05, dapat disimpulkan bahwa pada taraf kepercayaan 95% terdapat perbedaan bermakna antara zona hambat dari masing-masing konsentrasi. Hasil uji lanjut Post Hoc menunjukkan ada perbedaan bermakna aktivitas antara basis dengan formula 1, formula 2, formula 3 karena P0.05.  Hasil pengukuran diameter zona hambat menunjukkan bahwa salep ekstrak etanol daun binahong memiliki daya hambat dengan kriteria kuat sampai dengan sangat kuat terhadap bakteri Propionibacterium acnes
PENGARUH BASIS SALEP HIDROKARBON DAN BASIS SALEP SERAP TERHADAP SEDIAAN SALEP EKSTRAK DAUN BUNGA SEPATU (Hibiscus rosa-sinensis L.) Ika Trisnajayanti
Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 2, No 3 (2013): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/pjif.v2i3.53

Abstract

Daun bunga sepatu (Hibiscus rosa-sinensis) merupakan salah satu tanaman obat yang dapat digunakan sebagai antimikroba. Salep adalah sediaan setengah padat, ditujukan untuk pemakaian topikal pada kulit atau selaput lendir. Basis salep merupakan komponen terbesar yang sangat menentukan kecepatan pelepasan / aksi dari obat, sehingga akan mempengaruhi khasiat atau keberhasilan terapi.                Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Farmasi Politeknik Harapan Bersama, mengenai pengaruh basis salep hidrokarbon dan basis salep serap terhadap sediaan salep ekstrak daun bunga sepatu. Daun bunga sepatu yang sudah kering kemudian diekstrak dengan menggunakan metode maserasi, selanjutnya dibuat salep dengan menggunakan metode pelelehan, salep yang diperoleh kemudian di uji sifat fisiknya yang meliputi uji organoleptis, homogenitas, daya sebar, daya lekat, dan daya proteksi, lalu dianalisis menggunakan metode anova.Untuk hasil penelitian ekstrak daun bunga sepatu yang didapat berwarna hitam dengan berat ekstrak yang diperoleh yaitu sebesar 84 g dan rendemen sebesar 25%. Dari hasil analisis Anova diperoleh nilai F Hitung F Tabel yang menyatakan bahwa ada pengaruh penggunaan basis salep hidrokarbon dan basis salep serap dalam formula sediaan salep ekstrak daun bunga sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.) terhadap sifat fisik salep. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa basis salep hidrokarbon mempunyai daya lekat dan daya proteksi yang baik, sedangkan basis salep serap mempunyai daya sebar yang baik terhadap sifat fisik sediaan salep ekstrak daun bunga sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.). Kata Kunci : Daun Bunga Sepatu, Ekstrak, Maserasi, Basis Salep.
Analisis kadar natrium siklamat dan tartrazin pada minuman Tai Tea yang beredar di Pakjo Palembang secara spektrofotometri UV-Vis Mauritz Pandapotan Marpaung; Siti Kartina
Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 11, No 2 (2022): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/pjif.v11i2.2434

Abstract

Bahan tambahan sering di temui pada makanan dan minuman diantaranya dapat berupa pemanis seperti natrium siklamat dan pewarna seperti tartrazin. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kadar natrium siklamat dan tartrazin pada minuman Thai Tea secara spektrofotometri UV-Vis. Metode penelitian ini menggunakan metode purposive sampling dengan 10 sampel Thai Tea yang berasal dari daerah Pakjo Palembang. Penentuan secara kualitatif kandungan natrium siklamat dilakukan dengan metode pengendapan dan kandungan tartrazin dengan metode kromatografi kertas. Hasil pengujian menunjukkan bahwa 10 sampel minuman Thai Tea mengandung pemanis buatan natrium siklamat dan pewarna tartrazin. Kadar pemanis buatan natrium siklamat pada setiap sampel yaitu sampel A sebesar 0,004 gram, sampel B sebesar 0,002 gram, sampel C sebesar 0,001 gram, sampel D sebesar 0,005 gram, sampel E sebesar 0,003 gram, sampel F sebesar 0,002 gram, sampel G sebesar 0,003 gram, sampel H sebesar 0,001 gram, sampel I sebesar  0,001 gram dan sampel J sebesar 0,003 gram. Kadar pewarna tartrazin pada setiap sampel yaitu sampel A sebesar 4,6322 mg/kg, sampel B sebesar 5,9561 mg/kg, sampel C sebesar 3,5479 mg/kg, sampel D sebesar 5,0153 mg/kg, sampel E sebesar 5,2336 mg/kg, sampel F sebesar 7,0540 mg/kg, sampel G sebesar 7,3335 mg/kg, sampel H sebesar 5,5321 mg/kg, sampel I sebesar 5,7311 mg/kg dan sampel J sebesar 5,5064 mg/kg. Kesimpulan dari penelitian ini adalah keseluruhan sampel minuman Thai Tea tidak melebihi batas maksimum penggunaan bahan tambahan pangan pemanis dan pewarna sehingga aman untuk di konsumsi.
Potensi Aktivitas Antioksidan Alstonia Scholaris dan Alstonia Macrophylla Diennisa Izzati Thahira; Farid Perdana; Noviyanti Noviyanti
Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 10, No 1 (2021): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/pjif.v10i1.2073

Abstract

Gaya hidup sehat dengan slogan back to nature merupakan tren yang ramai dibicarakan orang dalam sepuluh tahun terakhir, tren ini memanfaatkan bahan alam untuk pencegahan dan pengobatan. Para ahli pun merekomendasikan penggunaan tanaman berkhasiat obat, sebagai solusi agar terhindar dari zat - zat kimia yang berefek negatif bagi tubuh. Tanaman pulai (Alstonia) dari keluarga Apocynaceae. Alstonia macrophylla dan Alstonia scholaris merupakan dua spesies dari genus keluarga apocynaceae yang diketahui memiliki aktivitas antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk memperlihatkan potensi aktivitas antioksidan dua spesies tanaman dari Alstonia macrophylla dan Alstonia scholaris yang diketahui dapat menghambat radikal bebas dengan metode DPPH yang ditunjukkan dengan nilai IC50. Metode yang digunakan untuk penulisan dengan metode kajian pustaka (review) dari beberapa literatur. Literatur yang dipakai yaitu jurnal-jurnal relevan dan E-book yang berkaitan dengan kedua tanaman tersebut.Dari hasil kajian pustaka ini akan dibahas dua tanaman dari Alstonia macrophylla dan Alstonia scholaris yang memiliki aktivitas antioksidan. Dari hasil beberapa literatur yang ditemukan diketahui bahwa dari dua tanaman tersebut yaitu Ekstrak kulit batang Alstoni marcophylla memiliki potensi sebagai antioksidan dengan metode DPPH nilai IC50 yang tergolong rendah yaitu 0,71 mg/ml. dan hampir semua bagian organ tumbuhan Alstonia scholaris memiliki potensi aktivitas antioksidan yang beragam.
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI SENYAWA AKTIF FRAKSI ETANOL DAUN SIRSAK (Annona muricata Linn.) SEBAGAI ANTI INFLAMASI PENGHAMBAT ENZIM SIKLOOKSIGENASE-2 (COX-2) SECARA IN VITRO Erayadi Sukaryo; Siswa Setyahadi; Partomuan Simanjuntak
Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 6, No 2 (2017): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/pjif.v6i2.585

Abstract

Berbagai obat golongan anti inflamasi non-steroid (NSAID) telah banyak digunakan secara klinis untuk  inflamasi serta rheumatoid arthritis. Namun, obat NSAID tersebut memiliki sejumlah efek samping mulai dari yang ringan sampai serius. Enzim siklooksigenase (COX) adalah enzim utama dalam biosintesis pembentukan mediator nyeri. Daun tumbuhan sirsak (Annona muricata Linn.) dilaporkan mengandung senyawa asetogenin yang secara empiris selain sebagai anti kanker juga bermanfaat sebagai anti inflamasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui senyawa dari fraksi etanol daun sirsak yang berperan sebagai anti inflamasi dalam menghambat aktivitas enzim siklooksigenase-2 (COX-2). Studi aktivitas penghambatan enzim dilakukan secara in vitro dengan metode COX2 inhibitor screening assay dan pengukuran aktivitas menggunakan spektrofotometri UV-Vis yang dianalisis oleh microplate reader. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fraksi etanol daun tumbuhan sirsak (Annona muricata Linn.) dari fraksi etanol Fr.EtOH III.2.1 memiliki aktivitas anti inflamasi dengan nilai  IC50 sebesar 20,33 ppm. Identifikasi senyawa dari penelusuran pustaka dengan LC-MS dan FT-IR menunjukkan diduga senyawa Gigantetrocin A merupakan senyawa yang aktif sebagai anti inflamasi dengan rumus molekul C35H64O7.Kata kunci: Inflamasi, COX-2, Annona muricata, Sirsak,Gigantetrocin A
Uji Akivitas Imunomodulator Ekstrak Buah Petai (Parkia speciosa Hassk.) terhadap Titer Imunoglobulin (IgG) pada Mencit Balb/c yang Diinduksi dengan SDMD Yithro Serang; Ferika Indrasari
Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 8, No 1 (2019): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/pjif.v8i1.1306

Abstract

Immunomodulators are substances or drugs that can modulate the function and activity of the immune system. Most of the medicinal plants that have been studied prove the presence of immunostimulators, while immunosuppressors are still rare. Petai plants can function as antioxidants. There is a close relationship between antioxidants and the immune system giving antioxidants can stimulate and protect the cellular immune system. The purpose of this study was to determine the effect of administration and effective dose of petai fruit (Parkia speciosa Hassk) ethanol extract on increasing IgG titer in Balb / c mice induced by SDMD.This research method was started with Petai extraction and then tested for chemical content. Experimental animals consisted of 25 mice divided into 5 treatment groups, each group consisting of 5 mice. All groups were immunized with 1% SDMD as much as 0.2 ml / 20 g BB on day 8 (after being acclimatized for 7 days) intravenously. Test preparation is given orally for 7 days. On day 14, blood collection from retro orbital plexus was performed to collect serum and examined immunoglobulin G titers with indirect ELISA method.The benefit to be obtained from this study is to prove the ethanol extract of petai fruit (Parkia speciosa Hassk) can increase the immune system against foreign compounds with an increase in IgG titer in Balb / c mice induced by HRD. The results of Petai Fruit Extract Dosage 4.125 mg / KgBB, 8.25 mg / Kg BB and a dose of 16.5 mg / Kg BB give an effect on increasing IgG titers. The dose of 16.5 mg is better than stimouno in increasing IgG levels of mice induced by HRD.Keywords— Petai (Parkia speciosa Hassk), IgG, SDMD,ELISA
OPTIMALISASI TANAMAN JAHE MERAH UNTUK PEMBUATAN MINUMAN HERBAL Purgiyanti Purgiyanti
Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 3, No 2 (2014): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/pjif.v3i2.214

Abstract

Memperoleh minyak atsiri dari suatu bahan dapat dilakukan dengan berbagai cara diantaranyapenyulingan, pengepresan, ekstraksi pelarut mudah menguap dan ekstraksi dengan lemak padat. Penyulingandapat didefinisikan sebagai pemisahan komponen suatu campuran dari dua jenis cairan atau lebih berdasarkanperbedaan tekanan uap dan titik didih dari masing-masing zat tersebut. Pada proses penyulingan minyak atsiridikenal tiga metode penyulingan yaitu penyulingan dengan air, penyulingan air-uap dan penyulingan uap.Destilasi yang dirancang dalam penelitian ini menggunakan dapat digunakan sebagai destilasi air yaitudengan mengambil penyaring bagian tengah sehingga sampel langsung menyatu dengan pelarutnya, dan dapatberfungsi sebagai destilasi uap air yaitu dengan cara menaruhkan penyaring pada bagian tengah tabung dimanapelarut berada pada bagian bawah tabung dan sampel simplisianya berada diatas penyaring.Kata kunci : minyak atsiri, penyulingan, destilasi
EFEKTIVITAS ANTIBIOTIK PASIEN DEMAM TIFOID RAWAT INAP DI RSAU dr. SISWANTO LANUD ADI SOEMARMO TAHUN 2022 Galuh Puspita Sari; Kusumaningtyas Siwi Artini; Tatiana Siska Wardani
Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 12, No 3 (2023): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/pjif.v12i3.5379

Abstract

Demam tifoid merupakan penyakit infeksi sistem pencernaan yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas penggunaan antibiotik pada pasien demam tifoid rawat inap di RSAU dr. Siswanto Lanud Adi Soemarmo pada tahun 2022. Penelitian menggunakan metode retrospektif dengan sampel sebanyak 52 pasien. Jenis antibiotik yang digunakan kombinasi antibiotik tiamfenikol dan inj seftriakson, tiamfenikol dan inj sefotaksim, sefiksim dan inj seftriakson, sefiksim dan inj sefotaksim, sefiksim dan inj sefoperazon. Efektivitas terapi dinilai dari besarnya penurunan suhu dan lama rawat inap. Pasien demam tifoid rawat inap didominasi pasien perempuan sebanyak 27 (51,9%). Sebagian besar pasien berusia 18-45 tahun 40 pasien (76,9%). Karakteristik klinis berdasarkan kadar leukosit didominasi pasien leukosit normal 42 pasien (80,8%), sedangkan  karakteristik klinis berdasarkan tes uji widal 52 pasien  positif (100%). Hasil penelitian menunjukkan antibiotik yang paling banyak digunakan kombinasi tiamfenikol dan inj seftriakson 33 pasien (63,5%). Lama rawat inap paling singkat pada pasien dengan terapi kombinasi sefiksim dan inj seftriakson (2,15 hari), diuji menggunakan One-way Anova (p=0,0240,05). Penurunan suhu yang paling besar dicapai pasien dengan terapi tiamfenikol dan inj seftriakson (2,24oC), diuji dengan Kruskal-Wallis (p=0,068 0,05).  Kata kunci -- Demam tifoid, Efektivitas antibiotik, Kombinasi antibiotik

Page 9 of 35 | Total Record : 343


Filter by Year

2012 2025


Filter By Issues
All Issue Vol 14, No 3 (2025): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 14, No 2 (2025): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 14, No 1 (2025): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 13, No 3 (2024): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 13, No 2 (2024): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 13, No 1 (2024): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 12, No 3 (2023): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 12, No 2 (2023): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 12, No 1 (2023): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 11, No 3 (2022): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 11, No 2 (2022): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 11, No 1 (2022): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 10, No 2 (2021): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 10, No 1 (2021): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 9, No 2 (2020): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 9, No 1 (2020): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 8, No 2 (2019): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 8, No 1 (2019): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 7, No 2 (2018): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 7, No 1 (2018): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 6, No 2 (2017): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 6, No 1 (2017): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 5, No 2 (2016): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 5, No 1 (2016): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 4, No 2 (2015): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 4, No 1 (2015): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 3, No 2 (2014): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 3, No 1 (2014): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 2, No 4 (2013): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 2, No 3 (2013): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 1, No 2 (2012): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 1, No 1 (2012): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi More Issue