cover
Contact Name
Muladi Putra Mahardika
Contact Email
muladimahardika@yahoo.com
Phone
+6285327061300
Journal Mail Official
parapemikir@poltektegal.ac.id
Editorial Address
Jalan Mataram No 9 Kota Tegal
Location
Kota tegal,
Jawa tengah
INDONESIA
Parapemikir Jurnal Ilmiah Farmasi
ISSN : 20895313     EISSN : 25495062     DOI : 10.30591
Core Subject : Health, Science,
Parapemikir journals based on the results of research in the field of Pharmacy science and community covering Social Behavior and Pharmacy Administration including Pharmacy, Biopharmaceuticals, Drug Submission Systems, Physical Pharmacy, Pharmaceutical Technology, Microbiology and Biotechnology Pharmacy, Pharmacology and Toxicology, Pharmacokinetics, Pharmaceutical Chemistry , Pharmaceutical Chemistry, Biological Pharmacy, Community and Clinical Pharmacy, Pharmaceutical Marketing, Alternative Medicine, Pharmacy Management, Farmakoekonomi, Farmakoepidemiology, Social Pharmacy, Pharmacy Policy.
Articles 343 Documents
TANAMAN OBAT KELUARGA UNTUK MASYARAKAT KELURAHAN PESURUNGAN KIDUL KOTA TEGAL Dwi Sari Astuti
Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 4, No 2 (2015): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/pjif.v4i2.296

Abstract

Tanaman obat keluarga (disingkat TOGA) adalah tanaman hasil budidaya rumahan yang berkhasiatsebagai obat. Lingkungan perkotaan dengan lahan yang sempit menjadi kendala utama dalam budidayatanaman obat keluarga (TOGA). Lahan yang terbatas ini menajdikan suatu permasalahan untukpengembangan budidaya tanaman obat keluarga (TOGA). Untuk itu dalam rangka budidaya tanaman obatkeluarga perlu adanya solusi yang tentu saja mengatasi media tanam yang sempit dan tentu murah. Solusiyang ditawarkan adalah dengan metode tanam pot dengan menggunakan media tanam kompos darilimbah rumah tangga. Luas wilayah Kelurahan Pesurungan Kidul secara keseluruhan yaitu 69,00 ha (menurut Kota Tegal Dalam Angka 2010 / Tegal In FigureSe), Kelurahan Pesurungan Kidul ditahun 2014ini mempunyai program untuk menjadi kelurahan herbal dimana program tersebut bersinergi denganprodi D3 Farmasi PoliTeknik Harapan Bersama Tegal sehingga menjadikan dasar pelaksanaan kegiatanPengabdian Kepada Masyarakat.Kata Kunci : IbM, TOGA, Pesurungan kidul
IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI KESEHATAN RI NO.73 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI APOTEK Fajarini, Hanari
Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 7, No 2 (2018): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/pjif.v7i2.939

Abstract

Hukum hadir di tengah-tengah masyarakat dapat mempengaruhi aktivitas yang ada dalam masyarakat, tidak terkecuali pada ranah interaksi sosial pelaku-pelaku bidang kesehatan. Tak terkecuali Apoteker dibebani dengan kewajiban keberhasilan pengobatan yang meliputi program pengobatan yang harus dijalani pasien, memonitor hasil pengobatan serta mampu bekerja sama dengan profesi lainnya agar tujuan pengobatan bagi pasien dapat berhasil dengan baik. Pembebanan hukum tersebut tertuang dalam tatanan normatif  Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 73 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek, penelitian berkenaan dengan norma dimaksud melalui penelitian socio-legal. Tujuan eksistensi kaidah Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 73 Tahun 2016  memberikan perlindungan keselamatan terhadap pasien. Dalam tataran keberlakuannya kaidah normatif tersebut mengalami hambatan, diakibatkan oleh kultur hukum yang apatis dari apoteker sehingga pemahaman kesadaran dan kepatuhan hukum yang dikehendaki dari tujuan norma dibuat tidak mencapai hasil maksimal. Tujuan hukum untuk keadilan, kepastian hukum dan kemanfaatan bagi para pelaku yaitu  apoteker, pasien serta  Pemilik Sarana Apotek tidak sepenuhnya mampu menterjemahkan teks-teks dari substansi muatan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 73 Tahun 2016.
PENGARUH PERBANDINGAN CMC-NA, KARBOMER DAN TRAGAKAN SEBAGAI SUSPENDING AGENT TERHADAP SIFAT FISIK SUSPENSI PIRANTEL PAMOAT Bagus Ade
Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 2, No 4 (2013): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/pjif.v2i4.57

Abstract

Suspensi adalah sediaan yang mengandung bahan obat padat dalam bentuk halus dan tidak larut, terdispersi dalam cairan pembawa. Masalah dalam penelitian ini adalah adakah pengaruh CMC-Na, karbomer, tragakan sebagai suspending agent dan manakah yang paling baik digunakan sebagai suspending agent terhadap sifat fisik suspensi pirantel pamoat ? Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh CMC-Na, karbomer, tragakan dan mengetahui mana yang paling baik digunakan terhadap sifat fisik suspensi pirantel pamoat. Penelitian dilakukan di Laboratorium Farmasetika Politeknik Harapan Bersama Tegal, obyek yang diteliti adalah pengaruh CMC-Na, karbomer dan tragakan sebagai suspending agent terhadap sifat fisik suspensi pirantel  pamoat. Suspending agent yang digunakan dari golongan berbeda-beda dengan konsentrasi yang sama  masing – masing 1%.Hasil penelitian menunjukan bahwa berdasarkan uji organoleptik dan uji  pH tidak menunjukan perbedaan yang signifikan, sedangkan pada uji berat jenis, viskositas, serta sedimentasi selama 1 hari penyimpanan menunjukan adanya perbedaan yang signifikan..Kata kunci : Pirantel pamoat, Suspensi, CMC, Karbomer dan Tragakan, Sifat Fisik
Physical Properties Test of Antiseptic Soap Combination of Honey Pineapple Peel Extract and Squeezed Orange Peel Inur Tivani Tivani; kusnadi kusnadi kusnadi
Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 11, No 2 (2022): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/pjif.v11i2.3572

Abstract

The pandemic era has an impact on the increase in hand washing soap for the implementation of health protocols. The process of making soap with chemicals for some people who have sensitivity to these ingredients results in dry, rough and itchy skin. The breakthrough that needs to be done is by making soap made from natural ingredients that are safe for the skin and environmentally friendly. Honey pineapple peel and squeezed orange peel contain antibacterial compounds such as flavonoids, tannins and saponins. The purpose of this research is to find out which formula for antiseptic soap combination of these two natural ingredients is the best in terms of physical properties. This research was carried out at the Microbiology Laboratory of the Harapan Bersama Polytechnic. Honey pineapple peel and squeezed orange peel were extracted by maceration method and then 3 formulas were made with 3 replications. The physical properties tested were organoleptic test, pH test, specific gravity test, viscosity test, and preference test. Values that meet the standards of the test are considered antiseptic soaps that meet the physical test standards. The results of this study showed that all antiseptic soap formulas were good from the physical properties test. When viewed from the preference test, antiseptic soap combination of honey pineapple peel extract and squeezed orange peel with a ratio of (3:1) is the best.
Kemampuan Jerami Padi Sebagai Alternatif Surfaktan Alami Dalam Pembuatan Sabun Padat Berbasis Minyak Goreng Bekas Dwi Ayuningtyas; Dwi Sari Astuti; Aldi Budi Riyanta
Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 10, No 1 (2021): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/pjif.v10i1.2143

Abstract

Surfactants in soap preparations serve as active ingredients that can reduce surface tension between oil and water. So far, surfactant for soap preparations widely used is either chemical or synthetic surfactants. Therefore, in order to protect the environmental safety need to find surfactants from natural materials. One of the surfactants that can be made from natural ingredients is a lignin-based surfactant, namely sodium lignosulfonate.The lignosulfonate surfactant from rice straw was prepared by several stages of extractive free straw powder release, delignification process with NaOH and sulfonation process with sodium metabisulfite. The sodium lignosulfonates prepared thereafter were applied to a  solid soap preparation by using waste  cooking oil adsorbed. A solid soap formulation was made into 2 soaps with the addition of 0,11% sodium lignosulfonate and soap without the addition of sodium lignosulfonate.Based on the results of the descriptive analysis, the observations of water content, foam stability, the amount of fatty acids, and the free alkali in formula 1 are 27,25%, 93,75%, 54,10%, 0,06 %. In the formula 2 is obtained 45,5%, 94,28%, 6,60%, and 0,08%. Statistical test was using One Way Anova with 95% validity and 5% significance. It can be seen that the use of the surfactant sodium lignosulfonate from rice straw gives effect on the physical properties of the waste cooking oils adsorbed solid soap.Surfaktan dalam sediaan sabun berfungsi sebagai bahan aktif yang mampu menurunkan tegangan permukaan antara minyak dengan air. Selama ini surfaktan yang banyak digunakan untuk sediaan sabun adalah surfaktan kimia ataupun sintetis. Maka dari itu dalam upaya melindungi keamanan lingkungan perlu ditemukan surfaktan dari bahan alam. Salah satu surfaktan yang dapat dibuat dari bahan alam adalah surfaktan berbasis lignin, yaitu sodium lignosulfonat.Surfaktan lignosulfonat dari jerami padi dibuat dengan beberapa tahapan yaitu pembebasan serbuk jerami bebas bahan ekstraktif, proses delignifikasi dengan NaOH dan proses sulfonasi dengan Natrium metabisulfit. Sodium lignosulfonat yang dibuat selanjutnya diaplikasikan ke dalam sediaan sabun padat yang menggunakan minyak goreng bekas teradsorpsi. Formulasi sabun padat yang dibuat ada 2 yaitu sabun dengan penambahan sodium lignosulfonat 0,11 % dan sabun tanpa penambahan sodium lignosulfonat.Berdasarkan hasil penelitian yang di analisis secara deskriptif, pengamatan terhadap kadar air, stabilitas busa, jumlah asam lemak, dan alkali bebas secara berturut-turut pada formula 1 adalah 27,25 %, 93,75 %, 54,10 %, 0,06 %. Pada formula 2 diperoleh 45,5 %, 94,28 %, 6,60 %, dan 0,08%. Uji statistika menggunakan One Way Anova dengan taraf kepercayaan 95% dan signifikansi 5%. Dari hal tersebut dapat diketahui bahwa penggunaan surfaktan sodium lignosulfonat jerami padi berpengaruh terhadap sifat fisik sabun padat  minyak goreng bekas teradsorpsi.
PENGARUH KONSENTRASI EKSTRAK DAUN TEH (Camellia sinensis L.) SEBAGAI PERTUMBUHAN RAMBUT PADA KELINCI (Lepus spp. ) DENGAN METODE MASERASI Siti Anisah; Sari Prabandari; Mohammad Ikhsanudin
Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 6, No 2 (2017): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/pjif.v6i2.589

Abstract

Rambut merupakan mahkota seseorang dan menjadi salah satu unsur yang yang tidak bisa di abaikan karena rambut mencerminkan kepribadian, umur, dan kesehatan. Penyebab rambut rontok adalah faktor keturunan, kulit  kepala tidak  sehat, rambut yang sering mengalami proses kimia misalnya pengeritingan, pelurusan dan pewarnaan.  Tujuan penelitian ini untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh ekstrak maserasi daun teh (Camelia sinensis L.) terhadap pertumbuhan panjang rambut terhadap hewan uji kelinci (Lepus spp).Peneliti telah melakukan penelitian mengenai pengaruh konsentrasi ekstrak maserasi daun teh (Camellian sinensis L.) sebagai pertumbuhan rambut terhadap hewan uji kelinci (Lepus spp.) daun teh telah digunakan sebagai pertumbuhan rambut. Pada penelitian ini ingin mengetahui apakah konsentrasi ekstrak maserasi daun teh dapat perpengaruh sebagai pertumbuhan rambut. Uji aktivitas pertumbuhan rambut dilakukan dengan pengolesan ekstrak maserasi daun teh (Camellia sinesis L.) terhadap kelinci yang dicukur bulunya. Pengamatan dilakukan 3 minggu, dan pengukuran panjang rambut dengan mencabut rambut yang telah tumbuh setelah satu minggu.Data hasil pengukuran pertumbuhan panjang rambut diuji stastitik dengan metode uji ANOVA. Sampel yang digunakan adalah daun teh (Camellia sinensis L.) yang diperoleh dari Desa Mentik. Simplisia daun teh diektraksi dengan etanol 70% lalu dibagi menjadi tiga konsentrasi 20%, 30% dan 40% . Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan konsentrasi yang paling baik sebagai pertumbuhan rambut adalah pada konsentrasi 40% karena semakin tinggi konsentrasi hasilnya semakin baik.Kata kunci : ekstrak daun teh, pertumbuhan rambut
Peningkatan Kelarutan Fisetin Dengan Teknik Kosolvensi Muhammad Dzakwan; Widodo Priyanto
Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 8, No 2 (2019): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/pjif.v8i2.1388

Abstract

Fisetin adalah senyawa flavonoid yang memiliki beragam aktivitas, salah satunya adalah sebagai antioksidan. Fisetin memiliki kelarutan dan bioavailabilitas yang rendah sehingga penerapannya terbatas untuk oral dan dermal. Tujuan penelitian adalah meningkatkan kelarutan fisetin dengan metode kosolvensi menggunakan tiga pelarut berbeda, yaitu air, etanol dan propilen glikol dengan berbagai konsentrasi. Hasil penelitian menunjukkan kelarutan fisetin meningkat signifikan sebesar 206.002 ± 0,014 mg / mL dengan penambahan campuran pelarut air, etanol dan propilen glikol (60: 25: 15% v/v). Campuran pelarut yang kurang polar dapat meningkatkan kelarutan  obat melalui mekanisme interaksi hidrofobik. Campuran pelarut air-etanol-propilen glikol (60: 25: 15% v / v) menunjukkan potensi pelarutan tertinggi.Kata kunci: Fisetin, kosolvensi, kelarutan. pelarut
PENGARUH BAHAN PENGHANCUR PATI GANYONG (Canna edulis, Ker.) TERHADAP KARAKTERISTIK FISIK TABLET PARASETAMOL Tiara Indah Galeri
Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 3, No 2 (2014): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/pjif.v3i2.218

Abstract

Bahan penghancur ditambahkan untuk memudahkan pecahnya atau hancurnya tablet ketika berkontak dengan cairan saluran pencernaan. Amilum dan jenis-jenis derivatnya merupakan bahan penghancur yang paling umum dipakai, sehingga pati ganyong dapat dijadikan sebagai bahan penghancur tablet. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pati ganyong sebagai bahan penghancur terhadap karakteristik fisik tablet parasetamol.Dalam penelitian ini dibuat tiga formula tablet parasetamol dengan penambahan bahan penghancur pati ganyong yang konsentrasinya dibedakan yaitu formula I 10%, formula II 15% dan formula III 20%. Metode pembuatan tablet parasetamol dengan menggunakan metode granulasi basah. Granul kering diuji kadar air, kecepataan alirnya, sudut diam dan pengetapan, sedangkan tablet diuji sifat fisiknya meliputi keseragaman bobot, kekerasan, waktu hancur dan kerapuhan.Hasil uji sifat fisik granul dan tablet dianalisis secara statistik dengan menggunakan program SPSS. Analisa data untuk uji pengaruh menggunakan uji t-test dan diperoleh hasil bahwa ada pengaruh penggunaan pati ganyong sebagai bahan penghancur dalam berbagai konsentrasi (10%, 15%, 20%) pada tablet parasetamol terhadap karakeristik fisik tablet parasetamol. Dan untuk mengetahui perbedaan menggunakan uji anova satu jalur, berdasarkan uji anova satu jalur diketahui adanya perbedaan penggunaan untuk semua formula dengan konsentrasi bahan penghancur pati ganyong yang berbeda terhadap karakteristik fisik tablet parasetamol.Kata kunci: pati ganyong, bahan penghancur, granulasi, tablet parasetamol
Penggunaan Obat, Obat Tradisional, Dan Cara Tradisional Dalam Rangka Self Medication Di Wilayah Desa Grinting Kec.Bulakamba Kab.Brebes, Pada Bulan Oktober-Desember 2009 Rizky Febrianti Farmasi
Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 1, No 1 (2012): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/pjif.v1i1.27

Abstract

Pengertian obat tradisional berdasarkan peraturan menteri kesehatan Nomor 246/Menkes/Per/V/1990 menyatakan bahwa obat tradisional adalah bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, kesediaan galenik atau campuran dan bahan bahan, yang secara tradisional telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman. Pengobatan sendiri (self medication) adalah upaya pengobatan sakit menggunakan obat tradisional atau cara tradisional petunjuk ahlinya berdasarkan distribusi frekuensi tingkat pendidikan yang menggunakan obat adalah SLTA (54,5%) dan PT (50%) yang menggunakan obat tradisional adalah tidak tamat SD (55,62%), menggunakan cara tradisional adalah berpendidikan SD (60,3%) dan SLTP(76,5%). Kata Kunci :    Obat Tradisional, Self Medication
UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN Syzygium polyanthum DAN Terminalia catappa L. SECARA IN VITRO DAN IN SILICO Luthfi Hidayat Maulana; Rizki Noor Prastyono; Syaiful Prayogi; Erni Murniningsih; M. Zidan Alfarikhi
Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 12, No 3 (2023): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/pjif.v12i3.5163

Abstract

Reactive Oxygen Species (ROS) is a radical which is a by-product of metabolic processes. An imbalance between the number of free radicals and the amount of endogenous antioxidants can cause oxidative stress and cause problems for body cells that can cause various metabolic diseases or other degenerative diseases. Exogenous antioxidants can be chemical compounds resulting from synthesis or materials derived from nature that can inhibit the oxidation process. Phenol group compounds can be used as antioxidants. Salam plants (Syzygium polyanthum) and ketapang (Terminalia catappa L.) are rich in phenols. In vitro antioxidant testing using other methods such as DPPH (2,2-Diphenyl-1-Pikrylhidrazyl), in silico, molecular docking was carried out by targeting the heme oxygenase-1 (HO-1) protein to test antioxidant activity with analysis showing binding and strengthening evidence of impending chemical interactions. Based on in vitro testing, ketapang leaf extract has better antioxidant activity compared to bay leaf extract, with an IC50 value of 6.631 and the in silico results of the constituent compounds of ketapang leaves have the best docking value, namely compound 14 with a value of -88.18. Both of these test results reinforce each other

Page 6 of 35 | Total Record : 343


Filter by Year

2012 2025


Filter By Issues
All Issue Vol 14, No 3 (2025): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 14, No 2 (2025): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 14, No 1 (2025): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 13, No 3 (2024): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 13, No 2 (2024): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 13, No 1 (2024): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 12, No 3 (2023): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 12, No 2 (2023): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 12, No 1 (2023): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 11, No 3 (2022): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 11, No 2 (2022): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 11, No 1 (2022): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 10, No 2 (2021): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 10, No 1 (2021): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 9, No 2 (2020): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 9, No 1 (2020): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 8, No 2 (2019): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 8, No 1 (2019): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 7, No 2 (2018): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 7, No 1 (2018): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 6, No 2 (2017): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 6, No 1 (2017): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 5, No 2 (2016): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 5, No 1 (2016): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 4, No 2 (2015): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 4, No 1 (2015): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 3, No 2 (2014): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 3, No 1 (2014): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 2, No 4 (2013): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 2, No 3 (2013): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 1, No 2 (2012): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 1, No 1 (2012): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi More Issue