cover
Contact Name
Normaidah
Contact Email
normaidah@ulm.ac.id
Phone
+6285248257718
Journal Mail Official
jpmp@ulm.ac.id
Editorial Address
Jl. A. Yani Km. 36 Banjarbaru 70714 Indonesia
Location
Kota banjarmasin,
Kalimantan selatan
INDONESIA
Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea
ISSN : 30315778     EISSN : 3025129X     DOI : https://doi.org/10.20527/jpmp
Core Subject : Health, Science,
Focus Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea aims to provide a forum for researchers in the field of health sciences to publish original articles originating from community service activities. Scope The scope of the Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea includes health sciences. This journal displays the results of research-based community engagement such as Participatory Action Research (PAR), Asset-Based Community Development (ABCD), Community-Based Research (CBR), Service Learning, Community Development, and other related methodologies. Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea accepts article submissions from all over the world.
Articles 60 Documents
Penyuluhan Cegah Efek Samping Dengan Cerdas Dan Bijak Menggunakan Obat Tradisional Di Komplek Wengga Trikora Rt 42 Rw 007 Kelurahan Guntung Manggis Kota Banjarbaru Kalimantan Selatan Syifa Auliani; Herningtyas Nautika Lingga; Satrio Wibowo Rahmatullah; Difa Intannia; Fanli Yudi Anwar
Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea Vol 1, No 2 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jpmp.v1i2.9672

Abstract

Obat tradisional merupakan obat yang berasal dari bahan herbal yang sangat banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia sebagai upaya pemeliharaan kesehatan. Obat tradisional atau herbal di Indonesia terbagi atas 3 jenis antara lain  fitofarmaka, obat herbal terstandar (OHT), dan jamu. Sebagian masyarakat yang tidak mengetahui apa saja jenis obat tradisional, bagaimana cara memilih, membedakan dan memperoleh dengan benar sediaan obat tradisional yang legal ataupun ilegal, serta informasi apa saja yang perlu diketahui sebelum membeli sediaan obat tradisional tersebut. Penyuluhan ini bertujuan untuk memberikan tambahan informasi kepada masyarakat tentang bagaimana cara mencegah efek samping dengan cerdas dan bijak dalam memanfaatkan obat tradisional yang aman, efektif dan berkualitas guna meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menghindari munculnya penyakit berbahaya di kemudian hari. Metode yang dilakukan berupa penyuluhan dan pembagian leaflet. Hasil kegiatan penyuluhan dievaluasi melalui kehadiran masyarat, pre-test dan post-test. Kegiatan dihadiri sebanyak 15 orang. Berdasarkan hasil pada sesi pre-test dan post-test terkait definisi obat tradisional tidak terdapat selisih. Pertanyaan tentang pengelompokkan OT terdapat peningkatan sebesar 33,4% dan 40%. Pernyataan terkait bahan kimia obat pada obat tradisional pengetahuan peserta meningkat setelah mendapatkan informasi penyuluhan sebesar 13,3% dan 73,3%. Kata Kunci: BKO, Efek samping, Penggunaan, Obat Tradisional.Traditional medicine is medicine derived from herbal ingredients which are very widely used by the people of Indonesia as an effort to maintain health. Traditional or herbal medicine in Indonesia is divided into 3 types, namely phytopharmaca, standardized herbal medicine (OHT), and herbal medicine. Some people do not know what types of traditional medicines are, how to choose, differentiate and correctly obtain traditional medicinal preparations that are legal or illegal, as well as what information needs to be known before purchasing these traditional medicinal preparations. This counseling aims to provide additional information to the public about how to prevent side effects intelligently and wisely in utilizing safe, effective and quality traditional medicines to improve health and prevent and avoid the emergence of dangerous diseases in the future. The method used is in the form of counseling and distribution of leaflets. The results of extension activities were evaluated through community attendance, pre-test and post-test. The event was attended by 15 people. Based on the results of the pre-test and post-test sessions related to the definition of traditional medicine, there is no difference. There was an increase in questions about grouping OT by 33.4% and 40%. Statements related to medicinal chemicals in traditional medicine increased the participants' knowledge after receiving counseling information by 13.3% and 73.3%.
Promosi Kesehatan “Bijak Menggunakan Antibiotik” pada Masyarakat di Wilayah Kerja Puskesmas Martapura 2 Rizka Aulia Norsafitri; Radha Eka Mulia; Herningtyas Nautika Lingga; Dinna Fitria Kumala
Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea Vol 1, No 1 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jpmp.v1i1.8842

Abstract

Antibiotik merupakan obat yang sering diresepkan dalam pelayanan kesehatan terutama untuk pengobatan penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Ketidaktepatan dalam menggunakan antibiotik dapat mengakibatkan munculnya masalah lain seperti peningkatan terjadinya efek samping dan kejadian resistensi. Banyaknya kesalahan dalam menggunakan antibiotik oleh masyarakat disebabkan karena kurangnya pengetahuan masyarakat. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat di lingkungan kerja Puskesmas Martapura 2 tentang penggunaan antibiotik. Pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan cara penyuluhan menggunakan leaflet dan merupakan pengabdian masyarakat deskriptif menggunakan kuisioner sebagai instrumen. Jumlah responden yang terlibat sebanyak 30 responden yang merupakan masyarakat di lingkungan kerja Puskesmas Martapura 2. Hasil yang diperoleh menunjukkan terjadi peningkatan pengetahuan setelah diberikan edukasi tentang penggunaan antibiotik secara bijak. Kata Kunci: Antibiotik, Edukasi, Leaflet, Masyarakat, Penyuluhan  Antibiotics are drugs that are often prescribed in health services, especially for treatment of infectious diseases caused by bacteria. Inappropriate use of antibiotics can lead to the emergence of other problems such as an increase in the occurrence of side effects and the incidence of resistance. The high use of antibiotics that are not appropriate in the community is caused by a lack of public knowledge regarding antibiotics. This community service aims to educate the community in Martapura 2 Community Health Center work environment about the use of antibiotics. This community service is carried out by means of counseling using leaflets and is a description of community service using an instrument in the form of a questionnaire. The number of respondents in this service is 30 respondents who are people in the working environment of the Martapura Health Center 2. The results obtained from this service are an increase in public knowledge about the wise use of antibiotics after being given education
Cover, Redaksi, dan Daftar Isi JPMP Vol 1 No 4 Tahun 2023 Panacea, Jurnal Pengabdian Masyarakat
Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea Vol 1, No 4 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea (JPMP) Volume 1 Nomor 4 Tahun 2023 terbit pada Bulan November telah memuat 5 naskah pengabdian kepada masyarakat di bidang kesehatan. JPMP dikelola oleh Program Studi Pendidikan Profesi Apoteker FMIPA Universitas Lambung Mangkurat. Setiap naskah yang diterima redaksi telah ditelaah oleh Mitra Bestari dan Anggota Redaksi.
Upaya Pembudidayaan dan Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) di Desa Tungkaran, Kecamatan Martapura Rizki, Muhammad Ikhwan; Sari, Anna Khumaira; Normaidah, Normaidah; Silviana, Mega
Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea Vol 1, No 3 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jpmp.v1i3.10271

Abstract

Tanaman obat keluarga terdiri atas beberapa jenis tanaman obat yang ditanam di halaman atau di lingkungan sekitar rumah. Pemanfaatan tanaman sebagai obat memerlukan informasi agar tidak terjadi kesalahan terkait kandungan, khasiat, dan cara pengolahan.  Kegiatan ini dilakukan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan Masyarakat di Desa Tungkaran Kecamatan Martapura Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan tentang pemanfaatan tanaman obat keluarga dan memberikan informasi mengenai kandungan dan khasiat dari beberapa jenis tanaman obat keluarga. Metode pengabdian dilakukan dengan metode penyuluhan dengan media buku saku terkait manfaat tanaman obat keluarga serta pembuatan kebun tanaman obat keluarga, sehingga tanaman obat yang sudah ditanam dapat dimanfaatkan oleh warga. Evaluasi yang digunakan berupa pretest, keaktifan peserta, dan posttest. Perolehan hasil pretest yang sudah dilakukan oleh warga Desa Tungkaran didapatkan nilai rata-rata yaitu sebesar 60%, sedangkan untuk perolehan hasil posttest didapatkan nilai rata-rata yaitu sebesar 85%. Angka ini mengalami kenaikan setelah pemberian materi tentang penanaman dan pemanfaatan TOGA. Hal tersebut menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan yang menunjukkan bahwa peserta pengabdian dapat menerima dengan baik materi yang telah diberikan.Kata Kunci: Pemanfaatan, Sosialisasi, Tanaman Obat KeluargaFamily medicinal plants consist of several types of medicinal plants grown in the yard or in the neighborhood. The utilization of plants as medicine requires information to avoid errors related to the content, efficacy, and processing methods.  This activity was carried out with the aim of increasing community knowledge in Tungkaran Village, Martapura Sub-district, Banjar Regency, South Kalimantan about the utilization of family medicinal plants and providing information about the content and efficacy of several types of family medicinal plants. The method of service is carried out by counseling methods with pocket book media related to the benefits of family medicinal plants and the creation of a centralized family medicinal plant garden, so that medicinal plants that have been planted can be utilized by residents. The evaluation used is in the form of pretest, participant activeness, and posttest. The pretest results obtained by the residents of Tungkaran Village obtained an average value of 60%, while the posttest results obtained an average value of 85%. This figure has increased after providing material on planting and utilizing TOGA. This shows that there is an increase in knowledge which shows that the service participants can accept the material that has been given well.
Cover, Redaksi, dan Daftar Isi JPMP Vol 1 No 1 Tahun 2023 Panacea, Jurnal Pengabdian Masyarakat
Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea Vol 1, No 1 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea (JPMP) Volume 1 Nomor 1 Tahun 2023 terbit pada Bulan Februari telah memuat 5 naskah pengabdian kepada masyarakat di bidang kesehatan. JPMP dikelola oleh Program Studi Pendidikan Profesi Apoteker FMIPA Universitas Lambung Mangkurat. Setiap naskah yang diterima redaksi telah ditelaah oleh Mitra Bestari dan Anggota Redaksi.
Sosialisasi Batas Penggunaan Obat Atau Beyond Use Date (BUD) di Apotek Kimia Farma 188 Rafiah Anggianingrum; Rezka Fajar Ramadhan; Samsul Hadi; Deni Setiawan
Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea Vol 1, No 4 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jpmp.v1i4.10362

Abstract

Beyond Use Date (BUD) merupakan batas waktu penggunaan obat setelah diracik atau disiapkan atau setelah kemasan primernya dibuka atau rusak. Menggunakan obat yang sudah melewati BUD atau ED-nya berarti menggunakan obat yang stabilitasnya tidak lagi terjamin. Penetapan waktu dan pencantuman BUD di Indonesia masih belum diatur dalam regulasi tersendiri. Apoteker memiliki tanggung jawab profesional untuk menyampaikan Informasi terkait BUD. Kegiatan ini merupakan upaya promotive yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan perilaku masyarakat tentang batas penggunaan obat yang baik dan benar, serta masih aman untuk digunakan. Kegiatan dilaksanakan di apotek Kimia Farma 188 S Parman Banjarmasin pada periode Agustus hingga September menggunakan metode ceramah. Penyampaian informasi dilakukan kepada sekelompok atau setiap individu yang berkunjung secara langsung dengan alat bantu leaflet. Kegiatan diawali dengan menggali pengetahuan tentang BUD (Beyond Use Date) dilanjutkan dengan pemberian materi dan leaflet. Evaluasi kegiatan dilakukan menggunakan postest. Sebagian besar peserta (92,3%) tidak mengetahui definisi BUD. Hasil edukasi menunjukkan peningkatan pengetahuan yang signifikan dengan rerata postest 97,7%. Kegiatan ini diharapkan dapat memperluas informasi BUD dan peserta menjadi agen of change yang menyampaikan informasi kepada keluarga dan masyarakat sekitar. Kata Kunci: Beyond Use Date, Promotif, Agen of Change, Leaflet Beyond Use Date (BUD) is the time limit for use of a drug after it has been formulated or prepared or after the primary packaging has been opened or damaged. Using a drug that has passed its BUD or ED means using a drug whose stability is no longer guaranteed. The timing and inclusion of BUD in Indonesia is still not regulated in a separate regulation. Pharmacists have a professional responsibility to convey information related to BUD. This activity is a promotive effort which aims to increase public knowledge and behavior regarding the limits of good and correct use of drugs, which are still safe to use. Activities were carried out at Kimia Farma 188 S Parman Banjarmasin pharmacy from August to September using the lecture method. Delivery of information is carried out to a group or each individual who visits directly using leaflets. The activity began by exploring knowledge about BUD (Beyond Use Date) followed by providing materials and leaflets. Evaluation of activities is carried out using posttest. Most participants (92.3%) did not know the definition of BUD. The educational results show a significant increase in knowledge with a posttest average of 97.7%. It is hoped that this activity can expand BUD information and participants become agents of change who convey information to families and the surrounding community.
Batas Waktu Penggunaan Obat di Kimia Farma Apotek 61 Veteran Dewi Kartika; Rosiana Aryani; Gema Yulan Dahnis; Normaidah Normaidah
Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea Vol 1, No 2 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jpmp.v1i2.9120

Abstract

Batas waktu penggunaan obat merupakan produk yang telah disiapkan atau kemasan primer nya telah di buka. Kemasan primer adalah kemasan yang bersentuhan langsung dengan bahan obat, contohnya botol, ampul, blister, dan vial. BUD berbeda dengan expired date (ED). Tujuan dari kegiatan promosi kesehatan yaitu memberikan edukasi dan informasi tentang pengetahuan batas penggunaan obat di Apotek Kimia Farma 61 Veteran. Metode yang digunakan untuk menyampaikan informasi menggunakan media leaflet. Hasil dari kegiatan ini dilihat dari hasil pretest dan postest. Di laksanakan kegiatan ini pada 10 orang pasien. Hasil dari pretest diperoleh nilai 53,33% dan hasil postest mengalami peningkatan dengan nilai 85%.Kata Kunci: BUD, Edukasi, Pasien, ApotekBeyond use date (BUD) or the time limit for drug use is when the product has been prepared or the primary packaging has been opened. Primary packaging is packaging that comes into direct contact with medicinal ingredients, for example bottles, ampoules, blisters and vials. BUD is different from expired date (ED). The aim of health promotion activities is to provide education and information about knowledge of drug use limits at Kimia Farma 61 Veteran Pharmacy. The method used to convey information uses leaflet media. The results of this activity can be seen from the pretest and posttest results. This activity was carried out on 10 patients. The results of the pretest obtained a score of 53.33% and the results of the posttest increased with a score of 85%.
Meningkatkan Pengetahuan Remaja Dalam Penggunaan Antibiotik Di Pondok Pesantren Darul Istiqamah Kalimantan Selatan Saftia Aryzki; Melviani Melviani
Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea Vol 1, No 1 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jpmp.v1i1.8830

Abstract

Antibiotik merupakan obat untuk pengobatan infeksi yang disebabkan oleh berbagai bakteri. Antibiotik saat ini banyak beredar di masyarakat sebagai salah satu obat umum. Periode awal remaja adalah masa transisi menuju tahap dewasa. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan remaja dalam penggunaan antibiotik. Kegiatan dilakukan pada hari Sabtu, 23 Juli 2022 di Pondok Pesantren Darul  Istiqamah secara daring. Jumlah peserta dalam kegiatan ini sebanyak 31 orang yaitu terdiri dari perwakilan kelas X, kelas XI dan kelas XII SMA. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah dengan menggunakan metode ceramah. Metode ini dilakukan dengan memberikan edukasi secara langsung menggunakan media power point. Hasil penyuluhan siswa SMA Pondok Pesantren Darul Istiqomah dengan nilai pretes baik sebanyak 10 siswa (32,25%) dan buruk sebanyak 21 siswa (67,74%). Setelah pemberian penyuluhan dilakukan penilaian kembali dengan nilai postest baik sebanyak 23 siswa (74,19%) dan buruk sebanyak 8 siswa (25,8%). Kesimpulan dari penyuluhan ini dapat meningkatkan pengetahuan siswa dalam hal ini remaja dalam penggunaan antibiotik. Kata Kunci: Antibiotik, Remaja, Penyuluhan, Resistensi Antibiotics are drugs to prevent and treat infections caused by bacteria. As one of the common types of drugs, antibiotics are widely circulated in the community. The early adolescent stage is a transitional period from the stage of adulthood. The activity was carried out on Saturday, 23 July 2022 at the Darul Istiqamah Islamic Boarding School in a brave manner. The number of participants in this activity was 31 people consisting of representatives from class X, class XI and class XII SMA. The implementation method in this community service activity is a lecture. This method is done by providing education directly with power point media. The results of the counseling showed that there were differences in knowledge of the use of antibiotics in students of SMA Pondok Pesantren Darul Istiqomah with good pretest scores of 10 students (32.25%) and bad as many as 21 students (67.74%). After the counseling was given, a re-judgment was carried out with good posttest scores for 23 students (74.19%) and bad for 8 students (25.8%). The conclusion of this counseling can increase students' knowledge in this case teenagers in the use of antibiotics. 
PRO INSTING (Program Indonesia Bebas Stunting) Melalui Edukasi pada TP-PKK dan Anggota Karang Taruna di Landasan Ulin Tengah Satrio Wibowo Rahmatullah; Prima Happy Ratnapuri; Dita Ayulia Dwi Sandi; Herningtyas Nautika Lingga; Difa Intannia; Hayatun Izma; Linda Wahyuni; Nasya Hafizah; Angelina Ayu Dela; Damayanti Rumondang Butar Butar; Daniel Wisnugroho
Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea Vol 1, No 3 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jpmp.v1i3.10228

Abstract

Stunting adalah sebuah permasalahan kekurangan gizi kronis yang diakibatkan karena kurangnya asupan gizi dalam rentang waktu yang cukup lama, sehingga menyebabkan gangguan pertumbuhan pada anak yaitu berupa tinggi badan anak yang lebih pendek daripada anak seusianya. Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia tahun 2022 menunjukkan bahwa kasus stunting di Kalimantan Selatan sebanyak 24,6% dengan prevalensi di Banjarbaru sebesar 17.3% serta terdapat 16 kasus di Landasan Ulin Tengah. Tujuan kegiatan ini adalah untuk melakukan pemberdayaan kader TP.PKK dan karang taruna, serta pemberian Paket Edukasi Stunting (PENTING) yang nantinya dapat digunakan untuk edukasi terkait stunting kepada masyarakat di Kelurahan Landasan Ulin Tengah secara berkesinambungan. Kegiatan ini berawal dari persiapan pembuatan paket edukasi stunting, kemudian sosialisasi melalui kegiatan ceramah dan diskusi kepada kader TP.PKK dan Karang Taruna, serta penyerahan paket edukasi stunting kepada kader. Sebelum ada penurunan angka stunting, melalui kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan membentuk kader stunting di kelurahan Landasan Ulin Tengah, sehingga nanti kader mampu mengedukasi masyarakat khususnya ibu hamil, ibu menyusui, dan yang memiliki anak (0-6 tahun) serta mampu menurunkan angka stunting di kelurahan Landasan Ulin Tengah melalui Paket Edukasi Stunting (PENTING) di masyarakat.Kata Kunci: Stunting, Edukasi, Sosialisasi, Kader Stunting is a chronic malnutrition problem caused by lack of nutritional intake over a long period of time, causing growth disorders in children, namely in the form of children's height that is shorter than their age. Based on the results of the 2022 Indonesian Nutritional Status Survey, it shows that stunting cases in South Kalimantan are 24.6% with a prevalence in Banjarbaru of 17.3% and there are 16 cases in Landasan Ulin Tengah. The purpose of this activity is to empower TP cadres. PKK and cadet reefs, as well as the provision of Stunting Education Packages (PENTING) which can later be used for stunting-related education to the community in Landasan Ulin Tengah Village on an ongoing basis. This activity began with the preparation of making stunting education packages, then socialization through lectures and discussions to TP cadres. PKK and Karang Taruna, as well as the delivery of stunting education packages to cadres. Before there is a decrease in stunting rates, through this activity, it is hoped that it can increase understanding and form stunting cadres in Landasan Ulin Tengah sub-district, so that later cadres will be able to educate the community, especially pregnant women, breastfeeding women, and those with children (0-6 years) and be able to reduce stunting rates in Landasan Ulin Tengah sub-district through the Stunting Education Package (PENTING) in the community.
Edukasi tentang “Bijak Masyarakat Gunakan Antibiotik Untuk Pasien” di Salah Satu Apotek Banjarmasin Tengah Kota Banjarmasin Syifa Auliani; Ricky Desrianto; Normaidah Normaidah
Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea Vol 1, No 2 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jpmp.v1i2.8840

Abstract

Antibiotik adalah senyawa kimia yang dihasilkan oleh mikroorganisme yang pada konsentrasi rendah memiliki kemampuan untuk menghambat atau membunuh mikroorganisme lain. Dewasa ini, resistensi antibiotik meningkat seiring dengan peningkatan konsumsi antibiotika yang bebas dan keliru serta penyimpanan yang tidak sesuai yang menyebabkan antibiotik tersebut rusak sehingga efektivitasnya hilang. Tujuan kegiatan promosi kesehatan ini adalah untuk memberikan edukasi serta melihat bagaimana tingkat pengetahuan pasien di salah satu apotek Kecamatan Banjarmasin Tengah, Kota Banjarmasin tentang penggunaan antibiotik. Metode yang dipilih dalam menyampaikan informasi menggunakan media leaflet dan Video. Hasil kegiatan dievaluasi melalui hasil dari nilai pre-test dan post-test. Kegiatan dilakukan terhadap 15 orang pasien. Berdasarkan hasil pada sesi pre-test diperoleh nilai total sebesar 55,4% dan setelah dilakukan post-test pengetahuan pasien meningkat dengan diperoleh nilai 85%.Kata Kunci: Antibiotik, Edukasi, ResistenAntibiotics are chemical compounds produced by microorganisms which at low concentrations have the ability to inhibit or kill other microorganisms. Today, antibiotic resistance increases along with the increase in consumption of free and erroneous antibiotics and inappropriate storage which causes these antibiotics to be damaged so that their effectiveness is lost. The purpose of this health promotion activity is to provide education and see how the level of knowledge of patients in a pharmacy in the Central Banjarmasin District, Banjarmasin City regarding the use of antibiotics. The chosen method of conveying information is using leaflets and videos as media. The results of the activity are evaluated through the results of the pre-test and post-test scores. The activity was carried out on 15 patients. Based on the results of the pre-test session, a total value of 55.4% was obtained and after the post-test, the patient's knowledge increased with a value of 85%.