cover
Contact Name
Normaidah
Contact Email
normaidah@ulm.ac.id
Phone
+6285248257718
Journal Mail Official
jpmp@ulm.ac.id
Editorial Address
Jl. A. Yani Km. 36 Banjarbaru 70714 Indonesia
Location
Kota banjarmasin,
Kalimantan selatan
INDONESIA
Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea
ISSN : 30315778     EISSN : 3025129X     DOI : https://doi.org/10.20527/jpmp
Core Subject : Health, Science,
Focus Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea aims to provide a forum for researchers in the field of health sciences to publish original articles originating from community service activities. Scope The scope of the Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea includes health sciences. This journal displays the results of research-based community engagement such as Participatory Action Research (PAR), Asset-Based Community Development (ABCD), Community-Based Research (CBR), Service Learning, Community Development, and other related methodologies. Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea accepts article submissions from all over the world.
Articles 60 Documents
Upaya Peningkatan Pengetahuan dan Peran Kader Posyandu Lansia Terhadap Penggunaan Obat Diabetes Mellitus Selama Puasa di Puskesmas Banjarbaru Utara Silviana, Mega; Narulita, Feni; Sari, Diany Kartika
Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea Vol 2, No 2 (2024): Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jpmp.v2i2.12234

Abstract

Permasalahan penggunaan obat pasien diabetes mellitus terjadi pada pasien yang menjalani puasa di bulan ramadhan. Kader Posyandu dapat berperan dalam membantu tenaga kesehatan mengedukasi dan meningkatkan kualitas kesehatan di masyarakat. Pelatihan penggunaan obat diabetes mellitus selama puasa oleh Apoteker sangat diperlukan untuk kader sebagai bahan edukasi pada masyarakat binaannya. Tujuan dari pengabdian masyarakat yaitu meningkatkan pengetahuan dan peran kader posyandu lansia terhadap penggunaan obat diabetes melitus selama puasa di Puskesmas Banjarbaru Utara. Kegiatan pelatihan dilaksanakan pada 18 Maret 2024 melibatkan 12 orang kader posyandu lansia dari Posyandu Wiku, Posyandu Harum, Posyandu Seroja, dan Posyandu Amaco. Tahapan kegiatan meliputi rapat koordinasi, pembagian undangan, pelaksanaan pelatihan, evaluasi pelatihan, pelaksanaan implementasi edukasi, dan evaluasi implementasi. Hasil evaluasi pelatihan menunjukkan terdapat peningkatan pengetahuan dari rata-rata pretest 50,41 menjadi rata-rata posttest kader posyandu setelah mengikuti pelatihan yaitu 86,67. Kader selanjutnya mengimplementasikan hasil pelatihan dengan memberikan edukasi pada masyarakat yang menggunakan obat diabetes melitus menggunakan leaflet yang telah disediakan. Hasil kuesioner kepuasan dari masyarakat yang mendapatkan edukasi dari kader menunjukkan rata-rata skor kepuasan mencapai 89,99 atau kategori sangat baik. Kesimpulan dari kegiatan ini yaitu pelatihan penggunaan obat diabetes mellitus dapat meningkatan pengetahuan dan peran dari kader posyandu lansia di Puskesmas Banjarbaru Utara. Kata Kunci: Apoteker, Edukasi, Masyarakat, Pelatihan  Problems in treating diabetes mellitus patients occur while the patient is fasting in the month of Ramadan. Posyandu cadres can help health workers educate and improve the quality of health in the community. Training on the use of diabetes mellitus medication during fasting by pharmacists is very necessary. The aim of community service is to increase the knowledge and role of elderly posyandu cadres in the use of diabetes mellitus medication during fasting. The training was held on March 18 2024 involving 12 cadres from Posyandu. The activity stages include coordination meetings, distribution of invitations, training activities, training evaluation, educational implementation, and implementation evaluation. The results of the training evaluation showed that there was an increase in knowledge from a pretest average of 50.41 to a posttest average of 86.67. Cadres then implement the results of the training by providing education to the community. The results of the satisfaction questionnaire from the community showed that the average satisfaction score reached 89.99 in the very good category. The conclusion is that training in the use of diabetes mellitus medication is known to increase the knowledge and role of posyandu cadres in the work area of the North Banjarbaru Primary Health Care.
Edukasi Pentingnya Senyawa Fe dalam Mengatasi Anemia pada Remaja Putri Rahmawati, Rahmawati; Farik, Azqi As; Akifah, Ghina; Fajeriyati, Nurul
Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea Vol 2, No 1 (2024): Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jpmp.v2i1.11652

Abstract

Kasus anemia defisiensi zat besi terjadi pada dua milyar penduduk dunia dan sebesar 29,9% nya dialami oleh remaja putri. Prevalensi anemia di Indonesia mencapai 23,7%  dan terkhusus Kalimantan Selatan prevalensi anemia pada remaja putri sebesar adalah 52,98%  Anemia pada remaja beresiko terjadinya pertumbuhan fisik dan maturitas seksual yang melambat, serta penurunan konsentrasi dalam belajar. Program pencegahan anemia terus dilakukan oleh pemerintah, khususnya pada remaja putri dan wanita usia subur. Kegiatan edukasi ini bertujuan untuk mendukung program pemerintah dan mendeskripsikan pengetahuan remaja putri tentang senyawa Fe dalam mengatasi anemia di SMK Al-Furqon Banjarmasin Utara, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Kegiatan dilakukan dengan metode sosialisasi menggunakan media Power Point Presentation (PPT) dan leaflet, dimana dilakukan pemaparan materi terkait pentingnya peranan senyawa Fe dalam mengatasi anemia pada remaja putri. Berdasarkan pada hasil posttest terlihat bahwa tingkat pengetahuan remaja putri terkait anemia mengalami peningkatan, sehingga dapat dinyatakan bahwa edukasi yang telah dilakukan, dapat memberikan peningkatan pengetahuan terkait pentingnya senyawa Fe dalam mengatasi anemia. Kata Kunci: Anemia, Senyawa Fe, Program Preventive, Edukasi Iron deficiency anemia cases occured in two billion people in the world and 29.9% of them are experienced by adolescent girl. The prevalence of anemia in Indonesia reached 23.7% and specifically in South Borneo the prevalence of anemia in adolescent girls was 52.98%. Anemia in adolescents is at risk of slowing physical growth and sexual maturity, as well as decreased concentration in studying. The government continues to carry out anemia prevention programs, especially for adolescent girls and women of childbearing age. This educational activity aims to support government programs and describe the knowledge of young women about Fe compounds in treating anemia at Al-Furqon Vocational School, North Banjarmasin, Banjarmasin City, South Kalimantan. These activities are carried out using the socialization method using Power Point Presentation (PPT) media and leaflets. where material was presented regarding the importance of the role of Fe compounds in overcoming anemia in adolescent girls. Based on the posttest results, showed that the level of knowledge of adolescent girl regarding anemia has increased, so it can be stated that the education that has been carried out could provide knowledge enhancement regarding the importance of Fe in treating anemia.
Cover, Redaksi, dan Daftar Isi JPMP Vol 2 No 1 Tahun 2024 Panacea, Jurna Pengabdian Masyarakat
Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea Vol 2, No 1 (2024): Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea (JPMP) Volume 2 Nomor 1 Tahun 2024 terbit pada Bulan Februari telah memuat 8 naskah pengabdian kepada masyarakat di bidang kesehatan. JPMP dikelola oleh Program Studi Pendidikan Profesi Apoteker FMIPA Universitas Lambung Mangkurat. Setiap naskah yang diterima redaksi telah ditelaah oleh Mitra Bestari dan Anggota Redaksi.
Edukasi Cara Penyimpanan Obat Melalui Kegiatan Promosi Kesehatan di Posyandu Lansia Ar-Rahman Banjarmasin Puri, Rizki Swastika; Mardiati, Nurul; Annissa, Rahmi; Setiawan, Deni
Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea Vol 2, No 2 (2024): Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jpmp.v2i2.11962

Abstract

Penyimpanan obat penting dilakukan untuk menjaga stabilitas dan efektivitas obat. Penerapan cara menyimpan obat yang kurang tepat akan berdampak terhadap perubahan fisik, sifat, ataupun kerusakan obat. Kegiatan promosi kesehatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan lansia terhadap tata cara penyimpanan obat dan batasan waktu penggunaan obat setelah disimpan. Promosi kesehatan dilaksanakan dengan metode ceramah menggunakan media poster sebagai alat bantu yang berisi tentang cara menyimpan obat yang baik. Materi yang disampaikan yaitu cara menyimpan obat sesuai bentuk sediaan, batasan waktu penggunaan obat, hal yang harus diperhatikan dan dihindari selama proses penyimpanan obat. Kegiatan promosi kesehatan di lanjutkan dengan sesi diskusi dan tanya jawab. Evaluasi dilaksanakan secara lisan sesuai dengan jawaban benar/salah dan dilakukan perhitungan persentase rata-rata nilai pretest/posttest peserta. Berdasarkan hasil kegiatan yang diikuti oleh 15 orang responden menunjukkan terjadi peningkatan pengetahuan terkait materi yang disampaikan, hal ini diketahui berdasarkan persentase nilai rata-rata pretest sebesar 56% dan posttest sebesar 94,6%. Kata Kunci: Beyond Use Date, Expired Date, Efektivitas, Stabilitas Drug storage is important to maintain the stability and effectiveness of the drug. Implementing inappropriate methods for storing medicines will result in physical changes, properties or damage to the medicine. This health promotion activity aims to increase the elderly's knowledge of medication storage procedures and time limits for medication use after storage. Health promotion is carried out using the lecture method using poster media as a tool that contains information about how to store medicine properly. The material presented is how to store drugs according to the dosage form, time limits for drug use, things to pay attention to and avoid during the drug storage process. Health promotion activities were continued with discussion and question and answer sessions. Evaluation is carried out orally according to correct/wrong answers and the average percentage of participants' pretest/posttest scores is calculated. Based on the results of activities attended by 15 respondents, it showed that there had been an increase in knowledge regarding the material presented, this was known based on the percentage of the average pretest score of 56% and posttest of 94.6%.
Sosialisasi Edukatif Program DAGUSIBU dan Resiko Penyalahgunaan Obat pada Remaja di Kelurahan Ranomeeto Kasmawati, Henny; Fristiohady, Adryan; Nuralifah, Nuralifah; Zubaydah, Wa Ode Sitti; Arfan, Arfan
Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea Vol 2, No 3 (2024): Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jpmp.v2i3.13502

Abstract

Berbagai permasalahan kesehatan, khususnya yang berkaitan dengan penggunaan obat, masih sering dijumpai dalam masyarakat dan dapat diakibatkan oleh kurangnya pemahaman mengenai pengelolaan dan penggunaan obat yang benar. Salah satu strategi pengelolaan obat yang efektif adalah penerapan program Dapatkan, Gunakan, Simpan, Buang (DAGUSIBU), terutama di kalangan remaja, mengingat penyalahgunaan obat-obatan di usia dini merupakan isu yang memerlukan perhatian serius. Tujuan dari sosialisasi ini adalah untuk memberikan edukasi kepada siswa usia remaja, serta meningkatkan pemahaman mengenai penggunaan obat yang tepat melalui program DAGUSIBU. Kegiatan ini dilaksanakan melalui ceramah interaktif dan diskusi mengenai cara yang tepat untuk mendapatkan, menggunakan, menyimpan, dan membuang obat pada tanggal 26 Agustus 2024, dengan peserta sebanyak 40 orang siswa SMPN 1 Konawe Selatan. Peningkatan pemahaman siswa diukur dan diamati dari tingkat antusiasme dan kemampuan dalam menjawab pertanyaan dengan benar. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa siswa mengalami peningkatan pemahaman mengenai penggunaan obat yang benar serta mengenal peran profesi apoteker. Secara keseluruhan, kegiatan sosialisasi ini berlangsung dengan baik, tercermin dari tingginya antusiasme, respons positif, dan partisipasi aktif siswa dalam diskusi, yang secara signifikan meningkatkan pemahaman mereka. Kegiatan ini diharapkan dapat berkontribusi dalam meningkatkan kesadaran dan pemahaman di kalangan remaja dan masyarakat tentang pengelolaan obat yang tepat, yang pada gilirannya dapat mengurangi risiko penyalahgunaan obat di masa depan.Kata Kunci: Edukasi Obat, Manajemen Obat, Peningkatan Kesehatan, RemajaVarious health issues, particularly those related to medication use, remain prevalent in society and are often attributed to a lack of understanding regarding proper medication management and usage. One of the effective strategies to address this issue is the implementation of the DAGUSIBU (Obtain, Use, Store, Dispose) program, particularly targeted at adolescents, as early-age drug misuse is a critical concern requiring serious attention. The primary objective of this outreach initiative is to educate adolescent students and enhance their understanding of proper medication use through the DAGUSIBU program. The program was delivered through interactive lectures and discussions with students at SMPN 1 Konawe Selatan, focusing on appropriate methods for obtaining, using, storing, and disposing of medications. The increase in students' understanding was assessed through their enthusiasm and ability to correctly respond to questions. The results indicated a notable improvement in students' comprehension of proper medication use, along with greater awareness of the pharmacist's role. Overall, the outreach program was conducted successfully, as evidenced by high levels of enthusiasm, positive feedback, and active student participation in discussions, which significantly enhanced their understanding. This initiative is expected to contribute to improving awareness and understanding among adolescents and the wider community regarding proper medication management, thereby potentially reducing the risk of drug misuse in the future.
Pemanfaatan Limbah Kulit Jeruk sebagai Lilin Aromaterapi yang Bernilai Ekonomis di Desa Karang Bunga Mi'rajunnisa, Mi'rajunnisa; Mulyani, Tuty; Alief, Muhammad Nur; Noormayanti, Alfina; Laisa, Alya; Fatihah, Ananda Nur; Sari, Yuni Tri Ardina
Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea Vol 2, No 4 (2024): Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jpmp.v2i4.14131

Abstract

Limbah organik, termasuk kulit jeruk, merupakan salah satu penyumbang signifikan terhadap jumlah sampah di Indonesia. Data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menunjukkan bahwa limbah organik menyumbang sekitar 60% dari total limbah domestik. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan edukasi dan keterampilan kepada remaja Desa Karang Bunga dalam memanfaatkan limbah kulit jeruk sebagai bahan pembuatan lilin aromaterapi yang bernilai ekonomis. Kegiatan ini diikuti oleh 21 peserta dari kalangan remaja tingkat SMP dan SMA. Metode yang digunakan meliputi penyuluhan, pelatihan pembuatan lilin aromaterapi, serta evaluasi melalui pre-test dan post-test. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan signifikan sebanyak 4,76% dalam pengetahuan peserta setelah diberikan informasi. Selain itu, survei kepuasan menunjukkan bahwa bahwa 8% merasa “Cukup Puas”, 27% merasa “Puas” dan 65% merasa “Sangat Puas”.dengan kegiatan ini. Program ini tidak hanya meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan limbah organik, tetapi juga membuka peluang kewirausahaan bagi generasi muda di desa tersebut dan meningkatkan edukasi serta keterampilan remaja Desa Karang Bunga dalam memanfaatkan limbah kulit jeruk sebagai bahan pembuatan lilin aromaterapi yang bernilai ekonomis. Kata Kunci: Limbah Kulit Jeruk, Lilin Aromaterapi, Pengabdian Masyarakat, Peningkatan Pengetahuan, Survei Kepuasan  Organic waste, including orange peels, is a significant contributor to the amount of waste in Indonesia. Data from the Ministry of Environment and Forestry shows that organic waste contributes around 60% of total domestic waste. This community service aims to provide education and skills to teenagers in Karang Bunga Village in using orange peel waste as material for making economically valuable aromatherapy candles. This activity was attended by 21 participants from junior high and high school-level teenagers. The methods used include counseling, training in making aromatherapy candles, as well as evaluation through pre-test and post-test. The evaluation results showed a significant increase of 4.76% in participants' knowledge after being given information. In addition, the satisfaction survey showed that 8% felt "quite satisfied," 27% felt "satisfied," and 65% felt "very satisfied" with this activity. This program not only increases awareness of the importance of managing organic waste, but also opens up entrepreneurial opportunities for the young generation in the village and increases the education and skills of teenagers in Karang Bunga Village in using orange peel waste as material for making economically valuable aromatherapy candles.
Edukasi Pemanfaatan Mandiri TOGA kepada Kader Puskesmas Mataraman Putra, Aditya Maulana Perdana; Wathan, Nashrul; Lingga, Herningtyas Nautika; Setiawan, Deni; Sari, Okta Muthia; Mardiati, Nurul; Akbar, Nabila Hadiah; Sari, Risa Purnama; Rizkiyah, Noor Annisa; Salsabila, Risma Zahra; Salwa, Helmina
Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea Vol 2, No 3 (2024): Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jpmp.v2i3.13245

Abstract

Pemanfaatan TOGA secara mandiri merupakan salah satu inisiatif untuk meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan TOGA. Kader memiliki peran dalam mendukung masyarakat dalam pengelolaan kebun TOGA di masing-masing daerah. Tujuan dari pengabdian adalah peningkatan pengetahuan tentang pemanfaatan TOGA secara mandiri pada kader Puskesmas Mataraman setelah pemberian edukasi. Pada tanggal 6 Agustus 2024, tim pengabdian memilih ceramah sebagai metode yang diterapkan dalam edukasi. Kegiatan ditargetkan bagi kader desa wilayah kerja Puskesmas Mataraman. Evaluasi edukasi, proses keenam ini dilakukan dengan memberikan kuesioner pengetahuan TOGA sebelum edukasi materi dan sesudah edukasi materi. Sebanyak 10 orang berhadir dalam kegiatan. Berdasarkan hasil pengabdian diperoleh rerata pengetahuan peserta sebelum edukasi materi sebesar 78 % ± 16,61. Adapun pengetahuan peserta sesudah edukasi materi sebesar 92 % ± 13,27. Tim pengabdian telah menyerahkan TOGA sebanyak 14 jenis tanaman obat kepada Puskesmas Mataraman. Berdasarkan hasil , pada kader di wilayah kerja Puskesmas Mataraman terjadi peningkatan pengetahuan setelah diberikan edukasi tentang pemanfaatan TOGA mandiri.Kata Kunci: Apotek Hidup, Obat Herbal, Penggunaan Herbal, SosialisasiImplementing TOGA independently is a strategy to enhance community engagement in TOGA management. Cadres play a crucial role in assisting the community in the management of TOGA gardens in their respective areas. The objective of the service is to enhance the understanding and proficiency of the Mataraman Health Centre cadres in independently utilising TOGA, after the provision of education. On August 6, 2024, the educational team opted on lectures as the instructional approach. The activity was specifically aimed at village cadres who are part of the operating area of the Mataraman Health Centre. The evaluation of education involves administering a TOGA knowledge questionnaire. There were a total of 10 individuals who participated in the activity. The participants' average knowledge before the educational content was 78% ± 16.61 (standard deviation), as indicated by the service results. The participants' knowledge, after the educational material, reached a mean of 92% with a standard deviation of 13.27. The service team has delivered a total of 14 different varieties of medicinal plants. Ultimately, after delivering education on the independent use of TOGA, there was a discernible enhancement in the knowledge of the cadres within the working area of the Mataraman Health Centre.
Cover, Redaksi, dan Daftar Isi JPMP Vol 2 No 3 Tahun 2024 Panacea, Jurnal Pengabdian Masyarakat
Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea Vol 2, No 3 (2024): Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jpmp.v2i3.13760

Abstract

Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea (JPMP) Volume 2 Nomor 3 Tahun 2024 terbit pada Bulan September telah memuat 8 naskah pengabdian kepada masyarakat di bidang kesehatan. JPMP dikelola oleh Program Studi Pendidikan Profesi Apoteker FMIPA Universitas Lambung Mangkurat. Setiap naskah yang diterima redaksi telah ditelaah oleh Mitra Bestari dan Anggota Redaksi.
Edukasi tentang Kecubung: Bahaya Tersembunyi di Balik Zat Adiktif yang Merusak Kesehatan Melindawati, Vina; Savitri, Riswandayani; Mahdi, Nur; Hadi, Samsul; Setiawan, Deni
Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea Vol 2, No 3 (2024): Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jpmp.v2i3.13262

Abstract

Zat adiktif merupakan zat kimia yang memiliki efek spesifik terhadap susunan saraf sehingga dapat menimbulkan perubahan perilaku. Metabolit skunder dalam tanaman kecubung sering disalahgunakan sebagai zat adiktif yang pada kondisi berat dilaporkan dapat menyebabkan gagal napas. Promosi kesehatan yang efektif tentang bahaya kecubung menjadi sangat penting terutama pada kelompok rentan seperti remaja. Tujuan kegiatan ini untuk meberikan edukasi terkait bahaya zat adiktif dari kecubung bagi kesehatan. Kegiatan dilaksanakan pada hari senin, 29 Juli 2024 di ruang pertemuan SMAN 4 Banjarmasin pada pukul 09.00-11.00 WITA. Metode edukasi yang diberikan adalah ceramah dengan bantuan Powerpoint dan leaflet. Kegiatan dievaluasi melalui peningkatan nilai pretest dan postest. Kegiatan terlaksana dengan baik dan dihadiri oleh 29 siswa. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan nilai rata-rata pretest dari 79 menjadi 100. Siswa-siswi terlihat antusias dengan aktif bertanya selama diskusi. Hasil edukasi terkait bahaya zat adiktif dari kecubung dengan media Powerpoint dan leaflet berhasil meningkatkan pengetahuan siswa yang diharapkan dapat menjadi dasar perlindungan diri dari penyalahgunaan zat berbahaya. Kata Kunci: Zat adiktif, Kecubung, Remaja, LeafletAddictive substances are chemicals that have specific effects on the nervous system, so they can cause behavioral changes. People often misuse the secondary metabolites in datura plants as addictive substances, which can lead to respiratory failure in severe conditions. Effective health promotion about the dangers of datura is very important, especially for vulnerable groups such as adolescents. This activity aims to educate individuals about the health risks associated with addictive substances like datura. The activity took place in the meeting room of SMAN 4 Banjarmasin on Monday, July 29, 2024, from 09.00 to 11.00 WITA. A lecture using Powerpoint and leaflets served as the educational method. The activity was evaluated through an increase in pretest and posttest scores. The activity was carried out well and was attended by 29 students. The evaluation results showed an increase in the average pretest score from 79 to 100. During the discussion, the students appeared enthusiastic by actively asking questions. The use of Powerpoint and leaflet media to educate students about the dangers of addictive substances from Datura has increased their knowledge, paving the way for self-protection against the abuse of hazardous substances.
Promosi Kesehatan “Penggunaan Obat saat Puasa” di Posyandu Lansia Puskesmas Pekapuran Raya Azzahra, Diva; Lingga, Herningtyas Nautika; Abdina, Nisa
Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea Vol 2, No 4 (2024): Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jpmp.v2i4.13248

Abstract

Saat seseorang berpuasa pada bulan ramadhan, terjadi perubahan pola waktu makan yang dapat berpengaruh terhadap waktu penggunaan obat. Hal tersebut akan memberikan dampak pada efek terapi dari suatu obat yang dihasilkan. Diperlukan suatu pemahaman yang baik untuk mencapai efek terapi yang optimal khususnya terkait aturan dan waktu penggunaan obat selama berpuasa. Kegiatan promosi kesehatan yang dilaksanakan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman pasien lanjut usia mengenai penggunaan obat saat bulan puasa. Kegiatan dilaksanakan dalam posyandu lansia bersama dokter, bidan, analis laboratorium, apoteker penanggung jawab, dan kader posyandu. Metode yang digunakan adalah ceramah dengan bantuan media edukasi berupa poster yang dibagikan kepada peserta. Melalui kegiatan ini, dapat diketahui bahwa sebagian masyarakat masih tidak mengetahui kapan waktu yang tepat untuk mengonsumsi obat pada saat berpuasa, sehingga terkadang obat tidak dikonsumsi dan pengobatan menjadi dilewatkan. Promosi kesehatan memberikan dampak peningkatan pengetahuan pada masyarakat khususnya lansia tentang penggunaan obat saat puasa. Diharapkan dengan meningkatnya pengetahuan, maka pengobatan yang dijalani saat puasa menjadi lebih maksimal. Kata Kunci:Edukasi, Lansia, Pengetahuan, Poster, Puasa Changes in meal patterns can affect drug use during the month of Ramadan when someone is fasting. This will impact the therapeutic effect of a drug produced. A good understanding is needed to achieve optimal therapeutic effects, especially regarding the rules and time of drug use during fasting. The health promotion activities aimed to increase the knowledge and understanding of elderly patients regarding the use of drugs during the fasting month. The activities were carried out in the elderly posyandu with doctors, midwives, laboratory analysts, pharmacists in charge, and posyandu cadres. The method used was a lecture with poster media. Through this activity, it can be seen that some people still do not know when the right time to take medicine while fasting is, so sometimes the medicine is not consumed and treatment is missed. Health promotion has an impact on increasing knowledge in the community, especially older people, about the use of drugs during fasting. It is hoped that with increased knowledge, the treatment carried out during fasting will be more optimal.