cover
Contact Name
Ken Siwi
Contact Email
jarfismu@um-surabaya.ac.id
Phone
+6281259305093
Journal Mail Official
kensiwi@um-surabaya.ac.id
Editorial Address
Jl.Raya Sutorejo No.59, Kecamatan Mulyorejo, Kota Surabaya
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Fisioterapi Muhammadiyah
ISSN : -     EISSN : 28290968     DOI : https://doi.org/10.30651/jar.v2i2
urnal Ilmiah Fisioterapi Muhammadiyah (JarFisMU) adalah jurnal keilmuan fisioterapi yang diterbitkan oleh Prodi S1 Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surabaya. JarFisMU terinspirasi dari nama artificial intelegent dari film Iron Man, yang merupakan terobosan teknologi untuk mempermudah kehidupan manusia. Kami memiliki harapan agar jurnal ilmiah fisioterapi JarFisMU ini mampu berkontribusi untuk meningkatkan derajat kesehatan gerak pada pembacanya. JarFisMU berisi laporan research report, case review, maupun literature review dari bidang keilmuan fisioterapi, yaitu rumpun keilmuan praktis fisioterapi, modalitas fisioterapi, assesment-pemeriksaan dan edukasi, dalam ranah promotif-preventif-kuratif dan rehabilitatif. Setiap konten yang diterbitkan akan diseleksi dengan memperhatikan aspek kebaruan (novelty), keaslian (originality) dan aplikasi (usability). JarFisMU akan terbit sebanyak dua kali dalam satu tahun yaitu pada bulan Januari dan Juli. Naskah yang akan diterbitkan di JarFisMU akan melalui proses review oleh dua orang reviewer yang pemilihannya ditentukan oleh editor. Naskah yang diterima untuk dipublikasikan adalah naskah yang telah diedit tata bahasa, tanda baca, gaya cetak dan formatnya menyesuaikan dengan kebijakan yang dimiliki oleh JarFisMU dan akan diterbitkan baik secara online maupun cetak.
Articles 88 Documents
PENGARUH ACTIVE DYNAMIC BACK EXERCISE DAN MUSCLE ENERGY TECHNIQUE TERHADAP PENURUNANNYERI AKIBAT LOW BACK PAIN NON SPESIFIC: NARRATIVE REVIEW Dyah Pratiwi, Intan
Jurnal Ilmiah Fisioterapi Muhammadiyah Vol 4 No 2 (2025): Jurnal Ilmiah Fisioterapi Muhammadiyah (JarFisMU)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/jar.v4i2.23992

Abstract

ABSTRAK Latar belakang: Non spesifik low back pain merupakan penyakit yang sering terjadi di tempat kerja karena kegiatan yang berulang dan postur tubuh yang salah sehingga menyebabkan nyeri, adanya spasme otot dan keterbatasan gerak pada bagian lumbal. Penanganan yang tidak tepat akan menyebabkan penurunan fungsional lumbal yang berdampak pada terganggunya aktifitas sehari-hari. Salah satu cara dalam menangani Non spesifik low back pain yaitu dengan pemberian Active Dynamic Back Exercise dan Muscle Energy Technique. Tujuan: mengetahui adanya pengaruh Active Back Dynamic Back Exercise terhadap penurunan nyeri low back pain non-spesific dan mengetahui adanya pengaruh muscle energy technique terhadap penurunan nyeri low back pain non-spesific dengan penelusuran kepustakaan. Metode: Jenis penelitian ini adalah narrative review dengan framework PICO. Penelusuran jurnal melalui database Pubmed dan Google Schoolar. Seleksi jurnal menggunakan kriteria inklusi dan eksklusi yang telah disesuaikan. Hasil: 5 jurnal active dynamic back exercise, 4 jurnal muscle energy technique, dan 1 jurnal active dynamic back exercise dan dinyatakan semua jurnal yang telah di review berpengaruh dan efektif dalam menurunkan nyeri, meningkatkan fungsional dari non spesifik low back pain. Kesimpulan: Dynamic Back Exercise dan Muscle Energy Technique efektif dalam penurunan nyeri akibat Low Back Pain Non-Spesific KATA KUNCI:  Active Dynamic Back Exercise, Muscle Energy Technique
PERBEDAAN PENGARUH PEMBERIAN STATIC STRETCHING DAN SQUAT JUMP TERHADAP KECEPATAN LARI PEMAIN FUTSAL chantrisna kinanti, indria
Jurnal Ilmiah Fisioterapi Muhammadiyah Vol 4 No 2 (2025): Jurnal Ilmiah Fisioterapi Muhammadiyah (JarFisMU)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/jar.v4i2.23993

Abstract

ABSTRAK Permainan futsal salah satu cabang olahraga yang membutuhkan kecepatan lari. Analisis pertandingan menunjukkan waktu sprint dilakukan berselang beberapa detik sebagian besar sprint lebih pendek dari 20 meter. Latihan untuk kecepatan lari memiliki efek positif, merangsang sistem saraf dan koordinasi dengan peningkatan testosteron, dan massa otot ekstremitas bawah. Oleh karena itu, intervensi yang menstimulasi kinerja kecepatan lari dapat untuk dilakukan. Tujuan:Untuk mengetahui adanya perbedaan pengaruh static stretching dan squat jump terhadap kecepatan lari pemain futsal. Metode: Penelitian ini bersifat quasieksperimental dengan pre dan post test two group design. Sebanyak 20 responden ditentukan dengan menggunakan tekhnik total sampling penelitian ini dibagi menjadi 2 kelompok masing-masing 10 responden yaitu kelompok perlakuan I dengan latihan static stretching dan kelompok perlakuan II dengan squat jump. Latihan dilakukan selama 4 minggu dengan frekuensi latihan 2 kali seminggu. Alat ukur yang digunakan adalah stopwatch, uji normalitas menggunakan saphiro-wilk test. Uji Homogenitas menggunakan lavene’s test, uji hipotesis I dan II menggunakan paired sample t-test, dan uji hipotests III menggunakan independent sample t-test. Hasil: Hasil uji hipotesis I dan II menggunakan paired sample t-test diperoleh nilai p=0,000 (p<0,05) menunjukkan bahwa kedua perlakuan berpengaruh terhadap peningkatan stabilitas ankle pada atlet sepakbola pasca cidera sprain ankle dan hasil uji hipotesis III menggunakan independent sample t-test diperoleh nilai p=0,436 (p<0,05) menunjukan tidak ada perbedaan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan kecepatan lari. Kesimpulan: Tidak ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara static stretching dan 4 squat jump terhadap kecepatan lari pemain futsa. Saran: Peneliti selanjutnya agar lebih banyak dan tanpa perlakuan lain yang dapat mempengaruhi hasil penelitian sehingga memperoleh data yang asli dari perlakuan penelitian. KATA KUNCI: static stretching, squat jump, keceptan lari.
PENGARUH ANKLE PROPRIOCEPTIVE EXERCISE TERHADAP PENINGKATAN BALANCE DAN POWER OTOT TUNGKAI PADA ATLET SEPAK BOLA DI PSS DEVOLEPMENT CENTER Rafsan Jani, Muhammad
Jurnal Ilmiah Fisioterapi Muhammadiyah Vol 4 No 2 (2025): Jurnal Ilmiah Fisioterapi Muhammadiyah (JarFisMU)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/jar.v4i2.24104

Abstract

ABSTRAK Latar belakang : Sepak bola merupakan permainan olahraga yang dimainkan oleh dua tim dimana setiap tim beranggotakan sebelas pemain. Tujuan dari olahraga ini yaitu memasukan bola kegawang lawan sebanyak-banyaknya dengan mengandalkan kerjasama tim. Pemain sepak bola supaya dapat memprovokasikan teknik dasar sepak bola dan meningkatkan peforma saat pertandingan harus memiliki kondisi fisik yang prima, untuk peningkatan balance dan power otot tungkai. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui pengaruh ankle proprioceptive exercise terhadap peningkatan balance dan power Otot Tungkai Pada Atlet Sepak Bola Di PSS devolepment center. Metode: eksperimental dengan pendekatan quasi eksperimen, yaitu penelitian dengan melakukan percobaan untuk mengetahui pengaruh yang timbul akibat suatu perlakuan atau eksperimen tertentu. Dengan desain penelitian “pretest-posttest control two group design”. Desain ini menggunakan dua kelompok, yaitu kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, sampel berjumlah tiga puluh orang dengan program latihan tiga kali seminggu selama empat minggu. Instrument penelitian menggunakan Standing Broad Jump, serta analisis data yang digunakan adalah uji normalitas, dan uji hipotesis Hasil: data penelitian berdistribusi tidak normal maka uji hipotesis menggunakan wilcoxon dengan hasil terdapat pengaruh ankle proprioceptive exercise kelompok Ankle Proprioceptive Exercise memiliki nilai rata-rata (mean) pre test yaitu 3,00±0,655 atau dalam kategori sangat baik dan nilai mean post test yaitu 1,60±0,507 atau dalam kategori sangat baik. Perubahan nilai mean yang diperoleh menunjukkan adanya peningkatan nilai Balance dan Power otot tungkai setelah diberikan latihan Ankle Proprioceptive Exercise dengan rata-rata peningkatan sebesar 1,4. Simpulan: Ada perbedaan pengaruh kelompok yang diberikan latihan Ankle Proprioceptive exercise dan kelompok yang tidak diberikan latihan terhadap peningkatan balance dan power otot tungkai. Pada atlet sepak bola di PSS Devolepment center. Saran: Diharapkan peneliti selanjutnya dapat membahas lebih jauh dan melanjutkan penelitian ini seperti dapat membandingkan antara kelompok Ankle Proprioceptive exercise dan kelompok tidak diberikan latihan terhadap peningkatan balance dan power otot tungkai. Kata kunci : Ankle Proprioceptive Exercise, balance, power Otot tungkai
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI UNTUK MENURUNKAN NYERI, MEMPERBAIKI POSTUR DAN POLA JALAN, MENINGKATKAN ROM, KEKUATAN OTOT DAN KEMAMPUAN FUNGSIONAL PENDERITA NYERI LUTUT : CASE REPORT Fitri, Desi Tri Syawatul; Lubis, Zidni Imanurrohmah; Fransiska, Tri Dewi
Jurnal Ilmiah Fisioterapi Muhammadiyah Vol 4 No 2 (2025): Jurnal Ilmiah Fisioterapi Muhammadiyah (JarFisMU)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/jar.v4i2.24274

Abstract

ABSTRAK Tujuan: untuk mengetahui penatalaksanaan fisioterapi pada kasus nyeri lutut dalam mengurangi nyeri lutut, meningkatkan range of motion (ROM) dan kekuatan otot, memperbaiki postur, memperbaiki pola jalan dan meningkatkan kemampuan fungsional. Metode: Penelitian ini menggunakan metode case report pada seorang ibu rumah tangga berusia 54 tahun dengan keluhan nyeri lutut. Pemberian intervensi dilakukan selama 1 minggu dengan 2 kali pertemuan, dimulai dari 7-13 Oktober 2024. Instrumen penelitian menggunakan video untuk mengukur postur dan pola jalan pasien, VAS untuk mengukur nyeri lutut, goniometer untuk mengukur ROM pada lutut, MMT untuk mengukur kekuatan otot lutut dan WOMAC untuk mengukur kemampuan fungsional. Hasil: penatalaksanaan fisioterapi pada pasien nyeri lutut dengan pemberian intervensi fisioterapi berupa static stretch, static contraction, GTO release pada otot hamstring dan soleus, koreksi postur, standing weight shift dan gait training sebanyak 2 kali pertemuan dalam seminggu menunjukkan adanya penurunkan nyeri, perbaikan postur dan pola jalan, peningkatan ROM, kekuatan otot dan kemampuan fungsional penderita nyeri lutut. Kesimpulan: Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada pasien nyeri lutut dengan pemberian intervensi fisioterapi berupa static stretch, static contraction, GTO release pada otot hamstring dan soleus, koreksi postur, standing weight shift dan gait training sebanyak 2 kali dalam seminggu dapat menurunkan nyeri, memperbaiki postur dan pola jalan, meningkatkan ROM, kekuatan otot dan kemampuan fungsional penderita nyeri lutut.  KATA KUNCI: Nyeri Lutut, Static Stretch, Static Contraction, GTO release, standing weight shift, gait training     
PENGARUH FOOT CORE STABILITY TERHADAP PENURUNAN NYERI, PENINGKATAN ROM, KEKUATAN OTOT DAN AKTIVITAS FUNGSIONAL LANSIA PENDERITA NYERI LUTUT UNILATERAL: CASE REPORT Mansyah, Alika; Wardojo, Sri Sunaringsih Ika; Selviana , Agustin Selviana
Jurnal Ilmiah Fisioterapi Muhammadiyah Vol 4 No 2 (2025): Jurnal Ilmiah Fisioterapi Muhammadiyah (JarFisMU)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/jar.v4i2.24443

Abstract

ABSTRAK Pendahuluan: Banyak lansia yang menderita nyeri lutut dan mengalami banyak penurunan dalam melakukan aktivitas fisik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh Foot Core Stability pada kasus nyeri lutut unilateral dalam mengurangi nyeri lutut, meningkatkan range of motion (ROM) dan kekuatan otot, dan meningkatkan aktivitas fungsional. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan metode case report pada lansia yang berusia 65 tahun dengan keluhan nyeri lutut. Pemberian Foot Core Stability sebanyak 3 kali dalam seminggu dimulai dari 29 Oktober-4 November 2024. Instrumen penelitian menggunakan VAS untuk mengukur nyeri lutut, goniometer untuk mengukur ROM pada lutut, MMT untuk mengukur kekuatan otot lutut dan katz index untuk mengukur kemampuan fungsional. Hasil: Setelah diberikan latihan Foot Core Stability sebanyak 3 kali dalam seminggu pada pasien yang berusia 65 tahun dengan keluhan nyeri lutut unilateral sinistra didapatkan hasil tidak ada nyeri lutut, dan terjadi peningkatan ROM, kekuatan otot dan aktivitas fungsional. Kesimpulan: Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada pasien nyeri lutut dengan pemberian Foot Core Stability sebanyak 3 kali seminggu terbukti dapat menghilangkan nyeri lutut, dan meningkatan ROM, kekuatan otot dan aktivitas fungsional.   Kata Kunci: Lansia, Nyeri Lutut Unilateral, Aktivitas Fungsional, Foot Core Stability
PEMBERIAN NEW BOBATH CONCEPT PADA LANSIA DENGAN HEMIPARESE SINISTRA ET CAUSA POST STROKE ISCHEMIC: CASE REPORT Fitri, Desi Tri Syawatul; Lubis, Zidni Imanurrohmah; Fransiska, Tri Dewi
Jurnal Ilmiah Fisioterapi Muhammadiyah Vol 4 No 2 (2025): Jurnal Ilmiah Fisioterapi Muhammadiyah (JarFisMU)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/jar.v4i2.24473

Abstract

ABSTRAK Tujuan: Untuk mengetahui efektivitas pemberian New Bobath Concept pada pasien hemiparese sinistra et causa post stroke ischemic dalam mengurangi nyeri, meningkatkan ROM, kekuatan otot, keseimbangan dan kemampuan fungsional, serta memperbaiki postur dan pola jalan. Metode: Penelitian ini menggunakan metode case report pada lansia berusia 64 tahun dengan hemiparese sinistra et causa post stroke ischemic. Intervensi dilakukan 3 kali pertemuan selama seminggu, mulai 1-7 November 2024. Instrumen penelitian menggunakan VAS untuk mengukur nyeri, goniometer untuk mengukur ROM, MMT untuk mengukur kekuatan otot, video untuk mengukur postur dan pola jalan, berg balance scale dan time up go test untuk mengukur keseimbangan, dan Katz Index untuk mengukur kemampuan fungsional. Hasil: Setelah pemberian New Bobath Concept sebanyak 3 kali pertemuan dalam seminggu didapatkan hasil tidak adanya nyeri, peningkatan ROM, kekuatan otot, keseimbangan dan kemampuan fungsional, serta perbaikan postur dan pola jalan. Kesimpulan: Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada pasien hemiparese sinistra et causa post stroke ischemic dengan pemberian New Bobath Concept sebanyak 3 kali seminggu dapat menghilangkan nyeri, meningkatan ROM, kekuatan otot, keseimbangan dan kemampuan fungsional, serta memperbaiki postur dan pola jalan.  Kata Kunci: Lansia, New Bobath Concept, Hemiparese, Post Stroke, Terapi Latihan   
IDENTIFIKASI RISIKO KERJA DENGAN MUSCULOSKELETAL DISORDERS MENGGUNAKAN NORDIC BODY MAP PADA PENGEPUL RONGSOKAN UD SUMBER REJEKI LUMAJANG Mansyah, Alika; Rahim, Anita Faradilla; Supik
Jurnal Ilmiah Fisioterapi Muhammadiyah Vol 4 No 2 (2025): Jurnal Ilmiah Fisioterapi Muhammadiyah (JarFisMU)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/jar.v4i2.25900

Abstract

ABSTRAK Pendahuluan: Beban kerja berlebih dengan postur yang salah, pengulangan, dan mengangkat beban berat dapat mengakibatkan keluhan musculoskeletal. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan metode analitik dengan jenis penelitian observasional. Desain penelitian menggunakan penelitian cross sectional. Tempat penelitian di UD Rongsokan Sumber Rejeki Dusun Curah Tekor RT.04//RW.06, Desa Ledoktempuro, Kec. Randuagung, Kab. Lumajang. Waktu penelitian dan pengambilan data dilakukan pada bulan Maret 2025. Variabel yang diteliti adalah keluhan musculoskeletal. Teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling, sampelnya berjumlah 35 orang. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner Nordic Body Map (NBM). Teknik pengolahan dan analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data, kesimpulan dan verifikasi. Hasil: Sebanyak 20 pengepul dengan kategori rendah, dan terdapat 15 pengepul dengan kategori sedang. Sedangkan jika di rata-rata skor para pengepul adalah 50,8 yang artinya risiko dalam kategori sedang.  Kesimpulan: Setelah dilakukan identifikasi risiko keluhan muskuloskeletal pada 35 pengepul rongsokan UD Sumber Rejeki Lumajang dengan menggunakan kuesioner Nordic Body Map (NBM) didapatkan hasil sebanyak 75% mengalami nyeri pinggang, bahu dan leher, 65% mengalami nyeri tangan dan pergelangan tangan, 90% mengalami nyeri lutut.   Kata Kunci: Pengepul, Musculoskeletal Disorders, Nordic Body Map    
STUDI KASUS PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS KNEE SINISTRA DENGAN MODALITAS INFRA RED (IR), TRANSCUTANEUS ELECTRICAL NERVE STIMULATION (TENS), DAN THERABAND EXERCISE Muhammad Ihsan Dwiyanto; Susanti, Nur
Jurnal Ilmiah Fisioterapi Muhammadiyah Vol 4 No 2 (2025): Jurnal Ilmiah Fisioterapi Muhammadiyah (JarFisMU)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/jar.v4i2.27698

Abstract

Osteoarthritis Knee merupakan penyakit degeneratif pada sendi lutut karena adanya abrasi tulang rawan sendi dan pembentukan tulang baru pada permukaan persendian. Problemtika Osteoarthritis yaitu adanya nyeri, keterbatasan LGS, Kelemahan otot dan penurunan aktivitas fungsional. Pemeriksaan fisioterapi meliputi nyeri dengan VAS, LGS dengan goniometer, kekuatan otot dengan MMT dan aktivitas fungsional engan Indeks WOMAC. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dan intrvensi terhadap kondisi Osteoarthritis knee sinistra. Penelitian ini dilakukan di RSUD SOESELO Kabupaten Tegal dengan desain penelitian deskriptif analitik. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan studikasus. Subjek penelitian ini adalah pasien dengan kondisi Osteoarthritis Knee sinistra dengan modalitas IR, TENS dan Theraband exercise. Metode yang digunakan untuk pengambilan data analisis data penelitian ini dengan menggunakan metode autoanamnesis. Instrumen pada penelitian in adalah nyeri, LGS, keuatan otot dan aktivitas fungsional. Dari hasil penelitian yang dilakukan sebanyak 4 kali terapi menunjukan hasil sebagai berikut (1) terdapat penuruna nyeri diam dari T1 = 3 menjadi T4 = 0, nyeri tekan dari T1 = 8 menjadi T4 = 4 dan nyeri gerak dari T1 = 8 menjadi T4= 5. (2) Adanya peningkatan kekuatan otot fleksor knee sinistra dari T1= 3 menjadi T4= 4, ekstensor knee sinistra dari T1= 3 menjadi T4= 4. (3) Tidak ada penurunan spasme. Dari T1 sampai T4 masih terdapat spasme. (4) Adanya peningkatan LGS dari T1= Sa= 5°-0°-85° Sp= 5°-0°-100°  menjadi T4= Sa= 5°-0°-85°  Sp= 5°-0°-100°. (5) Adanya peningkatan aktivitas daily living. T1= 79 (sangat berat) menjadi T4= 70 (berat). Simpulan penelitian diatas bahwa intervensi fisioterapi dengan modalitas IR, TENS dan Theraband exercise dapat mengurangi problematika yang timbul pada kondisi osteoarthritis.   Kata kunci: Osteoarthritis , IR, TENS, Theraband exercise
PENERAPAN ULTRASOUND THERAPY DAN TERAPI LATIHAN PASIF DAN AKTIF PADA KONDISI STIFFNESS KNEE JOINT SINISTRA ET CAUSA FRAKTUR FEMUR POST ORIF Kurniawan, Rizky
Jurnal Ilmiah Fisioterapi Muhammadiyah Vol 1 No 1 (2022): Jurnal Ilmiah Fisioterapi Muhammadiyah (JarFisMU)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/jar.v1i1.12625

Abstract

Stiffness Joint  dapat terjadi karena edema dan fibrosis pada kapsul, ligament dan otot di sekitar  sendi atau perleketan dari jaringan lunak satu sama lain atau tulang ke tulang yang mendasari. Semua keadaan ini akan lebih buruk bila imobilisasi berlangsung lama. Selain itu, kalau sendi telah dipertahankan dalam posisi dimana ligament terpendek, tidak ada latihan yang akan berhasil sepenuhnya merntangkan jaringan ini dan memulihkan gerakan yang hilang (Appley, 1995). Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh intervensi fisioterapi pada kondisi Stiffness Knee Joint Sinistra Et Causa Fraktur Femur Post ORIF. Jenis penulisan ini adalah penulisan studi kasus. Penulisan ini dilakukan pada satu orang pasien dengan intervensi fisioterapi yaitu Ultrasound Therapy dan Terapi Latihan pasif dan aktif. Hasil penulisan didapatkan penurunan nyeri gerak dan nyeri tekan pada Knee Joint Sinistra, dan mengalami peningkatan Range of Motion (ROM) pada Knee Joint Sinistra . Disarankan kepada pasien untuk mengurangi aktivitas yang akan membebani atau memperparah kondisi Knee Joint Sinistra sehingga dapat tercapai proses penyembuhan atau perbaikan secara optimal.
PENATALAKSANAAN PROGRAM TERAPI FISIK DADA PADA KASUS PNEUMOTORAKS YANG DISEBABKAN OLEH TUBERKULOSIS PARU Siwi, Ken
Jurnal Ilmiah Fisioterapi Muhammadiyah Vol 1 No 1 (2022): Jurnal Ilmiah Fisioterapi Muhammadiyah (JarFisMU)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/jar.v1i1.12626

Abstract

Pneumotoraks disebabkan oleh tuberkulosis paru merupakan suatu komplikasi. Keadaan ini terdapat pada proses pneumotoraks spontan sekunder dimana terjadi ruptur lesi paru yang terletak dekat permukaan pleura sehingga udara inspirasi memperoleh akses ke rongga pleura. Problem yang terjadi pada penderita pneumotoraks yang disebabkan oleh tuberkulosis paru diantaranya sesak nafas, penurunan mobilitas atau daya kembang dari sangkar toraks, postur yang buruk, pola nafas yang tidak normal dengan gerakan dada saat bernafas asimetris,  terjadi spasme pada otot-otot bantu pernafasan, terjadi penurunan kekuatan otot, serta penurunan endurance berupa penurunan toleransi aktivitas.Tindakan yang harus dilakukan oleh fisioterapi pada pasien yang mengalami pneumotoraks yang disebabkan oleh tuberkulosis paru adalah dengan memberikan program terapi fisik dada diantaranya breathing exercise dengan menggunakan teknik breathing control, purse-lip breathing, deep breathing, dan segmental breathing, serta latihan mobilisasi sangkar toraks. Selain terapi fisik dapat ditambahkan pula program latihan yang disesuaikan dengan kebutuhan pasien untuk menangani permasalahan yang dialami pasien, program yang dapat ditambahkan diantaranya massase pada otot-otot bantu pernafasan yang mengalami spasme, koreksi postur, latihan gerak aktif pada anggota gerak atas dan bawah, latihan  penguatan otot (strengthening) pada anggota gerak atas dan bawah , latihan endurance, serta edukasi pasien. Program latihan fisioterapi yang diberikan kepada pasien tersebut akan memberikan dampak yang baik bagi kesembuhan pasien dan dapat meningkatkan kemandirian pasien sehingga pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan semandiri mungkin.Hasil yang didapat setelah pasien melakukan program fisioterapi sebanyak 6 adalah pasien tidak lagi merasakan sesak nafas, terjadi peningkatan oksigenasi dan kapasitas fungsional paru, gerakan nafas dada sisi kiri dan kanan sudah lebih simetris, spasme pada otot sternocleidomastoideus, upper trapezius, dan pectoralis major berkurang, mobilitas sangkar toraks meningkat dimana sebelumnya selisih pada ketiga area yang diukur sebesar 2cm bertambah menjadi 3,5cm pada ketiga area tersebut tetapi nilai mobilitas sangkar toraks masih kurang dari angka normal yaitu 4-7cm, postur pasien menjadi lebih baik, tes faal paru sederhana meningkat dimana terdapat peningkatan hasil tes hitung yang sebelumnya pasien mampu menghitung hingga 20 menjadi hingga 23 tetapi nilai hasil hitung masih dibawah nilai normal 25, terdapat peningkatan penggunaan trifflo yang sebelumnya pasien hanya mampu menghisap sebanyak 5 kali hingga 2 bola terangkat selama 2 detik, kini pasien mampu menghisap sebanyak 10 kali hingga 2 bola terangkat dan bola ketiga sedikit terangkat selama 6 detik, serta tes indeks barthel menunjukan kemajuan dimana sebelumnya pasien hanya memiliki nilai total 15, kini pasien lebih mandiri dengan jumlah nilai 19 tetapi masih dalam kategori ketergantungan ringan.