cover
Contact Name
Devi Kasumawati
Contact Email
deviku25@uinsi.ac.id
Phone
082178544521
Journal Mail Official
ghaly.jurnal@uinsi.ac.id
Editorial Address
Jln. H.A.M Rifaddin, Harapan Baru, Loa Janan Ilir, Kota Samarinda, Kalimantan Timur
Location
Kota samarinda,
Kalimantan timur
INDONESIA
Ghaly: Journal of Islamic Economic Law
ISSN : -     EISSN : 29858062     DOI : https://doi.org/10.21093/ghaly.v2i1
About the journal Ghaly: Journal of Islamic Economic Law is a scholarly journal published by the Faculty of Sharia at Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda State Islamic University. This academic publication is devoted to the study of Islamic Economic Law. Ghaly adopts the most recent studies, including both doctrinal-conceptual and empirical legal studies. The editorial board of the Ghaly Journal of Islamic Law invites lecturers, students, scholars, and legal practitioners to contribute to the development of sharia economic law by submitting articles in the Ghaly journal. This journal is published twice annually, between June and December, after undergoing review and editing procedures. The Journal of Islamic Law invites articles written in Indonesian, Arabic, and English that are the outcome of thesis research, theses, dissertations, lecturer research, and other studies. Focus and Scope Ghaly: Journal of Islamic Economic Law is an open access, peer-reviewed journal that aims to provide a platform for national and international scholars to publish articles on Islamic Economic Law. Some of the disciplines that are within the scope of the study in Ghaly: Journal of Islamic Law are: 1. Jurisprudence Muamalah Ushuliyah studies in the field of Islamic economics. 2. Economic law and Muslim society (legislation, legal codification, laws and regulations, practitioners of Islamic economic law, Islamic economic institutions) 3. Comparison of laws relating to Islamic economic law 4. Halal Studies and Halal Industry 5. Islamic Business Law 6. Usul Fiqh Muamalah
Arjuna Subject : Ilmu Sosial - Hukum
Articles 42 Documents
Tinjauan Hukum Positif terhadap Praktik Takaran Timbangan Jual Beli Bumbu Masak Di Pasar Induk Samarinda Wati Sukarno Putri, Mega Mega; Alfitri, Alfitri; Maryah, Dewi
Ghaly: Journal of Islamic Economic Law Vol 2 No 1 (2024): Ghaly: Journal of Islamic Economic Law
Publisher : Islamic Economic Law Study Program, Faculty of Sharia Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda Islamic State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21093/ghaly.v2i1.6038

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh aktivitas jual beli bumbu masak yang menjual bumbunya tidak sama rata pada saat pengemasan serta tidak sesuai aturan dalam Pasal 22 Undang-Undang No 2 Tahun 1981 tentang Metrologi Legal dalam menakar timbangan atau tidak menggunakan alat ukur yang baku sesuai standar internasional. Tujuan dari penelitian ini agar peneliti dan pembaca dapat mengetahui bagaimana praktik takaran timbangan jual beli bumbu masak di pasar induk Samarinda. Apa yang melatarbelakangi penjual menggunakan alat tersebut untuk menakar bumbu masak. Serta apakah praktik takaran jual beli bumbu masak itu bertentangan dengan Hukum positif. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah (1) Praktik takaran timbangan jual beli bumbu masak di pasar induk Samarinda merupakan jual beli bumbu masak yang menggunakan takaran sendok dalam menakar bumbunya, tanpa ditimbang terlebih dahulu, (2) Hal yang melatarbelakangi penjual untuk melakukan transaksi praktik takaran timbangan jual beli bumbu masak ini dikarenkan kurangnya pemahaman pedagang terhadap hukum positif di Indonesia. serta kebiasaan yang selalu dilakukan dan turun temurun oleh penjual bumbu masak di pasar induk Samarinda. Karena praktik takaran timbangan dengan menggunakan takaran sendok dilakukan lebih cepat dan mudah sehingga tidak memakan banyak waktu untuk membungkus serta dengan adanya unsur kepercayaan dan kerelaan antara penjual dan pembeli, (3) Praktik Takaran timbangan jual beli bumbu masak ini bertentangan dengan Pasal 22 Undang-Undang No 2 Tahun 1981 tentang Metrologi Legal, serta dapat diberikan sangsi hukum sesuai ketentuan pidana pada Pasal 32 Undang-Undang No 2 Tahun 1981 Tentang Metrologi Legal.
Kesiapan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal Terhadap Penerapan Sertifikasi Halal di Kota Samarinda Rahayu, Henning Widya; Fathoni, Sulthon
Ghaly: Journal of Islamic Economic Law Vol 1 No 2 (2023): Ghaly: Journal of Islamic Economic Law
Publisher : Islamic Economic Law Study Program, Faculty of Sharia Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda Islamic State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21093/ghaly.v1i2.6089

Abstract

Artikel ini membahas tentang kesiapan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) dalam menerapkan sertifikasi halal di Kota Samarinda. Sistem jaminan produk halal yang berlaku di BPJPH Kementrian Agama dijelaskan sebagai berbasis online melalui website dan berbasis manual melalui kantor wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Timur. Kemudian, dibahas kesiapan yang dilakukan oleh Satgas Layanan Sertifikasi Halal Provinsi Kalimantan Timur dalam hal struktur organisasi, sistem layanan sertifikasi halal dan biaya layanan. Selanjutnya, diuraikan kendala dan upaya yang dilakukan BPJPH dalam menerapkan sertifikasi halal. Kendala meliputi kendala internal dan eksternal, sedangkan upaya meliputi sosialisasi dan edukasi, aplikasi SiHalal dan pelaksanaan sertifikasi halal melalui media elektronik. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara kepada pihak Satuan Tugas Layanan Sertifikasi Halal Provinsi Kalimantan Timur yang berjumlah empat orang. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini adalah kesiapan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) dalam menerapkan sertifikasi halal di Kota Samarinda didukung dengan adanya Satgas Layanan Sertifikasi Halal Provinsi Kalimantan Timur yang memiliki struktur organisasi dan sistem layanan sertifikasi halal serta biaya layanan sertifikasi halal yang tersedia. Kendala yang dihadapi oleh BPJPH dalam menerapkan sertifikasi halal di Kota Samarinda meliputi kendala internal seperti terbatasnya tenaga dan kendala eksternal seperti kurangnya kesadaran pelaku usaha dan masih terbatasnya Layanan Pemeriksa Halal. Upaya yang dilakukan oleh BPJPH dalam mengatasi kendala meliputi sosialisasi dan edukasi kepada stakeholder dan masyarakat umum, serta penerapan layanan halal digital melalui website dan aplikasi SiHalal.
Permissibility of Advance Payment in Online Sales: An Analysis Studi of Fiqh Muamalah Atiqah, Nur; Hervina, Hervina; Sofyan, Akhmad; Bah, Robiah
Ghaly: Journal of Islamic Economic Law Vol 2 No 1 (2024): Ghaly: Journal of Islamic Economic Law
Publisher : Islamic Economic Law Study Program, Faculty of Sharia Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda Islamic State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21093/ghaly.v2i1.6205

Abstract

This article discusses online buying and selling, especially contracts. The author found several consumers who carried out the buying and selling. This research aims to find out the practice of paying at the beginning of a transaction in online buying and selling and how Fikih Muamalah reviews this practice. Type of normative, empirical research with qualitative descriptive analysis. The respondents of this research were 21 consumers who made payments in advance for online buying and selling in the Loa Janan Ilir sub-district. The data collection techniques used by the author are observation, interviews, and documentation. The data analysis technique used is data management from interviews, documentation, and literature using qualitative descriptive analysis patterns.The results of this research obtained: first, the practice of payment at the beginning of transactions in online buying and selling in the community in Loa Janan Ilir sub-district is carried out by buyers ordering goods in the online shop application and stating the specifications of the desired goods and making payment immediately in advance according to the stated price. In the visual depiction, it is to be noted that the total cost encompasses not only the item's price but also the shipping charges. Furthermore, it must be noted that the dispatch of the goods in question will be deferred for several days before their shipment. Second, people in Loa Janan Ilir often buy and sell online using greeting contracts. Where payment must be made immediately for something that is still pending. This is permitted by some scholars as long as it does not conflict with Sharia law‟ applicable. However, some scholars do not allow this buying and selling because it is considered detrimental to one party. The seller must state in detail the details of the goods being sold to avoid elements of fraud.
Shariah Business Law's Perspectives on the Use of Chemical Preservatives in the Salted Fish Industry Rahmah, Saidah; Andaryuni, Lilik; Ardyansah, Muhammad Rafi
Ghaly: Journal of Islamic Economic Law Vol 2 No 1 (2024): Ghaly: Journal of Islamic Economic Law
Publisher : Islamic Economic Law Study Program, Faculty of Sharia Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda Islamic State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21093/ghaly.v2i1.6218

Abstract

Abstract: This article discusses the perceptions of salted fish business actors regarding the use of chemical preservatives in terms of sharia business law. This research aims to determine the extent of knowledge about chemicals and doing business in accordance with the recommendations of the Islamic religion (Shariah). The type of research used in this research is qualitative research, using an empirical approach. The data collection techniques used were observation, interviews and documentation. And the data analysis technique is carried out in a qualitative descriptive manner, namely describing, explaining and analyzing the results of the research that has been carried out. The results of this research explain the procedures or behavior of business actors in processing salted fish, namely by cleaning the inside of the fish's stomach and washing it with clean water, then soaking it in a container containing salt water for approximately 12 hours, then washing the fish. which has been previously soaked in clean water, as for the use of additional materials such as preservatives, business actors usually do this only during emergency situations, such as when sending out of town over long distances, preservatives are sprayed on the outside of the fish or the cardboard in which the fish is stored to avoid growth. bacteria that can damage the fish, as for doing business in accordance with the recommendations of the Islamic religion (Shariah), business people still don't really understand this, this is because of limited educational background and minimal knowledge about ethics and appropriate business methods. with Sharia Business Law, so that behavior is still found that is not in accordance with Sharia in business practices, there is even a lack of clarity regarding the correct information for making a profit, so things like that are not recommended in sharia business.
Implementation of Khiyar Ta'yin in Online Flash Sale Product Purchase Transactions Hikmah, Saripatul; Fillah, Muchammad Machbub; Sofyan, Akhmad
Ghaly: Journal of Islamic Economic Law Vol 1 No 2 (2023): Ghaly: Journal of Islamic Economic Law
Publisher : Islamic Economic Law Study Program, Faculty of Sharia Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda Islamic State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21093/ghaly.v1i2.6221

Abstract

The khiyar right that provides specific information related to similar products but different in quality is khiyar ta'yin. In practice, in purchasing flash sale products in the TikTok Shop marketplace, there are comments and testimonial columns contain various consumer experiences related to the products they have previously purchased, in the comments and testimonial columns there are also reviews related to product information both in terms of quality and so on, but many consumers who use testimonials and comments as a reference feel cheated in terms of product quality because it does not match the contents of the information provided in the testimonial reviews and comments on the TikTok Shop marketplace. With the formulation of the problem, namely first, how is the implementation of khiyar ta'yin in online flash sale product purchase transactions on the TikTok Shop marketplace according to the review of muamalah fiqh, second, how do Sharia Faculty students view testimonials and user comments as a reference in finding product information to be purchased. The purpose of the research is to find out the implementation of khiyar ta'yin in online flash sale product purchase transactions on the TikTok Shop marketplace according to muamalah fiqh review, and to find out the views of Sharia Faculty students on testimonials and user comments as a reference in finding product information to be purchased by consumers.This research uses qualitative research with an empirical normative approach, with primary data sources, namely the results of interviews with 20 students of the Faculty of Sharia UIN Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda and secondary data consisting of the book of Fikih Muamalah, Kitab Bulughul Maram, and Kitab tafsir Ibn Kathir, journals, scientific articles, and other scientific works. The data were obtained from observations, interviews, and documentation, then the author analysed the data with descriptive qualitative methods.The results showed that the implementation of khiyar ta'yin in flash sale product purchase transactions on the TikTok Shop marketplace is not fully in accordance with fiqh muamalah because traders and buyers do not know about khiyar ta'yin so that the form of implementation of khiyar ta'yin carried out by sellers and buyers occurs by itself with business ethics to achieve benefits in the form of an element of willingness between traders and . and from the results of the interview there are still several cases of consumers who feel cheated, so from this product description, testimonials and comments there is still an element of gharar in it and can cause mafsadah to other consumers, And from the results of the interviews there are still several cases of consumers who feel cheated, so departing from this product description, testimonials and comments there is still an element of gharar in it and can cause mafsadah to other consumers.
Persepsi Masyarakat Terhadap Rancangan Undang-Undang Tentang Pajak Pertambahan Nilai Lembaga Pendidkan Dalam Maqashid Syariah Pujiati, Pujiati; Darmawati, Darmawati; Maryah, Dewi
Ghaly: Journal of Islamic Economic Law Vol 1 No 2 (2023): Ghaly: Journal of Islamic Economic Law
Publisher : Islamic Economic Law Study Program, Faculty of Sharia Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda Islamic State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21093/ghaly.v1i2.6314

Abstract

Artikel ini terkait tentang permasalahan revisi rancangan perundang- undangan tentang pajak pertambahan nilai di sektor lembaga pendidikan. Penelitian ini menjadi penting karena seharusnya pendidikan tidak terkena pajak pertambahan nilai tetapi malah akan diberlakukan rancangan tersebut yang akan berdampak pada pendidikan dan membebani masyarakat khususnya orangtua. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian empiris, dengan mengunakan pendekatan deskriktif kualitatif. Subjek penelitian adalah Orang tua wali murid, Para Kepala Sekolah di Kecamatan Palaran, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Samarinda (DPRD). Hasil penelitian Persepsi Masyarakat menyatakan banyak yang tidak setju dengan peraturan perpajakan tersebut. Karena anggaran yaang begitu besar.
Penyalahgunaan Data untuk Registrasi SIM Card dalam Bingkai Hukum Positif di Indonesia Kartika, Kartika; Iskandar, Iskandar; Sholihah, Fithriyatus
Ghaly: Journal of Islamic Economic Law Vol 1 No 2 (2023): Ghaly: Journal of Islamic Economic Law
Publisher : Islamic Economic Law Study Program, Faculty of Sharia Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda Islamic State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21093/ghaly.v1i2.6399

Abstract

Latar belakang masalah dari penelitian ini membahas tentang kesadaran hukum sales Smartfren dan konsumen atas penyalagunaan data oleh sales dalam meregistrasi kartu konsumen menggunakan data yang tidak valid yang menimbulkan sifat melawan hukum yang di mana sudah dijelaskan cara meregistrasi dengan benar ialah yang tertera pada peraturan Mentri Komunikasi dan Informatika Nomor 5 tahun 2021 Tentang Registrasi Pelanggan Jasa Telekomunikasi dan barang siapa yang melanggar pun sudah ada sanksinya tertera pada UU nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa saja pelanggaran yang menyebabkan karugian atas hak-hak konsumen yang seharusnya terpenuhi dan menjalankan kewajiban sebagai sales yang tertib akan peraturan-peraturan yang berlaku. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deksriptif analitis dengan menggunakan metode pengumpulan data kualitatif. Penelitian ini juga termasuk ke dalam penelitian hukum empiris karena menganalisa kesadaran hukum sales Smartfren sebagai pelaku usaha, kemudian peneliti juga mewawancarai spv dari sales Smartren guna mengetahui apakah dari atasan sales tersebut juga mengetahui atas pelanggaran hukum yang dilakukan oleh salesnya. Hasil dari penelitian ini disimpulkan bahwa pelaku tidak memenuhi sepenuhnya aturan dari pemerintah karena masih banyaknya oknum yang tidak bertanggung jawab dan melanggar peraturan yang sudah ada: (1) Beberapa sales Smartfren menggunakan data orang lain untuk kepentingan pribadi, menggunakan data yang ia dapat dari pelanggan sebelumnya lalu digunakan lagi untuk pelanggan berikutnya tanpa ijin dari pemilik data tersebut tanpa memikirkan bahwasannya perbuatan yang dilakukannya memiliki sifat melawan hukum dan merugikan orang lain. Dari 10 sales yang diambil sebagai sampel oleh peneliti 2 di antaranya sadar akan peraturan dan memberikan cara lain bagi pelanggan yang membeli kartu namun tidak membawa data atau lupa dengan cara memberikan Whatsapp-nya kepada pelanggan dan melelui pesan Whatsapp sales tersebut mengajarkan tata cara meregistrasi. Sedangkan 8 di antaranya mengetahui akan adanya peraturan tersebut namun sengaja melanggar dengan berbagai macam alasan, salah satunya karna tuntutan pekerjaan dan ada juga yang tidak ingin repot, dan menggunakan data orang lain agar lebih praktis, serta tidak memakan waktu yang panjang. Kurangnya pengetahuan dari pelanggan tentang hak-hak pelanggan sebagai konsumen yang membuat pelanggan dengan mudah memberikan datanya kepada orang lain juga dapat merugikan pelanggan tersebut.
Transformasi Pariwisata Halal di Kalimantan Timur: Haries, Ahkmad; Hervina, Hervina; Nugroho, Irzak Yuliardy
Ghaly: Journal of Islamic Economic Law Vol 1 No 2 (2023): Ghaly: Journal of Islamic Economic Law
Publisher : Islamic Economic Law Study Program, Faculty of Sharia Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda Islamic State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21093/ghaly.v1i2.7290

Abstract

Perkembangan industri halal, kini semakin meningkat pesat. Trend ini pula yang menghantarkan banyak sektor yang turut bertransformasi, bukan hanya produk pangan, kosmetik dan obat-obatan, namun lembaga keuangan, hotel syariah dan kini pariwisata halal menjadi salah satu sektor yang dapat menunjang perkembangan syariah. Hal ini dipengaruhi oleh pergeseran gaya hidup masyarakat muslim yang menerapkan halal lifestyle yang mempengaruhi peningkatan permintaan produk halal. Kesadaran konsumen muslim terhadap produk halal, adalah kunci utama dari perkembangan industri halal. Semakin meningkat kesadaran konsumen, maka akan meningkatkan perkembangan industri halal pada seluruh sektor ekonomi syariah. Penelitian ini akan mengkaji tentang transformasi wisata halal menjadi salah satu wujud dari kemajuan gaya hidup halal, yang dapat mengembangkan industri halal, khususnya di Kalimantan Timur. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif, dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi, dengan teknik analisis deskriptif kualitatif menggunakan pola fikir induktif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa wisata halal memberikan dampak positif yang baik jika diterapkan, termasuk Kalimantan Timur Indonesia, dengan keunikan Sumber Daya Alam, pulau, sungai mahakam, pantai, budaya dan etnik dapat dikembangkan menjadi muslim friendly tourism, hal ini juga didukung oleh stakeholders Penyelenggara Jaminan Produk Halal di Kalimantan Timur, dengan melakukan upaya rekonstruksi sarana prasarana, dukungan pemerintah, serta edukasi terhadap pengelola dan juga masyarakat untuk mewujudkan trasnformasi wisata halal ini. Dikarenakan, masih banyak infrastrukstur, serta regulasi yang perlu dibangun untuk transformasi wisata halal. Perkembangan wisata halal ini diharapkan menjadi salah satu bentuk perkembangan industri halal di Kalimantan Timur.
Examining Price Transparency in Grab Food Promotions through an Islamic Legal Perspectives Putri, Winda Adhisa Triana; Fillah, Muhammad Machbub
Ghaly: Journal of Islamic Economic Law Vol 2 No 1 (2024): Ghaly: Journal of Islamic Economic Law
Publisher : Islamic Economic Law Study Program, Faculty of Sharia Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda Islamic State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21093/ghaly.v2i1.7870

Abstract

Grab is a company that provides various services, including food delivery services, also known as Grab Food. Chick Chick Fried Chicken Samarinda is one of the merchants registered with the Grab Food service and has successfully attracted public interest. Chick Chick Fried Chicken Samarinda applies different prices at each branch. However, this price difference only applies to the Grab Food service. Meanwhile, for offline purchases, there is no price difference between branches. So, this difference creates a price difference at each Chick Chick Fried Chicken Samarinda branch on the Grab Food application. So, this research aims to find out: 1) contract practices for Grab Food services at Chick Chick Fried Chicken Samarinda, 2) factors that cause price differences in Grab Food services at Chick Chick Fried Chicken Samarinda, and 3) how Islamic law views price differences at Grab Food service at Chick Chick Fried Chicken Samarinda. This type of research is normative-empirical research using a conceptual approach (conceptual approach) related to the concept of price in Islam. The research method used is qualitative, where the data analysis is descriptive-analytic. The results of this research explain that the contract practices between Grab Food and Chick Chick Fried Chicken Samarinda use the contracts of ijarah, samsarah, salam, istishna', wakalah, wakalah bil ujrah, qardh, and buying and selling. The contract transaction mechanism on the Grab Food service is included in the multi-contract mujtami'ah type. Factors influencing the price difference for Grab Food services at Chick Chick Fried Chicken Samarinda are administration fees (said) to PT. Grab Indonesia is 20% (twenty percent), and there is a margin discount from promotions held by Chick Chick Fried Chicken Samarinda and the implementation of cross subsidies for each branch. According to Islamic law, the price difference applied by Chick Chick Fried Chicken Samarinda to the Grab Food service is permissible, because it is done based on mutual consent and there is no coercion between the two.
Tinjauan Fikih Muamalah Terhadap Penerapan Aturan Denda Sewa Menyewa Rental Mobil di Kota Samarinda Ridwan, Muhammad; Idzhar, Muhammad; Noor, Muhammad
Ghaly: Journal of Islamic Economic Law Vol 2 No 1 (2024): Ghaly: Journal of Islamic Economic Law
Publisher : Islamic Economic Law Study Program, Faculty of Sharia Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda Islamic State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21093/ghaly.v2i1.8095

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk mengetahui praktik penerapan denda pada sewa-menyewa mobil dengan akad yang belum dijelaskan pada saat proses penyewaan mobil. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian empiris-normatif, dengan menggunakan metode kualitatif serta menggunakan pendekatan socio legal research. Subjek penelitian ini adalah PT Adi Sarana Armada tbk (Assa Rent) sedangkan sumber data penelitian yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan cara pengumpulan, reduksi, penyajian, dan verifikasi data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada praktik penerapan denda yang diterapkan PT Adi Sarana Armada tbk (Assa Rent) kepada costumernya dengan kesepakatan perjanjian secara tertulis dari para pihak, maka kesepakatan itu menimbulkan kekuatan mengikat sebagaimana layaknya undang-undang. Assa Rent mempunyai kebijakan dan mekanisme aturan diterapkannya denda bagi costumer lalai atau melanggar perjanjian sewa-menyewa yang telah disepakati. Sementara itu, jika ditinjau dari pandangan fikih muamalah penerapan denda pada sewa-menyewa rental mobil ini diperbolehkan sebagaimana dalam kompilasi hukum ekonomi syariah pasal 36, sanksi atau denda dapat diberikan kepada orang yang ingkar janji serta dikenakannya hukuman berupa denda didasarkan pada prinsip ta’zir yaitu bertujuan agar costumer lebih disiplin dalam melaksanakan kewajibannya, mencegah terjadinya pelanggaran, memberikan efek jera, dan menjaga keadilan sebagaimana juga telah sesuai dengan prinsip-prinsip fikih muamalah.