cover
Contact Name
Arif Murtaqi Akhmad Mutsyahidan
Contact Email
arifakhmad@ung.ac.id
Phone
+6281356422313
Journal Mail Official
laode.sahara@ung.ac.id
Editorial Address
Gedung Pascasarjana Universitas Negeri Gorontalo Jl. Jenderal Sudirman No. 6 Kota Gorontalo, 96128
Location
Kota gorontalo,
Gorontalo
INDONESIA
Jambura Journal of Tropical Livestock Science
ISSN : -     EISSN : 30250870     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Jambura Journal of Tropical Livestock Science contains research articles related to livestock sciences: Genetics and Breeding Production and Reproduction Nutrition and Feed Agrostology and Agrosilvopastura Food Technology Livestock Agroindustry Socioeconomic and Policy Livestock Agribusiness Health and Welfare Farming System
Articles 31 Documents
Analisis Cemaran Mikroba Dan Kerusakan Oksidasi Lemak Pada Bakso Yang Dijual Di Kawasan Kampus 1 Universitas Negeri Gorontalo Lisna Ahmad; Suryani Une; Marleni Limonu; Ika Okhtora Angelia
Jambura Journal of Tropical Livestock Science Vol 1, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bakso memiliki kandungan protein dan kadar air tinggi serta pH netral, sehingga rentan terhadap kerusakan dan daya awet maksimal 1 hari pada suhu kamar. Metode yang digunakan dalam penilitian ini adalah metode deskriptif untuk memeriksa cemaran mikroba pada jajanan di wilayah Kampus 1 Universitas Negeri Gorontalo dengan masing-masing lokasi mengambil 3 sampel menggunakan metode teknik sampling acak sederhana. Jenis sampel yang diambil yaitu bakso yang berbahan baku daging sapi. Kemudian dilanjutkan dengan uji Ph, Asam Lemak Bebas, dan TPC. Berdasarkan hasil penilitian pada sampel yang memilki nilai ph tertinggi yaitu pada sampel A2 dengan nilai 6,68 di ikuti dengan penurunan yaitu pada sampel A3 dengan nilai 6,77 serta penurunan berikutnya yaitu pada sampel A1 dengan nilai 6,67. nilai Free Fhety Acid yaitu pada sampel yang memilki nilai FFA tertinggi yaitu pada sampel A3 dengan nilai 10% di ikuti dengan penurunan yaitu pada sampel A2 dengan nilai 7% serta penurunan berikutnya yaitu pada sampel A1 dengan nilai 4%. Sedangkan jumlah mikroorganisme di setiap sampel yaitu pada sampel yang memilki jumlah mikroorganisme tertinggi yaitu pada sampel A3 dengan nilai 64000 CFU di ikuti dengan jumlah mikroorganisme yang sedikit yaitu pada sampel A1 dengan jumlah mikroorganisme 44000 CFU serta pada sampel A2 yaitu jumlah mikroorganisme paling sedikit dengan jumlah mikrobanya 27000 CFU.
KANDUNGAN NUTRISI DAUN JAGUNG MUDA YANG BERPOTENSI SEBAGAI PAKAN TERNAK Sri Hafsha Mukhtar; Ellen J Saleh; Sri Suryaningsih Djunu
Jambura Journal of Tropical Livestock Science Vol 1, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Daun jagung mempunyai proporsi sebanyak 20% dari total limbah tanaman jagung. Daun jagung juga memiliki palatabilitas yang tinggi karena daun jagung sangat baik untuk di berikan kepada ternak terutama varietas jagung yang dipanen muda. Penelitian  ini  bertujuan  untuk mengetahui  kandungan  nutrisi  dari  tepung  daun  jagung muda. Parameter yang diamati dalam penelitian ini yaitu kadar air, abu, protein kasar, serat kasar dan lemak kasar. Pengujian kandungan nutrisi menggunakan analisis proksimat. Hasil penelitian menunjukan bahwa tepung daun jagung muda memiliki kadar air sebesar 11,50%, abu 9,29%, protein kasar 13,73%, serat kasar 27,83%, dan lemak kasar 4,85%. Tingginya protein kasar tepung daun jagung muda dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak sumber protein pada ternak unggas fase finisher dan kandungan serat kasar yang tinggi dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak ruminansia.
PENDAPATAN PETERNAK SAPI POTONG DALAM PROGRAM INSEMINASI BUATAN DI KECAMATAN TILONGKABILA KABUPATEN BONE BOLANGO Daud, Meity Delani; Sahara, La Ode; Fathan, Suparmin; Sayuti, Muhammad
Jambura Journal of Tropical Livestock Science Vol 2, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKTujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis struktur biaya produksi, penerimaan, pendapatan, dan perbandingan penerimaan dan biaya pada usaha ternak sapi potong dalam Program IB di Kecamatan Tilongkabila Kabupaten Bone Bolango. Populasi penelitian ini adalah peternak sapi potong yang tersebar di 14 desa dan sebagai sampel adalah peternak akseptor IB. Penentuan desa sampel dalam penelitian dilakukan melalui purposive sampling secara bertingkat yaitu 6 desa dengan peternak akseptor IB tertinggi, sedang, dan rendah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur biaya produksi usaha ternak sapi potong dalam Program IB di Kecamatan Tilongkabila, meliputi: penyusutan kandang, bibit, pakan, inseminasi buatan, obat dan vitamin dengan total biaya sebesar Rp 7.626.640 per ekor. Penerimaan peternak sebesar Rp 15.903.947 per ekor masih tergolong rendah karena tingkat penjualan ternak yang masih rendah yaitu hanya 1 - 2 ekor. Pendapatan peternak sapi potong sebesar Rp 8.277.307 per ekor dengan R/C Ratio sebesar 2,1 yang berarti bahwa setiap rupiah yang dikeluarkan memberikan penerimaan sebesar Rp 2,1. Berdasarkan kriteria R/C Ratio > 1, maka usaha ternak sapi potong dalam Program IB di Kecamatan Tilongkabila terkategori menguntungkan.Kata Kunci:  Pendapatan Peternak, Sapi Potong, Inseminasi Buatan ABSTRACTThe aim of this research is to analyze the structure of production costs, revenues, income, and the comparison of revenues and costs in beef cattle farming in the AI Program in Tilongkabila District, Bone Bolango Regency. The population of this study were beef cattle breeders spread across 14 villages and the samples were AI acceptor breeders. Determination of the sample villages in the research was carried out through multilevel purposive sampling, namely 6 villages with the highest, medium and low AI acceptor breeders. The research results show that the production cost structure of the beef cattle business in the AI Program in Tilongkabila District includes: depreciation of pens, seeds, feed, artificial insemination, medicine and vitamins with a total cost of IDR 7,626,640 per head. Farmers' income of IDR 15,903,947 per head is still relatively low because the level of livestock sales is still low, namely only 1 - 2 heads. The income of beef cattle breeders is IDR 8,277,307 per head with an R/C Ratio of 2.1, which means that every rupiah spent provides income of IDR 2.1. Based on the R/C Ratio > 1 criteria, the beef cattle business in the AI Program in Tilongkabila District is categorized as profitable.Keywords: Farmer Income, Beef Cattle, Artificial Insemination
PERSENTASE KARKAS AYAM KAMPUNG SUPER YANG DIBERI L-ARGININE DALAM RANSUM DENGAN LEVEL BERBEDA Umar, Muhamad Prayoga Azis; Mukhtar, Muhammad; Bahri, Syamsul; Syahruddin, Syahruddin
Jambura Journal of Tropical Livestock Science Vol 2, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKTujuan penelitian adalah untuk mengetahui karkas ayam kampung super yang diberi L-Arginine dalam ransum dengan level berbeda. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan lima perlakuan dan empat ulangan sehingga terdapat 20 unit percobaan. Setiap unit percobaan menggunakan lima ekor ayam kampung super umur 1 hari (DOC), dengan demikian jumlah ayam digunakan 100 ekor. Ransum percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah P0 = ransum dasar 100% (Kontrol), P1 = ransum dasar 99,5% + asam amino L-Arginine 0,5%, P2 = ransum dasar 99,25% + asam amino L-Arginine 0,75%, P3 = ransum dasar 99% + asam amino L-Arginine 1%, P4 = ransum dasar 98,75% + asam amino L-Arginine 1,25%. Variabel penelitian yang diamati yaitu bobot hidup, bobot karkas, persentase karkas, bobot bagian-bagian karkas dan persentase bagian-bagian karkas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian asam amino L-Arginine dalam ransum memberikan pengaruh nyata (P<0,05) terhadap bobot hidup dan bobot karkas, tetapi tidak memberikan pengaruh terhadap persentase bagian-bagian karkas. Pemberian asam amino L-Arginine dalam ransum ayam kampung super dapat digunakan 0,75% - 1%, Penggunaan asam amino L-Arginine dalam ransum ayam kampung super mempengaruhi berat karkas tetapi tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan bobot hidup dan persentase bagian-bagian karkas.Kata Kunci: L-Arginine, bobot hidup, bobot karkas, Persentase karkas, Ayam kampung super ABSTRACTThis research aims to discover the carcasses of super native chickens given L-Arginine in different levels of rations. This research employs a Complete Randomized Design (CRD) with five treatments and four replicates (20 experimental units in total). Each experimental unit used five super native chickens aged one day (DOC), so the total number of chickenused was 100. The experimental ration used in this research were P0 = 100% basic ration (control), P1 = 99,5% basic ration + 0,5% L-Arginine amino acid, P2 = 99,25% basic ration + 0,75% L-Arginine amino acid, P3 = 99% basic ration + 1% L-Arginine amino acid, and P4 = 98,75% basic ration + 1,25% L-Arginine amino acid. The observed research veriables were live weight, carcass weight, carcass percentage, carcass parts weight, and the percentage of carcass parts. The results indicate that administering the amino acid L-Arginine in the ration had a significant effect (P<0.05) on live weight yet did not affect the percentage of carcass parts. In addition, the administration of the amino acid L-Arginine in the ration of super native chickens could be 0,75% - 1%. The use of the amino acid L-Arginine in the ration of super native chickens affected carcass yet insignificant in increasing the live weight and percentage of carcass parts.Keywords: L-Arginine, live weight, carcass weight, carcass percentage, super native chicken
PENGARUH KONSENTRASI URIN DAN MOL YANG BERBEDA SEBAGAI PUPUK ORGANIK CAIR TERHADAP PRODUKSI RUMPUT ODOT (Pennisetum Purpureum CV. Mott) Taib, Nurifan; Bahri, Syamsul; Mukhtar, Muhammad; Sayuti, Muhammad
Jambura Journal of Tropical Livestock Science Vol 2, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKPupuk organik cair dengan konsentrasi tepat diharapkan mampu menjadi sumber hara bagi pertumbuhan rumput odot. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh konsentrasi urin dan Mikroorganisme Lokal (MOL) yang berbeda sebagai Pupuk Organik Cair (POC) terhadap produksi rumput odot. Metode penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan sehingga terdapat 16 unit percobaan. Perlakuan yang digunakan adalah pemberian POC, dengan konsentrasi P0 (kontrol), P1 (100 % urin, 0 % MOL), P2 (85 % urin, 15 % MOL) dan P3 (80 % urin, 20 % MOL). Variabel penelitian yang diamati yaitu produksi segar, produksi kering, dan produksi bahan kering. Hasil penelitian menunjukkan bahwa POC dengan konsentrasi urin dan MOL berbeda memberikan pengaruh nyata (P<0,05) terhadap produksi segar dan produksi kering rumput odot, tetapi tidak memberikan pengaruh yang nyata (P>0,05) terhadap produksi bahan kering. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan dosis 100% urin tanpa campuran MOL memberikan respon terbaik diantara semua perlakuan yang diteliti.Kata kunci : urin, mikroorganisme lokal, pupuk organik cair, rumput odot ABSTRACTIt is hoped that liquid organic fertilizer with the right concentration will be a source of nutrients for the growth of odot grass. The aim of the research was to determine the effect of different concentrations of urine and Local Microorganisms (MOL) as Liquid Organic Fertilizer (POC) on odot grass production. The research method used was a completely randomized design (CRD) with 4 treatments and 4 replications so that there were 16 experimental units. The treatment used was administration of POC, with concentrations of P0 (control), P1 (100% urine, 0% MOL), P2 (85% urine, 15% MOL) and P3 (80% urine, 20% MOL). The research variables observed were fresh production, dry production, and dry material production. The results showed that POC with different urine concentrations and MOL had a significant effect (P<0.05) on fresh production and dry production of odot grass, but did not have a significant effect (P>0.05) on dry matter production. Conclusion with a dose of 100% urine without a mixture of MOL gave the best response among all the treatments studied.Keywords: urine, local microorganisms, liquid organic fertilizer, odot grass
PENGARUH KONSENTRASI URIN DAN MOL YANG BERBEDA SEBAGAI PUPUK ORGANIK CAIR TERHADAP PERTUMBUAHAN RUMPUT ODOT Abu, Riski H.; Bahri, Syamsul; Mukhtar, Muhammad
Jambura Journal of Tropical Livestock Science Vol 2, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Pupuk organik cair (POC) dengan konsentrasi tepat diharapkan mampu menjadi sumber hara bagi pertumbuhan rumput odot. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui pengaruh POC dengan konsentrasi urin dan mikroorganisme lokal berbeda terhadap pertumbuhan rumput odot. Metode penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan sehingga terdapat 16 unit percobaan. Perlakuan yang digunakan adalah pemberian POC dengan konsentrasi P0 (kontrol), P1 (100% urin, 0% MOL), P2 (85% urin, 15% MOL) dan P3 (80% urin, 20% MOL). Variabel penelitian yang diamati yaitu tinggi tanaman, jumlah anakan, dan serapan nitrogen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa POC dengan konsentrasi urin dan MOL berbeda tidak pengaruh nyata (P>0,05) terhadap pertumbuhan tinggi tanaman, jumlah anakan dan serapan nitrogen. Dengan demikian dapat disimpulkan Pengaruh penggunaan pupuk cair Mikroorganisme Lokal (MOL) tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan rumput Odot (Pennisetum Puroureum cv Mott)Kata Kunci: Rumput Odot; Pupuk Organik Cair; Mikroorganisme Lokal
KARAKTERISTIK FENOTIP SAPI BALI BETINA DI KECAMATAN LUWUK TIMUR Kalay, Fadli; Taha, Siswatiana Rahim; Laya, Nibras Karnain
Jambura Journal of Tropical Livestock Science Vol 2, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrackThe purpose of this study was to determine the phenotypic characteristics of female Bali cattle in Luwuk Timur District. The sampling location was in Luwuk Timur District, Banggai Regency from May to June 2024. The methods used were qualitative and quantitative methods in the form of direct observation and measurement of 50 female Bali cattle. Based on the results of the study, female Bali cattle have a prominent brick red color, namely 15, brown fur 11, dark brown 14, light brown 10. Female Bali cattle have 3 horn shapes, namely 19 curved upwards, 27 curved backwards, 4 curved downwards. The shape of the ears of female Bali cattle is upright, 50. The tail color is black, 50. And the eel line is thick, 31, thin 19. It was concluded that the body color tends to be brick red with a percentage of 30%, the shape of the horns mostly curves backwards 54%, the shape of the cow's ears is dominated by erect ears 100%, the universal tail color is black 100%, finally the eel line shows a thick line covering 62%.Keywoards : Characteristics, Female Bali Cows ABSTRAKTujuan penelitian ini adalah mengetahui karakteristik fenotip sapi Bali betina di Kecamatan Luwuk Timur. Tempat pengambilan sampel di kecamatan luwuk timur, kabupaten banggai dari bulan mei sampai bulan juni 2024. Metode yang di gunakan adalah metode kualitatif dan kuantitatif berupa pengamatan dan pengukuran langsung pada sapi bali betina sebanyak 50 ekor. Berdasarkan hasil penelitian sapi bali betina memiliki warna merah bata yang menonjol yaitu 15 ekor, bulu coklat 11 ekor, Coklat tua 14 ekor, coklat terang 10 ekor. Sapi bali betina memiliki 3 bentuk tanduk yaitu melengkung ke atas 19 ekor, melengkung kebelakang 27 ekor, melengkung kebawah 4 ekor. Bentuk telinga sapi bali betina yaitu tegak sebanyak 50 ekor. Warna ekor yaitu hitam sebanyak 50 ekor. Serta garis belut yaitu tebal 31 ekor, tipis 19 ekor. Disimpulkan bahwa warna tubuh cenderung merah bata persentase sebesar 30%, bentuk tanduk mayoritas melengkung kebelakang 54%, bentuk telinga sapi di dominasi telinga tegak 100%, warna ekor universal berwarna hitam 100%, terakhir garis belut menunjukan garis yang tebal mencakup 62%.Kata Kunci : Karakteristik, Sapi Bali Betina
IDENTIFIKASI JENIS EKTOPARASIT PADA AYAM KAMPUNG SUPER DI DESA ILOHELUMA KABUPATEN BONE BOLANGO Makmur, Ainsyah Maharani; Datau, Fahria; Nugroho, Tri Ananda Erwin
Jambura Journal of Tropical Livestock Science Vol 2, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrackThe super native chicken (Gallus Gallus Domesticus) is the result of a cross between a male native chicken and a female laying breed. Not a few farmers make the maintenance of super native chickens as a livelihood as an economic necessity, besides that super native chickens are also a potential source to meet the protein and animal needs of the Indonesian people. One of the challenges in breeding is the infestation of ectoparasites in the livestock. The impact of ectoparasite infestation such as lice, ticks and mites can cause stress to livestock, reduce productivity and increase the risk of disease transmission. In addition, the impact of ectoparasite infestation often leads to a decrease in the health and quality of production in terms of both meat and eggs, which can cause significant financial losses for farmers. Not many people are familiar with the existence of ectoparasites and their types to the impact caused by ectoparasites, therefore this study aims to identify the types of ectoparasites in super native chickens. The method used was Obsevasional using a Completely Randomised Design (RAL). The samples used in this study were 80 super native chickens. Based on the results of the study, 2 species of ectoparasites were successfully found, namely Geniocotes Gigas and Argas Persicus with a total of 61 individuals.Keywords: Free-range chicken, Ectoparasites, Iloheluma ABSTRAKAyam kampung super (Gallus Gallus Domesticus) merupakan hasil persilangan antara ayam kampung jantan dan ayan ras betina jenis petelur. Tidak sedikit peternak menjadikan pemeliharaan ayam kampung super sebagai mata pencaharian sebagai kebutuhan ekonomi, selain itu ayam kampung super juga menjadi sumber yang potensial untuk memenuhi kebutuhan protein dan hewani masyarakat indonesia. Salah satu tantanngan dalam beternak adalah adanya infestasi ektoparasit pada ternaknya. Dampak dari adanya infestasi ektoparasit seperti kutu, caplak dan tungau dapat menyebabkan terjadinya stress terhadap ternak, mengurangi produktivitas dan meningkatkan resiko penularan penyakit. Selain itu, dampak dari infestasi ektoparasit sering kali menyebabkan penurunan kesehatan serta kualitas hasil produksi baik dari segi daging maupun telur sehingga dapat menyebabkan kerugian finansial yang signifikan bagi peternak. Tak banyak orang mengenal dengan adanya ektoparasit dan jenisnya hingga dampak yang ditimbulkan oleh ektoparasit, oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis ektoparasit pada ayam kampung super. Metode yang digunakan yaitu Obsevasional dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini 80 ekor ayam kampung super. Berdasarkan hasil penelitian, berhasil ditemukan 2 spesies ektoparasit yaitu Geniocotes Gigas dan Argas Persicus dengan jumlah total 61 individu Kata kunci : Ayam kampung, Ektoparasit, Iloheluma
ANALISIS HEMISELULOSA, SELULOSA DAN LIGNIN ECENG GONDOK (Eichhornia crassipes) YANG DIFERMENTASI DENGAN BERBAGAI STARTER BERBEDA Mohammad, Arief Rahman; Mukhtar, Muhammad; Bahri, Syamsul
Jambura Journal of Tropical Livestock Science Vol 2, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan hemiselulosa, selulosa dan lignin pada eceng gondok yang difermentasi dengan berbagai starter berbeda. Penelitian dilaksanakan pada bulanAgustus - September 2023, bertempat di Laboratorium Agrostologi dan Pastura Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian UNG dan Analisis Van Soest di Laboratorium Kimia dan Nutrisi Makanan Universitas Hasanuddin, Makassar. Penelitian ini disusun berdasarkan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 3 kelompok. Perlakuan penelitian adalah P0 = fermentasi eceng gondok tanpa starter; P1 = fermentasi eceng gondok menggunakan starter SOC; P2 = fermentasi eceng gondok menggunakan SBP, P3= fermentasi eceng gondok menggunakan starter MA-11, P4= fermentasi eceng gondok menggunakan starter EM-4. Parameter penelitian adalah Kandungan Hemisellulosa, sellulosa dan lignin. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Analisys of Variance (ANOVA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa eceng gondok yang difermentasi dengan berbagai bahan starter berbeda memberikan pengaruh yang nyata (P<0,05) terhadap kandungan hemisellulosa. Berdasarkan data yang diperoleh P4 (30,92%) lebih rendah dibandingkan dengan P0 (36,68%), P1(34,67%), P2(34,735), dan P3(35,78%). Pada Kandungan selullosa, perbedaan yang nyata (P<0,05) lebih rendah diperlihatkan pada P1 (eceng gondok + SOC), dibandingkan dengan P0 (kontrol), P2 (eceng gondok + SBP), P3 (ecenggondok + MA-11), dan P4 (eceng gondok + EM-4) dengan nilai rataan masing-masing perlakuan yaitu P1(30,50%), P0 (35,59%), P2 (31,11%), P3 (31,65), P4 (34,07%). Pada kandungan lignin, perbedaan yang nyata (P<0,05) lebih rendah diperlihatkan pada P2 (ecenggondok + SBP), dibandingkan dengan perlakuan P0 (Kontrol), P1(eceng gondok + SOC), P3 (eceng gondok + MA-11) dan P4 (eceng gondok + EM- 4) dengan nilai rataan masing-masing perlakuan yaitu P2=3,40%, P0=6,02%, P1= 3,88%, P3= 3,89%, dan P4= 5,63%. Kesimpulan penelitian adalah fermentasi eceng gondok dengan berbagai starter yang berbeda menunjukkan ada pengaruh yang nyata (P<0,05) terhadap kandungan hemiselullosa, selullosa, dan lignin.Kata Kunci : eceng gondok, SOC, SBP, MA-11, EM-4, Fermentasi
Studi Kasus Analisis Cemaran Mikroba Pada Jeroan Ayam Broiler Yang Berada Di Pasar Tradisional Tumbihe Kabupaten Bone Bolango Ahmad, Lisna; Male, Andriyani; Musa, Ferpin; Pakaya, Aprilia
Jambura Journal of Tropical Livestock Science Vol 2, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan  untuk mengetahui kualitas mikrobiologi jeroan ayam broiler di pasar tradisional Tumbihe dan untuk mengetahui kelayakan dan kualitas jeroan  ayam broiler layak dikonsumsi secara mikrobiologis yang disediakan oleh pasar tradisional Tumbihe kecamatan Kabila kabupaten Bone Bolango. Metode penelitian ini yaitu rancangan  Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode survei dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling yaitu pemilihan sampel berdasarkan pertimbangan-pertimbangan. Berdasarkan penelitian hasil TPC jeroan ayam broiler pada pedagang 1 bagian  Hati sebesar  2,75 × 106 CFU/g, dan pada bagian Ampela sebesar 2,7 × 104 CFU/g. kemudian nilai TPC pada  Pedagang 2 bagian Hati sebesar  1,5  ×105 CFU/g, dan pada bagian Ampela sebesar 8,27 × 104 CFU/g. sedangkan  pada pedagang 3 bagian. Bagian Hati sebesar  1,51 × 105 CFU/g, dan pada bagian Ampela sebesar 8,27 × 104 CFU/g. untuk ketiga pedagang tersebut masih memenuhi standar SNI mutu jeroan  ayam broiler, dan untuk nilai tertinggi kadar air ada pada pedagang A sebesar 75.43%(Hati) dan 81.1626%(Ampela), dan yang terendah ada pada pedagang B sebesar 29.60%(Hati) dan 32.80% (Ampela), Pedagang 1 untuk sampel hati dan ampela masih memenuhi syarat kadar air yang baik. Adapun pada pedagang 2 untuk sampel hati dan ampela belum memenuhi syarat kadar air yang baik. Sedangkan pada pedagang 3 untuk sampel ampela memiliki kadar air yang baik. Sedangkan untuk sampel hati belum memenuhi standar kadar air yang baik. Uji salmonela pada pedagang 1 dan pedagang 2  sampel yang diuji  positif salmonela. Sedangkan pada pedagang 3 sampel yang diuji negatif salmonela pada pedagang 1 dan pedagang 2 belum memenuhi standar SNI, pada pedagang 3 sudah memenuhi standar SNI

Page 2 of 4 | Total Record : 31