cover
Contact Name
Mohamad Ervandi
Contact Email
m.ervandi@umgo.ac.id
Phone
+628114358552
Journal Mail Official
m.ervandi@umgo.ac.id
Editorial Address
Jl. Prof. Mansoer Pateda, Desa Pentadio Timur, Kecamatan Telaga Biru Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo
Location
Kab. gorontalo,
Gorontalo
INDONESIA
JSTT (Jurnal Sains Ternak Tropis)
ISSN : -     EISSN : 29859824     DOI : -
JSTT (Jurnal Sains Ternak Tropis) (E-ISSN 2985-9824) is a journal published and managed by the Program Study Animal Husbandry, Muhammadiyah University of Gorontalo. it is a peer reviewed journal published Two times a year on (Januari and Juli) and now actively using Open Journal System (OJS). This journal mediates the dissemination of researchers from various disciplines and review Nutrition and Animal Feed, Feed Science and Technology, Livestock Biotechnology, Animal Reproduction and Physiology, Breeding and Genetics, Animal Production, Animal Behaviour, Socio-Economic Livestock, and Animal Products Science and Technology. The access to entrire articles in this journal is free. The editorial goal is to provide a forum exchange and an interface between academia, industry, government and society in the filed of animal science and technology.
Articles 35 Documents
Performa Ayam Broiler yang Diberi Jamu Ternak Hasil Fermentasi Menggunakan EM4 Mohamad, Pepin; Pomolango, Ramlan; Korompot, Ishak; Fahrullah, Fahrullah
Jurnal Sains Ternak Tropis Vol 1, No 1 (2023): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31314/jstt.1.1.21-28.2023

Abstract

The purpose of this study was to determine the effect of giving fermented herbal medicine using EM4 (Effective Microorganisms4) on feed consumption, body weight growth, and feed conversion of bloiler chickens. This study used a completely randomised design consisting of 4 treatments and 6 replications. The treatments in the study were J0 (control); J1 (20 cc of herbal medicine); J2 (25 cc of herbal medicine) and J3 (30 cc of herbal medicine). The variables observed were feed consumption, body weight gain, and feed conversion. The results showed that the provision of herbal medicine in the drinking water of bloiler chickens at 30 cc was significantly different from feed consumption, body weight gain and feed conversion.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian jamu ternak hasil fermentasi menggunakan EM4 (Effective Microorganisms4) terhadap konsumsi pakan, pertumbuhan bobot badan, dan konversi pakan ayam bloiler. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap yang terdiri dari 4 perlakuan dan 6 kali ulangan. Perlakuan dalam penelitian yaitu J0 (kontrol); J1 (20 cc jamu ternak); J2 (25 cc jamu ternak) dan J3 (30 cc jamu ternak). Variabel yang diamati adalah konsumsi pakan, pertambahan bobot badan, dan konversi pakan. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian jamu ternak pada air minum ayam bloiler pada pemberian 30 cc berbeda nyata terhadap konsumsi pakan, pertambahan bobot badan dan konversi pakan.
Pengaruh Pemberian Pakan Komplit Berbasis Tumpi Jagung dan Tepung Kulit Buah Naga Terhadap Konsumsi dan Kecernaan ADF Mariam, Mariam; Insani, Andi Nur; Ardiansyah, Widiastuti
Jurnal Sains Ternak Tropis Vol 1, No 2 (2023): Juli
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31314/jstt.1.2.71-76.2023

Abstract

The research aim of this research is to determine the nutritional quality of complete feed made from waste dragon fruit peel (Hylocereus sp.) substituted with corn tumps by looking at the effect on consumption and nutrient digestibility in goats. This research used a Completely Randomized Design (RAK) consisting of 3 treatments and 4 replication groups. The treatment consists of P1: Complete Feed with 50% Corn Tumpi without Dragon Fruit Peel Flour, P2: Complete Feed with 45% Corn Tumpi and 5% Dragon Fruit Peel Flour, and P3: Complete feed with 40% Corn Tumpi and Fruit Peel Flour Dragon 10%. The research results showed that the highest average ADF consumption (g/day) was in treatment P3, namely 64.44 grams/day and the lowest ADF digestibility (%) was in treatment P1, namely 67.50. Statistical analysis showed that the effect of providing complete feed based on corn tumps and dragon fruit peel flour had a significant effect (P<0.05) on ADF consumption and no significant effect (P>0.05) on ADF digestibility. It can be concluded that the effect of providing complete feed based on corn tumps and dragon fruit peel flour on ADF consumption and digestibility.Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kualitas nutrisi pakan komplit berbahan pakan limbah kulit buah naga (Hylocereus sp.) yang disubstitusi dengan tumpi jagung dengan melihat pengaruh terhadap konsumsi dan kecernaan nutrien pada ternak kambing. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAK) terdiri dari 3 perlakuan dan 4 kelompok ulangan. Perlakuan tersebut terdiri dari P1 : Pakan Komplit dengan Tumpi Jagung 50% tanpa Tepung Kulit Buah Naga, P2 : Pakan komplit dengan Tumpi Jagung 45% dan Tepung Kulit Buah Naga 5%, dan P3 : Pakan komplit dengan Tumpi Jagung 40% dan Tepung Kulit Buah Naga 10%. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata Konsumsi ADF (g/hari) tertinggi pada perlakuan P3 yaitu 64.44 gram/hari dan Kecernaan ADF (%) terendah pada perlakuan P1 yaitu 67.50. Analisis statistik menunjukkan bahwa pengaruh pemberian pakan komplit berbasis tumpi jagung dan tepung kulit buah naga pada berpengaruh nyata (P<0.05) terhadap konsumsi ADF dan tidak berpengaruh nyata (P>0.05) terhadap Kecernaan ADF. Dapat disimpulkan bahwa pengaruh pemberian pakan komplit berbasis tumpi jagung
Kualitas Berahi Pada Akseptor IB Sapi Brahman Cross Dengan Pemberian Pakan Berbeda Ervandi‬, ‪Mohamad
Jurnal Sains Ternak Tropis Vol 2, No 1 (2024): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31314/jstt.2.1.35-44.2024

Abstract

The success of AI is influenced, in part, by the management of providing feed that contains sufficient nutrition to support production and improve reproduction in cattle. The aim of the research was to determine the effect of feeding Feedlot type (PMP02) on the success of AI in Brahman Cross (BX) cows. The material used was 80 Brahman Cross (BX) cows, the samples were selected using purposive sampling, the hormone used for estrus synchronization was PGF2α (Lutelayse) while for AI using liquid semen from Onggol crossbreed cows (PO) with motility above 40 %according to SNI standards. The method used in this research was experimental research, with Feedlot type feeding treatment (PMP02) for 1 month and Breeding type feed (BRW) as a control, the feed given was concentrate, forage and rice straw. The method used in this research is experimental research. If there are significant results, the trial is continued with Chi-square calculations. The variables observed were the onset of estrus (by observing every 4 hours after PGF2α injection), the characteristics of estrus (by observing the visual characteristics of estrous conditions). The nutritional requirements in the form of dry matter and crude protein contained in the feed provided at the research location have not been met, so this has an impact on the quality of estrus produced by BX cattle.Keberhasilan IB salah satunya di pengaruhi oleh tatalaksana pemberian pakan yang mengandung nutrisi yang cukup untuk mendukung produksi maupun perbaikan reproduksi pada ternak sapi. Tujuan  penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian pakan Feedlot jenis (PMP02) terhadap keberhasilan IB pada sapi induk Brahman Cross (BX). Materi yang digunakan adalah sapi Induk Brahman Cross (BX) berjumlah 80 ekor, sampel yang dipilih secara Purposive Sampling, hormon yang digunakan untuk singkonronisasi estrus yaitu  PGF2α (Lutelayse) sedangkan untuk IB menggunakan semen cair sapi Peranakan Onggol (PO) dengan motilitas di atas 40% sesuai standar SNI. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimental, dengan perlakuan pemberian pakan Feedlot jenis (PMP02) selama 1 bulan dan pemberian pakan Breeding jenis (BRW) sebagai kontrol, pakan yang diberikan berupa konsentrat, hijauan dan jerami padi.   Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimental, Jika ada hasil yang signifikan, dilanjutkan uji coba dengan perhitungan Chi-square. Variabel yang diamati adalah onset birahi (dengan pengamatan setiap 4 jam setelah injeksi PGF2α), karakteristik birahi (dengan cara pengamatan karakteristik visual kondisi birahi). Kebutuhan nutrisi berupa bahan kering dan protein kasar yang terkandung dalam pakan yang diberikan dilokasi penelitian belum tercukupi sehingga berpengaruh pada kualitas birahi yang dihasilkan oleh ternak sapi BX.
Hubungan Persepsi Peternak Terhadap Penerapan Teknologi IB di Kecamatan Pinogaluman Kabupaten Bolaang Mongondow Utara Mokodompis, Julmahris; Korompot, Ishak; Pomolango, Ramlan; Repi, Terri
Jurnal Sains Ternak Tropis Vol 1, No 1 (2023): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31314/jstt.1.1.39-47.2023

Abstract

The objective was to obtain farmer perception on Artificial insemination also to obtain the relationship between farmer perceptions with Artificial insemination (IA) at Piogaluman sub district. The respondents were 30 farmers based on the data of department of agriculture who are the acceptor of artificial insemination. Analysis of the research used Rank Spearman. From the result showed farmer perception on Artificial insemination (IA) technology were on the high category (average value 3,8). The relationship between farmer perceptions with the technology were on the medium with correlation coefficient as 0,417 and confidence level were 95%.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi peternak terhadap teknologi Inseminasi Buatan (IB) serta mengetahui hubungan antara persepsi peternak dengan teknologi Inseminasi Buatan (IB) di Kecamatan Pinogaluman Kabupaten Bolaang Mongondow Utara Provinsi Sulawesi Utara. Responden sebanyak 30 peternak yang merupakan akseptor inseminasi buatan diambil berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Pertanian. Untuk melihat hubungan antara persepsi dengan inseminasi buatan dilakukan analisis koefisien korelasi Rank Spearman. Dari hasil penelitian terlihat bahwa persepsi peternak terhadap teknologi IB berada pada kategori tinggi (nilai rata-rata 3,8). Hubungan antara persepsi peternak dengan teknologi Inseminasi Buatan (IB) berada pada kategori sedang dengan koefisien korelasi sebesar 0,417 pada tingkat kepercayaan 95%.
Review : Desain Standar Pemberdayaan Ternak Sapi Potong Sebagai Tenaga Kerja Dalam Sistem Usahatani Aryanto, Aryanto; Ervandi, Mohamad
Jurnal Sains Ternak Tropis Vol 3, No 1 (2025): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31314/jstt.3.1.29-40.2025

Abstract

Cattle labour is very important, especially in areas where the application of mechanical agricultural equipment is technically and socio-economically difficult to apply. In practice, the use of cattle labour often does not pay attention to the needs and suitability between the volume of work (processed area, load weight), duration of work, and the needs of the cattle. This situation is often overlooked because the main target that becomes the focus of farmers' attention is the production of their farms (corn, rice, coconut and others). Meanwhile, sluggish productivity in the agricultural, plantation and livestock sectors is an unavoidable problem. This is because the soil lacks organic matter, partly due to the continuous use of agrochemicals. The concept of empowering cattle as farm labour can be started by modifying farmers' habits that position cattle as an integral part of their farms in terms of utilisation as labour. an integral part of the farm in terms of the use of livestock as labour. Modifications are made by introducing several technologies such as the introduction of superior forages on the side of food crop areas and plantation crop areas, processing livestock manure and food waste into organic fertiliser and processing agricultural waste into quality animal feed. This concept is the minimum standard design for empowering cattle as farm labour. Some of the benefits obtained from the application of this concept are increased productivity and increased income and have an impact on the sustainability of the production system. Tenaga kerja ternak sapi dirasakan sangat penting keberadaannya, terutama di daerah-daerah dimana aplikasi alat-alat mekanis pertanian secara teknis dan sosial ekonomi sulit untuk diterapkan. Dalam prakteknya, penggunaan tenaga sapi seringkali tidak memperhatikan kebutuhan dan kesesuaian antara volume pekerjaan (luas olahan, berat muatan), lama kerja, dengan kebutuhan dari ternak sapi tersebut. Keadaan ini seringkali terabaikan oleh karena sasaran utama yang menjadi fokus perhatian petani adalah produksi dari usahataninya (Jagung, padi, kelapa dan lain-lain). Sementara itu pelandaian produktivitas pada sektor pertanian, perkebunan dan sektor peternakan merupakan masalah yang tak terhindarkan. Hal ini disebabkan oleh karena tanah kekurangan bahan organik yang antara lain diakibatkan pemakaian agrokimia secara terus-menerus. Solusi yang dapat ditempuh untuk mengantisipasi masalah-masalah tersebut adalah dengan memberdayakan ternak sapi dan tanaman dalam satu pengelolaan secara terpadu. Konsep pemberdayaan ternak sapi sebagai tenaga kerja usahatani dapat dimulai dengan memodifikasi kebiasaan petani yang memposisikan ternak sapi sebagai bagian integral dari usahataninya dalam hal pemanfaatan sebagai tenaga kerja ternak. Modifikasi yang dilakukan adalah dengan mengintroduksikan beberapa teknologi seperti introduksi hijauan unggul pada sisi areal tanaman pangan dan areal tanaman perkebunan, pengolahan kotoran ternak dan sisa makanan menjadi pupuk organik serta pengolahan limbah pertanian menjadi pakan ternak yang bermutu. Konsep ini merupakan desain standar minimal untuk pemberdayaan ternak sapi sebagai tenaga kerja usaha tani. Beberapa keuntungan yang diperoleh dari penerapan konsep ini adalah terjadinya peningkatan produktivitas dan peningkatan pendapatan serta berdampak pada keberlanjutan system produksi
Hubungan Higienis Pemerahan Dengan Tingkat Kejadian Mastitis Subklinis dan Kualitas Susu Berdasarkan Uji Reduktase Pada Sapi Perah FH Di Dusun Tuyomerto, Desa Pesanggrahan, Kota Batu Denada, Heidi; Surjowardojo, Puguh
Jurnal Sains Ternak Tropis Vol 3, No 1 (2025): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31314/jstt.3.1.81-92.2025

Abstract

The purpose of this study was to examine the hygienic relationship with the level of subclinical mastitis based on the CMT test and milk quality based on the reductase test on FH dairy cows in Tuyomerto, Pesanggrahan Village, Batu City. The study was conducted at the farm of the people of Tuyomerto, Pesanggrahan Village, Batu City began on August 20, 2023 to 20 September 2023. The research material used was 30 FH dairy cows in the lactation period 2 to the lactation period 3. This study method used case study. Data were analyzed using simple linear regression and correlation coefficient. Hygienic relationship with the incidence of subclinical mastitis obtained a regression equation Y = 7.84 – 0.63X and the correlation coefficient of 0.60 which means it has a strong level of closeness. The coefficient of determination obtained 36% means that the incidence of subclinical mastitis is influenced by hygienic milking of 36% and the remaining 64% is influenced by the location of waste disposal not far from the cage. Hygienic relationship with milk quality based on the reductase test obtained the regression equation Y = 1.82 – 0.73X and the correlation coefficient of 0.73 which means it has a strong level of closeness. The coefficient of determination obtained 53% means that milk microbes are influenced by minienic milking by 53% and the remaining 47% is influenced by the provision of supplementation of feed components. Based on research it can be concluded that the higher the hygienic milking, the lower the incidence of subclinical mastitis is based on the CMT test, and the lower the microbial contamination in milk based on the reductase test. Suggestions that can be given are that FH dairy farmers should apply good milking hygiene to prevent mastitis and reduce microbial contamination in milk, thereby increasing the quality of milk produced.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji hubungan higienis pemerahan dengan tingkat kejadian mastitis subklinis dan kualitas susu berdasarkan uji reduktase pada sapi perah FH di Dusun Tuyomerto, Desa Pesanggrahan, Kota Batu. Materi penelitian yang digunakan adalah 30 ekor sapi perah FH pada periode laktasi 2 sampai periode laktasi 3. Penelitian menggunakan metode studi kasus. Data dianalisis menggunakan regresi linear sederhana dan koefisien korelasi. Hubungan higienis pemerahan dengan tingkat kejadian mastitis subklinis didapatkan persamaan regresi Y = 7,84 - 0,63X dan koefisien korelasi 0,60 yang artinya memiliki tingkat keeratan kuat. Koefisien determinasi diperoleh 36% artinya tingkat kejadian mastitis subklinis dipengaruhi oleh higienis pemerahan sebesar 36% dan sisanya sebesar 64% dipengaruhi letak pembuangan limbah yang tidak jauh dari kandang. Hubungan higienis pemerahan dengan kualitas susu berdasarkan uji reduktase didapatkan persamaan regresi Y = 1,82 - 0,73X dan koefisien korelasi 0,73 yang artinya memiliki tingkat keeratan kuat. Koefisien determinasi diperoleh 53% artinya mikroba susu dipengaruhi oleh higienis pemerahan sebesar 53% dan sisanya sebesar 47% dipengaruhi pemberian komponen pakan suplementasi. Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi higienis pemerahan maka akan semakin rendah tingkat kejadian mastitis subklinis berdasarkan uji CMT, dan semakin rendah cemaran mikroba pada susu berdasarkan uji reduktase. Saran yang dapat diberikan adalah sebaiknya peternak sapi perah FH menerapkan higienis pemerahan yang baik untuk mencegah terjadinya mastitis dan mengurangi cemaran mikroba pada susu, sehingga meningkatkan kualitas susu yang dihasilkan. 
Efektivitas Tepung Kulit Pisang Goroho (Musa acuminafe, sp) Pada Performa dan Kadar Kolesterol Telur Saputra, Muhamad Izazi; Ohihiya, Abbas; Ohihiya, Rita; Ohihiya, Wenang
Jurnal Sains Ternak Tropis Vol 3, No 1 (2025): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31314/jstt.3.1.41-50.2025

Abstract

The objective of this study was to determine the performance and the cholesterol level of laying hens after supplementing with fermented goroho banana peel flour.  Completely Randomised Design (CRD) consisting of 4 treatments and 4 replicates, P0 ( feed without treatment), P1 (5% goroho banana peel fermentation), P2 (10% goroho banana peel fermentation), P3 (15% goroho banana peel fermentation). Analysed using ANOVA and if the results are influential then continued with multiple range test (Duncan). The results showed that there is no significant difference (P>0.05) on feed consumption and feed efficiency. But, yolk cholesterol was significant (P<0.05). The highest feed consumption was found in the 10% banana peel goroho fermentation treatment with the average value of 55.93%. The best (lowest) feed efficiency was found in the treatment of 10% fermented banana peel goroho with an average value of 0.50%. The best yolk cholesterol levels in the treatment of 15% banana peel goroho fermentation with an average value of 1446.41 mg. Added banana goroho peel fermented flour did not significantly affect feed consumption and feed efficiency but had a significant effect on yolk cholesterol levels.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui performa dan kandungan kolesterol ayam petelur setelah ditambahkan dengan fermentasi tepung kulit pisang goroho, Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 4 ulangan yaitu P0 (pakan tanpa perlakuan), P1 (5% fermentasi kulit pisang goroho), P2 (10% fermentasi kulit pisang goroho), P3 (15% fermentasi kulit pisang goroho). Dianalisis dengan menggunakan ANOVA dan jika hasilnya berpengaruh maka dilanjutkan dengan uji jarak berganda (Duncan). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak berbeda nyata (P>0,05) terhadap konsumsi pakan dan efisiensi pakan. Namun pada kadar kolesterol kuning telur berpengaruh nyata (P<0,05). Konsumsi pakan tertinggi terdapat pada perlakuan 10% fermentasi kulit pisang goroho dengan nilai rata-rata 55,93%. Efisiensi pakan terbaik (terendah) terdapat pada perlakuan 10% fermentasi kulit pisang goroho dengan nilai rata-rata 0,50 %. Kadar kolesterol kuning telur terbaik pada perlakuan 15% fermentasi kulit pisang goroho dengan nilai rata-rata 1446.41 mg. Penambahan tepung fermentasi kulit pisang goroho tidak berbeda nyata terhadap konsumsi pakan dan efisiensi pakan namun berpengaruh nyata terhadap kadar kolesterol kuning telur.
Efektivitas Penggunaan Ekstrak Buah Mangga (Mangifera Indica L.) Terhadap Kualitas Fisik Dan Hedonik Daging Itik Manila (Cairina Moschata) Parent Stock Afkir Korompot, Ishak; Mokoolang, Susan; Ardiansyah, Widiastuti; Pomolango, Ramlan; Phanliana, Renaldy
Jurnal Sains Ternak Tropis Vol 3, No 1 (2025): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31314/jstt.3.1.93-104.2025

Abstract

This study aims to determine the effectiveness of using mango fruit extract as soaking on the physical and hedonic quality of manila duck meat parent stock afkir The research material used 10 manila ducks parent stock age 20 months of manila duck meat parent stock afkir taken meat on the pectoralis superficialis which is cut small with a weight of 10 grams. This study used a complete randomised design (CRD) with 4 treatments and 5 replicates where each treatment and replicate contained five pieces (slices) of duck meat. The treatment given was the length of soaking of manila duck meat parent stock afkir for 0 hours (P0), 1 hour (P1), 3 hours (P2) and 5 hours (P5). The physical quality of the meat observed were pH and cooking loss, while the hedonic quality observed were colour, taste, aroma and tenderness of the meat. Data were analysed using Analysis of Variance (ANOVA), if there were significant differences then further tests were carried out using Duncan's Multiple Range Test (DMRT). The results showed that soaking meat using mango fruit extract gave a significant effect at the 99% confidence level on physical quality, namely pH and cooking shrinkage as well as hedonic quality, namely meat colour and aroma. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan ekstrak buah mangga sebagai perendaman terhadap kualitas fisik dan hedonik daging itik manila parent stock afkir Materi penelitian menggunakan 10 ekor itik manila parent stock umur 20 bulan daging itik manila parent stock afkir yang diambil dagingnya pada bagian pectoralis superficialis yang dipotong kecil dengan berat 10 gram. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan dimana setiap perlakuan dan ulangan terdapat lima potong (irisan) daging itik. Perlakuan yang diberikan yaitu lama perendaman terhadap daging itik manila parent stock afkir selama 0 jam (P0), 1 jam (P1), 3 jam (P2) dan 5 jam (P5). Kualitas fisik daging yang diamati yaitu pH dan susut masak (cooking loss), sedangkan kualitas hedonik yang diamati yaitu warna, rasa, aroma dan keempukan daging. Analisis data menggunakan Analisis Sidik Ragam (ANOVA), apabila terdapat perbedaan yang nyata maka dilakukan uji lanjutan menggunakan Uji Jarak Berganda Duncan (DMRT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perendaman daging menggunakan ekstrak buah mangga memberikan pengaruh nyata pada taraf kepercayaan 99% terhadap kualitas fisik yaitu pH dan susut masak serta kualitas hedonik yaitu warna dan aroma daging. 
Studi Populasi Kuskus Beruang Sulawesi (Ailurops ursinus) Di Cagar Alam Tangkoko, Sulawesi Utara Repi, Terri; J. Nangoy, Meis; Onibala, Jane S.I.T.
Jurnal Sains Ternak Tropis Vol 3, No 1 (2025): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31314/jstt.3.1.51-63.2025

Abstract

Sulawesi bear cuscus (Ailurops ursinus) is an endemic marsupial mammal spread across Sulawesi Island and its surrounding islands. However, this species is listed as an endangered species. This study aims to estimate the population of bear cuscus in the Tangkoko Nature Reserve, North Sulawesi, as one of the cuscus conservation areas. This study was conducted for approximately 1 month (1-28 May 2008), using the strip transect sampling method. Some of the data collected were: number of individuals, meeting time, observation distance, general behavior and height of vegetation used by the cuscus. The results of this study found that the population density of bear cuscus (A. ursinus) in the Tangkoko Nature Reserve with a survey area of 1 km2 was 1.66 individuals/km2, with a total estimated population in a representative habitat area of 31.96 km2 of 53.13 individuals/km2.Kuskus beruang sulawesi (Ailurops ursinus) merupakan mamalia berkantung endemik yang tersebar di Pulau Sulawesi dan pulau-pulau sekitarnya. Meski demikian, spesies ini terdaftar dalam spesies terancam. Penelitian ini bertujuan untuk memperkirakan populasi kuskus beruang di Cagar Alam Tangkoko, Sulawesi Utara, sebagai salah satu kawasan konservasi kuskus. Penelitian ini dilakukan selama kurang lebih 1 bulan (1-28 Mei 2008), menggunakan metode strip transect sampling. Beberapa data yang dikumpulkan yaitu: jumlah individu, waktu pertemuan, jarak pengamatan, perilaku laku umum dan ketinggian vegetasi yang digunakan kuskus. Hasil penelitian ini menemukan bahwa kepadatan populasi kuskus beruang (A. ursinus) di Cagar Alam Tangkoko dengan luas wilayah survei 1 km2 adalah sebanyak 1,66 ekor/km2, dengan total dugaan populasi pada luas perwakilan habitat seluas 31,96 km2 sebanyak 53,13 ekor/km2.
Penggunaan Tepung Daun Ubi Kayu (Manihot esculenta) Terhadap Bobot Karkas dan Bagian-Bagiannya Pada Burung Puyuh Gede Pastika, Anak Agung
Jurnal Sains Ternak Tropis Vol 3, No 1 (2025): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31314/jstt.3.1.1-13.2025

Abstract

This study aims to determine the effect of the use of cassava leaf flour (Manihot esculenta) on the weight of the carcass and its parts in quails.. using 140 quails. The cages used were 20 plots with a size of 40 x 40 x 30 cm. The feed consisted of BR21-E commercial feed and cassava leaf meal. The research method used was a completely randomized design (CRD), with 5 treatments and 4 replicates. The treatment of cassava leaf  meall consisted of 0%, 4%, 6%, 8%, and 10%.  The parameters measured included live weight, carcass weight, carcass percentage and weight and percentage of carcass parts. The results showed that there was a significant effect on live weight, carcass percentage, and carcass weight of quail thigh parts.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan tepung daun ubi kayu (Manihot esculenta) terhadap bobot karkas dan bagian bagiannya pada burung puyuh. menggunakan 140 ekor burung puyuh. Kandang yang digunakan sebanyak 20 petakan dengan ukuran 40 x 40 x 30 cm. Pakan yang diberikan terdiri dari pakan komersil BR21-E dan tepung daun ubi kayu. Metode penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan 5 perlakuan  dan 4 ulangan. Perlakuan Tepung daun ubi kayu yang diberikan terdiri dari 0%, 4%, 6%, 8%, dan 10%. Parameter yang diukur meliputi bobot hidup, bobot karkas, persentase karkas dan bobot serta persentase bagian bagian karkas. Hasil penelitian menujukkan bahwa terdapat pengaruh nyata terhadap bobot hidup, persentase karkas, dan bobot karkas bagian paha burung puyuh 

Page 2 of 4 | Total Record : 35