Mawar Saron: Jurnal Pendidikan Agama Kristen dan Gereja
Mawar Saron: Jurnal Pendidikan Agama Kristen dan Gereja adalah jurnal publikasi baik hasil penelitian dalam bidang Pendidikan Agama Kristen dan Gereja yang memiliki nomor ISSN 2986-8319 (Online), 2654-4857 (Print), yang diterbitkan oleh Sekolah Tinggi Teologi. Jurnal Mawar Saron terbit 2 kali dalam setahun (Maret dan Oktober).
Articles
66 Documents
Mengenal Cara Belajar Anak (Usia 6-8 Tahun)
Donal Manik
MAWAR SARON: Jurnal Pendidikan Kristen dan Gereja Vol. 2 No. 1 (2019): Maret
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Mawar Saron Lampung
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.62240/msj.v2i1.22
Dikaitkan dengan kegiatan rohani, alangkah baiknya kalau para pembina anak di gereja menciptakan permainan-permainan yang membawa mereka belajar Firman Tuhan. Selain mereka senang karena bentuknya bermain, mereka juga sebenarnya sedang mempelajari prinsip yang diajarkan oleh Firman Allah. Dalam memimpin pujian atau ayat hafalan, guru juga bisa mengajar mereka dengan menciptakan gerakan-gerakan sederhana yang bisa menolong anak-anak untuk mengerti makna dari nyanyian atau ayat hafalan tersebut. Memang ini bukan hal yang mudah, karena kita sering berpikir bahwa suasana belajar Firman itu harus duduk diam, tidak bersuara. Tetapi kalau kita ingin optimal dalam membelajarkan mereka. Maka kita harus terbuka terhadap ide-ide baru dan menjawab kebutuhan anak-anak. Hanya saja pada praktiknya perubahan tersebut perlu senantiasa dikoordinasi dengan baik, sehingga tidak membuat orang lain bingung hanya karena kita ingin menciptakan model belajar yang baru.
Fungsi Psikologi Pendidikan dalam Pengelolaan Kelas
Kho Yunus
MAWAR SARON: Jurnal Pendidikan Kristen dan Gereja Vol. 2 No. 1 (2019): Maret
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Mawar Saron Lampung
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.62240/msj.v2i1.23
Pendidikan psikologi untuk manajemen kelas adalah ilmu dalam pendidikan yang harus diterapkan oleh seorang pendidik atau instruktur untuk menciptakan dan memulihkan kondisi belajar yang optimal dari gangguan yang terjadi. Baik itu gangguan dari luar atau dari dalam siswa yang bersangkutan, sehingga peran guru sangat penting dalam menerapkan pengetahuan ini. Seorang guru juga harus bisa mengetahui jiwa (psikologi) seorang ada banyak hal yang ia lakukan melalui perubahan yang ingin ia capai di masa depan.
Penggunaan Media Boneka Tangan Terhadap Kehadiran Dalam Persekutuan Doa Anak-anak Di GBI Trans Bali Lampung
Selviani Anggrainie
MAWAR SARON: Jurnal Pendidikan Kristen dan Gereja Vol. 2 No. 1 (2019): Maret
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Mawar Saron Lampung
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.62240/msj.v2i1.24
Topik ini dibahas karena para peneliti ingin tahu tentang pengaruh media boneka tangan terhadap kehadiran pertemuan doa anak-anak di gereja. Berdasarkan situasinya, investigasi dilakukan untuk mengakui kehdiran pertemuan doa anak-anak itu. Kegiatan ini dilakukan dari pengajaran yang sesuai dan berbagi nilai-nilai Alkitabiah untuk minat anak-anak
Khotbah Dialogis Serta Implikasinya bagi Pemberitaan Firman Tuhan dalam Ibadah Kristen
Rudy Roberto Walean
MAWAR SARON: Jurnal Pendidikan Kristen dan Gereja Vol. 2 No. 1 (2019): Maret
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Mawar Saron Lampung
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.62240/msj.v2i1.25
Bentuk-bentuk Pelayanan Firman biasanya lewat jalur Pelayanan Injil (PI) Pribadi, kebaktian kebangunan rohani, bhakti sosial dan pelayanan kesehatan. Lebih khusus pelayanan pemberitaan Firman yang dimaksud adalah lewat khotbah. Khotbah mengalami perkembangan yang sangat cepat. Bentuk-bentuk khotbah berkembang sesuai dengan tuntutan jaman dan situasi serta kondisi dari berbagai daerah dan gereja, salah satunya adalah khotbah dialogis. Semua bentuk atau cara yang dipakai, mempunyai tujuan yang sama yaitu, banyak orang dimenangkan dari hukuman dosanya dan percaya kepada Yesus, sehingga Allah dalam diri Tuhan Yesus sendiri dimuliakan. Dengan khotbah dialogis diharapkan mampu membuat pemberitaan Firman lebih lagi dan menjadikan ibadah dinamis serta interaktif.
Guru PAK sebagai pengembang Kurikulum
Nelson Hasibuan
MAWAR SARON: Jurnal Pendidikan Kristen dan Gereja Vol. 2 No. 1 (2019): Maret
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Mawar Saron Lampung
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.62240/msj.v2i1.27
Pendidikan pertama dan utama adalah orangtua sejak anak berada dalam kandungan ibunya sampai dengan usia dewasa. Namun mengubah persepsi masyarakat tentang peran orangtua dalam pendidikan, khususnya pendidikan agama tidaklah mudah. Oleh karena itu, penting bagi penentu kebijakan untuk mengatur instrumen pelaksanaan PAK yang melibatkan keluarga dalam proses belajar-mengajar PAK. Strategi ini telah dilakukan oleh beberapa lembaga pendidikan di Jakarta, tetapi belum ada observasi dan evaluasi terhadap pelaksanaan strategi ini sehingga belum diketahui tingkat keberhasilannya. Pembelajaran dilakukan dalam suasana yang menyenangkan dan bersifat dialogis partisipatif, artinya terjadi komunikasi timbal balik antara guru dengan peserta didik. Terjadi diskusi dua arah yang saling mengisi. Peran guru tidak lagi sebagai satu-satunya sumber ilmu karena peserta didik dapat belajar dari berbagai pembelajaran yang ada dan tersedia. Pendekatan pembelajaran hendaknya disesuaikan dengan tingkat perkembangan peserta didik, daya serap dan kemampuannya.
LANDASAN ALKITAB DAN TEOLOGIS KONSEP PELAYANAN HOLISTIK
Yohannes Nahuway
MAWAR SARON: Jurnal Pendidikan Kristen dan Gereja Vol. 3 No. 1 (2020): Maret
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Mawar Saron Lampung
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.62240/msj.v3i1.28
Tuhan Yesus menyatakan misi-Nya sebagai “misi pembebasan” (Lukas 4:18-19). Misi pembebasan ini menyangkut pembebasan ekonomi, pembebasan politik, pembebasan dari penyakit, pembebasan dari non-kekerasan dan pembebasan total dan pembebasan dari dosa. Ini membuktikan bahwa Tuhan Yesus sendiri telah merumuskan misi-Nya sebagai misi pembebasan yang komprehensif, yang melibatkan seluruh aspek kehidupan manusia (Larosa, 2001:14). Pelayanan holistik secara universal menunjukkan bahwa teologi biblika bukanlah rangkaian kitab suci tentang misi (holistik), dan melihat misi sebagai cerminan pribadi Tuhan dan selanjutnya ciptaan Tuhan, sehingga akhirnya kita mendapatkan pemahaman baru tentang ajaran Alkitab tentang misi holistik.
TUGAS MISI GEREJA KEPADA MASYARAKAT LAMPUNG
Rudy Roberto Walean
MAWAR SARON: Jurnal Pendidikan Kristen dan Gereja Vol. 3 No. 1 (2020): Maret
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Mawar Saron Lampung
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.62240/msj.v3i1.29
Memberitakan Injil kepada masyarakat Lampung tergolong sulit. Hal ini dapat dilihat dari respons yang ditunjukkan oleh masyarakat Lampung yang sudah menjadi Kristen. Pada umumnya mereka menghindar ketika membicarakan tentang kekristenan. Ini disebabkan adanya ketakutan yang mereka rasakan seperti takut dibenci oleh keluarga, diusir oleh masyarakat atau bahkan dianiaya sampai meninggal. Peran serta gereja, yayasan ataupun lembaga misi masih jauh dari yang diharapkan. Dalam “menjangkau” masyarakat Lampung, lembaga misi menghadapi kendala karena kurangnya dukungan dari gereja-gereja yang ada di daerah Lampung. Gereja-gereja di Lampung menyatakan bahwa masyarakat Lampung tidak terbuka (tidak mudah menerima) terhadap Injil, bersikap tertutup (keras) dan curiga terhadap orang baru. Sedangkan para penggiat misi (penginjil) yang merupakan ujung tombak penginjilan mengalami kesulitan dalam hal budaya, adanya ketidakcocokan budaya. Hal-hal inilah yang menyebabkan Injil sulit untuk tersebar di Lampung. Berbagai kendala memang dialami dalam penginjilan kepada masyarakat Lampung sehingga dibutuhkan pendekatan yang tepat sekaligus menghilangkan kendala-kendala yang menghadang.
KAJIAN TEORITIS DAN TEOLOGIS TENTANG HUKUM TABUR TUAI (II KORINTUS 9:6-7) SEBAGAI LANDASAN PENGAJARAN KEPADA JEMAAT
Mathan Yunip
MAWAR SARON: Jurnal Pendidikan Kristen dan Gereja Vol. 3 No. 1 (2020): Maret
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Mawar Saron Lampung
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.62240/msj.v3i1.30
Hukum tabur tuai sering dipahami untuk mendapatkan kepuasan diri dalam hal materi atau untuk medapatkan materi jauh lebih banyak dari jumlah yang diberikan. Jika pemahaman seperti ini yang menjadi pendorong dalam hal memberi persembahan, maka akan muncul hati yang penuh ketamakan dan motivasi yang salah. Tetapi Hukum tabur tuai memiliki pemahaman tentang ketaatan, kasih dan melakukan Firman Allah. Jadi "memberi" persembahan untuk pekerjaan Tuhan adalah sebagai ungkapan syukur dan ketaatan karna Anugerah-Nya yang telah rela mati gantikan kita.
METAFORA BATU HIDUP SEBAGAI IDENTITAS UMAT: ANALISIS BERDASARKAN PENGGUNAAN KUTIPAN PERJANJIAN LAMA DALAM 1 PETRUS 2:9 DAN IMPLEMENTASINYA KEPADA GEREJA MASA KINI
Serepina Yoshika Hasibuan
MAWAR SARON: Jurnal Pendidikan Kristen dan Gereja Vol. 3 No. 1 (2020): Maret
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Mawar Saron Lampung
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.62240/msj.v3i1.31
Intensitas teks kutipan dari PL dalam 1 Petrus membuat peran kutipan menjadi krusial. Oleh sebab itu, penggunaan PL dalam studi surat 1 Petrus layak dijadikan sudut pandang yang tepat untuk mengerti metafora Petrus yang juga intensif dalam suratnya. Artikel ini ditulis untuk menjawab apakah makna metafora “batu hidup” (living stone) yang diangkat Petrus dalam 1 Petrus 2:4. Jika dipandang dari penggunaan teks PL dalam perikop 1 Petrus 2:1-10, tampaknya metafora “batu hidup” diangkat bukan saja bertujuan kristologis (sekalipun ada formasi Kristus) melainkan juga eklesiologis. Makna eklesiologis tersebut dapat digali dari kutipan ayat 9. Implikasi makna eklesiologis dari metafora batu hidup adalah membangun identitas jemaat Allah di tengah masyarakat yang tidak percaya.
PEREMPUAN SAMARIA YANG PERCAYA: EKSPOSISI YOHANES 4:1-42
Setiaman Larosa
MAWAR SARON: Jurnal Pendidikan Kristen dan Gereja Vol. 3 No. 1 (2020): Maret
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Mawar Saron Lampung
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.62240/msj.v3i1.32
Injil Yohanes adalah unik di antara keempat Injil. Injil ini mencatat banyak hal tentang pelayanan Yesus di daerah Yudea dan Yerusalem yang tidak ditulis oleh ketiga Injil yang lain, dan menyatakan dengan lebih sempurna rahasia tentang kepribadian Yesus. Penulis melakukan penelitian terhadap rahasia percakapan Yesus dengan perempuan Samaria dalam Yohanes 4:1-42. Dalam jurnal ini penulis menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan jenis penelitian literatur atau kepustakaan. Penulis menemukan bahwa percakapan tersebut bukanlah percakapan biasa namun isi percakapan itu tentang empat hal yakni air kehidupan, suami dari perempuan tersebut, tempat penyembahan, dan pribadi Yesus yang adalah Mesias.