cover
Contact Name
Serepina Yoshika Hasibuan
Contact Email
serepinahasibuan1991@gmail.com
Phone
+6282337313706
Journal Mail Official
serepinahasibuan1991@gmail.com
Editorial Address
Jl. Cimangguk, RT.01/RW.02, Ujung Gn. Ilir, Kec. Menggala, Kab. Tulang Bawang, Lampung 34693
Location
Kab. tulang bawang,
Lampung
INDONESIA
Mawar Saron: Jurnal Pendidikan Agama Kristen dan Gereja
ISSN : 26454857     EISSN : 29868319     DOI : https://doi.org/10.62240/msj
Core Subject : Religion, Education,
Mawar Saron: Jurnal Pendidikan Agama Kristen dan Gereja adalah jurnal publikasi baik hasil penelitian dalam bidang Pendidikan Agama Kristen dan Gereja yang memiliki nomor ISSN 2986-8319 (Online), 2654-4857 (Print), yang diterbitkan oleh Sekolah Tinggi Teologi. Jurnal Mawar Saron terbit 2 kali dalam setahun (Maret dan Oktober).
Articles 66 Documents
Relevansi Pembelajaran PAK Tatap Muka Terhadap Perkembangan Afektif Peserta Didik di SMPN 30 Bandar Lampung Yohannes Nahuway ; Malvin Liwuto
MAWAR SARON: Jurnal Pendidikan Kristen dan Gereja Vol. 5 No. 1 (2022): Maret
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Mawar Saron Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62240/msj.v5i1.45

Abstract

Sinkretisme adalah suatu aliran yang menyatukan baik antar agama maupun ajaran agama dengan budaya lokal. Di kalangan kekristenan masih ditemukan adanya orang-orang Kristen yang menunjukkan kehidupan sinkretisme dan hal ini membuat kekristenan menjadi kabur/tidak murni lagi. Praktik kehidupan yang menganut sinkretisme dalam kekristenan tidak bisa dibiarkan karena tindakan ini dapat memengaruhi orang Kristen yang taat kepada Allah dan juga dapat mengaburkan pandangan orang yang bukan menganut agama Kristen terhadap kekristenan dengan anggapan bahwa agama Kristen adalah merupakan sinkretisme. Memang orang Kristen masih hidup di tengah-tengah masyarakat yang sarat dengan hal ini, namun perlu ada upaya yang konkrit dalam memberikan pemahaman yang benar dan alkitabiah kepada orang kristen agar dalam menjalani kehidupan benar-benar memiliki pengertian yang benar tentang apa Kristen yang paling dominan, dan peserta didik Kristen yang telah melaksanakan pembelajaran Pendidikan Agama Kristen secara tatap muka maupun daring. Penelitian ini menggunakan pendekatan Kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian penulis, maka dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pembelajaran daring di masa pandemic covid-19 tidak begitu relevan terhadap perkembangan afektif peserta didik karena dalam pelaksanaannya terdapat banyak sekali kendala-kendala yang di alami oleh peserta didik maupun guru Pendidikan Agama Kristen sehingga dalam hal ini tidak memungkinkan untuk peserta didik berkembang secara afektif dengan baik. oleh karena itu, untuk mengembangkan afektif peserta didik sekolah-sekolah harus melaksanakan pembelajaran Pendidikan Agama Kristen tatap muka tetapi dengan syarat menggunakan protokol kesehatan yang lengkap dan benar.
Penerapan Strategi Pembelajaran Contextual Teaching Learning (CTL) untuk Meningkatkan Minat Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran PAK di SMP N 2 Banjar Agung Setiaman Larosa ; Ecshal Handri Sabrian Lay
MAWAR SARON: Jurnal Pendidikan Kristen dan Gereja Vol. 5 No. 1 (2022): Maret
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Mawar Saron Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62240/msj.v5i1.46

Abstract

Dalam penulisan jurnal ini peneliti melakukan observasi di SMP N 2 Banjar Agung dan ditemukan bahwa kurangnya penguasaan guru Pendidikan Agama Kristen dalam melakukan strategi pembelajaran, guru belum memberikan ruang yang banyak untuk peserta didik bertanya serta kurangnya minat belajar peserta didik saat mengikuti pembelajaran Pendidikan Agama Kristen. Berdasarkan masalah yang ditemukan maka peneliti merumuskan permasalahan ini dengan pertanyaan. Bagaimana penerapan strategi pembelajaran Contextual Teaching Learning dapat meningkatkan minat belajar peserta didik pada mata pelajaran Pendidikan Agama Kristen di SMP N 2 Banjar Agung. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penerapan strategi pembelajaran Contextual Teaching Learning dapat meningkatkan minat belajar peserta didik pada mata pelajaran Pendidikan Agama Kristen di SMP N 2 Banjar Agung.
Pengaruh Sistem Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19 terhadap Hasil Belajar Pendidikan Agama Kristen Di SMP Negeri 12 Tulang Bawang Barat Rudy Roberto Walean
MAWAR SARON: Jurnal Pendidikan Kristen dan Gereja Vol. 5 No. 1 (2022): Maret
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Mawar Saron Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62240/msj.v5i1.47

Abstract

Sistem Pembelajaran merupakan bagian penting dalam pendidikan dan sangat mempengaruhi hasil belajar. Pada masa pandemi covid-19 sistem pembelajaran sering berubah-ubah sesuai dengan kebijakan pemerintah. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui sistem pembelajaran di masa pandemi Covid-19 terhadap hasil belajar Pendidikan Agama Kristen pada peserta didik yang beragama Kristen di SMP Negeri 12 Tulang Bawang Barat. Sampel penelitian sebanyak 24 peserta didik perhitungan reliabilitasnya menggunakan rumus Alpha Cronbach. Hipotesis yang diajukan diduga adanya pengaruh antara Pengaruh Pembelajaran Di Masa Pandemi Covid-19 Terhadap Hasil Belajar Pendidikan Agama Kristen Di SMP Negeri 12 Tulang Bawang Barat. Dari analisis uji hipotesis X dan Y disimpulkan bahwa Sistem Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19 dengan hasil uji T dengan nilai T hitung sebesar 17.414 dibanding dengan nilai t tabel sebesar 2.079 dan nilai uji F dengan nilai F hitung sebesar 303.242 dibanding dengan nilai F tabel sebesar 4.30. Dari nilai-nilai tersebut maka dapat disimpulkan bahwa sistem pembelajaran di masa pandemi covid-19 sangat besar pengaruhnya terhadap hasil belajar Pendidikan Agama Kristen di SMP Negeri 12 Tulang Bawang Barat. Dengan interpretasi variabel rendah pada taraf signifikansi 0.05. Hal ini menunjukan bahwa Pengaruh Sistem Pembelajaran Di Masa Pandemi Covid-19 besar menentukan hasil belajar Pendidikan Agama Kristen di SMP Negeri 12 Tulang Bawang Barat
FENOMENA CHILD SEXUAL ABUSE DAN PEMBENTUKAN KARAKTER ANAK MENURUT KITAB AMSAL 22:6 Fransiskus Hot Marulitua Gaja ; Nelson Hasibuan
MAWAR SARON: Jurnal Pendidikan Kristen dan Gereja Vol. 6 No. 1 (2023): Maret
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Mawar Saron Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62240/msj.v6i1.48

Abstract

Child Sexual Abuse (CSA) merupakan salah satu fenomena yang sangat hangat akhir-akhir ini. Maraknya pelecehan seksual yang terjadi dewasa ini tentunya membuat orang tua sangat tidak nyaman untuk melepas anaknya di lingkungan sosial. Tidak bisa dipungkiri bahwa pelecehan seksual terhadap anak akan sangat berdampak pada pertumbuhan anak baik secara fisik, psikis maupun mental. Pelecehan seksual terhadap anak ini harus bisa ditanggulangi, karena hal ini berkaitan dengan generasi penerus bangsa. Dampak dari pelecehan seksual begitu kompleks, dikarenakan tidak hanya fisik dan psikologis, namun kesehatan mental akan menjadi dampak yang jarang diketahui oleh banyak orang. Pembentukan karakter berfokus pada penanggulangan agar tehindar dari kejadian-kejadian yang tidak diinginkan. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan sumbangsih pemikiran, terkhusus orang tua bagaimana tindakan preventif pelecehan seksual terhadap anak dan tentunya apa saja dampaknya untuk perkembangan tumbuh kembang anak serta pembentukan karakternya. Bagaimana kitab Amsal berbicara kepada orangtua agar dapat memberikan pengajaran kepada anak-anaknya agar bisa menjauhkan diri dari perbuatan-perbuatan yang tidak disukai Tuhan. Peneliti menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kepustakaan untuk memberikan penjelasan yang komprehensif terkait fenomena child sexsual abuse. Hasilnya adalah pembentukan karakter seorang anak memang harus membutuhkan kesabaran, orangtua harus bijak mengontrol segala emosi negatif yang di dalam dirinya dan orangtua menjadi bagian paling depan untuk menuntun anak-anak menemukan kebenaran serta perhatian orangtua membuat anak akan terasa dihargai, karena ini berpengaruh terhadap pembentukan karakternya. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah perlunya tindakan preventif untuk mencegah pelecehan seksual harus dilakukan sedini mungkin dan tentunya lingkungan keluarga menjadi tempat pertama untuk menanggulangi kasus pelecehan seksual.
NILAI-NILAI PENGAJARAN ALLAH DARI KISAH HIDUP GIDEON Serepina Hasibuan; Richard Adiputra Tadu
MAWAR SARON: Jurnal Pendidikan Kristen dan Gereja Vol. 6 No. 1 (2023): Maret
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Mawar Saron Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62240/msj.v6i1.49

Abstract

Kitab Hakim-Hakim ditulis secara aktual yang menggambarkan masa gelap bangsa Israel bahkan pemimpin-pemimpinnya. Hanya sebagian kecil, cerita positif yang bisa diangkat dari kisah hidup para hakim. Namun, apakah tidak ada nilai-nilai pengajaran Allah dalam kisah Hakim-Hakim? Misalnya, kisah hidup Gideon. Sebagian penafsir beranggapan Gideon tidak cocok dicontoh sebagai pemimpin rohani karena tidak tampak kewibawaan atau karismanya sebagai seorang pemimpin rohani. Banyak yang beranggapan bahwa Gideon hanyalah seorang peragu dan penakut (Hak. 6-8). Negosiasinya dengan Allah berulang kali menandakan dirinya memang kurang percaya diri atau bahkan dapat dikatakan kurang mempercayai kuasa Allah. Melalui artikel ini, peneliti tertarik membahas kisah hidup Gideon khususnya dalam hal menemukan nilai-nilai pengajaran Allah melalui diri Gideon. Penelitian ini mengunakan metode kualitatif dengan pendekatan hermeneutika. Instrumen dalam penelitian ini adalah buku-buku, artikel dan dokumen lain yang sesuai dengan topik pembahasan. Dari hasil ulasan kisah Gidoen dalam Hakim-Hakim 6-8, peneliti menemukan beberapa nilai pengajaran Allah melalui diri Gideon yang dapat dipelajari dan dijadikan pedoman nilai hidup kristiani masa kini yakni: penyembahan Gideon kepada Allah, ketaatan Gideon kepada Allah dan ketergantungan Gideon kepada Allah.
MENANAMKAN NILAI-NILAI NASIONALISME MELALUI PEMBELAJARAN PAK Saedo Marbun
MAWAR SARON: Jurnal Pendidikan Kristen dan Gereja Vol. 6 No. 1 (2023): Maret
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Mawar Saron Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62240/msj.v6i1.50

Abstract

Nilai-nilai nasionalisme seringkali kurang mendapat perhatian dalam proses pembelajaran khususnya pada pendidikan agama kristen. Akibatnya isu-isu intoleransi dan radikalisme mendapat ruang dalam dunia pendidikan saat ini. Isu-isu tersebut dipertegas dengan perilaku peserta didik menunjukkan gejala-gejala yang mengarah pada intoleransi dan radikalisme sering terlihat diantara peserta didik dengan membentuk kelompok-kelompok pertemanan yang didasarkan pada persamaan agama. Sikap kurang menghargai agama lain, rendahnya kedisiplinan dalam menaati peraturan sekolah, suka membolos pada saat jam pelajaran PAK, kurang sopan dalam bertutur kata, malas, tidak suka berkerja bersama-sama atau gotng royong, kurang dalam kepedulian sosial. Dengan adanya Pendidikan Agama Kristen di sekolah diharapkan dapat berkontribusi menanamkan nilai nasionalisme pada peserta didik. Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan: 1) Strategi menanamkan nilai-nilai nasionalisme pada pembelajaran PAK. 2) Penerapan nilai karakter nasionalisme yang dilakukan pada pembelajaran PAK. Penulis menggunakan metode penelitian pustaka dengan pendekatan kualitatif deskriptif dengan menggunakan berbagai data yang diperoleh melalui buku-buku, jurnal, internet dan sumber-sumber relevan lainnya. Hasil menunjukkan bahwa: 1) Strategi menanamkan nilai nasionalisme dalam pembelajaran PAK melalui penanaman kebiasaan baik pada peserta didik. 2) Penerapan nilai karakter nasionalisme dalam pembelajaran PAK melalui keteladanan guru dalam interaksi sosial antara sesama guru, guru dengan peserta didik dilingkungan sekolah dan melalui pengalaman belajar. Perilaku karakter nasionalisme yang diterapkan menjadi gaya hidup sehari-hari di sekolah oleh peserta didik yaitu toleransi, disiplin menaati peraturan sekolah, bertanggung jawab, kerja keras, sopan santun, gotong royong, dan peduli sosial.
NARASI SOTERIOLOGIS TIPOLOGI KESETIAAN RUT KEPADA NAOMI Rudy Roberto Walean
MAWAR SARON: Jurnal Pendidikan Kristen dan Gereja Vol. 6 No. 1 (2023): Maret
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Mawar Saron Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62240/msj.v6i1.51

Abstract

Artikel ini membahas tentang penebusan Rut oleh Boas sebagai tipologi Perjanjian Lama dalam menjelaskan penebusan Kristus. Kisah sentimental Rut dengan Naomi dan pernikahan dengan Boas menyedot perhatian penafsir karena relasi “triangle” Rut-Naomi-Boas menarasikan konsep soteriologis. Tujuan yang ingin dicapai penelitian ini adalah menganalisa kesetiaan Rut kepada Naomi dan perkawinan dengan Boas sehingga menkonfirmasi silsilah Yesus yang diuraikan oleh Matius. Masalah penelitian ini ialah apa kaitan kesetiaan Rut kepada Naomi dan penebusan Rut oleh Boas terkait penebusan Kristus. Penulis menggunakan metode historis dan metode deskriptif agar memudahkan menganalisa bagian yang diteliti. Pendekatan yang digunakan adalah metode kualitatif hermeneutik. Sumber data diperoleh dari Alkitab, jurnal, buku yang terkait dengan topik penebusan Rut oleh Boas dalam Perjanjian Lama dan menjelaskan penebusan Kristus dalam Perjanjian Baru. Penelitian ini menyimpulkan bahwa kisah wanita non Yahudi bernama Rut dengan keluarga Elimelek dan Naomi menkonfirmasi bahwa karya keselamatan ternyata menarasikan kisah perkawinan Rut dengan Boas menghasilkan alur generasi raja besar di Israel yaitu raja Daud yang masuk dalam silsilah Yesus Kristus yang tertulis dalam Matius 1:1, 5-6.
Peran Relasi Guru PAK Dalam Perkembangan Kognitif Peserta Didik di SMP Negeri 1 Merbau Mataram Sorni Lami ; Adrian Primus Dunggun
MAWAR SARON: Jurnal Pendidikan Kristen dan Gereja Vol. 5 No. 1 (2022): Maret
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Mawar Saron Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62240/msj.v5i1.52

Abstract

Relasi adalah ikatan antara setiap orang dengan orang lain dalam mempererat hubungan seseorang. Relasi di tandai dengan komunikasi, interaksi yang efektif dan kedekatan personal yang terkontrol, dari relasi yang efektif akan memberi dampak dalam perkembagan kognitif setiap peserta didik. Namun ada berbagai guru PAK yang memiliki relasi dengan setiap peserta didik hanya berdasarkan kegiatan didalam kelas sedangan kegiatan di luar kelas tidak ada relasi yang efektif. Hal inilah yang membuat peserta didik merasa tidak nyaman dengan gurunya. Penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk memberikan pemahaman yang komprehensif terhadap guru PAK dan peserta didik di SMPN 1 Merbau Mataram. Jenis penelitian yang di gunakan adalah penelitian kualitatif, serta dalam memperoleh data, peneliti memperolehnya melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Dan sumber yang diambil yaitu buku dan jurnal. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa relasi seorang guru PAK sangatlah berperan penting dalam perkembangan kognitif dari peserta didik di tandai dengan komunikasi dan interaksi yang positif serta kedekatan personal yang di kontrol, dengan pendidik, pengajaran dan penaman nilai-nilai Kristen didalammnya. Di harapkan kepada setiap guru PAK dan peserta didik untuk memiliki relasi yang efektif baik didalam kegiatan belajar mengajar, maupun di luar pembelajaran.
Konsep Firman Tuhan Dalam Menghadapi Praktik Sinkretisme Berdasarkan Ulangan 18:9-14 Nova Ritonga
MAWAR SARON: Jurnal Pendidikan Kristen dan Gereja Vol. 5 No. 1 (2022): Maret
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Mawar Saron Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62240/msj.v5i1.53

Abstract

Sinkretisme adalah suatu aliran yang menyatukan baik antar agama maupun ajaran agama dengan budaya lokal. Di kalangan kekristenan masih ditemukan adanya orang-orang Kristen yang menunjukkan kehidupan sinkretisme dan hal ini membuat kekristenan menjadi kabur/tidak murni lagi. Praktik kehidupan yang menganut sinkretisme dalam kekristenan tidak bisa dibiarkan karena tindakan ini dapat memengaruhi orang Kristen yang taat kepada Allah dan juga dapat mengaburkan pandangan orang yang bukan menganut agama Kristen terhadap kekristenan dengan anggapan bahwa agama Kristen adalah merupakan sinkretisme. Memang orang Kristen masih hidup di tengah-tengah masyarakat yang sarat dengan hal ini, namun perlu ada upaya yang konkrit dalam memberikan pemahaman yang benar dan alkitabiah kepada orang kristen agar dalam menjalani kehidupan benar-benar memiliki pengertian yang benar tentang apa yang diimaninya khususnya berkaitan dengan sinkretisme ini. Untuk itu, perlu ada penggalian yang lebih dalam akan firman Allah yang dapat dijadikan pedoman dan apologetis dan bahkan sebagai bahan pengajaran yang benar untuk menghadapi praktik-praktik sinkretisme di tengah-tengah orang Kristen atau jemaat. Penelitian ini bertujuan untuk menggali dan mengungkapkan kebenaran Alkitab tentang praktik sinkretisme berdasarkan Ulangan 18:9-14 dengan menggunakan metode eksegesis teks analisis kata. Berdasarkan hasil kajian dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa orang yang melakukan sinkretisme adalah kekejian di mata Tuhan dan orang tersebut akan menerima konsekuensi dari perbuatannya yaitu tidak menikmati berkat Tuhan, dalam arti lain dimiskinkan. Dalam referensi lain disebut tidak mendapat bagian dalam kerajaan Allah.
Merespons Penderitaan karena Ketidakadilan: Kajian Teologis terhadap 1 Petrus 2:18-25 Serepina Yoshika Hasibuan ; Yoges Mahendra Saragih
MAWAR SARON: Jurnal Pendidikan Kristen dan Gereja Vol. 5 No. 1 (2022): Maret
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Mawar Saron Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62240/msj.v5i1.54

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah memahami teks 1 Petrus 2:8-25 dengan cara menemukan makna teks dan membangun kajian teologis dari teks tersebut. Teks yang diteliti membahas topik penting dalam jemaat diaspora yang dilayani oleh Petrus yakni dalam konteks penderitaan karena iman. Petrus memberikan nasihat dalam suratnya untuk merespons penderitaan karena ketidakadilan supaya mereka tetap bertahan dalam iman kepada Yesus Kristus. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode hermeneutika dengan pendekatan eksegesis pada teks 1 Petrus 2:18-25. Melalui studi literatur, penulis menelusuri makna teks tersebut sebagai bahan perenungan yang relevan untuk setiap orang Kristen yang mengalami penderitaan karena ketidakadilan. Dari penelitian ini, penulis menemukan bahwa penderitaan harus direspons dengan cara menikmati itu sebagai bentuk kasih karunia, meneladani Yesus Kristus yang sudah menderita bagi kita dan menyadari identitas diri sebagai umat Allah. Dalam konteks masyarakat Kristen Indonesia, penelitian ini memberikan kontribusi pemikiran untuk merespons ketidakadilan yang masih terjadi karena iman kepada Yesus Kristus.