cover
Contact Name
Oris Krianto Sulaiman
Contact Email
ibcjurnalbuana@gmail.com
Phone
+6285358157277
Journal Mail Official
ibcjurnalbuana@gmail.com
Editorial Address
Jl. Batang Kuis - Lubuk Pakam Gg. Cempaka Dusun III No. 3, Tanjung Sari, Batang Kuis, Kab. Deli Serdang Sumatera Utara
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
Buana
Published by Ilmu Bersama Center
ISSN : -     EISSN : 3025163X     DOI : https://doi.org/10.56211/buana
Buana Jurnal Geografi, Ekologi dan Kebencanaan menerima naskah dengan scope Pendidikan Geografi, Geografi Fisik, Geografi Sosial, Geografi Kesehatan, Sistem Informasi Geografis, Kartografi, Penginderaan Jauh, Geografi Pariwisata, Sistem Informasi Geografis, Perencanaan dan Pengembangan Wilayah, Pembangunan Berkelanjutan, Perubahan Iklim, Ekologi dan Kebencanan. Dan lain-lain (topik lainnya yang berhubungan dengan Ilmu Gografi, Ekologi dan Kebencanaan)
Articles 16 Documents
Analisis Spasial Temporal Perubahan Tutupan Lahan di Pulau Ternate Provinsi Maluku Utara Citra Satelit Resolusi Tinggi Philia Christi Latue
Buana Jurnal Geografi, Ekologi dan Kebencanaan Vol. 1 No. 1 (2023): Edisi Agustus
Publisher : Ilmu Bersama Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56211/buana.v1i1.339

Abstract

Pertambahan jumlah penduduk yang semakin meningkat, tentunya berpengaruh terhadap kebutuhan dan ketersedian lahan di Pulau Ternate. Dengan menggunakan citra satelit resolusi tinggi dapat mengidentifikasi dan menganalsis perubahan tutupan lahan di Pulau Ternate dengan detail. Penelitian ini menggunakan data Worldview -2 tahun 2013 dan 2023 untuk analisisi tutupan lahan tahun 2013 dan 2023 dengan mengacu pada standar klasifikasi tutupan lahan berdasarkan SNI-2010 yang dilakukan dengan interpertasi dan digitasi yang dilakukakn secara visiual di software Arc GIS 10.8. Hasil penelitian menunjukan bahwa lahan terbangun di Pulau Ternate mengalami pertambahan luasan pada periode 2013-2023. Pada tahun 2013 presentase luasan lahan terbangyn di Pulau Ternate sebesar 15.19 % dan terus mengalami pertambahan luasan di tahun 2023 sebesar 19.69% dari total luasan Pulau Ternate. Berbeda dengan kelas tutupan lahan lainnya yang mengalami penurunan luasan. Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi informasi bagi pemerintah dan masyarakat di Pulau Ternate dalam upaya penataan ruang kedepannya di kedepannya.
Geographic Artificial Intelligence and Unmanned Aerial Vehicles Application for Correlation Analysis of Settlement Density and Land Surface Temperature in Panggang Island Jakarta Stewart Pertuack; Philia Christi Latue
Buana Jurnal Geografi, Ekologi dan Kebencanaan Vol. 1 No. 1 (2023): Edisi Agustus
Publisher : Ilmu Bersama Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56211/buana.v1i1.340

Abstract

This research aims to understand the relationship between high settlement density and land surface temperature associated with the Urban Heat Island (UHI) phenomenon. The data processing method involves collecting settlement density data using UAVs equipped with thermal sensors, as well as using GeoAI, namely GEE, to analyze LST on Panggang Island. The results showed a positive relationship between settlement density and LST on Panggang Island, with high settlement density contributing to an increase in ground surface temperature. The benefits of the application of GeoAI and UAVs in this analysis include accurate mapping, understanding the impacts of urbanization, sustainable urban planning, and fact-based decision-making. It is hoped that this research can contribute to better urban management and reduction of environmental impacts in Pulau Panggang, DKI Jakarta.
Pemodelan Spasial Daerah Rawan Banjir di DAS Batu Merah Kota Ambon Theochrasia Latue; Philia Christi Latue
Buana Jurnal Geografi, Ekologi dan Kebencanaan Vol. 1 No. 1 (2023): Edisi Agustus
Publisher : Ilmu Bersama Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56211/buana.v1i1.341

Abstract

Curah hujan yang tinggi yang terjadi tiga bulan terakhir menyebabkan terjadinya banjir di beberapa daerah Kota Ambon. Pemodelan daerah rawan banjir di Kecamatan DAS Batu Merah sangat diperlukan untuk memberikan informasi sebagai langkah awal upaya mitigasi bencana banjir ke depannya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis secara spasial tingkat kerewana banjir dan permukiman yang terdampak di DAS Batu Merah. Metode yang digunakan yaitu pembobotan dan skoring atau weighted scoring dilakukan setelah proses klasifikasi nilai dalam tiap variabel. Variabel yang mempengaruhi terjadinnya banjir pada penelitian ini terdiri dari ketinggian lahan, kemiringan lereng, pengunaan lahan, jarak dari sungai, jenis tanah dan curah hujan. Penentuan bobot dan skor pada penelitian ini bersifat expertise judgment yaitu mengambil pendapat para ahli atau penelitian sebelumnya. Hasil pembobotan kemudian dilakukan dioverlay untuk mendapatkan peta kerawanan banjir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kerawanan banjir didominasi oleh tingkat kerawanan rendah sebesar 164.08 ha, kerewanan sedang sebesar 356.04 ha dan kerawanan tinggi seluas 134.90 ha. Hasil pemodelan dan observasi di lapangan menunjukkan bahwa luas permukiman yang terdampak banjir yaitu seluas 283.47 ha. Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan dasar dalam upaya mitigasi bencana banjir ke depannya guna meminimalisir kerugian, baik korban jiwa maupun kerusakan fisik di DAS Batu Merah, Kota Ambon
Analisis Spasial Prediksi Bahaya Tsunami di Kecamatan Salahutu Pulau Ambon Theochrasia Latue; Philia Christi Latue
Buana Jurnal Geografi, Ekologi dan Kebencanaan Vol. 1 No. 1 (2023): Edisi Agustus
Publisher : Ilmu Bersama Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56211/buana.v1i1.342

Abstract

Kecamatan Salahutu merupakan salah satu wilayah yang berpotensi dilanda tsunami. Jalur subduksi Laut Banda dan keberadaan gunung api aktid di Laut Banda menjadikan Kecamatan Salahutu sebagai salah satu daerah memiliki potensi bahaya tsunami yang tinggi. Penelitia ini bertujuan untuk Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat bahaya tsunami dan lahan terbagun yang diprediksi terdampak tsunami di Kecamatan Salahutu, Pulau Ambon. Penelitian ini menggunakan variabel topografi, jarak dari garis pantai dan indeks kekasaran permukaan daratan yang dianalisis yang didasarkan pada Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana No.4 tahun 2012 digunakan untuk mengidentifikasi potensi bahaya tsunami di Kecamata Salahutu. Hasil pemodelan tsunami dengan skenario tinggi gelombang 5 meter menghasilkan luasan genangan seluas 371.11 ha, luas daerah terdampak tsunami pada ketinggian 10 meter seluas 839.34 ha, ketinggian tsunami 20 meter seluas  1.608, 08 ha, dan daerah terdampak tsunami dengan ketinggian gelombang 100 meter seluas 6.849,22 ha. Hasil analisis lahan terbangun terdampak tsunami pada skenario tinggi gelombang 5 meter seluas 159.88 ha, pada tsunami dengan ketinggian 10 meter lahan terbangun yang terdampak seluas 374.75 ha, pada tsunami dengan ketinggian 20 meter diprediksi lahan terbangun yang terdampak  seluas 618.97 ha dan pada tsunami dengan ketinggian 100 meter diprediksi lahan terbangun yang terdampak seluas 1.200.75 ha.  Secara spasial wilayah yang memiliki resiko tinggi terhadap tsunami adalah wilayah pesisir yang berhadapan dengan Laut Banda sehingga wilayah ini perlu mendapat perhatian khusus dari pemerintah Kabupaten Maluku Tengah dalam hal mitigasi bencana. Hasil penelitian yang diperoleh dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan atau acuan dalam penyusunan kajian mitigasi bencana dalam upaya pengurangan resiko bencana tsunami di Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah.
Analisis Spasial Perubahan Suhu Permukaan Daratan Kota Kupang Menggunakan Pendekatan Geospatial Artificial Intelligence (GeoAI) Sandy Liwan; Philia Christi Latue
Buana Jurnal Geografi, Ekologi dan Kebencanaan Vol. 1 No. 1 (2023): Edisi Agustus
Publisher : Ilmu Bersama Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56211/buana.v1i1.343

Abstract

Suhu permukaan daratan di Kota Kupang mengalami peningkatan dari tahun 2018-2023, salah satu faktor penyebabnya yaitu terjadinya perkembangan lahan terbangun yang semakin meningkat setiap tahunnya. Penelitian ini menggunakan data citra Landsat 8 Collection 1 Tier 2 TOA Reflectance pada google earth engine. Untuk menganalisis suhu permukaan daratan (LST) pada citra Landsat 8 menggunakan pendekatan geospatial artificial intelligence (GeoAI) menggunakan pltafrom Google Earth Engine (GEE) berbasis cloud computing dengan menggunakan formula "Single Channel Algorithm" atau "Split-Window Algorithm". Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai suhu permukaan daratan tertinggi di tahun 2018 berkisar 21,09ᵒ C – 30,79ᵒ C dan mengalami peningkatan di tahun 2023 menjadi 22,06ᵒ C – 34,99ᵒ C. Suhu permukaan pada kelas tinggi dan sangat tinggi terdistribusi di daerah pesisir yang megalami perkembangan lahan terbangun yang tinggi dan yang juga merupakan daerah pusat Kota Kupang. Hasil peneltian diharapkan dapat memberikan manfaat yang besar bagi Pemerintah setempat dalam merencanakan dan mengambil keputusan dalam berbagai sector diantaranya pengembangan sektor pertanian, pengelolaan sumber daya air, dan penanggulangan bencana.
Geografi Amerika Pra - Kolombus: Peta dan Pengetahuan Penduduk Asli Sipayung, Monicha Erdina; Elshania Damanik, Nadya; Manalu, Valentino; Br Sembiring, Metamia Ananda; Diki Chandra, Muhammad; Br Hutagaol, Elsa; Sitorus, Rutlilis Manogito
Buana Jurnal Geografi, Ekologi dan Kebencanaan Vol. 1 No. 2 (2024): Edisi Februari
Publisher : Ilmu Bersama Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56211/buana.v1i2.515

Abstract

Penelitian ini mengeksplorasi geografi Amerika Pra-Kolumbus dengan fokus pada peta dan pengetahuan penduduk asli. Melalui analisis literatur dan studi arkeologis, artikel ini mengungkap bagaimana masyarakat asli Amerika mengembangkan dan menggunakan pemetaan untuk navigasi, pemetaan territorial, dan manajemen sumber daya alam. Penduduk asli, seperti suku Maya, Inca, dan Anasazi, memiliki pemahaman mendalam tentang lingkungan mereka, yang terbukti dari peta yang terukir pada batu, kulit, dan bahan alami lainnya. Studi ini juga membahas simbol dan teknik kartografi yang digunakan oleh penduduk asli dalam representasi geografis. Temuan menunjukkan bahwa pemetaan oleh penduduk asli tidak hanya berfungsi untuk orientasi fisik tetapi juga mencerminkan kosmologi dan organisasi sosial mereka. Pengetahuan ini menunjukkan bahwa masyarakat asli memiliki sistem geografi yang kompleks dan sangat terintegrasi dengan kehidupan budaya mereka. Artikel ini berkontribusi pada pemahaman yang lebih luas tentang sejarah kartografi dan geografi budaya di benua Amerika sebelum kedatangan orang Eropa.
Perubahan Lanskap Amerika dari Era Kolonial hingga Perang Saudara Sustika, Ulfa; Arta Manalu, Agrifa Ido; Simaremare, Elsa Manora; Fitriana, Shelfya; Sihotang, Marnita; Zebua, Irvan; Nasih, Munajatun
Buana Jurnal Geografi, Ekologi dan Kebencanaan Vol. 1 No. 2 (2024): Edisi Februari
Publisher : Ilmu Bersama Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56211/buana.v1i2.516

Abstract

Artikel ini mengeksplorasi evolusi lanskap Amerika dari era kolonial hingga Perang Saudara, menyoroti perubahan dalam aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi. Pada masa kolonial, pengaruh Eropa membentuk struktur agraris dan pemanfaatan lahan, dengan pertanian dan pembangunan permukiman yang mengubah lanskap alami. Pertumbuhan populasi dan teknologi mendorong deforestasi dan perubahan ekosistem. Pertanian berkembang dari subsisten ke komersial, didorong oleh permintaan domestik dan internasional. Pembangunan infrastruktur seperti jalan, kanal, dan rel kereta api memperluas akses ke wilayah pedalaman dan memfasilitasi pertumbuhan ekonomi. Urbanisasi dan pertumbuhan kota mengubah wilayah agraris menjadi pusat-pusat ekonomi baru. Menjelang Perang Saudara, ketegangan terkait perbudakan mempengaruhi penggunaan lahan, mencerminkan perbedaan ekonomi antara Selatan yang berbasis perkebunan dan Utara yang industri. Dengan pendekatan multidisipliner melibatkan sejarah, geografi, dan ekonomi, artikel ini memberikan gambaran tentang interaksi antara manusia dan lingkungan yang membentuk lanskap Amerika. Penelitian ini berkontribusi pada pemahaman dampak jangka panjang perubahan tersebut terhadap perkembangan Amerika modern
Ekspansi Barat dan Dampaknya pada Geografi Amerika Serikat Maulana, Andrian; Lubis, Rifka Ariani; Ningrum, Dewy Maulidya; Lumban Gaol, Tatiah Anisah; Pakpahan, Pretty; Khalizah, Nazwa; Sinaga, Yosua Solafide
Buana Jurnal Geografi, Ekologi dan Kebencanaan Vol. 1 No. 2 (2024): Edisi Februari
Publisher : Ilmu Bersama Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56211/buana.v1i2.517

Abstract

Ekspansi Barat merupakan fenomena historis yang memengaruhi secara signifikan perkembangan geografi Amerika Serikat. Jurnal ini bertujuan untuk menyelidiki dampak dari ekspansi ini pada struktur dan karakteristik geografi Amerika Serikat. Menggunakan pendekatan interdisipliner, kami menggabungkan data historis, geografis, ekonomis, dan sosial untuk memahami evolusi wilayah ini. Studi ini mengungkapkan bahwa ekspansi barat berdampak secara luas pada berbagai aspek geografi Amerika Serikat. Pertama, ekspansi ini mengubah secara dramatis tata guna lahan, memperluas perbatasan negara, dan membentuk struktur urban dan rural baru. Kedua, ekspansi ini memengaruhi distribusi populasi, dengan migrasi besar-besaran ke wilayah-wilayah baru dan pembentukan pusat-pusat populasi yang baru. Ketiga, ekspansi barat memiliki dampak ekologis yang signifikan, termasuk kerusakan lingkungan dan perubahan dalam pola penggunaan sumber daya alam. Namun demikian, ekspansi barat juga membawa dampak positif. Peningkatan akses ke sumber daya alam, ekspansi ekonomi, dan pertumbuhan populasi telah mengubah Amerika Serikat menjadi kekuatan ekonomi global. Selain itu, ekspansi ini memengaruhi perkembangan infrastruktur transportasi, seperti jaringan kereta api dan jalan raya, yang menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi dan integrasi nasional. Dengan demikian, penelitian ini menyoroti kompleksitas ekspansi barat dan konsekuensinya pada geografi Amerika Serikat. Pemahaman yang mendalam tentang dampak ini penting untuk merencanakan kebijakan yang berkelanjutan dan mengelola perkembangan wilayah dengan bijaksana di masa depan
Eksplorasi dan Kolonialisasi: Pengaruh Eropa Terhadap Geografi Amerika Harahap, Armyla Sari; Pulungan, Dona Febriana; Gultom, Fajar Ridwan Syah Putra; Nadiyah, Nadiyah; Pasaribu, Santha Sepatya; Gurusinga, Salsalina; Saragih, Yericho Diva Arnandi
Buana Jurnal Geografi, Ekologi dan Kebencanaan Vol. 1 No. 2 (2024): Edisi Februari
Publisher : Ilmu Bersama Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56211/buana.v1i2.519

Abstract

Penelitian ini mengeksplorasi dampak eksplorasi dan kolonialisasi Eropa terhadap geografi Amerika, baik dari segi fisik maupun sosial. Melalui pendekatan historis dan geografis, kami menganalisis bagaimana kedatangan bangsa Eropa, terutama Spanyol, Inggris, Prancis, dan Portugis, mengubah lanskap alami, distribusi populasi, dan struktur ekonomi di Amerika. Kolonialisasi oleh kekuatan-kekuatan ini menyebabkan perubahan signifikan pada penggunaan lahan, praktik pertanian, dan perkembangan infrastruktur, seperti pembangunan jalan dan kota-kota baru. Dampak ekologi mencakup pengenalan spesies baru, perubahan habitat, dan eksploitasi sumber daya alam secara besar-besaran, yang mengakibatkan degradasi lingkungan. Selain itu, penelitian ini meninjau dampak sosial dan budaya, termasuk perubahan demografi yang signifikan akibat perpindahan dan penurunan populasi penduduk asli serta masuknya imigran Eropa. Aspek-aspek sosial lainnya, seperti perubahan bahasa, agama, dan adat istiadat, juga diperhatikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa eksplorasi dan kolonialisasi Eropa memiliki dampak jangka panjang yang kompleks dan berlapis, yang membentuk perkembangan Amerika hingga masa kini. Studi ini memberikan kontribusi pada pemahaman yang lebih mendalam tentang interaksi antara aktivitas manusia dan perubahan geografis dalam konteks kolonialisme, serta implikasinya terhadap perkembangan sosial, ekonomi, dan lingkungan di Amerika.
Jejak Peradaban Kuno di Amerika: Mengenal Suku Maya, Aztec, dan Inca P.A, Einina Annisa; Simbolon, Yesi Rotuanta; Zahra, Alfiyah; Manik, Hiu Yuri; Adelia, Egi; Silalahi, Octaviandra Lydia; Butar Butar, Samuel
Buana Jurnal Geografi, Ekologi dan Kebencanaan Vol. 1 No. 2 (2024): Edisi Februari
Publisher : Ilmu Bersama Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56211/buana.v1i2.520

Abstract

Jejak peradaban kuno di Amerika telah menjadi topik penting dalam studi sejarah dan arkeologi, terutama dalam mengenal dan memahami warisan budaya suku Maya, Aztec, dan Inca. Artikel ini bertujuan untuk menguraikan secara komprehensif karakteristik, pencapaian, dan kontribusi ketiga peradaban tersebut dalam konteks sejarah dunia. Suku Maya dikenal dengan sistem kalender yang kompleks, tulisan hieroglif, serta pencapaian dalam bidang astronomi dan matematika. Peradaban Aztec terkenal dengan kemajuan arsitektur, sistem pertanian canggih, dan kekuatan militer yang dominan di Meksiko tengah. Sementara itu, suku Inca menguasai wilayah Andes dengan jaringan jalan yang luas dan sistem administrasi yang terorganisir. Melalui pendekatan interdisipliner yang melibatkan arkeologi, antropologi, dan sejarah, artikel ini menggali bagaimana ketiga peradaban ini berkembang, mencapai puncak kejayaan, serta menghadapi kemunduran akibat penjajahan Eropa. Penelitian ini juga menyoroti pentingnya konservasi dan pelestarian situs-situs arkeologi sebagai bagian dari upaya menjaga warisan budaya yang berharga bagi generasi mendatang. Dengan demikian, diharapkan pemahaman yang lebih mendalam tentang peradaban kuno di Amerika dapat memperkaya wawasan kita tentang perkembangan manusia dan kebudayaan di masa lampau

Page 1 of 2 | Total Record : 16