cover
Contact Name
Aji Prasetya Wibawa
Contact Email
publisher@um.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
publisher@um.ac.id
Editorial Address
Jalan Semarang No.5
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Prosiding Seminar Kesehatan Nasional Sexophone
ISSN : -     EISSN : 2964707X     DOI : 10.17977
Core Subject : Health,
Topik yang akan di bahas dalam seminar nasional SEXOPHONE 2024 yaitu: Subtema 1 : Mengungkap Ketimpangan Gender pada Kejadian Kekerasan dalam Pacaran sebagai Langkah untuk Mencapai SDG’s Point 5 Subtema 2 : Mengungkap Hubungan Tersembunyi antara Kekerasan dalam Pacaran, Eating Disorders, dan Obesitas Subtema 3 : Mencegah Kekerasan dalam Pacaran dengan Menciptakan Hubungan yang Lebih Sehat
Articles 80 Documents
LITERATURE REVIEW: HUBUNGAN KEPERCAYAAN DAN TRADISI DENGAN PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF PADA BAYI Arsyada Maziyyati; Fitrotun Nisa`iyah; Hana Sophia Athallah; Mochamad Iqbal Juliansyah; Septa Katmawanti; Elisa Danik Kurniawati; Windi Chusniah Rachmawati
Prosiding Seminar Kesehatan Nasional Sexophone 2023: Pencegahan Pernikahan Dini Sebagai Salah Satu Upaya Perwujudan Goal SDGs Point 5
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractBabies certainly need nutrients that can be obtained from breast milk. However, there are still several provinces in Indonesia that have not reached the 2021 program target for the percent of infants who are exclusively breast-fed. One of the barriers is social and cultural factors that are less supportive of behavior to meet exclusive breastfeeding. These barriers can have an impact on health. Therefore, this analysis is intended to determine the correlation or relationship between beliefs and traditions in complementary breastfeeding to the fulfillment or exclusive breastfeeding for infants aged 0 (zero) to 6 (six) months. The method used was literature review using google scholar to find research articles. Based on the literature review that was carried out, the results obtained were that there was a correlation or relationship between the beliefs and traditions of complementary feeding for infants aged 0 to 6 months towards exclusive breastfeeding. There are factors of belief and tradition in society that do not support the implementation of exclusive breastfeeding behavior, so that one of the barriers to exclusive breastfeeding is the lack of support for some beliefs and traditions.Keywords: trust; tradition; exclusive breastfeedingAbstrakBayi tentunya membutuhkan nutrisi yang dapat diperoleh dari Air Susu Ibu (ASI). Namun, masih terdapat beberapa provinsi di Indonesia masih belum mencapai target program tahun 2021 untuk persentase bayi yang mendapatkan ASI secara eksklusif. Salah satu penghambatnya yaitu faktor sosial dan budaya yang kurang mendukung perilaku untuk memenuhi ASI secara eksklusif. Hambatan tersebut dapat berdampak bagi kesehatan. Oleh karena itu, penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui korelasi atau hubungan antara kepercayaan serta tradisi dalam pemberian makanan pendamping ASI terhadap pemenuhan atau pemberian ASI secara eksklusif untuk bayi usia 0 (nol) hingga 6 (enam) bulan. Metode yang digunakan yaitu literature review dengan menggunakan google scholar untuk mencari artikel penelitian. Berdasarkan literature review yang dilaksanakan, hasil yang didapatkan yaitu adanya korelasi atau hubungan antara kepercayaan dan tradisi MP-ASI untuk dengan usia bayi 0 hingga 6 bulan terhadap pemberian atau pemenuhan ASI secara eksklusif. Terdapat faktor kepercayaan dan tradisi dalam masyarakat yang kurang mendukung perilaku implementasi memberikan ASI secara eksklusif, sehingga salah satu hambatan untuk memberikan ASI eksklusif adalah kurang mendukungnya beberapa kepercayaan dan tradisi.Kata kunci: kepercayaan; tradisi; ASI eksklusif
STUDI LITERATUR HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG ALAT PELINDUNG DIRI (APD) DENGAN PENGGUNAANNYA PADA PEKERJA PENGELOLA SAMPAH Ayu Permata Sari; Marji Marji; Agung Kurniawan
Prosiding Seminar Kesehatan Nasional Sexophone 2021
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang: Pekerja pengelola sampah adalah populasi pekerja yang rentan terhadap bahaya pekerjaan dan lingkungan kerjanya yang berhubungan dengan sampah, sehingga rentan terhadap kecelakaan dan efek paparan bahaya berupa penyakit akibat kerja di tempat kerjanya. Penggunaan APD merupakan salah satu metode pengendalian bahaya dan risiko kerja yang dapat mengurangi kejadian kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja di tempat kerja. Namun masih banyak pekerja pengelola sampah yang masih tidak menggunakan APD dengan lengkap dan tepat saat bekerja.Tujuan: Studi ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap pekerja pengelola sampah mengenai APD terhadap penggunaan APD di tempat kerja.Metode: Studi ini menggunakan metode systematic literature review (SLR). Pengumpulan data dilakukan dengan pencarian artikel pada database Google Scholar, ProQuest, dan PubMed yang kemudian dilakukan screening berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi, serta diuji kelayakan dengan menggunakan Joanna Briggs Institute Critical Appraisal Checklist.Hasil: Hasil analisis data menunjukkan bahwa faktor pengetahuan dan sikap masing-masing memiliki hubungan dengan perilaku penggunaan APD.Kesimpulan: Dapat disimpulkan bahwa pengetahuan dan sikap memiliki peran penting dalam peningkatan penggunaan APD, dimana semakin baik pengetahuan atau sikap pekerja maka semakin baik pula perilaku penggunaan APD nya. Maka perlu dilakukan peningkatan pengetahuan dan sikap tentang APD untuk meningkatkan perilaku penggunaan APD pada pekerja. 
GAMBARAN KEIKUTSERTAAN KB, JUMLAH ANAK, PENDIDIKAN, DAN PEKERJAAN PADA PRIA PASANGAN USIA SUBUR DI KAMPUNG KB DESA MERGAYU, TULUNGAGUNG Anindya Hapsari; Prasetya Mukti Aliffatur Siswansyah; Hartati Eko Wardani
Prosiding Seminar Kesehatan Nasional Sexophone 2022: Parenting Preparation For a Better Generation
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractFamily planning is an effort to regulate birth and age to give birth, and to regulate pregnancy, through promotion, protection, and assistance in accordance with reproductive rights to create a quality family. One of family planning programme is the using of contraceptive method. In the other hand, male family planning methods users are still low. Several factors that could influence the using of male contraceptive method were the amount of children, highest education level, and occupation. The purpose of this study was to know the male family planning status, the amount of children, the highest education level, and the occupation on men with fertile spouses in Kampung KB Desa Mergayu, Kecamatan Bandung, Kabupaten Tulungagung. The research used is descriptive with cross sectional approach. The population in this study was men with fertile spouses of Kampung KB Mergayu Village, Bandung District, Tulungagung Regency. Sampling used by purposive sampling with a total sample of 102 people. The results of this research showed that as much as 28 point nine percent respondents used male contraception, 55 point nine percent respondents had lower than two children, 43 point one percent had Elementary School as their highest education, and 30 point four percent respondents were farmers.Keywords: male family planning status; respondents; characteristicsAbstrakKeluarga Berencana adalah upaya mengatur kelahiran dan usia ideal melahirkan, serta mengatur kehamilan, melalui upaya promosi, perlindungan, dan bantuan sesuai dengan hak reproduksi untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas. Salah satu upaya dari program KB adalah penggunaan metode kontrasepsi. Akan tetapi, pengguna metode kontrasepsi pria di Indonesia masih rendah. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi penggunaan KB pria antara lain: jumlah anak, pendidikan, dan pekerjaan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui gambaran keikutsertaan KB, jumlah anak, pendidikan, dan pekerjaan pada Pria Pasangan Usia Subur di kampung KB Desa Mergayu, Kecamatan Bandung, Kabupaten Tulungagung. Jenis penelitian adalah deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pria yang merupakan pasangan usia subur dan berdomisili di Kampung KB Desa Mergayu, Kecamatan Bandung, Kabupaten Tulungagung. Pengambilan sampel dilakukan dengan  teknik purposive sampling sehingga didapatkan 102 responden. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan sebesar 28 koma empat persen responden menggunakan alat kontrasepsi pria, 55 koma sembilan persen responden memiliki anak kurang dari dua koma 43, satu persen memiliki pendidikan terakhir SD, dan 30 point empat persen responden merupakan petani. Kata kunci: keikutsertaan KB pria; jumlah anak; pendidikan; dan pekerjaan
POSYANDU SEBAGAI PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Annisa Intan Septia; Autio Reza Asaddullah; Nadia Nuradela; Nadya Ainaya Diva Erfanti; Rizkias Dwi Cahyani; Ul Izza Fahriza Basuni; Yuka Agnita Putri; Septa Katmawanti
Prosiding Seminar Kesehatan Nasional Sexophone 2021
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tingginya mobilisasi yang ada di masyarakat dapat menimbulkan sebuah masalah, khususnya dibidang kesehatan. Permasalahan ini dapat diatasi melalui program pemberdayaan masyarakat yang berupa posyandu. Posyandu merupakan bagian dari pembangunan kesehatan yang diprogramkan oleh pemerintah. Kegiatan posyandu dilaksanakan oleh kader kesehatan yang mendapatkan pendidikan dan pelatihan dari puskesmas mengenai pelayanan kesehatan dasar. Artikel review ini bertujuan menyajikan beberapa informasi mengenai keberadaan posyandu di Indonesia, pemberdayaan kader posyandu, dan peran posyandu sebagai pemberdayaan masyarakat guna menambah dan mengembangkan ilmu pengetahuan diharapkan bisa meningkatkan derajat kesehatan di Indonesia. Metode penulisan artikel ini menggunakan literature review dari artikel jurnal dan berita online. Literature tersebut peneliti dapatkan dari pangkalan data ilmiah seperti Google Scholar dan Google Engine dengan menggunakan kata kunci bahasa Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan beberapa posyandu telah memiliki kader dengan pengetahuan yang baik. Tingkat pengetahuan kader posyandu dapat mempengaruhi perilaku serta kepatuhan kader dalam mendukung pelaksanaan program posyandu.
Dampak Fear of Missing Out (FoMO) pada Mahasiswa Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu keolahragaan Faizzatul Salsabila Maghfiroh; Lailatul Hidayah; Nadyalis Ta’mara Masajida; Zelda Zawal Zettira Zahroh; Septa Katmawanti; Elisa Danik Kurniawati; Windi Chusniah Rachmawati
Prosiding Seminar Kesehatan Nasional Sexophone 2023: Pencegahan Pernikahan Dini Sebagai Salah Satu Upaya Perwujudan Goal SDGs Point 5
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakFenomena Fear of Missing Out dapat didefinisikan sebagai adanya rasa kekhawatiran, takut akan tertinggal terhadap hal yang dimiliki oleh individu lain namun individu tersebut tidak terlibat langsung di dalamnya, sehingga memiliki keinginan dan berusaha agar senantiasa terhubung dengan apa yang individu lain lakukan melalui media sosial. Yang dapat berdampak pada kesehatan baik fisik maupun mental. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak FoMO terhadap kesehatan mahasiswa IKM dan seberapa tinggi tingkat keparahan FoMO pada mahasiswa IKM angkatan 2021-2022. Metode penelitian menggunakan metode model penelitian kombinasi (mix method) yang berupa Model concurrent embedded melalui observasi dengan instrumen google form dan studi literatur. Hasil yang didapat adalah mahasiswa ilmu kesehatan masyarakat fakultas ilmu keolahragaan mengalami FoMO dengan kategori sedang dengan mengakibatkan dampak sosial pada mahasiswa. Kata kunci: FoMO; Dampak; KesehatanAbstractThe Fear of Missing Out phenomenon can be defined as a sense of worry, fear of being left behind by what other individuals have but the individual is not directly involved in it so they have a desire and try to always be connected to what other individuals are doing through social media. Which can have an impact on both physical and mental health. The purpose of this study is to determine the impact of FoMO on the health of public health students and how high the severity of FoMO is in the public health students class of 2021-2022. The research method uses a combination research model method (mix method) in the form of a concurrent embedded model through observation with google form instruments and literature studies. The results obtained are public health science students of the faculty of sports science experiencing FoMO in the moderate category with resulting social impacts on students. Keywords: FoMO; Impact; Health
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Tanaman Obat Keluarga (TOGA) Guna Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Euaggelion Febyola; Aulia Pramesti; Lydia Nursafitridevi; Rischa Dwitasari; Vina Aprilia; Wildatun Nabilah; Septa Katmawanti
Prosiding Seminar Kesehatan Nasional Sexophone 2021
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peningkatan konsumsi produk tanaman obat organik untuk kesehatan telah mendorong kegiatan pertanian pekarangan organik di kalangan masyarakat. Tanaman Obat Keluarga yang dikenal dengan "TOGA" merupakan tanaman budidaya yang memiliki khasiat obat alami dan dapat menyembuhkan penyakit ringan yang sering terjadi pada keluarga, dan kini dapat dibudidayakan di pekarangan. Tujuan dari penelitian ini adalah agar masyarakat memanfaatkan potensi sumber daya keanekaragaman hayati menjadi tanaman obat keluarga (TOGA) yang berkhasiat untuk keperluan keluarga akan obat-obatan dan dapat mengikuti pengembangan TOGA sebagai upaya pemberdayaan masyarakat/keluarga dalam meningkatkan derajat kesehatan, keterampilan, pengetahuan, sikap masyarakat, serta pendapatan masyarakat meningkat. Metode yang dilakukan yaitu literature review dengan menggunakan artikel jurnal. Literatur peneliti dapat berdasarkan data ilmiah seperti Google Scholar  dan Google Engine dengan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat harus didorong untuk melakukan pemanfaatan sumber daya alam Indonesia secara berkelanjutan untuk digunakan sebagai obat tradisional demi peningkatan pelayanan kesehatan dan ekonomi. Pemanfaatan TOGA juga bermanfaat dalam memperkuat upaya promotif dan preventif kesehatan. Keluarga yang adaptif dengan kebutuhan pasar pertanian organik, termasuk dengan menciptakan produk-produk inovatif, ternyata semakin aktif dan berpengaruh di masyarakat, berinisiatif untuk mengembangkan usaha dan meningkatkan produktivitas. Secara keseluruhan, studi tersebut membuktikan bahwa pemberdayaan keluarga dengan inovasi pengembangan TOGA mengarah pada keberlanjutan usaha yang sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs).
ANALISIS CAPAIAN INDIKATOR KELUARGA SEHAT DESA ASRIKATON KECAMATAN PAKIS KABUPATEN MALANG Rara Warih Gayatri; Septa Katmawanti; Tika Dwitama; Sherly Dia Lumitasari; Putri Regita Kusuma Dewi; Wildatun Nabilah
Prosiding Seminar Kesehatan Nasional Sexophone 2022: Parenting Preparation For a Better Generation
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractThe Healthy Indonesia Program is one of the programs on the Nawa Cita agenda, which is to improve the quality of life of the Indonesian people. This program is the main health development program planned through the 2015-2019 Ministry of Health Strategic Plan. Health development efforts start from the smallest unit in society, namely the family. The framework for implementing the Healthy Indonesia Program has been agreed in the form of Twelve Main Indicators as a marker of family health status as well as guidelines for each family to implement a healthy lifestyle. This study aims to determine the basic description of the achievement of the Healthy Family Indicator as a reference for health development in Asrikaton Village. This research is a quantitative descriptive study using a community-based survey method with interview and observation techniques. This study shows that most of the achievements of the Healthy Family Index in Asrikaton Village are in the Pre-Healthy Family category of (77 percent). The percentage of achievement of the Healthy Family Index in Asrikaton Village is (10 percent) including the category of healthy families and (13 percent) including the category of unhealthy families. Some indicators of healthy families that have not been achieved include, as many as (13 point three percent) of families who have not participated in the Family Planning program, (70 percent) of family members who smoke, and (43 point three percent) of families who have not become members of the National Health Insurance (JKN).Keywords: healthy family indicator; healthy family index; health degreeAbstrakProgram Indonesia Sehat merupakan salah satu program dari agenda Nawa Cita, yaitu meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia. Program ini menjadi program utama pembangunan kesehatan yang pencapaiannya direncanakan melalui rencana strategi Kementerian Kesehatan tahun 2015-2019. Upaya dalam pembangunan kesehatan dimulai dari unit terkecil di masyarakat yaitu keluarga. Rangka pelaksanaan Program Indonesia Sehat telah disepakati dalam bentuk Dua Belas Indikator utama sebagai penanda status kesehatan keluarga sekaligus menjadi panduan bagi tiap keluarga untuk mempraktikkan pola hidup sehat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dasar capaian Indikator Keluarga Sehat sebagai acuan untuk pembangunan kesehatan di Desa Asrikaton. Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif kuantitatif dengan menggunakan metode survey berbasis komunitas dengan teknik wawancara dan observasi. Penelitian ini menunjukkan sebagian besar capaian Indeks Keluarga Sehat di Desa Asrikaton berada pada kategori keluarga Pra sehat sebesar (77 persen). Persentase capaian Indeks Keluarga Sehat di Desa Asrikaton sebesar (10 persen) termasuk kategori keluarga sehat dan (13 persen) termasuk kategori keluarga tidak sehat. Beberapa indikator keluarga sehat yang belum tercapai di antaranya, sebanyak (13 koma tiga persen) keluarga yang belum mengikuti program Keluarga Berencana, (70 persen) anggota keluarga yang merokok, dan (43 koma tiga  persen) keluarga belum menjadi anggota Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).Kata kunci: indikator keluarga sehat; indeks keluarga sehat; derajat
PREDIKTOR KUALITAS HIDUP PASIEN PASCA STROKE RSUD DR. SAIFUL ANWAR KOTA MALANG TAHUN 2020 Alya Nurhanifah Ramadhanti; Hartati Eko Wardani; Tika Dwi Tama
Prosiding Seminar Kesehatan Nasional Sexophone 2021
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stroke merupakan urutan kedua penyakit mematikan setelah penyakit jantung. Kematian akibat stroke sebesar 51% di seluruh dunia disebabkan oleh tekanan darah tinggi dan penyakit stroke di Indonesia dengan prevalensi stroke naik dari 7% menjadi 10,9% pada tahun 2018. Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor – faktor yang berhubungan dengan kualitas hidup pasien pasca stroke di RSUD Dr. Saiful Anwar Kota Malang tahun 2020. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif, dengan desain cross sectional. Sampel yang digunakan berjumlah 80 pasien pasca stroke. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Penelitian dilakukan pada bulan Januari – Maret 2020. Analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah uji chi-square dengan (α=5%) = 0,05 dan regresi logistik berganda. Terdapat hubungan yang signifikan antara disabilitas (p=0,002), depresi (p=0,000) terhadap kualitas hidup. Depresi merupakan prediktor yang paling dominan terhadap kualitas hidup pasien pasca stroke. Menyediakan bimbingan konseling dan pemantauan terkait kesehatan mental bagi pasien pasca stroke dapat memberikan manfaat yang besar.
ANALISIS PERENCANAAN PEMBENTUKAN BANK SAMPAH: SEBUAH STUDI KASUS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SAMBIREJO, KABUPATEN SRAGEN Muhammad Luthfi Adnan; Yayuk Fathonah
Prosiding Seminar Kesehatan Nasional Sexophone 2022: Parenting Preparation For a Better Generation
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractWaste is an environmental problem caused by human activities. The waste bank is one of the efforts that can be done to overcome the waste problem. This study aims to describe how the formation of a waste bank is carried out in the community as an effort to handle waste and the role of the Primary Healthcare Center as a form of the government's role to improve public health. This study uses a qualitative method with a case study approach in the working area of the Sambirejo Health Center, Sragen, Central Java. In this study, the location far from the final disposal site makes people manage their waste by burning it or leaving it in the open space. This method can have a negative impact on environmental health. The community appreciates efforts to establish a waste bank as part of waste management to reduce environmental pollution. The main challenge in establishing a waste bank is related to financial management and the role of cadres to run a waste bank. The Primary Healthcare Center aims to socialize the waste bank as a government program to tackle problems related to environmental health. The role of various parties is needed to succeed in the formation of a waste bank so that it can run consistently and provide benefits to the community.Keywords: environment health; primary healthcare center; waste bankAbstrakSampah merupakan permasalahan lingkungan yang ditimbulkan akibat aktivitas manusia. Bank sampah merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menanggulangi permasalahan sampah. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan bagaimana pembentukan bank sampah dilakukan di masyarakat sebagai upaya penanganan sampah dan peran puskesmas sebagai bentuk peran pemerintah untuk meningkatkan kesehatan masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus di wilayah kerja Puskesmas Sambirejo, Sragen, Jawa Tengah. Lokasi penelitian yang jauh dari tempat pembuangan akhir (TPA) membuat masyarakat mengelola sampahnya dengan cara membakar sampah atau membiarkannya di tempat terbuka. Cara tersebut dapat berdampak buruk bagi kesehatan lingkungan. Upaya pembentukan bank sampah diapresiasi oleh masyarakat sebagai bagian dari manajemen sampah untuk mengurangi pencemaran lingkungan. Tantangan utama dalam pembentukan bank sampah adalah terkait manajemen keuangan dan peran kader untuk menjalankan bank sampah. Puskesmas bertujuan untuk mensosialisasikan bank sampah sebagai program pemerintah untuk menanggulangi permasalahan terkait kesehatan lingkungan. Peran berbagai pihak terkait sangat diperlukan untuk pembentukan bank sampah agar dapat berjalan secara berkelanjutan dan memberikan manfaat bagi masyarakat.Kata kunci: bank sampah; kesehatan lingkungan; puskesmas
Analisis Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan melalui Posyandu Lansia: Literature Review Aquila Ghafril Azizah; Devy Lin Az-Zahra; Firda Imroatus Solekah; Haidar Amiq Faqikha; Lussy Murni Nashrullah; Meirina Nur Asih Susanti; Qurotu’Aini Putriningdyah; Septa Katmawati
Prosiding Seminar Kesehatan Nasional Sexophone 2021
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemberdayaan masyarakat yang dilakukan dalam bidang kesehatan melalui Posyandu Lansia merupakan proses yang dilakukan untuk dapat meningkatkan derajat kesehatan lansia, tetapi dalam pelaksanaannya masih memiliki beberapa permasalahan yang harus diatasi bersama dan menjadi perhatian semua pihak untuk mewujudkan pembangunan kesehatan yang setinggi-tingginya. Tujuan dari analisis ini yaitu untuk mengetahui jenis kegiatan yang dilakukan di Posyandu Lansia dan permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan Posyandu Lansia. Metode yang digunakan adalah literature review dengan menggunakan perpaduan kata kunci Pemberdayaan masyarakat, Posyandu Lansia, Pemanfaatan, dan Kesehatan dengan Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris yang diperoleh dari hasil pencarian secara online melalui Google Shcolar dan Google Engine yang menghasilkan lebih dari 450 artikel jurnal dengan rentang waktu 10 tahun terakhir dan telah dikerucutkan menjadi dua belas artikel yang direview. Hasil dari analisis ini yaitu kegiatan yang dilakukan di Posyandu Lansia meliputi pemeriksaan kesehatan, konsultasi, penyuluhan, dan kegiatan lainnya yang bermanfaat bagi kesehatan Lansia, tetapi dalam pelaksanaannya masih terdapat kekurangan karena pemanfaatan dan partisipasi yang kurang. Proses pemberdayaan masyarakat melalui Posyandu Lansia sangat bermanfaat untuk memandirikan lansia dan mewujudkan derajat kesehatan yang optimal melalui berbagai kegiatan yang disediakan, tetapi pemanfaatan Posyandu Lansia masih belum berjalan maksimal dengan berbagai faktor yang memengaruhi seperti tingkat pendidikan, sikap, dukungan keluarga, peran kader, dan jarak rumah lansia ke tempat Posyandu.