Claim Missing Document
Check
Articles

Found 31 Documents
Search

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU PEMELIHARAAN KESEHATAN GIGI ANAK SDN KAUMAN 2 MALANG Gayatri, Rara Warih
Journal of Health Education Vol 2 No 2 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Semarang cooperate with Association of Indonesian Public Health Experts (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI))

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jhe.v2i2.22612

Abstract

Salah satu permasalahan yang mendunia adalah karies gigi dimana lebih dari 90 % penduduk di dunia mengalaminya. Status karies gigi di SDN Kauman 2 dan SDN Percobaan 2 Kota Malang menunjukkan indeks DMF-T 5,75 yang berarti prevalensi dianggap tinggi (Gayatri, 2015). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan kesehatan gigi dengan perilaku pemeliharaan gigi pada anak usia sekolah dasar. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif korelatif dengan desain potong lintang (cross-sectional) dan dilakukan di SDN Kauman 2 Malang. Metode sampling yang digunakan merupakan metode stratified random sampling dengan variable yang diukur adalah tingkat pengetahuan kesehatan gigi dan perilaku pemeliharaan gigi. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan memberikan seperangkat pertanyaan kepada anak usia 6-12 tahun. Pengolahan data yang dilakukan meliputi proses editing, coding, scoring, entry data dan cleaning. Analisa data dilakukan dengan analisis statistic univariat dan bivariat. Hasil dari penelitian diperoleh sebanyak 82,9 % (n=63) siswa kelas 5-6 SDN Kauman 2 memiliki tingkat pengetahuan kesehatan gigi tinggi dan sebanyak 17,1% (n=13) memilki tingkat pengetahuan kesehatan gigi rendah. Selain itu, sebanyak 50 % (n=38) siswa kelas 5 dan 6 SDN Kauman 2 Malang memiliki perilaku pemeliharaan kesehatan gigi positif. Namun, 50% sisanya diketahui memiliki perilaku pemeliharaan negatif. Tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan kesehatan gigi anak SDN Kauman 2 Malang dengan perilaku pemeliharaan kesehatan gigi (p= 0,361).
PENGEMBANGAN APLIKASI ANDROID UNTUK PELAYANAN DM TIPE 2 Gayatri, Rara Warih; Katmawanti, Septa; Wardani, Hartati Eko; Yun, Low Wah
Sport Science and Health Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (512.22 KB)

Abstract

Deteksi dini Diabetes Mellitus (DM) tipe 2 berbasis android saat ini telah banyak berkembang. Namun pengembangan aplikasi tersebut belum melibatkan ahli seperti ahli dalam bidang kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan deteksi dini penyaikit DM berbasis aplikasi android. Penelitian ini menggunakan desain research and development (RnD). Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuisioner, sedangkan analisis data menggunakan deskriptif kuantitatif dalam bentuk persentase. Responden yang terlibat pada penelitian ini mayoritas berusia 50-59 tahun (35%), berjenis kelamin perempuan (80%), seorang pekerja (58%), pendidikan setara SMP (40%). Hasil analisis pada kelompok kecil, menunjukkan bahwa 74% responden menilai aplikasi ini jelas, mudah, dan sesuai untuk digunakan. Sedangkan hasil analisis pada kelompok sasaran sebesar 77% responden menilai bahwa aplikasi ini jelas, mudah dan sesuai untuk digunakan. Sehingga aplikasi ini dinilai layak digunakan oleh berbagai kalangan masyarakat yang berbeda usia, jenis kelamin, status pekerjaan, dan tingkat pendidikan.
PENGEMBANGAN KUESIONER DETEKSI DINI PENYAKIT DIABETES MELITUS TIPE 2 DILIHAT DARI ASPEK KESEHATAN UMUM Virrizqi, Vivi Syafirah; Yunus, Moch; Gayatri, Rara Warih
Sport Science and Health Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (453.342 KB)

Abstract

Diabetes Melitus adalah kondisi kronis yang terjadi karena peningkatan kadar gula darah dalam tubuh disebabkan karena tubuh tidak dapat menghasilkan insulin atau tidak dapat menggunakan insulin secara efektif. Diperkirakan dari 382 juta penderita DM, 175 juta belum terdiagnosis. Berdasarkan data tersebut Kemenkes RI mengupayakan adanya program deteksi dini pada DM terintegrasi Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) Penyakit Tidak Menular (PTM). Sebagian besar masyarakat tidak memanfaatkan Posbindu dikarenakan berbagai masalah diantaranya: mahalnya biaya yang dikeluarkan dan jarak tempuh menuju fasilitas kesehatan. Sehingga diperlukan adanya instrumen yang mampu mendeteksi DM secara dini. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan mengacu pada metode penelitian dan pengembangan oleh Sugiyono. Dari 10 langkah metode penelitian dan pengembangan, peneliti hanya menggunakan 9 langkah dikarenakan kondisi lingkungan, keterbatasan waktu dan biaya peneliti. Produk yang dihasilkan dalam penelitian ini berupa kuesioner yang terdiri dari 25 pertanyaan terkait tanda dan gejala serta faktor risiko. Dari penelitian didapatkan hasil bahwa seluruh pertanyaan dalam kuesioner dinyatakan valid dengan hasil r hitung lebih besar dari r tabel berada pada taraf signifikansi 5%. Hasil validitas terendah 0,373 dan tertinggi 0,887. Hasil reliabilitas didapatkan sebesar 0,967 yang berarti bahwa kuesioner tersebut memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi. Nilai sensitivitas untuk 14 pertanyaan tanda dan gejala DM tipe 2 35,7%-62,5%, nilai spesifisitas 69,7%-91,7%, nilai PPV 23,1%-92,3%, dan nilai NPV 33,3%-88,9%. Nilai sensitivitas untuk 11 pertanyaan faktor risiko DM tipe 2 30%-62,5%, nilai spesifisitas 66,7%-90%, nilai PPV 30,8%-92,3%, dan nilai NPV 14,8%-88,9%.
HUBUNGAN RIWAYAT PENYAKIT, APD, PENDIDIKAN, DAN UMUR DENGAN KELUHAN ISPA PADA PEKERJA DI KAWASAN INDUSTRI MEBEL KELURAHAN BUKIR KECAMATAN GADINGREJO KOTA PASURUAN Nurrizqi, Muhammad Angga; Wardani, Hartati Eko; Gayatri, Rara Warih
Sport Science and Health Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (436.122 KB)

Abstract

Data dari Dinas Kesehatan Kota Pasuruan kasus ISPA pada tahun 2017 mencapai 55.420 kasus. Kecamatan Gadingrejo sebagai penyumbang kejadian ISPA tertinggi sebesar 9708 kasus (Puskesmas Karang Ketug) dan 8828 kasus (Puskesmas Gadingrejo). Kecamatan Gadingrejo merupakan kawasan industri mebel terbesar di Kota Pasuruan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan riwayat penyakit, APD, pendidikan, dan umur dengan keluhan ISPA pada pekerja mebel di kawasan industri mebel Kelurahan Bukir Kecamatan Gadingrejo Kota Pasuruan. Data dikumpulkan dengan metode cross sectional dengan pendekatan survey research method. Penelitian ini menggunakan subjek penelitian pekerja mebel di kawasan industri mebel dengan jumlah sampel 53 orang. Sampel didapatkan setelah dilakukan kriteria inklusi dan eksklusi. Data yang didapatkan dilakukan analisis univariat, bivariat dan multivariat menggunakan software SPSS 24. Hasil penelitian adalah: (1) terdapat hubungan penggunaan APD dengan keluhan ISPA pada pekerja dengan p-value 0,037 (2) terdapat hubungan pendidikan dengan keluhan ISPA pada pekerja dengan p-value 0,037 dan didapatkan penggunaan APD dan pendidikan memiliki resiko 1,318 kali lebih besar untuk keluhan ISPA terjadi pada pekerja.
HUBUNGAN FAKTOR LINGKUNGAN FISIK RUMAH STATUS PENDIDIKAN IBU DAN STATUS PEKERJAAN IBU TERHADAP KEJADIAN PNEUMONIA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS Mardani, Rilo Punjung Pangestu Kusumo; Wardani, Hartati Eko; Gayatri, Rara Warih
Sport Science and Health Vol 1, No 3 (2019)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (431.217 KB)

Abstract

Puskesmas Dinoyo memiliki angka penemuan penderita dan penanganan kasus pneumonia pada balita tertinggi yaitu dengan 501 kasus. Selain itu Puskesmas Dinoyo menyumbang persentase yang rendah untuk rumah sehat di Kota Malang. Faktor penyebab adanya kasus pneumonia pada balita adalah kondisi lingkungan fisik yang tidak sesuai standar dan sosial ekonomi keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pekerjaan ibu, pendidikan ibu, kepadatan rumah dengan kejadian penyakit pneumonia balita di Wilayah Kerja Puskesmas Dinoyo, Kota Malang. Rancangan penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah balita yang datang ke poli anak puskesmas bulan Maret-Juli 2019 yaitu sebanyak 60 balita dengan 30 balita penderita  dan 30 balita bukan penderita pneumonia. Analisis data dalam penelitian ini meliputi analisis univariat, bivariat dengan teknik analisis dengan chi square for assosiation, analisis Prevalence Ratio (PR), dan nilai Confident Interval (CI). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara status pendidikan ibu, status pekerjaan ibu, dan faktor lingkungan fisik rumah terhadap penyakit pneumonia pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Dinoyo Kota Malang.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU PEMELIHARAAN KESEHATAN GIGI ANAK SDN KAUMAN 2 MALANG Gayatri, Rara Warih
Journal of Health Education Vol 2 No 2 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Semarang cooperate with Association of Indonesian Public Health Experts (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI))

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jhe.v2i2.22612

Abstract

Salah satu permasalahan yang mendunia adalah karies gigi dimana lebih dari 90 % penduduk di dunia mengalaminya. Status karies gigi di SDN Kauman 2 dan SDN Percobaan 2 Kota Malang menunjukkan indeks DMF-T 5,75 yang berarti prevalensi dianggap tinggi (Gayatri, 2015). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan kesehatan gigi dengan perilaku pemeliharaan gigi pada anak usia sekolah dasar. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif korelatif dengan desain potong lintang (cross-sectional) dan dilakukan di SDN Kauman 2 Malang. Metode sampling yang digunakan merupakan metode stratified random sampling dengan variable yang diukur adalah tingkat pengetahuan kesehatan gigi dan perilaku pemeliharaan gigi. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan memberikan seperangkat pertanyaan kepada anak usia 6-12 tahun. Pengolahan data yang dilakukan meliputi proses editing, coding, scoring, entry data dan cleaning. Analisa data dilakukan dengan analisis statistic univariat dan bivariat. Hasil dari penelitian diperoleh sebanyak 82,9 % (n=63) siswa kelas 5-6 SDN Kauman 2 memiliki tingkat pengetahuan kesehatan gigi tinggi dan sebanyak 17,1% (n=13) memilki tingkat pengetahuan kesehatan gigi rendah. Selain itu, sebanyak 50 % (n=38) siswa kelas 5 dan 6 SDN Kauman 2 Malang memiliki perilaku pemeliharaan kesehatan gigi positif. Namun, 50% sisanya diketahui memiliki perilaku pemeliharaan negatif. Tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan kesehatan gigi anak SDN Kauman 2 Malang dengan perilaku pemeliharaan kesehatan gigi (p= 0,361).
GAMBARAN STATUS KARIES GIGI ANAK SEKOLAH DASAR KOTA MALANG Rara Warih Gayatri; Mardianto Mardianto
Preventia : The Indonesian Journal of Public Health Vol 1, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (491.326 KB) | DOI: 10.17977/um044v1i1p45-54

Abstract

Abstract: This study aims to describe the caries status of primary school children in the city of Malang. The method used is descriptive method with cross-sectional design and was conducted in two elementary schools, SDN Kauman 2 and SDN Percobaan 2 Malang. The sampling method used is random sampling with the variable being measured is characteristic of primary school children by age, gender and DMF-T index. Techniques of data collection used are interviews and observations. The observation aims to conduct dental examinations using diagnostic tools 2 pieces of glass mouth. The data analysis is done by counting the total number of DMF-T each of the research subjects and the mean DMF-T of whole sample. Conclusion of the data results was analyzed using DMF-T index according to the WHO. The result of this study is DMF-T index of primary school children in the city of Malang is 5.75. The conclusion of this study is the prevalence of dental caries in elementary school in Malang city students is high. The need for policy improvements related to ease of access to obtain the services of dental and oral health care facilities for primary school children. Besides, the need for oral health program of comprehensive primary school with good coordination of related partnership. Further research on dental caries and risk factors is necessary.Keywords: caries, DMF-T, elementary school childrenAbstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran status karies anak sekolah dasar di Kota Malang. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan desain potong lintang (cross-sectional) dan dilakukan di 2 SD yaitu SDN Kauman 2 Malang dan SD Percobaan 2 Malang. Metode sampling yang digunakan merupakan metode random sampling dengan variable yang diukur adalah karakteristik anak sekolah dasar berdasarkan usia dan jenis kelamin serta indeks DMF-T. Teknik pengumpulan data menggunakan metode wawancara dan observasi dengan melakukan pemeriksaan gigi menggunakan alat bantu diagnostic 2 buah kaca mulut. Analisa data dilakukan dengan cara menghitung jumlah total DMF-T masing-masing subyek penelitian dan rerata DMF-T seluruh sampel. Kesimpulan hasil analisa data disesuaikan dengan pengukuran indeks DMF-T menurut WHO. Hasil dari penelitian ini adalah indeks DMF-T anak sekolah dasar di Kota Malang adalah 5,75. Kesimpulan dari penelitian ini adalah prevalensi karies gigi siswa sekolah dasar kota malang adalah tinggi. Perlu adanya perbaikan kebijakan terkait kemudahan akses memperoleh layanan fasilitas kesehatan gigi dan mulut bagi anak sekolah dasar. Selain itu perlu adanya program kesehatan gigi dan mulut yang komprehensif di sekolah dasar disertai koordinasi yang baik dari pihak terkait. Penelitian lanjutan mengenai karies gigi dan faktor resikonya sangat diperlukan untuk perbaikan penelitian ini.Kata kunci: karies, DMF-T, anak sekolah dasar
ANALISIS FAKTOR RISIKO DIABETES MELLITUS TIPE 2 PADA USIA PRODUKTIF DENGAN PENDEKATAN WHO STEPWISE STEP 1 (CORE/INTI) DI PUSKESMAS KENDALKEREP KOTA MALANG Ayu Nindhi Kistianita; Moch. Yunus; Rara Warih Gayatri
Preventia : The Indonesian Journal of Public Health Vol 3, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (679.326 KB) | DOI: 10.17977/um044v3i1p85-108

Abstract

ABSTRACT : Based on data from IDF globally the number of DM sufferers by 2015 is 415 million people and is expectedly by 2040 to increase to 642 million people. DM Type 2 is one of the four major diseases in the category of non-communicable disease (NCDs) that should be addressed immediately. The incidence of DM type 2 is closely related to the number of age. The purpose of this study was to determine risk factor of DM type 2 at productive age  using WHO STEPwise STEP 1 (core) approach at Primary Health Care Kendalkerep Malang City. The type of this research is descriptive analytic with cross sectional study design. The sample size is 88 people at Public Health Center of Primary Health Care Kendalkerep in 1-28 February 2017 which has fulfilled the criteria inclusion, obtained by Quota Sampling. The instrument used is questionnaires WHO STEPwise STEP 1 (core). Data were analyzed by univariate and bivariate analysis using chi square test. The results showed a significant correlation between DM type 2 occurrence with history of DM (p = 0.000), fruit and vegetable consumption (p = 0.000), and physical activity (p = 0.000). Keyword : risk factor, DM type  2, STEPwise STEP 1 (core)ABSTRAK : Berdasarkan data dari IDF secara global, jumlah penderita Diabetes Mellitus (DM)  pada tahun 2015 sebanyak 415 juta orang dan diperkirakan pada tahun 2040 akan meningkat menjadi 642 juta orang. DM tipe 2 merupakan satu dari empat penyakit utama dalam kategori Non-Communicable Disease (NCDs) yang harus segera ditangani. Kejadian DM tipe 2 berkaitan erat dengan pertambahan umur seseorang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko DM tipe 2 pada usia produktif menggunakan pendekatan WHO STEPwise STEP 1 (core/inti)  di Puskesmas Kendalkerep Kota Malang. Jenis penelitian adalah deskriptif analitik dengan desain studi cross sectional. Besar sampel berjumlah 88 orang di Poli Umum Puskesmas Kendalkerep pada tanggal 1-28 Februari 2017 yang telah memenuhi kriteria inklusi, diperoleh dengan cara Quota Sampling. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner WHO STEPwise STEP 1 (core/inti). Data dianalisis dengan analisis univariat dan bivariat menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara kejadian DM tipe 2 dengan riwayat DM (p = 0,000), konsumsi buah dan sayur (p = 0,000), dan aktivitas fisik (p = 0,000).Kata Kunci : faktor risiko, DM tipe 2, STEPwise STEP 1 (core/inti)
EFEKTIVITAS PENYULUHAN BERBASIS POWER POINT TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU TENTANG PENCEGAHAN CACINGAN PADA SISWA KELAS V DAN VI SDN 01 KROMENGAN KABUPATEN MALANG Suci Nur Ramadhani; Sapto Adi; Rara Warih Gayatri
Preventia : The Indonesian Journal of Public Health Vol 5, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.325 KB) | DOI: 10.17977/um044v5i1p8-16

Abstract

Hasil survey Dinas Kesehatan pada tahun 2013 prevalensi kejadian cacingan yang ditularkan melalui tanah di Sekolah Dasar (SD) mencapai 28,12 persen, dengan rincian 60 persen siswa terinfeksi cacing gelang; 16 persen siswa terinfeksi cacing cambuk; dan 7 persen  siswa terinfeksi cacing tambang. Prevalensi cacingan di SDN 01 Kromengan menjadi yang tertinggi dibandingkan sekolah lain di Kabupaten Malang, yaitu mencapai 48 persen. Untuk menekan angka prevalensi cacingan, dilakukannya penyuluhan menggunakan power point. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas power point sebagai media penyuluhan terhadap tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku siswa kelas V dan VI SDN 01 Kromengan. Penelitian ini bersifat quasi experimental dengan metode pretest-postest group design. Dengan subjek penelitian 42 siswa dengan menggunakan total sampling, yang dilakukan di SDN 01 Kromengan Kabupaten Malang, dan dilakukan pada bulan April-Mei 2017. Penelitian ini menggunakan kuesioner yang dibagikan langsung pada siswa. Analisis data menggunakan uji t-berpasangan dengan taraf signifikan 0,05. Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan adanya pengaruh dengan hasil uji paired sample test yaitu terdapat perbedaan antara pretest-posttest dengan t-hitung pengetahuan (-10,094), sikap (-7,658), dan perilaku (-8,762) kurang dari t-tabel (1,684). Dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara penyuluhan menggunakan media power point dengan tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku siswa kelas V dan VI SDN 01 Kromengan Kabupaten Malang.
GAMBARAN PENGETAHUAN PENYAKIT CACINGAN (HELMINTHIASIS) PADA WALI MURID SDN 1, 2, 3, DAN 4 MULYOAGUNG, KECAMATAN DAU, KABUPATEN MALANG, JAWA TIMUR Dhia Irfan Hanif; Moch Yunus; Rara Warih Gayatri
Preventia : The Indonesian Journal of Public Health Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (208.242 KB) | DOI: 10.17977/um044v2i2p76-84

Abstract

Abstract: WHO (2016) said the helminthiasis is an infection of the intestinal parasites of the Nematodes are transmitted through the ground, Soil Transmitted Helminths or (STH). WHO (2016) reported more than 2 billion people are infected with helminthiasis. According to Indonesia Ministry of Health (2004), the prevalence of helminthiasis in children of the primary school in 2003 amounting to 33% increasing and in 2004 became 46,8%. Indonesia Ministry of Health (2005) presents results of survey of helminthiais in elementary school showed the prevalence of approximately 60%-80%. The purpose of this research is to know the description of the knowledge of the helminthiasis on caregivers SDN 1, 2, 3, and 4 Mulyoagung, Dau, Malang, East Java. This research uses descriptive methods (cross sectional) and quantitative approach. The population of the research was the entire caregivers SDN 1, 2, 3, and 4 Mulyoagung a number of 685 people, with samples 253 people. Research instrument using a questionnaire based on the indicator of knowledge on health. Engineering data retrieval done by giving questionnaires to caregivers through the student and teacher. Data analysis using descriptive statistical analysis to determine the score of the questionnaire and determine the level of knowledge of caregivers. The results of the research in general, the description of the knowledge of the disease intestinal worms (helminthiasis) on caregivers SDN 1, 2, 3, and 4 Mulyoagung, Kecamatan Dau, Malang, East Java was less, with an average score of respondents 45,81.Keywords: knowledge, helminthiasis, parents (caregivers)Abstrak: WHO (2016) mengatakan helminthiasis adalah infeksi cacing parasit usus dari golongan Nematoda usus yang ditularkan melalui tanah atau disebut Soil Transmitted Helminths (STH). WHO (2016) melaporkan lebih dari 2 miliar orang terinfeksi cacingan. Menurut DEPKES RI (2004), prevalensi cacingan pada anak sekolah dasar pada tahun 2003 sebesar 33% dan meningkat pada tahun 2004 menjadi 46,8%. DEPKES RI (2005) memaparkan hasil survei cacingan di sekolah dasar menunjukan prevalensi sekitar 60% - 80%. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan helminthiasis pada wali murid SDN 1, 2, 3, dan 4 Mulyoagung, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah seluruh wali murid SDN 1, 2, 3, dan 4 Mulyoagung sejumlah 685 orang, dengan sampel sejumlah 253 orang. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner untuk mengetahui pengetahuan terhadap kesehatan. Teknik pengambilan data dilakukan dengan memberikan kuesioner kepada wali murid melalui siswa dan guru. Analisis data menggunakan analisis statistik deskriptif untuk menentukan skor dari kuesioner dan menentukan tingkat pengetahuan wali murid. Hasil penelitian secara umum, gambaran pengetahuan penyakit cacingan (helminthiasis) pada wali murid SDN 1, 2, 3, dan 4 Mulyoagung, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, Jawa Timur adalah kurang, dengan skor rata-rata responden 45,81.Kata kunci: pengetahuan, cacingan (helminthiasis), wali murid