cover
Contact Name
Ahmad Yousuf Kurniawan
Contact Email
frontbiz@ulm.ac.id
Phone
+6281211109125
Journal Mail Official
frontbiz@ulm.ac.id
Editorial Address
Program Studi Agribisnis, Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lambung Mangkurat Jl. Jend. Ahmad Yani Km. 36, Banjarbaru, Kalimantan Selatan 70714, Indonesia
Location
Kota banjarmasin,
Kalimantan selatan
INDONESIA
Frontier Agribisnis (Frontbiz)
ISSN : -     EISSN : 30481260     DOI : https://doi.org/10.20527/frontbiz
Frontier Agribisnis (Frontbiz) adalah Jurnal Tugas Akhir Mahasiswa (JTAM) Program Studi Agribisnis, Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian ULM. Tema jurnal ini mencakup agribisnis secara umum, meliputi: analisis penyediaan input pertanian, analisis usaha tani dan perkebunan, analisis pengolahan dan pemasaran hasil pertanian, penyuluhan dan komunikasi pertanian, pemberdayaan masyarakat, dan analisis kebijakan pertanian. Terbit 4 kali dalam satu tahun (Maret, Juni, September dan Desember).
Articles 49 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 4 (2022)" : 49 Documents clear
Analisis Pertumbuhan Produktivitas Jagung di Kabupaten Tanah Laut Rizal, Muhammad; Wilda, Kamiliah; Radiah, Eka
Frontier Agribisnis Vol 6, No 4 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v6i4.7826

Abstract

Jagung merupakan salah satu komoditas penting, karena kebutuhannya yang meningkat setiap tahunnya. Salah satu daerah yang menghasilkan jagung dengan hasil tinggi adalah Kabupaten Tanah Laut, namun belum ada gambaran laju pertumbuhan produktivitas jagung dari tahun ke tahun, sehingga dilakukanlah penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis laju produktivitas jagung di Kabupaten Tanah Laut tahun 2000-2020 dan meramalkan pertumbuhan produktivitas jagung di Kabupaten Tanah Laut 2021-2025. Penelitian ini menggunakan data time series selama 21 tahun (periode dari tahun 2000 sampai dengan 2020) dengan analisis deskriptif, yakni berupa penyajian data dan meramalkan pertumbuhan produktivitas jagung dengan menggunakan persamaan regresi sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa laju pertumbuhan produktivitas jagung di Kabupaten Tanah Laut dari tahun 2000 sampai tahun 2020 adalah 8,59%. Estimasi produktivitas jagung di Kabupaten Tanah Laut pada tahun 2021 hingga 2025 berkisar antara 10,63-15,00 ton/ha. Adapun saran dari hasil penelitian ini agar pemerintah Kabupaten Tanah Laut tetap mempertahankan luas lahan jagung seperti tidak mengizinkan adanya alih fungsi lahan, dan lebih baik lagi bisa meningkatkan luas lahan jagung dengan cara meningkatkan intensifikasi jagung yaitu pembukaan lahan baru untuk budidaya jagung sehingga estimasi produktivitas jagung di tahun selanjutnya mudah tercapai. Perlu adanya simbiosis antara pemerintah dan kementerian pertanian untuk memberikan informasi teknologi budidaya jagung terbaru yang dapat meningkatkan produksi jagung di Kabupaten Tanah Laut. Saran untuk penelitian selanjutnya untuk menganalisis faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi laju produktivitas jagung di Kabupaten Tanah Laut
Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Cabai Merah Besar di Provinsi Kalimantan Selatan Aulia, Devi Mailinda N; Muzdalifah, Muzdalifah; Yulianti, Mira
Frontier Agribisnis Vol 6, No 4 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v6i4.7860

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan serta menganalisis elastisitas permintaan cabai merah besar di Provinsi Kalimantan Selatan. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder time series. Sumber data yang diperoleh dari intansi seperti Badan Pusat Statistik, Dinas Ketahanan Pangan, dan Pusat Data Informasi Pertanian. Bedasarkan hasil penelitian, faktor- faktor yang mempengaruhi permintaan cabai merah besar di Provinsi Kalimantan Selatan yaitu, harga cabai merah besar, bawang merah, dan pendapatan. Sementara harga cabai merah keriting dan jumlah penduduk, tidak berpengaruh secara signifikan. Elastisitas harga cabai merah besar bersifat in elastis. Cabai merah keriting sebagai barang subtitusi dan bersifat in elastis dan bawang merah sebagai barang komplementer dan bersifat in elastis dan Pendapatan penduduk bersifat in elastis
Analisis Pendapatan Usahatani Padi dan Sayuran Dengan Sistem Surjan di Kecamatan Bataguh Kabupaten Kapuas Provinsi Kalimantan Tengah Wardana, Made Arta; Fatah, Luthfi; Anjardiani, Luki
Frontier Agribisnis Vol 6, No 4 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v6i4.7824

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarmya biaya, penerimaan, pendapatan, keuntungan, kelayakan serta permasalahan yang dihadapi petani dengan sistem surjan padi lokal dengan sayuran di Kecamatan Bataguh Kabupaten Kapuas Provinsi Kalimantan Tengah. Untuk pemilihan lokasi dilakukan secara purpusive, dimana lokasi yang dipilih dengan memilih petani yang selain mengusahakan padi juga mengusahakan sayuran dengan sistem surjan. Penentuan jumlah sampel dilakukan random sampling yaitu petani yang tergabung dalam kelompok tani dan didapat jumlah sampel sebanyak 40 responden. Data pada penelitian ini diperoleh dari data primer dan data sekunder. Data yang diperoleh kemudian di analisis dengan menghitung besarnya biaya, penerimaan, pendapatan dan keuntungan. Untuk kelayakan digunakan perhitungan R/C Ratio dan B/C Ratio. Hasil penelitian menunjukan untuk per usahatani biaya total sebesar Rp. 5.573.536,4 penerimaan sebesar Rp. 14.451.375 pendapatan sebesar Rp.11.910.276,1 keuntungan sebesar Rp.8.877.838,6 Sedangkan untuk per hektar biaya total sebesar Rp.8.083.466,57 penerimaan sebesar Rp.20.959.208,57, pendapatan sebesar Rp.17.273.766,92, keuntungan sebesar Rp.12.875.743 Kelayakan usahatani dengan sistem surjan pada penelitian ini sebesar 2,60, dimana dari hasil tersebut RCR > 1 maka setiap 1 rupiah biaya yang dikeluarkan dapat memperoleh penerimaan sebesar 2,60 rupiah.dari hasil tersebut RCR>1 maka usahatani tersebut layak di usahakan.
Hubungan Karakteristik Petani terhadap Tingkat Pengetahuannya tentang Budidaya Karet di Kecamatan Satui Kabupaten Tanah Bumbu Prastiyo, Marsyam; Rosni, Masyhudah; Septiana, Nurmelati
Frontier Agribisnis Vol 6, No 4 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v6i4.7846

Abstract

Karet merupakan salah satu komoditas yang memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian masyarakat di Kecamatan Satui Kabupaten Tanah Bumbu. Penelitian ini memiliki tiga tujuan, yang pertama untuk mengetahui karakteristik petani karet, kedua mengetahui tingkat pengetahuan petani karet dan yang ketiga mengetahui hubungan karakteristik petani dengan tingkat pengetahuan petani karet di Kecamatan Satui, Kabupaten Tanah Bumbu. Pengambilan sampel di lakukan secara proportional random sampling. Penelitian dilakukan dengan teknik analisis deskriptif dengan uji korelasi rank spearman. Hasilnya, rata-rata umur petani di Kecamatan Satui adalah 47,17 tahun, sebagian besar dari mereka berpendidikan hingga sekolah dasar, dengan rata-rata memiliki pengalaman budidaya selama 12,1 tahun dan juga rata-rata memiliki luas lahan budidaya 1,875 hektare. Petani karet di Kecamatan Satui memiliki pengetahuan yang tinggi dengan persentase sebesar 70% atau memiliki nilai lebih dari 77,78%. Hubungan antara umur petani dengan tingkat pengetahuan memiliki nilai -0,320 atau hubungan lemah, hubungan antara pendidikan formal dengan tingkat pengetahuan petani adalah sebesar 0,743 atau hubungan kuat, hubungan antara pengalaman budidaya dengan tingkat pengetahuan petani adalah sebesar 0,013 atau sangat lemah, dan hubungan luas lahan budidaya petani dengan tingkat pengetahuannya sebesar 0,225 atau lemah.
Analisis Pengembangan Usaha Kue Roti Baras sebagai Makanan Khas Kalimantan Selatan (Studi Kasus Pada Kue Roti Baras “Wadai Kita”) Widya, Salsabilla Nur; Fajeri, Hairin; Firmansyah, Hairi
Frontier Agribisnis Vol 6, No 4 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v6i4.7876

Abstract

Roti Baras Wadai Kita merupakan salah satu kue tradisional asal Hulu Sungai Tengah yang sudah sangat jarang ditemui dan mulai tidak dikenali masyarakat luas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi pengembangan usaha yang tepat dengan mencari faktor Strength, Weakness, Opportunities, dan Threats (SWOT) dari kue Roti Baras Wadai Kita sehingga dapat bersaing dengan produsen kue-kue lainnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor kekuatan dari produk lebih besar dari faktor kelemahan produk serta peluang produk lebih tinggi dibandingkan ancaman pada produk. Hal ini mengartikan bahwa strategi yang tepat untuk perusahaan adalah strategi agresif dikarenakan perusahaan berada pada kuadran I. Terdapat 8 variabel yang signifikan terhadap karakter pelanggannya, yaitu cita rasa, harga produk, keunikan brand, keunikan produk, lokasi pemasaran, pelayanan, bahan baku, kualitas dan rasa produk.
Analisis Pendapatan dan Konsumsi Rumah Tangga Petani Padi Sawah di Kecamatan Cempaka Daerah Pinggiran Kota Banjarbaru Anwar, Agustin Novita; Kurniawan, Ahmad Yousuf; Husaini, Muhammad
Frontier Agribisnis Vol 6, No 4 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v6i4.7858

Abstract

Pendapatan merupakan faktor penting dalam menentukan pengeluaran termasuk pola konsumsi rumah tangga. Jika pendapatan meningkat, maka pola konsumsi suatu rumah tangga akan lebih beragam. Berprofesi menjadi petani pendapatannya dianggap tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga dibandingkan pekerjaan lain terutama di daerah pinggiran kota yang memiliki pekerjaan beragam. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pendapatan rumah tangga petani padi sawah, dan rasio antara pendapatan dengan konsumsi rumah tangga petani padi sawah di Kecamatan Cempaka daerah pinggiran Kota Banjarbaru. Penelitian dilakukan di Kelurahan Bangkal Kecamatan Cempaka Kota Banjarbaru pada bulan Januari 2022 sampai dengan selesai. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah simple random sampling dengan jumlah sampel yang diambil yaitu 39 rumah tangga petani padi sawah dari populasi sebanyak 389 rumah tangga petani. Hasil penelitian menunjukkan bahwa total pendapatan rumah tangga petani padi sawah secara keseluruhan sebesar Rp3.054.966,56 /bulan yang berasal dari sumber pendapatan on-farm, off-farm dan non-farm. Rata-rata rasio pendapatan dan konsumsi rumah tangga petani di Kelurahan Bangkal sebesar 114%, dan termasuk dalam kategori mampu, karena rasionya lebih besar dari 100%. Berdasarkan rasio tersebut, sebesar 56% dari total rumah tangga termasuk kedalam kategori mampu. Sisanya sebesar 44% rumah tangga termasuk kedalam kategori tidak mampu.
Analisis Usahatani Ubi Alabio dan Kontribusinya terhadap Pendapatan Total Petani di Kecamatan Sungai Tabukan Kabupaten Hulu Sungai Utara Asmawati, Asmawati; Hamdani, Hamdani; Budiwati, Nina
Frontier Agribisnis Vol 6, No 4 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v6i4.7829

Abstract

Ubi jalar adalah salah satu sumber pangan lokal yang berpotensi dalam mendukung program diversifikasi dan ketahanan pangan. Ubi jalar mengandung karbohidrat, vitamin, pati, protein dan gula. Hulu Sungai Utara merupakan salah satu sentra produksi ubi jalar di Kalimantan Selatan yang dikenal dengan nama ubi alabio. Tahun 2018 sampai 2020 produksi mengalami penurunan sebab adanya serangan hama. Akibatnya, kontribusi ubi alabio terhadap pendapatan petani relatif rendah sehingga belum cukup untuk memenuhi kebutuhan petani. Tujuan penelitian yaitu untuk menganalisis usahatani ubi alabio dan kontribusinya terhadap pendapatan total petani. Penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder dengan metode pengambilan sampel yaitu simple random sampling. Hasil penelitian menunjukkan biaya total sebesar Rp 4.078.996/usahatani atau Rp 86.787.100/Ha. Penerimaan yang diperoleh petani sebesar Rp 6.906.667/usahatani atau Rp 146.950.355/Ha dan pendapatan sebesar Rp 3.581.413/usahatani atau Rp 76.200.291/Ha sehingga keuntungan yang diperoleh sebesar Rp 2.827.671/usahatani atau Rp 60.163.255/Ha. Sedangkan tingkat kontribusi usahatani ubi alabio terhadap pendapatan total petani sebesar 31,71% (sedang). Tingkat kontribusi yang relatif sedang ini karena usahatani ubi alabio hanya sebagai usaha sampingan. Pendapatan usahatani ubi alabio membantu petani dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Permasalahan yang dihadapi responden yaitu serangan hama ulat, kumbang dan kutu daun serta masih dibudidayakan secara tradisional. Solusi permasalahan tersebut yaitu membentuk atau mengaktifkan kembali kelompok usahatani ubi alabio.
Analisis Pendapatan Petani Padi Sawah di Kecamatan Haruyan Kabupaten Hulu Sungai Tengah Anwar, Rayyan Reyhan; Budiwati, Nina; Firmansyah, Hairi
Frontier Agribisnis Vol 6, No 4 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v6i4.7867

Abstract

Kecamatan Haruyan merupakan salah satu penghasil produksi padi sawah di Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Sebagian besar petani padi sawah di Kecamatan Haruyan menggunakan air Irigasi Haruyan Dayak guna memenuhi kebutuhan air untuk penyelenggaraan usahatani padi sawahnya. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pendapatan petani padi sawah yang menggunakan Irigasi Haruyan Dayak, menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi usahatani padi sawah yang menggunakan Irigasi Haruyan Dayak dan mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi petani padi sawah dalam menggunakan Irigasi Haruyan Dayak di Kecamatan Haruyan. Metode yang digunakan adalah metode survei. Pengambilan sampel petani dengan metode penarikan contoh secara acak sederhana (simple random sampling). Jumlah sampel yang diambil sebanyak 46 responden. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh bahwa biaya total usahatani padi sawah menggunakan Irigasi Haruyan Dayak yang dikeluarkan oleh petani sebesar Rp 7.541.690/usahatani atau Rp 16.670.722/ha. Penerimaan total yang dihasilkan oleh petani sebesar Rp 12.434.043/usahatani atau Rp 27.485.151/ha, sehingga pendapatan petani Rp 8.769.774/usahatani atau Rp 19.385.372/ha. Faktor-faktor yang mempengaruhi secara signifikan terhadap produksi sawah yang menggunakan Irigasi Haruyan Dayak, yaitu luas tanam, benih, pupuk, tenaga kerja, lama pengalaman berusahatani dan umur petani, sedangkan fakor produksi pestisida obat-obatan dan tingkat pendidikan petani tidak berpengaruh secara signifikan terhadap produksi padi sawah. Permasalahan yang dihadapi petani dalam mengelolaan usahatani padi yaitu serangan hama tikus, wereng dan walang sangit.
Kontribusi Pendapatan Usahatani Cabai Besar terhadap Pendapatan Rumah Tangga Petani di Kelurahan Syamsudin Noor Kecamatan Landasan Ulin Kota Banjarbaru Khasanah, Uswatun; Salawati, Umi; Kurniawan, Ahmad Yousuf
Frontier Agribisnis Vol 6, No 4 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v6i4.7820

Abstract

Cabai besar (Capcisum annum L) merupakan tanaman hortikultura yang cukup penting di Indonesia karena merupakan salah satu jenis sayuran buah yang mempunyai protein untuk dikembangkan dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Komoditas ini dapat dikembangkan oleh banyak orang dan komoditas ini cukup menguntungkan karena tersedianya peluang pasar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis besarnya kontribusi pendapatan usahatani cabai besar terhadap pendapatan rumah tangga petani di Kelurahan Syamsudin Noor Kecamatan Landasan Ulin Kota Banjarbaru dan untuk menganalisis hambatan yang dihadapi petani cabai besar di Kelurahan Syamsudin Noor Kecamatan Landasan Ulin Kota Banjarbaru. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa biaya total usahatani cabai besar periode musim tanam bulan Juli 2021- Agustus 2021 rata-rata sebesar Rp28.053.500/masa tanam. Penerimaan usahatani cabai besar berkisar antara Rp26.000.000,-/masa tanam sampai dengan Rp91.000.000/masa  tanam. Pendapatan usahatani cabai besar rata-rata sebesar Rp41.269.000/masa tanam. Kontribusi pendapatan usahatani cabai besar sebesar 88% dan hambatan yang dihadapi yaitu pengendalian hama dan penyakit pada tanaman cabai besar, pembudidayaan tanaman yang dilakukan oleh petani tanpa diikuti dengan penanganan pembudidayaan yang benar, harga cabai besar yang mengalami kenaikan dan penurunan harga, keadaan tanah.
Respon Petani terhadap Sekolah Lapangan Program IPDMIP (Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program) di Kecamatan Lokpaikat Kabupaten Tapin Kholifah, Nurul; Radiah, Eka; Husaini, Muhammad
Frontier Agribisnis Vol 6, No 4 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v6i4.11734

Abstract

Program IPDMIP (Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program) dirancang untuk mewujudkan sasaran pembangunan pertanian terutama untuk pengembangan irigasi. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis karakteristik petani peserta sekolah lapangan program IPDMIP, untuk menganalisis respon petani terhadap sekolah lapangan program IPDMIP serta untuk menganalisis hubungan antara karakteristik petani dengan respon petani terhadap sekolah lapangam program IPDMIP. Penelitian ini menggunakan metode survei dari jumlah populasi 194 orang yang tersebar kedalam 9 kelompok tani yang ikut program diambil sebanyak 38 orang dengan teknik proporsional random sampling. Untuk menganalisis tujuan tersebut digunakan analisis deskriptif dan kolerasi Rank Spearman (rs). Hasil penelitian menunjukkan bahwa karaktersitik petani didominasi dengan umur produktif, tingkat pendidikan formal relatif masih rendah, tingkat frekuensi pendidikan non formal dalam kegiatan sekolah lapangan program IPDMIP masuk pada kategori sering, luas lahan skala menengah, pengalaman petani termasuk berpengalaman dan pendapatan petani yang rendah. Respon petani terhadap sekolah lapangan program IPDMIP termasuk dalam kategori netral dengan rata-rata skor respon sebesar 52,78%. Hubungan antara umur, pendidikan formal, pendidikan non formal, luas lahan dan pendapatan berhubungan secara signifikan pada α =5%. Sementara pengalaman usahatani tidak berhubungan secara signifikan dengan respon petani terhadap program IPDMP pada α =5%.