Liwaul Dakwah: Jurnal Kajian Dakwah dan Masyarakat Islam
Liwaul Dakwah: Jurnal Kajian Dakwah dan Masyarakat Islam adalah jurnal akademik yang diterbitkan oleh Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah sejak tahun 2013. Jurnal Liwaul Dakwah menempatkan studi-studi Dakwah dan Masyarakat Islam dalam fokus utama sebagai kajian akademik serta mengundang pengamatan komprehensif dari studi multidisiplin. Jurnal ini, berfungsi sebagai media untuk studi pengembangan masyarakat Islam di Indonesia dan bagian lain dunia dalam konteks nasional dan global. Jurnal Liwaul Dakwah mengundang peneliti untuk melakukan kajian Dakwah dan Masyarakat Islam dengan studi interdisipliner dan ditinjau dari berbagai perspektif. Subjek mencakup studi tekstual (konsepsional) dan penelitian lapangan dengan objek kajian Dakwah dan Masyarakat Islam. Jurnal ini diharapkan dapat menjadi media bagi Sarjana Indonesia dan Dunia untuk memperkaya pengetahuan dalam berbagai kajian. Liwaul Dakwah tidak henti berusaha menyajikan artikel-artikel ilmiah yang sangat berkualitas, meliputi peningkatan dalam hal format, gaya, dan kualitas akademik. Meskipun bahasa utama yang digunakan dalam jurnal ini adalah bahasa Indonesia, namun terbuka ruang seluas-luasnya untuk mempublikasikan artikel dalam bahasa Inggris. Liwaul Dakwah adalah jurnal yang mempublikasikan artikel ilmiah dengan prosedur peer-review yang adil, objektif dan selektif. Jurnal Liwaul Dakwah mempublikasikan penelitian dan studi yang berkaitan dengan kajian Dakwah dan Masyarakat Islam yang dikaji secara integratif dan interkonektif dengan berbagai dimensi dan pendekatan yang meliputi: Komunikasi dan Penyiaran Islam, Bimbingan dan Konseling Islam, Tafsir dan Ilmu-ilmu Al quran, Sastra dan Kebudayaan Islam dan Pengembangan masyarakat Islam berbasis literatur klasik Aceh, Nusantara dan peradaban dunia. Jurnal Liwaul Dakwah diterbitkan dua kali dalam setahun pada bulan Juni dan Desember. Liwaul Dakwah adalah jurnal yang berisi tulisan-tulisan yang merangkum hasil penelitian dan pemikiran konseptual. Publikasi ini tersedia dalam dua versi: cetak dan elektronik. Versi Cetak sudah dipublikasikan sejak tahun 2013, sementara versi online mulai dipublikasikan tahun 2020 dan dapat diakses secara terbuka dan gratis tanpa berlangganan.
Articles
79 Documents
<![CDATA[Pola Komunikasi Dalam Membangun Resiliensi Keluarga ]]>
<![CDATA[Marhamah, Marhamah]]>
<![CDATA[ Liwaul Dakwah: Jurnal Kajian Dakwah dan Masyarakat Islam Vol. 13 No. 2 (2023): Liwaul Dakwah: Jurnal Kajian Dakwah dan Masyarakat Islam ]]>
Publisher : <![CDATA[Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah IAIN Lhokseumawe ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.47766/liwauldakwah.v13i2.3416
<![CDATA[Penelitian ini bertujuan yaitu ; 1) untuk mendeksripsikan pola komunikasi keluarga untuk menciptakan keharmonisan keluarga; 2) untuk mendeskripsikan resiliensi keluarga dalam mengatasi konflik. Studi ini menggunkan jenis studi kepustakaan. Metode yang digunakan adalah dengan mengumpulkan informasi yang relevan dengan komunikasi persuasi dan dakwah melalui literatur ilmiah, buku, laporan penelitian dan sumber lainnya. Instrumen yang digunakan adalah daftar sumber-sumber literatur yang sudah diklasifikasikan dalam bentuk daftar check-list. Setelah data dikumpulkan, teknik reduksi, penyajian, dan verifikasi digunakan untuk menganalisisnya. Temuan penelitian menunjukkan: 1) pola komunikasi untuk menciptakan keharmonisan keluarga meliputi empat pola yaitu pola komunikasi persamaan, pola komunikasi seimbang terpisah, pola komunikasi tak seimbang terpisah dan pola komunikasi monopoli. Pola komunikasi keluarga ini menunjukkan bagaimana bentuk keluarga tersebut yaitu bentuk keluarga konsensual, pluralitas, protektif dan toleran. 2) Resiliensi keluarga dalam mengatasi konflik dilakukan dengan memperhatikan faktor yang membentuk resiliensi yaitu durasi dalam menghadapi kesulitan, tahap perkembangan keluarga, sumber dukungan internal dan eksternal, dan keberagaman budaya. Konflik dalam keluyarga dapat diselesaikan dengan resolusi konflik dengan dua strategi yaitu mengatur orang-orang yang terlibat konflik atau melalui intervensi pihak ketiga.]]>
<![CDATA[The Concept of Philosophy of Al-Hikmah Al-Muta'aliyah Mulla Shadra ]]>
<![CDATA[Anwar, Anwar]]>
<![CDATA[ Liwaul Dakwah: Jurnal Kajian Dakwah dan Masyarakat Islam Vol. 14 No. 2 (2024): Liwaul Dakwah: Jurnal Kajian Dakwah dan Masyarakat Islam ]]>
Publisher : <![CDATA[Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah IAIN Lhokseumawe ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.47766/liwauldakwah.v14i2.4659
<![CDATA[During the conflict between transcendental philosophy (Hikmah al-Muta'aliyah) and the philosophy of illumination (hikmah isyroqi), a new branch of philosophy known as transcendental philosophy (hikmah al-masysya'i) developed in Persia. Mulla Sadra called Hikmah al-Muta'aliyah as part of the first and second philosophical essays that had been written earlier. In his monumental work four journeys to God namely; al-Hikmah al-Muta'aliyah fi al-Asfar al-'Aqliyah al-Arba'ah. Al-Hikmah Muta'aliyah al-Sadra is a synthesis of intellectual illumination (isyroqi) , rational punishment and proof ('aql, burhan or istidlal) and religion and revelation. Sadra agrees that perfect knowledge is rational knowledge, combined with spiritual experience that can be obtained by those who follow the text of the Qur'an and al-Hadith. The source of knowledge is the text of the Qur'an, al-Hadith and the sayings of the imams and scholars combined with the experience of intuition and punishment. In receiving knowledge, the most appropriate method is Kasf supported by reason and interpretation of religious texts. Hikmah al-Muta'aliyah is considered the most important for Islamic philosophy, Islam which provides the highest philosophy, which is supported by Bayani, 'Irfani and Burhani in its analysis.]]>
<![CDATA[Moderasi Beragama di Aceh Utara: Analisis Kebijakan, Program, dan Penerapan Pada Generasi Z ]]>
<![CDATA[Fadhilah, Nyak Cut]]>
<![CDATA[ Liwaul Dakwah: Jurnal Kajian Dakwah dan Masyarakat Islam Vol. 14 No. 2 (2024): Liwaul Dakwah: Jurnal Kajian Dakwah dan Masyarakat Islam ]]>
Publisher : <![CDATA[Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah IAIN Lhokseumawe ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.47766/liwauldakwah.v14i2.4787
<![CDATA[Penelitian ini mengkaji penerapan moderasi beragama dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di Madrasah Aliyah (MA) Aceh Utara. Masalah utama yang dihadapi adalah rendahnya penerapan nilai-nilai moderasi beragama di kalangan Generasi Z, yang berpotensi memperburuk intoleransi dan radikalisasi agama. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi kebijakan, internalisasi kurikulum, serta praktik moderasi beragama dalam pembelajaran PAI di MA Aceh Utara, dan bagaimana hal tersebut dapat mendorong toleransi serta kerukunan dalam masyarakat multikultural Indonesia. Menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus, penelitian ini mengumpulkan data melalui observasi, wawancara dengan pihak Kementerian Agama, pimpinan madrasah, guru PAI, dan siswa MA di Aceh Utara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan moderasi beragama yang melibatkan nilai-nilai toleransi, keseimbangan, dan penghargaan terhadap keberagaman dapat membentuk sikap terbuka dan damai pada siswa. Pengintegrasian nilai-nilai moderasi beragama dalam kurikulum dan kegiatan ekstrakurikuler turut berperan penting dalam membangun karakter siswa yang moderat dan toleran. Penelitian ini menyarankan agar kebijakan moderasi beragama diperluas dan diterapkan lebih luas di Indonesia, sebagai langkah untuk menciptakan kedamaian dan kerukunan di tengah masyarakat yang majemuk.]]>
<![CDATA[Kosmopolitanisme Kesultanan Aceh Darussalam: Pusat Perekonomian, Kebudayaan, dan Ilmu Pengetahuan ]]>
<![CDATA[Miswari, Miswari]]>
<![CDATA[ Liwaul Dakwah: Jurnal Kajian Dakwah dan Masyarakat Islam Vol. 14 No. 2 (2024): Liwaul Dakwah: Jurnal Kajian Dakwah dan Masyarakat Islam ]]>
Publisher : <![CDATA[Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah IAIN Lhokseumawe ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.47766/liwauldakwah.v14i2.4797
<![CDATA[This study aims to understand the development of the Aceh Darussalam Sultanate, from its establishment and socio-cultural conditions to the factors contributing to its decline. It also seeks to uncover the role of the Aceh Sultanate in shaping Islamic identity in the Nusantara. The research employs historical methods with a descriptive-analytical approach. Data were collected from primary and secondary sources, such as manuscripts, historical documents, and previous academic studies. Analysis was conducted to identify the social, political, and religious dynamics within the Aceh Darussalam Sultanate. The Aceh Sultanate reached its peak during the reign of Sultan Iskandar Muda (1607–1636), who successfully expanded its territory and established global diplomatic relations. Aceh was renowned as a center of maritime trade and Islamic education with significant contributions from scholars such as Hamzah Fansuri and Syamsuddin Al-Sumatrani. However, internal conflicts, merchant dominance, and colonial intervention, particularly by the Portuguese and the Dutch, led to the Sultanate’s decline. The flourishing philosophical sufism was later replaced by a more conservative Sharia-based approach under the influence of scholars like Nuruddin Ar-Raniri. Despite these challenges, Aceh remains a symbol of Islamic grandeur in the Nusantara, with a lasting intellectual legacy.]]>
<![CDATA[Diskursus Wacana Islam Politik di Indonesia Islamisme, Nasionalis, dan Sosial-Ekonomi ]]>
<![CDATA[Mukhtar, Mukhtar]]>;
<![CDATA[Hafniati, Hafniati]]>;
<![CDATA[Zulkifli, Zulkifli]]>
<![CDATA[ Liwaul Dakwah: Jurnal Kajian Dakwah dan Masyarakat Islam Vol. 14 No. 2 (2024): Liwaul Dakwah: Jurnal Kajian Dakwah dan Masyarakat Islam ]]>
Publisher : <![CDATA[Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah IAIN Lhokseumawe ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.47766/liwauldakwah.v14i2.4834
<![CDATA[Penelitian ini mengkaji wacana Islam politik di Indonesia: Islamisme, nasionalis, dan sosial-ekonomi. Penelitian ini menunjukkan bahwa wacana Islam politik mengemuka tidak hanya di parlemen tetapi juga terjadi di luar lingkup kekuasaan. Substansi nilai-nilai Islam dalam konteks ke-Indonesiaan menjadi jalan keluar terhadap polemik kebangsaan. Ditinjau dari konsepsi politik Indonesia merupakan negara sekuler-nasionalis-islamis dengan basis kultural yang kuat. Pluralisme budaya tidak menjadikan polemik politik susah untuk dipadamkan. Heterogenisitas mengemuka dalam konteks budaya, tetapi sisi kebangsaan lebih utama dalam konteks bernegara. Penelitian ini membahas wacana Islam politik dengan metode analisis deskriptif berdasarkan kajian literatur (kepustakaan). Metode analisis deskriptif berusaha memahami simbol data dan narasi teks diungkapkan. Penelitian ini juga menggunakan metode histories factual dengan menelaah pemikiran tokoh yang tertuang dalam karya-karya yang ada. Berdasarkan sumber data dan jenis penelitian, serta metode pengumpulan data, kajian ini termasuk penelitian kepustakaan (Library Research). Metode analisis penelitian ini menggunakan pendekatan filosofis, juga menggunakan pendekatan sejarah, sosial, dan politik.]]>
<![CDATA[Konstruktivisme Makna Rasisme Dalam Sepakbola Studi Komunikasi Antarbudaya ]]>
<![CDATA[Kamaruzzaman, Kamaruzzaman]]>;
<![CDATA[Nurlela, Nurlela]]>
<![CDATA[ Liwaul Dakwah: Jurnal Kajian Dakwah dan Masyarakat Islam Vol. 14 No. 2 (2024): Liwaul Dakwah: Jurnal Kajian Dakwah dan Masyarakat Islam ]]>
Publisher : <![CDATA[Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah IAIN Lhokseumawe ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.47766/liwauldakwah.v14i2.5021
<![CDATA[Dunia Sepak bola dewasa ini sudah menjadi industri dimana olah raga sepak bola memiliki nilai jual pemain yang fantastic baik pemain Eropa maupun pemain Nasional Indonesia, kepiawaian antarbudaya semestinya pilihan yang tepat untuk seluruh penonton, pelatih, dan pemain sepak bola dijagad raya ini. upaya – upaya untuk menghindari rasisme, sikap primordialisme dalam dunia olah raga sepak bola sangat urgensi ditanamkan konsep egaliterisme, memahami, dan berempati dengan individu diluar dirinya. makna rasisme yang terlihat dan terdengar di dalam olah raga sepak bola semisal Monyet, melepaskan balon pisang di lapangan saaat pertandingan akan berlangsung, atau kekerasan simbolik lainnya yang berkonotasi rasis]]>
<![CDATA[Peran Komunikasi Efektif dalam Meningkatkan Keterlibatan Siswa di Lingkungan Sekolah Dasar Negeri Kota Lhokseumawe ]]>
<![CDATA[Inda, Isna]]>
<![CDATA[ Liwaul Dakwah: Jurnal Kajian Dakwah dan Masyarakat Islam Vol. 14 No. 2 (2024): Liwaul Dakwah: Jurnal Kajian Dakwah dan Masyarakat Islam ]]>
Publisher : <![CDATA[Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah IAIN Lhokseumawe ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.47766/liwauldakwah.v14i2.5022
<![CDATA[Pendidikan adalah faktor kunci dalam perkembangan individu dan masyarakat. Artikel ini mengkaji peran komunikasi efektif dalam meningkatkan keterlibatan siswa di sekolah dasar negeri Kota Lhokseumawe. Metode yang digunakan adalah literature review untuk mengevaluasi literatur terkait. Hasil menunjukkan bahwa komunikasi yang baik antara guru dan siswa berkontribusi signifikan terhadap keterlibatan siswa. Kemampuan mendengarkan aktif dan memberikan umpan balik konstruktif adalah penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang inklusif. Penelitian ini memberikan wawasan berharga bagi pendidik untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di tingkat sekolah dasar.]]>
<![CDATA[Kredibilitas Da'i dalam Dakwah Digital: Pendekatan Teori Hovland dan Al Bayuni ]]>
<![CDATA[Mardiana, Puja Dikusuma]]>;
<![CDATA[Prastio, Dimas Aji]]>;
<![CDATA[Mubarok, Muhammad Fahmil]]>;
<![CDATA[Khoiriah, Hanifathu]]>;
<![CDATA[Usman, Usman]]>
<![CDATA[ Liwaul Dakwah: Jurnal Kajian Dakwah dan Masyarakat Islam Vol. 15 No. 1 (2025): Liwaul Dakwah: Jurnal Kajian Dakwah dan Masyarakat Islam ]]>
Publisher : <![CDATA[Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah IAIN Lhokseumawe ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.47766/liwauldakwah.v15i1.6013
<![CDATA[Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi kredibilitas dai dalam dakwah digital, khususnya melalui video pendek di media sosial. Menggunakan metode studi literatur dengan pendekatan deskriptif-analitis, penelitian ini mengkaji integrasi teori kredibilitas Hovland yang mencakup trustworthiness, expertise, dan attractiveness dengan pendekatan dakwah Abu Al-Fath Al-Bayanuni yang meliputi metode A’thifi (emosional), Aqli (rasional), dan Hissi (sensorik). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kredibilitas dai di era digital sangat ditentukan oleh konsistensi pesan, keterampilan komunikasi visual, serta kemampuan mengadaptasi konten dakwah sesuai karakteristik audiens media sosial. Temuan juga menegaskan bahwa kombinasi antara pendekatan rasional dan emosional dalam penyampaian pesan memperkuat penerimaan audiens terhadap ajaran Islam. Penelitian ini menyimpulkan bahwa strategi komunikasi dakwah yang berbasis literasi digital dan pendekatan multidimensi diperlukan untuk membangun kredibilitas dai secara efektif dalam menghadapi tantangan era post-truth.]]>
<![CDATA[Framing Dakwah terhadap Flexing, Seks Bebas dan Budaya Narsisme di Era Digital ]]>
<![CDATA[Farid, Ahmad Salman]]>
<![CDATA[ Liwaul Dakwah: Jurnal Kajian Dakwah dan Masyarakat Islam Vol. 15 No. 1 (2025): Liwaul Dakwah: Jurnal Kajian Dakwah dan Masyarakat Islam ]]>
Publisher : <![CDATA[Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah IAIN Lhokseumawe ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.47766/liwauldakwah.v15i1.6039
<![CDATA[Digital culture has given rise to various new social phenomena that significantly influence the behavior of younger generations, such as flexing, promiscuity, and narcissism. These phenomena pose a serious challenge to Islamic preaching (dakwah), which aims to uphold moral and spiritual values amid the overwhelming current of popular culture. This study aims to analyze how religious messages are designed and framed in response to these three phenomena on social media platforms. This research employs a qualitative approach using Robert Entman's framing analysis model. The data were collected from a selection of popular digital da’wah content on YouTube and TikTok. In addition, narrative and discourse analyses were conducted to examine the message structure, rhetorical approaches, and communication styles of the preachers. The findings reveal two dominant patterns of da’wah framing: a normative-repressive pattern and a reflective-humanist pattern. The reflective-humanist framing proved to be more positively received by digital audiences as it emphasizes empathy, dialogue, and a non-judgmental psycho-spiritual approach. However, there is also a notable tendency toward the commodification of digital da’wah, which can obscure the true essence of Islamic preaching. Communicative and contextual da’wah framing is an urgent necessity in the digital era. Da’wah must be able to transform into a medium of dialogue and spiritual healing rather than merely a pulpit for condemnation. Nevertheless, ethical challenges and framing ambiguities arise when preachers prioritize popularity over substantive religious values.]]>
<![CDATA[Pengaruh Pola Komunikasi Keluarga Terhadap Kualitas Komunikasi Interpersonal Remaja Di Bulukumpa ]]>
<![CDATA[Kamaluddin Tajibu]]>;
<![CDATA[Tike, Arifuddin]]>;
<![CDATA[Awal, Muhammad Syahdarul]]>;
<![CDATA[Rustan, Ahmad S.]]>
<![CDATA[ Liwaul Dakwah: Jurnal Kajian Dakwah dan Masyarakat Islam Vol. 15 No. 1 (2025): Liwaul Dakwah: Jurnal Kajian Dakwah dan Masyarakat Islam ]]>
Publisher : <![CDATA[Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah IAIN Lhokseumawe ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.47766/liwauldakwah.v15i1.6042
<![CDATA[This research aims to analyze the influence of family communication patterns on the quality of interpersonal communication among adolescents in the Bulukumpa sub-district of Bulukumba Regency. Type study This including in study correlational the purpose to: 1) know Communication Patterns family in the District Bulukumpa Regency Bulukumba; 2) for know for analyze Quality Interpersonal Communication of Adolescents in the District Bulukumpa Regency Bulukumba; 3) For analyze influence Communication patterns Family to to quality Interpersonal Communication of Adolescents in the District Bulukumpa in Patent Regency Bulukumba. Research result This show that ; The influence of compromise communication patterns in the family on the quality of interpersonal communication of adolescents in Bulukumpa District, Bulukumba Regency is 8.12%; 2) The influence of dialogue communication patterns in the family on the quality of interpersonal communication of adolescents in Bulukumpa District, Bulukumba Regency is 11.98%; 3) Multivariately, the low family communication pattern affects the quality of interpersonal communication of adolescents in Bulukumpa District, Bulukumba Regency. The magnitude of the influence is 20.11%. The rest is influenced by other factors. Therefore, it is necessary to reform the communication process by taking into account the theory of media system dependency. dependencies Dependency theory is based on the belief that the more a person depends on mass media to meet his or her needs, the greater the role of mass media in the individual's life is considered to be very important]]>
