Articles
67 Documents
Search results for
, issue
"Konferensi Nasional Pengabdian Masyarakat (KOPEMAS) 2022"
:
67 Documents
clear
HISTORICAL WISATA SUMBER NYOLO DALAM MEMBANGKITKAN SEJARAH WISATA MELALUI PEMBUATAN VISITOR INFORMATION
Binti Chabibah Fatchiyyah;
Wafiq Azizah;
Ummu Chariska;
Ja`far Nawawi;
Fisal Ghufron Hasan;
Umar Hasan Hidayatullah;
Moch. Choiron Ardiyansyah;
Masyhuri Masyhuri
Konferensi Nasional Pengabdian Masyarakat (KOPEMAS) #5 2024 Konferensi Nasional Pengabdian Masyarakat (KOPEMAS) 2022
Publisher : Konferensi Nasional Pengabdian Masyarakat (KOPEMAS) #5 2024
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Visitor information merupakan salah satu media komunikasi yang berisi serangkaian informasi seputar sejarah dan berbagai hal terkait dengan tempat wisata yang ditujukan kepada pengunjung. Media ini digunakan karena dinilai sebagai media yang paling efektif sebagai sarana dalam menyampaikan informasi tersebut. Selain itu, dalam membangkitkan wisata religi Sumber Nyolo dibutuhkan pemahaman terkait sejarah yang konkret berdasarkan tokoh setempat. Sehingga diperlukan pengenalan akan tempat wisata yang dijadikan destinasi pariwisata melalui pembuatan visitor information atau papan informasi. Hal ini diharapkan sebagai pengunjung tidak hanya mengambil manfaat dari adanya tempat wisata yang tersedia, tetapi juga dapat mengetahui sejarah asal mula pengeloaan lokasi tersebut menjadi tempat wisata. Oleh karena itu, pengabdian ini dilakukan untuk mengungkap sejarah tempat wisata religi Sumber Nyolo yang ada di Desa Langlang, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang berdasarkan pandangan dari tokoh setempat. Hasil dari pelaksanaan program pengabdian yang dicapai adalah pengetahuan pengunjung akan sejarah tempat wisata melalui pembuatan dan pemasangan visitor information atau papan informasi di lokasi wisata religi Sumber Nyolo.
OPTIMALISASI POTENSI BUDAYA LOKAL DALAM KEGIATAN MEMBATIK MELALUI SOCIAL MEDIA BRANDING
Alifia Zuhriatul Alifa;
Alya Anggraeni Purboretno;
Wahdah Nur Faizah;
Moh. Daib Abha;
Lakszuardi Amartya Rahardian;
M. Shidqi Alimul Hikam;
Masyhuri Masyhuri
Konferensi Nasional Pengabdian Masyarakat (KOPEMAS) #5 2024 Konferensi Nasional Pengabdian Masyarakat (KOPEMAS) 2022
Publisher : Konferensi Nasional Pengabdian Masyarakat (KOPEMAS) #5 2024
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Social media branding merupakan suatu usaha yang dilakukan para wirausahawan dengan memberikan identitas yang berbeda melaui dunia digital. Ketatnya persaingan antar wirausahawan ini memicu adanya strategi pemasaran produk agar lebih dikenal oleh konsumen. Penggunaan media social sebagai salah satu sarana pemasaran dan komunikasi untuk dapat menciptakan pencapaian engagement dan brand awareness. Hal ini dapat meningkatkan kualitas branding, jika ada feedback posisif dari konsumen tidak hanya akan meningkatkan brand awareness, tetapi juga meningkatkan penjualan. Oleh karena itu, pengabdian ini dilakukan untuk mengoptimalisasi potensi budaya lokal dalam kegiatan membatik yang dilakukan oleh perkumpulan Ibu-ibu UMKM yang ada di Desa Ngenep, Kec Karangploso, Kab Malang. Hasil dari pelaksanaan program pengabdian yang dicapai adalah menarik konsumen dengan peningkatan dalam membuat konten seperti poster atau flayer yang diunggah melalui instragam, serta memperbarui packaging produk.
PENDAMPINGAN PEMBUATAN PRODUK, PACKAGING, DAN PELABELAN MIE BASAH YUMMIE
Dewi Endah Fajariana
Konferensi Nasional Pengabdian Masyarakat (KOPEMAS) #5 2024 Konferensi Nasional Pengabdian Masyarakat (KOPEMAS) 2022
Publisher : Konferensi Nasional Pengabdian Masyarakat (KOPEMAS) #5 2024
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Upaya pendampingan perlu dilakukan untuk meningkatkan kualitas produk, packaging, dan pelabelan produk disektor usaha kecil sehingga akan memudahkan untuk memasarkan dan mengenalkan brand produk pada konsumen di kecamatan Kemayoran Lama. Salah satu produk yang paling banyak diminati dan dikonsumsi oleh masyarakat di wilayah tersebut adalah mie basah, yang selama ini hanya diproduksi dalam skala kecil dengan daya tahan yang pendek hanya 1 smp 2 hari, dan hanya dikemas dengan menggunakan kantong plastik ketika ada konsumen yang melakukan pembelian. Metode pendampingan yang dilakukan yakni mendampingi proses pembuatan mie dengan memberikan bahan pengawet alami yaitu kalsium propinat, mengemasnya dengan menggunakan plastik yang dipress, kemudian diberi label. Kelurahan Pondok Pinang memiliki potensi pengembangan usaha mie basah karena tingkat konsumsi mie basah di wilayah tersebut dan sekitarnya cukup tinggi. Oleh sebab itu, tim tertarik untuk memberikan pendampingan pada usaha kecil yang memproduksi mie basah guna meningkatkan kualitas produk, packaging, dan pelabelan sehingga produk mudah didistribusikan dan memiliki brand yang mudah dikenal oleh konsumen.
PACKAGING DAN DESAIN KEMASAN DALAM MENINGKATKAN MINAT BELI PRODUK ME CHOC DIKEDAI LOWOKWARUN MALANG
Fitri Fadhila;
Eka Farida
Konferensi Nasional Pengabdian Masyarakat (KOPEMAS) #5 2024 Konferensi Nasional Pengabdian Masyarakat (KOPEMAS) 2022
Publisher : Konferensi Nasional Pengabdian Masyarakat (KOPEMAS) #5 2024
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Coklat merupakan salah satu jenis makanan yang paling diminati oleh banyak orang, tidak hanya dalam bentuk batangan, coklat juga banyak diaplikasikan pada berbagai macam nakanan seperti kue, biscuit, ice cream, minuman dll. Produk yang akan dipasarkan adalah choco roll dari “Me Choc”. Tujuan dilakukan nya kegiatan ini adalah untuk pemdampingan packaging dan desain kemasan dalam meningkatkan minat beli konsumen pada produk me Choc di kedai lowokwaru. Selama proses produksi ada banyak pertimbangan yang dilakukan untuk menentukan packaging dan desain kemasan nya. Secara detail kegiatan packaging dan desain kemasan dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu menentukan packaging yang tepat, membuat desain kemasan, dan membuat strategi pemsaran untuk menarik minat beli konsumen. Hasil dari kegiatan penjualan ini adalah bahkan dengan menempatkan produk di kedai sederhana, produk tetap bisa menjadi minat banyak orang disekitar, hanya saja cakupan pelanggan nya terbatas
PENDAMPINGAN PEMBUATAN DAN PEMASARAN SALOME KHAS BIMA DI KOMUNITAS KKPMB UNTUK MENINGKATKAN PENJUALAN PADA MAHASISWA DI MALANG
Kurniati Kurniati;
Eka Farida
Konferensi Nasional Pengabdian Masyarakat (KOPEMAS) #5 2024 Konferensi Nasional Pengabdian Masyarakat (KOPEMAS) 2022
Publisher : Konferensi Nasional Pengabdian Masyarakat (KOPEMAS) #5 2024
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Di era persaingan yang semakin ketat ini, perusahaan yang dapat bertahan adalah perusahaan yang mengerti dan memenuhi keinginan konsumen. Untuk itu, perusahaan harus terus berusaha mengoptimalkan seluruh proses bisnisnya agar lebih efektif dan sesuai dengan keinginan, sehingga diperoleh hasil yang lebih baik. Adapun tujuan saya membuat usaha baru ini yaitu melakukan pendampingan pembuatan dan pemasaran salome bima di komunitas KKPMB untuk meningkatkan penjualan terhadap suatu produk pangan untuk meningkatkan perekonomian, dan memberikan gambaran contoh usaha pada komunitas KKPMB agar mereka tidak hanya sekedar kuliah saja tetapi kita juga bisa kuliah sambil usaha. Metode yang digunakan meliputi persiapan, pemantapan riset pasar, formulasi produk, strategi pemasaran dan desain iklan produk yang dilakukan secara online dan offline. Produk yang saya tawarkan khusunya pada komunitas KKPMB berupa salome yang memiliki dua varian tambahan yaitu salome isi cabai dan salome goreng selain salome original, serta dilengkapi dengan saos pedas dan manis.
PENDAMPINGAN PEMBUATAN VIDEO KONTEN MARKETING UNTUK MENINGKATKAN PENJUALAN WANTEX MUNA MAKMUR DI KENDARI SULAWESI TENGGARA
Nuriati Nuriati;
Eka Farida
Konferensi Nasional Pengabdian Masyarakat (KOPEMAS) #5 2024 Konferensi Nasional Pengabdian Masyarakat (KOPEMAS) 2022
Publisher : Konferensi Nasional Pengabdian Masyarakat (KOPEMAS) #5 2024
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Wantex Muna Makmur adalah nama sebuah usaha yang bergerak dibidang penjualan secara online terhadap produk Wantex Wenter Pakaian Padi Gunting. Dalam pemasaran promosi produk ini menggunakan aplikasi WhatsApp, Facebook dan Marketplace. Untuk meningkatkan penjualan Wantex Muna Makmur ini maka harus membuat video konten marketing yang lebih menarik dari yang sebelumnya berupa foto produk wantex untuk video konten marketing. Pelaksanaan kegiatan pendampingan pembuatan video konten marketing dilaksanakan di salah satu rumah anggota dari Wantex Muna Makmur tepat di lorong Salangga Jln. H.E.A Mokodompit Kecamatan Kambu Kota kendari Sulawesi Tenggara. Tahap kegiatan pendampingan pembuatan video konten marketing meliputi persiapan alat dan bahan, tahap pengambilan foto dan video, proses pengumpulan data, tahap pengeditan video. Berdasarkan hal tersebut, maka disusunlah konsep pendampingan untuk pembuatan video konten marketing pada usaha Wantex Muna Makmur. Hasil dari kegiatan ini adalah pembuatan video konten marketing sangat penting dalam sebuah dunia pemasaran online. Dalam melakukan promosi produk, video konten marketing yang berkualitas dapat menarik perhatian pelanggan bahkan membuat rasa penasaran mereka terhadap produk wantex yang ditawarkan. Dan ini akan berdampak baik terhadap peningkatan penjualan Wantex Muna Makmur. Manfaat yang dirasakan oleh Wantex Muna Makmur itu sendiri terbangunnya image dari produk Wantex Muna Makmur dimedia sosial dan memudahkan dalam melakukan promosi kapanpun dan dimanapun, yang dibutuhkan hanyalah konekasi internet dan smartphone kecil untuk membuat konten video marketing.
PENDAMPINGAN PEMBUATAN VIDEO KONTEN MARKETING UNTUK MENINGKATKAN PENJUALAN PADA USAHA KULINER NASI KUNING LEGIT DI KOTA MALANG
Syarifatul Mufida;
Eka Farida
Konferensi Nasional Pengabdian Masyarakat (KOPEMAS) #5 2024 Konferensi Nasional Pengabdian Masyarakat (KOPEMAS) 2022
Publisher : Konferensi Nasional Pengabdian Masyarakat (KOPEMAS) #5 2024
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Nasi kuning adalah sebuah makanan khas Indonesia. Makanan ini terbuat dari beras yang dioleh dengan kunyit, santan dan bumbu rempa lainnya. Dengan tambahan santan dan bumbu tersebut membuat nasi kuning ini memiliki rasa yang lebih.enak dan gurih daripada nasi putih biasanya. Yang disajikan dengan lauk-pauk yang beragam untuk melengkapi hidangan nasi kuning tersebut. Dalam perkembangannya, warung kuliner perlu membuat inovasi agar produknya terjual laris. Tujuan dilakukannya kegiatan ini adalah untuk pendampingan pembuatan video marketing guna meningkatkan penjualanagar bisa memenuhi kebutuhan perekonomian. Metode pelaksanaan pendampingan pembuatan video marketing meliputi persiapan alat dan bahan masakan, pengambilan video dan foto, proses pengeditan video dan proses akhirnya yakni pengunggahan video ke social media. Hasil penjualan warung Nasi Kuning Legit adalah bahwa untuk membangun usaha perlu dilakukannya pemasaran yang menarik seperti promosi melalui video marketing di social media untuk mengajak konsumen melakukan pembelian di warung tersebut.
PACKAGING DAN DESAIN KEMASAN PADA TIENS OBAT HERBAL
Dyah Ayu Firkah Islamiah;
Eka Farida
Konferensi Nasional Pengabdian Masyarakat (KOPEMAS) #5 2024 Konferensi Nasional Pengabdian Masyarakat (KOPEMAS) 2022
Publisher : Konferensi Nasional Pengabdian Masyarakat (KOPEMAS) #5 2024
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Ditengah persaingan bisnis yang semakin ketat disegala bidang, menuntut manusia untuk selalu memiliki kemampuan bersaing. Selain dibutuhkan pemikiran yang solutif dan ide-ide yang kreatif, obat herbal merupaka salah satu produk yang di minati para kensumen. Pada tahun 2016 Tiens telah membangun sebuah sistem perusahaan yang maju dan membentuk sebuah warisan budaya yang mendalam, membentuk aliansi strategis dengan perusahaan unggul berbagai negara diseluruh dunia, sumber daya terintergrasi, kerja sama secara mendalam ,sehingga membentuk grup perusahaan multinasional yang memiliki kekuatan komprehensif internasional dan reputasi merek terkenal hingga berkembang dan terus mengalami kemajuan dan peningkatan sampai sekarang. Tujuan dilakukannya kegiatan ini adalah untuk pendamping pacakaging dalam meningkatkan minat beli konsumen pada produk obat herbal tiens, kegiatan packaging dan desain kemasan dilakukan dengan beberapa tahap yaitu melindungi kualitas produk, membuat produk tahan lebih lama, menentukan Pembungkusan untuk mencegah atau meminimalisir terjadinya kerusakan pada produk yang di kemas. Hasil dari penjualan ini adalah dengan mempromosikan lewat media sosial (online), serta memperbagus packaging sehingga akan menarik minat beli konsumen. Tiens dipasarkan melalui toko online Lazada dan lain sebagainya, sehingga produk tiens sangat mudah didapatkan dan produk-produk Tiens tetap di minati banyak orang karena obat herbal tidak memiliki efek samping.
MENCIPTAKAN PELUANG EKONOMI KELURAHAN CANDIRENGGO SINGOSARI MELALUI PENGEMBANGAN BATIK MOTIF POTENSI LOKAL DENGAN METODE PLA
Yuliati Yuliati;
Agus Dwi Prasetyo Prasetyo;
Intan Aninditya;
Nurul Amalia
Konferensi Nasional Pengabdian Masyarakat (KOPEMAS) #5 2024 Konferensi Nasional Pengabdian Masyarakat (KOPEMAS) 2022
Publisher : Konferensi Nasional Pengabdian Masyarakat (KOPEMAS) #5 2024
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Kelurahan Candirenggo merupakan salah satu daerah yang memiliki potensi yang besar, salah satunya adalah potensi sejarah dan budaya. Adanya potensi yang besar tidak serta merta membuat masyarakat Candirenggo terlepas dari masalah. Masyarakat Candirenggo masih belum bisa mengembangkan dan memanfaatkan potensi dan kemampuan yang dimiliki. Selain itu, masyarakat Candirenggo belum memiliki dasar untuk memulai sesuatu yang baru. Untuk memecahkan masalah yang ada, tim pengabdian Sejarah UM mengadakan pengabdian masyarakat berupa pelatihan batik di Candirenggo. Pelatihan batik diadakan dengan tujuan untuk membantu masyarakat Candirenggo mengembangkan potensi dan kemampuan yang dimiliki, melestarikan budaya dan membantu ekonomi kreatif masyarakat. Pelatihan batik dilakukan dengan bekerja sama dengan mitra, yaitu batik Soendari selama dua hari di Kelurahan Candirenggo. Pelatihan batik berjalan dengan lancar dan para peserta sangat antusias mengikuti pelatihan batik yang diadakan. Hasil yang dicapai pada kegiatan pelatihan batik ini adalah para peserta dapat mengerjakan dan mempraktekan pembuatan kain batik sesuai dengan proses dan tahapan yang telah diajarkan. Para peserta yang sebelumnya amatir dan belum pernah membatik dapat dengan cepat belajar dan bisa membatik.
PENERAPAN PROSES EMPLOYER BRANDING PADA KLINIK ESHA SKIN CENTER
Natalia Sukarnadi;
Innocentius Bernarto;
Fania Mutiara Savitri
Konferensi Nasional Pengabdian Masyarakat (KOPEMAS) #5 2024 Konferensi Nasional Pengabdian Masyarakat (KOPEMAS) 2022
Publisher : Konferensi Nasional Pengabdian Masyarakat (KOPEMAS) #5 2024
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Branding memberikan identitas pada produk atau jasa yang ditawarkan, menyampaikan nilai, dan yang terpenting adalah menjalin komunikasi dengan konsumen. Pebisnis pun berlomba-lomba dalam membranding produk ataupun jasa mereka sedemikian rupa agar dapat menarik dan mempertahankan konsumen. Ironisnya upaya branding yang sering dilakukan pebisnis dalam meningkatkan jangkauan yaitu dengan mengandalkan viralitas dan popularitas dibandingkan keunggulan bersaing pada kompetensi layanan dan kualitas produk. Ketatnya persaingan dan pertumbuhan industri kecantikan yang begitu pesat menuntut kompetensi yang lebih baik untuk dapat mempertahankan positioning sebagai market leader klinik kecantikan. Oleh karena itu penelitian ini bertujuanuntuk menganalisis menerapkan proses employer branding pada Esha Skin Center. Penelitian ini dilakukan dengan menyelenggarakan mini Forum Group Discussion (FGD) guna mendapat analisa mendalam mengenai penerapan proses employer branding apakah efektif meningkatkan keunggulan bersaing klinik kecantikan disertai beberapa hambatannya. Dalam FGD ini mendatangkan beberapa pakar kesehatan kulit, beauty enthusiast influencer, pelanggan potensial dan manajemen. Hasil analisa menunjukkan bahwa pada klinik Esha Skin Center telah diterapkan employer branding dr.Mungky Sukarnady, Sp.KK yang didasarkan 8 konsep Peter Montoya (Spesialisasi, Kepemimpinan, Kepribadian, Perbedaan, Kenampakan, Kesatuan, Keteguhan dan Nama Baik). Inovasi dan serangkaian terobosan baru diperlukan untuk tetap mempertahankan keunggulan kompetitif dari Esha Skin Center agar mampu menjadi pemimpin pasar dunia kecantikan dan kesehatan kulit.