cover
Contact Name
Darul Prayogo
Contact Email
darul@pip-semarang.ac.id
Phone
+6285640691182
Journal Mail Official
ijns@pip-semarang.ac.id
Editorial Address
https://ejurnal.pip-semarang.ac.id/ijns/about/editorialTeam
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
Indonesian Journal of Nautical Study
ISSN : -     EISSN : 3063752X     DOI : https://doi.org/10.46484/ijns.v1i2
Core Subject : Science, Education,
The Indonesian Journal of Nautical Study will consider papers which examine advances in nautical study, with a particular emphasis on the Indonesian context and global perspective in the fields of; Navigation systems Manoeuvre and handle a ship in all conditions Cargo handling and stowage Cariage of dangerous goods Control trims, stability and stress Safe navigational watch Marine pollution Safety of life at sea Security and protection of the marine environment Seawothiness of the ship Control and fight fires on board Emergency and damage control plans Emergency situations and handled
Articles 22 Documents
Peningkatan Efisiensi Proses Bongkar Muat di KM. Nggapulu Melalui Optimalisasi Perawatan Palka Andika Putri, Nabilla; Arifin, Moh. Zaenal; Sari, Ria Hermina
Jurnal Navigsi Maritim Vol 1 No 2 (2024): August Edition
Publisher : Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46484/ijns.v1i2.856

Abstract

Untuk memastikan kelancaran proses bongkar muat, pemeliharaan ruang muat yang efektif, efisien, dan terkoordinasi sangat diperlukan. Pemeliharaan yang baik sangat penting untuk menjaga agar ruang muat tetap dalam kondisi optimal saat menerima muatan, sehingga proses bongkar muat dapat berlangsung tanpa hambatan. Kurangnya perawatan yang optimal pada ruang muat dapat menyebabkan masalah serius, seperti keterlambatan bongkar muat yang mempengaruhi keseluruhan jadwal operasional kapal. Sebagai contoh, pada 6 September 2022, KM Nggapulu mengalami insiden serius di pelabuhan Fak-Fak ketika tutup palka tidak terbuka dengan sempurna. Akibatnya, proses bongkar muat tertunda, yang menyebabkan penundaan keberangkatan kapal dan berdampak pada jadwal pelayaran berikutnya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan analisis fishbone untuk mengidentifikasi akar masalah. Data dikumpulkan melalui observasi langsung, wawancara mendalam dengan kru kapal, dan studi dokumentasi. Keabsahan data diuji dengan triangulasi, menggabungkan berbagai teknik pengumpulan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kendala seperti ketidaktersediaan suku cadang dan keterlambatan dalam jadwal perawatan rutin menyebabkan perawatan palka kurang optimal. Untuk mengatasi masalah ini, langkah optimalisasi yang dapat diambil termasuk memprioritaskan perawatan berdasarkan urgensi, membagi tugas secara efisien di antara kru, dan memastikan ketersediaan suku cadang yang memadai di kapal. Dengan penerapan langkah- langkah ini, diharapkan proses bongkar muat dapat berjalan lebih lancar dan kapal dapat beroperasi sesuai jadwal tanpa gangguan.
Analisis Pelaksanaan Initial Tank Cooldown untuk Persiapan Muat LNG di kapal Tangguh Batur Rahimi, Afiq Rafie; iskandar; M. Choeroni
Jurnal Navigsi Maritim Vol 2 No 1 (2025): February
Publisher : Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46484/ijns.v2i1.604

Abstract

Penanganan kargo LNG berbeda dengan jenis muatan gas lainnya. Dengan suhu -160°C membuat LNG menjadi kriogenik atau di bawah nol derajat, apabila langsung dimuat ke dalam kapal tanpa penyesuaian suhu maka dapat merusak sistem konstruksi tangki muatan kapal. Konstruksi bangunan tangki muatan didesain sedemikian rupa agar dapat mengangkut muatan gas cair. Proses pendinginan tangki muatan menjadi tahapan penting sebelum proses pemuatan dilakukan. Proses pendinginan tangki muat dilakukan dengan cara menyemprotkan cairan gas melalui sprinkle yang terpasang pada langit-langit tangki muat. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, data yang dikumpulkan melalui observasi, dokumentasi, dan studi literatur. Data yang ada kemudian dianalisis secara kualitatif untuk menjawab rumusan masalah. Peneliti menggunakan metode triangulasi, dimana metode analisis digunakan untuk menganalisis faktor-faktor seperti seberapa penting proses persiapan, bagaimana melakukan komunikasi antara kapal dan terminal, upaya apa saja yang harus dilakukan saat melakukan cargo cooldown tank. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem komunikasi antar pihak sangat penting dalam kelancaran muat karena berpengaruh terhadap proses pemuatan di kapal. Perencanaan proses pemuatan dibantu dengan dokumen-dokumen seperti ship-shore safety checklist, timesheet, dan hanytalkie sebagai alat bantu untuk menyampaikan informasi-informasi penting dalam operasi pemuatan. Kata Kunci: Tangki Pendingin, LNG, Kargo
Optimalisasi Perawatan Sekoci Tipe Freefall Lifeboat Pada Kapal MT. Maritim Khatulistiwa Chairmanudin, Akbar Brillian; Arifin, Moh. Zaenal; Fatimah
Jurnal Navigsi Maritim Vol 2 No 1 (2025): February
Publisher : Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46484/ijns.v2i1.790

Abstract

Pada saat melakukan latihan penurunan sekoci tanggal 3 Februari 2024 terjadi permasalahan yaitu didapati pipa hidrolik pada dewi-dewi sekoci bocor dan meneteskan oli di deck pada saat sekoci sedang dalam proses diturunkan ke air. Rumusan masalahnya adalah faktor apa saja yang menjadi penyebab kurang optimalnya pelaksanaan perawatan sekoci, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi faktor penyebab kurang optimalnya pelaksanaan perawatan sekoci tipe freefall lifeboat di kapal MT. Maritim Khatulistiwa. Penelitian ini merupakan pendekatan metode kualitatif dengan analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Untuk mendapatkan data dilakukan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan pengujian keabsahan data dengan metode triangulasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa apa saja faktor yang menjadi penyebab kurang optimalnya pelaksanaan perawatan sekoci tipe freefall lifeboat di kapal MT. Maritim Khatulistiwa. Selain itu juga untuk menganalisa upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi faktor penyebab kurang optimalnya pelaksanaan perawatan sekoci tipe freefall lifeboat di kapal MT. Maritim Khatulistiwa. Keywords: Optimalisasi, sekoci, freefall.
Optimalisasi Penggunaan Personal Protective Equipment (PPE) oleh Awak Kapal saat Pelaksanaan Pemeliharaan Kapal di MV. Red Rock Aditya Amar Mahendra; Arifin, Moh. Zaenal; Saraswati, Indah
Jurnal Navigsi Maritim Vol 2 No 1 (2025): February
Publisher : Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46484/ijns.v2i1.792

Abstract

Permasalahan keselamatan di kapal sangat penting untuk diperhatikan, pasalnya masih terdapat potensi kecelakaan yang terjadi di kapal MV. Red Rock seperti terpeleset, terbentur benda, dan lain-lain. Hal ini disebabkan kurangnya pelaksanaan keselamatan terhadap penggunaan alat pelindung diri (APD) atau disebut juga dengan Personal Protective Equipment (PPE). PPE merupakan alat yang mempunyai kemampuan untuk melindungi seseorang dari potensi bahaya yang mengancam keselamatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan penggunaan Personal Protective Equipment (PPE) oleh awak kapal saat pelaksanaan pemeliharaan kapal di MV. Red Rock dan untuk mengetahui bagaimana cara mengoptimalkan penggunaan PPE tersebut. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif, dimana data yang telah dikumpulkan melalui metode wawancara, observasi, dan dokumentasi, kemudian dianalisis secara kualitatif melalui tahap reduksi, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, pelaksanaan penggunaan Personal Protective Equipment (PPE) oleh awak kapal saat pelaksanaan pemeliharaan kapal di MV. Red Rock masih belum optimal disebabkan masih adanya human error, seperti kurangnya pengetahuan dalam penggunaan PPE, tidak mentaati peraturan, dan kelalaian dari pekerja. Untuk mengatasi optimalisasi penggunaan PPE oleh awak kapal saat pelaksanaan pemeliharaan kapal di MV. Red Rock antara lain familiarisasi dan pelatihan kepada crew, memberikan teguran dan pengawasan kepada crew, saling mengawasi dan mengingatkan satu sama lain antar pekerja. Kata Kunci: Personal Protective Equipment (PPE), pemeliharaan PPE, keselamatan kapal
Analisis Pergeseran Kontainer Pada MV Sinar Sunda Saat Berlayar di South China Sea Fathurridho, Muhamad Akhmal; Iskandar; Sitompul, Ali Muktar
Jurnal Navigsi Maritim Vol 2 No 1 (2025): February
Publisher : Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46484/ijns.v2i1.815

Abstract

Kontainer merupakan wadah untuk menganggkut berbagai macam jenis muatan. Kontainer yang dimuat diatas kapal mempunyai pengikat berupa lashing dan twistlock untuk mengikat dan menghindari adanya pergeseran kontainer. Permasalahan yang sering terjadi pada kontainer adalah pergeseran. Walaupun telah di pasang pengikat, konrainer seringkali mengalami pergeseran pada saat berlayar. Tujuan dari penelitian ini adalah agar mengetahui faktor penyebab pergeseran kontainer di MV Sinar Sunda, mengetahui dampak dari pergeseran kontainer di MV Sinar Sunda, serta upaya yang dilakukan untuk mengatasi pergeseran kontainer yang baik agar dikemudian hari tidak terjadi permasalahan adanya pergeseran kontainer. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan pola deskriptif. Sumber data penelitian diperoleh melalui data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data di dapat melalui observasi, dokumentasi yang telah dikumpulkan peneliti selama melaksanakan praktik laut di MV Sinar Sunda, serta wawancara dengan narasumber. Teknik analisis yang digunakan untuk memecahkan masalah adalah metode fishbone analysis untuk mengidentifikasi akar penyebab pergseran kontainer di MV Sinar Sunda. Faktor penyebab pergeseran kontainer adalah cuaca buruk yang dialami kapal MV Sinar Sunda. Tidak adanya lashing yang terpasang pada kontainer yang bergeser. Hal ini disebabkan oleh stevedore yang tidak memasang lashing, pemasangan lashing yang tidak sesuai, serta tidak dilakukannya pengecekan lashing sebelum keberangkatan kapal. Dampak yang diakibatkan dalam pergeseran ini adalah rusaknya muatan yang ada di dalam kontainer. Upaya yang dilakukan dalam mencegah terjadinya pergeseran kontainer adalah melakukan toolbox meeting sebelum melakukan pekerjaan, melakukan perawatan pada twistlock, memastikan bahwa lashing terikat di kontainer dengan baik, serta melakukan lashing sesuai dengan lashing arrangement. Kata Kunci: pergeseran, kontainer, lashing
Optimalisasi Penggunaan Alat Lashing Container Guna Menunjang Keamanan Muatan Di MV. Selili Baru Al Bahari, Fahlevi; Iskandar; Pranyoto; Erliyani, Dian
Jurnal Navigsi Maritim Vol 2 No 1 (2025): February
Publisher : Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46484/ijns.v2i1.605

Abstract

Untuk mengurangi kerusakan fisik pada container dan muatannya, penataan muatan selama proses pemuatan di pelabuhan dan penggunaan tata lashing sesuai standar sangat penting. Khususnya pada kapal peti kemas, lashing yang benar-benar kuat dan aman diperlukan untuk menahan gerakan peti kemas yang dapat terjadi dalam enam jurusan berbeda (rolling, pitching, yawing, heaving, swaying, dan surging) akibat keadaan laut yang tidak stabil selama pelayaran. Keselamatan kapal dan muatannya sangat bergantung pada pelaksanaan pengikatan yang tepat. Pada penelitian ini peneliti merumuskan masalah penelitian meliputi apa saja kendala yang dihadapi pada saat melakukan optimalisasi dari penggunaan alat lashing container di MV. Selili Baru dan bagaimana cara melakukan optimalisasi penggunaan alat lashing container yang aman untuk mencegah kerusakan container di MV. Selili Baru. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Sumber data primer yang didapat melalui catatan hasil wawancara dengan Chief officer dan Boatswain, lalu data sekunder diperoleh dari data dokumentasi, arsip-arsip resmi, serta referensi buku. Teknik pengumpulan data menggunakan gabungan riset lapangan, wawancara, dan dokumentasi. Teknik Analisis data kualitatif menggunakan metode reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan, selain itu juga digunakan metode Fishbone diagram. Penelitian ini dilaksanakan dan bertempat di MV. Selili Baru sebagai tempat peneliti melaksanakan praktik laut selama 12 bulan. Pada penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam rangka meningkatkan keamanan di kapal MV. Selili Baru, peralatan lashing container yang tidak terawat, ketersediaan alat yang terbatas, perubahan cuaca, kurangnya pemahaman teknik penegikatan, serta kebutuhan optimalisasi penggunaan alat lashing memerlukan pendekatan komprehensif. Rekomendasi termasuk jadwal perawatan rutin, pemisahan alat lashing rusak, briefing kepada crew deck, peningkatan pengawasan selama bongkar muat, pemeriksaan pengikatan pasca-muat, dan pelatihan bagi stevedore. Optimalisasi juga mencakup penggunaan metode pelashing yang tepat, dinas jaga optimal, dan peningkatan pengetahuan stevedore untuk memastikan keamanan di MV Selili Baru. Kata Kunci: Kapal Container, keamanan, Muatan, Lashing
Mitigation Strategies of Heating Pipe Leakage a Case Study on Crude Oil Tanker MT. Griya Cirebon Nevlin Airlangga Rustanto, Audrey; Geleuk Sengadji , Karolus; Hermina Sari, Ria; Trinata Pramudhita, Manungku
Jurnal Navigsi Maritim Vol 2 No 2 (2025): Edisi Agustus 2025
Publisher : Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46484/ijns.v2i2.1198

Abstract

Abstract: Heating pipes are one of the crucial factors of the cargo operation on crude oil vessels. The heating pipes heat the cargo, allowing it to be pumped and transported easily. The heating pipe plays a crucial role, considering the nature of crude oil, which easily thickens. The heating pipe is essential to maintain the temperature of the crude oil cargo at a normal level, allowing loading and unloading activities to run optimally. This research aims to identify the factors that cause heating pipe leakage, analyze its impact, and develop mitigation strategies. The method used in this research is a qualitative method. Triangulation data of observation, interviews and documentation study were used in this research. The collected data were then analyzed qualitatively to answer the problem. This study identifies several factors that contribute to heating pipe leaks, including corrosion from exposure to seawater, lack of routine maintenance, and the aging of the pipes. The impact caused a decrease in oil temperature, which disrupts the loading and unloading process and leads to crews working overtime. To address these issues, it is recommended to monitor the vapor pressure of the heating pipes, conduct regular maintenance, and replace old pipes with new stainless-steel material.
Identification Of Constraints On The Maneuvers Of The SPOB OPS ALTAIR Vessel When Berthing At Ramba Jetty, Palembang Pranata, Pramadyka Deffa; Suherman; Hariyanti, Retno
Jurnal Navigsi Maritim Vol 2 No 2 (2025): Edisi Agustus 2025
Publisher : Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46484/ijns.v2i2.1215

Abstract

Berthing is a crucial stage in ship operations, including loading and unloading and embarking passengers. This study focuses on the incident of a rope entanglement in the propeller of the SPOB OPS ALTAIR vessel while maneuvering at Ramba Jetty. The objective of the study was to analyze the causes of the incident and possible preventative measures. The method used was descriptive qualitative with data collection techniques through field observation, interviews with the ship's crew, and visual documentation. Analysis was conducted using a fishbone diagram to identify the root cause of the problem. The results showed that the incident occurred due to a lack of monitoring of the area around the ship by the crew, strong current conditions, and minimal lighting around the jetty. The impact was the failure of the ship's starboard engine, so that maneuvers were carried out only with one engine and the bow thruster. Handling efforts can be done through the cutting of entangled ropes by divers, enforcement of garbage disposal regulations by port authorities and improved communication between ship crews and port authorities.
The Effectiveness of Gangway Safety Net Installation on MT. Harmony Chemist While Berthing Ardian Yahya, Reza; Djari, Janny Adriani; Indriyani, Kristin Anita
Jurnal Navigsi Maritim Vol 2 No 2 (2025): Edisi Agustus 2025
Publisher : Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46484/ijns.v2i2.1243

Abstract

Abstrak: Work safety on board ships is a fundamental aspect in supporting smooth shipping operations. This study aims to identify the factors causing the suboptimal installation of gangway safety nets on the MT. Harmony Chemist ship when docked, analyze the impact caused, and formulate improvement strategies in accordance with international safety standards. A descriptive qualitative approach was used with data collection techniques through observation, interviews with key crew members including the Officer, Second Officer, and Bosun, and supported by documentation analysis. Data analysis was conducted using the Root Cause Analysis (RCA) method and the 5 Why approach, as well as problem ranking using the USG (Urgency, Seriousness, Growth) method. The research results indicate that the primary causes of suboptimal installation of gangway safety nets are the failure to conduct equipment suitability checks prior to use, the absence of a clear marking system, and weak communication among deck crew members. These conditions have implications for increased workplace accident risks, operational obstacles, and warnings from Port State Control (PSC) authorities. The USG analysis identified ineffective communication as the highest priority factor that needs to be improved. Recommendations for improvement include strengthening the communication system, conducting regular safety meetings, labeling damaged equipment, implementing double-check procedures, and conducting periodic inspections in accordance with the ISM Code and ISGOTT standards. This study underscores the importance of fully implementing a safety culture to achieve safe, professional, and internationally compliant ship operations.
Loading and Unloading Problems : Oil Prodcut with Stern Line Bunkering on MT. B Ace Arisetya, Al - Ikhsani Ilham; Sapan, Yustina; Prayogo, Darul
Jurnal Navigsi Maritim Vol 2 No 2 (2025): Edisi Agustus 2025
Publisher : Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46484/ijns.v2i2.1017

Abstract

Abstract: The Stern Bunkering process often encounters challenges, such as delays in fuel transfer, technical issues with equipment, or inconsistencies between operational procedures and field conditions. This study focuses on identifying the causes of delays and providing solutions to mitigate these challenges during bunkering operations on MT. B ACE. The research method of this thesis is qualitative descriptive. Data sources are taken from primary and secondary data. Data collection techniques using field research which includes interviews, observation and documentation so that data validity techniques are obtained. Data analysis techniques using Miles and Huberman which include data collection, data reduction, data presentation and conclusion drawing. The findings reveal two main factors causing delays in Oil Product loading and unloading through Stern Line Bunkering: internal and external factors. Internal factors include insufficient crew familiarization with safe loading and unloading methods, inadequate safety meetings, and technical issues such as entangled Towing Lines and Bunkering Hoses. External factors include unfavorable weather conditions, poor communication with receiving vessels, and limited bunkering facilities on purse seine fishing vessels. Keywords: Loading and Unloading, Operational Challanges, Stern Line Bunkering

Page 2 of 3 | Total Record : 22