cover
Contact Name
Darul Prayogo
Contact Email
darul@pip-semarang.ac.id
Phone
+6285640691182
Journal Mail Official
ijme@pip-semarang.ac.id
Editorial Address
https://ejurnal.pip-semarang.ac.id/ijme/about/editorialTeam
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
Indonesian Journal of Marine Engineering
ISSN : -     EISSN : 30639298     DOI : https://doi.org/10.46484/ijme.v1i2
The Indonesian Journal of Marine Engineering (IJME), hosted by the Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang, focuses on publishing high-quality research in marine engineering and technology. It emphasizes topics such as ship machinery systems, maintenance of marine equipment, corrosion prevention, and environmental aspects of maritime operations. This journal aims to bridge the gap between academia and industry by promoting innovative solutions for practical challenges in marine engineering. It serves both scholars and professionals working in fields like ship design, operation, and energy management
Articles 24 Documents
Optimalisasi Pembakaran Waste Oil pada Pesawat Incinerator di kapal MT. PIS Polaris Sanjaya, Aglika; Mustholiq; Yuntoro, Kresno
Indonesian Journal of Marine Engineering Vol 1 No 1 (2024): February
Publisher : Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46484/ijme.v1i1.529

Abstract

Waste oil or dirty oil is oil that comes from operational processes of machinery on board. The aim of this research is to find out what impacts are caused by optimizing the burning of waste oil in the operation of incinerator on ships in terms of marine pollution, as well as to find out efforts to optimize the burning of waste oil in incinerator aircraft on MT. PIS Polaris. The research method used by the author in this research is a qualitative method. Research data sources were obtained from primary data and secondary data. Data collection techniques use observation, literature study, documentation and interviews, data validity techniques use triangulation techniques. The data analysis technique used by researchers in this research is the Shell method (Software, Hardware, Environment and Liveware). The results of research on the impact of optimizing the burning of waste oil on incinerator are complying with international Marine Pollution regulations which regulate the prevention of pollution at sea, apart from that it also prevents pollution of the marine environment as a result of illegal disposal of waste oil and also the disposal of rubbish from ships that will endangering the life of ecosystems at sea level and ecosystems under the sea. Then it can also extend the life of the incinerator components by implementing PMS (Plan Maintenance System) and checking procedures in accordance with the instructions in the manual book. Then the research results from efforts to optimize the burning of waste oil in incinerator are by carrying out PMS (Plan Maintenance System) and regular maintenance routines as well as carrying out maintenance on each component of the incinerator and complying with operating procedures according to the instructions in the manual book, then selecting the appropriate waste elements. will be burned and the engine crew must understand the contents of the manual book which is used as a reference or guideline in dealing with any problems that occur at the incinerator. Waste oil atau minyak kotor merupakan limbah minyak yang berasal dari proses operasional permesinan yang ada di dalam kapal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Untuk mengetahui dampak apa saja yang ditimbulkan dengan mengoptimalkan pembakaran waste oil pada pengoperasian pesawat incinerator di atas kapal dalam hal pencemaran laut, serta untuk mengetahui upaya optimalisasi pembakaran waste oil pada pesawat incinerator di kapal MT. PIS Polaris. Metode penelitian yang digunakan penulis pada penelitian ini adalah metode kualitatif. Sumber data penelitian diperoleh dari data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data melalui observasi, studi pustaka, dokumentasi, dan wawancara, teknik keabsahan data menggunakan teknik triangulasi. Teknik analisis data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah metode Shell (Software, Hardware, Environment, dan Liveware). Hasil penelitian dari dampak optimalisasi pembakaran waste oil pada pesawat incinerator yakni mematuhi regulasi international Marine Pollution yang mengatur tentang pencegahan pencemaran di laut, selain itu juga mencegah terjadinya pencemaran lingkungan laut akibat dari tindakan pembuangan waste oil secara illegal dan juga pembuangan sampah dari atas kapal yang akan membahayakan kehidupan ekosistem di permukaan laut, ekosistem yang ada di bawah laut. Kemudian juga dapat memperpanjang usia komponen incinerator karena menerapkan PMS (Plan Maintenance System) dan prosedur pengecekan sesuai dengan petunjuk yang ada pada manual book. Kemudian hasil penelitian dari upaya optimalisasi pembakaran waste oil pada pesawat incinerator yakni dengan cara melaksanakan PMS (Plan Maintenance System) dan routine maintenance secara teratur serta melakukan perawatan pada tiap komponen incinerator dan mematuhi prosedur pengoperasian sesuai petunjuk pada manual book, kemudian melakukan pemilihan unsur sampah yang akan dibakar dan engine crew harus memahami isi dari manual book yang digunakan sebagai acuan atau pedoman dalam menangani setiap masalah yang terjadi pada incinerator.
Analisis Lubricant Oil Cooler pada Main Engine Di KM. Vertikal Andriansah, Ogie; Mustholiq; Mohammad Sapta Heriyawan
Indonesian Journal of Marine Engineering Vol 1 No 1 (2024): February
Publisher : Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46484/ijme.v1i1.530

Abstract

Lubrication is one aspect that must be paid attention to, remembering that if there is a delay in lubrication or imperfect lubrication, it will result in damage to the parts that rub together. Low lubricating oil pressure is one of the factors causing imperfect lubrication in the engine. The purpose of lubrication for the performance of the main engine is to reduce friction between other components of the main engine. The aim of this research is to find out and determine the cause of the decreased performance of the Lubricant Oil cooler on the main engine at KM. Vertical, to identify the impact of decreased performance of the Lubricant Oil cooler on the main engine at KM. Vertical, To find a solution to improve the work of the main engine Lubricant Oil cooler at KM. Vertical. This research was carried out at KM. Vertical, the method used in this research is a qualitative method with the SHEL technique. The respondents were KKM and Machinists. Data collection was carried out using observation, interviews, documentation. Based on research that has been carried out, there are several factors that cause less than optimal lubrication of the oil cooler on the main engine, namely engine factors including damage to gaskets, human factors, namely the lack of understanding of the driver about the lo cooler, operational and maintenance method factors, namely incompatibility in implementing the PMS (Plan Maintenance System). ) as well as environmental factors, namely dirty sea chest filters. The impact that occurs is a decrease in the operational performance of the main engine, the performance of the lo cooler is not optimal, the temperature of the lubricating oil in the main motor increases and the pressure jacket cooling increases. Pelumasan merupakan salah satu aspek yang harus diperhatikan mengingat bahwa bila sampai terjadi suatu kelambatan dalam pelumasan atau pelumasan yang tidak sempurna makan akan mengakibatkan kerusakan pada bagian-bagian yang bergesekkan, rendahnya tekanan minyak lumas merupakan salah satu faktor penyebab tidak sempurnanya pelumasan pada mesin. Guna pelumasan bagi kinerja mesin induk yaitu untuk mengurangi gesekan antar komponen mesin induk yang lain. Tujuan penelitian ini adalah untuk Untuk mengetahui dan menentukan penyebab dari menurunnya kinerja Lubricant Oil cooler pada main engine di KM. Vertikal, Untuk mengidentifikasi dampak dari menurunnya kinerja Lubricant Oil cooler pada main engine di KM. Vertikal, Untuk menemukan solusi yang dilakukan untuk meningkatkan kerja dari Lubricant Oil cooler main engine di KM. Vertikal. Penelitian ini dilaksanakan di KM. Vertikal, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Kualitatif dengan Teknik SHEL. Adapun responden adalah KKM dan Masinis, Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan observasi, wawancara, dokumentasi. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan ada beberapa faktor yang menyebabkan kurang optimalnya lubrication oil cooler pada mesin induk yaitu faktor mesin meliputi kerusakan pada gasket, faktor manusia yaitu kurangnya pemahaman masinis tentang lo cooler, faktor metode pengoperasian dan perawatan yaitu ketidaksesuain dalam melaksanakan PMS (Plan Maintenance System) serta faktor lingkungan yaitu kotornya filter sea chest. Dampak yang terjadi adalah menurunnya kinerja operasional mesin induk, kinerja lo cooler menjadi tidak maksimal, meningkatnya suhu minyak lumas pada motor induk dan naiknya pressure jacket cooling.
Optimalisasi Turunnya Kinerja pada Main air compressor terhadap Kebutuhan Udara dalam Olah Gerak di Kapal MV. Oriental Jade Susanto, Husain; Harliman Saleh, Muh.; Kurniasih, Pritha
Indonesian Journal of Marine Engineering Vol 1 No 1 (2024): February
Publisher : Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46484/ijme.v1i1.534

Abstract

A compressor is a machine used to produce pressurized air, which is then stored in an air cylinder that has a pressure of more than 1 atmosphere. Air compressors on ships are used to support machinery operations. This compressed air supports the start of the main engine and the main engine working system. This research aims to re-optimize the performance of the main air compressor in meeting the compressed air needs on board. The research method used is qualitative. The data collection techniques are observation, interviews and documentation. Data analysis was carried out by applying the data analysis strategy proposed by Miles and Huberman, while the validity of the data was tested using the triangulation method. The research results showed that the decrease in the performance of the main air compressor was caused by narrowing of the air pipe in the air radiator, jamming and breaking of the concentric valve spring, as well as releasing of air through the unloader valve. The impact of this decrease in performance is that the air supply is very limited, hampering the ship's ability to maneuver both upon arrival and departure. Efforts to overcome this problem involve regular maintenance of the main air compressor, routine maintenance of the radiator air, repair and maintenance of the concentric valve according to running hours, and maintenance of the unloader valve. By carrying out these steps, it is hoped that the performance of the main air compressor can be restored optimally, supporting the need for compressed air, and ensuring the smooth process of ship movement on board the MV. Oriental Jade. Kompresor adalah mesin yang digunakan untuk menghasilkan udara bertekanan, yang kemudian ditampung dalam tabung udara yang memiliki tekanan lebih dari 1 atmosfer. Kompresor udara di kapal digunakan untuk mendukung operasional permesinan di kapal. Udara bertekanan tersebut mendukung pelaksanaan start mesin induk dan sistem kerja mesin induk. Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalkan kembali kinerja main air compressor dalam memenuhi kebutuhan udara bertekanan di atas kapal MV. Oriental Jade. Metode penelitian yang diterapkan adalah kualitatif, dengan menggunakan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan menerapkan strategi analisis data yang diajukan oleh Miles dan Huberman, sementara keabsahan data diuji menggunakan metode triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penurunan kinerja main air compressor disebabkan oleh penyempitan pipa saluran udara pada air radiator, macet dan patahnya spring concentric valve, serta keluarnya udara melalui unloader valve. Dampak dari penurunan kinerja ini adalah pasokan udara yang sangat terbatas, menghambat kemampuan kapal untuk melakukan olah gerak baik saat kedatangan maupun keberangkatan. Upaya untuk mengatasi masalah ini melibatkan perawatan berkala pada main air compressor, pemeliharaan rutin air radiator, perbaikan dan perawatan concentric valve sesuai dengan running hours, serta perawatan unloader valve. Dengan melakukan langkah-langkah ini, diharapkan kinerja main air compressor dapat dipulihkan optimal, mendukung kebutuhan udara bertekanan, dan memastikan kelancaran proses olah gerak kapal di atas kapal MV. Oriental Jade.
Identifikasi Kerja Hydraulic Jack Yang Tidak Normal Di MV. HI 02 Giarto Putro, Vicko; Muh. Harliman Saleh; Suherman
Indonesian Journal of Marine Engineering Vol 1 No 1 (2024): February
Publisher : Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46484/ijme.v1i1.543

Abstract

ABSTRAKSI: Hatch cover pada kapal besar berperan penting dalam melindungi muatan dari cuaca buruk. Hydraulic jack, sebagai komponen kunci dalam hatch cover, digunakan untuk mengangkat dan menutupnya dengan aman. Penggunaan penutup palka hidrolik pada kapal MV. HI 02 memerlukan perawatan intensif. Insiden terjadi saat hujan deras mengakibatkan kendala pada penutup palka nomor satu, menyebabkan kebocoran air dan kerusakan muatan batu bara. Penyebab utamanya adalah terjebaknya piston dalam silinder hidrolik jack hatch cover. Pentingnya perawatan dan inspeksi rutin pada hydraulic jack ditekankan untuk mencegah gangguan operasional kapal dan menjaga keselamatan awak serta muatan, yang jika tidak ditangani dengan cepat dapat menyebabkan kegagalan total dan kerusakan lingkungan akibat kebocoran hidrolik ke laut. Data dalam penelitian ini menggunakan data primer yang merupakan hasil observasi dan wawancara langsung. Selain itu juga data sekunder mengambil referensi dari penelitian sebelumnya. Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode kualitatif. Sumber data yang di peroleh dari pengumpulan data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, studi Pustaka dan dokumentasi. Teknik analasis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Miles and Huberman. Hasil penelitian ini menemukan bahwa kerja hydraulic jack yang tidak normal di MV. HI 02 disebabkan oleh perawatan yang tidak sesuai dengan prosedur perawatan berkala (PMS), mengakibatkan kerusakan pada o-ring piston, kebocoran pada pipa sistem hydraulic, dan karat pada bagian pipa. Dampaknya melibatkan risiko keselamatan awak kapal, kerugian ekonomi, dan ketidaklayakan kapal. Upaya untuk mengatasi ketidaknormalan meliputi pembersihan dan penggantian filter secara berkala sesuai PMS untuk mencegah penetrasi kotoran yang merusak o-ring piston. Selain itu, untuk mencegah kebocoran pipa, disarankan membersihkannya dengan air laut dan melakukan bilasan dengan air tawar untuk mengurangi risiko korosi pada sistem pipa hydraulic.
Rancang Bangun Pengendalian Katup Tiga Arah pada Sistem Pendingin Air Tawar Mesin Penggerak Utama berbasis Mikrokontroler Arduino Uno Budiyuansyah Sakti, Rifigo; Dwi Suharso, Didik; Agung Nugroho, Anicitus
Indonesian Journal of Marine Engineering Vol 1 No 1 (2024): February
Publisher : Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46484/ijme.v1i1.557

Abstract

This research is based on the process of sailing from Dumai Harbor to Tj. Priuk. There was an over heating alarm on the cooling jacket of the main propulsion engine reaching 90C. Action was taken to reduce the engine rpm and check the cause of the incident. Delays in manual valve handling and operation require an automatic valve opening system to reduce the risk of damage to the main engine. By using research and development methods based on several previous studies, collecting data to create a three-way valve control design according to its function in the fresh water cooling system of the main propulsion engine, by integrating hardware components, temperature sensors, servo motors connected automatically. The approach uses design trials to measure the effectiveness of a three-way valve control system based on Arduino Uno in simulating preventing over heating such as in the main propulsion engine. Making tools goes through the stages of designing, planning, programming, trial I, revision, trial II and the tool can be used. The feasibility test was carried out on 14 adult cadets of the Semarang Maritime Science Polytechnic with a result of 96% in the very feasible category for development and the actualization of this prototype into an innovative cooling system concept in accordance with the needs on board the ship and becoming a learning medium. Penelitian ini di dasarkan pada proses saat berlayar perjalanan dari Pelabuhan Dumai – Tj. Priuk, terjadi alarm over heating pada pendingin jaket cooling mesin penggerak utama mencapai 90C, dilakukan tindakan menurunkan rpm mesin dan pemeriksaan penyebab kejadian. Keterlambatan penanganan dan pengoperasian valve secara manual diperlukan sistem pembukaan valve otomatis untuk mengurangi resiko kerusakan pada main engine. Dengan menggunakan metode research and development didasarkan pada beberapa penelitian terdahulu mengumpulkan data untuk membuat rancang bangun pengendalian katup tiga arah sesuai fungsinya pada system pendingin air tawar mesin penggerak utama, dengan mengitregasikan komponen perangkat keras, sensor suhu, motor servo terhubung secara otomatis. Pendekatan menggunakan uji coba rancang bangun untuk mengukur efektivitas sistem pengendalian katup tiga arah yang berbasis Arduino Uno dalam simulasi mencegah over heating seperti pada mesin penggerak utama. Pembuatan alat melewati tahapan mendesain, merancang, memprogram, uji coba I, revisi, uji coba II dan alat dapat digunakan. Uji kelayakan dilakukan kepada 14 taruna dewasa Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang dengan hasil 96% kategori sangat layak untuk dikembangkan dan Aktualisasi prototype ini menjadi konsep sistem pendingin yang inovatif sesuai dengan kebutuhan di atas kapal dan menjadi media pembelajaran.
Analisis Penyebab Terjadinya Keretakan Cylinder Liner Main Engine di MV. Tanto Salam Nanda Pratama , Ivan; Dwi Suharso, Didik; Sapta H, Mohammmad
Indonesian Journal of Marine Engineering Vol 1 No 1 (2024): February
Publisher : Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46484/ijme.v1i1.563

Abstract

The cylinder liner is a part of a diesel engine that functions as a place for the combustion process which produces power or work by utilizing air and high temperatures. At the time of writing this research, a problem with the main engine was discovered, namely a crack in the main engine cylinder liner. Then research was carried out to look for the factors causing cracks in the cylinder liner, to find out the impact caused by cracks in the main engine cylinder liner, and to find out the efforts made to cause cracks to occur in the cylinder liner in order to prevent similar damage to the main engine, especially the cracked cylinder liner. The research method applied in this research is qualitative. The main data sources come from primary data and secondary data. The data collection process involves interviews, observation, and documentation. The data analysis technique involves steps such as fishbone and Fault Tree Analysis. The triangulation method is used as an additional approach to ensure the validity and reliability of the analysis results. After analyzing the problem, it can be concluded that the factors that cause cylinder liner cracks and efforts to prevent such damage occur are: carrying out maintenance and checking on the cylinder oil apparatus to ensure that the cylinder oil can be sprayed according to the required consumption, then to maximize the cooling system on the cylinder liner. They are to maintain the main engine fresh water cooler and cleaning of dirt and shells stuck to the sea chest filter. The other ways are by checking the wear on the cylinder liner, measuring and periodically checking the diameter of the cylinder liner drill and checking the working hours records on the main engine cylinder liner. Cylinder liner adalah bagian dari mesin diesel yang berfungsi sebagai tempat proses terjadi pembakaran yang menghasilkan tenaga atau usaha dengan memanfaatkan udara dan suhu yang tinggi. Pada penulisan penelitian ini terjadi masalah pada main engine yang ditemukan yaitu terjadi keretakan pada cylinder liner main engine. Kemudian dilakukan penelitian untuk mencari faktor penyebab terjadi keretakan pada cylinder liner tersebut, mengetahui dampak yang disebabkan terjadi keretakan pada cylinder liner main engine, dan mengetahui upaya yang dilakukan terjadikeretakan pada cylinder liner tersebut, supaya dapat mencegah terjadi kerusakan yang sama pada main engine khususnya cylinder liner yang retak. Metode penelitian yang diterapkan dalam penelitian ini bersifat kualitatif. Sumber data utama berasal dari data primer dan data sekunder. Proses pengumpulan data melibatkan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Adapun teknik analisis data melibatkan langkah-langkah seperti fishbone dan Fault Tree Analysis. Metode triangulasi digunakan sebagai pendekatan tambahan untuk memastikan validitas dan keandalan hasil analisis. Setelah dilakukan analisa masalah dapat disimpulkan faktor penyebab terjadi keretakan cylinder liner dan upaya mengatasi pencegahan terjadi kerusakan tersebut yaitu: melakukan perawatan dan pengecekan pada aparator cylinder oil supaya dipastikan penyemprotan cylinder oil dapat keluar sesuai konsumsi yang dibutuhkan, kemudian untuk memaksimalkan sistem pendinginan pada cylinder liner dilakukan perawatan terhadap fresh water cooler main engine dan melakukan pembersihan dari kotoran dan kerang yang menempel pada filter sea chest. Melakukan pengecekan keausan pada cylinder liner dilakukan pengukuran dan pengecekan secara berkala pada diameter bor cylinder liner dan memeriksa catatan jam kerja pada cylinder liner main engine.
Analisis Penyebab Pecahnya Cylinder Liner pada Generator Engine di Kapal MV. Kali Mas Rizky Anggoro Putro; Mustholiq; Sapta H, Mohammad
Indonesian Journal of Marine Engineering Vol 1 No 1 (2024): February
Publisher : Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46484/ijme.v1i1.569

Abstract

Globalization has spurred the growth of the transportation sector. In this context, maintenance of generators on ship machinery is essential to ensure smooth ship operations. The generator produces electrical power from mechanical power, and maintenance must be carried out regularly. In an emergency, generator damage can disrupt the safety and activities of the ship, as happened in the case of a ruptured cylinder liner on the generator engine on the MV. Kali Mas. One of the effects that often occurs from damage to the generator engine is the rupture of the cylinder liner, which results in a decrease in ship performance and disruption in shipping. The research method used by researchers in this study is qualitative. Research data sources were obtained from primary data and secondary data. Data collection techniques use observation, literature study, documentation, and interviews; data validity techniques use triangulation techniques. This research found that the cylinder liner ruptured on the MV. Kali Mas is caused by several factors, including lack of lubrication, a cooling system that is not working correctly, wear on the cylinder liner, water in the engine generator combustion system, and overheating of the cylinder liner. The impacts include generator combustion problems, engine generator sump tank dirt, increased cooling water temperature, and decreased engine-generator performance. To overcome this problem, it is necessary to replace spare parts quickly, check the replaced components, andand maintain and clean the fuel, lubrication, and cooling systems on MV ship engine generators. Kali Mas. Abstrak: Globalisasi telah memacu pertumbuhan dari sektor transportasi. Dalam konteks ini, pemeliharaan generator pada permesinan kapal sangat penting untuk memastikan kelancaran operasional kapal. Generator berfungsi menghasilkan tenaga listrik dari tenaga mekanik, dan pemeliharaannya harus dilakukan secara rutin. Dalam keadaan darurat, kerusakan generator dapat mengganggu keselamatan dan aktivitas kapal, seperti yang terjadi pada kasus pecahnya cylinder liner pada mesin generator di MV. Kali Mas. Salah satu dampak yang sering terjadi dari kerusakan pada mesin generator adalah pecahnya cylinder liner, yang berakibat pada penurunan kinerja kapal dan gangguan dalam pelayaran. Metode penelitian yang digunakan peneliti pada penelitian ini adalah metode kualitatif. Sumber data penelitian diperoleh dari data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data melalui observasi, studi pustaka, dokumentasi, dan wawancara, teknik keabsahan data menggunakan teknik triangulasi. Hasil penelitian ini menemukan bahwa pecahnya cylinder liner di MV. Kali Mas disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk kurangnya pelumasan, sistem pendingin yang tidak berjalan dengan baik, keausan pada cylinder liner, adanya air dalam sistem pembakaran generator engine, dan over heating cylinder liner. Dampaknya mencakup masalah pada pembakaran generator, kotoran di sump tank generator engine, peningkatan suhu air pendingin, dan penurunan kinerja generator engine. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan penggantian spare part yang cepat, pengecekan terhadap komponen yang diganti, serta perawatan dan pembersihan sistem bahan bakar, pelumasan, dan pendinginan pada generator engine kapal MV. Kali Mas.
Optimalisasi Perawatan Air Conditioner Guna Menjaga Suhu Udara Di Ruang Akomodasi Pada Kapal Mt Tanker Lineo 101 Riyadi Dwi Prasetyo, Guntur; Narto, Amad; Sulistiyowati, Ely; Yuli Aryani, Desy
Indonesian Journal of Marine Engineering Vol 1 No 1 (2024): February
Publisher : Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46484/ijme.v1i1.570

Abstract

Air conditioner (AC) is a device or system designed to change the temperature and humidity of the air in a room to create comfortable air conditions. The main function of an air conditioner is to cool the air when the outdoor temperature is too high and to remove excess humidity when the air is too humid. The research method used in this thesis is qualitative. Data sources were obtained from primary and secondary data collection. Data collection techniques used observation, interviews, literature study, and documentation. The data analysis technique used in this research is the Miles and Huberman method. They are testing the validity of the data using the triangulation method. The research results stated that the factors causing the lack of Air Conditioner maintenance on MT ships. Tanker Lineo 101 is a lack of maintenance of the Main Air Conditioner resulting in damage to components caused by non-compliance with the Plan Mantenance System (PMS). The suggestion from the researchers is that the ship and the company should further improve maintenance routines in accordance with the Plant Maintenance System (PMS) so that costs are not excessive and if the Main Air Conditioner is damaged, the person in charge should carry out repairs according to the instructions provided in the manual book Air conditioner (AC) adalah perangkat atau sistem yang dirancang untuk mengubah suhu dan kelembapan udara di dalam sebuah ruangan untuk menciptakan kondisi udara yang nyaman. Fungsi utama dari air conditioner adalah untuk mendinginkan udara pada saat suhu di luar ruangan terlalu tinggi dan untuk menghilangkan kelembapan berlebih pada saat udara terlalu lembab. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Sumber data yang diperoleh dari pengumpulan data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data meliputi observasi, wawancara, studi pustaka dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Miles and Huberman. Pengujian keabsahaan data dengan menggunakan metode triangulasi. Dari hasil penelitian diketahui penyebab minimnya peralatan AC di kapal. Pada kapal tanker "Lineo 101", sistem pendingin udara utama tidak dirawat dan bagian-bagiannya rusak karena tidak mematuhi jadwal perawatan "PMS". Saran dari penelitian ini adalah pihak kapal serta pihak perusahaan agar lebih meningkatkan rutinitas perawatan sesuai dengan Plant Mantenance System (PMS) agar biaya tidak berlebih dan bila Main Air Conditioner mengalami kerusakan, sebaiknya penanggung jawab melakukan perbaikan sesuai intruksi yang di berikan manual book.
Kerusakan Metal Jalan Pada Auxiliary Engine di MT. Salmon Mustafa Rivai, Rizal; Hermanto, Andy; Heriyawan, Mohammad Sapta; Suharto, Wakhid
Indonesian Journal of Marine Engineering Vol 1 No 2 (2024): August
Publisher : Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46484/ijme.v1i2.642

Abstract

Crank pin bearing consist of two plates with very smooth surfaces made from various metal layers with different hardness levels. This component is crucial because it supports the performance of the connecting rod on the crankshaft. It is installed to reduce friction occurring during combustion between the crankshaft and connecting rod. After combustion, the translational force of the piston is converted into rotational force on the crankshaft. The purpose of the research is to understand the factors, impacts, and mitigation efforts related to the damage of metal bearings on the auxiliary engine of MT. Salmon Mustafa. The research method used is qualitative descriptive with fishbone analysis techniques, where data is obtained from observations, interviews, and documentation. Interviews were conducted with the Chief Engineer, Second Engineer, and Third Engineer. The results of this study indicate that the causes of metal bearing damage on the auxiliary engine are suboptimal PMS implementation, inappropriate metal bearing components, decreased lubrication oil pressure, suboptimal lubrication oil cooling, presence of deposits on components, and corrosion or wear. The impacts of these factors include reduced performance of the auxiliary engine, imbalanced crankshaft rotation, and damage to the connecting rod and crankshaft. Efforts to prevent damage to the metal bearings of the auxiliary engine include increasing lubrication oil volume, cleaning the lubrication oil cooler, adjusting LO temperature and LO pressure, cleaning the lubrication oil filter, routine checking of the metal bearings of the auxiliary engine, and monitoring the running hours of the auxiliary engine lubrication oil.
Analisis Kerusakan Camshaft pada Diesel Generator di Kapal MV. Kartini Samudra anto, Thoriq Hanif Hidayat Anto Putra; Didik Dwi Suharso; Wahju Wibowo; Heri Sularno
Indonesian Journal of Marine Engineering Vol 1 No 2 (2024): August
Publisher : Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46484/ijme.v1i2.743

Abstract

When MV. Kartini Samudra was anchored in Kalimantan for the loading process, an abnormal sound was detected in diesel generator no. 3. A decision was made to conduct periodic inspections of the camshaft of diesel generator no. 3, which revealed erosion damage. Consequently, the workload was transferred to diesel generator no. 2 to allow for further examination of diesel generator no. 3's camshaft. This study aims to identify the factors contributing to camshaft damage in the diesel generator, assess the resulting impacts, and propose preventive measures. Employing qualitative methods through case study analysis, data were collected via observations, interviews, and documentation. Visual comparisons of exhaust gases and jacket cooling temperatures were processed using triangulation techniques. The analysis utilized fishbone and 5W methods. The findings indicate that the camshaft damage was due to valve gap conditions exceeding 1.5mm, contamination of lubricating oil with a significant amount of iron particles, and prolonged running hours. Notable symptoms included thick black exhaust gas and a jacket cooling temperature of 55°C, which is below the optimal 70°C. The impact of the camshaft damage necessitates measures such as regular checking and adjustment of valve gaps to between 0.6mm and 1.0mm, and timely oil changes in accordance with the planned maintenance schedule. Ketika MV. Kartini Samudra sedang berlabuh di Kalimantan untuk proses pemuatan, terdeteksi suara tidak normal pada genset diesel no. 3. Keputusan diambil untuk melakukan pemeriksaan berkala terhadap camshaft genset diesel no. 3, yang mengungkap adanya kerusakan berupa erosi. Akibatnya, beban kerja dialihkan ke genset diesel no. 2 untuk memungkinkan pemeriksaan lebih lanjut pada camshaft genset diesel no. 3. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berkontribusi terhadap kerusakan camshaft pada genset diesel, mengkaji dampak yang ditimbulkan, serta mengusulkan tindakan pencegahan. Metode kualitatif digunakan melalui analisis studi kasus, dengan data yang dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Perbandingan visual gas buang dan suhu pendinginan jaket diproses menggunakan teknik triangulasi. Analisis dilakukan dengan menggunakan metode fishbone dan 5W. Temuan penelitian menunjukkan bahwa kerusakan camshaft disebabkan oleh kondisi celah katup yang melebihi 1,5 mm, kontaminasi oli pelumas dengan partikel besi dalam jumlah besar, dan jam operasi yang berkepanjangan. Gejala yang menonjol termasuk gas buang berwarna hitam pekat dan suhu pendingin jaket 55°C, yang berada di bawah suhu optimal 70°C. Dampak kerusakan camshaft ini memerlukan tindakan pencegahan seperti pemeriksaan rutin dan penyesuaian celah katup antara 0,6 mm hingga 1,0 mm, serta penggantian oli secara tepat waktu sesuai dengan jadwal perawatan yang direncanakan.

Page 1 of 3 | Total Record : 24