Articles
154 Documents
Cultural Heritage, Sebagai Media Pengembangan Sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Wiwit Rahayuningsih
LoroNG: Media Pengkajian Sosial Budaya Vol 3 No 2 (2014)
Publisher : Lembaga Kajian, Penelitian dan Pengembangan Mahasiswa Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.1234/lorong.v3i2.106
The agreement between ASEAN countries to work together to form the ASEAN Community free market opportunities provides a challenge for Indonesia, especially cultural sector. Indonesia has a lot of culture that should be anticipated to be eroded by the freedom that will be formed. The number of Indonesian culture will be the hallmark of Indonesian state recognition models to the world through cultural tourism that has been developed. Through cultural tourism, society at most can learn from philosophy and take the noble values taught by the ancestors. Through this cultural tourism, it will form the creative economy and creative industries which will indirectly increase revenue and open up more opportunities for jobs for the community. Kesepakatan antara Negara-negara ASEAN untuk bersinergi membentuk pasar bebas ASEAN Community membuka peluang sekaligus memberikan tantangan bagi Indonesia terutama dalam sektor budaya. Indonesia memiliki banyak kebudayaan harus mampu mengantisipasi agar kebudayaan yang dimiliki tidak tergerus oleh kebebasan yang nantinya akan terbentuk. Banyaknya kebudayaan Indonesia akan menjadi ciri khas model pengenalan Negara Indonesia kepada dunia melalui pariwisata budaya yang selama ini sudah dikembangkan. Melalui pariwisata budaya yang ada, masyarakat secara luas dapat belajar dari filosofi dan mengambil nilai-nilai luhur yang diajarkan oleh nenek moyang. Melalui pariwisata budaya juga akan terbentuk ekonomi kreatif dan menghasilkan industri-industri kreatif yang secara tidak langsung juga akan meningkatkan pendapatan serta membuka peluang lebih banyak untuk lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
Ekokulturalisasi Batik: Proyeksi Perkuatan Budaya dan Pasar dalam ASEAN Economic Community
Hilwin Nisa’
LoroNG: Media Pengkajian Sosial Budaya Vol 3 No 2 (2014)
Publisher : Lembaga Kajian, Penelitian dan Pengembangan Mahasiswa Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.1234/lorong.v3i2.107
The presence of ASEAN Economic Community (AEC) in 2015 which resulted in a free market requires Indonesia to have a particular product that can be used as a flagship product and compete in marketing world. Seeing the beauty of Batik potential demanding by consumers both inside and outside the country, Batik eco-culture becomes the perfect solution to deal with the AEC, which will begin in 2015. The next thing to do is to strengthen batik marketing by making strategic steps that have been recommended in accordance with the pillars of the AEC Blueprint 2015. Hadirnya ASEAN Economic Community (AEC) 2015 yang berakibat pada pasar bebas mengharuskan Indonesia untuk mempunyai produk tertentu yang dapat dijadikan sebagai produk andalan dan mampu bersaing di dunia pasar. Melihat potensi batik yang keindahannya diminati oleh para konsumen baik dalam maupun luar negeri, maka ekokulturalisasi batik menjadi solusi yang tepat untuk menghadapi AEC yang dimulai tahun 2015 mendatang. Selanjutnya yang perlu dilakukan adalah memperkuat pemasaran batik dengan melakukan langkah-langkah strategis sesuai dengan yang telah direkomendasikan dalam pilar AEC Blueprint 2015.
FIKIH MAZHAB INDONESIA: Pemikiran Ijtihad A. Qodri Azizy dalam Konteks Pembaharuan Hukum Islam Indonesia
Fiqh Vredian Aulia Ali
LoroNG: Media Pengkajian Sosial Budaya Vol 3 No 2 (2014)
Publisher : Lembaga Kajian, Penelitian dan Pengembangan Mahasiswa Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.1234/lorong.v3i2.108
This study discusses about Indonesian schools of Jurisprudence A. Qodri Azizy with a focus on the context of the entity’s life and social change surrounding the renewal of Islamic law in Indonesia. This study includes research model of jurists moslem thought using this type of library research with qualitative research approaches which are technically using a socio-historical approach. Data collection techniques use the method of documentation. The results showed ijtihad models offering a modern scientific-social-anxiety of A. Qodri Azizy academic background that will be the entity’s life and the inevitability of post-reform social change with momentum Guidelines 1999. It starts on the intention and spiritual attitude in running Syaria on the agenda of making Islamic law positive. Penelitian ini membahas fikih mazhab Indonesia A. Qodri Azizy dengan fokus konteks entitas kehidupan dan perubahan sosial yang melingkupinya dalam pembaharuan hukum Islam di Indonesia. Penelitian ini termasuk model penelitian pemikiran fukaha yang menggunakan jenis penelitian kepustakaan dengan pendekatan penelitian kualitatif yang secara teknis menggunakan pendekatan sosio-historis. Teknik pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan tawaran model ijtihad saintifik-modern A. Qodri Azizy dilatarbelakangi kegelisahan sosial-akademik akan entitas kehidupan pasca reformasi dan keniscayaan perubahan sosial dengan momentum GBHN 1999. Ia bertitik tolak pada niat dan sikap batin dalam menjalankan syariat Islam lewat agenda positivisasi hukum Islam..
Kemelut Kaum Bersarung pada AEC 2015 (Reaktualisasi Kiprah Pesantren pada Percaturan Masyarakat Ekonomi ASEAN-MEA)
Ruslan Ruslan
LoroNG: Media Pengkajian Sosial Budaya Vol 3 No 2 (2014)
Publisher : Lembaga Kajian, Penelitian dan Pengembangan Mahasiswa Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.1234/lorong.v3i2.109
Pesantren as an institution is specialized in religious education and social institutions. To make it happen, boarding is not enough on developing the knowledge of its students only, but also to contribute to the welfare of society. Yardstick eyes of the public welfare is synonymous with economic needs. Boarding School invites the community in an effort to break the deadlock maximizing the potential of the local economy through local school and local society. Clash of the free market in 2015 the AEC could be a threat and a challenge for boarding to exist. Pesantren is prosecuted to be wise in reaction, at least a solution given leads to the confirmation of Pesantren brand brought in leading to society’s welfare. However, Pesantren role to bring public welfare amid the upheaval of AEC is a fixed price for boarding. Pesantren sebagai lembaga yang mempunyai spealisasi dalam pendidikan keagamaan dan lembaga kemasyarakatan. Dalam mewujudkannya, pesantren tidak cukup mengembangkan pengetahuan pada santrinya, tapi juga memberikan kontribusi dalam mensejahterakan masyarakat. Tolak ukur sejahtera dimata masyarakat identik dengan pemenuhan kebutuhan ekonomi. Pesantren mengajak serta masyarakat dalam upaya memecahkan kebuntuan ekonomi masyarakat melalui maksimalisasi potensi lokal pesantren dan lokal masyarakt. Benturan pasar bebas AEC 2015 bisa menjadi ancaman dan tantangan bagi pesantren untuk tetap eksis. Pesantren dituntut bijak dalam menyikapinya, setidaknya solusi yang diusung dapat meneguhkan brand pesantren dan kiprahnya dalam mensejahterakan masyarakat karena bagaimanapun, mensejahterakan masyarakat ditengah pergolakan AEC adalah harga mati bagi pesantren.
Membumikan Pendidikan Berbasis Kebudayaan (Nusantara) dalam Menghadapi Tantangan Global
Muhammad Hasan Suryawan
LoroNG: Media Pengkajian Sosial Budaya Vol 3 No 2 (2014)
Publisher : Lembaga Kajian, Penelitian dan Pengembangan Mahasiswa Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.1234/lorong.v3i2.110
Powerful Nation is a nation that has identity and then internalized to all kind of society activities for collective progress. A lot of phenomenon happen as a consequence of globalization at this moment that has influence almost all live edge include threaten the existence of nation culture. Culture acculturation process that very fast and strict caused losing Indonesian nation culture that actually should have been maintained by us as an ideology all at once as the nation identity. And then it is effected in personality, habit, and productivity phase Indonesian people that disposed in negative thing and left out so far if compared with the other countries. So, it will be important to build back education based on culture, start from formal institution like school until non formal institution that is environment of society, it is an urgent step to strengthen back national culture in live modernization. Bangsa yang kuat adalah bangsa yang memiliki identitas kemudian terinternalisasi ke semua bentuk aktivitas masyarakatnya demi kemajuan bersama. Banyaknya fenomena yang terjadi akibat globalisasi dewasa ini telah mempengaruhi hampir seluruh lini kehidupan sehingga tanpa disadari mengancam eksistensi kebudayaan bangsa. Proses akulturasi budaya yang sangat cepat tanpa filter yang tepat menyebabkan kian memudarnya kebudayaan bangsa Indonesia yang semestinya dipertahankan sebagai wujud jati diri bangsa. Hal itu kemudian berdampak pada kepribadian, kebiasaan dan tingkat produktivitas masyarakat Indonesia yang cenderung negatif serta jauh tertinggal jika dibandingkan dengan negara-negara lain. Untuk itulah, membangun kembali pendidikan berbasis kebudayaan mulai dari lembaga formal seperti sekolah sampai pada ranah non formal yaitu lingkungan sosial masyarakat merupakan langkah urgen untuk memperkuat kembali kebudayaan nasional di tengah modernitas kehidupan.
Pelestarian Kesenian Musik Dangglung Melalui Pendidikan
Ghulam Nurul Wildan
LoroNG: Media Pengkajian Sosial Budaya Vol 3 No 2 (2014)
Publisher : Lembaga Kajian, Penelitian dan Pengembangan Mahasiswa Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.1234/lorong.v3i2.111
The local art which becomes the face of our surrounding society’s culture starts losing their superiority. Art which saves society’s life values is not noted as a process to educate the character of Indonesian society. Then, many art conservations as a means to re-define the main and local character are started to be done. Effort to re-preserve local culture is done through education way by internalizing into existed curriculum. As a result, Indonesian character could be started by reforming and re-preserving local culture to create Indonesian society which compete globally and has locally soul. Kesenian lokal yang menjadi wajah dari kebudayaan masyarakat disekitarnya mulai kehilangan tajinya. Kesenian yang banyak menyimpan nilai-nilai kehidupan bermasyarakat sudah tidak lagi dihiraukan sebagai proses mendidik karakter masyarakat indonesia. Untuk konservasi kesenian lokal sebagai upaya untuk mengembalikan jati diri dan karakter lokal sudah mulai di upayakan. Upaya untuk melestarikan kembali budaya lokal bisa melalui jalan pendidikan dengan menginternalisasikan nya melalui kurikulum yang sudah ada. Sehingga karakter bangsa Indonesia bisa dimulai dari memperbaiki dan melestarikan kembali budaya lokal untuk mewujudkan manusia indonesia yang berdaya saing global dan mempunyai jiwa kedaerahan.
Pendidikan Pesantren (Tradisional) Sebagai Alternatif Value Oriented Menuju Terbentuknya Manusia Seutuhnya
Mohammad Iwan Ihyak Ulumuddin
LoroNG: Media Pengkajian Sosial Budaya Vol 3 No 2 (2014)
Publisher : Lembaga Kajian, Penelitian dan Pengembangan Mahasiswa Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.1234/lorong.v3i2.112
IIslamic boarding school education has long history and important narration in Indonesia development. Islamic boarding school education is still maintaining independent curriculum as a good choice, without any changing although era become more modern and change into globalization era. Islamic boarding school education is an education based on value (value oriented) to be the one of alternative education that capable to create human character. Character education enters as main focus in building human character. Then, this Islamic boarding school can grant human being with internalizing value built as intentionally. Pendidikan pesantren memiliki sejarah panjang dan riwayat yang penting dalam perkembangan bangsa Indonesia. Sejatinya pendidikan pesantren yang tetap mempertahankan kurikulum mandirinya tetap menjadi pilihan, tanpa tergeser sedikitpun meskipun dunia semakin modern dan memasuki era globalisasi. Pendidikan pesantren sebagai pendidikan yang berbasis nilai (value oriented) menjadi satu-satunya pendidikan alternatif yang mampu membentuk jati diri manusia. Pendidikan karakter masuk menjadi fokus utama dalam membentuk manusia seutuhnya. Melalui pesantren inilah dirasa mampu mewujudkan manusia seutuhnya dengan peng-internalisasian nilai yang dengan sengaja ditanamkan.
Peran Masyarakat dalam Mengembangkan Ekowisata Candi Tegawangi
Lailatul Sya’diyah
LoroNG: Media Pengkajian Sosial Budaya Vol 3 No 2 (2014)
Publisher : Lembaga Kajian, Penelitian dan Pengembangan Mahasiswa Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.1234/lorong.v3i2.113
The purpose of this study is to track down, to dig and to preserve historical relic of Tegawangi temple as a tourism asset advocating society’s local economy in Kediri. This research is qualitative descriptive, by using descriptive analysis approach done by collecting data from the activities and livelihood of local society. Public participation in developing a historical relic in their area as an object of tourism becomes a major measure in the success of an object itself in this global competition in the world. Thus, community based tourism is a method which was initiated to develop local citizens and empower people’s economy by utilizing local attraction of Tegawangi temple. Not only to develop the economy but also to engage community in preserving cultural heritage. Historical relic such Tegawangi temple are hoped to be able to boost the spirit of nationalism, meant more love domestic product. Bangsa Indonesia. Sejatinya pendidikan pesantren yang tetap mempertahankan kurikulum mandirinya tetap menjadi pilihan, tanpa tergeser sedikitpun meskipun dunia semakin modern dan memasuki era globalisasi. Pendidikan pesantren sebagai pendidikan yang berbasis nilai (value oriented) menjadi satu-satunya pendidikan alternatif yang mampu membentuk jati diri manusia. Pendidikan karakter masuk menjadi fokus utama dalam membentuk manusia seutuhnya. Melalui pesantren inilah dirasa mampu mewujudkan manusia seutuhnya dengan peng-internalisasian nilai yang dengan sengaja ditanamkan.
Mengenal Khazanah Ritual Tradisi Jawa
Hikmah Fitriyani
LoroNG: Media Pengkajian Sosial Budaya Vol 3 No 2 (2014)
Publisher : Lembaga Kajian, Penelitian dan Pengembangan Mahasiswa Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.1234/lorong.v3i2.114
Judul : Ensiklopedi Syirik dan Bid’ah Jawa Penulis : Fahmi Suwaidi dan Abu Aman Penerbit : AQWAM Anggota SPI (Serikat Penerbit Islam) Tebal buku :198 halaman Cetakan : I, 2013 ISBN : 978-979-039-191-8 Peresensi : Hikmah Fitriyani
Sendratari Mayo Shidiq Sebagai Sarana Alternatif Pembelajaran Moral (Analisis Fenomenologis)
Ichmi Yani Arinda Rohmah
LoroNG: Media Pengkajian Sosial Budaya Vol 3 No 2 (2014)
Publisher : Lembaga Kajian, Penelitian dan Pengembangan Mahasiswa Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.1234/lorong.v3i2.115
Tari Mayo Shidiq is a traditional art coming from Bojonegoro, East Java. This art includes new art which modifies traditional art with modern art. In practice, the art of Tari Mayo Sidiq is not used as entertainers an sich but also used as an alternative way of moral learning (responsibility) in SDN Jatigede, Bojonegoro. Results obtained from studies conducted that Tari Mayo Shidiq is relevant if it is used as a learning tool to understand and train students to have an attitude of responsibility. It is as the result of the assessment by teachers and other school students who take Tari Mayo Sidhiq extracurricular. bangsa Indonesia. Sejatinya pendidikan pesantren yang tetap mempertahankan kurikulum mandirinya tetap menjadi pilihan, tanpa tergeser sedikitpun meskipun dunia semakin modern dan memasuki era globalisasi. Pendidikan pesantren sebagai pendidikan yang berbasis nilai (value oriented) menjadi satu-satunya pendidikan alternatif yang mampu membentuk jati diri manusia. Pendidikan karakter masuk menjadi fokus utama dalam membentuk manusia seutuhnya. Melalui pesantren inilah dirasa mampu mewujudkan manusia seutuhnya dengan peng-internalisasian nilai yang dengan sengaja ditanamkan.