cover
Contact Name
Arif Abadi
Contact Email
penerbitan@isbi.ac.id
Phone
+6287723481132
Journal Mail Official
redaksi.panggung@gmail.com
Editorial Address
Jl. Buah Batu No. 212 Bandung 40116
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Panggung
ISSN : -     EISSN : 25023640     DOI : 10.26742/panggung
Panggung is a peer-reviewed journal focuses art studies and their cultural contexts with various perspectives such as anthropology, sociology, education, religion, philosophy, technology, and others. Panggung invites scholars, researchers, and students to contribute the result of their studies in the areas related to arts and culture with interdisciplinary approaches.
Articles 474 Documents
Prototip Musik Kolintang Dengan Teknologi Abakod Di Politeknik Negeri Sriwijaya Pridson Mandiangan; Amperawan -; L. Suhairi Hazisma
PANGGUNG Vol 25 No 2 (2015): Pendidikan, Metode, dan Aplikasi Seni
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/panggung.v25i2.1

Abstract

Berdasarkan pengalaman, kendala utama dalam belajar dan berlatih musik kolintang adalah metode pembelajaran yang bersifat manual yakni melalui instruksi dari pelatih dengan menyebutkan nama-nama kord yang harus diketuk, sehingga kerap terjadi kesalahan dalam menerima instruksi tersebut. Kesalahan itu sangat mungkin terjadi  karena nama-nama kord kecuali kord A, semuanya berhuruf vocal “e” (C,D,E,F,G,B), sehingga sulit dibedakan apalagi ditengah suara keras musik kolintang yang tengah dimainkan. Penelitian ini bertujuan memberikan solusi atas permasalahan tersebut dengan menciptakan sebuah alat bantu pengajaran berupa aplikasi teknologi yang diberi nama “Abakod”.  Alat ini berfungsi sebagai petunjuk kord, kepada pemain sehingga  tidak perlu lagi dikomando, pemain cukup berkonsentrasi pada lampu indikator yang terpasang pada bilah-bilah nada kolintang. Bilah-bilah nada  yang menyala itulah  yang diketuk. Tahun pertama penelitian menghasilkan prototype Abakod, dan telah dilakukan uji coba cara kerjanya berjalan sesuai dengan yang diinginkan.Kata kunci: kebudayaan, kolintang, kord, prototype Abakod.
Model Pembelajaran Post-Method Pedagogy Mahasiswa Perguruan Tinggi Seni Pada Mata Kuliah Bahasa Inggris Yupi Sundari; Irma Rachmaningsih
PANGGUNG Vol 25 No 2 (2015): Pendidikan, Metode, dan Aplikasi Seni
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/panggung.v25i2.2

Abstract

Penelitian  ini  bertujuan  meningkatkan  motivasi   dan   pencapaian  studi  mahasiswa terhadap mata kuliah bahasa Inggris di STSI Bandung  yang selama  ini sering dipandang sebagai  pelajaran  yang  sulit  dan  kurang  menyenangkan.  Penelitian  dilakukan  di  STSI Bandung pada perkuliahan bahasa Inggris di Jurusan Karawitan dan Seni Rupa dengan menggunakan metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development Method. Penerapan  post-method  pedagogy memperhatikan  tiga  komponen  utama,  yaitu  lingkungan belajar, siswa dan pengajar. Keberhasilan pengajaran bahasa Inggris dipengaruhi komponen siswa, pengajar,  materi ajar dan  hubungan  antara siswa  dan  pengajar.  Dari  penelitian ini didapatkan model pembelajaran post-method pedagogy yang menempatkan pengajar sebagai penyusun materi ajar dan pengelola kelas yang mempertimbangkan karakteristik dan latar belakang pembelajar. Pada akhir kegiatan pembelajaran, pengajar melakukan evaluasi hasil belajar dan  merefleksikan  apa yang telah  dilakukan untuk merencanakan dan melakukan proses belajar mengajar selanjutnya.Kata kunci: Post-method pedagogy, Mata kuliah Bahasa Inggris, Model pembelajaran, Mahasiswa seni.
Pergulatan Ideologi dalam Penciptaan Musik Kontemporer Bali I Gede Arya Sugiartha
PANGGUNG Vol 25 No 2 (2015): Pendidikan, Metode, dan Aplikasi Seni
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/panggung.v25i2.3

Abstract

Tulisan ini menelaah dinamika estetik munculnya musik-musik Bali garapan baru dengan konsep-konsep musikal yang berbeda selama kurun waktu tiga dekade terakhir ini. Kreativitas dengan pendekatan dekonstruksi ini mendapat respon yang beragam dari masyarakat setempat. Metode kualitatif dengan menggunakan paradigma kritis sebagai landasan berpikir dan postmodernisme sebagai teori kunci dalam paradigma kajian ini. Bentuk kajian dilakukan dengan mengembangkan penafsiran makna melalui pendekatanteori estetika (ideologi, etnomusikologi, dan semiotika) dan dekonstruksi Jacques Derrida. Temuan hasil penelitian ini yakni bahwa kreativitas musik Bali garapan baru didorong oleh faktor internal yang meliputi ideologi seniman dan semangat baru dalam memaknai konsep-konsep pelestarian musik tradisi; dan faktor eksternal, yaitu musik Bali dalam konstelasi global. Wujud kreativitas musik ini dapat diklasifikasikan menjadi kreativitas musik kreasi baru dan kreativitas musik eksperimental. Kreativitas musik Bali garapan baru berdampak terhadap seniman pencipta, eksistensi musik Bali, dan sikap masyarakat; serta mengandung makna perubahan budaya, kekayaan estetik, dan terbangunnya kesadaran baru.Kata kunci: Pergulatan ideologi, penciptaan musik, dan kontemporer
Kajian Visual Busana Tari Topeng Tumenggung Karya Satir Wong Bebarang Pada Masa Kolonial Anis Sujana
PANGGUNG Vol 25 No 2 (2015): Pendidikan, Metode, dan Aplikasi Seni
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/panggung.v25i2.4

Abstract

Topeng Cirebon menunjuk kepada suatu genre pertunjukan tradisional yang menampilkan beberapa repertoar tari: salah satunya adalah Tari (Topeng) Tumenggung. Dilihat dari sisi busana, elemen-elemen busana Tari Tumenggung dipandang ‘keluar’ dari kelaziman (konvensi) busana Topeng Cirebon, terindikasi dari pemakaian bendo/udeng, pet/topi, kacamata, kemeja lengkap dengan dasi. Penelitian ini bertujuan menjelaskan makna di balik tanda-tanda busana Tari Topeng Tumenggung, dengan berbagai atribut kelokalan budaya yang menyertainya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan sejarah-kebudayaan. Secara diakronik difokuskan pada periode kolonial di Pulau Jawa, dan secara sinkronik difokuskan pada makna simbolik busana Tari Tumenggung. Analisis-visual dilakukan melalui perspektif teori semiotik Peirce yang menawarkan nalar trikotomi: sign – referent – interpretant. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan Topeng Tumenggung memiliki makna konotatif antara lain sebagai sindiran rakyat jelata terhadap penguasa pada waktu itu. Dalam konteks seni tradisi masa kolonial hasil penelitian menunjukan bahwa, busana Tari Tumenggung memiliki tipe kode-kode ganda sebagaimana karakter tanda pada bingkai keilmuan posmodern.Kata kunci: Tari Topeng Cirebon, Busana Tari Topeng Tumenggung, semiotika kode dan tanda
Dinamika Teater Modern Di Bandung 1958 - 2002 Tatang Abdulah; Ipit Saefidier Dimyati
PANGGUNG Vol 25 No 2 (2015): Pendidikan, Metode, dan Aplikasi Seni
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/panggung.v25i2.5

Abstract

Penelitian ini mengkaji dinamika perkembangan teater modern di Bandung dari tahun 1958 sampai dengan 2002. Objek Sampel penelitian ini adalah ‘Studiklub Teater Bandung’ (STB). Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan sejarah dengan tujuan untuk mengetahui metode dan ideology karya-karya Suyatna Anirun.  Dari penelusuran melalui dokumen dan wawancara dengan berbagai pihak akhirnya ditemukan kesimpulan bahwa STB di bawah penyutradaraan Suyatna Anirun selalu bertitik tolak dari naskah Barat yang dianggap berat. Untuk mengakrabkan antara tontonan dengan penonton, naskah sebagai titik tolak garapan seringkali disadur terlebih dulu. Setiap pertunjukan STB selalu menonjolkan posisi actor, artinya deol slalu menjadi titik pusat petunjukan. Dalam pengelompokan gaya, STB dianggap sebagai salah satu kelompok teater yang konsisten membawakan gaya teater realis. Pola metode dan deology berkarya Suyatna Anirun sangat mempengaruhi kelompok-kelompok teater modern lainnya yang tumbuh dan berkembang di kota Bandung.Kata kunci: Metode,  Penyutradaraan, Pertunjukan Teater.
Subjektivitas Dalam Iklan Ambient Media Miracle Aesthetic Clinic Wegig Murwonugroho; Yasraf Amir Pilliang
PANGGUNG Vol 25 No 2 (2015): Pendidikan, Metode, dan Aplikasi Seni
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/panggung.v25i2.6

Abstract

Subjektivitas di dalam iklan adalah kuasa yang dimiliki iklan untuk mengkonstruksi trend, kebenaran, hingga ideologi yang terjadi melalui alam bawah sadar. Iklan berfungsi menyampaikan pesan, yang direpresentasi-visualkan melalui metafora-metafora yang menjembatani antara gambaran imajinasi dan realitas. Ambient media merupakan media beriklan yang memanfaatkan lingkungan di mana iklan ditempatkan. Miracle Aesthetic Clinic (Miracle) merepresentasi-visualkan iklan ambient media-nya dengan cara menghilangkan tampilan wajah kedua boneka perempuan. Wajah model iklan merupakan komoditi pencitraan yang pada umumnya memiliki nilai jual, namun dalam kedua iklan ini justeru ditenggelamkan ke dalam alas meja dan dinding tembok. Penelitian ini menggunakan metode penelitian Analisa Wacana Kritis untuk menganalisa subjektivitas di dalam pemaknaan ambient media. Subjektivitas iklan Miracle menyudutkan perempuan tidak dapat hadir, tersisih, menjadi sosok yang mengerikan di dalam tataran sosialnya ketika wajah berjerawat.  Iklan ambient media Miracle ini berhasil mengkonstruksi wacana trend baru kecantikan wajah yang tidak terbatas pada tolok ukur karakteristik kecantikan pada umumnya.Kata kunci: ambient media, subjektivitas, kuasa, kecantikan ideal perempuan.
Karakter Musik Etnik Dan Representasi Identitas Musik Etnik Sri Hermawati Dwi Arini; Didin Supriadi; Saryanto -
PANGGUNG Vol 25 No 2 (2015): Pendidikan, Metode, dan Aplikasi Seni
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/panggung.v25i2.7

Abstract

Representasi dapat didefinisikan sebagai penggunaan tanda untuk menggambarkan sesuatu, yakni karakter musik yang memiliki elemen, di antaranya teknik permainan dan garapan/pengolahan. Sedangkan tanda adalah segala sesuatu yang merepresentasikan sesuatu, yakni penampilan tanda-tanda seperti cengkok, imbal. Cengkok, imbal diperlakukan sebagai identitas yang merepresentasikan identitas musik etnik Jawa, begitu pula penampilan tanda-tanda yakni ugal, cecandetan, kotekan diperlakukan sebagai identitas yang merepresentasikan identitas musik etnik Bali.Kata kunci :    Identitas, Representasi, Karakter, Gamelan Jawa dan Gamelan Bali
Siger Sebagai Wujud Seni Budaya Pada Masyarakat Multietnik di Provinsi Lampung Deri Ciciria
PANGGUNG Vol 25 No 2 (2015): Pendidikan, Metode, dan Aplikasi Seni
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/panggung.v25i2.8

Abstract

Artikel ini menitik beratkan pada pembahasan siger sebagai simbol  integrasi masyarakat suku Lampung. Provinsi Lampung terdiri dari dua golongan suku asli yaitu suku Lampung Pepadun dan Saibatin. Keadaan ini sangat rentan akan terjadinya konflik dan perpecahan karena rasa sukuisme yang muncul karena tinggal di wilayah adat berbeda. Makna yang terungkap dalam artikel ini adalah bahwa siger merupakan simbol pemersatu masyarakat Lampung. Bentuk, warna, dan berbagai hiasan aksesorisnya menyiratkan persatuan dan kesatuan suku, sub  suku, dan keturunan masyarakat Lampung Pepadun dan Saibatin. Dengan adanya siger, masyarakat Lampung Pepadun ataupun Saibatin terikat oleh suatu persamaan kebudayaan, silsilah keturunan, kehidupan sosial budaya bahkan rasa senasib sepenanggungan. Siger dijadikan sebagai sarana propaganda mewujudkan integrasi masyarakat suku Lampung. Oleh karena itu siger banyak dimunculkan pada berbagai ornamen bangunan rumah, pasar (baik modern maupun tradisional), gapura, dan simbol pemerintahan sebagai wujud kemajemukan masyarakat Lampung.Kata kunci: Siger, Integrasi Budaya
Kombinasi Pendekatan Pembelajaran Musik Berkonsep Barat dan Kearifan Lokal Bagi Peserta PPL Diah Latifah
PANGGUNG Vol 25 No 2 (2015): Pendidikan, Metode, dan Aplikasi Seni
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/panggung.v25i2.9

Abstract

Kajian ini menganalisis model  pendekatan pembelajaran dengan konsep Barat dan Kearifan Lokal pada pembelajaran musik yang dilaksanakan oleh peserta Program Pengalaman Lapangan. Tujuan kajian adalah untuk mengetahui kekuatan pendekatan pembelajaran berkonsep Barat dan kearifan lokal untuk mempersiapkan calon guru musik berkompeten. Metode penelitian yang digunakan adalah Narratif Inquiry untuk menjelaskan berbagai kejadian yang diobservasi pada saat penelitian berlangsung. Hasil penelitian mengungkap, bahwa kombinasi pendekatan pembelajaran berbasis kearifan lokal  dan berkonsep Barat memiliki kekuatan untuk mengantarkan peserta Program Pengalaman Lapangan sebagai calon guru musik professional yang memiliki kompetensi mengajar musik dengan baik, serta soft skill saat melaksanakan implementasi pembelajaran. Hasil belajar musik yang dicapai siswa memberikan informasi yang signifikan. Siswa memiliki kompetensi musik yang baik disertai dengan kompetensi soft skill hasil dari proses belajar musik.Kata kunci: Kombinasi Pendekatan Pembelajaran Berbasis Kearifan Lokal dan berkonsep Barat – Calon guru musik berkompeten
Lukisan Ivan Sagita “Makasih Kollwitz” (2005) dalam Sejarah Seni Lukis Modern Indonesia: Tinjauan Ikonografi dan Ikonologi M. Agus Burhan
PANGGUNG Vol 25 No 1 (2015): Kontribusi Seni Bagi Masyarakat
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/panggung.v25i1.10

Abstract

 Penelitian ini menganalisis karya seni lukis berjudul “Makasih Kollwitz” (2005), yang dilu- kis oleh Ivan Sagita. Dengan menggunakan sejarah seni sebagai dasar pendekatan, selanjutnya pilihan teori utama yang dipakai adalah teori ikonografi dan ikonologi Erwin Panofsky. Metode penelitian sejarah meliputi, pencarian data di lapangan dan sumber-sumber pustaka, seleksi dan kritik data, analisis dan interpretasi data untuk menghasilkan sintesis, selanjutnya penyu- sunan historiografi atau laporan penelitian sejarah. Hasil penelitian ini berisi, deskripsi pra iko- nografi yang menerangkan tahap awal aspek ide tekstual, yaitu menggambarkan sosok wanita tua renta mengambang di langit, terbaring dengan beralaskan rambutnya yang memanjang melampaui tubuhnya. Nenek itu sedang dalam proses kematian. Analisis ikonografi menjelas- kan tentang tema dan konsep. Hal itu mengungkapkan tema fenomena kematian, dengan ru- jukan konsep dasar tentang kefanaan hidup dan nilai survival eksistensi kehidupan manusia. Interpretasi ikonologi menjelaskan nilai simbolis pada karya. Melalui pengalaman kejiwaan dan latar belakang sosial dan kebudayaan seniman, terungkap bahwa lukisan ini merupakan kristalisasi simbol tentang kontradiksi dalam eksistensi kehidupan manusia.   Kata kunci: Surrealisme, kematian,  kontradiksi, eksistensi

Page 1 of 48 | Total Record : 474


Filter by Year

2004 2024


Filter By Issues
All Issue Vol 34 No 3 (2024): Kreativitas, Seni Kontemporer, dan Pariwisata Berkelanjutan Vol 34 No 2 (2024): Estetika, Budaya Material, dan Komodifikasi Seni Vol 34 No 1 (2024): Artistik dan Estetik pada Rupa, Tari, dan Musik Vol 33 No 4 (2023): Eksistensi Tradisi dalam Narasi Seni Modern Vol 33 No 3 (2023): Resiliensi Budaya sebagai Ketahanan dalam Menjaga Tradisi hingga Ekonomi Kreatif Vol 33 No 2 (2023): Ideologi, Identitas, dan Kontekstualitas Seni Budaya Media Vol 33 No 1 (2023): Nilai-Nilai Seni Indonesia: Rekonstruksi, Implementasi, dan Inovasi Vol 32 No 4 (2022): Keragaman Budaya, Kajian Seni, dan Media Vol 32 No 3 (2022): Komodifikasi dan Komoditas Seni Budaya di Era industri Kreatif Vol 32 No 2 (2022): Ragam Fenomena Budaya dan Konsep Seni Vol 32 No 1 (2022): Varian Model Proses Kreatif dalam Cipta Karya Seni Vol 31 No 4 (2021): Implementasi Revitalisasi Identitas Seni Tradisi Vol 31 No 3 (2021): Budaya Ritual, Tradisi, dan Kreativitas Vol 31 No 2 (2021): Estetika Dalam Keberagaman Fungsi, Makna, dan Nilai Seni Vol 31 No 1 (2021): Eksistensi Seni Budaya di Masa Pandemi Vol 30 No 4 (2020): Kearifan Lokal dalam Metode, Model dan Inovasi Seni Vol 30 No 3 (2020): Pewarisan Seni Budaya: Konsepsi dan Ekspresi Vol 30 No 2 (2020): Identitas Sosial Budaya dan Ekonomi Kreatif Vol 30 No 1 (2020): Polisemi dalam Interpretasi Tradisi Kreatif Vol 29 No 4 (2019): Keragaman Seni dan Inovasi Estetik Vol 29 No 3 (2019): Transformasi Bentuk dan Nilai dalam Seni Budaya Tradisi Vol 29 No 2 (2019): Konstruksi Identitas Budaya dalam Seni dan Sastra Vol 29 No 1 (2019): Pegeseran Estetik Dalam Seni Budaya Tradisi Masa Kini Vol 28 No 4 (2018): Dinamika Seni Tradisi dan Modern: Kontinuitas dan Perubahan Vol 28 No 3 (2018): Identitas Kelokalan dalam Keragaman Seni Budaya Nusantara Vol 28 No 2 (2018): Dinamika Keilmuan Seni Budaya dalam Inovasi Bentuk dan Fungsi Vol 28 No 1 (2018): Kontestasi Tradisi: Seni dalam Visualisasi Estetik, Naskah, dan Pertunjukan Vol 27 No 4 (2017): Comparison and Development in Visual Arts, Performing Arts, and Education in Con Vol 27 No 3 (2017): Education, Creation, and Cultural Expression in Art Vol 27 No 2 (2017): The Revitalization of Tradition, Ritual and Tourism Arts Vol 27 No 1 (2017): Pergeseran Dimensi Estetik dalam Teknik, Pragmatik, Filsafat, dan Imagi Vol 26 No 4 (2016): Orientalisme & Oksidentalisme Sebagai Relasi, Dominasi, dan Batasan dalam Esteti Vol 26 No 3 (2016): Visualisasi Nilai, Konsep, Narasi, Reputasi Seni Rupa dan Seni Pertunjukan Vol 26 No 2 (2016): Semiotika, Estetika, dan Kreativitas Visual Budaya Vol 26 No 1 (2016): Nilai dan Identitas Seni Tradisi dalam Penguatan Budaya Bangsa Vol 25 No 4 (2015): Representasi, Transformasi, Identitas dan Tanda Dalam Karya Seni Vol 25 No 3 (2015): Ekspresi, Makna dan Fungsi Seni Vol 25 No 2 (2015): Pendidikan, Metode, dan Aplikasi Seni Vol 25 No 1 (2015): Kontribusi Seni Bagi Masyarakat Vol 24 No 4 (2014): Dinamika Seni Tari, Rupa dan Desain Vol 24 No 3 (2014): Identitas dalam Bingkai Seni Vol 24 No 2 (2014): Modifikasi, Rekonstruksi, Revitalisasi, dan Visualisasi Seni Vol 24 No 1 (2014): Fenomena dan Estetika Seni Vol 23 No 4 (2013): Membaca Tradisi Kreatif, Menelisik Ruang Transendental Vol 23 No 3 (2013): Sejarah, Konseptualisasi, dan Praksis Tradisi Kreatif Seni Vol 23 No 2 (2013): Eksplorasi Gagasan, Identitas, dam Keberdayaan Seni Vol 23 No 1 (2013): Strategi dan Transformasi Tradisi Kreatif: Pembacaan, Pemaknaan, dan Pembelajara Vol 22 No 4 (2012): Dimensi Sejarah, Transformasi, dan Diseminasi Seni Vol 22 No 3 (2012): Manifestasi Konsep, Estetika, dan Makna Seni dalam Keberbagaian Ekspresi Vol 22 No 2 (2012): Signifikasi Makna Seni Dalam Berbagai Dimensi Vol 22 No 1 (2012): Menggali KEkayaan Bentuk dan Makna Seni Vol 21 No 3 (2011): Narasi Metaforik. Strategi, dan Elanvital Vol 21 No 2 (2011): Simbol, Dokumentasi, dan Pengaruh Eksternal Seni Vol 21 No 1 (2011): Seni, Lokalitas, Vitalitas, dan Pemaknaan Vol 18 No 1 (2008): Komunikasi, Makna Tekstual dan Kontekstual dalam Seni Pertunjukan Vol 15 No 36 (2005): JURNAL PANGGUNG: JURNAL SENI STSI BANDUNG Vol 1 No 31 (2004): Aksi Parsons Dalam Bajidor: Sistem Mata Pencaharian Komunitas Seni Tradisional J More Issue