cover
Contact Name
Abdul Rahman
Contact Email
alliri@unm.ac.id
Phone
+6282394977366
Journal Mail Official
alliri@unm.ac.id
Editorial Address
Kampus Gunungsari Baru Jl. A.P. Pettarani Makassar Prodi Pendidikan Antropologi Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum Universitas Negeri Makassar.
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
ALLIRI: Journal of Anthropology
ISSN : 26849925     EISSN : 26849925     DOI : https://doi.org/10.26858
Core Subject : Humanities, Social,
ALLIRI: Journal of Anthropology providing a platform that welcomes and acknowledges high quality empirical original research papers about the results of ethnographic/qualitative research on certain topics and is related to ethnic/social groups in Southeast Asia, particularly in Indonesia; This article is a detailed discussion of applied and collaborative research with strong involvement between the author and the subject of collaborators in implementing intervention programs or other development initiatives that emphasize social, political and cultural issues; A theoretical writing that outlines the social and cultural theories related to the theoretical discourse of anthropology; Finally, the article is a critical review of anthropological references and other ethnographic books that must be published in at least the last 3 years. Published by Prodi Pendidikan Antropologi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar.
Articles 108 Documents
Alokasi Waktu Orang Tua Tunggal Perempuan di Kecamatan Maritengngae Kabupaten Sidrap Dyan Paramitha Darmayanti
ALLIRI Journal of Anthropology Vol 5, No 1 (2023): Volume 5 No.1 Juni 2023
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKJumlah orang tua tunggal perempuan meningkat dari tahun ke tahun. Seorang perempuan yang menjadi orang tua tunggal tidak hanya mengurusi kehidupan pribadinya tetapi juga mengurusi nafkah keluarganya, sehingga dapat terjadi konflik peran ketika salah satu peran dilakukan dengan baik tetapi peran yang lain terbengkalai akibat peran yang lain. Oleh karena itu memerlukan alokasi waktu yang seimbang karena keduanya membutuhkan waktu, tenaga dan juga perhatian.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui alokasi waktu perempuan yang menjadi orang tua tunggal di Kecamatan Maritengngae Kabupaten Sidrap di ranah publik dan ranah domestik. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini metode penelitian kualitatif deskriptif. Adapun lokasi dalam penelitian ini bertempat di Kecamatan Maritengngae Kabupaten Sidrap dengan 7 orang informan dengan syarat yaitu perempuan yang merupakan orang tua tunggal kurang lebih selama lima tahun dengan tidak hanya bekerja dalam ranah domestik tetapi juga dalam ranah publik dengan menggunakan teknik pengumpulan data adalah pengamatan,wawancara mendalam dan dokumentasi serta dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan salah satu dari tiga triangulasi uji keabsahan data, yaitu triangulasi sumber.Hasil penelitian ini adalah  perempuan yang menjadi orang tua tunggal akan berusaha mengalokasikan waktu mereka dengan seimbang dengan cara melakukan pekerjaan pada ranah domestiknya terlebih dahulu kemudian mengerjakan pekerjaan ranah publiknya dan kembali melakukan ranah domestiknya setelah menyelesaikan ranah publiknya Kata Kunci: Alokasi Waktu, Orang Tua Tunggal Perempuan, Ranah Publik, Ranah Domestik
HAJI DAN REPOSISI PADA PEREMPUAN BUGIS: UPAYA PENINGKATAN STATUS SOSIAL PADA MASYARAKAT DI KELURAHAN BALIENG TOA KECAMATAN SIBULUE KABUPATEN BONE Jumiati Ilham; Andi Ima Kesuma
ALLIRI Journal of Anthropology Vol 6, No 1 (2024): Volume 6 No.1 Juni 2024
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1. Bagaimana pemaknaan mengenai Haji di Kelurahan Balieng Toa Kecamatan Sibulue Kabupaten Bone; 2. Bagaimana haji dapat memengaruhi status sosial masyarakat Kelurahan Balieng Toa Kecamatan Sibulue Kabupaten Bone; 3. Bagaimana bentuk reposisi yang terjadi pada masyarakat yang telah melakukan haji dalam lingkungan masyarakat Kelurahan Balieng Toa Kecamatan Sibulue Kabupaten Bone. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:observasi,wawancara, dan dokumentasi. Adapun data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan deskriptif kualitatif melalui tiga tahapan yakni: redukasi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menujukkan bahwa: 1). Hanya memiliki tiga makna yaitu: a. Makna Religius; b. Makna sosial; dan c. Makna Ekonomi; 2) Status sosial haji bagi masyarakat keluarahan Balieng toa tersebut, dengan adanya status haji maka masyarakat yang telah menunaikan ibadah haji tersebut memiliki peran yang harus di jalankan, yaitu harus dapat menjadi panutan yang baik dalam masyarakatnya; 3) perubahan perilaku yang signifikan terdapat dalam aspek keagamaan setelah para jamaah menunaikan ibadah haji, dimana perubahan tersebut cenderung mengarah ke arah yang positif, ada yang mengalami perubahan dari yang sebelumnya baik menjadi lebih baik, hal ini dikarenakan pengalaman yang mereka alami selama berada di tanah suci yang menjadikan mereka sadar akan pentingnya memiliki jiwa sosial terhadap sesama.  
SISTEM PENGETAHUAN MASYARAKAT PETANI KELURAHAN BONTONOMPO KECAMATAN BONTONOMPO KEBUPATEN GOWA TENTANG PEMANFAATAN PERSAWAHAN PASCA PANEN Nur Indah Sari; Nurlela . ,; Dimas Ario Sumilih
ALLIRI Journal of Anthropology Vol 3, No 2 (2021): Desember
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Sistem pengetahuan masyarakat dalam memilih jenis tanaman pasca panen padi dan cara perawatannya (2) Nilai ekonomi dari jenis tanaman yang ditanam pasca panen. Adapun hasil dari penelitian ini bahwa: (1) pengetahuan yang dimiliki oleh petani dalam memilih jenis tanaman didapat dari penyuluh pertanian yang bertugas dari badan pelaksana penyuluhan pertanian kabupaten atau kota yang diperbantukan untuk memberikan pengarahan, pembinaan, dan penyuluhan di bidang pertanian. Pengetahuan yang dimiliki yaitu dengan Cara menentukan hari-hari baik, memilih jenis benih unggul, serta melihat tanda-tanda alam seperti ketika musim hujan para petani lebih memilih jenis tanaman padi untuk ditanam tetapi ketika musim kemarau tiba para petani lebih memilih jenis tanaman palawija untuk ditanam. Adapun pengetahuan petani dalam cara perawatan tanaman yang dipilih ditanam yaitu degan melakukan penyiraman, penyiangan, penyulaman, dan pengendalian hama dan penyakit yang menyerang tanaman yang ditanam. (2) nilai ekonomi dari jenis tanaman yang dipilih ditanam pasca penen padi yaitu memiliki nilai ekonomi yang strategis dan potensi pengembangannya cukup besar karena memiliki kelebihan terutama tahan kekeringan dan tanaman tersebut dinilai berguna untuk menjaga kesuburan tanah dengan menstabilkan pH atau keasaman tanah, dapat ditanam dilahan yang tidak terpakai, dan juga hasil jualnya lebih banyak dari pada tanaman padi Kata Kunci: Sistem pengetahuan, Masyarakat petani, nilai ekonomi
PENGELOLAAN KAWASAN PESISIR DAN LAUT DI DESA TONGKE-TONGKE KECAMATAN SINJAI TIMUR KABUPATEN SINJAI Irsa Ayu Veronika; Muh Rizal S
ALLIRI Journal of Anthropology Vol 4, No 2 (2022): Volume 4 No.2 Desember 2022
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Upaya yang dilakukan oleh pemerintah dalam mengelola kawasan pesisir dan laut di Desa Tongke-tongke Kecamatan Sinjai Timur Kabupaten Sinjai; (2) Relasi antara pemerintah dan masyarakat dalam pengelolaan kawasan pesisir dan laut di Desa Tongke-Tongke Kecamatan Sintai Timur Kabupaten Sinjai. (3) Dampak pengelolaan kawasan pesisir dan laut terhadap kesejahteraan masyarakat pesisir di Desa Tongke-tongke Kecamatan Sinjai Timur Kabupaten Sinjai. Dalam penelitian ini digunakan jenis penelitian kualitatif yang dianalisa dan dituliskan secara deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi dengan melibatkan individu sebanyak 14 (empat belas) orang informan. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Upaya pemerintah dalam pengelolaan kawasan pesisir dan laut pada umumnya masih memiliki kesadaran publik yang masih rendah. Pemerintah baik di tingkat pusat maupun di tingkat lokal, kurang banyak menyadari wewenang dan tanggung jawab mereka dalam pengelolaan pesisir dan laut; (2) Relasi antara pemerintah dan masyarakat dalam pengelolaan kawasan pesisir dan laut terdapat hubungan yang kurang signifikan dan berpengaruh terhadap pengelolaan kawasan pesisir dan laut; (3) Dampak pengelolaan kawasan pesisir dan laut terhadap kesejahteraan masyarakat pesisir masih rendah karena kurangnya upaya pemerintah dalam pengelolaan kawasan pesisir, terutama terkait belum adanya sanksi yang tegas terhadap pihak- pihak yang mencemari lingkungan dalam hal ini tambang pasir yang terus beroperasi tanpa adanya surat izin dan tidak stabilnya harga pasar perikanan serta kurangnya tingkat pendidikan sehingga kesejahteraan masyarakat pesisir tergolong rendah.   
PERSPEKTIF MODAL SOSIAL BUDAYA DALAM PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN Ernawati S Kaseng
ALLIRI Journal of Anthropology Vol 5, No 1 (2023): Volume 5 No.1 Juni 2023
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakMasih tingginya ketimpangan sosial dan kemiskinan dan masih lebarnya kesenjangan sosial ekonomi masyarakat, serta perlunya penanganan secara optimal melalui kebijakan pembangunan. Untuk itu, tujuan artikel kajian ini untuk menggambarkan perspektif modal sosial budaya dalam pembangunan berkelanjutan. Artikel ini menggunakan metode studi literatur. Sumber  dan  metode  pengumpulan  data, yakni dengan  mengambil  data  di  pustaka,  kemudian membaca,  mencatat,  dan  mengolahnya.  Analisis hasil  kajian relevan selanjutnya  dikompilasi kemudian dianalisis, dan ditarik  kesimpulan. Kajian artikel ini menunjukkan modal sosial budaya memiliki peran yang penting dalam mencapai pembangunan berkelanjutan yang bersifat inklusif. Modal sosial budaya yang positif dapat memfasilitasi partisipasi aktif masyarakat dalam pembangunan. Dengan adanya norma-norma yang mendukung partisipasi, saling percaya, dan kerjasama, masyarakat cenderung lebih terlibat dalam pengambilan keputusan, implementasi kebijakan, dan evaluasi pembangunan. Modal sosial budaya dapat membantu mengatasi ketidaksetaraan, konflik sosial, dan kendala-kendala yang menghambat pembangunan yang inklusif. Melalui penguatan pendidikan inklusif, komunikasi yang terbuka, keadilan sosial, kepemimpinan inklusif, dan penghormatan terhadap konteks budaya, masyarakat dapat berperan aktif dalam pembangunan dan membangun modal sosial budaya yang mendukung keberlanjutan dan inklusivitas. Modal sosial budaya dapat pula menjadi kendala jika nilai-nilai atau praktik-praktik yang ada tidak sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan.  
CAKRAWALA PARADIGMA : TRANSFORMASI KEBUDAYAAN DARI MODERNISME HINGGA POSTMODERNISME Rahmat Zulfikar Hamid; Dimas Aryo Sumili
ALLIRI Journal of Anthropology Vol 5, No 2 (2023): Volume 5 No.2 Desember 2023
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKKebudayaan merujuk pada inti atau substansi yang melekat dalam suatu kebudayaan. Ini mencakup nilai-nilai, norma, kepercayaan, tradisi, pengetahuan, simbol, dan praktik yang melekat dalam suatu kelompok masyarakat. Esensi kebudayaan mencerminkan identitas dan karakteristik unik suatu kelompok masyarakat, dan menjadi landasan bagi interaksi sosial, pola pikir, dan perilaku dalam kehidupan sehari-hari.Transformasi kebudayaan dari modernisme hingga postmodernisme adalah perjalanan panjang yang melibatkan pergeseran signifikan dalam pemahaman dan pengalaman manusia terhadap dunia di sekitarnya. Modernisme, sebagai gerakan intelektual dan budaya yang berkembang pada abad ke-20, menekankan pada rasionalitas, ilmu pengetahuan, dan kemajuan teknologi. Namun, perkembangan ini juga menghasilkan kritik terhadap homogenitas, alienasi, dan dominasi dalam masyarakat.Dalam era postmodernisme, terjadi penolakan terhadap keyakinan absolut dan narasi tunggal yang menguasai modernisme. Postmodernisme menekankan pada pluralitas, fragmentasi, dan pengakuan akan perbedaan serta kompleksitas dalam budaya dan identitas manusia. Transformasi ini mengubah cara kita memahami seni, sastra, arsitektur, dan bahkan cara kita berinteraksi dengan teknologi dan media. Dalam proses transformasi ini, munculnya gagasan-gagasan baru, seperti dekonstruksi, identitas hibrida, dan simulasi, telah mengguncang fondasi pemikiran tradisional dan mengundang refleksi kritis terhadap paradigma yang ada. Perubahan ini juga memicu perdebatan tentang makna kebenaran, otoritas, dan nilai-nilai dalam kehidupan kita sehari-hari.Melalui pemahaman yang lebih dalam tentang transformasi kebudayaan dari modernisme hingga postmodernisme, diharapkan kita dapat mengapresiasi keragaman, kompleksitas, dan kontradiksi dalam kehidupan kontemporer. 
PERSEPSI MASYARAKAT LOKAL TERHADAP KESENIAN SAYYANG PATTU’DU PADA BUDAYA MANDAR (STUDI DESKRIPTIF DI KECAMATAN TINAMBUNG KABUPATEN POLEWALI MANDAR PROVINSI SULAWESI BARAT) Dwi Arjulina, Arjulina, Arjulina,; Nurlela Nurlela Nurlela; Dimas Ario Sumilih
ALLIRI Journal of Anthropology Vol 3, No 2 (2021): Desember
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Bagaimana eksitensi sayyang pattu’du di masyarakat desa Karama Kecamatan Tinambung hingga saat ini, (2) untuk mengetahui bagaimana pandangan masyarakat lokal terhadap kesenian sayyang pattu’du di desa Karama Kecamatan Tinambung (3) Dan mendeskripsikan nilai-nilai yang terkandung dalam kesenian sayyang pattu’du di Desa Karama Kecamatan Tinambung. Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif yang dianalisa secara deskriptif, teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara dan dokumentasi dengan melibatkan 10 orang informan. Berdasarkan hasil lapangan menunjukkan bahwa (1) Eksistensi sayyang pattu’du pada dasarnya di bulan maulid nabi tetapi seiring perkembangan zaman tidak lagi diperuntukkan untuk bulan maulid melainkan sudah menjadi ivent tahunan atau festival budaya dan penyambutan bagi masyarakat luar yang datang ditanah Mandar (turis) serta acara perkwinan. (2) Pandangan masyarakat lokal terhadap kesenian sayyang pattu’du ini mengatakan bahwa tradisi sayyang pattu’du ini akan tetap ada dan tetap dilestarikan sampai kapan pun baik pemerintahan maupun masyarakat meyakini bahwa sayyang pattu’du ini akan terus ada karena sudah menjadi sebuah tradisi leluhur yang harus dilestarikan karena pemerintah sudah mendukung dan memberikan ruang pelaksa terhadap tradisi kesenian sayyang pattu’du ini. (3) Adapun beberapa nilai yang terkandung dari tradisi sayyang pattu’du ini diantaranya nilai gotong royong yang dimaksud adalah sebagai sarana berkumpulnya seluruh warga, seluruh keluarga yang masing-masing terlibat ketika acara sayyang pattu’du dilaksanakan, sedangkan nilai religius ialah  penyampaian syair islam dan juga pesan-pesan agama dari budaya tradisi sayyang pattu’du sehingga kesan yang ditinggalkan lebih lama. Nilai pendidikan yang terkandung ialah mendidik dan memotivasi anak agar lebih giat belajar dalam menyelesaikan khatam al-quran, dan nilai sosial yang terkandung ialah menghibur mayarakat dengan cara keliling kampung serta di tonton seluruh masyarakat.
PERAN KOMUNITAS LOKAL DALAM MENDUKUNG KEMAJUAN PENDIDIKAN ANAK Supriadi Torro .
ALLIRI Journal of Anthropology Vol 4, No 1 (2022): Volume 4 No.1 Juni 2022
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKStudi ini dimaksudkan untuk mengetahui: (1) profil  partisipasi pendidikan  anak  di Kabupaten Maros (2) peran komunitas  dalam menkung kemajuan  anak  bersekolah di  Kabupaten Maros. (3) faktor yang mempengaruhi komunitas lokal dalam mndukungdan menghambat  kemajuan pendidikan anak di Kabupaten Maros. Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan cases study yang dilakukan melalui teknik pengambilan sample bertujuan . Data dikumpulkan melalui  wawancara, dokumentasi dan focus group discussion  Data dianalisis dengan teknik analisis data kualitatif melalui tiga tahap yaitu kondensasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menggambarkan bahwa (1) profil partisipasi Pendidikan anak  di Laiya Kabupaten Maros adalah  angka partisipasi murni pada jejnjang sekolah dasar danmadrasah meningkat tiga tahun terakhir yakni tahun 2019 sebesar 95,4, tahun 2020 naik sedikit 97,5 dan tahun 2021 menjadi 98,0 %. Kejadian yng sama juga terlihat pada jenjang sekolah mengengah pertama  mengalami peningkatan pada angka partisipasi kasar  yaitu; tahun 2019 sebesar 102 ,2%, tahun 2020 naik menjadi 102,4 %  dan tahun 20211 menjadi 103 %. (2) peran  komunitas dalam mendukung kemajuan pendidikan   anak  bersekolah di  Kabupaten Maros.yaitu: (a) Membuat kelas alternative yang tidak formal. (b) berpartisipasi di sekolah  dengan menyumpang pikiran dan tenaga untuk mengajar. (c) Mengadakan rumah baca dalam bentuk perpustakaan sederhna (d) Mensosialisasikan  pemahaman pentingnya pendidikan melalui kunjung rumah, brosur dan foster. (3) Faktor yang mempengaruhi komunitas local  dalam mendukung kemajuan pendidikan anak di  Kabupaten Maros yaitu: (a) faktor pendorong meliputi jenis kegiatan pembinaan yang menarik, dan hubungan antara pendidik dan peserta didik yang baik. (b) faktor penghambat yang terdiri dari faktor internal meliputi adanya anggota yang kurang bekerja secara kolektif, ad anya anggota yang kurang menindaklanjuti hasil evaluasi, adanya anggota yang kurang disiplin waktu saat berkegiatan, serta faktor eksternal meliputi kendala dari segi akses di lokasi binaan, kondisi murid yang kurang mendukung dalam mengikuti pembinaan, serta kegiatan akademik maupun nonakademik dari relawan. 
ETOS KERJA ETNIS TIONGHOA DI KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR Yuyun Yulistiawati .; Supriadi Torro .
ALLIRI Journal of Anthropology Vol 4, No 2 (2022): Volume 4 No.2 Desember 2022
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Etos kerja etnis Tionghoa di Kaupaten Kepulauan Selayar. (2) Proses asimilasi yang terjadi antara etnis Tionghoa dan masyarakat Pribumi. (3) Dampak proses asimilasi. Untuk mencapai tujuan tersebut maka peneliti menggunakan teknik pengumpulan data dengan menggunakan metode observasi,wawancara, dan dokumentasi. Data yang telah diperoleh dari hasil penelitian diolah dengan menggunakan analisis kualitatif untuk mengetahui Etos Kerja Etnis Tionghoa di Kabupaten Kepulauan Selayar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Etos kerja yang dimiliki etnis Tionghoa di Kabupaten Kepulauan Selayar adalah bekerja keras,disiplin,jujur,hidup hemat,memlihara relasi, keterlibatan keluarga sejak dini, dan berorientasi terhadap masa depan.(2) Proses asimilasi yang terjadi karena adanya  perkawinan antar etnik dan berlangsung secara damai karena adanya rasa toleransi yang tinggi.(3) Dampak yang ditimbulkan terbagi menjadi dampak positif dan dampak negatif yaitu dampak negatif : (1) mengalami pergeseran budaya,(2) terjadi pembauran tradisi dan budaya hingga menghilangnya budaya khas suatu etnis,(3) hilangnya identitas suatu etnis. Dampak  positif yaitu :(1)  meningkatnya  sikap  toleransi dan rasa saling menghargai.  
PERKAWINAN POLIGAMI PADA MASYARAKAT DESA PANCIRO, KECAMATAN BAJENG, KABUPATEN GOWA Nurul Hasanah Syam; Najamuddin .
ALLIRI Journal of Anthropology Vol 5, No 2 (2023): Volume 5 No.2 Desember 2023
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk 1) Mengungkap: faktor yang melatarbelakangi terjadinya poligami pada masyarakat Desa Panciro, Kecamatan Bajeng, Kabupaten Gowa. 2) Mengetahui nilai-nilai budaya  masyarakat di Desa Panciro dengan adanya fenomena poligami. 3) Melihat bagaimana hubungan sosial antara pelaku poligami terhadap masyarakat dan dampak dari perkawinan poligami yang dijalani. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) Pelaku poligami di Desa Panciro memiliki berbagai alasan di antaranya alasan syariat islam, keturunan, ketidakpuasaan dan perjodohan 2) Nilai-nilai budaya masyarakat yang terkait dengan poligami di Desa Panciro adalah nilai siri’ na pacce 3) Hubungan sosial yang terjalin antara pelaku poligami dengan masyarakat masih berjalan dengan baik dan Poligami pada masyarakat berdampak pada pola pikir dan mental masyarakat khususnya bagi perempuan dan remaja perempuan.  

Page 4 of 11 | Total Record : 108