cover
Contact Name
Resti Nurmala Dewi
Contact Email
restinurmaladewi@gmail.com
Phone
+6281336684567
Journal Mail Official
jurnalperikanan@unram.ac.id
Editorial Address
Redaksi Jurnal Perikanan Universitas Mataram Program Studi Budidaya Perairan Jl. Pendidikan No. 37 Mataram, 83125
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
Jurnal Perikanan
Published by Universitas Mataram
ISSN : 23026049     EISSN : 26570629     DOI : 10.29303/jp.v14i3.925
Core Subject : Agriculture,
Jurnal ini memuat artikel yang berhubungan dengan hasil penelitian di bidang perikanan dan ilmu kelautan yang meliputi 1. teknologi penyediaan pakan buatan 2. rekayasa akuakultur 3. teknologi pembenihan dan pembesaran ikan 4. rekayasa genetik 5. teknologi pengendalian hama dan penyakit ikan 6. teknologi budidaya pakan alami 7. manajemen sumberdaya perairan 8. teknologi hasil perikanan 9. teknologi perikanan tangkap 10. ilmu dan teknologi kelautan 11. agribisnis perikanan
Articles 32 Documents
Search results for , issue "Vol 13 No 4 (2023): JURNAL PERIKANAN" : 32 Documents clear
PEMANFAATAN LARUTAN BUAH PARE (Momordica charantia) UNTUK MASKULINISASI IKAN GUPPY (Poecilia reticulata) DENGAN DOSIS YANG BERBEDA Fatoni Azrar yakkub; Muhammad Marzuki; Bagus Dwi Hari Setyono
Jurnal Perikanan Unram Vol 13 No 4 (2023): JURNAL PERIKANAN
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jp.v13i4.506

Abstract

ABSTRACT Ikan guppy (Poecilia reticulata) adalah ikan hias air tawar yang banyak diminati karena memiliki nilai ekonomi tinggi serta mudah dibudidayakan. Ikan guppy jantan memiliki bentuk, ciri khas ekor, serta warna yang lebih menarik dibandingkan ikan guppy betina. Permasalahan yang sering dihadapi pada pemijahan ikan guppy adalah persentase benih ikan guppy jantan yang dihasilkan lebih rendah dibandingkan benih ikan guppy betina. Maskulinisasi adalah upaya pengarahan kelamin larva atau benih untuk meningkatkan persentase benih ikan guppy jantan. Buah pare (Momordica charantia) merupakan bahan alami mengandung senyawa alkaloid, steroid, saponin dan flavonoid yang berpotensi mendukung proses maskulinisasi ikan guppy. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perendaman larutan buah pare dengan dosis yang berbeda terhadap persentase jenis kelamin ikan guppy. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan serta 3 ulangan yaitu tanpa pemberian larutan buah pare (P0), pemberian larutan buah pare dosis 5 ml/l (P1), dosis 10 ml/l (P2), dan dosis 15 ml/l (P3). Perendaman dilakukan pada larva ikan guppy selama 12 jam, sedangkan lama pemeliharaan ikan guppy paska perendaman adalah 45 hari. Hasil yang didapatkan pada penelitian ini yaitu persentase kelamin jantan ikan guppy terbaik diperoleh pada perlakuan pemberian larutan buah pare dosis 5 ml/l (P1) dengan nilai 66%, namun hasil tersebut tidak berbeda nyata dengan P2 (63%) dan P3 (59%). Tingkat kelangsungan hidup paska perendaman untuk seluruh perlakuan adalah 100%, sedangkan tingkat kelangsungan hidup terbaik paska pemeliharaan diperoleh P0 dengan nilai 93%, namun hasil tersebut tidak berbeda nyata dengan P1 (93%), dan P2 (84%). Kesimpulan penelitian ini adalah perendaman larva dengan larutan buah pare dosis 5 ml/l menghasilkan persentase ikan guppy jenis kelamin jantan yang lebih tinggi sebesar 66% dibandingkan tanpa perendaman larutan buah pare yaitu 43%.
POTENSI EKSTRAK DAN SKRINING FITOKIMIA Caulerpa sp. SEBAGAI ANTIBAKTERI Vibrio parahaemolyticus DARI PERAIRAN SOCAH, BANGKALAN-MADURA Fina Rohmatika; Eka Nurrahema Ning Asih; Yuniar Mardiyanti; Siti Nihayatun Ni’amah
Jurnal Perikanan Unram Vol 13 No 4 (2023): JURNAL PERIKANAN
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jp.v13i4.557

Abstract

Prevelensi penyakit vibriosis yang menjadi penyebab kegagalan produksi budidaya udang vannamei pada dekade ini disebabkan oleh infeksi bakteri patogen Vibrio parahaemolyticus. Fenomena ini membutuhkan alternatif solusi untuk mengurangi resiko kegagalan panen salah satunya dengan menyediakan herbal kaya senyawa fitokimia berbahan sumberdaya hayati laut sebagai anti bakteri Vibrio parahaemolyticus misalnya anggur laut (Caulerpa sp.). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui senyawa bioaktif yang terdapat dalam ekstrak Caulerpa sp. dan potensi aktivitas antibakteri ekstrak Caulerpa sp. terhadap bakteri Vibrio parahaemolyticus. Pengujian aktivitas antibakteri dilakukan menggunakan metode difusi cakram dengan media Zobell Agar 2216E. Pengukuran zona hambat menggunakan jangka sorong dengan 3 waktu pengukuran (3x24 jam). Konsentrasi ekstrak Caulerpa sp. yang digunakan yaitu 10.000 ppm, 20.000 ppm, 40.000 ppm, 80.000 ppm, kontrol positif (kloramfenikol), kontrol negatif (aquades) dan kontrol tanpa perlakuan. Hasil uji fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak Caulerpa sp. mengandung senyawa alkaloid, triterpenoid, dan saponin. Aktivitas antibakteri menunjukkan terdapat perbedaan nyata pengaruh konsentrasi ekstrak Caulerpa sp. terhadap Vibrio parahaemolyticus (Sig<0,05). Zona hambat tertinggi terdapat pada konsentrasi 80.000 ppm (kategori sedang) pada waktu pengamatan 24 jam (diameter zona hambat 4,22 mm ±0,22 mm).
DETERMINASI STATUS MUTU AIR DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) SERAYU MENUJU PENGELOLAAN DAS BERKELANJUTAN Sinda Dewi Lestari; Nova Ambar Sukma Wardhono; Nabela Fikriyya; Mohamad Rofiq Ulinuha; Nuning Vita HIDAYATI
Jurnal Perikanan Unram Vol 13 No 4 (2023): JURNAL PERIKANAN
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jp.v13i4.629

Abstract

Daerah Aliran Sungai (DAS) Serayu sebagian besar telah mengalami kerusakan dan pencemaran lingkungan yang mengakibatkan menurunnya kualitas air. Masalah utama di DAS Serayu diakibatkan oleh aktivitas masyarakat, industri, dan pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi dan status mutu DAS Serayu berdasarkan parameter fisika-kimia perairan menggunakan metode Storet. Pengambilan sampel air dilakukan pada 18 stasiun dengan teknik purposive random sampling, kemudian dianalisis secara eksitu. Hasil menunjukkan bahwa status mutu DAS Serayu termasuk dalam kategori kelas C atau tercemar sedang dengan nilai -18. Nilai parameter COD, DO, dan fosfat terpantau tidak sesuai standar peruntukan yang telah ditetapkan. Sebagian besar DO kurang memenuhi standar, dimana nilai terendah berada pada stasiun 3 dengan nilai sebesar 0,58 mg/L. Nilai tertinggi COD sebesar 129,2 mg/L terdapat pada stasiun 8; dan nilai fosfat tertinggi berada pada stasiun 4 sebesar 0,58 mg/L. Berdasarkan hasil penelitian, kondisi DAS Serayu perlu dimonitor secara berkala. Selain itu, perlu adanya upaya pengendalian atau strategi dalam pengelolaan DAS Serayu dengan mengikutsertakan keterlibatan semua pihak, termasuk komunitas masyarakat lokal.
STUDI KANDUNGAN DAN SEBARAN NUTRIEN PADA PERAIRAN TELUK SWAGE, LOMBOK TIMUR Donna Ayu Maylanda; Paryono Paryono; Ibadur Rahman
Jurnal Perikanan Unram Vol 13 No 4 (2023): JURNAL PERIKANAN
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jp.v13i4.634

Abstract

Nutrition is a very important element in supporting the process of growth and development of marine organisms. The main source of natural phosphate and nitrate comes from the waters themselves through the process decomposition, the remains of dead organisms, wastedomestic, agricultural, animal husbandry, and feed residues which will be decomposed by bacteria so that they become nutrients. This research was conducted from September 2022 to July 2023 with 15 sampling points. The purpose of this study was to determine the nutrient content (ammonia, nitrate, and phosphate) and their distribution patterns in the waters of Swage Bay, East Lombok. The method of collecting data on samples and water quality directly and then the water samples were analyzed at the Marine Science Oceanography Laboratory, Mataram University. The water samples that have been described are then made a distribution pattern using the ArcGIS application with the IDW method. The content of nitrate concentrations in Swage Bay waters ranges from 0.172 – 1.624 mg/l, phosphate around 1.31 – 3.12 mg/l, and ammonia around 0.256 – 2.8 mg/l which exceeds the seawater quality standards set by Government Regulation No. 22 of 2021 and distribution pattern of nutrients nitrate, phosphate, and ammonia is quite varied. Factors that influence the distribution pattern are temperature, pH, DO, in the waters of Swage Bay, East Lombok.
PENGARUH SALINITAS BERBEDA TERHADAP DAYA TETAS KISTA Artemia sp. Wijianto Wijianto; Linayati Linayati; Tri Yusufi Mardiana; Benny Diah Madusari
Jurnal Perikanan Unram Vol 13 No 4 (2023): JURNAL PERIKANAN
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jp.v13i4.636

Abstract

Artemia sebagai salah satu pakan alami untuk biota akuatik keberadaannya sangat dibutuhkan untuk produksi akukultur. Saat ini artemia tersedia di pasar dalam bentuk kista, oleh sebab itu diperlukan pengetahuan dalam pross penetasan kista. Faktor yang paling berpengaruh dalam penetasan kista artemia yaitu kualitas air. Salah satu parameer kualitas air yang sangat berpengaruh dalam penetasan kista artemia yaitu salinitas. Tujuan penelitian ini adalah menentukan salinitas optimal untuk penetasan kista Artemia sp. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan rancangan percobaan yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuan terdiri atas A (25 ppt), B (30 ppt), C (35 ppt), dan D (40 ppt) dengan tiga ulangan pada masing-masing perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan B sebagai perlakuan terbaik berdasarkan Uji ANOVA dan Uji Duncan. Kualitas air media penetasan selama penelitian masih dalam kondisi optimal. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan perlakuan B (30 ppt) menunjukkan hasil terbaik untuk penetasan artemia dengan persentase daya tetas artemia sebesar 50,21±5,96%.
IDENTIFIKASI JENIS DAN KEPADATAN SAMPAH LAUT DI PANTAI MUTIARA INDAH DAN PELANGI KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA Antazilla Rindyani; Ristiana Eryati; Irwan Ramadhan Ritonga
Jurnal Perikanan Unram Vol 13 No 4 (2023): JURNAL PERIKANAN
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jp.v13i4.642

Abstract

Sampah laut merupakan salah satu permasalahan lingkungan di wilayah pesisir. Sampah laut di wilayah pesisir dapat mempengaruhi ekosistem pesisir dan menurunkan kualitas lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis dan jumlah, berat total, kepadatan, persentase makro, meso dan persentase subtransek pada faktor hidrooseanografi sampah makro dan meso di Pantai Mutiara Indah dan Pelangi Kabupaten Kutai Kartanegara. Metode pengambilan sampel sampah makro dan meso yang digunakan adalah metode purposive sampling dan random sampling. Pengambilan sampel sampah makro dilakukan dengan membuat garis transek sepanjang 100 meter sejajar garis pantai, dibagi menjadi 5 garis dengan ukuran subtransek 5 x 5 meter. Sedangkan transek sampah meso dibagi menjadi 25 kotak dengan subtransek berukuran 1 x 1 meter. Berdasarkan hasil analisis diketahui komposisi sampah makro dan meso adalah plastik, karet, logam, kaca dan kayu sebanyak 88 item (makro) dan 58 item (meso). Berat total sampah makro masing-masing sebesar 1,865 g/m2 dan meso 85 g/m2. Tidak terdapat pengaruh yang nyata (p>0,05) antara lokasi penelitian yang berbeda terhadap berat, jumlah, kepadatan dan persentase sampah laut di kawasan Pantai Mutiara Indah dan Pantai Pelangi. Persentase jenis sampah makro plastik tertinggi masing-masing terdapat di Mutiara Indah (94%) dan Pantai Pelangi (65%). Sampah Meso juga didominasi oleh jenis plastik yang masing-masing terdapat di Mutiara Indah (77%) dan Pantai Pelangi (98%). Nilai persentase sub-transek menunjukkan bahwa sebaran sampah makro dan meso mungkin dipengaruhi oleh arus laut, pasang surut, dan kemiringan pantai. Sumber utama sampah makro dan meso di pantai Mutiara Indah dan Pelangi berasal dari aktivitas pengunjung yang membuang sampah di sekitar pantai.
MODIFIKASI KITOSAN ASAP CAIR Cocos nucifera SEBAGAI PENGAWET ALAMI PANGAN (ANTIBAKTERI Staphylococcus aureus) Selly Ratna Sari; Maya Resta Kanya; Rani Ria Rizki; Guttifera Guttifera; Agung Riswandi
Jurnal Perikanan Unram Vol 13 No 4 (2023): JURNAL PERIKANAN
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jp.v13i4.645

Abstract

Pengawet menjadi salah satu bahan tambahan pangan yang semakin sering digunakan. Terlebih lagi dengan kemajuan teknologi produksi pangan. Pengawet alami sangat diperlukan untuk mengganti penggunaan formalin yang banyak beredar di masyarakat. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri kitosan kombinasi asap cair dari tempurung kelapa (C. nucifera) sebagai pengawet alami. Pengujian dengan bakteri Staphylococcus aureus. Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan yang diulang sebanyak tiga kali. Perlakuan penelitia yaitu A0 (1% Kitosan + 1% Asam Asetat + 1% Glukosa), A1 (1% Kitosan + 1% Asam Asetat + 1% Glukosa + 1% Asap Cair), A2 (1% Kitosan + 1% Asam Asetat + 1% Glukosa + 3% Asap Cair) dan A3 (1% Kitosan + 1% Asam Asetat + 1% Glukosa + 5% Asap Cair). Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil aktivitas antibakteri asap cair tempurung kelapa (Cocos nucifera) berpengaruh nyata terhadap aktivitas bakteri Staphylococcus aureus. Aktivitas antibakteri terjadi karea muatan positif antara kitosan glukosa menghasilkan ikatan muatan negatif. Muatan tersebut menyebabkan membrann sel pecah dan membentuk antibakteri. Konsentrasi aktivitas antibakteri dan antioksidan terbaik adalah perlakuan adalah perlakuan A3 (konsentrasi 1% kitosan + 1% glukosa + 3% asap cair tempurung kelapa) yang mendapat hasil yang optimal terhadap bakteri Staphylococcus aureus.
Penerimaan Konsumen Terhadap Kerupuk Komersil Berdasarkan Perbedaan bahan Baku dari UMKM di Kutai Kartanegara Ilmiani Rusdin; Seftylia Diachanty; Andi Noor Asikin
Jurnal Perikanan Unram Vol 13 No 4 (2023): JURNAL PERIKANAN
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jp.v13i4.651

Abstract

Potensi dari sektor perikanan di Kabupaten Kutai Kartanegara sangat melimpah beberap diantaranya yaitu ikan haruan, ikan pipih, ikan bandeng dan udang. Melihat potensi tersebut, banyak UMKM di Kutai Kartanegara yang memanfaatkan bahan baku yang ada untuk diolah menjadi kerupuk. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui penerimaan konsumen terhadap kerupuk komersil berdasarkan perbedaan bahan baku. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji Kruskal Wallis, jika perlakuan berpengaruh nyata dilanjutkan dengan uji Mann Whitney. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan bahan baku kerupuk menjadi salah satu faktor tingkat penerimaan konsumen terhadap kerupuk komersil yang dijadikan sebagai sampel. Berdasarkan hasil uji organoleptik, kerupuk yang paling disukai panelis yaitu sampel kerupuk dengan bahan baku udang. Parameter warna 5,40 (agak suka), aroma 5,80 (suka), rasa 6,06 (suka) dan teksur 5,60 (suka).
PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG KULIT MANGGIS (Garcinia mangostana) DALAM PAKAN UNTUK MENINGKATKAN KELANGSUNGAN HIDUP BENIH IKAN GURAMI (Osphronemus gouramy) UKURAN 3-4 CM pramono tedjo laksono; Sumaryam Sumaryam; Muhajir Muhajir
Jurnal Perikanan Unram Vol 13 No 4 (2023): JURNAL PERIKANAN
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jp.v13i4.652

Abstract

Gurami (Osphronemus gouramy) merupakan komoditas ikan air tawar yang memiliki nilai ekonomi tinggi dengan permasalahan tingkat kematian yang tinggi pada tahap larva dan benih hingga 50-70%. Upaya pencegahan pada sistem budidaya sedang diarahkan pada penggunaan imunostimulan dari bahan alami salah satunya kulit Manggis karena mengandung senyawa xantone yang cukup kuat sebagai antioksidan, antiproliferartif, dan antimicrobial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan jenis tepung kulit manggis (Garcinia mangostana) yang berbeda pada pakan terhadap kelangsungan hidup benih ikan gurami (Osphronemus gouramy) berukuran 3-4 cm selama 30 hari. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan 4 perlakuan yakni penambahan tepung kulit Manggis sebanyak 0, 5, 10 dan 15gr/kg pakan. Data yang diamati adalah kelangsungan hidup benih ikan gurami dengan parameter pendukung kualitas air meliputi suhu dan DO. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan perhitungan analisis varians (ANOVA) dengan membandingkan nilai signifikansi uji F tabel pada taraf 5%. Rata-rata nilai kelangsungan hidup benih ikan gurami (Osphronemus gouramy) pada perlakuan A sebesar 34%, perlakuan B sebesar 58%, perlakuan C sebesar 68%, dan terakhir perlakuan D sebesar 84%. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh pemberian tepung kulit manggis (Garcinia mangostana) dimana pada perlakuan D dengan dosis 15 gr/kg pakan dapat meningkatkan kelangsungan hidup benih ikan gurami (Osphronemus gouramy) sebesar 84%. Data parameter kualitas air diperoleh suhu berkisar antara 27,2-28,6°C dan kandungan oksigen terlarut (DO) yaitu 6,8-7,8 ppm. Saran untuk penelitian selanjutnya, yaitu menggunakan alternatif penambahan pakan alami yang berbeda dan ukuran benih ikan yang berbeda untuk menambah informasi bagi keberlanjutan budidaya.
EVALUASI KEGIATAN BUDIDAYA UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) SECARA INTENSIF DI PT. DEWI LAUT AQUACULTURE GARUT, JAWA BARAT Ardana Kurniaji; Irzal Effendi; Diana Putri Renitasari; Supryady Supryady; Yunarty Yunarty; Muhammad Iswan Awaluddin
Jurnal Perikanan Unram Vol 13 No 4 (2023): JURNAL PERIKANAN
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jp.v13i4.654

Abstract

PT. Dewi Laut Aquaculture (DLA) adalah salah satu perusahaan yang menjalankan produksi udang vaname menggunakan teknologi terbarukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi sistem produksi budidaya udang vaname di PT. DLA pada aspek ekologi, biologi, ekonomi dan sosiologi. Metode penelitian dilakukan dengan observasi kegiatan produksi dan wawancara pada karyawan perusahaan. Analisis data dikerjakan secara deskriptif dengan menggunakan referensi sebagai pembanding. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan budidaya udang vaname di PT. Dewi Laut Aquaculture telah dilaksanakan sesuai SNI 8008-2014 terutama pada persiapan wadah, pengelolaan air, lama pemeliharaan dan kondisi kualitas air. Secara ekologi, pengolahan kualitas air perlu diefektifkan dengan redesain IPAL, monitoring kualitas air berbasis website dan penambahan lahan hijau. Pada aspek biologi perlu optimasi padat tebar dan penerapan prinsip teknis sesuai BAP-GAA. Pada aspek ekonomi perlu menjaga kestabilan produktivitas > 6 siklus. Pada aspek sosiologi perlu optimasi waktu dan upah kerja, serta meningkatkan pelatihan karyawan dan membentuk sistem evaluasi kinerja.

Page 1 of 4 | Total Record : 32