cover
Contact Name
Resti Nurmala Dewi
Contact Email
restinurmaladewi@gmail.com
Phone
+6281336684567
Journal Mail Official
jurnalperikanan@unram.ac.id
Editorial Address
Redaksi Jurnal Perikanan Universitas Mataram Program Studi Budidaya Perairan Jl. Pendidikan No. 37 Mataram, 83125
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
Jurnal Perikanan
Published by Universitas Mataram
ISSN : 23026049     EISSN : 26570629     DOI : 10.29303/jp.v14i3.925
Core Subject : Agriculture,
Jurnal ini memuat artikel yang berhubungan dengan hasil penelitian di bidang perikanan dan ilmu kelautan yang meliputi 1. teknologi penyediaan pakan buatan 2. rekayasa akuakultur 3. teknologi pembenihan dan pembesaran ikan 4. rekayasa genetik 5. teknologi pengendalian hama dan penyakit ikan 6. teknologi budidaya pakan alami 7. manajemen sumberdaya perairan 8. teknologi hasil perikanan 9. teknologi perikanan tangkap 10. ilmu dan teknologi kelautan 11. agribisnis perikanan
Articles 32 Documents
Search results for , issue "Vol 13 No 4 (2023): JURNAL PERIKANAN" : 32 Documents clear
PENGARUH PENAMBAHAN EKSTRAK KUNYIT (Curcuma domestica) PADA PAKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP BENIH IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus) Kiki Haetami; Elit Erdiasari; Rusky Intan Pratama; Roffi Grandiosa Herman
Jurnal Perikanan Unram Vol 13 No 4 (2023): JURNAL PERIKANAN
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jp.v13i4.657

Abstract

Penggunaan pakan yang berlebihan pada budidaya dapat menyebabkan penumpukan pakan diperairan sehingga berpengaruh terhadap terhambatnya pertumbuhan ikan tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan ekstrak kunyit pada pakan terhadap pertumbuhan bobot dan panjang serta dosis yang tepat dalam pakan yang dapat meningkatkan pertumbuhan benih ikan lele dumbo. Penelitian dilaksanakan secara eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dengan 3 ulangan. Perlakuan yang diguanakan yaitu (P0) kontrol, (P1) penambahan ekstrak kunyit 15 ml/kg pakan, (P2) penambahan ekstrak kunyit 30 ml/kg pakan, dan (P3) penambahan 45 ml/kg pakan. Ikan uji yang digunakan adalah benih ikan lele dumbo dengan berat 3-4 g dan panjang 5-7 cm. Wadah yang digunakan adalah waring atau hapa berukuran 1 x 1 x 1 m3 dengan kepadatan 20 ekor per kolam perlakuan serta masa pemeliharaan selama 40 hari. Jumlah pakan yang diberikan sebanyak 5% dari biomassa ikan benih lele dumbo. Data hasil pengamatan dianalisis menggunakan Analysis of Variance (ANOVA) dengan uji F pada selang uji 5%, apabila terdapat perbedaan yang nyata dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa penambahan ekstrak kunyit 15 ml/kg pakan memberikan hasil terbaik untuk pertumbuhan panjang, bobot dan kelangsungan hidup.  Penambahan ekstrak kunyit sebesar 15 ml/kg pakan dapat meningkatkan pertumbuhan panjang mutlak tertinggi 12,93±0,7 cm, pertumbuhan bobot mutlak tertinggi 53,62±7 g, dan kelangsungan hidup tertinggi 98,3±2,8 %.
KERAGAMAN GENETIK GUPPY (Poecilia reticulata) MENGGUNAKAN METODE RAPD (Random Amplified Polymorphic DNA) Anandita Ekasanti; Hamdan Syakuri; Muslih Muslih; Emyliana Listiowati
Jurnal Perikanan Unram Vol 13 No 4 (2023): JURNAL PERIKANAN
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jp.v13i4.663

Abstract

Guppy (Poecilia reticulata) merupakan ikan hias yang memiliki variasi warna yang unik dan bentuk ekor yang menarik.  Puluhan bahkan mungkin ratusan strain sudah dihasilkan oleh pembudidaya di berbagai daerah.  Tujuan penelitian adalah mengetahui keragaman genetik beberapa strain Guppy dari Tangerang, Depok, dan Purwokerto.  Penelitian dilakukan dengan metode eksplorasi.  Lima belas individu Guppy dengan strain berbeda yaitu  Albino Full Red (AFR), Black Moscow, Lemongrass, HB Red, dan Platinum Red diamati keragaman genetiknya. Sampel Guppy diperoleh dari daerah Tangerang, Depok, dan Purwokerto.  Sampel DNA diekstraksi dari sirip ekor.  Analisis polimorfisme DNA menggunakan teknik RAPD dengan primer OPA-7 dan OPA-2.  Hasil RAPD-PCR dianalisis menggunakan software PyElph 1.4.   Hasil penelitian menunjukkan ukuran pita DNA pada primer OPA-7 berkisar 700-1300 bp dan primer OPA-2 berkisar 450-1500 bp.  Kedua primer menghasilkan masing-masing 5 pita DNA.  Analisis filogenetik pada kedua primer menghasilkan dua kelompok besar dan dua sub kelompok pada salah satu kelompok besar. Hasil analisis filogenetik menunjukkan distribusi strain secara acak dalam kelompok yang terbentuk.  Keragaman genetik ikan Guppy dengan teknik RAPD-PCR menggunakan primer OPA-7 dan OPA-2 pada penelitian ini belum dapat menghasilkan penanda genetik spesifik untuk kelima strain yang diteliti
ANALISIS ORGANOLEPTIK, PROKSIMAT DAN LOGAM BERAT PADA KERIPIK MANGROVE Bruguiera gymnorrhiza Siluh Putu Sri Dia Utari; Resti Nurmala Dewi; Devi Ilmiyanti
Jurnal Perikanan Unram Vol 13 No 4 (2023): JURNAL PERIKANAN
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jp.v13i4.668

Abstract

Bruguiera gymnorrhiza atau lindur merupakan salah satu jenis mangrove yang memiliki banyak manfaat diantaranya sebagai tempat habitat organisme air dan darat, dapat menahan abrasi pantai dan sebagai fitoremediator. Selain itu, Bruguiera gymnorrhiza juga memiliki nilai ekonomi yang tinggi karena kandungan gizi yang terdapat pada buahnya dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan seperti keripik mangrove. Namun, informasi terkait kandungan gizi dan logam berat pada produk olahan buah lindur masih minim diketahui. Oleh sebab itu, penelitian ini dilakukan agar keamanan mutu keripik mangrove dapat diidentifikasi. Pengujian yang dilakukan meliputi organoleptik menggunakan 30 panelis tidak terlatih, proksimat sesuai SNI dan logam berat secara Inductively Coupled Plasma Mass Spectrometry (ICP-MS). Dari hasil pengujian, nilai organoleptik pada bahan baku buah lindur dan keripik mangrove telah memenuhi syarat minimum yang dikeluarkan oleh SNI dengan nilai rata-rata 8. Kandungan logam berat pada keripik mangrove pun telah memenuhi persyaratan SNI dengan konsentrasi 0,5 ± 0,00 mg/kg (Hg), 0,3 ± 0,00 mg/kg (Pb), 0,1 ± 0,02 mg/kg (Cd), 0,5 ± 0,02 mg/kg (As) dan 0,7 ± 0,2 mg/kg (Sn). Namun, pada pengujian proksimat terdapat 2 parameter yang melebihi ambang batas yaitu kadar air (3,35 ±0,01%) dan kadar lemak (31,99 ±0,02) sedangkan untuk kadar protein (7,72 ±0,00%) dan kadar abu (2,13 ±0,00%) telah memenuhi syarat.
PERBANDINGAN EFEKTIVITAS PENGERINGAN PRODUK PERIKANAN: STUDI ANTARA PERALATAN PENGERINGAN SEMI-AUTOMATIS DAN METODE KONVENSIONAL Angkasa Putra; Deni Aulia; Sarifah Aini; Dwi Hertanto; Rahmat Yuliandri; Sabariyah Sabariyah; Bagus Hadiwinata
Jurnal Perikanan Unram Vol 13 No 4 (2023): JURNAL PERIKANAN
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jp.v13i4.670

Abstract

Metode pengeringan konvensional yang bergantung pada sinar matahari memiliki beberapa keterbatasan, seperti waktu yang lama, kebutuhan akan lahan yang luas, dan ketergantungan pada kondisi cuaca. Studi ini bertujuan untuk membandingkan efektivitas pengeringan produk perikanan dan pakan ikan menggunakan pengering semi-otomatis dengan metode pengeringan konvensional menggunakan sinar matahari langsung. Pengering semi-otomatis yang digunakan dalam penelitian ini dirancang dengan memanfaatkan energi panas dari sinar matahari dan lampu pijar yang dikendalikan oleh termostat dengan suhu 80oC. Hal ini memungkinkan lampu pijar untuk menyala dan mati secara otomatis sesuai dengan suhu yang diatur di dalam ruang pengering. Jumlah total sampel yang digunakan adalah 12 kg sampel ikan asin, 8 kg sampel kerupuk ikan, dan 20 kg sampel pakan ikan. Penelitian ini dilaksanakan dalam empat kali pengulangan, setiap pengulangan menggunakan 10 kg sampel yang terdiri dari 3 kg sampel ikan asin, 2 kg sampel kerupuk ikan, dan 5 kg sampel pakan ikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata waktu yang diperlukan untuk mengeringkan ikan asin, kerupuk ikan, dan pakan ikan menggunakan pengering semi-otomatis berturut-turut adalah 12 jam, 8 jam, dan 8 jam. Sementara itu, metode pengeringan konvensional untuk ikan asin, kerupuk ikan, dan pakan ikan membutuhkan rata-rata waktu masing-masing 18 jam, 12 jam, dan 15 jam. Dengan demikian, pengeringan produk perikanan menggunakan pengering semi-otomatis membutuhkan waktu yang lebih singkat dibandingkan metode konvensional. Penelitian ini membuktikan bahwa penggunaan pengering semi-otomatis dapat meningkatkan efisiensi dan kecepatan proses pengeringan produk perikanan. Selain itu, penggunaan alat ini juga memungkinkan pengeringan dilakukan dengan lebih fleksibel, terlepas dari kondisi cuaca. Oleh karena itu, pengering semi-otomatis dapat menjadi alternatif yang menjanjikan untuk meningkatkan efisiensi dalam pengeringan produk perikanan.
PENGARUH PENAMBAHAN DAUN KESUM (Polygonum minus Huds) TERHADAP SIFAT ORGANOLEPTIK BAKSO IKAN RUCAH: PENGARUH PENAMBAHAN DAUN KESUM (Polygonum minus Huds) TERHADAP SIFAT ORGANOLEPTIK BAKSO IKAN RUCAH Dewi Merdekawati; Nurul Fatimah Yunita; Sudirman Masar’at
Jurnal Perikanan Unram Vol 13 No 4 (2023): JURNAL PERIKANAN
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jp.v13i4.671

Abstract

Bakso ikan adalah salah satu bentuk diversifikasi hasil perikanan yang bernilai ekonomis tinggi karena rasanya yang enak, harga terjangkau, dan mudah didapatkan. Bakso dalam penelitian ini menggunakan ikan rucah sebagai bahan baku dan penambahan daun kesum dengan perlakuan awal segar dan kukus serta jumlah penambahan daun kesum 2,5 g, 5 g, 7,5 g, dan 10 g. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mutu bakso yang lebih disukai oleh responden. Bakso ikan yang telah dihasilkan dianalisis secara kualitatif yaitu berdasarkan uji organoleptik meliputi kenampakan, aroma, tekstur dan rasa. Hasil penelitian didapatkan bahwa penambahan daun kesum pada bakso ikan rucah memiliki nilai organoleptik untuk nilai kenampakan berkisar 6,26 – 7,97; aroma berkisar 6,6 – 7,29; tekstur berkisar antara 6,03 – 7,8; dan rasa berkisar antara 5,91 – 7,23. Perlakuan awal daun kesum berpengaruh nyata terhadap tekstur. Penambahan jumlah daun kesum berpengaruh nyata terhadap kenampakan dan rasa pada bakso ikan. Interaksi antara penambahan jumlah dan perlakuan awal daun kesum berpengaruh nyata terhadap rasa. Penambahan daun kesum 2,5 gram (perlakuan K1J1) pada bakso ikan rucah merupakan perlakuan terbaik berdasarkan nilai organoleptik yang menghasilkan bakso dengan karakteristik bakso berwarna hijau muda, memiliki cukup aroma daun kesum, tekstur cukup kompak, kurang terlihat serat bakso daun kesum, rasa gurih khas bakso ikan, rasa bakso yang cukup terasa daun kesum.
KAJIAN PRODUKSI BENIH IKAN LELE (Clarias sp.) DI P2MKP KABUPATEN SIDOARJO, PROVINSI JAWA TIMUR adisuriyadin adisuriyadin
Jurnal Perikanan Unram Vol 13 No 4 (2023): JURNAL PERIKANAN
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jp.v13i4.673

Abstract

Ikan lele adalah salah satu spesies ikan air tawar yang banyak dibudidayakan oleh masyarakat. Komoditi ini banyak dibudidayakan karena teknologi budidayanya sangat mudah, produknya disukai masyarakat serta nilai jual yang terjangkau. Salah satu faktor penunjang keberhasilan dalam budidaya ikan lele adalah tersedianya benih yang memenuhi syarat kualitas, kuantitas, maupun kontinuitasnya. Tujuan penelitian ini yaitu Kajian produksi benih ikan lele (Clarias sp.) di Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan (P2MKP) Kabupaten Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur. Jenis data yang diambil dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Pengumpulan data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan melakukan observasi, dan studi dokumentasi. Analisis data dilakukan secara deskriptif dengan menggabungkan data dari hasil lapangan dengan data dari berbagai sumber literatur. Hasil pengamatan dan observasi lapangan dapat disimpulkan bahwa kegiatan pembenihan ikan lele di P2MKP Kabupaten Sodoardjo, Provisi Jawa Timur yang meliputi persiapan wadah dan media, pengelolaan induk, pemijahan, pengelolaan telur, pemeliharaan larva, manajemen pakan larva, manajemen kualitas air, monitoring pertumbuhan dan pemanenan larva telah dilakukan dengan baik, hal ini di tunjukan dengan nilai fekunditas 90.435 - 97.308 butir telur, fertilization rate 83,25% – 87,16% dan hatching rate 75,00% – 79,83% yang memenuhi standar berdasarkan studi literatur, serta pertumbuhan dan hasil panen benih ikan lele yang cukup tinggi yaitu 180.000 – 230.000 benih dengan survival rate 81,00% – 87,00%.
PENGARUH PADAT TEBAR BERBEDA TERHADAP KONDISI PARAMETER KUALITAS AIR DAN TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP LARVA UDANG VANAME (Litopeneus vannamei) Diana Putri Renitasari; Ardana Kuniaji; Yunarty Yunarty; Khairul Anam; Asep Akmal Aonullah
Jurnal Perikanan Unram Vol 13 No 4 (2023): JURNAL PERIKANAN
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jp.v13i4.675

Abstract

Udang vaname (L. vannamei) adalah komoditas unggulan dengan permintaan yang terus meningkat setiap tahunnya. Jumlah padat tebar udang vaname pada masa kritis yaitu saat larva akan menentukan tingkat kelangsungan hidup. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh padat tebar berbeda terhadap kualitas air dan tingkat kelangsungan hidup udang vaname. Metode penelitina yang digunakan secara eksperimen dengan perlakuan kepadatan. Rancangan penelitian ini yaitu RAL dengan 2 kali ulangan. Perlakuan yang digunakan yaitu A1 (1.800.000 ekor/50 m3 wadah), A2 (2.400.000 ekor/50 m3 wadah) dan A3 (1.200.000 ekor/50 m3 wadah). Biota uji yang digunakan adalah nauplii 5. Air yang digunakan menggunakan sistem filtrasi. Berdasarkan uji ANOVA dengan taraf kepercayaan 95% menunjukan bahwa padat tebar tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan tingkat kelangsungan hidup udang vaname. Peningkatan tertinggi kadar ammonia sebanyak 0,4 mg/l pada padat tebar tinggi dan seiring dengan pertambahan masa pemeliharaan ammonia juga akan mengalami peningkatan. Padat tebar tinggi memiliki kadar ammonia tinggi yaitu sebesar 0,45 mg/L. Kualitas air seperti suhu (29-31 °C), alkalinitas (140-180 ppm), oksigen terlarut (4-5 ppm), pH (7,8-8,3) dan salinitas (32-35 ppt) berada pada standart untuk pemeliharan larva udang vaname. Penelitian ini merekomendasikan adanya pengamatan parameter kesehatan pada post larva udang vaname.
EFEKTIVITAS TINGGI AIR TERHADAP SPECIFIC GROWTH RATE (SGR) DAN SURVIVAL RATE (SR) BENIH IKAN DEWA (Tor sp) PADA WADAH TERKONTROL Anne Rumondang; Mhd. Mhd Aidil Huda1; Okta Rizal Karsih; Putri Pridayem
Jurnal Perikanan Unram Vol 13 No 4 (2023): JURNAL PERIKANAN
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jp.v13i4.693

Abstract

Ikan Dewa (Tor sp) memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Di Sumatera Utara masyarakat suku Batak menyajikan ikan Dewa sebagai syarat pada upacara adat seperti pernikahan dan kelahiran anak. Akibatnya aktivitas penangkapan ikan Dewa di alam semakin meningkat. Beberapa ancaman lain yang menyebabkan populasi ikan Dewa berkurang adalah penangkapan yang tidak ramah lingkungan, kegiatan antropogenik, alih fungsi lahan, pencemaran air, serta penggundulan hutan. Ancaman-ancaman tersebut berakibat pada kelangsungan hidup dan kritisnya sumber daya ikan Dewa. Salah satu cara untuk mengurangi ancaman kepunahan bagi ikan Dewa adalah menjaga kualitas air. Upaya pengelolaan air media budidaya tersebut dapat dilakukan dengan pengaturan dalam wadah budidaya meliputi pengaturan ketinggian air. Tujuan Penelitian ini untuk menganalisis kemampuan pemeliharaan ikan dengan tinggi air yang efektif pada wadah terkontrol dalam menjaga kualitas air, meningkatkan Specific Growth Rate (SGR) dan Survival Rate (SR) ikan Dewa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen. Dengan 3 perlakuan dan 3 ulangan yakni P1 (15 cm), P2 (20 cm), P3 (25 cm). Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh tinggi air yang efektif untuk SGR dan SR benih ikan Dewa pada wadah budidaya terkontrol terdapat pada perlakuan P3 (25 cm). Dimana nilai SGR ikan Dewa sebesar 4,4 % dan nilai persentase SR ikan Dewa sebesar sebesar 81.7 %.
POTENSI SUMBER DAYA EKOSISTEM PADANG LAMUN SEBAGAI ATRAKSI EKOWISATA BAHARI DI DUSUN POTON BAKO, JEROWARU, LOMBOK TIMUR Afrijal Afrijal; Siti Hilyana; Ibadur Rahman
Jurnal Perikanan Unram Vol 13 No 4 (2023): JURNAL PERIKANAN
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jp.v13i4.695

Abstract

Padang lamun merupakan ekosistem esensial yang merupakan bagian dari ekosistem pesisir, meliputi fungsi ekologis dengan keanekaragaman hayati dan nilai ekonomi yang tinggi. Di samping itu, padang lamun juga memiliki potensi sebagai atraksi pariwisata berbasis lingkungan perairan atau yang lebih dikenal sebagai ekowisata bahari. Tidak seperti dua ekosistem pesisir lainnya, yaitu ekosistem terumbu karang dan mangrove, potensi ekosistem padang lamun sebagai bentuk atraksi pariwisata bahari belum banyak dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi sumber daya ekosistem lamundi Dusun Poton Bako, Jerowaru, Lombok Timur. Selanjutnya, dalam penelitian ini dilakukan penilaian kesesuaian untuk kegiatan pariwisata dan merekomendasikan jenis bentuk wisata berdasarkan potensi sumber daya ekosistem lamun tersebut. Penelitian ini menggunakan metode eksploratif dan deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode garis transek digunakan untuk penilaian lamun, beserta analisis biota dan sedimen pada titik 0, 50, dan 100 pada setiap garis transek. Hasil penelitian menunjukkan tutupan lamun berkisar antara 20,74% hingga 43,75%. Lima jenis lamun yang berbeda dan 25 spesies biota asosiasi dari kelas gastropoda ditemukan dalam penelitian ini. Arus laut berkisar antara 2,8 hingga 5,6 cm/s, kedalaman air bervariasi antara 30 cm hingga 1,5 m, dan Tingkat kecerahan air 100%. Substrat terdiri dari lumpur berpasir dan pasir berlumpur. Indeks kesesuaian wisata (IKW) mencapai 66%, menunjukkan kondisi yang "sesuai". Berdasarkan temuan tersebut, bentuk kegiatan wisata yang cocok untuk dilakukan di ekosistem padang lamun Dusun Poton Bako yaitu wisata edukasi dan wisata snorkeling.  
UPAYA PELESTARIAN IKAN ENDEMIK KEPULAUAN BANGKA BELITUNG endang bidayani; Robin Robin; Tiara Puspa Anjani
Jurnal Perikanan Unram Vol 13 No 4 (2023): JURNAL PERIKANAN
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jp.v13i4.700

Abstract

Diperkirakan terdapat sekitar tujuh jenis ikan endemik di Kepulauan Bangka Belitung dengan status Rentan hingga Kritis. Kerusakan lingkungan akibat ulah manusia di perairan umum Pulau Bangka dikhawatirkan berdampak pada kelestarian sumberdaya ikan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji upaya pelestarian ikan endemik ulau Bangka. Metode penelitian yang digunakan adalah survei. Metode pengumpulan data primer melalui studi literatur dan wawancara dengan informan dari Dinas Perikanan Kabupaten Bangka, Dinas Perikanan dan Kelautan Kota Pangkalpinang dan Komunitas Lanun Tebat Rasu yang berjumlah 30 orang, dan data sekunder melalui literatur. Metode analisis data deskriptif. Hasil penelitian upaya pelestarian ikan endemik Kepulauan Bangka Belitung meliputi domestikasi, cagar perikanan, peraturan penangkapan ikan, dan pelestarian budaya lokal nirok nanggok dan babanjor

Page 2 of 4 | Total Record : 32