cover
Contact Name
Adek Cerah Kurnia Azis
Contact Email
adek_peros@yahoo.com
Phone
+6285278021981
Journal Mail Official
gorgajurnalsenirupa@unimed.ac.id
Editorial Address
Jl. Willem Iskandar / Pasar V, Medan, Sumatera Utara – Indonesia Kotak Pos 1589, Kode Pos 20221
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
Gorga : Jurnal Seni Rupa
ISSN : 23015942     EISSN : 25802380     DOI : https://doi.org/10.24114/gr.v9i1
Core Subject : Education, Art,
Gorga : Jurnal Seni Rupa terbit 2 (dua) kali setahun pada bulan Juni dan Desember, berisi tulisan/artikel hasil pemikiran, hasil penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat yang ditulis oleh para pakar, ilmuwan, praktisi (seniman), dan pengkaji dalam disiplin ilmu kependidikan, kajian seni, desain, dan pembelajaran seni dan budaya.
Articles 806 Documents
USAHA KECIL MENENGAH DI BANDUNG MENDUKUNG SUSTAINABLE DESIGN MELALUI PEMBUATAN FURNITUR BERBAHAN LIMBAH KAYU MENGGUNAKAN KONSEP NIRMANA DWIMATRA Teuku Zulkarnain Muttaqien; Hardy Adiluhung
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 10, No 1 (2021): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v10i1.20731

Abstract

Small and Medium Enterprises (SMEs) have a role in the economy in Indonesia. The furniture business is a form of SME which included in the small handicraft industry, according to statistics reported by Bandung data, the number in 2017 was 711 company. This industry produces large amounts of wood waste only a few reprocesses it into something of added value. This study aims to make sustainable handicraft products that use wood waste as a material to support business continuity amid the pandemic. This article is one of the results of applied research with a focus on small and medium enterprises that espouse sustainable design programs with an approach to making recycled products. This study uses the dwimatra nirmana method with the Participation Action Research (PAR) approach. The result of this research is a craft prototype made from wood waste from the residual production of furniture. Keywords: craft, dwimatra, recycle, waste.AbstrakUsaha Kecil Menengah (UKM) memiliki peran penting dalam perekonomian di Indonesia. Usaha furnitur adalah salah satu bentuk UKM yang termasuk kedalam Industri kecil kerajinan, menurut statistik yang dilansir data Bandung, jumlahnya pada tahun 2017 adalah 711 pelaku usaha. Dalam praktiknya industri ini menghasilkan limbah kayu yang jumlahnya besar dan sedikit yang mengolahnya kembali menjadi sesuatu yang bernilai tambah. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk kerajinan berkelanjutan yang menggunakan limbah kayu sebagai bahan dasar untuk menopang kelanjutan usaha ditengah masa pandemi. Artikel ini adalah salah satu hasil penelitian terapan dengan fokus usaha kecil menengah yang mendukung program sustainable design dengan pendekatan pembuatan produk daur ulang. Penelitian ini menggunakan metode nirmana dwimatra dengan pendekatan Participation Action Research (PAR). Hasil dari penelitian ini adalah prototipe kerajinan berbahan baku limbah kayu dari sisa produksi UKM furnitur.  Kata Kunci: daur ulang, dwimatra, kerajinan, limbah. Authors:Teuku Zulkarnain Muttaqien : Universitas TelkomHardy Adiluhung : Universitas TelkomReferences:Dyanrch. (2015). Definisi Dwimatra Dan Trimatra.www.dyanrch.weebly.com (diakses pada 16 Oktober 2020).Hanum, F. (2018). Pemanfaatan Kembali Limbah Potongan Kayu Menjadi Material Furnitur Melalui Pendekatan Social Entrepreneurship. Integritas, 90(2), 84-90.Pambudi, R. (2020). Komunitas Kresek Solo Jangan Tunggu Terinspirasi, Tapi Bergerak Untuk Menginspirasi. www.greeners.co (diakses pada 16 Oktober 2020). Perdana. (2018). Dosen ISI Pamerkan Kreasi Limbah Kayu di Milan. www.radarsolo.jawapos.com (diakses pada 16 Oktober 2020).Rakhman, F. (2018). Komunitas di Lombok Ini Perangi Sampah Dengan Daur Ulang. www.mongabay.co.id (diakses pada 16 Oktober 2020).Rakyat, P. (2016). Produk Limbah Kayu Indonesia Laris di Pameran Furnitur Eropa. www.kemenperin.go.id (diakses pada 16 Oktober 2020).Thabroni, G. (2018). Nirmana Dwimatra Unsur, Asas, Contoh & Penjelasan Lengkap. www.serupa.id (diakses pada 16 Oktober 2020).Thabroni, G. (2018). Unsur-Unsur Seni Rupa & Desain; Diperkuat Pendapat Ahli. www.serupa.id (diakses pada 10 November 2020).Muttaqien, T.Z. (2020), “Proses Pembuatan Meja Dwimatra”. Hasil Dokumentasi Pribadi: 04 Februari 2020, Universitas Telkom.Muttaqien, T.Z. (2020), “Proses Pembuatan Meja Dwimatra”. Hasil Wawancara Pribadi: 16 Oktober 2020, Universitas Telkom.
MULTIMEDIA INTERAKTIF MATERI TEKNIK BATIK JUMPUTAN PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETERAMPILAN SDN 50 DAN 53 KAMPUNG JAMBAK PADANG San Ahdi; Eliya Pebriyeni; Erwin Erwin; Ariusmedi Ariusmedi
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 9, No 2 (2020): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v9i2.21238

Abstract

AbstrakMateri pembelajaran seni rupa sering kali dilewati guru, atau tidak diajarkan kepada murid-murid. Begitu juga pada materi batik jumputan ini guru beranggapan dalam proses pembuatan batik ini, motif yang digunakan menuntut kemampuan guru untuk mengggambar, padahal tidak. Batik jumputan ini dalam proses pengerjaannya sangatlah mudah tidak menuntut kemampuan guru untuk pandai menggambar. Batik jumputan ini hanya menggunakan 1eknik ikat celup pada sebidang kain. Kain yang sudah diikat sesuai dengan keinginan masing-masing lalu dicelupkan kedalam larutan warna batik. Kemudian guru-guru di dalam menjelaskan materi kebanyakan menggunakan metode ceramah. Sehingga siswa menjadi tidak tertarik untuk mempelajari materi yang diberikan. Oleh sebab itu guru dalam menjelaskan materi perlu dibuatkan suatu media yang menarik dengan tampilan visual yang dapat menarik siswa, seperti dibuatkan multimedia interaktif presentasinya. Masalah yang diselesaikan dilihat dari tiga aspek kegiatan pembelajaran, yaitu: (1) aspek penguasaan materi pembelajaran seni budaya dan keterampilan, (2) Aspek penerapan materi pembelajaran seni budaya dan keterampilan, (3) Aspek pembuatan multimedia interaktif presentasi materi pembelajaran seni budaya dan keterampilan. Metode pendekatan yang digunakan : Rancang bangun media dan model pelatihan, penyuluhan, pelatihan atau workshop, praktik pembelajaran. Luaran yang dihasilkan adalah sekitar 80 % materi tentang batik jumputan dikuasai oleh guru, terlihat dari karya yang sudah dihasilkan yaitu karya batik jumputan berupa alas meja. Dan telah terjadi peningkatan pemahaman guru-guru dalam menguasai materi multimedia interaktif dalam pembuatan video pembelajaran materi batik jumputan sekitar 80 % materi pelatihan dikuasai.Kata Kunci: multimedia interaktif, batik jumputan.AbstractThe teacher often skips art learning material, or isn't taught to students. Likewise in this jumputan batik material the teacher thinks that in the process of making this batik, the motive used demands the teacher's ability to draw pictures, but it is not. This jumputan batik in the process of making it very easy does not require the ability of the teacher to be good at drawing. This jumputan batik only uses the tie-dye technique on a piece of cloth. The cloth that has been tied according to their wishes is then dipped in a batik color solution. Then the teachers in explaining the material mostly used the lecture method. So that students are not interested in studying the material provided. Therefore the teacher in explaining the material needs to make an attractive media with a visual appearance that can attract students, such as making interactive multimedia presentations. The problems that are resolved are seen from three aspects of learning activities, namely: (1) aspects of mastery of art and culture learning materials and skills, (2) Aspects of application of learning materials for arts and culture and skills, (3) Aspects of making interactive multimedia presentations on learning materials for arts and culture and skills. The approach method used: Media design and training models, counseling, training or workshops, learning practices. The output produced is that about 80% of the material about jumputan batik is controlled by the teacher, it can be seen from the work that has been produced, namely the jumputan batik work in the form of table mats. And there has been an increase in the understanding of teachers in mastering interactive multimedia material in making learning videos of batik jumputan material, about 80% of the training material is mastered.Keywords: interactive multimedia, batik’s jumputan. 
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERMUATAN LOKAL BATAK UNTUK SEKOLAH MENENGAH DI KOTA MEDAN Gamal Kartono; Sugito Sugito; Adek Cerah Kurnia Azis
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 10, No 1 (2021): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v10i1.25971

Abstract

The expected objectives in this study, namely; 1). Produce a Teaching Chart of Arts and Crafts with Local Content (Batak) as the Implementation of K13 for Middle Schools in Medan City in the form of an ISBN issued to publishers who have been registered as members of the Indonesian Publishers Association, namely FBS UNIMED PRESS, 2). Revealing the validation, practicality, and effectiveness of Teaching Materials for Arts and Crafts with Local Content (Batak) as a K13 Implementation for Middle Schools in Medan City, in this case the value of module validation is at 93.75% achievement is in the very valid category, the value of module practicality by students being at the level of achievement of 92.78% can be categorized as very practical, this shows that it is able to increase user interest in the learning process, and for student activities it is included in the active category because it is in the percentage of 79.37%, and 3). Produce a scientific publication in the International Proceedings carried out by LPPM Universitas Negeri Medan and scientific publications in the Sinta-4 National Accredited journal, namely Gorga: Journal of Fine Arts, Faculty of Language and Arts, Universitas Negeri Medan. It is hoped that the next researchers will develop character-based modules (soft skills) that are more focused on the attitude of increasing interest and learning outcomes in the Micro Learning process, Wood Carving Crafts, and other Subjects for Students of the Department of Fine Arts, Faculty of Language and Arts, Universitas Negeri Medan.Keywords: development, teaching materials, K13, Medan.AbstrakAdapun tujuan yang diharapkan dalam penelitian ini, yaitu; 1). Menghasilkan Bagan Ajar Seni Rupa dan Kerajinan Bermuatan Lokal (Batak) sebagai Implementasi K13 untuk Sekolah Menengah di Kota Medan dalam bentuk ber-ISBN yang diterbitkan pada penerbit yang sudah tercatat sebagai anggota Ikatan Penerbit Indonesia yaitu FBS UNIMED PRESS, 2). Mengungkap validasi, praktikalitas, dan efektivitas Bahan Ajar Seni Rupa dan Kerajinan bermuatan Lokal (Batak) sebagai Implementasi K13 untuk Sekolah Menengah di Kota Medan, dalam hal ini nilai validasi modul berada pada pencapaian 93.75% berada pada kategori sangat valid, nilai praktikalitas modul oleh mahasiswa berada pada tingkat pencapaian 92.78% dapat dikategorikan sangat praktis hal ini menunjukkan bahwa mampu untuk meningkatkan minat pengguna dalam proses pembelajaran, dan untuk aktivitas mahasiswa masuk ke dalam kategori aktif karena berada pada persentase 79.37%, dan 3). Menghasilkan sebuah publikasi ilmiah dalam Prosiding Internasional yang dilaksanakan oleh LPPM Universitas Negeri Medan dan publikasi ilmiah pada jurnal ter-Akreditasi Nasional Sinta-4 yaitu Gorga : Jurnal Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan. Diharapkan peneliti-peneliti berikutnya untuk mengembangkn modul berbasis karakter (soft skill) yang lebih ditekankan kepada attitude peningkatan minat dan hasil belajar dalam proses Pembelajaran Micro, Kriya Ukir Kayu, dan Mata Kuliah lainnya bagi Mahasiswa Jurusan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.Kata Kunci: pengembangan, bahan ajar, K13, Medan. Authors:Gamal Kartono : Universitas Negeri Medan Sugito : Universitas Negeri Medan Adek Cerah Kurnia Azis : Universitas Negeri Medan     References:Andriansyah. (2017). 4 Tradisi Unik ini Hanya Bisa Kamu Temukan di Sumatera Utara. https://www.brilio.net/jalan-jalan/4-tradisi-unik-ini-hanya-bisa-kamu-temukan-di-sumatera-utara--170103b.html (diakses tanggal 15 Mei 2020).Arief, S. Sadiman, dkk. (1986). Seri Pustaka Teknologi Pendidikan No.6 Media Pendidikan. Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: CV Rajawali.Art, Hawkins. (2019). Letters from Art: Art Hawkins Standing Tall in the Shadow of Aldo Leopold. North Central Wisconsin: Orange Hat Publishing.Conrad, Phillip Kottak. (2000). Cultural Anthropology. Pennsylvania State University: McGraw-Hill.Dirjen Kurikulum. (1987). Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dengan Nomor 0412/U/1987 tanggal 11 Juli 1987. https://www.google.com/search?client=avast-a-1&q=Dirjen+Kurikulum.+(1987).+Surat+Keputusan+Menteri+Pendidikan+dan+Kebudayaan+Republik+Indonesia+dengan+Nomor+0412%2FU%2F1987+tanggal+11+Juli+1987.&oq=Dirjen+Kurikulum.+(1987).+Surat+Keputusan+Menteri++Pendidikan+dan+Kebudayaan+Republik++Indonesia+dengan+Nomor+0412%2FU%2F1987+tanggal+11+Juli+1987.&aqs=avast..69i57.1385j0j15&ie=UTF-8 (diakses tanggal 25 Juni 2021).Depdiknas. (2008). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Dikmenum Depdiknas.Haromain, Imam., Dkk. (2009). Pedoman dan Implementasi Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan MTs. Jawa Timur: Mapemda Kantor Wilayah.Kontan. (2020). Kerajinan. https://www.kontan.co.id/topik/kerajinan (diakses tanggal 14 Mei 2020).Mery, La. (1975). Komposisi Tari, Elemen-elemen Dasar: Diterjemahkan dari Buku Dance Composition: The Basic Elements oleh Soedarsono. Jakarta: Akademi Seni Tari Indonesia.Mahzuni, Dade., Mumuh, M., Z., & Ayu, S. (2017). Pengembangan Kerajinan Tangan Berbasis Kearifan Budaya di Pakenjeng Kabupaten Garut. Dharmakarya : Jurnal Aplikasi Ipteks untuk Masyarakat, (06)2, 101-105. https://doi.org/10.24198/dharmakarya.v6i2.14867.Muhajirin. ( _____ ). Dasar-Dasar Kerajinan. http://staffnew.uny.ac.id/upload/132102200/pendidikan/DASAR-DASAR+KERAJINAN.pdf (diakses anggal 14 Mei 2020).Muslih, Masnur. (2011). KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual. Jakarta: Bumi Aksara.Paramita, N. C., Azmi, A., & Azis, A. C. K. (2020). Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Menggambar Bentuk Buah Teknik Krayon. Journal of Education, Humaniora and Social Sciences (JEHSS), 3(1), 171-177. https://doi.org/10.34007/jehss.v3i1.245.Thiagarajan, Sivasailam, dkk. (1974). Instructional Development for Training Teachers of Exceptional Children. Washinton DC: National Center for Improvement Educational System.Wikipedia. (2020). Suku Batak. https://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Batak (diakses tanggal 14 Mei 2020).
KOMPOSISI MUSIK BADONDONG BAIBO DALAM MUSIK INSTRMENTAL Ferry Herdianto; Yusnelli Yusnelli; Freddy Antara
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 10, No 1 (2021): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v10i1.24912

Abstract

The composition of instrumental and vocal music in this creation came from the art of badondong baibo and was developed into an instrumental music performance in the form of a musical composition with an orchestra format. The principle of the formulation of the creation of conventional music science. While the purpose of this creation is 1) to create badondong baibo art with different contexts and functions into modern music compositions and develop it using conventional techniques, 2) to realize musical ideas inspired by badondong baibo art and make it a new musical composition. . While the method of creation is carried out in three stages, namely; 1) data collection stage, 2) creation stage and 3) evaluation stage. This composition can be concluded that; a) creating musical compositions derived from regional arts has its own difficulties, where the creator must understand and explore the arts of the area, b) badondong is a new musical composition that is adapted from the melodies and vocals of badondong baibo in the Danto area of East Kampar district, c) the tone of the composition this music is a modified "nandung-nandung" melody without reducing the basic "nandung-nandung" melody, d) this badondong baibo vocal is sung by a vocalist to show the main theme in the creation of this musical composition, e) this composition is in the form of an orchestra format, f) This badondong is a musical composition with a lot of development, and is presented in the context of performing arts.Keywords: badondong, baibo, composition, music. AbstrakRumusan penciptaan  komposisi ini diwujudkan dalam sebuah pertunjukan yaitu musik instrumental dan vokal yang mengangkat kesenian badondong baibo menjadi sebuah pertunjukan musik instrumental yang kreatif dan inovatif dalam bentuk komposisi musik dengan format orketra. Dimana rumusan penciptaan menggunakan prinsip-prinsip ilmu musik konvensional. Sedangkan tujuan penciptaan ini adalah 1) untuk menghadirkan kesenian badondong baibo dengan konteks dan fungsi yang berbeda ke dalam komposisi musik modern dan mengembangkannya dengan menggunakan teknik konvensional, 2) untuk merealisasikan ide musikal yang di inspirasi dari kesenian badondong baibo dan menjadikannya sebuah komposisi musik yang baru. Sedangkan metode penciptaan dilakukan dengan tiga tahap yaitu; 1) tahap pengumpulan data, 2) tahap penciptaan dan 3) tahap evaluasi. Secara aris besar kompisisi ini dapat disimpulkan bahwa; a) menggarap sebuah komposisi yang berangkat dari sebuah kesenian bukanlah perkara yang  mudah, selain harus memahami, kita juga dituntut untuk mempelajari latar belakang dari kesenian tersebut, b) badondong adalah komposisi musik baru yang bersumber dari melodi vocal badondong baibo yang terdapat didaerah Danto kecamatan Kampar Timur, c) material komposisi ini adalah potongan-potongan melodi “nandung-nandung” yang dikembangkan dengan tidak menghilangkan nuasa melodi pokok “nandung-nandung”, d) vokal dari badondong baibo dibawakan oleh seorang vokalis untuk memperkenalkan tema pokok dalam penggarapan komposisi ini, e) komposisi digarap dengan format orkestra dalam sebuah pertunjukan seni, f) badondong ini adalah sebuah komposisi musik yang dicipatkan dengan menggunakan banyak pengembangan, dimana komposisi musik ini dihadirkan dalam konteks prtunjukan.Kata Kunci: badondong, baibo, komposisi, musik. Authors:Ferry Herdianto : Institut Seni Indonesia PadangpanjangYusnelli : Institut Seni Indonesia PadangpanjangFreddy Antara : Institut Seni Indonesia Padangpanjang References:­Aziza, M. R., Soemardiono, B. (2013). Canon, Sebuah Teori Musik sebagai Tema Objek Rancang Sekolah Tinggi Seni Pertunjukan Indonesia. Jurnal Sains dan Seni Pomits. 2(2), __ _ __ .Amanriza, dkk. (1989). Koba Sastra Lisan Orang Riau. Pekanbaru: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Riau.Baran, Stanley J. (2011). Pengantar Komunikasi Massa: Literasi Media dan Budaya, Edisi Kelima Buku Satu. Jakarta: Salemba Humanika.Banoe, Pono. (2003). Kamus Musik. Yogyakarta: Kanisius.Esten, M. (1990) Sastra Indonesia dan Tradisi Subkultur. Bandung: Angkasa.Lailia, D. R. (2016). Tinjauan Harmoni Pada Karya Musik “True Love Of Family”. Jurusan Pendidikan Sendratasik: Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Surabaya.Jamalus. (1988). Pengajaran Musik Melalui Pengalaman Musik. Jakarta: Proyek Pengembangan Tenaga Kependidikan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi.Kusumawati, Heni. (2004). Komposisi Dasar. Yogyakarta: Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas Negeri Yogyakarta.Herdianto, F. (2021). “Badondong Baibo”. Hasil Dokumentasi Pribadi. 2021, ISI Padangpanjang.Hutagalung, R. J. (2018). Klasifikasi Instrumen Musik pada Ensembel Musik Tradisional Batak Toba. Jurnal Christian Humaniora, 2(2), 114-126. https://doi.org/10.46965/jch.v2i2.92. Mahdayeni, M., Alhaddad, M. R., & Saleh, A. S. (2019). Manusia dan Kebudayaan (Manusia dan Sejarah Kebudayaan, Manusia dalam Keanekaragaman Budaya dan Peradaban, Manusia dan Sumber Penghidupan). Tadbir: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 7(2), 154-165. https://doi.org/10.30603/tjmpi.v7i2.1125. Maran, Rafael Raga. (2007). Manusia dan Kebudayaan dalam Perspektif Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: Rineka Cipta.Mudjilah, H. S. (2004). Teori Musik (Diktat Kuliah). Yogyakarta: Jurusan Sendratasik Program Studi Pendidikan Seni Musik, FBS-UNY Yogyakarta.Juita, N. (2015). Nilai-nilai Pendidikan Karakter dalam Pantun Badondong Masyarakat Desa Tanjung Bungo Kecamatan Kampar Timur Kabupaten Kampar. Bahasa, Sastra, dan Pembelajaran, 3(1). __ _ __ .Purnomo. (2018) Warisan Budaya Takbenda (WBTb) Hasil Penetapan Kemendikbud 2013 s.d. 2018 Untuk Wilayah Kerja BPNB Kepulauan Riau Provinsi Kepulauan Riau dan Riau. Riau: Balai Pelestarian Nilai Budaya Kepulauan Riau.Sahar, S. (2016). Merintis Jalan: Membangun Wacana Pendekatan Antropologi Islam. Jurnal Al Adyaan; Jurnal Sosial dan Agama, 1(02). __ _ __ .Syafiq, Muhammad. (2003). Ensiklopedia Musik Klasik. Yogyakarta: Adicita Karya Nusa.Sibarani, R. (2015). Pendekatan antropolinguistik terhadap kajian tradisi lisan. Retorika: Jurnal Ilmu Bahasa, 1(1), 1-17. https://doi.org/10.22225/jr.1.1.9.1-17.Sutami, Hermina. (2005). Ungkapan Fatis dalam Pelbagai Bahasa. Depok: Rumah Printing. Sumardjo, Jakob. (2000). Filsafat Seni, Penerbit ITB: Bandung.Wang, A. (2014, May). The Expression of Emotion and Feeling in Music Composition. In International Conference on Education, Language, Art and Intercultural Communication (ICELAIC-14) (pp. 636-638). Atlantis Press.Turek, Ralp. (1988). Concepts and Application. New York: The University of Akron.Yohana, N., & Husmiwati, K. (2015). Kaidah interaksi komunikasi tradisi lisan basiacuang dalam adat perkawinan Melayu Kampar Riau. Jurnal Penelitian Komunikasi, 18(1), 43-56.
DARVIES RASJIDIN DAN PERUBAHAN KARYANYA SEBUAH KAJIAN SOSIOHISTORIS Nessya Fitryona; Maltha Kharisma
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 10, No 1 (2021): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v10i1.23677

Abstract

This study aims to explain the background of Darvies Rasjidin's artistic journey and the factors that influence the changes in his work. Darvies is an artist from West Sumatra who currently resides in Yogyakarta. Around the mid-70s his work was different from the current maistream that developed in West Sumatra, namely the Minang-themed surrealist. However, in the next period, he decided to move to Yogyakarta. His work changed style to a more contemporary. The research method used is qualitative descriptive analysis with a sociohistorical approach. The research data were obtained by means of interviews, browsing archives in the form of newspaper clippings, and documentation of works of art. The results showed that Darvies Rasjidin's background in his artistic journey was inseparable from his family environment, social arts institutions and the role of social actors who supported his creative process. Furthermore, the changes in Darvies Rasjidin's works in his artistic journey are influenced by factors of different economic demands, social environment, and artistic climate between West Sumatra and Yogyakarta.Keywords: sociohistorical, art painting.AbstrakPenelitian ini bertujuan mengeksplanasikan latar belakang perjalanan berkesenian Darvies Rasjidin dan faktor-faktor yang memengaruhi perubahan karyanya. Darvies merupakan seniman asal Sumatera Barat yang saat ini bermukim di Yogyakarta. Sekitar pertengahan tahun 70-an karyanya berbeda dari arus maistream yang berkembang di Sumatera Barat yaitu surealistik bertemakan Minang. Namun pada periode selanjutnya, ia memutuskan hijrah ke Yogyakarta. Karyanya mengalami perubahan dalam corak ke arah yang lebih kontemporer. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif bersifat analisis deskriptif dengan pendekatan sosiohistoris. Data penelitian diperoleh dengan cara wawancara, penjelajahan arsip berupa kliping koran, dan dokumentasi karya seni. Hasil penelitian menunjukkan latar belakang Darvies Rasjidin dalam perjalanan berkeseniannya tidak terlepas dari lingkungan keluarga, institusi sosial seni serta peran pelaku sosial yang mendukung proses kreatifnya. Selanjutnya, perubahan karya-karya Darvies Rasjidin dalam perjalanan berkeseniannya dipengaruhi oleh faktor tuntutan ekonomi, lingkungan sosial, dan iklim berkesenian yang berbeda antara di Sumatera Barat dan Yogyakarta.Kata Kunci: sosiohistoris, seni lukis.Authors:Nessya Fitryona : Universitas Negeri PadangMaltha Kharisma : Universitas Negeri PadangReferences:_________. (1992 September 24). Kehidupan Seni Lukis Sumbar Memprihatinkan. Singgalang. Informasi Seksi: ___ (____).Denzin, N. K., & Lincoln, Y.S. (2009). Handbook of Qualitative Research. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.Fitryona, N. (2017). The Dialectic of Visual Arts Life in West Sumatra 1986-2003. International Journal of Creative and Arts Studies, 4(1), 27-39.Fitryona, N. (2014). “Darvies Rasjidin dan Karya-Karyanya”. Hasil Wawancara Pribadi: 03 Oktober 2014, Yogyakarta.Fitryona, N. (2014). “Perjalanan Berkesenian Darvies Rasjidin#1”, Hasil Wawancara Pribadi: 22 November 2014, Yogyakarta.Fitryona, N. (2014). “Perjalanan Berkesenian Darvies Rasjidin#2”, Hasil Wawancara Pribadi: 23 November 2014, Yogyakarta.Kartodirdjo, Sartono. (1993). Pendekatan Ilmu Sosial Dalam Metodologi Sejarah. Jakarta : Gramedia.Larenz, A., dkk. (2016). Cadiak Indak Mambuang Pandai. Katalog BAKABA#5. Kumpulan Karya Pelukis: ___ (____).Moenir, Darman. (1979 Juni 21). Catatan Kebudayaan : Seni Lukis (di) Sumatra Barat. Haluan. Informasi Seksi: ___ (____).Moenir, Darman. (1979 Juli 3). Catatan Kecil Pameran Tunggal Darvies Rasjidin di PKP. Haluan. Informasi Seksi: ___ (____).Navis, A. A. (1999 April 5). Tentang Anungrah Seni 1999. Haluan. _______: 4 (Kol 1-2).Pamola, D., & Makoginta, A. R. (2012 Desember 18). Antara Pintu & Halaman. Katalog BAKABA#2. Kumpulan Karya Pelukis: ____ (____).Rasjidin, Darvies. (2014). “Kumpulan Karya-Karya Lukisan”. Hasil Dokumentasi Pribadi: 09 April 2014, Yogyakarta.Rasjidin, Darvies. (2014). “Potret Diri”. Hasil Dokumentasi Pribadi: 10 Juni 2018, Yogyakarta.Yurnaldi. (1992 Juli 7). Ide-Ide Cemerlang Darvies dan Essensi Warna Asri Rosdi. Haluan. _____: ____ (____).Yusrizal. (1996 September 24). Retak-Retak Bentuk dalam Acuan Minangkabau. Haluan. ______: ____ (____).Zolberg, Vera L. (1990). Constructing s Sosiology of The Art. New York: Cambridge University Press. 
PENERAPAN ORNAMEN TRADISIONAL PADA RUMAH ADAT MANDAILING Ahmad Taufik Hasibuan; Misgiya Misgiya
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 9, No 2 (2020): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v9i2.22119

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengatahui macam-macam bentuk, warna ornamen Mandailing yang diterapkan pada rumah adat di Desa Pidoli Dolok Kecamatan Panyabungan, untuk mengetahui sejauh manakah penerapan ornamen Mandailing pada rumah adat di Desa Pidoli Dolok ditinjau dari bentuk, warna dan tata letak. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi lapangan, wawancara dan dokumentasi. Populasi dalam penelitian ini adalah 12 jenis ornamen Mandailing yang diterapakan pada rumah adat di Desa Pidoli Dolok Kecamatan Panyabungan, yang terdiri dari 1 jenis motif geometris, 5 jenis motif teknis, dan 1 jenis motif kosmos (bona bolu, bindu), dan 1 jenis motif ornamen sebagai pengisi bidang saja. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan ornamen Mandailing pada rumah adat  di Desa Pidoli Dolok Kecamatan Panyabungan mengalami beberapa perubahan dari ornamen tradisional Mandailing. Tepatnnya pada bentuk ornamen, jumlah ornamen, warna ornamen, dan penerapan ornamen. Perubahan tersebut terjadi karena penyesuaian pada bentuk arsitektur Tutup Ari  rumah adat Mandailing di Desa Pidoli Dolok Kecamatan Panyabungan.  Kata Kunci: ornamen, tradisional, mandailing.AbstractThis study  aims to determine the various shapes, colors of Mandailing ornaments applied to traditional houses in Pidoli Dolok village, Panyabungan district, to find out the extent to which the application of Mandailing ornamentation to traditional houses in the village of Pidoli Dolok is in terms of shape, color and layout. The research method used is descriptive qualitative. Data collection techniques used were field observations, interviews adn documentation. The population in this study were 12 types of Mandailing ornaments applied to traditional houses in Pidoli Dolok village, Panyabungan district, consisting of 1 type of geometric motif, 5 types of technical motifs, 1 type of cosmos motifs (bona bolu, bindu), and 1 type of ornamental motifs as fillers only. The results of this study indicate that the applicationof Mandailing ornaments to traditional houses in Pidoli Dolok village, Panyabungan district has undergone several changes from Mandailing traditional ornaments. Precisely on the shape of the ornament, the amount of ornament, the color of the ornament and the application of the ornament. The change occured because of adjustments to the architectural shape Tutup Ari of the Mandailing traditional houses in Pidoli Dolok village, Panyabungan District.Keywords: ornaments, traditional, mandailing. 
KERAJINAN SERAT DAUN PANDAN DITINJAU DARI PRINSIP KERAJINAN DI CHANTIKA HANDICRAFT Maulida Habibah Tanjung; Heri Soeprayogi
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 9, No 2 (2020): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v9i2.21047

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui desain dan mendeskripsikan prinsip-prinsip kerajinan yang terdapat pada karya kerajinan berbahan serat daun pandan di industri chantika handicraft Medan Sunggal. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Jumlah populasi penelitian 156 karya keseluruhan kerajinan berbahan serat daun pandan yang ada pada chantika handicraft Medan Sunggal. Teknik pengambilan sampel penelitian adalah purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangaan tertentu, Dari 5 jenis produk berbahan serat daun pandan, diambil sebanyak 13 sampel karya yang terdiri dari 5 karya tas, 2 karya dompet, 2 karya tempat tisu, 2 karya sandal, 2 karya tempat aksesoris. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa desain bentuk kerajinan bahan serat daun pandan di industri ini bentuknya masih terkesan sederhana, bentuknya geometris. Motif anyaman yang terdapat pada kerajinan bahan serat daun pandan ini antara lain motif anyaman lancar, sasag ganda dan kepang, serta motif pada kain batik terdapat ornamen khas sumatera utara. Sementara warna yang digunakan masih terkesan kurang variatif, sehingga tampilan tidak terlalu menarik. Untuk penerapan prinsip-prinsip kerajinan pada karya kerajinan berbahan serat daun pandan yang ada pada industri chantika handicraft Berdasarkan hasil nilai rata-rata oleh 3 tim penilai secara keseluruhan karya kerajinan berbahan serat daun pandan yang ada di industri chantika handicraft Medan Sunggal sudah diterapkan dengan baik. Dilihat dari karya yang di kategori sangat baik di presentasi 25% sedangkan untuk kategori baik di presentase 75%. Aspek penerapan prinsip kerajinan yang paling menonjol diantara prinsip lainnya yaitu pada prinsip irama. Prinsip ini mendapat rating penilaian paling baik dari tim penilai dan prinsip yang paling lemah yaitu prinsip keseimbangan dimana pada prinsip ini mendapat rating penilaian terendah dari tim penilaian.Kata Kunci: kerajinan, daun pandan, prinsip kerajinan.AbstractThis study aims to determine the design and describe the principles of crafts contained in handicrafts made from pandanus leaf fibers in the Medan Sunggal handicraft chantika industry. The research method used is descriptive qualitative method. Data collection techniques used are observation, interviews and documentation. The total population of the study was 156 works of handicrafts made from pandanus leaf fiber in the Medan Sunggal handicraft chantika. The research sampling technique was purposive sampling, namely the sampling technique for data sources with certain considerations, of the 5 types of products made from pandan leaves, 13 samples were taken consisting of 5 bags, 2 purses, 2 tissue places sandals, 2 accessories holder work. The results of this study indicate that the design of the pandan leaf fiber handicrafts in this industry still seems simple, geometric in shape. The woven motifs found in the pandan leaf fiber craft include smooth woven motifs, double sasag and braids, as well as motifs on batik cloth which have a typical North Sumatra ornament. While the colors used still seem less varied, so the appearance is not too attractive. For the application of craft principles to handicrafts made from pandan leaves in the chantika handicraft industry. Judging from the works in the very good category, the presentation is 25% while for the good category the percentage is 75%. The aspect of applying the principle of craft that stands out the most among other principles is the principle of rhythm. This principle received the best rating rating from the assessment team and the weakest principle, namely the principle of balance, which in this principle received the lowest rating from the assessment team.Keywords: craft, pandan leaves, the principle of craft.  
TRANSFORMASI DOKUMEN KOMUNIKASI VISUAL SAMPUL BUKU DIGITAL DALAM METODE PENELITIAN KUALITATIF PERSPEKTIF SOSIAL BUDAYA BIDANG DESAIN KOMUNIKASI VISUAL Sujud Puji Nur Rahmat
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 10, No 1 (2021): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v10i1.25272

Abstract

The use of visual communication documents is one of the data collection techniques, in addition to interviews and observations, in a research method conducted by a researcher. In visual communication documents, there is a type of book cover containing information that a researcher can obtain and analyze. Before the existence of internet-sourced technology, people only communicated physically or face-to-face so that the visual communication document for the book cover obtained by a researcher was also physical. Community communication methods are now changing, using internet-sourced technology that provides visual communication services based on social media applications, such as Whatsapp, Facebook, and Tokopedia. Changing community communication methods affect the form of book cover visual communication documents in qualitative research, initially physically now transforming into digital. Through Whatsapp, Facebook, and Tokopedia, a researcher collected data on visual communication documents on digital book covers. The research method in this paper uses a mixed research method, first, conventional ethnography and, second, virtual ethnography as a way of investigation through observation and examination of physical and digital book cover visual communication documents on the object of research in order to obtain the necessary data. Based on the analysis, there is one old phenomenon, namely (1) visual communication documents on physical book covers; and there are two new phenomena, namely (1) physical book cover visual communication documents which are documented by means of digital copies and (2) digital book cover visual communication documents. There is another phenomenon, namely the transformation of the digital book cover visual communication document affecting the character of the research subject, the procedures and processes in data collection techniques, and changing and adding to the theoretical repertoire of qualitative research methods.Keywords: digital transformation, data collection technique.AbstrakPada dokumen komunikasi visual terdapat jenis sampul buku berisi informasi yang bisa diperoleh dan dianalisis seorang peneliti. Sebelum adanya teknologi bersumber internet, masyarakat hanya berkomunikasi secara fisik atau tatap muka sehingga dokumen komunikasi visual sampul buku yang diperoleh seorang peneliti juga berbentuk fisik. Metode komunikasi masyarakat kini berubah, dengan menggunakan teknologi bersumber internet yang menyediakan layanan jasa komunikasi visual berbasis aplikasi media sosial, seperti Whatsapp, Facebook, dan Tokopedia. Metode komunikasi masyarakat yang berubah memengaruhi bentuk dokumen komunikasi visual sampul buku dalam penelitian kualitatif, awalnya fisik kini bertransformasi menjadi digital. Melalui Whatsapp, Facebook, dan Tokopedia, seorang peneliti melakukan pengambilan data dokumen komunikasi visual sampul buku digital. Metode penelitian pada tulisan ini, menggunakan metode penelitian campuran antara, pertama, etnografi konvensional dan, kedua, etnografi virtual sebagai cara penyelidikan melalui observasi dan pemeriksaan dokumen komunikasi visual sampul buku fisik maupun digital pada objek penelitian dengan tujuan untuk mendapatkan data-data yang diperlukan. Berdasarkan hasil analisis, terdapat  satu fenomena lama, yaitu (1) dokumen komunikasi visual sampul buku fisik; dan terdapat dua fenomena baru, yaitu (1) dokumen komunikasi visual sampul buku fisik yang didokumentasikan dengan cara digandakan berbentuk digital dan (2) dokumen komunikasi visual sampul buku digital. Terdapat fenomena lainnya, yaitu transformasi dokumen komunikasi visual sampul buku digital memengaruhi karakter subjek peneliti, prosedur serta proses dalam teknik pengambilan data, dan mengubah serta menambah khazanah teoretis pada metode penelitian kualitatif. Kata Kunci: transformasi digital, teknik pengumpulan data. Author:Sujud Puji Nur Rahmat : Universitas Mercu Buana References:Adian, D.G. (2016). Pengantar Fenomenologi. Depok: Koekoesan.Andarningtyas, N. (2020). Menyambut Era Transformasi Digital 2021. dihttps://www.antaranews.com/berita/1921172/menyambut-era-transform asi-digital-2021 (diakses tanggal 26 Mei 2021).Anggito, A., & Setiawan, J. (2018). Metodologi Penelitian Kualitatif. Sukabumi: CV Jejak.Brooke, Auxier and Monica Anderson. (2021). A majority of Americans say they use of Instagram. Snapchat and Tiktok is especially common amongadultsunder30.http://www.pewresearch.org/internet/2021/04/07/social-media-use-in2021/ (diakses tanggal 07 April 2021). Christiani, L.C., & Ikasari, P.N. (2020). Generasi Z dan Pemeliharaan Relasi Antar Generasi dalam Perspektif Budaya Jawa. Jurnal Komunikasi danKajianMedia,4(2),85105.http://dx.doi.org/10.31002/jkkm.v4i2.3326.Hasanah, H. (2016). Teknik-teknik Observasi (Sebuah Alternatif Metode Pengumpulan Data Kualitatif Ilmu-ilmu Sosial). Jurnal at-Taqaddum, 8(1), 21-46.Karmanis & Karjono. (2020). Buku Pedeman Belajar: Metode Penelitian. Semarang: CV Pilar Utama.Kistanto, N. H. (2018). Transformasi Sosial-Budaya Masyarakat Indonesia. Sabda: Jurnal Kajian Kebudayaan,     13(2), 169-178. https://doi.org/10.14710/sabda.13.2.169-178.Nasrullah, R. (2016). Teori dan Riset Media Siber (Cybermedia). Jakarta: Prenadamedia Group.Nugroho, A. (2020). New Normal, Momentum Transformasi Sosial Budaya. https://ugm.ac.id/id/berit a/19479-new-normal-momentum-transformasisosialbudaya(diaksestanggal26Mei2021).Mahmuddin. (2017). Transformasi Sosial Aplikasi Dakwah Muhammadiyah Terhadap Budaya Lokal. Makassar: Penerbit Alaudin Press.Maulaa, M. (2020). 11 Bulan Pandemi Covid-19 Melanda Dunia, Berikut 6 Hal yang Perlu Anda Ketahui Saat Ini. https://www.pikiran-rakyat.c om/nasional/pr-01922691/11-bulan-pandemi-covid-19-melanda-dunia-berikutberikut-6-hal-yang-perlu-anda-ketahui-saat-ini (diakses tanggal 26 Mei 2021).Pratama, B.I. (2017). Etnografi Dunia Maya Internet. Malang: UB Press.Putra, R.W. (2020). Pengantar Desain Komunikasi Visual dalam Penerapan. Yogyakarta: Andi Offset.Rahmat, Sujud Puji Nur. (2021). “Karakter Penyebaran Sampul Buku”. Hasil Dokumentasi Pribadi: Mei 2021, Yogyakarta.Rastati, R. (2018). Media Literasi Bagi Digital Natives: Perspektif Generasi Z di Jakarta. Kwangsan, 6(1), 60-73. http://dx.doi.org/10.31800/jtp.kw.v6n1.p60--73.Sachari, A., & Sunarya, Y.Y. (2001). Desain dan Dunia Kesenirupaan Indonesia dalam Wacana-Wacana Transformasi Budaya. Bandung: Penertbit ITB.Sas. (2021). Transformasi Digital di Dunia Hari Ini.    ditransformation.html#:~:text=Transformasi%20digital%20sering%20digunakan%20un20untu,bisnis%20internal%2C%20transformasi%20menjadi%20mungkin (diakses tanggal 26 Mei 2021).Sakti, M. N. (2020). Moslem Social Media: Argumen Islam Terhadap Fenomena Sosial Media di Era Industri 4.0. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.Septiarti, S. W. (1994). Tranformasi Sosial Masyarakat dalam Perspektif Strukturalimse-Fungsionalisme Suatu Tinjauan Sosiologis. Cakrawala Pendidikan, 13(3), 127-138.  https://doi.org/10.21831/cp.v3i3.9153.Soewardikoen, D. W. (2019). Metodologi Penelitian Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: Kanisius.Tinarbuko, S. (2012). Semiotika Komunikasi Visual. Yogyakarta: Jalasutra.Wasitaatmadja, F. F. (2020). Etnografi Hukum: Budaya Hukum Masyarakat Cina Jelata. Jakarta: Kencana.                                 
KAJIAN ESTETIKA PADA RUMAH ADAT ACEH BESAR TAMAN RATU SAFIATUDDIN Niko Andeska; Rahmawati Rahmawati
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 10, No 1 (2021): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v10i1.24736

Abstract

Traditional houses in Indonesia have their own characteristics with various physical forms to the aesthetic of the ornaments engraved on each part, one of which we can see in the traditional house of Aceh. The traditional house in Aceh province is called Rumoh Aceh. The traditional house is identical to the elongated rectangle with various carvings. One of the uniqueness of Aceh's traditional house is the form of carved ornaments that have differences in each district, both in terms of the shape of the ornament, the placement and the meaning contained in the ornament. The form of the traditional house studied was the Aceh Besar traditional house located in Taman Ratu Safiatuddin, Banda Aceh. This research was conducted because of the lack of available references relating to the carving of traditional Aceh Besar house ornaments, so that it became an attraction for the author to conduct this research. The method used in this research uses qualitative methods. This qualitative method is carried out by collecting information by determining objects and topics, observation, determining informants, interviews, collecting data to analyzing data related to carving ornaments found in traditional houses of Aceh Besar. The data analysis stage uses aesthetic studies as a surgical theory in researching the form of carving ornaments of traditional houses of Aceh Besar.   Keywords: ornaments, traditional, house, aesthetic study.AbstrakRumah adat di Indonesia memiliki ciri khas masing-masing dengan bentuk fisiknya yang beragam hingga estetik ornamen yang terukir di setiap bagiannya, salah satunya dapat kita lihat pada rumah adat Aceh. Rumah adat di provinsi Aceh disebut dengan Rumoh Aceh. Rumah adat yang identik dengan persegi empat memanjang dengan ukiran yang beragam. Salah satu keunikan rumah adat Aceh yaitu bentuk ukiran ornamen yang memiliki perbedaan pada setiap Kabupatennya, baik dari segi bentuk ornamen, penempatan dan makna yang terkandung pada ornamen tersebut. Bentuk rumah adat yang diteliti adalah rumah adat Aceh Besar yang terdapat di Taman Ratu Safiatuddin, Banda Aceh. Penelitian ini dilakukan karena minimnya referensi yang tersedia berkaitan dengan ukiran ornamen rumah adat Aceh Besar, sehingga menjadi daya tarik bagi penulis untuk melakukan penelitian ini. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Metode Kualitatif ini dilakukan dengan cara mengumpulkan informasi dengan penentuan objek dan topik, observasi, penentuan informan, wawancara, pengambilan data hingga analisis data yang terkait dengan ukiran ornamen yang terdapat pada rumah adat Aceh Besar. Tahap analisis data menggunakan kajian estetika sebagai teori pembedah dalam penelitian bentuk ukiran ornamen rumah adat Aceh Besar.  Kata Kunci: ornamen, rumah, adat, kajian estetika. Authors: Niko Andeska : Institut Seni Budaya Indonesia AcehRahmawati : Institut Seni Budaya Indonesia Aceh References:Andeska, N., Setiawan, I., & Wirandi, R. (2019). Inventarisasi Ragam Hias Aceh pada Iluminasi Mushaf AL-Quran Kuno Koleksi Pedir Museum di Banda Aceh. Gorga: Jurnal Seni Rupa, 8(2), 351-357. https://doi.org/10.24114/gr.v8i2.15134.Ghifari, Muhammad. (2020). “Foto Rumah Adat Aceh Besar”. Hasil Dokumentasi Pribadi: 2020, Taman Ratu Safiatuddin.Kartika, Dharsono Sony. (2016). Kreasi Artistik: Perjumpaan Tradisi Modern dalam Paradikma Kekaryaan Seni. Karanganyar: Citra Sains.Leigh, Barbara, (1989). Tangan-Tangan Trampi: Seni Kerajinan Aceh. Djambatan: Jakarta.Maulin, S., Zuriana, C., & Lindawati, L. (2019). Makna Motif Ragam Hias pada Rumah Tradisional Aceh di Museum Aceh. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik, 4(1), 78-96. Paramita, N. C., Azmi, A., & Azis, A. C. K. (2020). Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Menggambar Bentuk Buah Teknik Krayon. Journal of Education, Humaniora and Social Sciences (JEHSS), 3(1), 171-177. https://doi.org/10.34007/jehss.v3i1.245. 
NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM SYAIR SENI MEUSIFEUT UNTUK GENERASI MILENIAL Saifuddin A Gani; Zulfahmi Zulfahmi
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 10, No 1 (2021): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v10i1.24091

Abstract

The art of meusifeut is one of the local wisdoms of the Acehnese people in singing Acehnese poetry combined with distinctive movements. Meusifeut art is also one of Aceh's cultural heritage which contains Islamic characteristics in it and is currently starting to fade. The art of meusifeut is usually played by teenage boys where there is a sheikh who reads a verse and is followed by certain movements by the members. The verses recited in the art of meusifeut contain various values and deep meanings. This research was conducted to determine the value of Islamic education contained in the meusifeut verse. This study uses a qualitative method. Qualitative methods are carried out by collecting information by determining objects and topics, observation, determining informants, interviews, collecting data to analyzing data related to the art of Meusifeut. The research location is in Gampong Baet Mesjid, Sukamakmur District, Aceh Besar District. The focus of the study in this research is to find the value of Islamic education in Meusifeut's art poetry.Keywords: value, education, poetry, meusifeut, millennial. AbstrakSeni meusifeut merupakan merupakan salah satu kearifan lokal masyarakat Aceh dalam melantunkan syair-syair Aceh yang dipadukan dengan gerakan-gerakan yang khas. Seni meusifeut juga salah satu peninggalan kebudayaan Aceh yang mengandung ciri khas keislaman di dalamnya dan saat ini mulai memudar. Seni meusifeut biasanya dimainkan oleh kalangan remaja laki-laki dimana terdapat seorang syeh yang membacakan syair dan diikuti dengan gerakan-gerakan tertentu oleh anggotanya. Syair yang dibacakan dalam seni meusifeut mengandung berbagai macam nilai dan makna mendalam. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui nilai pendidikan Islam yang terkandung dalam syair meusifeut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Metode kualitatif dilakukan dengan  dengan cara mengumpulkan informasi dengan penentuan objek dan topik, observasi, penentuan informan, wawancara, pengambilan data hingga analisis data yang terkait dengan dengan syait seni meusifeut. Lokasi penelitian di Desa Baet Mesjid Kecamatan Sukamakmur Kabupaten Aceh Besar. Fukos kajian dalam penelitian ini adalah menemukan nilai pendidikan Islam dalam syair seni meusifeut.  Kata Kunci: nilai, pendidikan,syair, meusifeut, milenial.Authors: Saifuddin A Gani : Institut Seni Budaya Indonesia AcehZulfahmi : Institut Seni Budaya Indonesia Aceh References:Afrizal. (2020). “Seni Meusifeut”. Hasil Dokumentasi: 12 Agustus 2020, Desa Baet Mesjid.Akhwat, Keren. (2013). Sesungguhnya Allah SWT Indah dan Menyukai Keindahan. http://diah-prameswari.blogspot.com/2013/10/ (diakses tanggal 27 Maret 2021).Azis, A. C. K., Sugito, M. P., & Mesra, M. S. (2021). Pengajaran Micro Teaching. Bandung: Media Sains Indonesia.Harun, Mohd. (2012). Pengantar  Sastra  Aceh. Bandung:  Citapustaka  Media  Perintis.Ismail, Azman. (2009). Islam dan Budaya Aceh. Banda Aceh: Ar-Raniry Press.Muhammad, Rusjdi Ali. (2004). Aceh Antara Adat dan Syariat. Banda Aceh: Ar-Raniry Press.