cover
Contact Name
Adek Cerah Kurnia Azis
Contact Email
adek_peros@yahoo.com
Phone
+6285278021981
Journal Mail Official
gorgajurnalsenirupa@unimed.ac.id
Editorial Address
Jl. Willem Iskandar / Pasar V, Medan, Sumatera Utara – Indonesia Kotak Pos 1589, Kode Pos 20221
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
Gorga : Jurnal Seni Rupa
ISSN : 23015942     EISSN : 25802380     DOI : https://doi.org/10.24114/gr.v9i1
Core Subject : Education, Art,
Gorga : Jurnal Seni Rupa terbit 2 (dua) kali setahun pada bulan Juni dan Desember, berisi tulisan/artikel hasil pemikiran, hasil penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat yang ditulis oleh para pakar, ilmuwan, praktisi (seniman), dan pengkaji dalam disiplin ilmu kependidikan, kajian seni, desain, dan pembelajaran seni dan budaya.
Articles 806 Documents
MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MEMBACA NOTASI MUSIK DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DALAM PEMBELAJARAN SENI MUSIK Deswarni Deswarni; Budiwirman Budiwirman
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 8, No 2 (2019): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v8i2.15419

Abstract

AbstrakKemampuan membaca notasi musik dalam aktivitas siswa meliputi   kegiatan memperhatikan guru dalam menerangkan pelajaran, bertanya, dan keberanian siswa maju kedepan kelas (Nasional, D.P. (2002),  itusemua sangat  kurang sekali  ditemui dikelas  XI  IPS  1.  Untukituperlu dilakukan suatu penelitian untuk mengetahui penyebapnya. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa membaca notasi musik dalam pembelajaran seni musik, dengan target yang ingin dicapai adalah 75%. Tindakan yang diterapkan adalah dengan menggunakan metode demonstrasi. Data dikumpulkan dengan bantuan instrument serta dilengkapi dengan observasi, selanjutnya diolah dengan teknik persentase untuk melihat kecendrungan-kecendrungan data setelah perlakuan diberikan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas, sedang subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 5 Pariaman dan perlakuan yang diberikan yaitu dengan menggunakan metode demonstrasi. Prosedur penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, siklus I dilaksanakan   4 kali pertemuan dan siklus ke II dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan dengan alokasi waktu satu kali pertemuan adalah 2 X 45 menit. Hasil penelitian dari data siklus I dalam meningkatkan kemampuan siswa membaca notasi musik dalam kegiatan  aktifitas siswa dalam memperhatikan guru yang aktif 79,41%, mengajukan pertanyaaan yang aktif mencapai 29,41%, berani maju kedepan mencapai 44,11%. Sedangkan kemampuan siswa membaca notasi musik mencapai 59,32%. Data siklus II meningkatkan kemampuan siswa membaca notasi musik dalam kegiatan aktifitas siswa memperhatikan guru 82,35%, mengajukan pertanyaaan 64,71%, berani maju kedepan 70,59%. Sedangkan kemampuan siswa dalam membaca notasi musik mencapai 75,50%.Berdasarkan hasil pengolahan data dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh tindakan yang diberikan terhadap peningkatan kemampuan siswa dalam membaca notasi musik dari siklus I ke siklus ke II meningkat menjadi 16,18%.  Kata Kunci: notasi musik, metode demonstrasi.AbstractThe ability to read music notation in student activities includes paying attention to the teacher in explaining the lesson, asking questions, and the courage of students to move forward in the classroom (National, DP (2002), all of them are very poorly found in class XI IPS 1. For this reason, a research is needed to find out. This study aims to improve students' ability to read music notation in learning music, with the target to be achieved is 75%. The measures applied are using the demonstration method. Data is collected with the help of instruments and completed with observation, then processed with percentage techniques  to see data trends after the treatment is given. This type of research is a classroom action research, while the subject of this study was a class XI IPS 1 student at SMA Negeri 5 Pariaman and the treatment given was using the demonstration method. The procedure of this research was carried out in two cycles, the first cycle was held 4 times and the second cycle was carried out in 2 meetings with the time allocation of one meeting was 2 X 45 minutes. The results of the study from the data cycle I in improving the ability of students to read music notation in the activities of students in paying attention to active teachers 79.41%, asking active questions reached 29.41%, dare to move forward reaching 44.11%. While the ability of students to read music notation reached 32.17%. Cycle II data improved the ability of students to read music notation in student activities paying attention to the teacher 82.35%, asking questions 64.71%, daring to go forward 70.59%.  While the ability of students to read music notation reaches 75.50%.  Based on the results of data processing, it can be concluded that there is an effect of the action given to the increase in students' ability to read music notation from cycle I to cycle II increasing to 16,18%.Keywords: music notation, demonstration method. 
ESTETIKA TEKS DENDANG KAMPAR BASIANG: CERMINAN BUDAYA MASYARAKAT AGRARIS DI MINANGKABAU (ANALISIS TEKS) Hendri Koto; Andar Indra Sastra; Asep Saepul Haris
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 7, No 2 (2018): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v7i2.11033

Abstract

AbstrakDendang kampar basiang adalah salah satu dendang yang terdapat pada kesenian saluang dendang di Minangkabau. Dendang tersebut dinilai memiliki aspek estetis pada teks yang membangun struktur pantunnya. Dilihat dari frase kalimat sampiran maupun isi, kecenderungan dalam teks pantun dendang kampar basiang memiliki kata maupun kalimat yang mengambarkan fenomena kehidupan masyarakat agraris. Penelitian ini bermaksud untuk menganalisis teks yang terdapat pada dendang kampar basiang yang dihubung-kaitkan dengan aspek sosial masyarakat Minangkabau pada umumnya. Dalam mengkaji fenomena tersebut, digunakan beberapa pendekatan telaah sastra dan estetika paradoks, serta dengan metode kualitatif. Terkait dengan hasil penalaahan teks dendang kampar basiang, maka didapati bahwa dendang tersebut merupakan sebuah cerminan dari kehidupan masyarakat agraris di Minangkabau.           Kata Kunci: estetika, agraris, dendang kampar basiang AbstractKampar basiang dendang is a kind of songs in Minangkabau saluang dendang. This Dendang is considered to have aesthetic aspects of the text that build the rhyme structure. Seeing from the sentences phrase ofsampiran, as well as it’s content, the tendency of dendang kampar basiangrhyme has a word or phrase that describes the phenomenon of agrarian society. This research intends to analyze the texts contained inkampar basiang dendang which is related to social aspect of Minangkabau society in general. Several approaches are used to examine this phenomenon, which is literary studies and paradox aesthetic, as well as qualitative methods.In relation to the study about the text of  kampar basiang dendang, it has been found that dendang is a kind of reflection about the life of agrarian society in Minangkabau  Keywords: aesthetic, agrarian, kampar basiang dendang
ANALISIS GAMBAR BENTUK BUNGA ANGGREK DENGAN TEKNIK POINTILIS BERWARNA DI SMP AL-FITYAN SCHOOL MEDAN Nurlinda Hanum Siregar; Adek Cerah Kurnia Azis; Mesra Mesra; Tetty Mirwa
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 9, No 1 (2020): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v9i1.18041

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil karya siswa dalam membuat gambar bentuk Bunga Anggrek dengan teknik pointilis berwarna karya siswa kelas VIII SMP Al-Fityan School Medan. Penelitian ini termasuk pada jenis penelitian kualitatif. Populasi yang terdapat dalam penelitian ini sebanyak 21 karya gambar bentuk Bunga Anggrek sehingga sampel yang ditetapkan dalam penelitian ini terdiri dari 5 karya gambar bentuk Bunga Anggrek menggunakan teknik Purvosive Sampling atau pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu yang dipandang dapat memberikan data secara maksimal. Penilaian dalam penelitian ini mengacu kepada nilai KKM 75 pada mata pelajaran seni budaya. Maka penilaian dalam penelitian menunjukkan bahwa penerapan unsur ggelap-terang 89, bentuk 87, ruang 86, pointilis 88, kemiripan bentuk  88,  tekstur  87. Maka dari 6 indikator penilaian tersebut unsur yang paling unggul dari 6 indikator yaitu pada unsur gelap-terang yang menimbulkan kemiripan bentuk. Sedangkan penilaian unsur yang paling terendah berada pada unsur ruang, dengan penerapan ruang masih kurang menunjukkan keteraturan. Penilaian secara keseluruhan pada unsur pointilis, bentuk, ruang, gelap-terang, kemiripan bentuk, dan tekstur mencapai nilai rata-rata87 dan termasuk dalam kategori baik, serta pada penerapan gelap-terang mencapai nilai rata-rata 87 dan termasuk dalam kategori baik, maka dari 5 karya gambar bentuk Bunga Anggrek yang mencapai nilai KKM sebanyak 5 karya  atau 100%  dari 5 karya gambar bentuk Bunga Anggrek sudah mencapai nilai KKM.Kata Kunci: analisis gambar bentuk, teknik pointilis.AbstractThis research aims to determine the work of students in creating drawings of the form of orchid flowers with pointilis techniques written by grade VIII students SMP Al-Fityan School Medan. This research is included in qualitative research. The population contained in this study as much as 21 drawings of the form of orchid flowers so that the samples set in this study consisted of 5 works of drawings of orchid flowers using Purvosive Sampling technique or sampling with Certain considerations that are deemed able to provide maximum data. The assessment in this study refers to the value of 75 in the cultural arts subjects. Then the assessment in the study showed that the application of the elements of the 89-bright ggelap, form 87, Room 86, Pointilis 88, similarity form 88, texture 87. Thus, from the 6 indicators the assessment is the most superior of the 6 indicators that are in the dark-light elements that cause similarities in shape. While the lowest valuation of the element is on the element of space, with the implementation of space still lacking the regularity. The overall assessment of Pointilis, form, space, dark-light, resemblance to shape, and texture reaches a flat-rata87 value and belongs to a good category, as well as on the application of dark-light reaching an average value of 87 and included in Good category, then of 5 works images of orchid form that reaches the value of the KKM as much as 5 works or 100% of 5 works images of the shape of the orchid has reached the value of the KKM.  Keywords: form image analysis, pointilis techniques.
KREASI KREATIF MENGGUNAKAN BAHAN KERTAS KADO DENGAN TEKNIK ANYAMAN PADA PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETERAMPILAN DI SDN 26 PARAK BURUK DAN SDN 53 KAMPUNG JAMBAK KEC. KOTO TANGAH Eliya Pebriyeni; Lisa Widiarti
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 7, No 2 (2018): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v7i2.11855

Abstract

AbstrakGuru yang mengajarkan materi pembelajaran untuk Seni Budaya dan Keterampilan, bahan yang digunakan biasanya masih berorientasi pada bahan buatan pabrik yang diperdagangkan. Namun, ternyata bahan yang digunakan sebagai bahan praktis dapat menggunakan bahan dari berbagai jenis kertas yang digunakan sebagai karya. Bahan kertas yang digunakan sebagai pekerjaan dapat diproses menggunakan teknik anyaman. Bahan kertas yang dapat digunakan sebagai karya termasuk: kertas plastik, kertas koran, kertas majalah, kertas HVS, kertas manila, kertas kado, dan sebagainya. Penggunaan kertas kado dalam membuat karya yang nantinya akan diolah menggunakan teknik anyaman sebagai bahan pembelajaran untuk Seni Budaya dan Keterampilan memberikan banyak manfaat, Selain tujuan pembelajaran dapat dicapai,  juga dapat mendidik siswa untuk dapat menggunakan objek yang ada di lingkungan. Prioritas masalah ditetapkan oleh Tim pelaksana bersama dengan Kepala SDN 26 Parak Buruk dan SDN 53 Kampung Jambak Padang. Masalah yang harus dipecahkan dilihat dari dua aspek kegiatan pembelajaran, yaitu: (1) manajemen materi praktik pembelajaran, (2) penguasaan dan penerapan bahan pembelajaran untuk Seni Budaya dan Keterampilan. Pembenaran utama dalam menentukan masalah yang harus dipecahkan adalah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dalam Seni Budaya dan Keterampilan di sekolah dasar. Prioritas masalah ditetapkan oleh Tim pelaksana bersama dengan Kepala SDN 26 Parak Buruk dan SDN 53 Kampung Jambak Padang. Masalah yang harus dipecahkan dilihat dari dua aspek kegiatan pembelajaran, yaitu: (1) manajemen materi praktik belajar, (2) penguasaan dan penerapan materi pembelajaran Seni Budaya dan Keterampilan. Pembenaran utama dalam menentukan masalah yang harus dipecahkan adalah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dalam Seni Budaya dan Keterampilan di sekolah dasar. Kegiatan pemecahan masalah dilakukan dengan pendekatan: Desain, konseling, pelatihan / lokakarya, dan implementasi. Sampai laporan kemajuan ini disiapkan, kegiatan target yang telah dicapai adalah: (1) Ada peningkatan pemahaman guru SDN Mitra di: Memahami konsep, konsep, dan proses pembuatan karya dengan menggunakan bahan kertas pembungkus dengan teknik tenunan dari 40% hingga 78%. (2) Produk yang dihasilkan berupa: (a) media pembelajaran dan model kerja, (b) identifikasi bahan praktikum dari kertas kado yang ada di lingkungan siswa, (c) kerajinan yang terbuat dari bahan sampah, yaitu kertas kado. Tahap selanjutnya dari rencana adalah melakukan kegiatan: Menulis artikel dan mengirim artikel ke jurnal ilmiah.Kata Kunci: praktikum, kertas kado, anyamanAbstractTeachers who teach learning materials for Cultural Arts and Skills, the materials used are usually still oriented to the factory-made materials that are traded. However, it turns out that the materials used as practical materials can use materials from various types of paper that are used as works. The paper material used as the work can be processed using woven techniques. Paper materials that can be used as works include: plastic paper, newsprint, magazine paper, HVS paper, manila paper, wrapping paper and so on. The use of gift paper in making works that will later be processed using woven techniques as learning material for Cultural Arts and Skills provides multiple benefits, besides learning objectives can be achieved, it can also educate students to be able to use objects that are in the environment. Priority issues were set by the Implementation Team together with the Head of SDN 26 Parak Buruk and SDN 53 Kampung Jambak Padang. Problems to be solved are seen from two aspects of learning activities, namely: (1) management of learning practice materials, (2) mastery and application of learning materials for Cultural Arts and Skills. The main justification in determining the problems to be solved is to improve the quality of learning in Cultural Arts and Skills in elementary schools. Problem solving activities are carried out with an approach: Design, counseling, training / workshop, and implementation. Until this progress report is prepared, the target activities that have been achieved are: (1) There is an increase in understanding of SDN Mitra teachers in: Understanding the concepts, concepts, and processes of making work by using wrapping paper materials with woven techniques from 40% to 78%.(2) Produced products in the form of: (a) learning media and work models, (b) identification of practicum material from wrapping paper that is in the student's environment, (c) handicrafts made from waste material, namely gift paper. The next stage of the plan is to carry out activities: Writing articles and sending articles to scientific journals. Keywords: practicum, wrapping paper, webbing 
SENI KOLASE KARYA SISWA KELAS X MIA 2 SMA AL-FITYAN SCHOOL MEDAN DENGAN OBJEK BUAH Jaka Syahputra; Anam Ibrahim
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 9, No 2 (2020): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v9i2.20358

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan Untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa SMA Al-Fityan School Medan dalam menciptakan karya dengan objek buah menggunkan teknik kolase. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif yang bersifat deskriptif. Objek yang digambar untuk berkaryaseni teknik kolase ini adalah buah-buahan yang telah disusun sedemikian rupa untuk kemudian dapat ditiru oleh siswa. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah  siswa kelas X Mia SMA Al-Fityan School Medan dengan jumlah 31 siswa dan sampel yaitu dengan jumlah 3 siswa, dengan menggunakan teknik purposive Sampling. Aspek prinsip prinsip seni rupa yang diteliti dalam penelitian ini yaitu bentuk, warna, komposisi dan teknik. Hasil penelitian menunjukan bahwa secara  keseluruhan karya seni teknik kolase dengan objek buah-buahan karya siswa X Mia SMA Al-Fityan School Medan dikategorikan baik. Secara keseluruhan aspek bentuk dikategorikan cukup baik, warna memperoleh kategori baik,komposisi memperoleh kategori baik, dan teknik memperoleh kategori baik.Kata Kunci: seni kolase, objek buah.AbstractThis study aims to determine the level of ability of students at SMA Al-Fityan School Medan in creating works with fruit objects using collage techniques. The method used in this research is descriptive qualitative. The objects drawn for this collage technique art work are fruits that have been arranged in such a way that students can then imitate them. The population in this study were students of class X Mia SMA Al-Fityan School Medan with a total of 31 students and a sample of 3 students, using purposive sampling technique. Principles of the principles of fine arts examined in this study are shape, color, composition and technique. The results showed that overall the collage technique with fruit objects by X Mia SMA Al-Fityan School Medan was categorized as good. Overall, the shape aspect is categorized as quite good, the color is in a good category, the composition is in a good category, and the technique is in a good category..Keywords: collage art, fruit objects. 
VISUALISASI KARAKTER FEMINIM DALAM KARYA GRAFIS KOMPUTER BERTEMA ROBOT Sri Juita Br Ginting
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 1, No 1 (2012): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v1i1.291

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan proses penciptaan karya grafis Komputer Illustrasi Digita. Skripsi ini menguraikan tentang pembuatan karya yang diciptakan dalam tugas akhir. Proses penciptaan karya akan dijelaskan mulai dari proses awal sampai dengan selesai., Karya yang dianalisis sebanyak 7 buah, yang akan dibahas secara terperinci mulai dari unsur garis, warna, bentuk, tekstur, ruang hingga makna yang ada di dalam setiap karya . Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap proses yang dilakukan dapat berjalan dengan baik. Pada setiap karya yang ditampilkan juga sudah mengandung unsur feminim. Bentuk-bentuk robot yang dapat ditampilkan dalam karya grafis komputer tersebut adalah robot humanoid, dengan tampilan unsur robot pada bagian tangan dan kaki. Dari tanggapan apresiator secara keseluruhan karya sudah sangat baik, dengan  nilai rata-rata 4, dan konvensi penilaian A (sangat baik). Kata Kunci: Grafi Komputers, visualisasi, robot, feminim.
IDENTIFIKASI UMAH ADAT PITU RUANG SEBAGAI PRODUK KEBUDAYAAN GAYO. STUDI KASUS: UMAH REJE BALUNTARA DI ACEH TENGAH Fani Dila Sari; Haria Nanda Pratama; Indra Setiawan
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 9, No 2 (2020): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v9i2.22116

Abstract

AbstrakUmah Adat Pitu Ruang merupakan karya seni bangunan rumah adat Suku Gayo. Struktur bangunannya berupa rumah panggung yang memiliki 36 tiang sebagai penopang dengan ornamen-ornamen berbagai warna yang menghiasi Umah Adat Pitu Ruang. Rumah adat Gayo ini memiliki fungsi tidak hanya sebagai bangunan tempat tinggal, namun sebagai identitas budaya Gayo sekaligus penerapan nilai-nilai estetis bagi masyarakatnya. Identifikasi Umah Adat Pitu Ruang sebagai produk kebudayaan Gayo dibentuk oleh tatanan hidup masyarakatnya.  Salah satu hasil kebudayaan yang masih ada di daerah Takegon Aceh Tengah yaitu Umah Adat Pitu Ruang. Kebudayaan ini diwariskan oleh leluhur suku Gayo yang representasi wujud kehidupan sosial budaya masyarakat Takegon Aceh Tengah. Rumah adat ini merupakan peninggalan bersejarah atau sebuah mahakarya seni yang memiliki filosofi kehidupan yang berlandaskan kepada nilai-nilai sosial masyarakatnya dilihat dari bangunannya. Studi kasus: Umah reje Baluntara di Aceh Tengah dengan metode penelitian kualitatif.  Kata Kunci: gayo, kebudayaan, umah, pitu, ruang.AbstractThe Umah Adat Pitu Ruang is a work of art for the traditional house of the Gayo tribe. The structure of the building is in the form of a house on stilts which has 36 pillars as a support with various colored ornaments that adorn the Umah Adat Pitu Ruang. This Gayo traditional house has a function not only as a residential building, but as a Gayo cultural identity as well as the application of aesthetic values to the community. The identification of the Pitu Ruang Adat Umah as a product of Gayo culture is shaped by the life order of the people. One of the cultural products that still exist in the Takegon area of Central Aceh is the Pitu Room Umah Adat Pitu Ruang. This culture was inherited by the ancestors of the Gayo tribe who represented the socio-cultural life of the Takegon people of Central Aceh. This traditional house is a historical heritage or a masterpiece of art which has a philosophy of life based on the social values of the community as seen from the building. Case study: Umah reje Baluntara in Central Aceh using qualitative research methods.Keywords: gayo, cultural, umah, pitu, ruang. 
PEWARNAAN KAIN IKAT CELUP MENGGUNAKAN BAHAN ALAMI DAUN JAMBU BIJI (PSIDIUM GUAJAVAL) DI SANGGAR SENI PENDOPO Ebid Ebid; Wahyu Tri Atmojo
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 9, No 2 (2020): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v9i2.21109

Abstract

 AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk “Mendeskripsikan Proses Dan Menganalisis Hasil Pewarna Daun Jambu Biji Terhadap Kain Ikat Celup”. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali. Eksperimen dalam penelitian untuk mengetahui besarnya pengaruh lamanya perendaman kain dalam larutan pewarna daun jambu biji terhadap hasil pencelupan pewarna pada kain blacu.Instrument ini dijaring memalui perlakuan yaitu pembuatan kain ikat celup dengan teknik ikat celup menggunakan pewarna alami yaitu daun jambu biji yang diamati beberapa waktu tertentu, dengan demikian dapat dirtikan bahwa butir – butir komponen tentang hasil warna ragam hias teknik ikat celup melalui pewarna daun jambu biji dapat digunakan untuk menjaring data penelitian. Hasil penelitian yang dilakukan menggunakan pengamatan secara visual, hasil yang diperoleh pada selama 1 jam, 2 jam, 3 jam perendaman larutan daun jambu biji dan perendaman kain selama 2 jam, 4 jam, 6 jam di setiap rendaman larutan daun jambu biji bahwa terdapat hasil warna yang signifikan pada teknik ikat celup, terdapat pengaruh perbedaan warna pada perendaman daun jambu biji pada teknik ikat celup dan warna yang dihasilkan beragam, mulai dari hijau muda hingga gijau kecokelatan dan hasil motif berbentuk lebih terang dan jelas, berbentuk motif baru pada dasar kain  pada perendaman yang paling lama.Kata Kunci: pewarna, daun, kain.AbstractThis study aims to "describe the process and analyze the results of guava leaf dye on the tie dye." The research method used was an experiment to find the effect of certain treatments on others under controlled conditions. Experiments in this study were to determine the effect of the length of soaking the cloth in a guava leaf dye solution on the dyeing results of the calico cloth. This instrument was netted through treatment, namely the manufacture of tie-dyed fabric using natural dyes, namely guava leaves which were observed for a certain time. , thus it can be concluded that the component items regarding the color yield of the decorative variety, the tie-dye technique through guava leaf dye, can be used to capture research data.The results of the research were carried out using visual observation, the results obtained for 1 hour, 2 hours, 3 hours of soaking guava leaf solution and soaking the cloth for 2 hours, 4 hours, 6 hours in each soaking guava leaf solution that there is a color result. There is a significant effect on the tie-dye technique, there is an effect of different colors on the immersion of guava leaves in the tie-dye technique and the resulting color varies, from light green to brownish green and the resulting motifs are lighter and clearer, in the form of new motifs on the base of the cloth on soaking the longest.Keywords: dye, leaves, cloth.. 
EKSISTENSI BATIK ENCIM DALAM ARENA PRODUKSI KULTURAL DI PEKALONGAN Tri Wulandari
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 10, No 1 (2021): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v10i1.25255

Abstract

This study aims to explain the strength of Encim batik existence in cultural production arenas including limited-production arenas and large-scale production arenas. The theory of the cultural production arena by Pierre Bourdieu helped in this study in particular, include: 1) material and symbolic aspects of the production of cultural works, 2) the role of mediators who have a role in the use of works. The research method used is qualitative research is descriptive and the method of data retrieval through observation, documents, interviews, and triangulation. Analysis methods include data reduction, data presentation, and data verification. The results of this study explain that the existence of Encim batik in the production-limited arena is strengthened by the consistency of entrepreneurs and batik artists from Peranakan China by maintaining the quality of Encim batik both in terms of visual beauty, technical manufacturing, and usefulness functions. Entering the large-scale production arena, the excellenge of quality are simplified, because it follows the demand of the Encim batik market tastes. Therefore, batik industry entrepreneurs in Pekalongan reproduce Encim batik with all its creativity, so that it has an impact on the birth of innovative forms of creative industry products such as batik products Encim write, stamp, night screen printing, and printing. The of Encim batik is influenced by economic capital, cultural capital, social capital, and symbolic capital used as a force to survive in batik business competition.Keywords: existence, batik encim, cultural production.AbstrakKajian ini bertujuan untuk menjelaskan kekuatan eksistensi batik Encim dalam arena produksi kultural mencakup arena produksi terbatas dan arena produksi skala besar. Teori arena produksi kultural oleh Pierre Bourdieu membantu dalam kajian ini khususnya meliputi: 1) aspek material maupun simbolis dari produksi karya-karya kultural, 2) peran mediator yang mempunyai andil dalam pemaknaan karya. Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian kualitatif bersifat deskriptif dan metode pengambilan data melalui observasi, dokumen, wawancara, dan triangulasi. Metode analisis meliputi reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Hasil kajian ini menjelaskan bahwa eksistensi batik Encim dalam arena produksi terbatas diperkuat dengan adanya konsistensi pengusaha dan seniman batik dari Cina Peranakan dengan menjaga kualitas batik Encim baik dari aspek keindahan visual, teknis pembuatannya, dan fungsi kegunaanya. Memasuki arena produksi skala besar, maka keunggulan kualitas tersebut mengalami penyerderhanaan, karena mengikuti permintaan selera pasar batik Encim. Oleh karena itu, para pengusaha industri batik di Pekalongan mereproduksi batik Encim dengan segala kreativitasnya, sehingga berdampak pada lahir inovasi bentuk produk-produk industri kreatif yang beraneka ragam seperti produk batik Encim tulis, cap, sablon malam, maupun printing. Eksistensi batik Encim dipengaruhi adanya modal ekonomi, modal budaya, modal sosial, dan modal simbolik yang digunakna sebagai kekuatan untuk bertahan dalam persaingan usaha batik.Kata Kunci: eksistensi, batik encim, produksi kultural. Author: Tri Wulandari : Institut Seni Indonesia Yogyakarta References:Amidjaja, N. T. (1966). Batik. Jakarta: Djambatan.Bourdieu, P. (2009). An Introduction to the Work of Pierre Bourdieu: The Practice Theory, (Habitus x Modal) + Ranah = Praktik; Pengantar Paling Komprehensif kepada Pemikiran Bourdieu, Terjemahan Pipit Maizer. Yogyakarta: Jalasutra.___________. (2015). The Field of Cultural Production: Essay on Art and Literatur, Arena Produksi Kultural: Sebuah Kajian Sosiologi Budaya, Terjemahan Yudi Santosa. Yogyakarta: Kreasi Wacana.Djomena, N. S. (1990). Batik dan Mitra. Jakarta: Djambatan.Fashri, F. (2014). Pierre Bourdieu Menyingkap Kuasa Simbol. Yogyakarta: Jalasutra.Ishwara, H., L. R.Yahya, & Moeis, X. (2011). Batik Pesisir Pusaka Indonesia, Koleksi Hartono Sumarsono. Jakarta: KPG Kepustakaan Populer Gramedia.Miles, M. B., & Huberman, A. M. (1992). Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber Tentang Metode-Metode Baru. Jakarta: UI Press.Soedarso. (2006). Trilogi Seni: Penciptaan Eksistensi Dan Kegunaan Seni. Yogyakarta: BP ISI Yogyakarta.Susanto, S. (1984). Seni dan Teknologi Kerajinan Batik. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan.Wulandari, Tri. (2017). “Koleksi Museum Batik Danar Hadi”. Hasil Dokumentasi Pribadi: 17 Desember 2017, Solo.
PENGENALAN LUKIS KACA SEBAGAI MEDIA HIAS DAN CENDERA MATA PADA SISWA-SISWI SMA N 1 KOTA JANTHO Muhammad Ghifari; Anni Kholilah; Miftahun Naufa
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 10, No 1 (2021): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v10i1.21107

Abstract

Everyone who likes beauty is beauty that is naturally created or that is created from human work. However, not everyone knows how to create beauty from the objects around them. How to turn a simple object into something that is more attractive, more beautiful and even has a sale value. The activity of introducing Glass Painting as a decorative medium and souvenirs will certainly hone the creativity of SMA N 1 Jantho City students. The introduction of glass painting trains students to be creative in processing the natural resources around them. From objects made of glass that are not used, they are given a touch of art and polished in such a way that they become works and art products that can later become souvenirs. It does not stop with the introduction and manufacture of glas painting, students are given directions and an understanding of how to make these works of art can have economic value. The products produced in this activity are expected to be marketed as a typical souvenir of the City of Jantho.Keywords: painting, glass, decorative media, souvenirs. AbstrakSetiap orang menyukai keindahan baik itu keindahan yang tercipta secara alami maupun yang diciptakan dari hasil karya manusia. Namun tidak setiap orang tahu bagaimana cara menciptakan keindahan dari benda-benda yang ada disekitarnya. Bagaiman cara menyulap sebuah benda sederhana menjadi sesuatu yang lebih menarik, lebih indah bahkan memiliki nilai jual. Kegiatan pengenalan Lukis Kaca sebagai media hias dan cendera mata tentu akan dapat mengasah kreatifitas siswa-siswi SMA N 1 Kota Jantho. Pengenalan seni lukis kaca melatih siswa-siswi untuk dapat kreatif mengolah sumber daya alam yang ada disekitar mereka. Dari benda-benda berbahan kaca yang sudah tidak terpakai diberi sentuhan seni dan dipoles sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah karya dan produk seni yang nantinya dapat menjadi cendera mata. Tidak berhenti sampai pengenalan dan pembuatan lukis kaca, siswa siswi diberikan arahan dan pemahaman bagaimana caranya menjadikan karya seni tersebut dapat memiliki nilai ekonomis. Produk yang dihasilkan pada kegiatan ini diharapkan dapat dipasarkan sebagai cendera mata khas Kota Jantho  Kata Kunci: lukis, kaca, media, cendera mata. Authors: Muhammad Ghifari : Institut Seni Budaya Indonesia AcehAnni Kholilah : Institut Seni Budaya Indonesia AcehMiftahun Naufa : Institut Seni Budaya Indonesia AcehReferenes: Azis, A. C. K. (2017). Pemanfaatan Sampah Plastik Menjadi Karya Seni Rupa di Kecamatan Deli Tua. BAHAS, 28(3). 268-272. https://doi.org/10.24114/bhs.v28i3.10077.Ghifari, Muhammad. (2020). “Kegiatan Pengabdian Seni Rupa”. Hasil Dokumentasi Pribadi: 2020, SMA N 1 Kota Jantho.Marchanda, Fajar. (2020). “Kegiatan Pengabdian Materi Seni Rupa”. Hasil Dokumentasi Pribadi: 2020, SMA N 1 Kota Jantho.Naufa, Miftahun. (2020). “Kegiatan Pengabdian Seni Rupa”. Hasil Dokumentasi Pribadi: 2020, SMA N 1 Kota Jantho.Putra, P. D., Lisyanto, L., Azis, A. C. K., & Zainal, A. (2019). Rekayasa Bahan Makanan dari Singkong Dalam Mensejahterakan Perekonomian Masyarakat di Kabupaten Labuhan Batu Utara. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 25(3), 172-175. https://doi.org/10.24114/jpkm.v25i3.15396.Susanto, Mikke. (2002). Diksi Rupa Kumpulan Istilah Seni Rupa. Yogyakarta: Kanisius.