cover
Contact Name
Adek Cerah Kurnia Azis
Contact Email
adek_peros@yahoo.com
Phone
+6285278021981
Journal Mail Official
gorgajurnalsenirupa@unimed.ac.id
Editorial Address
Jl. Willem Iskandar / Pasar V, Medan, Sumatera Utara – Indonesia Kotak Pos 1589, Kode Pos 20221
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
Gorga : Jurnal Seni Rupa
ISSN : 23015942     EISSN : 25802380     DOI : https://doi.org/10.24114/gr.v9i1
Core Subject : Education, Art,
Gorga : Jurnal Seni Rupa terbit 2 (dua) kali setahun pada bulan Juni dan Desember, berisi tulisan/artikel hasil pemikiran, hasil penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat yang ditulis oleh para pakar, ilmuwan, praktisi (seniman), dan pengkaji dalam disiplin ilmu kependidikan, kajian seni, desain, dan pembelajaran seni dan budaya.
Articles 806 Documents
PENGEMBANGAN MODUL PEMBUATAN KANTONG PADA MATA KULIAH TEKNOLOGI BUSANA JURUSAN IKK FPP UNP Fadilla Fitri; Adriani Adriani
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 8, No 1 (2019): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v8i1.12799

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan menghasilkan media berbentuk modul pembelajaran yang valid dan praktis yang dapat membantu mahasiswa dalam pembelajaran Teknologi Busana khususnya Teknik Pembuatan Kantong. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan atau research and development yaitu motode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji kelayakan produk terserbut. Prosedur pengembangan menggunakan model 4D. Karena keterbatasan peneliti maka penelitian ini hanya sampai tahap develop saja. Modul ini diuji validitas nya oleh 2 orang ahli media dan 2 orang ahli materi. Uji praktikalitas dilakukan pada mahasiswa S1 Tata Busana angkatan 2018 dengan jumlah 30 orang. Teknik analisis data menggunakan presentase. Berdasarkan hasil penelitian, uji validitas dilakukan kepada validator memperoleh skor 81,14% dengan kategori sangat valid. Sedangkan hasil uji praktikalitas yang dilakukan kepada dosen dan mahasiswa diperoleh 88,07% dengan kategori sangat praktis. Modul ini berada dalam kriteria layak digunakan sebagai media pembelajaran mata kuliah Teknologi Busana.Kata Kunci: modul, media pembelajaran, teknologi, busana.AbstractThis research aims to produce valid and practical learning media in the form of learning modules that can help students in learning Fashion Technology, especially in Sewing Pocket Techniques. This research is research and development, the research method used to produce certain products and test the expedience of these products. The development procedure uses a 4D model. Because of the limitations of the researchers, this study only reached the develop stage. This module is tested for its validity by 2 media’s experts and the subject’s experts. Practical tests are carried out on 2018 Bachelor of Fashion students with 30 people. Data analysis techniques use percentages. Based on the results of the study, the validity test performed on the validator scored 81.14% with a very valid category. While the results of practical tests conducted to lecturers and students obtained 88.07% with very practical categories. This module is in the proper criteria to be used as a learning media for Fashion Technology courses. Keywords: module, learning media, technology, clothing.
TINJAUAN TERHADAP PROSES PEMBUATAN KERAJINAN ANYAM ROTAN BERDASARKAN BENTUK DESAIN DI KOTA MEDAN Erwin Crismianto; Mesra Mesra
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 6, No 1 (2017): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v6i1.11023

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami proses pembuatan dan bentuk desain produk kerajinan anyam rotan di Kota Medan. Populasi yang akan dijadikan sebagai objek dalam penelitian ini adalah seluruh produk kerajinan anyam rotan di industri kerajinan anyam rotan “Yogja” yang berada di Jln..Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan metode deskriptif kualitatif yaitu dengan menguraikan masing-masing subjek yang akan diteliti dan disesuaikan dengan kerangka teori yang telah ditetapkan. Hasil-hasil penelitian menunjukkan, bahwa produk kerajinan anyam rotan yang diteliti berjumlah 5 (lima) produk, dibuat dengan proses pembuatan yang sama, melalui tujuh tahap, yaitu tahap pertama; proses penentuan ide produk kerajinan anyam rotan; tahap ke dua, yaitu proses pembuatan desain bentuk produk kerajinan anyam rotan; tahap ke tiga, yaitu persiapan bahan, meliputi bahan pokok dan bahan tambahan; tahap ke empat yaitu persiapan alat; tahap ke lima yaitu proses pembuatan kerangka produk kerajinan anyam rotan;  tahap ke enam yaitu proses menganyam rotan; dan tahap ke tujuh yaitu proses finishing, hanya saja pada proses pembuatan produk kerajinan anyam penyekat ruangan ada sedikit perbedaannya yaitu proses membersihkan atau memutihkan rotan setelah dianyam. Pembersihan atau Pemutihan rotan bertujuan untuk menghilangkan silika (bersifat kimia).  Kata Kunci: Kerajinan, Anyaman Rotan, Proses, Desain
KERAJINAN SULAMAN KRUISTIK DI NAGARI EMBUNPAGI KECAMATAN MATUR KABUPATEN AGAM SUMATERA BARAT Diah Cahyani; Weni Nelmira
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 8, No 1 (2019): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v8i1.13616

Abstract

AbstrakPermasalahan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui kerajinan sulaman kruistik di nagari Embunpagi Kabupaten Agam. Kerajinan sulaman kruistik merupakan salah satu kerajinan di Nagari Embunpagi yang mempunyai nilai keindahan tersendiri yang banyak diminati. Sulaman kruistik adalah sulaman yang memakai jahitan benang yang bersilangan membentuk huruf x diatas kain tenunan sejajar.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk kerajinan sulaman kruistik dilihat dari segi desain dan motif di Nagari Embunpagi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Jenis data yaitu berupa data primer yaitu data yang diperoleh dari pimpinan dan karyawan usaha dan data sekunder yang diperoleh dari dokumentasi. Teknik pengumpulan data dengan cara melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisa data yang dilakukan bersifat induktif berdasarkan fakta- fakta yang ditemukan dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian yang diperoleh adalah bentuk desain motif berupa naturalis dengan bentuk bunga dan daun, dan bentuk geometris berupa garis- garis yang disusun.. Kata Kunci: sulaman, kruistik embunpagi.AbstractThe problem in this study was to find out about the crusical embroidery craft in the Embunpagi village of Agam Regency. Crystalline embroidery is one of the handicrafts in Nagari Embunpagi that has its own beauty value that is in great demand. Crewistic embroidery is embroidery that uses cross stitches forming letters x on parallel woven fabrics. The aim of this study is to describe the shape of the crew embroidery craft in terms of design and motif in Nagari Embunagi. The method used in this research is qualitative method. The type of data is in the form of primary data, namely data obtained from business leaders and employees and secondary data obtained from documentation. Data collection techniques by means of interviews, observation and documentation. Data analysis techniques performed are inductive based on facts found and conclusions drawn. The results of the research obtained are the form of motif design in the form of naturalists with flower and leaf shapes, and geometric shapes in the form of lines arranged.  Keywords: needlepoint, embunpagi. 
IDENTIFIKASI RAGAM HIAS MELAYU PADA PAMERAN HASIL KERAJINAN CENDERAMATA DI ARENA PEKAN RAYA SUMATERA UTARA YANG KE- 41 Lince Chrismi Yanti dan Azmi
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 2, No 2 (2013): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v1i3.1065

Abstract

ABSTRAK Secara visual tampilan dari hasil kerajinan cenderamata tradisional Melayu dihiasi dengan ornamen-ornamen yang berbeda-beda, baik tentang motif, penempatan yang berbeda dan juga cara pengerjaannya. Saat ini ada perbedaan pada fungsi ornamen yang diterapkan pada hasil kerajinan cenderamata yang ada di Arena Pekan Raya Sumatera Utara yang ke-41. Dimana fungsinya hanya sebagai penghias atau penambah nilai keindahan saja. Dengan adanya berbag ai jenis ornamen pada hasil cenderamata Melayu, maka perlu adanya pengidentifikasian ornamen tradisional Melayu berdasarkan jenis-jenis, teknik pembuatan, fungsi ornamen yang terdapat pada hasil kerajinan cenderamata Melayu sebagai wadah peletakan ornamen tradisional Melayu. Data kualitatif yang merupakan gambar dari hasil penelitian di lapangan, kemudian dideskripsikan untuk memperoleh hasil penelitian. Dimana populasi dalam penelitian ini berjumlah dua puluh buah cenderamata dan mempunyai sampel sejumlah lima belas buah cenderamata yang menerapkan ornamen tradisional Melayu. Dari lima belas buah cenderamata yang menerapkan ornamen tradisional Melayu, teknik pembuatan ornamen lebih dominan di kerjakan dengan teknik anyam. Selain itu adanya perubahan fungsi ornamen yang terdapat pada hasil kerajinan cenderamata Melayu, dari fungsi sakral berubah menjadi fungsi profan. Diharapkan dengan mengetahui dan mengapresiasikan benda-benda pakai maka masyarakat akan lebih mengenal, menghargai dan melestarikan benda-benda budaya. Kata Kunci : Ornamen Melayu, Cenderamata  
TRADISI TURUN MANDI DI DUSUN PENGHIJAUAN DESA PASAR BARU KECAMATAN PANGEAN KABUPATEN KUANTAN SINGINGI RIAU Ika Mar Isla; Siti Fatimah
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 8, No 2 (2019): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v8i2.15926

Abstract

AbstrakTradisi bacungak atau turun mandi ini adalah sebuah tradisi yang dilakukan oleh masyarakat pangean untuk meresmikan seorang bayi yang baru lahir agar bisa mandi kesungai dan keluar rumah dengan “bebas”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk pertama-tama mengetahui tradisi mandi di desa penghijauan. Tujuan kedua adalah untuk mengetahui apa saja peralatan dan prosedur untuk melaksanakan tradisi mandi di desa penghijauan. Tujuan ketiga adalah untuk mengetahui kearifan lokal dari dusun Penghijauan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dokumentasi dan studi literatur. Berdasarkan temuan penelitian, terlihat bahwa orang-orang di dusun penghijauan masih mengangkat dan menjalankan tradisi turun mandi meskipun ada perubahan yang terjadi, yaitu tempat prosesi pelaksanaan di mana tradisi turun mandi dulu dilakukan di sungai tetapi sekarang sungai telah tercemar dan tidak lagi cocok digunakan untuk melaksanakan tradisi mandi. Karena itu, orang sekarang menjalankan tradisi mandi di rumah mereka dan tradisi bacungak ini salah satu kearifan lokal dari masyarakat dusun penghijauan.  Kata Kunci: tradisi turun mandi, kuantan singingi.AbstractThis tradition of bacungak or bathing is a tradition carried out by the Pangean society to inaugurate a newborn baby in order to take a bath in the river and leave the house "freely". The purpose of this study is to first find out the tradition of bathing in the Penghijauan village. The second objective is to find out what equipment and procedures to carry out the tradition of bathing in the Penghijauan village. The third objective is to find out the local wisdom of the Penghijauan Village. This research uses a qualitative approach with descriptive methods. Data collection is done by observation, interviews, documentation and literature studies. Based on the research findings, it appears that people in the greening village still adopt and carry out the tradition of bathing despite changes that occur, namely the place of the procession where the tradition of bathing was done in the river but now the river has been polluted and is no longer suitable to carry out bathing traditions. Because of this, people now carry out the tradition of bathing in their homes and this tradition is one of the local wisdoms of the people in greening villages. .  Keywords: tradition of bathing, kuantan singingi.
FUNGSI TOPENG TEMBUT-TEMBUT DESA SEBERAYA KECAMATAN TIGA PANAH KABUPATEN KARO Sartika Br Sembiring; Guntur Guntur Guntur
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 7, No 1 (2018): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v7i1.10847

Abstract

                                                          AbstrakPenelitian mengenai  fungsi topeng Tembut-Tembut Seberaya berkaitan dengan proses upacara ritual yang dilakukan di Desa Seberaya. Upacara Ritual tersebut merupakan budaya tradisi yang sudah berlangsung sejak kemunculan pertunjukan topeng ini. Pertunjukan yang dilakukan berhubungan dengan pemanggilan air hujan. Dalam ritual pemanggilan air hujan, dilakukan beberapa tahap prosesi oleh generasi penerus topeng. Prosesi yang dilaksanakan memiliki runtutan dalam tata pelaksanaannya. Ada tahapan yang harus dilaksanan oleh generasi penerus apabila topeng ini akan dipertontonkan untuk masyarakat luas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana fungsi tembut-tembut Desa Seberaya dalam budaya tradisi dan modern saat ini. Metode yang digunakan adalah kualitatif interpretatif dengan pendekatan teori Feldman. Fungsi suatu karya seni terdiri dari fungsi personal, fungsi sosial dan fungsi fisik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fungsi tembut-tembut mengalami pergeseran seiring perkembangan zaman. Nilai sakral pada tembut-tembut berkaitan dengan upacara ritual pemanggilan air hujan tetap masih ada, berbeda ketika tembut-tembut menjadi sebuah pertunjukkan dalam sebuah acara pertunjukkan. Fenomena yang ada pada masa sekarang adalah tembut-tembut digunakan sebagai sebuah acara pertunjukkan. Kata Kunci: Topeng, Tembut-tembut, Ritual, dan Fungsi. AbstractResearch on the function of the Tembut-TembutSeberaya mask is related to the process of ritual ceremonies performed in Seberaya Village. The ritual ceremony is a traditional culture that has been going on since the appearance performed in Seberaya Village. The ritual ceremony is a traditional culture that has been going on since the appearance of this mask show. Performances related to rainwater calling. In the ritual of summoning rainwater, several stages procession are carried out by the next generation of masks. The procession carried out has a sequence in its implementation. There are stages that must be carried out by the next generation if this mask will be shown to the wider community. This study aims to find out how the function of Seberaya Village's pottery is in traditional and modern culture. The method used is interpretative qualitative with the Feldman theory approach. The function of an artwork consists of personal functions, social functions and physical functions. The results of the research show that the functions of the pottery experience a shift over time. The sacred value of the pots associated with the ritualceremony of summoning rainwater still remains, different when the pottery becomes a performance in a performance event. The phenomenon that exists today is that pottery is used as a show.  Keywords: Mask, Shots, Rituals and Functions.
EKSPERIMEN KREATIF DESAIN MOTIF HIAS GEOMETRIS PADA PAPAN BERPAKU (GEOBOARD) Recka Chintya Misfanny; Heri Soeprayogi; Mangatas Mangatas
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 9, No 1 (2020): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v9i1.20701

Abstract

AbstrakPendidikan sangat memegang peranan penting dalam tatanan kehidupan manusia. Setiap individu dituntut untuk mampu berkarya dan menciptakan karya yang dapat diperoleh melalui pembelajaran Seni Budaya dan Keterampilan melalui jenjang pendidikan. Dalam kurikulum 2013 pada mata pelajaran Seni Budaya menekankan pada kreativitas, dimana pembelajaran berbasis intelegensia tidak akan memberikan hasil signifikan dibandingkan yang berbasis kreativitas. Realitas penyelenggaran pendidikan di negeri ini belum menunjukkan upaya pengembangan kreativitas peserta didik. Fenomena tersebut berdampak pada penyelenggaraan pembelajaran, terutama Seni Budaya di SMP atau MTs, sehingga anak tidak memperoleh pengalaman kreatif yang bermakna. Penelitian ini mengkaji eksperimen kreatif dalam membuat desain motif hias geometris menggunakan papan berpaku (geoboard). Penelitian ini menggunakan motede deskriptif kualitatif dengan subjek siswa kelas VII MTs Nurul Ilmi Kabupaten Langkat. Teknik pengumpulan data yang digunakan ialah tes, dokumentasi dan observasi. Analisis data yang digunakan ialah analisis data kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada pengetahuan teori mengenai motif hias geometris siswa mendapat nilai yang baik yakni rata-rata nilai 83,33. Sementara itu pada nilai praktek atau penerapan hasil eksperimen kreatif desain motif hias geometris mendapat nilai yang baik dengan rata-rata 84,08. Manfaat penelitian bagi guru dapat dijadikan refleksi dan sekaligus masukan dalam perencanaan dan pelaksaan pembelajaran dan bagi peserta didik dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif media belajar kreatif.  Kata Kunci: eksperimen, desain, motif, geoboard.AbstractEducation is an important role in the structure of human life. Each individual is required to be able to work and create works that can be obtained through learning Cultural Arts and Skills through education levels. In the 2013 curriculum on the subject of Arts and Culture emphasizes creativity, where intelligence-based learning will not provide significant results compared to creativity-based. The reality of organizing education in this country has not shown efforts to develop students' creativity. This phenomenon has an impact on the implementation of learning, especially the Cultural Arts in junior high schools or MTs, so that children do not get meaningful creative experiences. This study examines creative experiments in making geometric ornamental motif designs using nail boards (geoboard). This study uses a descriptive qualitative method with the subjects of Grade VII students of MTs Nurul Ilmi, Langkat Regency. Data collection techniques used are tests, documentation and observation. Analysis of the data used is qualitative data analysis. The results showed that the theoretical knowledge of geometric ornamental motifs students got a good value that is an average value of 83,33. Meanwhile, the value of the practice or application of the results of creative experimental design of geometric ornamental motifs got a pretty good value with an average of 84,08. The benefits of research for teachers can be used as a reflection and at the same time input in the planning and implementation of learning and for students can be used as an alternative media for creative learning. Keywords: experiment, design, motif, geoboard
PERBEDAAN TEKNIK MORDANTING TERHADAP HASIL PENCELUPAN BAHAN KATUN PRIMISIMA MENGGUNAKAN WARNA ALAM EKSTRAK DAUN LAMTORO (Leucaena leucocephala) DENGAN MORDAN KAPUR SIRIH Khusnia Zulikah; Adriani Adriani
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 8, No 1 (2019): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v8i1.13179

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan: 1) nama warna (hue) 2) gelap terang warna (value) 3) kerataan warna dan 4) perbedaan yang dihasilkan pada pencelupan bahan mori primisima menggunakan warna alam ekstrak daun lamtoro (leucaena leucocephala) dengan mordan kapur sirih sirih. Penelitian ini merupakan penelitian Eksperiment. Data yang digunakan adalah data primer yang bersumber dari 15 orang panelis, kemudian data yang terkumpul diolah dan dianalisis dengan bantuan SPSS (Statistikal Product and Service Solution) versi 16.0 dengan memakai rumus uji friedman K-related sample. Warna yang dihasilkan dengan teknik Pra-mordanting adalah Golden Sundance dengan volume terang dan kerataan warna sangat rata, Mordanting simultan (meta) adalah Golden Sundance dengan volume cukup terang dan kerataan warna cukup rata dan dengan teknik post-Mordanting adalah Golden rod dengan volume kurang terang dan kerataan warna sangat rata. Hasil analisis data yang diperoleh dari uji Friedman K-relatif sample untuk gelap terang warna (value) data yang diperoleh signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 = Ho ditolak, artinya terdapat pengaruh yang signifikan terhadap gelap terang warna (value) akibat perbedaan teknik mordanting. Pada kerataan warna data yang diperoleh adalah 0,001 < 0,05 =Ho ditolak. Artinya bahwa terdapat pengaruh yang signifikan akibat penggunaan teknik mordanting.Kata Kunci: mordanting, lamtoro, kapur sirih.AbstractThis study aims to describe: 1) the name of color (hue) 2) the darkness of color (value) 3) the uniformity of color and 4) the differences produced in dyeing the material of primisima using natural color leaves extract of lamtoro (leucaena leucocephala) with mordan lime betel betel This research is a Experiment. The data used are primary data sourced from 15 panelists, then the collected data is processed and analyzed with the help of SPSS (Statistikal Product and Service Solution) version 16.0 using the K-related sample friedman test formula. The color produced by the Pre-mordanting technique is the Golden Sundance with bright volume and very flat evenness, Mordanting simultan (meta) is a Golden Sundance with a fairly bright volume and fairly flat evenness and with post-Mordanting technique is a Golden rod with less bright volume and the color evenness is very flat. The results of data analysis obtained from the Friedman K-relative sample for dark colors (value) data obtained significance 0,000 <0.05 = Ho rejected, meaning that there is a significant effect on dark bright color (value) due to differences in mordanting techniques. On the color flatness of the data obtained 0.001 <0.05 = Ho is rejected. This means that there is a significant effect due to the use of mordanting techniques.Keywords: mordanting, lamtoro, betel lim.
ANALISIS KREATIVITAS SISWA KELAS III SD SWASTA YAYASAN WANITA KERETA API “YWKA” MEDAN DALAM PEMBELAJARAN MENGGAMBAR BINATANG Teguh Iman Perdana Surbakti; Zulkifli Zulkifli; Wahyu Tri Atmojo; Mesra Mesra
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 8, No 1 (2019): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v8i1.12999

Abstract

AbstrakPenelitian ini  dilakukan di SD Swasta Yayasan Wanita Kereta Api “YWKA” Medan yang bertujuan untuk menganalisis kreatifitas dan potensi siswa dalam pembelajaran menggambar binatang bertema burung. Metode pengumpulan data penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SD Swasta Yayasan Wanita Kereta Api “YWKA” Medan. Pengambilan sampel menggunakan teknik sampel jenuh (semua anggota populasi dijadikan sampel) diperoleh sampel penelitianya itu sebanyak 25 orang dari kls III. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa aspek yang dikembangkan dalam teori Utami Munandar 4P dalam pengembangan kreativitas yaitu pribadi kreatif, pendorong (press), proses kreatif, dan produk berdasarkan hasil nilai rata-rata yang telah dinilai oleh 3 tim penilai secara keseluruhan pada karya menggambar binatang bertema burung siswa kelas III SD Swasta Yayasan Wanita Kereta Api “YWKA” Medan. Hasil penelitian menjelaskan bahwa aspek pribadi secara keseluran baik karena dari hasil karya siswa sudah memenuhi ketiga deskriptor dari empat deskriptor yang sudah ditentukan. Pendorong secara keseluruhan cukup baik karena karya siswa hanya memenuhi dua deskriptor dari empat deskriptor yang ditentukan. Aspek proses secara keseluruhan cukup baik karena karya siswa hanya memenuhi dua deskriptor dari empat deskriptor yang ditentukan. Aspek produk secara keseluruhan cukup baik karena karena karya siswa hanya memenuhi dua deskriptor dari empat deskriptor yang ditentukan.  Kata Kunci: analisis, kreativitas, menggambar binatang.AbstractThis research was conducted by the SD Swasta Yayasan Wanita Kereta Api “YWKA” Medan which aims to analyze the potential of students in bird-themed animal learning. Data collection methods in this study are observation, interviews and documentation. This population study is all third grade students from the SD Swasta Yayasan Wanita Kereta Api “YWKA” Medan. Sampling using saturated sample techniques (all members of the population used as samples) obtained a study sample of 25 people from third grade. The theory of creativity and motivation is based on the results of a study in Utami in the third grade of 4P Munandar SD Swasta Yayasan Wanita Kereta Api “YWKA” Medan. The results of this study are the three descriptors of four predefined descriptors. The overall driver is quite good because only descriptors from four descriptors are specified. The whole process is quite good because it only fulfills two explanations of the four specified explanations. The whole product is quite good because it only satisfies two descriptors from the four specified descriptors. Keywords: analysis, creativity, drawing’s animals.
Penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Melukis Siswa Kelas XI Akuntansi 1 SMKNegeri 1 Takengon Tahun Ajaran 20012/ 2013 Citra Sari Jayanti dan Sugito
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 2, No 1 (2013): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v2i1.1028

Abstract

ABSTRAK Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SMK Negeri 1 Takengon. Dari hasil wawancara dengan guru Seni Rupa ditemukan bahwa para siswa belum pernah diajarkan melukis dengan menggunakan strategi Inkuiri, belum pernah mendapatkan pengalaman belajar dari lingkungan mereka sendiri dan hasil belajar siswa dalam pelajaran Seni Rupa dan Keterampilan masih kurang. Tujuan penelitian ini adalah dengan strategi inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar melukis siswa kelas XI Akuntansi 1 Negeri 1 Takengon. Penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan 2 siklus. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas XI Akuntansi 1 SMK Negeri 1 Takengon jumlah 25 siswa. Setiap siklus terdiri dari Perencanaan, Pelaksanaan, Pengamatan/Observasi, dan Refleksi. Instrumen penelitian yang digunakan adalah Lembar Penilaian Siswa, Tes Unjuk Kerja, Wawancara, Catatan Lapangan dan dokumentasi. Hasil-hasil penelitian yang diperoleh adalah hasil belajar pada tiap siklus terjadi peningkatan, yaitu nilai rata-rata kelas Siklus I mencapai 69,92 dengan siswa yang tuntas belajar 10 siswa atau 40%. Siklus II nilai rata-rata kelas mencapai 84,68, siswa yang mengalami tuntas belajar sebanyak 24 siswa atau 96%. Aspek ide pada siklus I 57,3% siswa yang tuntas, pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 94,6% siswa yang tuntas. Aspek tema pada siklus I 54,6% yang tuntas, pada silkus II mengalami peningkatan menjadi 96% siswa yang tuntas. Aspek garis pada siklus I 34,6% siswa yang tuntas, pada silkus II mengalami peningkatan menjadi 93,3% siswa yang tuntas. Aspek bidang pada siklus I 34,6% siswa yang tuntas, pada silkus II mengalami peningkatan menjadi 88% siswa yang tuntas.Aspek warna pada siklus I 53,3% siswa yang tuntas, pada silkus II mengalami peningkatan menjadi 90,6% siswa yang tuntas. Aspek kesatuan pada siklus I 48% siswa yang tuntas, pada silkus II mengalami peningkatan menjadi 93,3% siswa yang tuntas. Aspek keseimbangan pada siklus I 49,3% siswa yang tuntas, pada silkus II mengalami peningkatan menjadi 92% siswa yang tuntas. Aspek irama pada siklus I 50,6% siswa yang tuntas, pada silkus II mengalami peningkatan menjadi 92% siswa yang tuntas.