cover
Contact Name
Adek Cerah Kurnia Azis
Contact Email
adek_peros@yahoo.com
Phone
+6285278021981
Journal Mail Official
gorgajurnalsenirupa@unimed.ac.id
Editorial Address
Jl. Willem Iskandar / Pasar V, Medan, Sumatera Utara – Indonesia Kotak Pos 1589, Kode Pos 20221
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
Gorga : Jurnal Seni Rupa
ISSN : 23015942     EISSN : 25802380     DOI : https://doi.org/10.24114/gr.v9i1
Core Subject : Education, Art,
Gorga : Jurnal Seni Rupa terbit 2 (dua) kali setahun pada bulan Juni dan Desember, berisi tulisan/artikel hasil pemikiran, hasil penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat yang ditulis oleh para pakar, ilmuwan, praktisi (seniman), dan pengkaji dalam disiplin ilmu kependidikan, kajian seni, desain, dan pembelajaran seni dan budaya.
Articles 799 Documents
METODE DEMONSTRASI DAN LATIHAN GUNA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SKETSA PADA SISWA KELAS X DKV DI SMK NEGERI 9 MEDAN Lystia Nurhaliza Hasibuan; R. Triyanto; Raden Burhan; Mangatas Mangatas
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 8, No 2 (2019): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v8i2.16070

Abstract

AbstrakPenelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 9 Medan, Jenis penelitian yaitu Penelitian Tindakan Kelas. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X DKV 1 yang berjumlah 36 orang siswa terdiri dari 20 laki-laki dan 16 perempuan, Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar sketsa, melalui motode demonstrasi dan latihan. Berdasarkan hasil observasi awal yang di temukan oleh peneliti, masih rendahnya hasil belajar sketsa siswa. Peneliti melakukan pre test untuk mengetahui kondisi awal sebelum dilaksanakannya tindakan persiklus. Hasil pre test menunjukkan masih rendahnya ketuntasan belajar siswa, dari 36 orang siswa hanya 7 orang siswa (19,4%) yang tuntas dalam pembelajaran sketsa. Penelitian ini menggunakan motode pembelajaran demonstrasi dan latihan. Pada siklus I diperoleh 24 orang siswa (66,7%) yang tuntas dan 12 orang siswa (33,3%) yang tidak tuntas. Dengan begitu, peneliti melanjutkan ke siklus II dengan perolehan 35 orang siswa (97,2%) yang tuntas dan 1 orang siswa (2,8%) tidak tuntas dalam pembelajaran sketsa. Terdapat peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 30,5%, maka peneliti tidak melanjutkan ke siklus berikutnya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan motode pembelajaran demonstrasi dan latihan dapat meningkatkan kemampuan belajar sketsa pada siswa kelas X DKV 1 di SMK Negeri 9 Medan Tahun Pembelajaran 2019/2020.Kata Kunci: hasil belajar, sketsa, demonstrasi, latihan.AbstractThis research was conducted at SMK Negeri 9 Medan. The research employs a classroom action research method. The research subject was the ten grade students of DKV 1 with a total of 36 students consist of 20 men and 16 women. This research aims to improve skectch learning outcomes through demonstration and training method. Based on the results of preliminary observations found by researcher, the researcher found the low student sketch learning outcomes. The researcher used a pre-test to determine the initial conditions before the pre-cycle action was carried out. The result of pre-test showed that students' learning completeness was still low. From 36 students only 7 students (19,4%) who complete in sketching learning. This research was taught by using demonstration and training learning method. In cycle I, there were 24 students (66,7%) was complete and 12 students (33,3%) was incomplete. Therefore, the researcher proceed to cycle II with the acquisition of 35 students (97,2%) was complete and 1 students (2,8%) was incomplete in sketch learning. There was increase from cycle I to cycle II of 30,5%, the researcher does not proceed to the next cycle. Thus, it can be concluded that the use of demonstration and training method can improve the ability in sketch learning of the ten grade students DKV I at SMK Negeri 9 Medan in the academic year 2019/2020. Keywords: learning outcomes, sketch, demonstration, training.
KARAKTERISASI TOKOH DALAM FILM SALAH BODI Mohammad Mahrush Ali; Matius Ali Ali
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 7, No 1 (2018): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v7i1.10848

Abstract

Tulisan ini membahas mengenai karakterisasi tokoh pada film Salah Bodi. Tujuan dari tulisan ini adalah untuk menjelaskan karakter tokoh Farhan dan Inong yang memiliki kepribadian terbalik. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Hasil dari pengamatan yang dilakukan terhadap film Salah Bodi menggambarkan bahwa tokoh utama sebagai representasi dari fenomena LGBT yang berkembang di masyarakat. Pembacaan karakter tokoh dilakukan dan mengungkap kepribadian yang berkebalikan dialami oleh tokoh utama Farhan dan Inong. Metode karakterisasi menggunakan tiga dimensi karakter serta metode langsung (telling) dan tidak langsung (showing). Hal tersebut dapat dilihat dari penggunaan nama tokoh, penampilan tokoh, dialog, suara, dan tindakan tokoh. Terlihat bahwa identitas karakter mereka berubah ke identitas lain atau sebaliknya, namun di akhir film ditunjukkan bahwa mereka bisa kembali lagi ke kodrat aslinya. Kata Kunci : Karakterisasi, Tokoh, dan Film Salah Bodi
KREASI KOMIK PUTAR BERTEMA PROBOLINGGOAN DALAM MENGGAMBAR KOMIK DI SMPN 2 GENDING KABUPATEN PROBOLINGGO Kasim Suharyoso
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 9, No 2 (2020): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v9i2.19555

Abstract

AbstrakPenelitian ini berawal dari  kondisi kemampuan siswa dalam menggambar komik belum maksimal, teknik menggambar masih asal-asalan, kegiatan menggambar komik masih dilakukan dengan cara mencontoh gambar yang sudah ada, bahkan yang mereka contoh adalah komik luar yang tidak mencerminkan budaya Indonesia. Kondisi ini memerlukan  strategi yang dapat mengembangkan kreativitas, berfikir kritis, kolaboratif, dan komunikatif peserta didik. Strategi yang dipergunakan adalah Kreasi Komik Putar bertema Probolinggoan. Aktivitas pembelajaran berupa kegiatan mengkreasi gambar komik  pada  media kerdus/ kotak kemasan bekas yang di bagian tengahnya diberi poros kayu sehingga dapat diputar. Metode penelitian pengembangan dengan merujuk pada konsep EDDIE ini diterapkan pada kelas VIII D sebagai subjek penelitian, data diperoleh dari hasil observasi, penilaian karya, dan kuesioner. Dari penerapan strategi ini diperoleh peningkatan kemampuan menyusun alur cerita 60.71%, teknik menggambar 64, 29 % dan menentukan karakter tokoh sebesar 25%.Kata Kunci: kreasi, komik putar, probolinggoan.AbstractThis research began from the condition of students’ competence in drawing comic which have not maximally achieved, their drawing technics are still relatively not good, the activities of drawing the comics are still done by imitating the available images, even what they have imitated are foreign comics that do not reflect our Indonesian culture. This conditions need certain strategies that can develop the students’ creativities, critical thinking, collaboratives, and the student communications. The strategies that are used are the rolling camics with a Probolinggo circumstance theme, the learning activietis are the activietis of creating comic drawing towards cardboard medium or used sachet boxes which are in the middle of them given wood pivot, so that they can be rolled. The developing reseach methodss are by referring towards EDDIE concepts, which are implemented to the students of VIII D grade as the data are subjets, the data are obtained from observation results, work evaluation, and questionaires. From the implemention of this strategies can be obtained the increasing the students’ competences in arranging the story plot 60,71 %, drawing technics 64,29 %, and the main characters  as much 25%.Keywords: creation, rolling comics, probolinggoan.
PEMANFAATAN MEDIA VIDEO TUTORIAL TERHADAP HASIL PEMBELAJARAN MENGGAMBAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 MARDINDING Theoria Lamrose; Dwi Budiwiwaramulja; Azmi Azmi; Muslim Muslim
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 8, No 1 (2019): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v8i1.12737

Abstract

Abstrakini bertujuan untuk mengetahui peran penggunaan media video tutorial terhadap meningkatkan hasil gambar ilustrasi siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Mardingding tahun 2018. Penelitian ini termasuk pada jenis penelitian eksperimen semu. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri 23 hasil gambar pretest dan 23 hasil gambar posttest, Perlakuan tes dilakukan dengan sampel yang sama, pengambilan sampel dilakukan secara  Random Sampling. Hasil penelitian menunjukan bahwa, pemanfaatan media video tutorial pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1Mardingding, pretest dengan rata-rata 77,391 dan posttest dengan rata-rata 82,173 dengan demikian dapat di peroleh nilai t yaitu  maka Ha di terima dan Ho di tolak, sehingga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap hasil pembelajaran siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Mardingding. Kata Kunci: video tutorial, hasil belajar, ilustrasi.AbstractThis study aims to determine the role of using video tutorial media to improve the illustration results of eight grade students of SMP Negeri 1 Mardingding in 2018. This research is included in a quasi-experimental type. The samples that used in this study consisted of 23 images of pretest and 23 results of posttes images, in which the treatment was carried out with the same sample, taking the sample was done in a random way. The results of the study showed that, the use of video tutorial media for eight grade students of SMP Negeri 1 Mardinding, Pretest with an average of 77,391 and posttest with an average of 82,173, thus can be obtained , do that Ha is accepted and Ho is rejected, so it has a significant influence on the learning, outcomes of eight grade students of SMP Negeri 1 Mardingding.Keywords: tutorial video, learning outcomes, illustration.
TINJAUAN PRINSIP – PRINSIP DESAIN PERTAMANAN PADA MASJID TAMAN WISATA IMAN SITINJO KABUPATEN DAIRI Darmanto Silalahi; Daulat Saragi; Adek Cerah Kurnia Azis; Sugito Sugito
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 8, No 1 (2019): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v8i1.13028

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk  mengetahuiprinsip-prinsip desain pada masjid Taman Wisata Iman yang terdapat di daerah Sitinjo Kabupaten Dairi. Penelitian ini dilaksanakan di Daerah Taman Wisata Iman Sitinjo Kabupaten Dairi khususnya pada Taman Masjid. Dipilihnya daerah ini menjadi objek penelitian karena daerah wisata ini tidak terlepas dari keberadaan tamannya karena taman sangat berfungsi untuk memperindah dan menambah daya tarik suatu daerah wisata. Pada penelitian ini taman yang akan diteliti hanya berfokus pada taman masjid saja, namun peneliti taman ini menjadi3 (tiga) bagian taman yaitu Taman Depan, Taman Samping, dan Taman Inti.Metode yang digunakan dalam mengumpulkan data yaitu: Metode Observasi, Wawancara, dan Dokumentasi.Dari hasil penelitian ini berdasarkan penerapan prinsip-prinsip desain pertamanan pada Masjid Taman Wisata Iman Sitinjo Kabupaten Dairi yang telah di presentasekan maka dapat disimpulkan bahwa Taman Depan dinilai cukup (3,8), Taman Samping dinilai sangat kurang (1,8), dan Taman Inti dinilai cukup (3,5). Dari presentase ketiga taman maka dirata-ratakan dinilai cukup (3,0) dalam menerapkan prinsip-prinsip desain pertamanan. Untuk itu maka dibutuhkan suatu pemikiran untuk memberikan suatu perhatian khusus terhadap pembuatan taman yang baik yaitu dengan suatu perencanaan yang matang dengan menerapkan prinsip-prinsip desain pertamanan sehingga setiap penempatan unsur-unsur taman tertata dengan baik dan hasilnya menjadikan taman yang indah dan menarik perhatian para pengunjung.  Kata Kunci: prinsip desain taman, masjid, RWIAbstractThis study aims to determine the design principles of the Taman wisataImanmosque in the Sitinjo area of Dairi Regency. This research was carried out in the Area of Taman Wisata Iman Sitinjo, Dairi Regency, especially in the Mosque Park.This area was chosen as the object of research because this tourist area is inseparable from the existence of the park because the park is very functioning to beautify and add to the attractiveness of a tourist area.In this study the park that will be studied only focuses on the mosque park, but the researchers of this park become 3 (three) parts of the park, namely the Front Garden, the Side Garden, and the Core Park. The method used in collecting data is: Observation, Interview, and Documentation Methods. From the results of this study based on the application of the principles of gardening design at the Taman Wisata Iman Sitinjo Mosque in Dairi District which has been presented, it can be concluded that the Front Garden is considered sufficient (3.8), the Side Park is considered very lacking (1.8), and the Park The core is considered sufficient (3.5). From the third percentage of the park, it is averaged enough (3.0) to apply the principles of landscape design. For that reason, a thought is needed to give a special attention to the making of a good garden, namely with a careful planning by applying the principles of landscape design so that each placement of the elements of the garden is well organized and the results make the garden beautiful and attract the attention of visitors. Keywords: design principles, mosque, RWI 
WANITA DALAM LUKISAN IMPRESIONIS BARAT Aida fitri Lubis dan Agus Priyatno
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 2, No 1 (2013): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v2i1.1027

Abstract

ABSTRAK Impressionisme merupakan gerakan seni pada abad ke- 19 di Paris. Pameran – pameran independen mereka menjadikan mereka dikenal sepanjang tahun 1870-1880an. Lukisan kaum impresionis berlawanan dari komunitas seni konvensional di Prancis Impresionisme berusaha menampilkan kesan-kesan pencahayaan yang kuat, dengan penekanan pada tampilan warna dan bukan bentuk. Impresionisme sebenarnya adalah seni pergerakan, pose, dan komposisi dari permainan kesan cahaya yang dituangkan dalam warna-warna cerah dan bervariasi.Tema lukisan impresionisme berbeda dengan tema lukisan yang menjadi trend waktu itu. Tema keagamaan dan keluarga bangsawan sangat dihargai. Sedangkan tema pemandangan dan still life tidak. Tema lukisan impresionimse mendobrak cara pandang waktu itu. Lukisan impresionisme melukiskan apa saja. Termasuk tema wanita dari keluarga bangsawan maupun bukan.Tema lukisan impresionisme mendeskripsikan kehidupan wanita pada masa itu di Eropa secara visual dan artistik. Kehidupan kaum wanita dari keluarga petani, hingga wanita dari kelas borjuis dilukiskan sangat menarik berdasarkan paradigma artistik kaum impresionis.Lukisan impressionime bertema wanita memperkuat pemahaman kita tentang kehidupan sehari-hari dari abad kesembilan belas Paris. Para pelukis menyaksikan perkembangan pesat dari konsumsi massa, dan mengetahui perkembangan ini sangat penting untuk memahami rangsangan visual dari dunia modern dengan para pelukis impresionis yang terlibat. Kata kunci : Lukisan, Impresionisme, Wanita
PENGARUH KEMAMPUAN MENGGAMBAR RAGAM HIAS TERHADAP HASIL BELAJAR KRIYA BATIK SISWA KELAS X SMK SWASTA MANDIRI PERCUT SEI TUAN Nur Hasanah Batubara; Mesra Mesra; Daulat Saragi
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 8, No 2 (2019): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v8i2.15620

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh kemampuan menggambar ragam hias terhadap hasil belajar kriya batik dan seberapa besar pengaruh kemampuan menggambar ragam hias terhadap hasil belajar kriya batik. Adapun populasi dalam penelitian ini seluruh siswa kelas X SMK Swasta Mandiri Percut Sei Tuan dengan jumlah 357 siswa yang terdiri dari 11 kelas dan jumlah sampel sebanyak 1 kelas berjumlah 25 siswa yang diambil secara acak dengan menggunakan teknik cluster random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar materi menggambar ragam hias lebih tinggi dari hasil belajar materi kriya batik. Hasil belajar menggambar ragam hias memperoleh nilai rata-rata sebesar 82,44, sedangkan nilai rata-rata kriya batik sebesar 78,64. Berdasarkan uji hipotesis nilai  yang diperoleh  yaitu 5,7768, dibandingkan dengan nilai  berdasarkan tabel distribusi t pada taraf signifikansi α = 0,05 terdapat nilai 2,010. Dengan demikian nilai  >  = 5,7768 > 2,010 menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan kemampuan menggambar ragam hias terhadap hasil belajar kriya batik siswa kelas X SMK Swasta Mandiri Percut Sei Tuan T.A. 2019/2020. Besar sumbangan (kontribusi) diperoleh  (koefisien penentu/indeks determinasi) = 17%, artinya bahwa kemampuan menggambar ragam hias (X) memberikan kontribusi atau masukan atau sumbangan terhadap hasil belajar kriya batik (Y) dengan rata-rata sebesar 17%, sisanya ditentukan oleh faktor lain atau variabel lain.  Kata Kunci: menggambar ragam hias, kriya batik.AbstractThis study aims to determine whether there is an influence of ability draw a variety of decoration on the learning outcomes of batik crafts and how large the influence of the ability to draw ornament on the learning outcomes of batik crafts. The population in this study were all grade X student of SMK Mandiri Private Percut Sei Tuan with 357 students consisting of 11 classes and numbers a sample of 1 class totaling 25 students were taken randomly with using a cluster random sampling technique. The results showed that learning outcomes of ornamental diversity drawing material is higher than learning outcomes batik craft materials. The result of learning to draw decorative figures have an average value an average of 82,44, while the average value of batik crafts is 78,64. Based on the hypothesis test the value of   obtained is 5,7768, compared with the value of ttable based on the distribution table t at the significance level α = 0.05 there is a value of 2,010. Thus the value of > = 5,7768 > 2,010 shows that there is a significant influence on drawing ability ornamental variety of batik handicraft learning outcomes of class X SMK Mandiri Private Percut Sei Tuan T.A 2019/2020. The amount of contribution is obtained  (determinant coefficient/determinant index) = 17%, meaning that ability draw decorative colors (X) contribute or input or contribution to batik learning outcomes (Y) with an average of 17% the rest is determined by other factors or other variables.  Keywords: drawing ornamental  variety, batik craft. 
BASOSOH: KOMPOSISI MUSIK ALEATORIC DALAM FORMAT ORKESTRA FLUXUS Hadi Suhendra; Martarosa Martarosa; Asep Saepul Haris
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 7, No 2 (2018): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v7i2.11032

Abstract

AbstrakBasosoh merupakan karya seni bunyi yang terinspirasi dari fenomena ritual Tabuik di Pariaman Sumatra Barat. Basosoh merupakan kata sifat yang frontal, biasanya diungkapkan dengan berbagai media seperti permainan musik, mengguncang atau mengarak benda seperti Tabuik dengan meneriakan kata Sosoh. Seiring berkembangnya teknologi, Tabuik di tengah-tengah masyarakat telah terkontaminasi oleh desakan otonomi daerah, desakan pariwisata dan otoriter pemerintah yang lebih menggairahkan untuk menunjang sektor kepariwisataan. Posisi dan tujuan untuk pariwisata telah menjadikan Tabuik berubah dari ‘ritual’ menjadi sekuler. Adanya sekularitas masyarakat secara sadar menyadari perubahan (transformasi) terhadap nilai, fungsi dan makna dalam ritual Tabuik. Berlatar belakang dari transformasi ritual Tabuik, pengkarya terinspirasi untuk menciptakan sebuah karya musik Aleatoric dengan memakai teknik komposisi avant garde serta teknik tradisional musik Barat seperti Canon, imitasi, repetisi dan sekuen. Metode penciptaan dilakukan dengan beberapa pengelompokan kerja: Metode Pengembangan Konsep (Observasi, Wawancara, Pengumpulan Data, dan Perumusan Konsep); dan Metode Mewujudkan Konsep (Eksplorasi, Eksperimentasi, dan Aplikasi). Dalam penggambaran ekspresi zeitgeist ritual Tabuik, karya komposisi musik ini dibuat dalam bentuk tiga bagian berbeda, yang masing-masing diberi judul: Ago, Oyak dan Sosoh. Selanjutnya karya komposisi ini disajikan dengan harapan agar mengetahui, menyadari dan mengkritisi peristiwa budaya masyarakat Pariaman serta memberi tawaran musik baru dalam setiap prosesi upacara Tabuik.           Kata Kunci: Basosoh,Tabuik, Aleatoric, Orkestra, Fluxus. AbstractBasosoh is a sound artwork inspired by the phenomenon of Tabuik ritual in Pariaman, West Sumatra. Basosoh is a frontal adjective, usually with various media such as music games, shaking or parading objects like Tabuik by shouting Sosoh. Along with the development of technology, Tabuik in the midst of the community has been contaminated by the insistence of regional autonomy, the pressure of the government and the authoritarian government which is more exciting to support the tourism sector. The position and purpose to make Tabuik change from 'ritual' to secular. The existence of society's secularity, especially towards changes (changes) in values, functions and meanings in the Tabuik ritual. Set from a change in ritual of Tabuik, a visual masterpiece to create an Aleatoric music by using avant garde techniques and traditional music techniques such as Canon, imitation, repetition and sequences. The method is done with several work groupings: Observation Method, Interview, Data Collection, and Concept Formulation); and Conceptualizing Methods (Exploration, Experimentation, and Applications). In describing the zeitgeist Tabuik ritual expressions, this musical composition work is made in the form of three different parts, each of which is entitled: Ago, Oyak and Sosoh. Furthermore, these tasks are carried out in ways to find out, and criticize Pariaman cultural events and provide new tasks in each Tabuik ceremony procession.  Keywords: basosoh, tabuik, aleatorik, orchestra, fluxus. 
MANAJEMEN FESTIVAL SENI PERTUNJUKAN PEKAN NAN TUMPAH DI PROVINSI SUMATERA BARAT Astari Ayuni; Agusti Efi
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 9, No 1 (2020): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v9i1.18100

Abstract

AbstrakPenelitian ini dilatarbelakangi oleh minimnya festival seni di Provinsi Sumatera Barat yang bertahan hingga beberapa kali pelaksaan dalam satu dekade terakhir. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya; tidak adanya manajemen dalam pengelolaan festival, sehingga terkesan terburu-buru dan tidak maksimal dalam pelaksanaanya. Diantara banyak festival seni yang pernah ada, terdapat satu festival seni yang berhasil bertahan hingga saat ini, ialah festival seni Pekan Nan Tumpah. Festival seni Pekan Nan Tumpah adalah festival seni yang diselenggarakan setiap dua tahun sekali oleh Komunitas Seni Nan Tumpah sejak tahun 2011. Festival ini menghadirkan berbagai macam seni, seperti seni pertunjukan teater, tari dan musik, pameran seni rupa, lomba baca puisi kreatif, workshop dan lain sebagainya. Namun, pada penelitian ini hanya difokuskan pada festival seni pertunjukan Pekan Nan Tumpah saja. Festival seni pertunjukan Pekan Nan Tumpah menampilkan beberapa karya seni pertunjukan dengan mengundang komunitas/group dan sanggar seni lain baik dari Sumatera Barat maupun luar Sumatera Barat setelah melewati sistem kurasi. Komunitas Seni Nan Tumpah menerapkan prinsip manajemen dalam setiap pengelolaan kegiatannya, termasuk dalam penyelenggaraan festival seni pertunjukan Pekan Nan Tumpah. Penerapan sistem manajemen dimulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga evaluasi. Festival seni pertunjukan Pekan Nan Tumpah juga merupakan satu-satunya festival seni di Sumatera Barat yang berani menerapkan pertunjukan berbayar dengan menjual tiket kepada penonton. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan manajemen serta menganalisis faktor pendukung dan penghambat pada festival seni pertunjukan Pekan Nan Tumpah.  Kata Kunci: manajemen, festival seni pertunjukan, tumpah.AbstractThis research is motivated by the lack of art festivals in the province of West Sumatra, which lasted several times in the last decade. This is caused by several factors, including; the absence of management in the management of the festival, so that it seems rushed and not optimal in its implementation. Among the many arts festivals that have ever existed, there is one art festival that has survived to this day, the Pekan Nan Tumpah art festival. Pekan Nan Tumpah arts festival is an arts festival held every two years by the Komunitas Seni Nan Tumpah since 2011. The festival presents a variety of arts, such as theater performance, dance and music, fine art exhibitions, creative poetry reading competitions, workshops and etcetera. However, this research is only focused on the Pekan Nan Tumpah performing arts festival. The Pekan Nan Tumpah performing arts festival features a number of performance art works by inviting other community / groups and art studios both from West Sumatra and outside West Sumatra after passing through the curation system. The Komunitas Seni Nan Tumpah applies management principles in every management of its activities, including the holding of the Pekan Nan Tumpah performing arts festival. The implementation of a management system starts from planning, implementation to evaluation. The Pekan Nan Tumpah performing arts festival is also the only art festival in West Sumatra that dares to implement paid performances by selling tickets to the audience. This study aims to describe management and analyze the supporting and inhibiting factors at the Pekan Nan Tumpah performing arts festival.  Keywords: management, performance art festival, tumpah.
MOTIVASI BELAJAR DAN SARANA PENDIDIKAN MEMBERIKAN PENGARUH PADA HASIL BELAJAR MAHASISWA Maltha Kharisma; Eko Purnomo
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 7, No 2 (2018): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v7i2.11887

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh motivasi belajar, sarana pendidikan terhadap hasil belajar mahasiswa Pendidikan Seni Rupa Universitas Negeri Padang. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Motivasi (X1), Sarana Pendidikan (X2), Hasil Belajar (Y). Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif . Sumber data bersumber dari mahasiswa Pendidikan Seni Rupa Universitas Negeri Padang yang diperoleh melalui kuesioner dengan model Skala Likert. Teknik dan alat pengumpulan data adalah dengan menyebarkan kuesioner tentang motivasi belajar, sarana pendidikan kepada responden yang berjumlah 65 responden. Teknik analisis data menggunakan regresi linier berganda yang terdapat pada perangkat lunak SPSS 16:00. Hasilnya adalah Y '= 1,379 + 0,407 + 0,099, artinya jika tidak ada motivasi belajar dan fasilitas pendidikan maka hasil belajar adalah 1,379, setiap kali ada satu motivasi tambahan, maka akan meningkatkan hasil belajar sebesar 0,407, dan jika ada alat pendidikan tambahan itu akan meningkatkan hasil belajar 0,099.Kata Kunci: motivasi belajar, sarana pendidikan, belajar AbstractThis study aimed to analyze and determine the effect of learning motivation, educational facilities on learning outcomes of students of Arts Education Padang State University . Variables used in this research is Motivation ( X1 ) , Education Facility ( X2 ), Learning Outcomes ( Y ). The research method used is quantitative. Sources of data sourced from students of Fine Arts Education Universitas Negeri Padang obtained through a questionnaire with Likert Scale models. Techniques and tools of data collection is to spread out a questionnaire about the learning motivation, educational facilities to respondents who totaled 65 respondents. Data analysis techniques using multiple linear regression contained in 16:00 SPSS software. The result is Y’ = 1.379 + 0.407 + 0.099, meaning that if there is no learning motivation and educational facilities then the learning outcomes are 1,379, every time there is one additional motivation, it will increase learning outcomes by 0.407, and if there is an additional educational facilities it will increase learning outcomes of 0.099. Keywords: learning motivation, educational facilities, learning.

Page 5 of 80 | Total Record : 799