cover
Contact Name
Victor Novianto
Contact Email
pps@upy.ac.id
Phone
+6285713497618
Journal Mail Official
noviantoari29@gmail.com
Editorial Address
Jl. PGRI I Sonosewu No. 117 Daerah Istimewa Yogyakarta 55182 Indonesia
Location
Kota yogyakarta,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Sosialita: Jurnal Kajian Sosial dan Pendidikan
ISSN : 2086560     EISSN : -     DOI : -
Jurnal ini menerbitkan artikel asli tentang isu-isu terbaru dan tren yang terjadi secara nasional maupun internasional dalam pembelajaran pendidikan IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial). Fokus dan ruang lingkup jurnal ini adalah: 1. Hasil penelitian praksis Pendidikan IPS (integrasi): Inovasi pembelajaran IPS, Penelitian Tindakan Kelas, Riset Penilaian dan Evaluasi dalam Pendidikan IPS, Pendidikan Nilai dan Karakter dalam IPS, Pembelajaran Mitigasi dan Lingkungan Hidup dalam IPS. 2. Hasil penelitian Ilmu-ilmu Sosial yang berkontribusi terhadap Pendidikan IPS: Seluruh hasil riset ilmu-ilmu sosial yang memiliki keterkaitan dengan konten pada Pendidikan IPS, dan diharuskan terdapat penjelasan di dalam naskah, apa manfaat temuan penelitian tersebut bagi pendidikan IPS.
Articles 148 Documents
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DALAM PENGOLAHAN DATA UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SITI FATHIYAH SUNATI, SITI FATHIYAH SUNATI
Jurnal Sosialita Vol. 15 No. 1 (2021): JURNAL SOSIALITA
Publisher : Program Magister Pendidikan IPS UPY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk 1) meningkatkan prestasi belajar matematika materi pengolahan data pada siswa kelas IV SD N Mendiro dengan menggunakan model pembelajaran Examples Non Examples. 2) Menerapkan model pembelajaran Examples Non Examples untuk meningkatkan prestasi belajar matematika materi pengolahan data pada siswa kelas IV SD N Mendiro tahun pelajaran 2018/ 2019. Jenis penelitian merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research). Subjek dalam penelitian ini berjumlah 27 siswa. Tahapan dalam penelitian ini meliputi empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tes. Teknik analisis data menggunakan deskriptif kuantitatif dengan persentase. Penerapan model pembelajaran Examples non Examples yang dilakukan oleh guru dalam pembelajaran Matematika, khususnya mengenai materi penyajian data peningkatan dan penelitian diberhentikan pada siklus ke II, hal ini terlihat pada pra siklus nilai rata-rata prestasi belajar matematika 69,13 dengan ketuntasan 47,82% meningkat pada siklus I dengan rata-rata prestasi belajar 82,82 dengan ketuntasan 65,21% dan meningkat pada siklus II dengan nilai rata-rata prestasi belajar 90,87 dengan ketuntasan 78,26%.Kata Kunci: prestasi belajar, model pembelajaran example non exampleThis study aimed to 1) improve mathematics learning achievement in processing data topic of the fourth graders at SD N Mendiro (Mendiro State Elementary School) using Examples Non Examples learning model; 2) apply Examples Non Examples learning model to improve mathematics learning achievement in processing data topic of the fourth graders at SD N Mendiro in 2018/ 2019 school year. This was a classroom action research.Subjects consisted of 27 students. There were four stages, namely, planning, implementation, observation and reflection. Data were gathered by using tests. Data were analyzed by using descriptive quantitative technique with persentage. The Examples non Examples learning model was used by the teacher in Matematics learning, especially concerning data presentation topic. The improvement and research was ended at cycle II. It was indicated that at pre-cycle, the average score of mathematics learning achievement was 69.13 with learning mastery of 47.82% improved at cycle I with the learning achievement average of 82.82 with learning mastery of 65.21% and improved at cycle II with learning average score of 90.87 with the learning mastery of 78.26%.Keywords: learning achievement, example non example learning model
PENINGKATAN MOTIVASI, PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI MODEL TSTS BERVARIASI SCRAMBLE ARIS WAHYUDI, ARIS WAHYUDI
Jurnal Sosialita Vol. 14 No. 2 (2020): JURNAL SOSIALITA
Publisher : Program Magister Pendidikan IPS UPY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan meningkatkan motivasi, partisipasi dan hasil belajar IPS peserta didik melalui Cooperative Learning Model Two Stay Two Stray” (TSTS) bervariasi Scramble kelas IXA SMP Negeri 2 Semanu, Gunungkidul. Penelitian dilaksanakan 5 bulan dengan tahapan pra siklus dan 2 siklus, setiap siklus laksanakan perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Data dikumpulkan dengan pengamatan, angket dan dokumentasi hasil ulangan, Analisis data dilakukan dengan deskriptif dan kuantitatif. Penerapan Model TSTS bervariasi Scramble meningkatkan motivasi pada pra siklus skor rata-rata 45,38 siklus I, 49,58 siklus II, 54,83, dan peserta didik mengalami peningkatan 21 (87,50%) melebihi kriteria keberhasilan 80%. Partisipasi pada pra siklus 3,63 dan pada siklus I, 5,50 peningkatan 1,88 (95,75%) dan peserta didik mengalami peningkatan 21 (87,50%) lebih besar kriteria keberhasilan 80%, dan prestasi belajar atau ketuntasan KKM (> 75) pra siklus 11 peserta didik (45,83%), siklus I , 17 peserta didik (70,83%) dan siklus II 22 peserta didik (91,67%) berhasil optimal melebihi kriteria keberhasilan kinerja 80%. Hal ini menunjukkan Penerapan Model (TSTS) bervariasi Scramble meningkatkan motivasi, partisipasi dan prestasi belajar.Kata Kunci: TSTS Scramble, Motivasi, Partisipasi, prestasiThe objective of this study was to increase the students’ motivation, participation, and the result study of the students in the Social Studies lesson through Cooperative Learning Model Stay to Stray Scramble Variation on class IXA SMP 2 Semanu, Gunungkidul. This study was conducted during 5 months with 2 cycles, the pre- cycle and second cycle. Each cycle was conducted of three steps, planning, auctioning, observing, and reflecting. The data were collected using monitoring, inquiring, and documenting the test result. The data analysis was collected using descriptive and quantitative methods. The application of TSTS Scramble Variation model increases the student motivation on pre- cycle score. The average score was 45, 38, on the first cycle, 49, 58 on the second cycle, 54, 83, and the students motivation increase 21 (87, 50%), it is higher than the succeed criteria on 80%. The student participation on pre cycle was 3, 63 and on the first cycle was 5, 50, and the student participation increase 1, 88 (95, 75%) and it increase 21 (87, 50%),it is bigger than the succeed criteria 80%, and the achievement of the study or KKM (>75%) pre cycle 11 student participant (45, 83%), first cycle, 17 students participant (70, 83%), and the second cycle 22 students participant (91, 67%), optimally succeed more than the criteria succeed 80%. It shows that the using of TSTS variation scramble method increase the student motivation, participation, and achievement study.Keyword : TSTS scramble, Motivation, Participation, Achievement
PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) SEKOLAH DASAR DALAM FILSAFAT PENDIDIKAN REKONSTRUKSIONISME C. Lenny Susilawati, C. Lenny Susilawati
Jurnal Sosialita Vol. 14 No. 2 (2020): JURNAL SOSIALITA
Publisher : Program Magister Pendidikan IPS UPY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKPengaruh pemikiran filsafat rekonstruksionisme terhadap pengembangan kurikulum pendidikan IPS di sekolah dasar mengasumsikan manusia sebagai makhluk sosial mempunyai orientasi ke masa lalu dan sekarang dengan tujuan pendidikan terhadap pembentukkan masyarakat yang lebih baik dengan kurikulum sebagai rekonstruksi sosial mengutamakan kepentingan sosial di atas kepentingan individu tujuannya tanggung jawab tentang masa depan masyarakat. Dan Pengaruh filsafat rekonstruksionisme terhadap pendidikan IPS di sekolah dasar yaitu dengan adanya perubahan rancangan kurikulum, metode, media, azas belajar, budaya dan sumber belajar ke arah yang lebih progresif yang dianggap mampu menjawab tantangan zaman, dan pendidikan harus memadukan antara daya nalar, pikir, akal dan rasio dengan hati yang menjadi patokan dan ukuran tingkah laku manusia dengan iman dan ketaqwaannya kepada Tuhan Yang Maha Esa. Aliran rekonstruksionisme dianggap cocok untuk dunia pendidikan yang lebih baik karena aliran ini bepikir bagaimana kita mampu menciptakan Sumber Daya Manusia yang sanggup bersaing di era modernisasi yang tidak hanya cerdas dalam bidang pengetahuan tetapi memiliki keterampilan dan sikap yang baik. Selain itu aliran ini menekankan bahwa peserta didik sebagai sasaran utama dalam pendidikan. Peserta didik dituntut untuk lebih aktif dalam mengemukakan pendapatnya dan pemikirannya dalam pemecahan suatu masalah. Jadi peran guru disini hanya sebagai fasilitator bukan yang banyak memberiakan pemecahan solusi suatu masalah. Maka melalui lembaga dan proses pendidikan rekonstruksionisme ingin merombak tata susunan lama dan membangun tata susunan hidup kebudayaan yang baru. Tanpa menghilangkan esensi budaya yang terdahulu.Kata Kunci: ilmu pengetahuan social, sekolah dasar , rekonstruksionismeThe influence of the philosophy of reconstructionism on the development of the social science education curriculum in elementary schools assumes that humans as social beings have an orientation to the past and present with the aim of education towards the formation of a better society with the curriculum as social reconstruction prioritizing social interests over individual interests. front of the community. And the influence of reconstructionism philosophy on social studies education in elementary schools, namely by changing the curriculum design, methods, media, principles of learning, culture and learning resources towards a more progressive direction which is considered capable of responding to the challenges of the times, and education must combine reasoning, thinking, reason and ratio with the heart which is the benchmark and measure of human behavior with faith and devotion to God Almighty. The flow of reconstructionism is considered suitable for a better world of education because this flow thinks how we can create competitive human resources in the modernization era who are not only intelligent in the field of knowledge but have good skills and attitudes. In addition, this flow emphasizes that students are the main target in education. Students are required to be more C. Lenny Susilawati S adalah guru SD 1 Patalan Bantul.Jurnal Sosialita, Vol. 14, No.2, November 2020 Lenny Susilawati, Pembelajaran Ilmu…210active in expressing their opinions and thoughts in solving a problem. So the role of the teacher here is only as a facilitator, not one who provides solutions to a problem. So through the educational institutions and processes of reconstructionism it wants to overhaul the old structure and build a new order of cultural life. Without eliminating the essence of the former culture.Keywords: social sciences , elementary school, reconstructionism
PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) SEKOLAH DASAR DALAM FILSAFAT PENDIDIKAN REKONSTRUKSIONISME Endang Titik Lestari, Endang Titik Lestari; ESTI SETIAWATI, ESTI SETIAWATI
Jurnal Sosialita Vol. 14 No. 2 (2020): JURNAL SOSIALITA
Publisher : Program Magister Pendidikan IPS UPY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKPengaruh pemikiran filsafat rekonstruksionisme terhadap pengembangan kurikulum pendidikan IPS di sekolah dasar mengasumsikan manusia sebagai makhluk sosial mempunyai orientasi ke masa lalu dan sekarang dengan tujuan pendidikan terhadap pembentukkan masyarakat yang lebih baik dengan kurikulum sebagai rekonstruksi sosial mengutamakan kepentingan sosial di atas kepentingan individu tujuannya tanggung jawab tentang masa depan masyarakat. Dan Pengaruh filsafat rekonstruksionisme terhadap pendidikan IPS di sekolah dasar yaitu dengan adanya perubahan rancangan kurikulum, metode, media, azas belajar, budaya dan sumber belajar ke arah yang lebih progresif yang dianggap mampu menjawab tantangan zaman, dan pendidikan harus memadukan antara daya nalar, pikir, akal dan rasio dengan hati yang menjadi patokan dan ukuran tingkah laku manusia dengan iman dan ketaqwaannya kepada Tuhan Yang Maha Esa. Aliran rekonstruksionisme dianggap cocok untuk dunia pendidikan yang lebih baik karena aliran ini bepikir bagaimana kita mampu menciptakan Sumber Daya Manusia yang sanggup bersaing di era modernisasi yang tidak hanya cerdas dalam bidang pengetahuan tetapi memiliki keterampilan dan sikap yang baik. Selain itu aliran ini menekankan bahwa peserta didik sebagai sasaran utama dalam pendidikan. Peserta didik dituntut untuk lebih aktif dalam mengemukakan pendapatnya dan pemikirannya dalam pemecahan suatu masalah. Jadi peran guru disini hanya sebagai fasilitator bukan yang banyak memberiakan pemecahan solusi suatu masalah. Maka melalui lembaga dan proses pendidikan rekonstruksionisme ingin merombak tata susunan lama dan membangun tata susunan hidup kebudayaan yang baru. Tanpa menghilangkan esensi budaya yang terdahulu.Kata Kunci: ilmu pengetahuan social, sekolah dasar , rekonstruksionismeThe influence of the philosophy of reconstructionism on the development of the social science education curriculum in elementary schools assumes that humans as social beings have an orientation to the past and present with the aim of education towards the formation of a better society with the curriculum as social reconstruction prioritizing social interests over individual interests. front of the community. And the influence of reconstructionism philosophy on social studies education in elementary schools, namely by changing the curriculum design, methods, media, principles of learning, culture and learning resources towards a more progressive direction which is considered capable of responding to the challenges of the times, and education must combine reasoning, thinking, reason and ratio with the heart which is the benchmark and measure of human behavior with faith and devotion to God Almighty. The flow of reconstructionism is considered suitable for a better world of education because this flow thinks how we can create competitive human resources in the modernization era who are not only intelligent in the field of knowledge but have good skills and attitudes. In addition, this flow emphasizes that students are the main target in education. Students are required to be more C. Lenny Susilawati S adalah guru SD 1 Patalan Bantul.Jurnal Sosialita, Vol. 14, No.2, November 2020 Lenny Susilawati, Pembelajaran Ilmu…210active in expressing their opinions and thoughts in solving a problem. So the role of the teacher here is only as a facilitator, not one who provides solutions to a problem. So through the educational institutions and processes of reconstructionism it wants to overhaul the old structure and build a new order of cultural life. Without eliminating the essence of the former culture.Keywords: social sciences , elementary school, reconstructionism
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA PENINGKATAN KETERAMPILAN HIGHER ORDER THINKING SKILLS (HOTS) NENI SUHAENI, NENI SUHAENI; SUNARTI, SUNARTI
Jurnal Sosialita Vol. 14 No. 2 (2020): JURNAL SOSIALITA
Publisher : Program Magister Pendidikan IPS UPY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran problem based learning pada peningkatan keterampilan berpikir tingkat tinggi atau higher order thinking skills peserta didik SMP Negeri 1 Jatiwangi Majalengka pada pembelajaran IPS Tahun Pelajaran 2019/2020. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah eksperimen dengan jenis quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik SMP Negeri 1 Jatiwangi Majalengka tahun pelajaran 2019/2020. Teknik pengambilan data dengan kelas eksperimen dan kelas kontrol. Metode pengumpulan data pada penelitian ini digunakan pretes dan postes.Teknik analisis data dengan menggunakan pengujian perbedaan rata-rata dengan menggunakan uji-t (Independent sample T-Test). Selanjutnya, untuk menguji peningkatan dilakukan uji n-gain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Model Pembelajaran Problem Based Learning efektif digunakan pada peningkatan berpikir tingkat tinggi atau higher order thinking skills (HOTS); (2) Indikator transfer knowladge kategori tinggi, indikator berpikir kritis (critical thinking) kategori sedang, indikator pemecahan masalah (problem solving) kategori sedang.Kata Kunci: Efektivitas Pembelajaran IPS. Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi, Pembelajaran Berbasis Masalah.This study aims to discover the effectiveness of the problem based learning model to improve high order thinking skills for students of SMP Negeri 1 Jatiwangi Majalengka in social studies learning. The research method used in this study is quasi-experimental type. The population in this study were all students of SMP Negeri 1 Jatiwangi, Majalengka in the academic year 2019/2020. Data collection techniques using the experimental class and control class. Data collection methods in this study using pre-test and post-test. Data analysis techniques using the average difference test using Independent sample T-Test. Furthermore, to test the improvement, the n-gain test was performed. The results showed (1) the Problem Based Learning Model was effectively used in improvement of higher order thinking skills (HOTS); (2) High category of Indicators of transfer knowledge, medium category of indicators of critical thinking, medium category of indicators of problem solving.Keyword: Problem Based Learning, Effectiveness of Social Studies Learning, Higher Order Thinking Skills
PENGARUH KONSEP DIRI, MOTIVASI BELAJAR, DAN BUDAYA SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR IPS RIDA PATRIA, RIDA PATRIA; SUNARTI, SUNARTI
Jurnal Sosialita Vol. 14 No. 2 (2020): JURNAL SOSIALITA
Publisher : Program Magister Pendidikan IPS UPY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsep diri, motivasi belajar, dan budaya sekolah terhadap hasil belajar IPS. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Populasi adalah peserta didik SMP Negeri 1 Palasah, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Teknik pengambilan data dengan pemilihan sampel purposive sampling berjumlah 244 peserta didik. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini digunakan angket dan studi dokumen. Teknik analisa data dengan menggunakan pengujian secara parsial (Uji t) dan secara simultan (Uji F). Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) ada pengaruh konsep diri terhadap hasil belajar IPS peserta didik (diperoleh (3,863 > 1,970), (2) ada pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar IPS peserta didik (diperoleh (4,050 > 1,970), (3) ada pengaruh budaya sekolah terhadap hasil belajar IPS peserta didik (diperoleh (2,557 > 1,970), (4) ada pengaruh konsep diri, motivasi belajar, dan budaya sekolah secara bersama-sama terhadap hasil belajar IPS peserta didik (diperoleh > (43,681 > 3,03) artinya konsep diri, motivasi belajar, dan budaya sekolah yang baik akan diikuti peningkatan hasil belajar IPS.Kata kunci: konsep diri, motivasi belajar, budaya sekolah, hasil belajar IPSThis study aims to determine the influence of Self-Concept, Learning Motivation, and School Culture on Social Studies Learning Outcames. The research method used in this study is quantitative. The population in this study werw students of SMP Negeri 1 Palasah, Majalengka, West Java. In this research, purposive sampling to 244 students was conducted as collecting data techniques. Data collection methods in this study used a questionnaire and document study. The was analysed by using partial testing (t-test) and simultaneous (F-test). The results showed that; (1) there is an influence of self – concept on students’social studies learning outcomes ( ( 3,863 > 1,970); (2) there is an influence of learning motivation on the learning outcomes of students in social studies ( ( 4,050 > 1,970); (3) there is an influence of school culture on the learning outcomes of students’social studies ( ( 2,557 > 1,970); (4) there is an influence of self-concept, learning motivation, and school culture toward students’social learning outcomes ( > ( 43,681 > 3,03). It means that self-concept, learning motivation, and good school culture will be followed by an increase in social studies learning outcomes.Keywords: self-concept, learning motivation, shool culture, studies learning outcomes IPS
PENGARUH KONSEP DIRI, PENGGUNAAN GADGET, DAN PERHATIAN ORANG TUA, TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SEVEN RIANTO GULO, SEVEN RIANTO GULO; ESTI SETIAWATI, ESTI SETIAWATI
Jurnal Sosialita Vol. 14 No. 2 (2020): JURNAL SOSIALITA
Publisher : Program Magister Pendidikan IPS UPY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seven Rianto Gulo dan Esti SetiawatiABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsep diri, penggunaan gadget, dan perhatian orang tua terhadap prestasi belajar IPS. Jenis penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian expose facto. Penentuan jumlah sampel menggunakan rumus Slovin, dari populasi 1.207 diambil sampel 300 peserta didik kelas VIII SMP Se-Kecamatan Kasihan. Untuk menentukan jumlah sampel digunakan teknik proportional random sampling. Pengumpulan data menggunakan metode dokumen dan metode angket atau kuesioner. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Ada pengaruh positif dan signifikan antara konsep diri terhadap prestasi belajar (thitung = 1,909, p = 0,036 < 0,05) 2) Ada pengaruh positif dan signifikan antara penggunaan gadget terhadap prestasi belajar (thitung = 1,199, p = 0,002 < 0,05). 3) Ada pengaruh positif dan signifikan antara perhatian orang tua terhadap prestasi belajar IPS (thitung = 2,742, p = 0,006 < 0,05). 4) Ada pengaruh positif dan signifikan antara konsep diri, penggunaan gadget, dan perhatian orang tua terhadap prestasi belajar (nilai Fhitung= 43,433 dengan p= 0,00<0,05).Kata Kunci : Konsep Diri, Penggunaan Gadget, Perhatian Orang Tua, Prestasi BelajarThis research aims to know the influence of self-concept, use of gadget, and parents' attention to learning achievement IPS. The type of research used in this research is a quantitative approach to the type of expose facto research. Determination of samples using the formula of Slovin, of the population of 1,207 taken samples 300 students of class VIII Junior District Kasihan. To determine the number in each school used proportional random sampling technique. Data collection using document and questionnaire method. Data analysis techniques use descriptive quantitative analysis. The results show: 1) there is a positive and significant influence between the self concept towards learning Achievement IPS (tcount = 1.909, p = 0.036<0.05). 2) There is a positive and significant influence between the use of gadgets against the achievement of learning IPS (tcount = 1,199, p = 0.002<0.05). 3) There is a positive and significant influence between the attention of parents to the achievement of learning IPS (tcount = 2,742, p = 0.006<0.05). 4) There is a positive and significant influence between the concept of self, the use of gadgets, and the parental attention to learning achievement IPS (Fvalue 43,433 with p = 0.00<0.05).Keywords: self concept, use of gadgets, attention of parents, learning
PENINGKATAN KEAKTIFAN, BERPIKIR KRITIS, DAN HASIL BELAJAR SEJARAH MELALUI METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT YULI ASTUTI, YULI ASTUTI; TARTO, TARTO
Jurnal Sosialita Vol. 14 No. 2 (2020): JURNAL SOSIALITA
Publisher : Program Magister Pendidikan IPS UPY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Yuli Astuti dan TartoABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keaktifan, berpikir kritis dan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran sejarah melalui metode pembelajaran cooperative script. Subjek penelitian adalah peserta didik kelas XI MIPA 1 SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta tahun pelajaran 2019/2020 yang berjumlah 29 orang terdiri dari 9 orang laki-laki dan 20 orang perempuan. Teknik pengumpulan data penelitian dilakukan dengan menggunakan angket, observasi dan tes. Teknik analisis data menggunakan deskriptif kuantitatif dan kualitatif dengan persentase. Keaktifan peserta didik dapat ditingkatkan melalui metode cooperative script. Hasil prasiklus kategori baik dan sangat baik sebanyak 18 orang (62,06%), siklus I 19 orang (65,51%), dan siklus II 23 orang (79,31%). Kemampuan berpikir kritis dapat ditingkatkan dengan melalui metode cooperative script. Kemampuan berpikir kritis prasiklus kategori baik dan sangat baik 17 orang (58,62%). Siklus I 21 orang (72,41%), dan siklus II 26 orang (89,65%). Hasil belajar dapat ditingkatkan dengan melalui metode cooperative script. Kriteria Ketuntasan Minimal prasiklus 6 orang (20,68%), siklus I 17 orang (58,62%), dan siklus II 23 orang (79,31%).Kata Kunci : Pembelajaran, Tindakan, Keaktifan, Meningkat.This study was conducted to improve students’ activity, critical thinking, and learning outcomes through cooperative script learning method. This research is a classroom action research. The subject of this study was consisted of 29 students, 9 males and 20 females XI MIPA 1 SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta. The research data collection techniques were carried out using questionnaires, observations and tests. The data were analyzed using qualitative descriptive and qualitative percentages. There was an improvement in students’ activity through cooperative script learning method. The pre-cycle result that there were 18 students (62.06 %) achieved good and very good category. In the first cycle 19 students (65.52%), and in the second cycle 23 students (79.31%). There was an improvement in students’ critical thinking through cooperative script learning method. In the pre-cycle were 17 students (58.62%) achieved good and very good category. In the first cycle 21 students (72.41%), and in the second cycle 26 students (89.65%). There was an improvement in students’ learning outcomes through cooperative script learning method. In the pre-cycle result were 6 students (20.68%) passed the minimum standard mastery. In the first cycle were 17 students (58.62%) and in the second cycle were 23 students (79.31%).Keywords: Learning, Action, Activity, Improvement.
PENINGKATAN PERHATIAN, MINAT BELAJAR, DAN HASIL BELAJAR IPS PESERTA DIDIK KELAS IXC SMP NEGERI 1 PURINGMELALUI MODEL DUA TINGGAL DUA TAMU Sopha Yuharti, Sopha Yuharti; SUNARTI, SUNARTI
Jurnal Sosialita Vol. 14 No. 2 (2020): JURNAL SOSIALITA
Publisher : Program Magister Pendidikan IPS UPY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sopha Yuharti dan SunartiABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk meningkatkan perhatian, minat belajar, dan hasil belajar IPS melalui model dua tinggal dua tamu..Penelitian ini menggunakan penelitia tindakan kelas. Subjek penelitian adalah peserta didik kelas IXC SMP Negeri I Puring, Kebumen dengan jumlah 32 peserta didik terdiri dari 12 laki-laki dan 20 perempuan. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, angket, dan tes.Teknik analisis data menggunakan teknik deskriptif kuantitatif yang diukur dengan persentase untuk perhatian dan minat, serta deskriptif kuantitatif untuk menganalisis hasil belajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model dua tinggal dua tamu dapat meningkatkan: 1) perhatian peserta didik dari kondisi prasiklus yang termasuk kategori minimal baik 47%, setelah adanya tindakan meningkat pada siklus 1 75%, dan pada siklus 2 menjadi 91%. 2) minat belajar peserta didik dari kondisi prasiklus yang termasuk kategori minimal tinggi 44%, setelah adanya tindakan meningkat pada siklus 1 75%, dan pada siklus 2 menjadi 87%. 3) hasil belajar IPS yang ditunjukkan dengan persentase tuntas KKM pada kondisi prasiklus 12,50%, dan pada siklus 1 meningkat menjadi 68,75%, dan pada siklus 2 menjadi 96,87%.Kata kunci: perhatian, minat belajar, hasil belajar, dua tinggal dua tamu.This study aims to improve attention, learning interest, and learning outcomes through two stay two stray model. This study uses classroom action research. The research subjects were class IXC students of SMP Negeri 1 Puring, Kebumen with a total of 32 students consisting of 12 men and 20 women. The technique of collecting data uses observation, questionnaires, and test. The data analysis technique uses descriptive quantitative techniques which are measured by percentages for attention and interest, and quantitative descriptive for analyzing learning outcomes. The results of the study show that by using two stay two stray can improve: 1) attention from pre-cycle conditions which include a good minimum category of 47%, after the action improve in cycle 1 75%, and in cycle 2 becomes 91%. 2) interest in learning from pre-cycle conditions which included a minimum high category of 44%, after the action increased in cycle 1 75%, and in cycle 2 it became 87%. 3) Learning Outcomes of IPS is indicated by the complete percentage of KKM from pre-cycle conditions of 12.50%, and in cycle 1 it increases to 68.75%, and in cycle 2 to 96.87%.Keywords: attention, interest in learning, learning outcomes, two stay two stray. Sopha Yuharti adalah Alumni
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG VOLUME BANGUN RUANG YANG BERHUBUNGAN PANGKAT TIGA DAN AKAR PANGKAT TIGA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL TEGUH KADIYONO, TEGUH KADIYONO
Jurnal Sosialita Vol. 14 No. 2 (2020): JURNAL SOSIALITA
Publisher : Program Magister Pendidikan IPS UPY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Teguh KadiyonoABSTRAKTujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar matematika tentang Volume Bangun Ruang Yang Berhubungan Pangkat Tiga dan Akar Pangkat Tiga. Penelitian ini menggunakan desain Penelitian Tindakan Kelas, yang dilaksanakan melalui dua siklus yaitu siklus I dan siklus II. Tiap siklus meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Subyek penelitian siswa kelas V sebanyak 30 siswa. Pengumpulan data menggunakan metode tes, dokumentasi dan observasi. Sumber data berasal dari data yang berhubungan dengan proses, data dampak tindakan yang dilakukan dan data yang digunakan sebagai dasar menilai keberhasilan tindakan yang akan dilakukan. Kondisi awal nilai rata-rata yang dicapai oleh siswa sebelum diberi tindakan 45,83 dengan ketuntasan klasikal 22,22%. Pada siklus I di peroleh nilai rata-rata 73,33 dengan ketuntasan klasikal 72,22% berarti belum terpenuhinya target ketuntasan klasikal 75% yang telah ditetapkan oleh peneliti. Pada siklus II nilai rata-rata yang diperoleh 84,44 dengan tingkat ketuntasan klasikal yang dicapai 94,44%. Dampak tindakan yang dilakukan adalah adanya perubahan perilaku siswa yang positif, siswa lebih aktif, senang, mampu bekerja sama dengan teman sehingga bermanfaat bagi siswa dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat.Kata Kunci: Hasil Belajar,Volume Bangun Ruang Yang Berhubungan Pangkat Tiga dan Akar Pangkat TigaThis research purported to improve math scores in volume of solid figure lesson correlated with cube number and cubic root. This research employed Class Action Research model, conducted in two cycles i.e. cycle I and cycle II. Each cycle covered planning, action, observation and reflection. Research subjects are grade V pupils as many 30 students. Data collection method relied on test, documentation and observations. Data were resourced from data pertaining process, data pertaining impact of action and data used to gauge and evaluate the success of action to be carried out. Prior to implementation the average of students’ score was 45,83 with classical completion as much as 22,22%. In cycle I the average score rose to 73,33 with classical completion of 72,22% which meant that the target of 75% classical completion as set by the researcher was not attained. In cycle II the average score was 84,44 with classical completion as high as 94,44%. Some of visible impacts were positive change in students’ attitude, Teguh Kadiyono adalah Guru SD Negeri Winonglor Korwilcambidik Kecamatan Gebang.Jurnal Sosialita, Vol. 14, No.2, November 2020 Teguh Kadiyono, Upaya Meningkatkan…328students were more actively engaged, cheerful, able to cooperate with their peers and maintained useful role in their daily life and social setting.Keywords: Score, Volume of solid figure correlated with factorial three and root of factorial three

Page 7 of 15 | Total Record : 148