cover
Contact Name
Victor Novianto
Contact Email
pps@upy.ac.id
Phone
+6285713497618
Journal Mail Official
noviantoari29@gmail.com
Editorial Address
Jl. PGRI I Sonosewu No. 117 Daerah Istimewa Yogyakarta 55182 Indonesia
Location
Kota yogyakarta,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Sosialita: Jurnal Kajian Sosial dan Pendidikan
ISSN : 2086560     EISSN : -     DOI : -
Jurnal ini menerbitkan artikel asli tentang isu-isu terbaru dan tren yang terjadi secara nasional maupun internasional dalam pembelajaran pendidikan IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial). Fokus dan ruang lingkup jurnal ini adalah: 1. Hasil penelitian praksis Pendidikan IPS (integrasi): Inovasi pembelajaran IPS, Penelitian Tindakan Kelas, Riset Penilaian dan Evaluasi dalam Pendidikan IPS, Pendidikan Nilai dan Karakter dalam IPS, Pembelajaran Mitigasi dan Lingkungan Hidup dalam IPS. 2. Hasil penelitian Ilmu-ilmu Sosial yang berkontribusi terhadap Pendidikan IPS: Seluruh hasil riset ilmu-ilmu sosial yang memiliki keterkaitan dengan konten pada Pendidikan IPS, dan diharuskan terdapat penjelasan di dalam naskah, apa manfaat temuan penelitian tersebut bagi pendidikan IPS.
Articles 148 Documents
PENINGKATKAN MOTIVASI, KEMANDIRIAN, DAN HASIL BELAJAR EKONOMI MELALUI METODE PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING RETNO ERMAWATI, RETNO ERMAWATI
Jurnal Sosialita Vol. 14 No. 2 (2020): JURNAL SOSIALITA
Publisher : Program Magister Pendidikan IPS UPY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Retno Ermawati dan SukadariABSTRAKPenelitian ini bertujuan mengetahui peningkatan motivasi, kemandirian, dan hasil belajar ekonomi melalui metode pembelajaran problem based learning. Jenis penelitian merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research). Subjek penelitian ini peserta didik kelas X IPS 3 SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta berjumlah 24. Tahapan penelitian meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Teknik pengumpulan data menggunakan angket, observasi dan tes. Teknik analisis data menggunakan deskriptif kuantitatif dengan persentase. Penerapan metode problem based learning mampu meningkatkan motivasi belajar. Motivasi belajar kategori baik dan sangat baik pra siklus 9 peserta didik (37,5%), siklus I 14 peserta didik (58,33%) dan siklus II 21 peserta didik (87,5%). Penerapan metode problem based learning mampu meningkatkan kemandirian belajar. Kemandirian belajar kategori baik dan sangat baik pra siklus 4 peserta didik (16,6%), siklus I 15 peserta didik (62,5%) dan siklus II 20 peserta didik (83,3%). Penerapan metode pembelajaran problem based learning mampu meningkatkan hasil belajar ekonomi. Kriteria Ketuntasan Minimal pra siklus yang mencapai 6 peserta didik (25%), siklus I 10 peserta didik (41,66%) dan siklus II sebanyak 21 peserta didik (87,5%).Kata Kunci: motivasi, kemandirian, hasil belajar, problem based learningThis study determine the increase in motivation, independence, and learning outcomes through problem based learning method. This type of research is classroom action research. The study’s subjects were students of class X IPS 3, Muhammadiyah 3 Yogyakarta Senior High School, of 24 students. The stages namely planning, implementation, observation and reflection. Data collection techniques in this study used a questionnaire, observation and tests. Data analysis techniques using quantitative descriptive with percentages. The application of problem based learning method was able to increase motivation. The learning motivation showed in both good and very good categories in pre-cycle by 9 (37.5%), the first cycle was 14 (58.33%) and the second cycle is 21 (87.5%). The application of the problem based learning method is able to increase learning independence. The learning independence show in good and very good categories in the pre cycle by 4 (16.6%), the first cycle were 15 (62.5%) and the second cycle that is 20 (83.3%). The application of the method of Retno Ermawati adalah Alumni Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Pascasarjana Universitas PGRI Yogyakarta dan Sukadari adalah Dosen Program Pascasarjana Universitas PGRI Yogyakarta.Jurnal Sosialita, Vol. 14, No.2, November 2020 Retno dan Sukadari, Peningkatkan…344learning problem based learning can improve economic learning outcomes. The Minimum Completion Criteria in the pre-cycle of students was 6 (25%), the first cycle 10 (41.66%) and the second cycle of 21 (87.5 %)Keywords: motivation, independence, learning outcomes, problem based learning
PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU DALAM PENYUSUNAN SOAL HOTS PILIHAN GANDA MELALUI IN HOUSE TRAINING TRI MARSIH, TRI MARSIH
Jurnal Sosialita Vol. 14 No. 2 (2020): JURNAL SOSIALITA
Publisher : Program Magister Pendidikan IPS UPY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tri MarsihABSTRAKTujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah IHT (in house training) dapat meningkatkan kemampuan guru SDN Kemiri dalam menyusun soal HOTS. Subjek dari penelitian ini yaitu guru-guru SD Negeri Kemiri tahun pelajaran 2020 yang berjumlah 8 orang. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri atas empat tahap, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Cara pengumpulan data dilakukan melalui analisa soal HOTS, pengamatan partisipasi keaktifan, serta performansi narasumber saat IHT berlangsung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa IHT dapat meningkatkan kemampuan guru dalam membuat soal HOTS pilihan ganda di SDN Kemiri Kecamatan Gebang, Kabupaten Purworejo. Kenaikan nilai kemampuan guru dalam membuat soal HOTS pilihan ganda dari pra tindakan ke siklus I sebesar 53,75 yaitu dari 10 menjadi 63,75. Sedangkan dari siklus I ke siklus II ada kenaikan sebesar 9, 625 yaitu dari 63,75 menjadi 73,375. Hasil siklus I dapat diketahui bahwa lebih dari 90 % guru sudah mampu membuat soal dengan baik dan menjadi 100 % pada siklus II. Dan dari soal yang dibuat memiliki kategori baik karena sudah mencapai minimal 70%.Kata Kunci: IHT(In House Training), Soal HOTSThis research purported to discover whether IHT (in house training) can improve the ability of teachers in State Elementary School (SDN) in creating HOTS muliple choices. Research subjects are teachers of SDN Kemiri academic year 2020 as many 8 persons. The research was conducted in two cycles. each cycle consisted of four stages i.e. planning, action, observation and reflection. data collection method is done by analyzing HOTS questions, observing the activeness of participants, and the eprformance of resource during IHT session. the result of the research indicated that IHT can improve steachers’ ability in making HOTS multiple choices in SDN Kemiri, Gebang District, Purworejo Regency. the improvement in teachers’ skill at making HOTS multiple choice from pre-action to cycle I was as much as 53,75 i.e from 10 to 63,75. From cycle I to cycle II there was improvement as much as 9, 625 i.e. from 63,75 to 73,375. Based on the result from cycle I it can be concluded that more than 90 % teachers had the ability to make good questions and this improved further to 100 % in cycle II. Questions made by the teachers can be grouped within good category since minimum 70% could be attained.Keywords: IHT(In House Training), HOTS questions
ARTI PENTING BUDAYA LOKAL MASYARAKAT YOGYAKARTA DALAM UPAYA MEMBANGKITKAN KESADARAN NASIONAL GUNAWAN SRIDIYATMIKO, GUNAWAN SRIDIYATMIKO
Jurnal Sosialita Vol. 14 No. 2 (2020): JURNAL SOSIALITA
Publisher : Program Magister Pendidikan IPS UPY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gunawan SridiyatmikoABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis tentang dinamika sosial masyarakat Yogyakarta. Sedangkan secara khusus penelitian ini nilai-nilai tradisional apa yang harus dipertahankan, kekuatan sosial apa yang dominan mampu menggerakan dinamika dan nilai nilai sosial apa yang dapat dikembangkan dalam pengembangan pembelajaran IPS di sekolah. Tujuan penelitian ini dilatarbelakangi oleh kepedulian terhadap fenomena, menurunnya nilai kearifan lokal Yogyakarta yang tergerus oleh nilai modern yang semakin mengglobal. Metode yang digunakan adalah pendekatan fenomenologi yang berusaha mengungkap fenomena yang diwujudkan dalam tindakan. Secara rinci nilai nilai yang dapat menunjukan ciri masyarakat Yogyakarta adalah : (1) nilai spiritual, (2) nilai moral, (3) nilai adat dan tradisi, (4), nilai penataan ruang dan arsitektur, (5) nilai kepemimpinan dan pemerintahan, (6) nilai nasionalisme. Hasil dari penelitian ini merekomendakasikan bahwa perlunya untuk menyusun kembali landasan filosofi yang berharga masyarakat Yogyakarta untuk mengembangkan pembelajaran IPS di sekolah.Kata kunci: budaya lokal, Kraton Yogyakarta, kesadaran nasionalThis study aimed to analyze the social dynamics of Yogyakarta face tug of traditional values and modernity , the traditional values of existing and traditional values is to be maintained , what social forces are dominant able to move, what social values that can be taken to the development Social learning in school. The purpose of this study was motivated by concern for the phenomenon of declining values indicative of local wisdom valuable Yogyakarta eroded by modern values increasingly globalized. The method used is qualitative phenomenological approac, which attempts to uncover phenomena manifested (action) In particular, traditional values characterize the people of Yogyakarta, showing identity: (1) religio - spiritual values, (2) moral values, (3) the value of custom and tradition, (4), the value of spatial planning and architecture, (5) the value of leadership and governance, (6) the value nationalism. Outcomes of this research is the recommendation through this study have a better understanding of traditional values which is the power to reconstitute the valuable Yogyakarta society into a learning tool in schools.Keywords : local culture , Kraton Yogyakarta , national consciousness
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN MINAT, MOTIVASI, DAN AKTIVITAS BELAJAR SITI FATHIYAH SUNATI, SITI FATHIYAH SUNATI
Jurnal Sosialita Vol. 13 No. 1 (2020): JURNAL SOSIALITA
Publisher : Program Magister Pendidikan IPS UPY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Siti Fathiyah SunatiABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk meningkatkan minat, motivasi, dan keaktifan belajar siswa melalui Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL). Subjek penelitian ini adalah siswa Kelas IV A SD Negeri 4 Wates Kulon Progo Tahun Pelajaran 2018/2019 yang berjumlah 28 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, angket dan wawancara. Prosedur penelitian meliputi rencana, tindakan, observasi, refleksi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tehnik diskriptif kuantitatif dengan persentase. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa 1) Peningkatan Minat Belajar melalui model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL), hal ini dapat dilihat dari peningkatan minat belajar siswa yang dilihat dari pra siklus, minat siswa yang berkategori baik sebesar 57,14%, meningkat pada siklus I 71,43% dan pada siklus II meningkat menjadi 92,86%. 2) Peningkatan Motivasi Belajar melalui model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL), hal ini dapat dilihat dari peningkatan motivasi belajar siswa yang dilihat dari pra siklus, motivasi siswa yang berkategori baik sebesar 50%, meningkat pada siklus I 64,28% dan pada siklus II meningkat menjadi 96.43%. 3) Peningkatan Aktivitas Belajar melalui model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL), hal ini dapat dilihat dari peningkatan aktivitas belajar siswa yang dilihat dari pra siklus, aktivitas siswa yang berkategori baik sebesar 35,71%, meningkat pada siklus I 67,85% dan pada siklus II meningkat menjadi 85,62%.Kata kunci : model pembelajaran CTL, minat, motivasi, aktivitas.This research purports to improve students’ interest, motivation and learning activities through Contextual Teaching and Learning (CTL) model. Research subjects are students from Class IV A in State Elementary School (SDN) 4 Wates, Kulon Progo regency in academic year 2018/2019 as many as 28 pupils. Data collection technique relied on observation, questionnaires as well interviews. Research procedures included planning, action, observation and reflection. Data analysis technique used in this research is descriptive-quantitative using percentage. The result of the research indicates that 1) Improvement in lerning interest after the implementation of Contextual Teaching and Learning (CTL) model is eveidenced by students’ learning intereset in pre cycle in which those falling within good category reached 57,14% and subsequently improved to 71,43% in cycle I and in cycle II rose further to 92,86%. 2) Improvement in learning motivation using Contextual Teaching and Learning (CTL) model is evidenced by students’ learning motivation in pre cycyle in which those falling within good category reached 50% and subsequently improved to 64,28% in cycle I and rose further in cycle II to 96.43%. 3) Improvement in learning activites after implementing Contextual Teaching and Learning (CTL) model is evidenced by students’ learning activities in pre cycle, in which those falling within good category reached 35,71%, which improved to 67,85% in cylcle I and rose further in cycle II to 85,62%.Keywords : CTL model, interest, motivation, activities
PENINGKATAN APRESIASI, KEAKTIFAN, DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PESERTA DIDIK KELAS X SMA NEGERI 1 GRABAG MELALUI PENDEKATAN DISCOVERY Fransisca Dewi Presti A, Fransisca Dewi Presti A; VICTOR NOVIANTO, VICTOR NOVIANTO
Jurnal Sosialita Vol. 13 No. 1 (2020): JURNAL SOSIALITA
Publisher : Program Magister Pendidikan IPS UPY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fransisca Dewi Presti Anggarini dan Victor NoviantoABSTRAKPenelitian ini bertujuan 1) meningkatkan apresiasi dalam pembelajaran ekonomi dengan menggunakan metode pembelajaran discovery 2) meningkatkan keaktifan dalam pembelajaran ekonomi dengan menggunakan metode pembelajaran discovery. 3) Meningkatkan hasil belajar dalam pembelajaran ekonomi dengan menggunakan metode pembelajaran discovery. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (classroom action research). Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X A SMA N 1 Grabag Magelang yang berjumlah 32 siswa. Teknik Pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan tes. Teknik analisis data menggunakan teknik deskriptif kuantitatif dengan persentase. Hasil penelitian disimpulkan bahwa 1) Peningkatan apresiasi dalam pembelajaran ekonomi dengan menggunakan metode pembelajaran discovery Apresiasi belajar meningkat ditunjukkan dari siswa yang mempunyai apresiasi belajar baik pada pra siklus 21 siswa (65,63%) meningkat siklus I menjadi 23 siswa (71,88%), meningkat pada siklus II menjadi 30 siswa (93,75%). 2) Peningkatan keaktifan dalam pembelajaran ekonomi dengan menggunakan metode pembelajaran discovery, ditunjukkan dari siswa yang mempunyai keaktifan belajar baik pada pra siklus 18 siswa (56,25%) meningkat pada siklus I menjadi 25 siswa (78,13%), meningkat pada siklus II menjadi 31 siswa (96,88%). 3) Peningkatan hasil belajar dalam pembelajaran ekonomi dengan menggunakan metode pembelajaran discovery pada siswa kelas X A di SMA N 1 Grabag Kabupaten Magelang, ditunjukkan dari siswa yang mencapai nilai KKm dicapai pada pra siklus adalah 17 siswa (53,12%), pada siklus I menjadi 24 siswa (74%) mencapai nilai KKM, dan pada siklus II 30 siswa (93,75% mencapai nilai KKM)Kata Kunci: keaktifan, prestasi belajar, model pembelajaran make a matchThis study aims at 1) increasing appreciation in economic learning by using discovery learning methods 2) increasing the activeness in economic learning by using discovery learning methods 3) Improve learning outcomes in economic learning by using discovery learning methods. This research is classroom action research. The subjects of this study were students of class X A Grabag Magelang N 1 High School, amounting to 32 students. Data collection techniques are carried out by observation and tests. The data analysis technique uses quantitative descriptive techniques with percentages. The results of the study concluded that 1) Increased appreciation in economic learning by using discovery learning. Increased learning appreciation was shown from students who had good learning appreciation in the pre-cycle 21 students (65.63%) increased the first cycle to 23 students (71.88%), increased in the second cycle to 30 students Fransisca Dewi Presti Anggarini adalah Alumni Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Pascasarjana Universitas PGRI Yogyakarta dan Victor Novianto adalah Dosen Program Pascasarjana Universitas PGRI Yogyakarta.Jurnal Sosialita, Vol. 13, No.1, Maret 2020 Fransica dan Victor, Peningkatan Apresiasi…14(93.75%). 2) Increased activity in economic learning using discovery learning methods shown from students who have good learning activeness in the pre-cycle 18 students (56.25%) increased in cycle I to 25 students (78.13%), increased in the second cycle to 31 students (96.88%). 3) Improving learning outcomes in economic learning by using discovery learning methods, shown from students who achieved KKm scores achieved in the pre-cycle were 17 students (53.12%), in the first cycle became 24 students (74%) reached the KKM score, and in the second cycle 30 students (93.75% reached the KKM score).Keywords: appreciation, active learning outcomes, discovery learning models
PENINGKATAN MOTIVASI, PARTISIPASI, DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI MEDIA GAMBAR BERCERITA ISMIYATI, ISMIYATI; SALAMAH, SALAMAH
Jurnal Sosialita Vol. 13 No. 1 (2020): JURNAL SOSIALITA
Publisher : Program Magister Pendidikan IPS UPY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ismiyati dan SalamahABSTRAKPenelitian ini bertujuan mendeskripsikan penggunaan media gambar bercerita pada pelajaran IPS sebagai upaya peningkatan motivasi, partisipasi dan prestasi belajar IPS dengan subjek penelitian 4 siswa tunagrahita ringan.Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan tes prestasi belajar.Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif kuantitatif (persentase). Hasil setelah diadakan tindakan siklus 1). Peningkatan motivasi belajar siswa pada siklus I, bahwa 1 siswa (25%) dalam kategori baik dan 3 siswa (75%) dalam kategori cukup dan meningkat pada siklus II bahwa 1 siswa (25%) dalam kategori sangat baik dan 3 siswa (75%) dalam kategori baik. 2) Peningkatan partisipasi belajar siswa pada siklus I bahwa 3 siswa (75%) dalam kategori cukup dan 1 siswa (25%) dalam kategori kurang dan meningkat pada siklus II bahwa 1 siswa (25%) dalam kategori sangat baik dan 3 siswa (75%) dalam kategori baik. 3) Prestasi belajar IPS pada siklus I , bahwa 1 siswa (25%) mencapai KKM dan siklus II meningkat 4 siswa (100%) mencapai KKM bahkan melebihi KKM yang telah ditentukan.Kata kunci : motivasi, partisipasi dan prestasi belajar, media gambar bercerita, anak berkebutuhan khusus (Tunagrahita Ringan)This study aims to describe the used of images story as a media in lessons IPS in order to increase student’s motivation, participation and learning achievement.The subjects are 4 mild mental retardation students. Data collection techniques used observation and learning achievement tests. The researchused quantitative descriptive analyzing(percentage). Results after cycle 1 of action is held). The improvement of student learning motivation in cycle I, that 1 students (25%) in both categories and 3 students (75%) in that category and increased in cycle II that 1 students (25%) within the category of very good and 3 students (75%) in the good category. 2) increased participation of students in the learning cycle I that 3 students (75%) in the category of pretty and 1 students (25%) in the category of less and increase in cycle II that students (25%) within the category of very good and 3 students (75%) in the category either. 3) learning achievements of IPS on the cycle I, that 1 students (25%) reach the KKM and cycle II increased 4 students (100%) reach the KKM even exceeds the KKM has been determined.Keywords: motivation, participation and learning achievement, media picture tells the story, the children in need special (Mild Mentally Retardation)
PEMBENTUKAN KARAKTER MASYARAKAT MELALUI NILAI-NILAI KEARIFAN LOKAL TRADISI JOLENAN DI DESA SOMONGARI KABUPATEN PURWOREJO Bambang Susanto, Bambang Susanto
Jurnal Sosialita Vol. 13 No. 1 (2020): JURNAL SOSIALITA
Publisher : Program Magister Pendidikan IPS UPY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bambang SusantoABSTRAKPenelitian ini bertujuan : 1) Untuk menjelaskan nilai-nilai kearifan lokal tradisi Jolenan, 2) Untuk menjelaskan karakter masyarakat Desa Somongari yang terbentuk melalui nilai-nilai kearifan lokal tradisi Jolenan, 3) Untuk menjelaskan proses penanaman nilai-nilai kearifan lokal tradisi Jolenan. Penelitian termasuk penelitian kualitatif. Subjek: masyarakat Desa Somongari. Teknik pengumpulan data; observasi, wawancara, dan dokumentasi, teknik analisis data dengan metode interaktif menggunakan model Milies dan Huberman. Hasil penelitian : 1) nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung dalam tradisi Jolenan yaitu nilai religius, hiburan, ekonomis, gotong royong, sopan santun, kebersamaan, kerukunan, persatuan, keberanian, pendidikan, dan cinta alam dan lingkungan. Karakter masyarakat Desa Somongari yang terbentuk melalui nilai-nilai kearifan lokal tradisi Jolenan adalah sifat-sifat religius, jujur, cinta damai, tanggung jawab, disiplin, pekerja keras, sopan-santun, toleransi, suka bergotong royong, cinta tanah air, mandiri, demokratis, 3) Penanaman nilai-nilai Jolenan pada masyarakat dilakukan melalui pranata pendidikan, keluarga, agama, ekonomi, dan politik.Kata kunci : Karakter, Jolenan, religius, toleransi.This study aimed to describe: 1) the local wisdom values of Jolenan tradition 2) the character of Somongari village community, built through the local wisdom values of Jolenan tradition, 3) the process in cultivating local wisdom values of Jolenan. This was a qualitative study. Subjects in this study involved village head, community leaders, youth figures and teachers. Data collection techniques used in this study were observation, interviews, and documentation, while data were analyzed by using Miles and Huberman’s interactive model. Results show that: 1) the local wisdom values in Jolenan tradition involve the values of religiousity, entertainment, economy, mutual cooperation, politeness, togetherness, harmony, unity, courage, education, and environment care; 2) the characters of Somongari Village community built through local wisdom values of Jolenan tradition comprise religiousity, honesty, peace-lovingness, responsibility, discipline, hard-workingness, politeness, tolerance, mutual cooperation, patriotism and nationalism, independence, democracy, and environmental care; 3) the inculcation of the Jolenan tradition local wisdom values in the community is carried out through educational, family, religious, economic, and political institutions.Keywords: character, jolenan, religious, tolerance.
TRADISI NINGKUK MASYARAKAT KOMERING SUDAWAN S, SUDAWAN S; SUNARTI, SUNARTI
Jurnal Sosialita Vol. 13 No. 1 (2020): JURNAL SOSIALITA
Publisher : Program Magister Pendidikan IPS UPY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sudawan Supriadi dan SunartiABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk 1) Mendeskripsikan sejarah tradisi Ningkuk. 2) Mengetahui eksistensi dan nilai pendidikan tradisi Ningkuk masyarakat Komering di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Sumatera Selatan. 3) Mengidentifikasi faktor pendukung dan penghambat tradisi Ningkuk. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang dilaksanakan di Kecamatan Buay Madang, Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur pada Februari 2017. Tujuh narasumber kunci dari tiga grup masyarakat dipilih secara purposive. Data diperoleh melalui observasi, wawancara, studi domumentasi dan studi pustaka. Analisis konten digunakan dalam pengolahan data. Empat hasil utama dalam penelitian ini yaitu 1) Tradisi Ningkuk telah dimulai sejak sekitar tahun 1926 yang berupa pertemuan bujan dan gadis (mouli, meranai) satu atau dua hari sebelum akad nikah, 2) Ningkuk masih dilakukan hingga saat ini khususnya di daerah pedesaan. Beberapa pendidikan norma dalam tradisi Ningkuk antara lain kepedulian, tanggung jawab, disiplin, kemampuan bersosialisasi, bekerjasama, adaptasi, kemampuan menghargai,dan kesadaran terhadap hak dan kewajiban. Salah satu norma budaya yang ditemukan dalam Ningkuk adalah persahabatan, 3) Beberapa sumber pendukung keberlangsungan tradisi Ningkuk antara lain berasal dari pemuda-pemudi Komering, keluarga calon mempelai pria, pemerintah desa, masyarakat adat, pemuka agama (ustadz), dan didukung dengan kemajuan teknologi. Adapun penghambat tradisi Ningkuk adalah keterbatasan jumlah pemuda-pemudi Komering dan adanya perselisihan antar pemuda-pemudi Komering.Kata Kunci: Tradisi, Ningkuk, Nilai-nilaiThe goals of this study were: 1) to describe the history of Ningkuk tradition. 2) to know the existence and education norm of Ningkuk tradition among Komering society in East Ogan Komering Ulu, South Sumatera. 3) to identify the supporting and inhibiting factors Ningkuk tradition. This was a qualitative study which was conducted in Buay Madang sub-district, East Ogan Komering Ulu district, South Sumatera in February 2017. Seven key persons from three groups were recruited purposively. Data was obtained through observations, interviews, documentations, and literature reviews. Content analysis was performed in this study. There were four core findings in this study: 1) Ningkuk tradition has established since 1926, this was the meeting of boys and girls (mouli meranai) one or two days before marriage ceremony, 2) The Ningkuk tradition still existed now particularly in rural areas. Several education norms in Ningkuk tradition were solidarity, responsibility, discipline, socialized capability, cooperation, Sudawan Supriadi adalah Alumni Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Pascasarjana Universitas PGRI Yogyakarta dan Sunarti adalah Dosen Program Pascasarjana Universitas PGRI Yogyakarta.Jurnal Sosialita, Vol. 13, No.1, Maret 2020 Sudawan dan Sunarti, Tradisi Ningkuk…80adaptation, respect capability, rights and obligation awareness. Furthermore, one of culture norms which also found in Ningkuk tradition was a friendship, 3) Some supporting factor resources were came from the youth of Komering society, the family from man, rural government, culture society, religious leader, and also supported by technology. Contrary, the inhibiting factors in Ningkuk tradition were limited boys and girls of Komering and there was a conflict within youth groups.Keywords: Tradition, Ningkuk, Values
PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN DAN KEMAMPUAN MENGGUNAKAN MEDIA KOMPUTER TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS DWI KARTI, DWI KARTI
Jurnal Sosialita Vol. 13 No. 1 (2020): JURNAL SOSIALITA
Publisher : Program Magister Pendidikan IPS UPY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dwi KartiABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah, Pemanfaatan Perpustakaan, dan Kemampuan Menggunakan Media Komputer terhadap Prestasi Belajar IPS Siswa. Populasi penelitian ini adalah 891 siswa sekolah dasar yang tergabung dari 7 sekolah dasar. Sampel dalam penelitian ini diambil dengan teknik proporsional random sampling sebesar 200 responden yang terbagi dalam 7 sekolah yaitu SD Percobaan 3, SD Giriharjo, SD Baratan, SD Bulus, SD Purworejo, SD 1 Kaliurang, dan SD 2 Kaliurang. Teknik pengumpulan data adalah dengan kuesioner dan dokumen. Teknik analisis data meliputi : 1) deskripsi data, 2) uji normalitas, 3) uji linieritas dan uji hipotesis. Uji hipotesis yang digunakan adalah analisis regresi ganda tiga prediktor. Hasil penelitian disimpulkan bahwa (1) kepemimpinan kepala sekolah (X1) mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar IPS (Y). Hal ini dibuktikan dengan hasil penghitungan regresi diperoleh bahwa variabel kepemimpinan kepala sekolah (X1) t hitung lebih besar dari t tabel (42,877> 1,900) dengan probalilitas variabel X1 (0,000) lebih kecil dari taraf signifikan 0,05., (2) pemanfaatan perpustakaan (X2) tidak mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap prestasi belajar IPS (Y). Hal ini dibuktikan dengan hasil penghitungan regresi diperoleh bahwa variabel pemanfaatan perpustakaan (X2) t hitung lebih kecil dari t tabel (0,149 < 1,900) dengan probalilitas variabel X2 (0,882) lebih besar dari taraf signifikan 0,05. (3) kemampuan menggunakan media pembelajaran komputer (X3) tidak mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap prestasi belajar IPSi (Y). Hal ini dibuktikan dengan penghitungan regresi diperoleh bahwa variabel kemampuan menggunakan media pembelajaran komputer (X3) t hitung lebih kecil dari t tabel (0,374 < 1,900) dengan probalilitas variabel X3 (0,709) lebih besar dari taraf signifikan 0,05. Berdasarkan hasil penghitungan regresi dapat disimpulkan bahwa F hitung lebih besar dari Ftabel (616,943 >3,257) dengan nilai probabilitas terjadinya kesalahan F hitung sebesar 0.000. Hasil ini membuktikan bahwa secara simultan kepemimpinan kepala sekolah, pemanfaatan perpustakaan, dan kemampuan menggunakan media pembelajaran komputer mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar IPS.Kata kunci : kepemimpinan kepala sekolah, pemanfaatan perpustakaan, kemampuan menggunakan komputer, prestasi belajar IPS.This study aimed to determine the effect of Headmaster Managerial, Using the Library and Using Computer for Learning Achievement IPS in Dwi Karti adalah Kepala Sekolah SD Negeri Baratan, Pakem, Sleman.Jurnal Sosialita, Vol. 13, No.1, Maret 2020 Dwi Karti, Pengaruh Kepemimpinan…96Elementary School. The subjects were 891 school students in UPT Pakem District, Sleman Regency. The samples were taken by using proportional random sampling of 200 respondents were divided into 7 elementary schools namely SD Percobaan 3, SD Giriharjo, SD Baratan, SD Bulus, SD Purworejo, SD 1 Kaliurang, dan SD 2 Kaliurang. Techniques of data collection is the questionnaire and documents . Data analysis techniques include : 1 ) a description of the data , 2 ) normality test , 3 ) linearity test and test hypotheses . Hypothesis test used is the partial correlation and multiple regression analysis. The results of headmaster managerial ( X1 ) has a positive and significant impact on learning achievement IPS ( Y ) . This is evidenced by the results obtained by the regression calculation that family education variables ( X1 ) t is greater than t table (42,877> 1,900) with probalilitas variable X1 ( 0,000 ) is smaller than the significance level of 0.05. The using of library ( X2 ) has not a positive and significant impact on learning achievement IPS ( Y ). This is evidenced by the results obtained by the regression calculation that sosiality variables ( X2 ) t is smaller than t table (0,149 < 1,900) with variable probabililitas X2 ( 0.882 ) is bigger than the significance level of 0.05 . Variable using computer ( X3 ) has not a significant impact on learning achievement IPS ( Y ), It can be seen from the regression calculation results obtained that the variable interest in learning ( X3 ) t is smaller than t table (0,374 < 1,900) with probalilitas variable X3 ( 0,709 ) is bigger than the significance level of 0.05 . Based on the results of the regression calculation can be concluded that the calculated F is greater than F table (616,943 >3,257) with the probability of error value calculated F of 0.00. These results prove that simultaneous headmaster managerial, using library and using computer have a significant impact on student achievement .Keywords : headmaster managerial, using of library, using the computer, achievement IPS
PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN MELALUI PENDEKATAN KEMITRAAN DI SD NEGERI CANDISARI Endang Titik Lestari, Endang Titik Lestari
Jurnal Sosialita Vol. 13 No. 1 (2020): JURNAL SOSIALITA
Publisher : Program Magister Pendidikan IPS UPY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Endang Titik LestariABSTRAKDalam menjalankan tugas sebagai kepala sekolah di SDN Candisari, penulis menemukan permasalahan pada kemampuan guru dalam menyiapkan dan melaksanakan proses pembelajaran masih rendah. Motivasi guru untuk belajar dan meningkatkan kemampuan profesionalnya juga rendah, hubungan komunikasi dan kerjasama antara kepala sekolah, guru dan masyarakat renggang dan kurang terjalin dengan baik, serta keterlibatan partisipatif dari masyarakat khususnya orang tua siswa dalam pendidikan anak sangat rendah. Untuk mengatasi hal ini penulis memilih pendekatan kemitraanuntuk membuka peluang terciptanya komunikasi dua arah yang saling mengisi. Pendekatan ini direalisasikan ke dalam langkah nyata yang terbagi dua yaitu langkah operasional bagi guru melalui Fogrudismensupak (Foccus Group Discussion, Mentoring, Supervise Akademik) dan langkah operasional bagi orang tua siswa melalui PK Komsek (Paguyuban Kelas, Komite Sekolah). Dalam pengaplikasiannya, semua langkah operasional ini terbukti mampu meningkatkan kompetensi guru dan peran partisipasi orang tua siswa dalam peningkatan kualitas pendidikan anak di sekolah.Kata Kunci: Kemitraan, FGD, Mentoring, Supak, PK, KomsekIn managing duty as a Headmaster in SDN Candisari, the author discovered problems with regard to teachers’ ability in preparing and executing teaching program, which is considered inadequate. In addition, teachers’ motivation to improve their own professionalism is low, communication and cooperative relationship between the school principal, teachers and the society is sparse and less than developed and there is very minimal degree of participation from society as well as parents’ involvement in their children’s education. To handles this issues, the author preferred partnership approach with intention to build bi-directional chance for communication that can complement each other. This approach is put into practice by dividing into two operational steps i.e. Fogrudismensupak (Focus Group Discussion, Mentoring, Supervise Academically) for teachers as well an operatioal step for parents i.e. PK Komsek (Class Community, School Committee/ Paguyuban Kelas, Komite Sekolah). In its application both operational steps are proven capable of improving teachers’ competence and parental involvement in the effort to develop better education at school.Keywords: Partnership, FGD, Mentoring, Supak, PK, Komsek

Page 8 of 15 | Total Record : 148