cover
Contact Name
T. Fachrul Razie
Contact Email
lpmstitmu@gmail.com
Phone
+6282273123435
Journal Mail Official
lpmstitmu@gmail.com
Editorial Address
Jln. Nasional (Komplek Pendidikan) Padang Meurantee - Susoh
Location
Kab. aceh barat daya,
Aceh
INDONESIA
Anatesa : Kajian Pendidikan, Sosial dan Keagamaan
ISSN : 23028327     EISSN : 30479487     DOI : -
Anatesa : Kajian Pendidikan, Sosial, dan Keagamaan merupakan publikasi akademis yang menyajikan tulisan-tulisan ilmiah yang mendalam dan terkini dalam bidang pendidikan, sosial, dan keagamaan. Jurnal ini bertujuan untuk menjadi wadah bagi para peneliti, akademisi, dan praktisi yang ingin berkontribusi dalam pengembangan pemahaman terhadap isu-isu kritis dalam ketiga ranah tersebut.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 30 Documents
LIBERALISME DALAM FILSAFAT PENDIDIKAN “ SUATU ANALISIS ONTOLOGIS, EPISTIMOLOGIS DAN AKSIOLOGIS Authar, Tanzil; Walidin AK2, Warul; Silahuddin
Anatesa : Kajian Pendidikan, Sosial dan Keagamaan Vol. 13 No. II (2023): ANATESA - EDISI XXI
Publisher : STIT Muhammadiyah Aceh Barat Daya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Educational philosophy is a branch of philosophy that discusses the goals, meaning and methods of education. In this framework, liberalism is one of the views that influences thinking about education. This article is based on a literature review and prepared by collecting information from relevant literature. The data in this research focuses on a simple study of the view of liberalism in educational philosophy. This data collection was obtained from reviewing books, magazines, articles or previous publications. Related to the view that education is important in the process of achieving the main goals of liberalism, there is the view that equality in education must be regulated based on these results. Ontology is a philosophical discipline that studies everything that exists from the aspect of cause and effect. Epistemology is how education can be a shining light in eradicating knowledge poverty and moral poverty with the principle of validity. Axiology is a science that examines the values ​​and norms in the use of science itself, which in this case is related to education.
PENDIDIKAN AKHLAK PERSPEKTIF IBNU MISKAWAIH Hermanita
Anatesa : Kajian Pendidikan, Sosial dan Keagamaan Vol. 13 No. II (2023): ANATESA - EDISI XXI
Publisher : STIT Muhammadiyah Aceh Barat Daya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Landasan pokok pemikiran Ibnu Miskawaih adalah ajaran Islam. Lahirnya pemikiran yang disebut pendidikan akhlak ini didasari oleh kondisi dan situasi masyarakat pada saat itu yang sangat kacau balau bahkan manusia saat itu bisa dikatakan sedang mengalami kemerosostan moral. Untuk itu Miskawaih menciptakan sebuah konsep pendidikan akhlak yang bertujuan untuk merobah pola pikir masyarakat saat itu sehingga mereka mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat yang mencakup kebahagian dalam arti yang seluas-luasnya. konsep pendidikan yang ditawarkan Ibnu Miskawaih ini juga tidak terlepas dari konsep pendidikan akhlak secara konfrehensif yang mencakup unsur kebahagiaan, kemakmuran, keberhasilan, kesempurnaan, kesenangan dan kecantikan.
PERKEMBANGAN BELAJAR REMAJA AKHIR (MURAAHIKAH MUTAAKHIRAH) Safran
Anatesa : Kajian Pendidikan, Sosial dan Keagamaan Vol. 13 No. II (2023): ANATESA - EDISI XXI
Publisher : STIT Muhammadiyah Aceh Barat Daya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masa remaja adalah masa emas yang dirasakan oleh manusia umumnya dan masa ini merupakan masa yang sangat unik. Dalam hal ini pembahasannya adalah tentang masa remaja akhir dimana masa tersebut adalah masa peralihan antara remaja akhir dan dewasa awal. Ciri khas pada masa remaja akhir diantaranya : Memilih dan mempersiapkan suatu pekerjaan, mengembangkan keterampilan intelektual, pertumbuhan fisik relatif menjadi lambat, mengalami mimpi basah, ada yang melakukan onani dan bagi remaja wanita mengalami menstruasi dan sedikit sekali persentasi yang melakukan masturbasi, emosi remaja sudah mulai terkontrol dan matang secara emosional. Selanjutnya pada masa ini remaja sudah mulai belajar untuk hidup bersosial, menentukan teman bergaul dan mulai berfikir abstrak, berfikir hipotetik deduktik, berfikir proporsional dan berfikir logis dan bahkan dari aspek bahasa, maka pada masa tersebut remaja sudah mulai belajar bahasa sandi. Misalnya istilah baceman dikalangan pelajar yang dimaksud adalah bocoran soal ulangan atau tes.
POLA ASUH ORANG TUA DALAM PEMBINAAN KEAGAMAAN ANAK DI DESA PULO IE KECAMATAN LABUHAN HAJI BARAT KABUPATEN ACEH SELATAN Amri Muhammad Arif
Anatesa : Kajian Pendidikan, Sosial dan Keagamaan Vol. 13 No. II (2023): ANATESA - EDISI XXI
Publisher : STIT Muhammadiyah Aceh Barat Daya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembinaan keagamaan orang tua sangat berpengaruh dalam pembentukan keagamaan, watak serta kepribadian anak, kurangnya perhatian orang tuaterhadap pendidikan agama bagi anak serta belum efektifnya pola asuh orang tua terhadap anak menimbulkan kesenjangan harapan dengan kenyataan. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk-bentuk pembinaan keagamaan orang tua terhadap anak dan faktor-faktor yang mendukung dan menghambat dalam pembinaan keagamaan anak di Desa Pulo Ie Kecamatan Labuhan Haji Barat. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan sekunder, sedangkan teknik pengumpulan datanya dengan observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi, teknik pengelohan dan analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada beberapa pola asuh yang digunakan oleh orang tua dalam mendidik anak di Desa Pulo Ie, yaitu; pertama pola asuh otoriter, kedua adalah pola asuh demokratis, ketiga adalah pola asuh ketauladanan orang tua, dan yang keempat adalah pola asuh pembiasaan.
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN MENGGUNAKAN MULTIMEDIA di SMP NEGERI 2 SUSOH KABUPATEN ACEH BARAT DAYA Suri Makhsura
Anatesa : Kajian Pendidikan, Sosial dan Keagamaan Vol. 13 No. II (2023): ANATESA - EDISI XXI
Publisher : STIT Muhammadiyah Aceh Barat Daya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang dalam penelitian ini adalah metode pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang kurang variatif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) bagaimana model pembelajaran Pendidikan Agama Islam di untuk meningkatkan Motivasi belajar siswa, (2) bagaimana prestasi belajar siswa pada pelajaran Pendidikan Agama Islam dengan menggunakan multimedia dan kartu gambar? (3) apakah media pembelajaran dapat meningkatkan motivasi siswa dalam pada pelajaran Pendidikan Agama Islam. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian Tindakan Kelas. Berdasarkan uji coba pembelajaran dengan menggunakan multimedia siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Susoh dapat meningkatkan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam dalam Materi prilaku terpuji yaitu Qanaah dan Tasamu. Hal ini dibuktikan dengan menggunakan media pada siklus I siswa mengalami peningkatan dengan nilai rata-rata 70 atau 75%, dan pada siklus II meningkat dengan nilai rata-rata 90 yaitu dengan persentase ketuntasan 100%.
BIMBINGAN ORANG TUA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Samsul Anwar
Anatesa : Kajian Pendidikan, Sosial dan Keagamaan Vol. 13 No. II (2023): ANATESA - EDISI XXI
Publisher : STIT Muhammadiyah Aceh Barat Daya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bimbingan yang dilakukan orang tua terhadap anak bukanlah sesuatu yang mudah. Karena untuk membimbing dan mendidiknya diperlukan sikap keterbukaan, kehangatan, penghargaan, perhatian dan pengertian. Orang tua adalah pembinaan pribadi yang pertama dalam hidup anak. Kepribadian orang tua, sikap dan cara hidup mereka, merupakan unsur-unsur pendidikan yang tidak langsung, yang dengan sendirinya akan masuk ke dalam pribadi anak yang sedang tumbuh. Motivasi adalah perubahan energi dalam diri pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Metode dalam membimbing dan mengarahkan anak kepada perilaku yang baik akan mendorong keberhasilan dalam upaya mengatasi kekeliruan yang diperbuat oleh anak, serta mendorong anak untuk tidak mengulangi kesalahan dan kekeliruan yang ia perbuat untuk kedua kalinya.
TINJAUAN PENYEBAB MINAT MAHASISWA TERHADAP METODOLOGI PENELITIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF (Sebuah Analisis Perbandingan) T. Fachrul Razie; Tanzilul Authar; Zakie Abdillah
Anatesa : Kajian Pendidikan, Sosial dan Keagamaan Vol. 14 No. 2 (2024): Kajian Pendidikan, Sosial dan Keagamaan
Publisher : STIT Muhammadiyah Aceh Barat Daya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Research methods are an integral part of the academic process that leads to a deep understanding of a phenomenon. In the context of higher education, students are often faced with a choice between qualitative and quantitative research methodologies. Student interest in these two approaches can be influenced by various factors, ranging from personal preferences to the demands of certain scientific disciplines. In this article, an in-depth review will be carried out on the causes that influence students' interest in qualitative and quantitative research methodologies. A comparative analysis will discuss the differences between these two approaches as well as factors that may influence students' preferences in choosing their research methodology. This research will use a qualitative approach to collect and analyze data. Data collection was carried out by semi-structured interviews with thirty students to explore their views, experiences and motivations in choosing qualitative or quantitative research methodology. Based on the research results, it was found that the main motivation for students to choose qualitative methodology was the desire to understand social phenomena in depth and contextually. Meanwhile, the main motivation for students to choose qualitative methodology is the desire to understand social phenomena in depth and contextually.
URGENSI TRI PUSAT PENDIDIKAN TERHADAP PEMBENTUKAN IMTAQ ANAK Putri Hastuti; Nursalami
Anatesa : Kajian Pendidikan, Sosial dan Keagamaan Vol. 14 No. 2 (2024): Kajian Pendidikan, Sosial dan Keagamaan
Publisher : STIT Muhammadiyah Aceh Barat Daya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada umumnya, kita mengenal ada tiga jenis lingkungan pendidikan yaitu, pendidikan keluarga (in-formal), pendidikan sekolah (formal) dan pendidikan masyarakat (non-formal). Ketiga lingkungan pendidikan tersebut bukan hanya memberikan pelayanan pendidikan, pengajaran, keterampilan dan pelatihan yang bersifat ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), namun juga membentuk sikap religius atau spiritual (IMTAQ) yang baik bagi anak. Hal ini sangat penting karena Iman dan Taqwa merupakan bentuk perilaku manusia dengan Sang Pencipta alam semesta. Mengingat tugas utama keluarga bagi pendidikan anak adalah sebagai peletak dasar-dasar pendidikan, terutama dalam segi pendidikan keimanan dan ketaqwaan dan agama, maka dengan dasar pendidikan itu minimal anak sudah mempunyai pegangan jika akan berbuat sesuatu. Sehingga secara mental spiritual dasar-dasar pendidikan telah ditanamkan pada diri anak. Tidak hanya dalam keluarga, dalam sekolah juga harus dapat membentuk generasi yang mempunyai IMTAQ. Masyarakat juga memiliki peranan yang sangat penting dalam membantu mewujudkan pendidikan keimanan dan ketaqwaan pada anak. Maka, kerja sama antara keluarga, sekolah dan masyarakat adalah proses pendidikan yang paling ideal demi terwujudnya tujuan pembentukan nilai IMTAQ pada anak, jika ketiga pendidikan tersebut dapat berjalan dengan seimbang dan dilandasi dengan pendidikan agama Islam yang kuat niscaya akan terbentuklah generasi-generasi yang beriman dan bertaqwa. Tetapi jika salah satunya tidak terpenuhi, maka berpengaruh pula pada pembentukan Iman dan Taqwa anak.
Dakwah Di Era Globalisasi Hermanita Her
Anatesa : Kajian Pendidikan, Sosial dan Keagamaan Vol. 14 No. 2 (2024): Kajian Pendidikan, Sosial dan Keagamaan
Publisher : STIT Muhammadiyah Aceh Barat Daya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Realita yang ada sekarang ini pendakwah masih menggunakan metode dakwah yang monoton, kurang menarik, kaku, masih tradisional dan tidak relevan dengan perkembangan zaman, sehingga daya tarik dan minat masyarakat untuk mengikuti kegitan dakwah yang dilaksanakan oleh berbagai pihak menjadi menurun. Untuk mengantisipasi trend masyarakat modern, maka harus dapat mempersiapkan materi-materi dakwah yang lebih mengarah pada antisipasi kecenderungan-kecenderungan dan kebutuhan-kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu, maka seluruh komponen dan segenap aspek yang menentukan atas keberhasilan dakwah harus ditata secara professional dan disesuaikan dengan kondisi mad’u agar dapat menghasilkan kemasan dakwah yang benar-benar mampu memperbaiki dan meningkatkan semangat dan kesadaran yang tulus dalam mengaktualisasikan nilai-nilai ajaran Islam. Konsep dakwah tradisional sebenarnya tidak jauh berbeda dengan konsep dakwah di era globalisasi, akan tetapi perubahan pola pikir dalam masyakat saat ini mengharuskan para pendakwah untuk memahami dakwah dan disesuaikan materi metode dan tujuannya dengan dengan konsep dakwah di era globalisasi.
Manajemen Kepala Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) dalam Meningkatkan Minat Belajar Masyarakat Aceh Barat Daya Musbir
Anatesa : Kajian Pendidikan, Sosial dan Keagamaan Vol. 14 No. 2 (2024): Kajian Pendidikan, Sosial dan Keagamaan
Publisher : STIT Muhammadiyah Aceh Barat Daya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Satuan Pendidikan Non Formal Sanggar Kegiatan Belajar (SPNF-SKB) adalah salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Barat Daya yang membatu masyarakat yang putus sekolah. Proses belajarnya tidak seperti sekolah umum, artinya proses belajar di SKB hanya 3 (tiga) hari dalam seminggu yaitu hari Senin, Rabu dan Jum’at. Terkadang di SKB ada juga hari yang tidak ada aktivitasnya padahal bukan di hari cuti atau libur sekolah, dalam hal lain penulis mendapatkan kurang dari 10 orang yang mengikuti belajar di SKB. Hal ini beranggapan bahwa tujuan sekolah masyarakat di SKB hanya untuk memperoleh ijazah kesetaraan saja sehingga belajar sering tidak dihadiri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) faktor-faktor yang mempengaruhi minat warga belajar di Sanggar Kegiatan Belajar, dan 2) strategi Kepala Sanggar Kegiatan Belajar dalam meningkatkan minat belajar masyarakat. Pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi dengan subjek dalam penelitiannya kepala SKB, guru, tenaga administrasi dan masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Adanya faktor-faktor yang mempengaruhi minat warga belajar di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) yaitu meliputi faktor internal seperti: semangat belajar yang rendah, kecerdasan, minat dan perhatian yang minim, motivasi belajar, serta kondisi fisik dan kesehatan. Sedangkan faktor eksternal seperti: kondisi sosial dan ekonomi orang tua, fasilitas dan sarana yang tidak lengkap, lingkungan masyarakat yang tidak mendukung, tingkat pendidikan orang tua, dan kurangnya dukungan dari orang tua. 2) Strategi Kepala Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) dalam meningkatkan minat belajar masyarakat yaitu a) meningkatkan proses belajar yang rutin, b) melibatkan peserta didik dalam peningkatan mutu, seperti melakukan penelitian projek, c) menggunakan teknik atau metode belajar yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik, d) mengusahakan memperbanyak kegiatan ekstrakurikuler, e) membuat suasana belajar yang membuat warga belajar nyaman.

Page 1 of 3 | Total Record : 30