cover
Contact Name
Hamsu Kadriyan
Contact Email
lombokmedicaljournal@unram.ac.id
Phone
+62818366217
Journal Mail Official
lombokmedicaljournal@unram.ac.id
Editorial Address
Jalan Pendidikan No 37, Mataram, NTB
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
Lombok Medical Journal
Published by Universitas Mataram
ISSN : -     EISSN : 28277686     DOI : -
Lombok Medical Journal (LMJ) is a peer-reviewed and open access journal that focuses on promoting medical sciences generated from basic sciences, clinical, community or public health research, and medical education to integrate researches in all aspects of human health. This journal publishes original articles, reviews, and case reports. Brief communications containing short features of medicine, latest developments in diagnostic procedures, treatment, or other health issues that is important for the development of health care system are also acceptable. Focus and Scope of Lombok Medical Journal (LMJ): Basic Science, Clinical Research, Community or public health research, Medical Education
Articles 98 Documents
Perbandingan Neutrophil Lympocite Ratio (NLR) pada Wanita Hamil dan Tidak Hamil dengan Diagnosis Covid-19 di RS Universitas Mataram Dwi Puji Lestari
Lombok Medical Journal Vol. 1 No. 1 (2022): Lombok Medical Journal Volume 1 Nomor 1 Tahun 2022
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/lmj.v1i1.467

Abstract

Covid-19 yakni sebua penyakit yang menyerang pada saluran pernafasan manusia. Salah satu pemeriksaan penunjang yang dilakukan yaitu pemeriksaan laboratorium dengan memeriksa Neutrophil Lymphocyte Ratio (NLR) dalam rangka identifikasi awal prognosis keadaan klinis pasien. Wanita hamil dapat dikelompokkan pada manusia yang mudah terjangkit covid-19 hal ini sebabkan oleh adanya perubahan fiisologis pada wanita hamil sehingga lebih rentan pada terjangkitnya komplikasi. Saat ini, belum ada penelitian terkait hal ini di NTB. Hal ini dikarenakan untuk melihat perbedaan Neutrophil Lymphocyte Ratio (NLR) pada wanita hamil dan tidak hamil dengan diagnosis COVID 19 di RS Universitas Mataram. Digunakan desain penelitian deskriptif crosssectional dengan menggunakan data sekunder dari rekam medis pasien wanita COVID 19 yang melakukan pemeriksaan NLR di RS Universitas Mataram yaitu sebanyak 83 wanita hamil dan 59 wanita tidak hamil. Dalam penelitian ini diperoleh hasil bahwa terdapat perbedaan yang signifikan NLR pada wanita hamil dan tidak hamil. Sesuai dengan penelitian lain hasil NLR wanita hamil lebih tinggi dibandingan dengan wanita yang tidak hamil.
Kesesuaian Hasil Pengukuran Suhu Tubuh Antara Non-Contact Infrared Thermometer dan Termometer Air Raksa pada Dewasa Ath-Thariq Ramadhan; Putu Aditya Wiguna; Ika Primayanti
Lombok Medical Journal Vol. 1 No. 1 (2022): Lombok Medical Journal Volume 1 Nomor 1 Tahun 2022
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/lmj.v1i1.507

Abstract

Latar Belakang: Suhu tubuh menjadi indikator penting dalam penilaian kondisi kesehatan seseorang. Perkembangan teknologi dan situasi pandemi COVID-19 mendorong penggunaan non-contact infrared thermometer (NCIT) sebagai alat pengukur suhu yang diandalkan. Penelitian yang menilai keakuratan pengukuran oleh NCIT masih belum menunjukkan hasil yang konsisten, khususnya jika dibandingkan dengan termometer raksa. Penelitian ini bertujuan untuk menilai kesesuaian hasil pengukuran suhu tubuh antara NCIT dengan termometer air raksa pada populasi dewasa. Metode: Penelitian ini menggunakan desain analitik observasional untuk menilai kesesuaian atau kesepakatan hasil pengukuran antara termometer inframerah non kontak dan hasil pengukuran termometer air raksa. Pengukuran suhu dilakukan berulang sebanyak tiga kali untuk masing-masing termometer dan hasil pengukuran oleh termometer air raksa dianggap sebagai nilai referensi pengukuran. Pengukuran suhu dilakukan pada 32 partisipan dewasa. Kesesuaian hasil pengukuran diuji dengan Intraclass Correlation Coefficient (ICC) dan analisis grafik Bland Altman. Hasil: Didapatkan nilai ICC yang menilai kesesuaian hasil pengukuran oleh NCIT dengan termometer air raksa masih di bawah 0,5 yang artinya masuk ke dalam kategori tidak baik atau lemah. Hasil pengukuran NCIT dan termometer raksa menunjukkan rentang kesepakatan yang masih lebar (>1℃) pada grafik Bland Altman. Kesimpulan: Hasil pengukuran suhu tubuh antara NCIT dan termometer air raksa menunjukkan tidak didapatkan kesesuaian yang baik. Kata Kunci: Suhu Tubuh, Kesesuaian, Termometer Air Raksa, Termometer Inframerah Non-Kontak
Hubungan Kelengkapan Imunisasi Dasar dengan Status Gizi Bayi Usia 1-5 Tahun di Puskesmas Labuhan Sumbawa Mariska Dela Pebrianti; Putu Aditya Wiguna; Lina Nurbaiti
Lombok Medical Journal Vol. 1 No. 1 (2022): Lombok Medical Journal Volume 1 Nomor 1 Tahun 2022
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/lmj.v1i1.512

Abstract

Latar Belakang: Gangguan status gizi saat ini masih dijumpai terutama di negara berkembang seperti di Indonesia. Status gizi merupakan hasil ukur kondisi tubuh seseorang dari konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi oleh tubuh. Salah satu faktor yang mempengaruhi status gizi secara langsung yaitu infeksi penyakit. Gangguan status imun yang terjadi dapat menyebabkan tubuh lebih rentan terinfeksi suatu penyakit dan meningkatkan morbiditas suatu penyakit yang dapat berakhir dengan permasalahan status gizi. Pencegahan penyakit infeksi dapat dilakukan sejak bayi lahir yaitu dengan meningkatkan kekebalan tubuh melalui pemberian imunisasi dasar. Metode: Jenis penelitian ini yaitu deskriptif analitik menggunakan desain cross sectional. Sampel penelitian berjumlah 51 balita di Puskesmas Labuhan Sumbawa. Teknik pengambilan sampel menggunakan stratified random sampling. Pengambilan data menggunakan data primer dan sekunder. Analisis data dilakukan dengan uji Mann-Whitney. Hasil: Pada penelitian ini terdapat 41 bayi (80,4%) yang memiliki status imunisasi dasar lengkap dan terdapat 10 bayi (19,6%) yang memiliki status imunisasi dasar tidak lengkap. Bayi yang memiliki status gizi baik berjumlah 46 bayi (90,2%), terdapat 2 bayi yang memiliki status gizi kurang (3,9%) serta bayi dengan status gizi lebih dan obesitas, terdapat masing- masing 1 bayi (2,0%). Analisis yang digunakan yaitu uji Mann-Whitney yang menunjukkan terdapat hubungan antara status kelengkapan imunisasi dasar dengan status gizi balita di wilayah kerja Puskesmas Labuhan Sumbawa (p=0,041). Kesimpulan: Terdapat hubungan antara kelengkapan imunisasi dasar dengan status gizi bayi usia 1 – 5 tahun di wilayah kerja Puskesmas Labuhan Sumbawa. Kata Kunci: Status Imunisasi Dasar, Status Gizi, Infeksi, Balita
Gangguan Kognitif Terkait SLE: Sebuah Tinjauan Pustaka Irfani Halimah Bharata; Luh Gde Sri Adyani Suari; Dwi Puji Lestari
Lombok Medical Journal Vol. 1 No. 1 (2022): Lombok Medical Journal Volume 1 Nomor 1 Tahun 2022
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/lmj.v1i1.515

Abstract

Neuropsychiatric Systemic Lupus Erythemathosus (NPSLE) merupakan sekelompok gangguan neurologis, psikiatri dan kognitif yang dapat dialami hingga 40% pasien SLE. Disfungsi kognitif merupakan bentuk paling umum dari Neuropsychiatric Systemic Lupus Erythemathosus (NPSLE) yang ditemukan pada 20-60% pasien SLE. Antibodi anti-NMDAR subunit NR2A/B, matrix metalloproteinase-9 (MMP-9), neutrophil extracellular traps (NET), dan mediator pro-inflamasi, seperti TNFα, IL-1, IL-6, IL-10, IFN-γ, dan TGF-β turut berkontribusi dalam patogenesis disfungsi kognitif pada pasien SLE. Beberapa karakteristik demografik dan klinik pasien SLE, seperti usia, tingkat pendidikan, pemilihan terapi, derajat beratnya penyakit, faktor risiko vaskuler, depresi, anemia, faktor psikososial, dan riwayat penyakit NPSLE sebelumnya, turut memodulasi tingkat kerentanan untuk terjadinya gangguan kognitif terkait SLE dan sekaligus prognosisnya. Disfungsi kognitif pada dapat berdampak besar pada kualitas hidup pasien SLE. Dengan manajemen yang baik, disfungsi kognitif pada pasien SLE tersebut dapat dihambat progresivitasnya menuju pada kondisi yang lebih berat. Terapi diberikan secara umum bersifat individual, diantaranya meliputi imunosupresan seperti glukokortikoid, siklofosfamid, mikofenolat mofetil (MMF), rituximab, dan azatioprin. Hidroklorokuin, antiplatelet, dan antikoagulan juga dapat digunakan pada kondisi medis tertentu. Rehabilitasi kognitif, psikoedukasional, dan psikoterapi merupakan komponen utama dalam manajemen non-farmakologis untuk disfungsi kognitif pada pasien SLE. Pemahaman yang baik dalam aspek epidemiologi, patofisiologi, faktor risiko, prognosis, serta peran terapi SLE dalam mencegah progresivitas gangguan kognitif diperlukan sebagai dasar penyusunan strategi penatalaksanaan disfungsi kognitif pada pasien SLE. Kata kunci : disfungsi kognitif, SLE, inflamasi, rehabilitasi kognitif
Mekanisme dan Tatalaksana Spell Hypoxia pada Tetralogy of Fallot Ilma Fahira Basyir
Lombok Medical Journal Vol. 1 No. 1 (2022): Lombok Medical Journal Volume 1 Nomor 1 Tahun 2022
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/lmj.v1i1.518

Abstract

Episode akut penurunan aliran darah dapat terjadi pada bayi yang mengalami tetralogy of fallot (TOF) yang biasa disebut spell hypoxia. Hal ini merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada bayi TOF yang tidak terkoreksi. Diperkirakan sekitar 7 hingga 10 bayi tiap 100 kelahiran (0,7% ke 1,0%) mengalami gejala spell hypoxia. Episode akut ini sering dipicu oleh tangisan bayi yang lama. Manifestasi utama yang harus dikenali yaitu munculnya kebiruan pada kulit, kuku, dan bibir serta ditandai dengan adanya penurunan kesadaran. Apabila ditemukan hal tersebut harus segera dilakukan knee chest position. Tujuan penulisan ini untuk menambah literature mengenai kejadian spell hypoxia. Penulisan menggunakan metode penijauan literatur ilmiah yang bersumber dari sumber yang berasal dari MedScape, Google Scholar dan Nation Center for Biotechnology Information/NCBI.
Penggunaan Masker dan Kejadian Maskne Dinda Rifdayani Inayah
Lombok Medical Journal Vol. 1 No. 1 (2022): Lombok Medical Journal Volume 1 Nomor 1 Tahun 2022
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/lmj.v1i1.520

Abstract

Latar Belakang: Sejak awal tahun 2020 dunia mengalami pandemi coronavirus 2019 (COVID-19) yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2. Penyebaran virus tersebut melalui udara seperti saat bersin dan batuk. WHO menyarankan untuk meminimalisir terjangkitnya virus COVID-19 adalah menggunakan APD terutama penggunaan masker. Penggunaan masker yang berkepanjangan selama pandemi COVID-19 dapat mengakibatkan lesi pada wajah terutama akne. Akne yang diakibatkan oleh penggunaan masker yang tidak tepat disebut maskne. Metode: Penulis melakukan studi literatur di website atau database dari National Center for Biotechnology Information (NCBI), Google Scholar, World Health Organization (WHO), Centers for Disease Control and Prevention (CDC), Multidisciplinary Digital Publishing Institute (MDPI), Elsevier BV dan ResearchGate. Kesimpulan: Penggunaan masker yang berkepanjangan dan tidak tepat dapat menyabkan maskne. Maskne dapat dicegah dengan mencuci muka sebelum dan sesudah menggunakan masker, menggunakan pelembab, tidak menggunakan makeup dan menggunakan jenis masker sesuai tempat dan fungsinya. Kata Kunci: Mask, Acne, Maskne dan Face Mask.
Manfaat Kualitas Tidur yang Baik dalam Mencegah Demensia pada Lansia I Dewa Bagus Ketut Widya Pramana; Herpan Syafii Harahap
Lombok Medical Journal Vol. 1 No. 1 (2022): Lombok Medical Journal Volume 1 Nomor 1 Tahun 2022
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/lmj.v1i1.522

Abstract

Abstrak Latar Belakang: Demensia merupakan suatu gangguan yang bersifat progresif yang menyebabkan gangguan fungsi memori dan kemampuan kognitif. Beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risiko terjadinya demensia diantaranya genetik, usia lanjut, jenis kelamin, pendidikan rendah, obesitas, diabetes melitus, hipertensi, merokok, alkohol, hiperkolesterol, dan asupan asam lemak tak jenuh yang rendah. Dengan mengetahui faktor risiko, menerapkan pola hidup sehat, meningkatkan aktivitas fisik, dan menstimulasi kemampuan kognitif dapat menurunkan risiko terjadinya demensia. Salah satu upaya signifika yang dapat mencegah terjadinya demensia adalah meningkatkan kualitas tidur yang baik. Metode: Tinjauan Pustaka ini menggunakan berbagai jenis sumber yaitu artikel dalam jurnal ilmiah dan pedoman pemerintah maupun instansi terkait. Pencarian artikel dilakukan di portal online publikasi jurnal seperti National Center of Biotechnology Information/ NCBI (ncbiI.nlm.nih.gov), National Heart Lung and Blood Institute/ NHLBI (nhlbi.nih.gov). Hasil: Selama tidur, sistem glymphatic akan aktif memberishkan protein amiloid-beta, mencegah pembentukan plak dari akumulasi protein amiloid-beta dan mencegah kerusakan sel saraf otak. Adanya masalah tidur atau kualitas tidur yang buruk pada lansia menyebabkan otak tidak dapat secara efektif membersihkan protein amiloid-beta yang akan mengakibatkan terjadinya akumulasi plak protein amiloid-beta. Adanya akumulasi plak protein amiloid-beta menyebabkan gangguan fungsi sel saraf di otak yang secara progresif dapat menyebabkan demensia Kesimpulan: Kualitas tidur yang baik menjadi faktor protektif mencegah terjadinya demensia. Hal ini disebabkan oleh selama fase tidur, sistem glymphatic akan aktif memberishkan protein amiloid-beta, mencegah pembentukan plak dan kerusakan sel saraf otak. Kata Kunci: Demensia, Kualitas Tidur, Memori, Kognitif, Sistem Glymphatic, amiloid-beta.
Antibiotik sebagai Terapi Tambahan terhadap Komplikasi pada Pasien dengan Fraktur Basis Cranii Komang Adi Praja Semara Putra; Luh Ade Dita Rahayu; Mariska Dela Pebrianti; Siti Annisa Rahmasita; Nabilla Septiana
Lombok Medical Journal Vol. 1 No. 1 (2022): Lombok Medical Journal Volume 1 Nomor 1 Tahun 2022
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/lmj.v1i1.523

Abstract

Latar Belakang: fraktur basis cranii merupakan trauma yang terjadi pada dasar tengkorak yang dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung yang terjadi sekitar 7% hingga 16% daru cedera kepala non perforasi. Ada tiga jenis fraktur dasar tengkorak: fraktur fossa anterior, fraktur fossa tengah, dan fraktur fossa posterior. Penggunaan antibiotik profilaksis masih kontroversial. Metode: Tinjauan sistematis dilakukan melalui PubMed, ScienceDirect, Cochrane Library, dan Google Scholar, mencari uji acak terkendali dan studi observasional yang menganalisis efek antibiotik pada luaran klinis pasien fraktur basis cranii. Hasil: Menghasilkan 3 studi observasional dan 1 RCT dengan total 1.390 subjek. Antibiotik menurunkan kejadian meningitis tetapi tidak berpengaruh pada hasil lainnya. Kesimpulan: Pemberian antibiotik pada pasien dengan fraktur basis cranii telah menunjukkan penurunan kejadian meningitis Kata Kunci: Fraktur basis cranii, antibiotik, kebocoran CSF, meningitis, defisit neurologi
Perbedaan Pengetahuan dan Sikap Masyarakat Perkotaan dan Pedesaan terhadap Protokol Jenazah Covid-19 Baiq Ananda Audia Arsiazi; Arfi Syamsun; Ida Lestari Harahap
Lombok Medical Journal Vol. 1 No. 1 (2022): Lombok Medical Journal Volume 1 Nomor 1 Tahun 2022
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/lmj.v1i1.527

Abstract

Latar Belakang: Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 yang penularannya dapat terjadi pada manusia ke manusia dan hewan ke manusia, yang mengakibatkan penyakit infeksi saluran nafas. Awal mulanya penyakit ini terjadi di Wuhan dan telah menyebar hingga Indonesia. Penyakit ini menimbulkan efek yang sangat besar bagi kehidupan masyarakat, hingga menimbulkan berbagai kontoversi salah satunya penolakan dan pengambilan paksa jenazah COVID-19 di berbagai daerah di Indonesia. Hal ini terjadi karena tingkat pengetahuan masyarakat dan sikap yang kurang terkait protokol jenazah COVID-19. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan pengetahuan dan sikap masyarakat perkotaan dan pedesaan terhadap protokol jenazah COVID-19. Metode: Penelitian ini dilakukan menggunakan observasional analitik dengan pendekatan cross sectional (potong lintang) dengan menggunakan consecutive nonprobability sampling. Data penelitian ini diperoleh melalui pengisian kuesioner oleh keluarga dari pasien yang meninggal karena COVID-19 di RSUD Kota Mataram. Penelitian ini melibatkan 40 orang responden. Hasil: Pada penelitian ini terdapat 22 orang (88%) masyarakat perkotaan lebih banyak memiliki tingkat pengetahuan pada kategori tinggi dan masyarakat pedesaan sebanyak 15 orang (100%) memiliki pengetahuan dengan kategori sedang. Hasil uji Chi-Square menyatakan bahwa terdapat perbedaan antara tingkat pengetahuan masyarakat perkotaan dan pedesaan terhadap protokol jenazah COVID-19 (p= 0.000) dan uji fisher menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan antara sikap masyarakat perkotaan dan pedesaan terhadap protokol jenazah COVID-19 (p=0.224). Kesimpulan: Terdapat perbedaan antara pengetahuan dan tidak ada perbedaan sikap pada masyarakat perkotaan dan pedesaan terhadap protokol jenazah COVID-19. Kata Kunci: Pengetahuan, Sikap, Mayarakat Perkotaan, Masyarakat Pedesaan, Protokol Jenazah COVID-19
Hubungan Tingkat Kecemasan dengan Prestasi Akademik Selama Covid-19 pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Mataram Audrey Farezqi; Agustine Mahardika; Pujiarrohman
Lombok Medical Journal Vol. 1 No. 1 (2022): Lombok Medical Journal Volume 1 Nomor 1 Tahun 2022
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/lmj.v1i1.529

Abstract

Latar Belakang: Indonesia mengonfirmasi pasien COVID pertama pada tanggal 2 Maret 2020 dan pada tanggal 10 Maret 2021 sudah tercatat sebanyak 1,3 juta kasus di Indonesia. Studi cross-sectional oleh Guan (2015) yang melibatkan 24.678 mahasiswa di Zhengzhou, Provinsi Henan, Cina, selama Februari 2020 menunjukkan adanya peningkatan prevalensi kecemasan terhadap pandemi COVID-19 sebanyak 7,3% pada mahasiswa dengan kemampuan kognitif lebih rendah. Metode: Penelitian ini adalah penelitian analitik dengan desain penelitian cross-sectional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara gangguan kecemasan dengan prestasi akademik pada mahasiswa preklinik program studi pendidikan dokter Fakultas Kedokteran Universitas Mataram selama pandemi COVID-19. Hasil: Didapatkan bahwa mayoritas responden cemas (57,4%) Banyak dari responden yang cemas memiliki nilai B+ (28,7%) diikuti dengan nilai B (24,8%). Kesimpulan: Peneliti menemukan pada mahasiswa yang memiliki prestasi akademik lebih rendah cenderung mengalami cemas, maka dari itu terdapat hubungan yang signifikan antara kecemasan dengan prestasi akademik. Kata Kunci: Kecemasan, Prestasi Akademik, COVID-19, Mahasiswa

Page 1 of 10 | Total Record : 98