cover
Contact Name
Hasia Mamonto
Contact Email
mamontohasia@gmail.com
Phone
+6285240861817
Journal Mail Official
mamontohasia@gmail.com
Editorial Address
Malalayang, Manado, Sulawesi Utara
Location
Kota manado,
Sulawesi utara
INDONESIA
PARADOSI: Jurnal Teologi Praktika
ISSN : 30632331     EISSN : 30632331     DOI : https://doi.org/10.70420/px6jpm85
Paradosi: Jurnal Teologi Praktika adalah jurnal ilmiah yang diterbitkan langsung oleh PT. Giat Konseling Nusantara yang bekerja sama dengan Prodi S2 Pastoral Konseling dan Asosiasi Poimenika Indonesia (APIN). Paradosi: Jurnal Teologi Praktika menerima publikasi dari hasil penelitian yang menjadi artikel ilmiah di bidang Ilmu Teologi Praktika dengan scope bidang Pendidikan Agama Kristen, Misiologi, Etika, Budaya dan Pastoral Konseling.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 18 Documents
Budaya  Mulukade Sebagai Media Pelayanan Pastoral Konseling Dalam Kedukaan Di GMIST Jemaat Imanuel Ondong Okdita Lekungbulaeng Katiandagho; Wolter Weol
PARADOSI: Jurnal Teologi Praktika Vol. 1 No. 1 (2024): PARADOSI: Jurnal Teologi Praktika
Publisher : PT. Giat Konseling Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70420/acvdmv09

Abstract

Mulukade culture is the culture of the people of North Nusa, especially siau, which is carried out from the past to the present.  If there is a family that experiences a mourning event, then all members of the community / congregation are present to accompany the bereaved family, by taking turns singing and singing all night or until morning to comfort and strengthen the bereaved family. This article aims so that Mulukade culture as the heritage of the ancestors will not lose its usefulness but can be preserved, besides that Mulukade culture can be developed as a medium for Pastoral Counseling services for members of the community / congregation who are grieving. The research was carried out using a qualitative method at GMIST Imanuel Ondong Congregation.   Budaya Mulukade adalah budaya masyarakat Nusa Utara khususnya siau yang dilakukan dari dahulu hingga sekarang ini.  Apabila ada keluarga yang mengalami peristiwa dukacita, maka semua anggota masyarakat / jemaat hadir mendampingi keluarga yang berduka, dengan mengangkat nyanyian secara bergantian dan menyanyi semalaman atau sampai pagi untuk menghibur dan menguatkan keluarga yang berduka.  Artikel ini bertujuan agar budaya Mulukade sebagai warisan para leluhur tidak akan hilang mamfaatnya tetapi dapat dilestarikan, selain itu budaya Mulukade dapat dikembangkan sebagai media pelayanan Pastoral Konseling bagi anggota masyarakat / jemaat yang berdukacita. Penelitia  dilakukan dengan metode kualitatif di GMIST Jemaat Imanuel Ondong.  
Dimensi Dalam Mengucap Syukur : Relevansi Tradisi Minahasa Foso Rummages dalam Praktik Pastoral Konseling Kontemporer Charga Jofial Rumate; Inriany F. Kreysen; Lanny Bokko; Suryaningsi Dorthea Lalompoh; Nivtrik Netson Ralendesang; Sylvia Evangelin Bawihu; Geby Ladesya Kalensang; Fani Sapoh; Joice Stella Mamesah; Fhilia Alci Angela Asman; Subaedah Luma
PARADOSI: Jurnal Teologi Praktika Vol. 1 No. 1 (2024): PARADOSI: Jurnal Teologi Praktika
Publisher : PT. Giat Konseling Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70420/r56edy71

Abstract

This study examines the relevance of the Minahasa tradition of Foso Rumages in pastoral counseling practice from a contemporary perspective. The Minahasa tradition is rich in cultural values that can significantly support the pastoral counseling process. Cultural values of Minahasa religiosity, such as awareness of the supernatural, belief in life before and after death, and the celebration of Foso Rumages, provide a strong theological foundation for dialogue with the Christian faith. This research uses a descriptive qualitative approach to depict and analyze existing phenomena, emphasizing the characteristics, qualities, and interrelationships between cultural traditions and pastoral counseling practices. Through the integration of values of community and togetherness, respect for ancestors, and the use of rituals and symbolism from Minahasa traditions, this study finds that these cultural elements can enhance the effectiveness of pastoral counseling. The results of this research show that the integration of Minahasa traditions in pastoral counseling practice not only increases the effectiveness of counseling but also ensures that the approaches used are aligned with the cultural and spiritual values of the clients. This supports a more comprehensive and sustainable healing process and makes a significant contribution to the development of more inclusive and locally-oriented pastoral counseling practices.   Penelitian ini mengkaji relevansi tradisi Minahasa Foso Rumages dalam praktik konseling pastoral dari perspektif kontemporer. Tradisi Minahasa kaya akan nilai-nilai budaya yang dapat mendukung proses konseling pastoral secara signifikan. Nilai-nilai religiusitas budaya Minahasa, seperti kesadaran akan supranatural, kepercayaan pada kehidupan sebelum dan sesudah kematian, dan perayaan foso rumages, memberikan dasar teologis yang kuat untuk percakapan dengan agama Kristen. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif untuk menggambarkan dan menganalisis fenomena yang ada, menekankan karakteristik, kualitas, dan keterkaitan antara tradisi budaya dan praktik konseling pastoral. Melalui integrasi nilai-nilai kebersamaan dan komunitas, penghormatan terhadap leluhur, serta penggunaan ritual dan simbolisme dari tradisi Minahasa, penelitian ini menemukan bahwa elemen-elemen budaya ini dapat meningkatkan efektivitas konseling pastoral. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa integrasi tradisi Minahasa dalam praktik konseling pastoral tidak hanya meningkatkan efektivitas konseling tetapi juga memastikan bahwa pendekatan yang digunakan selaras dengan nilai-nilai budaya dan spiritual klien. Hal ini mendukung proses penyembuhan yang lebih komprehensif dan berkelanjutan, serta memberikan kontribusi signifikan dalam pengembangan praktik pastoral konseling yang lebih inklusif dan berorientasi pada kearifan lokal.
Budaya Tulude Sebagai Sarana Fungsi Konseling Pastoral Mengutuhkan & Mendamaikan Yohan Brek; Brayen Vicard Bulamei; Wolter Weol; Fhilia Alci Angela Asman; Gustaf Sumenda; Feiby Pauline Makakombo
PARADOSI: Jurnal Teologi Praktika Vol. 1 No. 1 (2024): PARADOSI: Jurnal Teologi Praktika
Publisher : PT. Giat Konseling Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70420/9wae3w70

Abstract

Tulude culture has family values that can be used as a source of guidance in social life when people can interpret this culture as a part of life where the life that has been passed in the past year which was full of struggles can be passed by placing the human self in a position to be able to make peace and renew life. as a whole to live life in the future. This Tulude culture can also unite the cohesiveness and unity of society in which church members have long existed using the pastoral function of reconciliation and unity which can be used as a means for pastoral care. Tulude is also an activity that helps in reunifying this unity. With the aim of knowing Tulude culture by using the pastoral function of reconciliation and integration as a means of pastoral care. This writing is also to increase knowledge about Tulude culture and to find out the meaning of Tulude Culture for society, especially for church members because culture makes society one. This research is a descriptive qualitative research carried out at GMIST Nazareth Bahoi Congregation in 2024. Budaya Tulude memiliki nilai-nilai kekeluargaan yang dapat dijadikan sebagai sumber pedoman dalam kehidupan bermasyrakat ketika masyarakat dapat memaknai budaya ini sebagai bagian dalam kehidupan dimana kehidupan yang telah dilalui pada tahun kemarin yang penuh dengan pergumulan dapat dilalui dengan menempatkan posisi diri manusia untuk dapat berdamai membaharui kehidupan secara utuh untuk menapaki kehidupan dimasa yang akan datang. Budaya Tulude ini juga dapat mempersatukan kekompakan dan kesatuan masyarakat yang di didalamnya warga gereja yang sudah terjalin lama dengan menggunakan fungsi pastoral mendamaikan dan mengutuhkan yang dapat dijadikan sebagai sarana untuk berpastoral, Tulude juga merupakan kegiatan yang membantu dalam mempersatukan kembali kekompakan tersebut. Dengan tujuan mengetahui budaya Tulude dengan menggunakan fungsi pastoral mendamaikan dan mengutuhkan sebagai sarana untuk berpastoral. Penulisan ini juga untuk menambah pengetahuan mengenai budaya Tulude serta mengetahui makna dari Budaya Tulude bagi untuk masyarakat terlebih khusus bagi warga gereja karena budaya yang membuat masyarakat menjadi satu. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif yang dilaksanakan di Tagulandang dan GMIST Jemaat Nazaret Bahoi pada tahun 2024.
Peran PAK di Gereja dan Membangun Fondasi Iman Pemuda Melalui Kegiatan Katekisasi Sidi YOLANDA Pelle; Angelia Togelang
PARADOSI: Jurnal Teologi Praktika Vol. 1 No. 1 (2024): PARADOSI: Jurnal Teologi Praktika
Publisher : PT. Giat Konseling Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70420/09qjh898

Abstract

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan melakukan observasi di gereja dan mewawancarai salah satu anggota jemaat. Artikel tersebut menjelaskan pentingnya pendidikan agama Kristen di gereja serta peran penting pendidikan katekisasi atau sidi dalam memperdalam pemahaman umat Kristen terhadap ajaran agama. Pendidikan agama Kristen meliputi pemahaman tentang doktrin Kristen, sejarah gereja, ritual, moralitas, dan nilai-nilai Kristen yang diajarkan kepada individu dalam lingkungan pendidikan Kristen. Gereja sebagai pusat pendidikan Kristen memiliki tanggung jawab untuk membangun komunitas yang kuat dan mengembangkan generasi penerus yang menjadi saksi iman dalam masyarakat. Tujuan dari pendidikan Kristen di gereja adalah membawa setiap orang percaya untuk semakin menyerupai Kristus melalui pertobatannya, serta memberikan dampak positif bagi dunia sesuai dengan panggilan gereja untuk melayani dan menjadi saksi iman. Katekisasi atau sidi di gereja juga dianggap penting karena membantu dalam memperdalam pemahaman umat Kristen terhadap ajaran agama mereka, memperkuat iman, dan mempersiapkan generasi penerus gereja. Secara keseluruhan, pendidikan Kristen dalam konteks gereja tidak hanya fokus pada aspek pengetahuan, tetapi juga pada pertumbuhan rohani dan kemampuan untuk melayani sesama dengan karunia yang diberikan oleh Allah. Peneliti mengajukan beberapa pertanyaan mengenai pendidikan agama Kristen di gereja, termasuk katekisasi. Pendidikan di lingkungan gereja memiliki peran yang signifikan dalam membentuk generasi gereja serta meningkatkan pengetahuan masyarakat secara keseluruhan, dengan landasan pada prinsip-prinsip Alkitab dan misi gereja. Artikel ini menyoroti tanggung jawab kolektif umat Kristen dalam mendidik dan membimbing generasi selanjutnya, serta tujuan pembentukan karakter yang mencerminkan teladan Kristus. Selain itu, pendidikan di gereja juga bertujuan untuk menghasilkan murid Kristus yang lebih baik serta memperdalam pemahaman akan ajaran Allah. Melalui pendidikan agama Kristen, gereja memberikan kontribusi yang nyata dalam meningkatkan kehidupan bangsa dengan menyediakan pengajaran iman Kristen, pembentukan karakter, dan pelayanan sosial. Dengan demikian, partisipasi Kristen dalam pendidikan di gereja menjadi bagian integral dari upaya untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat secara menyeluruh. 
Dampak  Persahabatan Terhadap Motivasi dalam Ibadah Remaja Di Jemaat Elim Malalayang 1 Barat Jessica Pangkey; Horasman Pardemunta Munthe; Syalomitha Gioh; Aldy C Pitoy; Sarah Tompodung
PARADOSI: Jurnal Teologi Praktika Vol. 1 No. 1 (2024): PARADOSI: Jurnal Teologi Praktika
Publisher : PT. Giat Konseling Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70420/zayg9s36

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengaruh persahabatan di kalangan remaja terhadap motivasi mereka dalam mengikuti kegiatan ibadah. Metode yang digunakan meliputi observasi, wawancara, kepada remaja di Jemaat Elim Malalayang 1 Barat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dinamika sosial di antara remaja sangat mempengaruhi motivasi mereka dalam kegiatan keagamaan. Teman-teman yang kurang tertarik atau tidak aktif dalam kegiatan ibadah cenderung menurunkan motivasi remaja lain untuk terlibat dalam aktivitas tersebut. Remaja sering meniru perilaku teman-temannya untuk merasa diterima dalam kelompok sosial mereka, yang dapat menyebabkan penurunan minat dan komitmen terhadap kegiatan ibadah. Oleh karena itu, penting bagi orang tua dan pendidik untuk menciptakan lingkungan yang positif dan mendukung agar remaja tetap termotivasi dalam aktivitas keagamaan. Pengadaan kegiatan keagamaan yang menarik dan relevan serta mendorong persahabatan yang positif dalam konteks keagamaan dapat meningkatkan partisipasi dan komitmen remaja terhadap nilai-nilai keagamaan.
Kontribusi pemuda dalam pelayanan di gereja GMIM NAZARETH BULOH Stepania Sipera
PARADOSI: Jurnal Teologi Praktika Vol. 1 No. 1 (2024): PARADOSI: Jurnal Teologi Praktika
Publisher : PT. Giat Konseling Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70420/bb0vt080

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dan menganalisis kontribusi pemuda dalam pelayanan di Gereja GMIM Nazareth Buloh. Pemuda merupakan bagian integral dari jemaat yang berperan aktif dalam berbagai aktivitas gerejawi. Studi ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus, dimana data dikumpulkan melalui observasi, wawancara mendalam, dan analisis dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemuda terlibat secara signifikan dalam berbagai pelayanan, seperti kebaktian, kegiatan sosial, pendidikan agama, dan pengembangan komunitas. Keterlibatan ini tidak hanya memperkaya kehidupan spiritual mereka, tetapi juga memberikan dampak positif terhadap dinamika dan pertumbuhan gereja. Kendala yang dihadapi antara lain kurangnya pelatihan khusus dan dukungan dari generasi yang lebih tua. Rekomendasi yang diajukan mencakup peningkatan program pelatihan bagi pemuda dan penguatan kerjasama antar generasi dalam gereja. Penelitian ini menegaskan pentingnya peran pemuda dalam pelayanan gereja dan mengusulkan strategi untuk meningkatkan kontribusi mereka di masa depan.
PENGUATAN KARAKTER KRISTIANI SISWA DI SMA EBEN HAEZAR MANADO MELALUI PEMBELAJARAN DAN KETELADANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN SEBAGAI ROLE MODEL BAGI SEKOLAH KRISTEN Adolf Agustin Hutagalung; Olivia Wuwung; Julius Hendrik Lolombulan
PARADOSI: Jurnal Teologi Praktika Vol. 1 No. 2 (2024): PARADOSI: Jurnal Teologi Praktika
Publisher : PT. Giat Konseling Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70420/h3wqpx98

Abstract

The purpose of this study is to describe and analyze how the learning and example provided by religious education teachers in strengthening the Christian character of students at SMA Eben Haezar Manado as  a Role Model for Christian schools. Data were collected through observation, documentation studies and interviews. From the results of data analysis, it is obtained that strengthening Christian character is very important for every students. In strengthening Christian character to students, schools carry out policies aimed at strengthening Christian character through learning, and several supporting programs and especially through examples provided by Christian religious education teachers through the learning process. From these findings, the learning and example of Christian Education teachers is very important in strengthening the Christian character of students in Eben Haezar Manado, therefore other Christian schools can make Eben Haezar Manado school a Role Model in terms of strengthening students' Christian character through learning and example of Christian education teachers.   Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan dan menganalisis bagaimana pembelajaran dan keteladanan yang diberikan oleh guru pendidikan agama kisten dalam penguatan karakter kristiani siswa di SMA Eben Haezar Manado Sebagai Role Model bagi sekolah Kristen. Data dikumpulkan melalui observasi, studi dokumentasi dan wawancara. Dari hasil analisis data maka diperoleh, penguatan karakter kristiani sangat penting dilakukan kepada setiap siswa/siswi. Dalam penguatan karakter kristen kepada peserta didik, sekolah melakukan kebijakan-kebijakan yang bertujuan untuk penguatan karakter kristiani lewat pembelajaran, dan beberapa program-progam pendukung dan terlebih khusus lewat keteladanan yang diberikan oleh guru pendidikan agama kristen lewat proses pembelajaran. Dari hasil temuan tersebut maka pembelajaran dan keteladanan guru Pendidikan Agama Kristen merupakan hal yang sangat penting dalam penguatan karakter kristiani siswa di Eben Haezar Manado, oleh sebab itu sekolah-sekolah Kristen lainya dapat menjadikan sekolah Eben Haezar Manado sebagai Role Model dalam hal penguatan karakter Kristiani siswa lewat pembelajaran dan keteladanan guru pendidikan agama Kristen.
The Theological Perspective on Interreligious Tolerance in North Sulawesi, Where the Role of Pastors in Maintaining the Authenticity of Biblical Values Riandli Saliareng
PARADOSI: Jurnal Teologi Praktika Vol. 1 No. 2 (2024): PARADOSI: Jurnal Teologi Praktika
Publisher : PT. Giat Konseling Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70420/80ecyw68

Abstract

This article explores the theological perspective on interreligious tolerance in North Sulawesi, focusing on the role of pastors in maintaining the authenticity of biblical values amidst the challenges of religious pluralism. The research employs a qualitative approach with a descriptive method, utilizing in-depth interviews and direct observation of pastors from the GPdI (Gereja Pantekosta di Indonesia) denomination. The collected data is analyzed thematically to examine the dynamics of pastors’ roles in safeguarding the integrity of Christian doctrine while adapting to a pluralistic social context. The findings reveal that pastors play a dual role as both citizens of the nation and citizens of heaven. They are required to act as wise social mediators, balancing the demands of interreligious tolerance with their commitment to upholding Christian principles. Love as the foundation of theology is shown to be a key guide in the practice of tolerance, despite the risks of doctrinal compromise if tolerance is excessively applied. Pastors in North Sulawesi function not only as educators but also as role models in social life, demonstrating how Christian faith can coexist harmoniously with other religions without losing its doctrinal integrity. This article provides insights that healthy tolerance requires a deep understanding of theology, inclusive leadership strategies, and efforts to maintain a balance between social harmony and the purity of faith.
Implementasi Teologi Manajemen Pada Pembangunan Dan Pengembangan Gereja Berbasis Eklesiologi Ramah Lingkungan Yani Mick. R Manuahe
PARADOSI: Jurnal Teologi Praktika Vol. 1 No. 2 (2024): PARADOSI: Jurnal Teologi Praktika
Publisher : PT. Giat Konseling Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70420/82gxqf37

Abstract

This article explores the application of management theology in the building and development of churches based on eco-friendly ecclesiology. The Church has a strategic role as a community of faith in facing the challenges of the global environmental crisis. By combining theological principles, resource management, and ecological responsibility, the church can be a driving force for change toward environmental sustainability. This approach includes environmentally friendly church building design, the use of energy-saving technology, waste management, and the integration of environmental education programs for congregations. This research uses qualitative methods through literature review and observation of church practices. The results show that the implementation of management theology is not only spiritually relevant, but also makes a real contribution to the preservation of ecosystems, making the church a role model for communities that support the sustainability of nature. Thus, the church is expected to be able to combine the values of faith and concrete actions in maintaining the integrity of God's creation
MENJAWAB TANTANGAN GEREJA KONTEMPORER DALAM SINERGI TEOLOGI MANAJEMEN DAN SOSIAL DI ERA MODERN Englin Manua
PARADOSI: Jurnal Teologi Praktika Vol. 1 No. 2 (2024): PARADOSI: Jurnal Teologi Praktika
Publisher : PT. Giat Konseling Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70420/2yt8qx02

Abstract

This study explores the synergy between management theology and social theology in addressing the challenges faced by contemporary churches in the modern era. Using a descriptive qualitative approach and literature review, this research aims to provide an in-depth analysis of effective resource management strategies for churches while strengthening their role as agents of social transformation. The findings indicate that management theology can assist churches in enhancing service effectiveness through strategic planning, transparent resource management, and periodic program evaluations. Meanwhile, social theology offers an ethical foundation for churches to contribute to social justice issues, such as economic inequality and environmental crises. This study provides practical guidance for churches to navigate the dynamics of the times with a relevant and transformative interdisciplinary approach

Page 1 of 2 | Total Record : 18