cover
Contact Name
Sutriyono
Contact Email
sutriyono0775@gmail.com
Phone
+6285785692168
Journal Mail Official
bilhikmah@stidalhadid.ac.id
Editorial Address
Jl. Kejawan Putih Tambak No.80, Kejawaan Putih Tamba, Kec. Mulyorejo, Kota SBY, Jawa Timur 60112
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Bil Hikmah
ISSN : 29878853     EISSN : 29873266     DOI : 10.55372
Bil Hikmah : Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam (JKPI) adalah jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh STID Al-Hadid dengan fokus kajian pengembangan komunikasi dan penyiaran Islam berbasis Islam Rasional Kebangsaan (IRK), meliputi bidang: Dakwah bil lisan, Dakwah bil qalam, Dakwah new media, Komunikasi Islam, Penyiaran Islam, Jurnalistik Islam, Komunikasi Politik Islam, dan studi dakwah. Bil Hikmah terbit dalam format cetak dan online Focus & Scope Bil Hikmah JKPI fokus pada Dakwah dan Komunikasi , sedangkan Scopenya meliputi bidang: Dakwah bil lisan, Dakwah bil qalam, Dakwah new media, Komunikasi Islam, Penyiaran Islam, Jurnalistik Islam, Komunikasi Politik Islam, dan studi dakwah
Articles 59 Documents
Tahapan Pembentukan Keterampilan Penulisan Narasi Dakwah bagi Pemula Harianto, Yudi Asmara
Bil Hikmah: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol 1 No 1 (2023)
Publisher : STID Al Hadid Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55372/hikmah.v1i1.1

Abstract

Studi ini bertujuan mendeskripsikan tahapan pelatihan keterampilan penulisan narasi dakwah pada tingkat pemula. Topik ini didorong oleh belum banyaknya referensi tahapan penulisan narasi dalam bidang dakwah yang bisa menjadi landasan latihan bagi mereka yang ingin belajar dan berlatih dari tingkat dasar. Studi dilakukan dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Penulis narasi dakwah pada tingkat pemula pada umumnya memiliki pengalaman narasi secara lisan, namun sangat sedikit yang memiliki pengetahuan pada bidang penulisan. Studi menghasilkan kesimpulan bahwa tahapan pelatihan penulisan narasi dakwah meliputi: (1) menyampaikan wawasan dasar tentang penulisan narasi dakwah, (2) menunjukkan contoh praktek penulisan narasi dakwah, (3) latihan dasar menulis deskripsi, (4) melakukan pemetaan sasaran pembaca, (5) merumuskan topik dan tujuan narasi dakwah, (6) merancang struktur narasi dakwah, (7) menyusun kerangka narasi dakwah, (8) mengembangkan kerangka narasi dakwah, dan (9) finishing. Sembilan tahapan tersebut harus memiliki cukup pengulangan agar menjadi terampil. Hasil studi diharapkan bisa menjadi panduan bagi penulis pemula dalam bidang narasi dakwah.   Abstract: This study aims to describe the stages of da'wah narrative writing skill training at the beginner level. This topic is driven by the fact that there are not many references to the stages of writing narratives in the field of da'wah which can be a basis for practice for those who want to learn and practice from the basic level. The study was conducted using a descriptive qualitative approach. Writers of da'wah narratives at the beginner level generally have experience in oral narratives, but very few have knowledge in the field of writing. The study concludes that the stages of da'wah narrative writing training include: (1) conveying basic insights about writing da'wah narratives, (2) showing examples of the practice of writing da'wah narratives, (3) basic exercises on writing descriptions, (4) mapping the target audience, (5) formulating topics and objectives of the narrative da'wah, (6) designing the da'wah narrative structure, (7) compiling the da'wah narrative framework, (8) developing the da'wah narrative framework, and (9) finishing. The nine stages must have enough repetition to become skilled. The results of the study are expected to be a guide for novice writers in the field of da'wah narratives. Keywords: Writing Skills, Da'wah Narration, Novice Writer  
Kesantunan Berbahasa Perspektif Islam: Tinjauan Teoritis Azizi, Muhammad Hildan
Bil Hikmah: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol 1 No 1 (2023)
Publisher : STID Al Hadid Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55372/hikmah.v1i01.2

Abstract

Masih terdapat kritik atas ragam prinsip kesantunan berbahasa yang dikaji oleh ilmuwan Barat sehingga ilmuwan Islam mencoba menawarkan alternatif baru prinsip kesantunan berdasarkan Al-Qur'an. Namun ternyata kajian itu masih bersifat uraian saja, belum terdapat kejelasan hubungan-kedudukan antarprinsip kesantunan yang diproposisikan. Juga paradigma yang mendasari prinsip-prinsip itu masih belum terjelaskan. Sehingga standar santun/tidaknya suatu bahasa masih sulit didefinisikan dan diterapkan dalam dakwah atau komunikasi sehari-hari. Penelitian ini bertujuan menjelaskan paradigma yang mendasari teori kesantunan berbahasa perspektif Islam serta menjelaskan kedudukan dan hubungan antarprinsip kesantunan itu agar tidak tumpang tindih. Metode integrative literature review digunakan untuk mengkaji teori-teori kesantunan berbahasa yang telah terpublikasi dan diuji transferabilitas berdasarkan kasus berbeda. Kajian ini menyimpulkan qawlan sadīdā sebagai prinsip kesantunan utama yang berkedudukan sebagai “substansi” isi pesan. Hal ini menunjukkan bahwa teori kesantunan perspektif islam menggunakan paradigma theological, berbeda dengan perspektif Barat yang menekankan paradigma social/conversational. Sedangkan prinsip lain seperti qawlan ma’rūfā, layyinā, maysūrā, karīmā, dan balīghā; merupakan prinsip kesantunan penunjang yang bersifat opsional karena berkedudukan sebagai "kemasan" pesan. Derajat kesantunan dalam prinsip penunjang dapat disesuaikan dengan paradigma yang telah berkembang, sehingga kelebihan pada kesantunan perspektif Barat dapat digunakan pada prinsip yang bersifat kemasan sejauh disesuaikan dengan kondisi pragmatik/sosiolinguistik.   Abstract: There is still criticism of the various politeness principles studied by western scientists so that Islamic scientists try to offer new alternatives to politeness principles based on the Qur'an. However, it turns out that the study is still only descriptive in nature, there is no clarity about the relationship between the proposed politeness principles. Also the paradigm underlying the principles is still not explained. So that the standard of politeness or not in a language is still difficult to define and apply in da'wah or daily communication. This study aims to explain the paradigm that underlies the theory of politeness in an Islamic perspective and explain the position and relationship between the politeness principles so that they do not overlap. The integrative literature review method is used to examine theories of language politeness that have been published and tested for transferability based on different cases. This study concludes that qawlan sadīdā is the main principle of politeness which has a position as the "substance" of the message content. This shows that the Islamic perspective of politeness theory uses a theological paradigm, in contrast to the western perspective which emphasizes the social/conversational paradigm. While other principles such as qawlan ma'rufā, layyinā, maysūrā, karīmā, and balighā; is a supporting politeness principle that is optional because it is positioned as a "packaging" of messages. The degree of politeness in supporting principles can be adapted to the paradigm that has developed, so that the advantages of politeness from a western perspective can be used in packaging principles as long as they are adapted to pragmatic/sociolinguistic conditions. Keywords: Linguistics, Politeness, Language, Islam, Theoretical Review    
Pola Komunikasi Dakwah Sebagai Cerminan Kepribadian Dai Prihartanto, Lucky
Bil Hikmah: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol 1 No 1 (2023)
Publisher : STID Al Hadid Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55372/hikmah.v1i01.3

Abstract

Dai dalam menyampaikan pesan dakwahnya tidak bisa dilepaskan dari adanya pengaruh kepribadian. Kepribadian membentuk kecenderungan dan pola perilaku dari seorang individu, termasuk dalam berkomunikasi sehingga akan melahirkan pola dalam komunikasinya. Dalam komunikasi dakwah, ditemukan adanya pola komunikasi dakwah dari seorang Dai, seperti dalam pilihan topik, isi ceramah hingga cara penyampaian dakwah termasuk ekspresi dan gerak tubuh yang dimunculkan. Studi kasus yang digunakan adalah pada Aa Gym. Dalam beberapa video ceramah yang diupload melalui media YouTube ditemukan adanya pola dari Aa Gym saat menyampaikan ceramahnya, kondisi ini memiliki kemungkinan dipengaruhi oleh kepribadian dari Aa Gym. Rumusan masalah yang diajukan adalah bagaimana pengaruh kepribadian Aa Gym terhadap pola komunikasi dakwahnya? Teori kepribadian yang digunakan adalah teori tipologi MBTI. Hasil analisis menunjukkan bahwa tipe kepribadian Aa Gym adalah extrovert, sensing, dan  feeling. Kepribadian extrovert mempengaruhi ekspresi dan gerak tubuh Aa Gym. Kepribadian sensing mempengaruhi pilihan topik ceramah dan isi gagasan penjelas. Kepribadian feeling mempengaruhi isi pesan dakwah Aa Gym yang cenderung  menggugah perasaan dari mad’unya.   Abstract: The preacher in conveying his da'wah message cannot be separated from the influence of personality. Personality forms tendencies and behavior patterns of an individual, including in communication so that it will give birth to patterns in communication. In da'wah communication, it was found that there was a pattern of da'wah communication from a preacher, such as in the choice of topic, the content of the lecture to the way the da'wah was delivered including the expressions and gestures that were raised. The case study used is Aa Gym. In several video lectures uploaded via YouTube media, it was found that there was a pattern from Aa Gym when delivering his lecture, this condition has the possibility of being influenced by the personality of Aa Gym. The formulation of the problem posed is how does Aa Gym's personality influence his da'wah communication pattern? The personality theory used is the MBTI typology theory. The results of the analysis show that Aa Gym's personality types are extrovert, sensing, and feeling. Extroverted personality influences Aa Gym's expressions and body movements. Sensing personality influences the choice of lecture topic and content of explanatory ideas. The personality of feeling influences the contents of Aa Gym's da'wah messages which tend to evoke feelings from the mad'uw. Keywords: Da’wa Communication, Da’wa Communication Pattern, Personality, Aa Gym
Langkah Kerja Jurnalistik Public Relations Organisasi Dakwah Aida, Nur
Bil Hikmah: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol 1 No 1 (2023)
Publisher : STID Al Hadid Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55372/hikmah.v1i01.4

Abstract

Public relations penting tidak hanya untuk organisasi bisnis tapi juga organisasi dakwah. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan publikasi kegiatan dengan instrumen pemberitaan melalui jurnalistik public relation. Masalahnya kajian terkait hal tersebut belum banyak diulas, kajian jurnalistik hari ini banyak berkaitan dengan pemberitaan peristiwa penting untuk menjawab kebutuhan informasi khalayak. Tulisan ini bertujuan untuk menggagas langkah-langkah dasar pembuatan jurnalistik public relation untuk organisasi dakwah. Menggunakan metode kualitatif teoritis basic research, dengan dengan cara melakukan sisntesis antara teori jurnalistik, teori public relation dengan konsep organisasi dakwah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa langkah pembuatan berita untuk public realtion organisasi dakwah tidak berbeda jauh dengan berita untuk media massa. Yakni memilih peristiwa, menetapkan sudut pandang, menggali data, menyusun kerangka dan menulis. Perbedaanya adalah jurnalistik public relation organisasi dakwah memilih peristiwa yang berkaitan dengan organisasi dakwah, memilih sudut pandang, menggali data, menyusun kerangka dan menyajikan berita, semuanya diarahkan untuk mencapai tujuan public relation organisasi dakwah.   Abstract: Public relations is important not only for business organizations but also da'wah organizations. One way that can be done is to publish activities with reporting instruments through public relations journalism. The problem is that studies related to this matter have not been widely reviewed, jurnalisic studies today are mostly related to reporting on important events to answer the information needs of the public. This paper aims to initiate the basic steps of making public relations journalism for da'wah organizations..Using qualitative basic research theoretical methods, by means of synthesizing jurnalisic theory, public relations theory with the concept of da'wah organization. The results of the study show that the steps for making news for the public relations of da'wah organizations are not much different from news for the mass media. Namely choosing events, setting points of view, digging data, compiling frameworks and writing. The difference is that the jurnalisic public relations organization of the da'wah chooses events related to the da'wah organization, chooses a point of view, explores data, compiles a framework and presents the news, all of which are directed towards achieving the goals of the da'wah organization's public relations. Keywords: Journalism, Public Relations, Da'wah Organization
Makna Tawakal Menghadapi Pandemi dalam Lagu ‘Tanpamu’ Karya Opick : (Kajian Hermeneutik Schleiermacher) Surya, Alan
Bil Hikmah: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol 1 No 1 (2023)
Publisher : STID Al Hadid Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55372/hikmah.v1i01.5

Abstract

Tulisan ini bertujuan mengungkap makna didalam teks lirik lagu berjudul ‘TanpaMu’ karya Opick dengan menggunakan pendekatan Hermeneutik Schleiermacher. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan teknik analisis hermenutik Schleiermacher yang berfokus pada analisis gramatis teks dan psikologis pembuat teks. Hasil yang didapatkan bahwa dalam lirik lagu TanpaMu mengandung makna perlunya bertawakal kepada Allah Swt dalam menghadapi pandemi Covid-19, sebab manusia tidak memiliki daya kuasa sehingga bertawakal akan memberikan kekuatan, kesabaran dan ketenangan dalam menghadapi pandemic. Hasil ini diperoleh dari tanda gramatis berupa teks tanpaMu, lelah, bersujud, lemah, rapuh, jatuh, cinta, kasih dan rahmat. Serta data psikologis dibuatnya lagu ini saat pandemi Covid-19 tahun 2020-2021.   Abstract: This paper aims to reveal the meaning in the lyrics of the song entitled ‘TanpaMu' by Opick using the Hermeneutic Schleiermacher approach. The method used is descriptive qualitative with Schleiermacher's hermeneutic analysis technique which emphasizes the grammatical and psychological analysis of the creator of the text. The results obtained are that the lyrics of the song Tanpamu contain the meaning of the need to rely on Allah SWT in dealing with the Covid-19 pandemic, because humans are weak, so tawakkal will give strength, patience and calm in life and in facing a pandemic. This result is obtained from grammatical signs in the form of text without You, tired, prostrate, weak, fragile, falling, love, compassion and grace. Also with the psychological data for making this song during the Covid-19 pandemic in 2020-2021. Keywords: Tawakkal, TanpaMu Opick, Hermeneutik Schleiermacher.
Nalar Kemanusiaan Dalam Retorika Dakwah: Studi Retorika Tri Rismaharini Dalam Penutupan Eks Lokalisasi Dolly Yulianto, Hendra Bagus
Bil Hikmah: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol 1 No 1 (2023)
Publisher : STID Al Hadid Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55372/hikmah.v1i01.6

Abstract

Perkembangan teori komunikasi khususnya dalam teknik komunikasi verbal pada gilirannya dapat dimanfaatkan dalam upaya melakukan komunikasi dakwah yang efektif dan efisien. Teknik yang bisa dikembangkan khususnya dalam da’wah bil lisan adalah retorika. Hal ini didasarkan adanya irisan diantara keduanya yaitu sama-sama menjadikan komunikasi sebagai instrumen untuk mempersuasi pihak lainnya untuk menerima atau bahkan mengikuti apa yang disampaikan dalam pesan. Penutupan lokalisasi, tempat prostitusi, di masyarakat tentu akan menghadirkan respon publik yang beragam. Untuk itu dibutuhkan pola komunikasi, khususnya dalam menyampaikan pertimbangan-pertimbangan kebijakan untuk menutup lokalisasi yang mampu diterima oleh banyak pihak. Tri Rismaharini, selaku Walikota Surabaya periode 2010-2005, mencoba menghadirkan pola komunikasi terkait dengan pertimbangan penutupan lokalisasi Dolly berdasarkan pada prinsip-prinsip kemanusiaan sebagai retorika dalam menyampaikan pesan dakwahnya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Berdasarkan data yang didapatkan dari media berbagi video youtube untuk kemudian dianalisis dan dideskripsikan sesuai dengan teori-teori terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Risma lebih mengedepankan penggunaan artistic proof melalui dimensi ethos, pathos dan logos yang didasarkan pada paradigma nilai-nilai kemanusiaan.   Abstract: The development of communication theory, especially in verbal communication techniques, can in turn be utilized in an effort to carry out effective and efficient da'wah communication. Techniques that can be developed especially in oral da'wah is rhetoric. This is based on the existence of a wedge between the two, namely both making communication an instrument to persuade other parties to accept or even follow what is conveyed in the message. The closure of brothels, places of prostitution, in the community will certainly bring various public responses. For this reason, a pattern of communication is needed, especially in conveying policy considerations to close localization that can be accepted by many parties. Tri Rismaharini, as Mayor of Surabaya for the 2010-2005 period, tried to present a pattern of communication related to the consideration of closing Dolly's localization based on humanitarian principles as rhetoric in conveying her da'wah message. This study used a qualitative research method with a descriptive approach. Based on the data obtained from the YouTube video sharing media, it is then analyzed and described according to related theories. The results of the study show that Risma prioritizes the use of artistic proof through the dimensions of ethos, pathos and logos which are based on the paradigm of human values. Keywords: Rhetoric, Da'wah Messages, Human Reasoning  
Prosedur Menetapkan Topik Dalam Menulis Artikel Ilmiah Dakwah Istiqomalia, Yuntarti
Bil Hikmah: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol 1 No 1 (2023)
Publisher : STID Al Hadid Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55372/hikmah.v1i01.7

Abstract

Dai dan umat Islam masih sedikit yang produktif menghasilkan artikel dakwah yang ilmiah. Salah satu sebabnya karena mengalami kesulitan di tahap awal penulisan, yakni tahap menetapkan topik penulisan. Kesulitan yang sering dihadapi seputar tidak ada ide untuk dituliskan, tidak menemukan persoalan yang menarik untuk ditulis, topik terlalu luas, dan tidak memiliki ilmu pengetahuan terkait untuk menjawab persoalan yang dipilih. Maka, perlu dilatih menerapkan prosedur menetapkan topik. Namun belum ada referensi mengenai prosedurnya. Tulisan ini bertujuan untuk menemukan prosedur menetapkan topik untuk menulis artikel dakwah bagi penulis pemula. Untuk mengkaji hal tersebut, penulis menggunakan pendekatan kualitatif studi lapangan. Merancang prosedur menetapkan topik untuk diterapkan pada pelatihan penulis pemula. Kemudian mengevaluasi penerapan prosedur tersebut dalam rangka menemukan prosedur baru. Prosedur baru yang ditemukan: memilih konsep atau teori yang pernah dipelajari dan diminati, menggali ide dari sumber data tertentu, menghubungkan pengembangan ide sesuai karakter media artikel pemikiran Islam dan pemecahan masalah sosial, memastikan proses pengembangan tersebut berangkat dari fakta umum, memunculkan berbagai rumusan masalah dari hasil pengembangan ide, menseleksi berbagai alternative rumusan masalah yang bisa dipecahkan dengan konsep atau teori yang sudah ditentukan di nomor 1, memastikan topik tersebut belum pernah dibahas, menemukan keunikan dari topik, menentukan simpulan dan pertanggungjawaban sementara atas topik yang sudah dipilih berdasarkan cara bekerjanya teori atau konsep yang digunakan, menyimpulkan topiknya, dan merepetisi kembali langkah-langkah tersebut.    Abstract: Only a few preachers and Muslims are productive in producing scientific da'wah articles. One reason is because they experience difficulties in the early stages of writing, namely the stage of setting the topic of writing. Difficulties that are often encountered around having no ideas to write about, not finding interesting issues to write about, topics that are too broad, and not having related knowledge to answer the chosen problem. It is necessary to carefully apply the procedures set topic. However, there is no reference regarding the procedure. This paper aims to find the procedure for setting topics for writing da'wah articles for novice writers. To examine this, the authors used a qualitative field study approach. Design procedures define topics to apply to novice writer training. Then evaluate the implementation of these procedures in order to find new procedures. New procedures were found: selecting concepts or theories that have been studied and interested in, exploring ideas from certain data sources, connecting development ideas according to the media character of Islamic thought articles and solving social problems, ensuring the development process departs from general facts, uncovering various problem formulations from the results of developing ideas, selecting various alternative problem formulations that can be structured with the concept or theory specified in number 1, ensuring that the topic has never been discussed, finding the uniqueness of the topic, determining conclusions and provisional accountability for the topic that has been selected based on how it works theory or concepts used, concludes the topic, and repeats the steps again. Keywords: topic setting procedure, da'wah scientific articles.
Dakwah Muhammad Yunus dalam Menciptakan Dunia Tanpa Kemiskinan: (Studi Kasus Awal Pendirian Bank Grameen di Bangladesh) krisdianto, didit
Bil Hikmah: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol 1 No 1 (2023)
Publisher : STID Al Hadid Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55372/bilhikmahjkpi.v1i1.9

Abstract

Bank merupakan lembaga keuangan masyarakat. Umumnya aturan bank dalam mengelola keuangan hanya dimanfaatkan kalangan minoritas masyarakat kelas ekonomi menengah dan menengah keatas karena mereka memiliki kelebihan uang dan jaminan. Ada realitas social berbeda dipelopori oleh Muhammad Yunus ketika mendirikan Bank Grameen. Sebuah Bank yang mayoritas nasabahnya adalah masyarakat miskin yang tidak memiliki jaminan meminjam uang. Sebab itu Bank Grameen memiliki tujuan mengangkat perekonomian masyarakat miskin melalui pinjaman lunak tanpa jaminan, agar masyarakat miskin dapat kesempatan membangun ekonomi secara mandiri dan maju. Peneliti melihat realitas tersebut tidak hanya kegiatan ekonomi dan kepedulian social, namun memiliki indikasi mengarah kepada kegiatan dakwah. Tujuan penelitian adalah mendeskripsikan aktivitas Muhammad Yunus dalam pendirian Grmaneen Bank sebagai kegiatan dakwah. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif studi pustaka melalui pendekatan teori dakwah dari buku Ilmu Dakwah karya Professor Moch. Ali Aziz. Sumber data primer akan kami gali dari tiga buku tulisan Muhammad Yunus sendiri, yaitu tentang “Menciptakan Dunia Tanpa Kemiskinan, Bisnis Sosial dan Bank Kaum Miskin“. Hasil jurnal penelitian ini akan membuktikan bahwa aktivitas Muhammad Yunus dalam pendirian gramen bank adalah aktivitas dakwah berdasarkan unsur-unsur ilmu dakwah.
Teknik Komunikasi Persuasif Aa Gym Melalui YouTube dalam Mengajak Kebiasaan Baru pada Awal Pandemi Covid-19 di Indonesia Masruuroh, Lina
Bil Hikmah: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol 1 No 1 (2023)
Publisher : STID Al Hadid Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55372/bilhikmahjkpi.v1i1.12

Abstract

Tulisan ini mengkaji tentang teknik komunikasi persuasif Aa Gym yang merupakan salah satu dai yang cukup aktif mengedukasi pada konteks awal pandemi Covid-19. Ketika awal sosialisasi kebiasaan baru, semua kegiatan termasuk kegiatan beribadah dilaksanakan di rumah saja. Ajakan beribadah di rumah saja pada saat pandemi Covid-19 ini tidak mudah dilakukan bagi umat Islam yang sudah terbiasa melakukan ibadah bersama di masjid. Pijakan teori yang digunakan adalah teori teknik komunikasi persuasif Onong U. Effendy. Metodologi yang digunakan adalah kualitatif dengan menggunakan studi dokumen. Data dikumpulkan melalui dokumentasi dan observasi channel resmi Aagymofficial di media sosial YouTube. Hasil studi menunjukkan Aa Gym menggunakan empat teknik komunikasi persuasif dari lima teknik yang dikemukakan Effendy. Dari teknik tersebut penggunaan teknik yang mendominasi adalah teknik integrasi yang selalu digunakan pada video yang tayang diawal pandemi Covid-19 tersebut. Teknik integrasi dianggap paling sesuai dengan konteks awal pandemi yang sifatnya baru dan berimbas pada seluruh elemen masyarakat. Spesifiknya pada konteks ini persuade dan persuader sama-sama menghadapi situasi baru dan harus segera beradaptasi dengan kebiasaan baru. Sehingga kedepan jika menjumpai situasi yang mirip pengguanaan teknik integrasi ini sangat disarankan.
Perbedaan Qiraah Al-Qur’an: Perspektif Komunikasi Nugroho, Hassan; Harianto, Yudi Asmara
Bil Hikmah: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol 1 No 1 (2023)
Publisher : STID Al Hadid Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55372/bilhikmahjkpi.v1i1.13

Abstract

Al-Qur'an merupakan sumber utama dan petunjuk hidup bagi umat Islam. Apapun yang dilakukan umat Islam seharusnya tidak bertentangan dengan makna ayat-ayat Al-Qur'an. Untuk menjalankan perintah dan larangan Allah yang dinyatakan dalam Al-Qur'an, umat Islam harus memahami makna ayat-ayat tersebut dengan tepat. Oleh karena jika keliru, akan membawa implikasi keliru pula memahami maksud Allah dalam memberikan petunjuk. Namun dalam prakteknya, terdapat perbedaan qiraah Al-Qur'an yang membawa implikasi perbedaan penafsiran dan istinbath hukum Islam. Hal ini terutama disebabkan penafsiran semata menggunakan perspektif kebahasaan saja. Oleh karena diperlukan persektif yang lebih komprehensif, yaitu perspektif komunikasi. Studi perbedaan qiraah Al-Qur'an persepktif komunikasi ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. hasil studi melahirkan kesimpulan untuk mendapatkan makna ayat-ayat Al-Qur'an yang mengalami perbedaan qiraah perlu memasukkan unsur konteks, yang meliputi asbabun nuzul, situasi sosial budaya saat ayat tersebut turun, penafsiran Rasulullah, sikap para sahabat dan umat Islam saat ayat ini turun. Dengan mengumpulkan data-data tersebut maka penafsiran terhadap ayat-ayat yang mengalami perbedaan qiraah dipandang lebih komprehensif.