cover
Contact Name
Ahmad Ulil Albab Al Umar
Contact Email
ahmadulil.asfebi@gmail.com
Phone
+6282211345348
Journal Mail Official
journalnusantara130@gmail.com
Editorial Address
Slendro rt 02/01,gesi,sragen
Location
Kab. sragen,
Jawa tengah
INDONESIA
Ulil Albab
Published by CV ULIL ALBAB CORP
ISSN : -     EISSN : 28100581     DOI : 10.56799
ULIL ALBAB : Jurnal Ilmiah Multidisiplin diterbitkan oleh CV. ULIL ALBAB CORP. ULIL ALBAB : Jurnal Ilmiah Multidisplin menerbitkan artikel bidang multidisiplin, termasuk : Pendidikan, Hukum, Ekonomi, Agama, Pendidikan, Kesehatan, Teknik, Kebijakan Publik, Pariwisata, Sosial dan Politik, Budaya, Seni, Pertanian, Peternakan, Ilmu Komputer, ilmu humaniora dan bidang ilmu lainnya. ULIL ALBAB : Jurnal Ilmiah Multidisiplin terbit setiap bulan atau 12 kali dalam setahun.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 64 Documents
Search results for , issue "Vol. 2 No. 9: Agustus 2023" : 64 Documents clear
Pola Komunikasi Antara Guru dan Peserta Didik di Era kemajuan Media Sosial mujiburrohman mujiburrohman; Widodo Widodo
ULIL ALBAB : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 2 No. 9: Agustus 2023
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jim.v2i9.2079

Abstract

Seorang Guru memiliki peranan yang penting dalam proses pembelajaran, di antaranya adalah: 1) guru merupakan sumber belajar, yaitu tentang kemampuan penguasaan materi pembelajaran. 2) guru merupakan fasilitator dalam memberikan materi pelajaran agar peserta didik mudah dalam menangkap pembelajaran. 3) guru merupakan pengelola yang bisa mengendalikan situasi pembelajaran. 4) guru merupakan demonstrator, yaitu seseorang yang bisa menjadi panutan yang baik bagi para peserta didik. 5) guru merupakan pembimbing dan bisa mengarahkan peserta didik. 6) guru merupakan motivator yang baik untuk membangkitkan semangat peserta didiknya. 7) guru merupakan elevator yang bisa memberikan evaluasi terhadap hasil pembelajaran. Peran yang begitu besar tersebut seharusnya menjadi motivasi bagi para guru untuk meningkatkan kompetensi dan kemampuannya dalam bidang teknologi informasi. Hal itu diperlukan karena adanya perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat yang mana hal ini juga diikuti para peserta didik. Namun apabila para guru tidak mengikuti perkembangan tersebut maka yang terjadi adalah adanya kesenjangan dan ketidak cocokan antara keinginan para peserta didik dengan apa yang dilakukan oleh guru. Hal ini bisa berdampak pada pola atau model komunikasi yang tidak nyambung, sehingga bisa menjadi faktor penyebab tidak tercapainya tujuan pendidikan yang sudah direncanakan.
Analisis Beban Kerja Fisik dan Mental dengan Menggunakan Metode Work Sampling dan NASA-TLX sebagai Upaya Peningkatan Produktivitas Kerja di PT. Putra Sulung Makmur Metal Castindo Muhammad Abi Nadhim; Ayudyah Eka Apsari
ULIL ALBAB : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 2 No. 9: Agustus 2023
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jim.v2i9.2085

Abstract

PT Putra Sulung Metal Castindo adalah perusahaan yang bergerak dalam pengecoran logam. Analisis beban kerja pada perusahaan yang bergerak pada bidang pengecoran logam dengan rata-rata 8 jam kerja sehari. Dari keseluruhan produk dalam proses produksi tentunya akan terdapat beban kerja bagi karyawannya. Beban kerja yang dialami oleh karyawan dapat mempengaruhi kondisi fisik dan psikis seseorang. Semakin cepat tugas harus diselesaikan, semakin tinggi tingkat beban kerja yang dirasakan. Tujuan dari penelitian ini adalah Menganalisis tingkatan beban kerja fisik untuk meningkatkan produktivitas kerja dan  Menganalisis tingkatan beban kerja mental sebagai upaya peningkatan produktivitas kerja pada PT. Putra Sulung Makmur Metal Castindo. Work sampling merupakan metode yang diterapkan dalam pengamatan terhadap aktivitas pekerja, yang prosesnya dilalui dengan perhitungan ratio delay, performance level, waktu normal, dan waktu baku atau standar. NASA-TLX termasuk kedalam salah satu metode pendekatan guna mengukur beban kerja mental sifatnya subyektif, yang mana karyawan diminta untuk memberikan pendapat atas pekerjaannya. Besaran beban kerja fisik yang dilakukan menggunakan metode work sampling pada operator produksi bagian produksi body pompa termasuk tinggi 74% mendekati  batas maksimum yaitu 100%. Dari Hasil pengolahan data NASA-TLX ditunjukan bahwa faktor dari beban mental yang mempengaruhi secara dominan adalah effort dengan skornya 2454.
Analisis Efek Kecemasan Matematika (Mathematics Anxiety) Pada Siswa Terkait dengan Kemampuan Koneksi Matematis Siswa SMK Anggum Gumilar
ULIL ALBAB : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 2 No. 9: Agustus 2023
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jim.v2i9.2088

Abstract

Kecemasan matematika (Mathematics Anxiety) adalah reaksi emosional berupa perasaan takut, tegang dan cemas bila berkaitan dengan matematika. Kecemasan matematika (Mathematics Anxiety ) bentuk respon emosional peserta didik saat mata pelajaran matematika, mendengarkan guru, saat memecahkan masalah matematika, dan mendiskusikan matematika. Berkembangnya gejala kecemasan matematika (Mathematics Anxiety) sangat mengkhawatirkan, sehingga pembelajaran matematika menjadi kurang efektif. Apabila kecemasan dalam belajar matematika telah mendominasi pikiran seseorang, maka ia akan sulit berpikir dan berkonsentrasi yang akhirnya siswa akan enggan belajar matematika dan cenderung menjauh dari lingkunngan matematika. Sehingga mengakibatkan rendahnya kemampuan koneksi matematis siswa. Semakin tinggi tingkat kecemasan matematika siswa semakin rendah hasil belajar matematika siswa. Sikap-sikap tersebut dikhawatirkan akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Pertanyaan penelitian dalam artikel ini adalah: (1)Identifikasi efek kecemasan matematika (Mathematics Anxiety) pada kemampuan koneksi matematis siswa (2) Data diolah menggunakan instrumen angket kecemasan matematika yang terbagi dalam tiga kriteria kecemasan matematika, tes kemampuan koneksi matematis berbentuk soal uraian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa presentase kecemasan matematika terkait dengan kemampuan koneksi matematis siswa bahwa efek terbesar dari tingkat kecemasan matematika ditunjukkan dari indicator kognitif dan kecemasan siswa yang timbul saat pembelajaran berlangsung, kecemasan terhadap ujian matematika yang berkaitan dengan soal-soal koneksi matematis.
Perkembangan Pendidikan Indonesia Setelah Tahun 1965 Sampai Runtuhnya Orde Baru Heny Kusmawati; Atmim Lana Nurona; Ilham Maulana; Robiatun Khasanah; Riana Andam Dewi
ULIL ALBAB : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 2 No. 9: Agustus 2023
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jim.v2i9.2098

Abstract

Sekolah merupakan pilar utama berdirinya suatu negara. Sebagai sarana memajukan suatu bangsa, pendidikan merupakan upaya untuk merancang masa depan generasi. Dalam jangka panjang gagasan pengajaran tidak dapat dipisahkan dari strategi pemerintah. Perubahan kadang-kadang terjadi dan bahkan ekspansi sejauh kualitas, namun dalam perkembangannya ada juga kekurangan yang harus dipertahankan. Permintaan baru dimulai pada tahun 1968-1998 pada masa pemerintahan Soeharto sebagai presiden yang dipersatukan. Pada masa Orde Baru, kebijakan pendidikan bersifat sentralistik, atau terpusat. Pada masa Orde Baru, pendidikan dijadikan alat untuk pembangunan ekonomi nasional. Pendidikan dilaksanakan di bawah kekuasaan administrasi birokrasi yang berwibawa. Konsistensi rencana pendidikan diikuti oleh strategi dan kerangka penilaian yang seragam. Ciri-ciri ciri perkembangan pendidikan Indonesia tahun 1965 sampai jatuhnya Orde Baru, undang-undang pembentukan sistem pendidikan nasional sejak tahun 1965 dan pelaksanaannya, perkembangan pendidikan guru Indonesia tahun 1965 sampai jatuhnya Orde Baru, dan dampak historis globalisasi terhadap pendidikan Indonesia menjadi topik utama kajian ini. Metode penelitian sejarah dipadukan dengan pendekatan kualitatif dalam penelitian ini. Selama periode Permintaan Baru, kerangka kerja tersebut mulai berkembang, khususnya di sekolah dasar. Tenaga pengajarnya memiliki kualitas yang sangat rendah, namun jumlah pengajarnya terus bertambah dan selalu lulus, sehingga kualitasnya tidak sebaik yang diharapkan.
Kinerja Aparatur Pemerintah Desa Dalam Pengelolaan Dan Pemanfaatan Dana Desa Sebagai Desa Wisata di Desa Lerep Kabupaten Semarang Pradita Kusumadewi; Muhamad Rifandi
ULIL ALBAB : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 2 No. 9: Agustus 2023
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jim.v2i9.2099

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran kinerja aparatur pemerintah desa dalam pengelolaan dana desa untuk desa wisata di desa Lerep dan kinerja Aparatur pemerintah desa lerep dalam memanfaatkan dana desa untuk pengembangan desa wisata di desa lerep kabupaten semarang. Metode penelitian yang diambil penulis menggunakan data kualitatif, maka data – data yang dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi akan di evaluasi dan dipaparkan secara deskriptif. Hasil dan pembahasan dalam penelitian ini menunjukan bahwa kinerja aparatur pemerintah desa lerep dalam mengelola dana desa telah sesuai dengan ketentuan dan kebijakan yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat.
Penentuan Tarif Jasa Rawat Inap Dengan Metode ABC Pada Rumah Sakit Umum ‘Aisyiyah Purworejo Nurjanah Nurjanah; Diska Arliena Hafni
ULIL ALBAB : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 2 No. 9: Agustus 2023
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jim.v2i9.2100

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan metode dalam penentuan tarif jasa rawat inap yang digunakan oleh Rumah Sakit Umum ‘Aisyiyah Purworejo dan untuk mengetahui cara penentuan tarif jasa rawat inap pada Rumah Sakit Umum ‘Aisyiyah Purworejo jika menggunakan metode Activity Based Costing. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Hasil penelitian menunjukan bahwa perhitungan tarif rawat inap Rumah Sakit Umum ‘Aisyiyah Purworejo dengan mengunakan metode Activity Based Costing (ABC) mengalami overcosting untuk kelas VIP, selebihnya untuk kelas lainnya mengalami undercosting. Artinya, selama ini kelas VIP mensubsidi kelas-kelas yang di bawahnya. RSU ‘Aisyiyah Purworejo sebaiknya mulai mempertimbangkan tarif jasa rawat inap dengan menggunakan metode ABC, karena perhitungan dengan metode ABC akan menghasilkan tarif jasa rawat inap yang akurat dan juga tetap mempertimbangkan faktor-faktor eksternal lain yang mempengaruhi dalam penetapan harga pelayanan rawat inap.
Jaringan Ulama Al-Quran di Indonesia: Analisis Periodesasi Penafsiran Abdur Rahman Nor Afif Hamid
ULIL ALBAB : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 2 No. 9: Agustus 2023
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jim.v2i9.2102

Abstract

Artikel ini membahas terkait dengan jaringan ulama Al-Qur’an di Indonesia yang memiliki titik tekan pada periodeisasi penafsiran dari abad 16 – 21 M. Berangkat hal tersebut maka rumusan yang akan di jawab pada artikel ini adalah  bagaimana terbentuknya jaringan ulama Indonesia? Serta bagaimana jejaring guru, suumber dan kecenderungan ulama Al-Qur’an di Indonesia? Dari rumusan masalah di atas maka di dapat beberapa kesimpulan, pertama, jejaring terbentuknya ulama terbagi menjadi dua; 1) melalui Indonesia-hijaz, dan 2) melalui ashabul jawiyyin yang membentuk komonitas di hijaz. Kedua, periodeisasi penafsiran berdasarkan guru, sumber, dan kecenderungannya daat dibagi ke dalam tiga; 1) periode persemaian: abad ke 16-18, yang cenderung kepada awal terbentuknya jaringan ulama tafsir. 2) periode pemantanpan 19-20, yakni periode yang sudah mulai banyak para ulama Al-Qur’an belajar ke timur tengah utama hijaz, sehingga membentuk apa yang disebut ashabul jawiyyin. Dan 3) periode perkembangan dan kontekstual 20-21 yakni jejaring ulama yang tidak hanya terbatas pada hijaz akan tetapi meluas sampai ke Mesir dengan corak khasnya reformisArtikel ini membahas terkait dengan jaringan ulama Al-Qur’an di Indonesia yang memiliki titik tekan pada periodeisasi penafsiran dari abad 16 – 21 M. Berangkat hal tersebut maka rumusan yang akan di jawab pada artikel ini adalah  bagaimana terbentuknya jaringan ulama Indonesia? Serta bagaimana jejaring guru, suumber dan kecenderungan ulama Al-Qur’an di Indonesia? Dari rumusan masalah di atas maka di dapat beberapa kesimpulan, pertama, jejaring terbentuknya ulama terbagi menjadi dua; 1) melalui Indonesia-hijaz, dan 2) melalui ashabul jawiyyin yang membentuk komonitas di hijaz. Kedua, periodeisasi penafsiran berdasarkan guru, sumber, dan kecenderungannya daat dibagi ke dalam tiga; 1) periode persemaian: abad ke 16-18, yang cenderung kepada awal terbentuknya jaringan ulama tafsir. 2) periode pemantanpan 19-20, yakni periode yang sudah mulai banyak para ulama Al-Qur’an belajar ke timur tengah utama hijaz, sehingga membentuk apa yang disebut ashabul jawiyyin. Dan 3) periode perkembangan dan kontekstual 20-21 yakni jejaring ulama yang tidak hanya terbatas pada hijaz akan tetapi meluas sampai ke Mesir dengan corak khasnya reformis
Peningkatan Hasil Belajar PPKn Melalui Model Problem Based Learning Berbantuan Media Politerasi pada Siswa Kelas III SDN Candi 03 Kota Semarang Puput Fitria Dewi; Kurniana Bektiningsih; Yusni Marlina
ULIL ALBAB : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 2 No. 9: Agustus 2023
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jim.v2i9.2105

Abstract

Proses pembelajaran yang kurang mengaitkan materi dengan kehidupan nyata siswa dan belum adanya diskusi kelompok dalam proses belajar PPKn, membuat siswa merasa jenuh dan kurang bersemangat berakibat siswa memperoleh hasil belajar yang kurang maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan hasil belajar PPKn siswa kelas III SDN Candi 03 Kota Semarang melalui penerapan model Problem Based Learning berbantuan media Politerasi. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di SDN Candi 03 Kota Semarang dengan subjek siswa kelas III selama 2 siklus yyang terdiri dari tahapan perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik tes, observasi, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan teknik analisis data kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan terdapat peningkatan hasil belajar PPKn pada aspek pengetahuan pada materi pengamalan sila Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Pada siklus I memperoleh hasil 71% dengan nilai rata-rata 70,71 dan pada siklus II memperoleh hasil 86% dengan nilai rata-rata 84,29. dapat disimpulkan bahwa penerapan model Problem Based Learning berbantuan media Politerasi dapat meningkatkan hasil belajar PPKn aspek pengetahuan siswa kelas III SDN Candi 03 Kota Semarang. Guru hendaknya dapat mengaplikasikan model Problem Based Learning dan media yang sesuai dengan materi sehingga siswa mampu memahami dan menyerap materi dengan baik
Pengelolaan Pembangunan Infrastruktur Kalurahan Pacarejo Kapanewon Semanu Kabupaten Gunungkidul Bella Nata Syah; Supardal Supardal
ULIL ALBAB : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 2 No. 9: Agustus 2023
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jim.v2i9.2106

Abstract

Infrastructure development in village areas is an important part of national development. Since the issuance of Law No. 6/2014 on Villages, villages have the authority to manage and organize their government and territory. One of the village's tasks is to carry out development in order to improve the community's economy and improve the standard of living of the village community and advance the village. Kalurahan Pacarejo is a Kalurahan attached to Kapanewon Semanu, Gunung Kidul Regency. The Kalurahan has a very large area and has twenty-four (28) padukuhan. In this case, the Pacarejo Village Government cannot carry out infrastructure development in all padukuhans in the same year. Moreover, with a very minimal budget to carry out infrastructure development in all hamlets. This makes the Pacarejo Village Government must be able to have a strategy in infrastructure development so that the development carried out is appropriate and has potential that can be developed and has a positive impact on the Village government and the Pacarejo Community. With these problems, researchers are interested in focusing on this research with the title. Pacarejo Village Government Strategy in Infrastructure Development in Pacarejo Village, Kapanewon Semanu, Gunung Kidul Regency". The research method used in this research is descriptive qualitative method. The research subjects were determined by purposive technique and the informants were Lurah, Carek, Ulu-ulu, Pangripta, Bangmuskal, Dukuh, PKK, Karang Taruna and Pacarejo residents. Data collection techniques are carried out by means of observation, interviews and documentation, then, data analysis techniques by means of data collection, data reduction, data presentation and conclusion drawing. The results of the study show that the strategies carried out by the Pacarejo Village Government in infrastructure development are: (1) Infrastructure development planning is made from the aspirations of the community during meetings and hamlet meetings. The guideline in determining infrastructure development is the vision and mission of Pacarejo Village because in the vision and mission it is written that the focus of Pacarejo Village's infrastructure development is roads and water. Then, a priority and rotating development system will be applied so that each padukuhan can receive development according to what has been planned and agreed upon during the Kalurahan Musrenbang.
Strategi Kepala Desa Dalam Meningkatkan Kapasitas Perangkat Desa di Kalurahan Bangunjiwo, Kasihan, Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta Wawan Supriyanto; Sugiyanto Sugiyanto
ULIL ALBAB : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 2 No. 9: Agustus 2023
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jim.v2i9.2110

Abstract

The problems faced by the village government of Bangunjiwo Kapanewon Kasihan, Bantul Regency and its officials are: (1) the capacity of the village administration is still lacking, the majority have SMA/K education, even though they are required to master information technology (IT) because they must be able to operate various applications; (2) regulations that often change in a short time which in the end makes the village apparatus become overwhelmed in implementing these regulations; and (3) there are still village officials who do not understand their duties and responsibilities. Based on these problems, the researchers conducted an analysis of the Bangunjiwo Village government's strategy in increasing the capacity of its apparatus, focusing on aspects of planning, implementing programs and activities, as well as evaluating programs and activities in increasing the capacity of the Bangunjiwo Village apparatus. The research approach is descriptive qualitative, with data collection techniques through interviews, observation, and documentation. The results of the study showed: (1) the Bangunjiwo Village Government had planned programs/activities to increase the capacity of village officials; (2) Implementation of programs/activities to increase the capacity of village officials in the form of: (a) sending delegations to attend training/workshops/seminars, and the like organized by the relevant agencies; (b) organize general training in the Bangunjiwo Sub-District, comparative studies to more developed/advanced sub-districts, or attend further studies at a Diploma Three or Bachelor program tertiary institution with financial facilities from the Kelurahan Expenditure Budget Plan; (3) Evaluation of programs/activities to increase the capacity of village apparatus by the Bangunjiwo Lurah internally, and externally by the Bangunjiwo Bamuskal. Obstacles/obstacles in increasing the capacity of the Bangunjiwo Village apparatus are the age of the majority of village officials who are over 50 years old, and budget constraints.