cover
Contact Name
Firdaus Syah
Contact Email
jurnalazkia@gmail.com
Phone
+6282367771980
Journal Mail Official
jurnalazkia@gmail.com
Editorial Address
Gedung A Kampus Al-Hilal Sigli. Jalan Lingkar Keniree, Kecamatan Pidie, Kabupaten Pidie, Aceh. Kode Pos. 24151
Location
Kab. pidie,
Aceh
INDONESIA
Azkia : Jurnal Aktualisasi Pendidikan Islam
Core Subject : Religion, Education,
Azkia : jurnal aktualisasi Pendidikan Islam yang diterbitkan oleh Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al-Hilal Sigli, Aceh. Jurnal ini bertujuan untuk menerbitkan dan menyebarluaskan hasil penelitian dan studi tentang Pendidikan Agama Islam. Artikel yang dimuat dalam jurnal Azkia adalah hasil penelitian atau pemikiran bidang Pendidikan Agama Islam yang dilakukan oleh peneliti, guru, dan praktisi pendidikan. Informasi lengkap untuk pemuatan artikel dan petunjuk penulisan artikel tersedia di dalam setiap terbitan. Jurnal ini terbit secara berkala sebanyak dua kali dalam setahun yaitu bulan Juli dan Desember.
Articles 145 Documents
KONSEP PENDIDIK DALAM AL-QUR’AN Siti Hawa
AZKIA : Jurnal Aktualisasi Pendidikan Islam Vol. 16 No. 2 (2021): Desember
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al-Hilal Sigli Aceh- Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58645/jurnalazkia.v16i2.51

Abstract

Penelitian ini berjudul “Konsep Pendidik dalam Al-qur’an”. Pendidik adalah orang melakukan kegiatan dalam bidang mendidik. Pendidik memiliki dua jenis, yaitu pendidik kodrat dan pendidik jabatan. Peran dan tugas seorang pendidik adalah sebagai orangtua kedua bagi siswanya. Pendidik hendaknya memposisikan dirinya sebagai korektor, konselor, inspirator, motivator, mediator bagi peserta didik. Adapun karakter yang dimiliki oleh seorang guru professional adalah mempunyai komitmen pada proses belajar siswa, menguasai secara mendalam materi pelajaran dan cara mengajarkannya sampai dengan mampu berfikir sistematis tentang apa yang dilakukannya dan belajar dari pengalamannya. Kompetensi merupakan tolak ukur bagi seorang pendidik dalam melaksanakan tugasnya. Pendidik yang berkompetensi tinggi, maka ia akan dapat menjalankan proses pendidikannya dengan baik. Sebaliknya, apabila ia kurang berkompeten, maka akan kesulitan dalam menjalankan proses pendidikannya.
MODEL-MODEL INOVATIF PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA Junaidah
AZKIA : Jurnal Aktualisasi Pendidikan Islam Vol. 16 No. 2 (2021): Desember
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al-Hilal Sigli Aceh- Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58645/jurnalazkia.v16i2.52

Abstract

Model pembelajaran merupakan kerangka kerja yang memberikan gambaran untuk melaksanakan pembelajaran agar membantu belajar siswa sehingga bisa mencapai tujuan yang diharapkan. Model-model pembelajaran inovatif diterapkan agar siswa dapat terlibat langsung dalam proses pembelajaran sehingga materi yang disampaikan dapat melekat pada diri siswa. Pada pembelajaran matematika banyak sekali model inovatif yang dapat diterapkan antara lain model pembelajaran kontekstual, model pembelajaran langsung, model pembelajaran kooperatif, model pembelajaran Problem Based Learning, model pembelajaran Project Based Learning, Pembelajaran inquiry, dan Discovery Learning. Setiap model pembelajaran memiliki kelebihan dan kelemahannya masing-masing, sehingga dalam menerapkan model pembelajaran guru haruslah menyesuaikan dengan materi yang akan diajarkan.
Sistem Pendidikan Islam dalam Hadis Firdaus Syah
AZKIA : Jurnal Aktualisasi Pendidikan Islam Vol. 16 No. 2 (2021): Desember
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al-Hilal Sigli Aceh- Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58645/jurnalazkia.v16i2.53

Abstract

Sistem pendidikan Islam merupakan suatu pola yang menyeluruh dari suatu proses pendidikan yang diselenggarakan oleh lembaga-lembaga pendidikan Islam baik yang formal maupun non formal sesuai dengan ajaran Islam yang bersumber dari al-Qur’an dan Hadits. Sebagai manusia utusan Allah SWT, Nabi Muhammad s.a.w merupakan sosok panutan yang terbaik diantara manusia lain yang Allah ciptakan ke alam ini. Sistem pendidikan Islam yang dilaksanakan oleh beliau bersifat fleksibel dan universal sesuai dengan potensi yang dimiliki peserta didik, kebiasaan (adat-istiadat) masyarakat, serta kondisi alam di mana proses pendidikan tersebut berlangsung dengan diliputi oleh pilar-pilar akidah Islamiyah. Sistem pendidikan Islam pada masa rasulullah s.a.w berjalan sesuai arahan beliau. Semua komponen pendidikan berjalan berdasarkan sistem yang beliau terapkan. Rasulullah s.a.w sangat memperhatikan komponen-komponen yang mendasari sistem pendidikan Islam yang menjadi kunci terhadap keberhasilan beliau dalam mendidik umat ini. Adapun komponen-komponen tersebut antara lain yaitu; tujuan pendidikan Islam, kurikulum pendidikan Islam, metode, sarana dan prasarana pendidikan Islam, pendidik, dan peserta didik. Masing-masing komponen di atas saling terkait antara satu dengan lainnya yang akan mempengaruhi pembentukan sebuah sistem
PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KELUARGA Mardiana
AZKIA : Jurnal Aktualisasi Pendidikan Islam Vol. 16 No. 2 (2021): Desember
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al-Hilal Sigli Aceh- Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58645/jurnalazkia.v16i2.54

Abstract

Pendidikan akhlak merupakan satu hal yang sangat penting diperhatikan dalam kehidupan. Sebagaimana Rasulullah di utus untuk memperbaiki akhlak manusia. Begitu juga hal nya orang tua sebagai panutan bagi anaknya dan sebagai pendidikan pertama yang harus diberikan kepada mereka untuk mengarahkan dan membimbing anaknya dengan memberi pendidikan yang layak supaya dapat mencegah dari hal-hal yang tidak diinginkan. Keluarga adalah elemen terkecil dari sebuah masyarakat sekaligus menjadi unit pendidikan terkecil. Pendidikan dalam Islam dimulai dari pendidikan/pembinaan pribadi, kemudian keluarga, lembaga, dan masyarakat. Ketiganya harus terjalin dan berlangsung secara terpadu, selaras, serasi, dan harmonis. Supaya terwujud pribadi muslim yang mulia, maka ia harus melaksanakan kewajiban nya terhadap Allah, Rasulullah, orang tua dan keluarga, diri sendiri, sesama muslim, sesama manusia, serta semesta alam. Pendidikan keluarga merupakan kewajiban orang tua (suami dan istri) yang diikuti oleh anggota keluarga yang lain, terutama oleh anak-anaknya. Supaya terwujud keluarga yang sakinah, mawaddah, warrahmah, maka ayah/suami, ibu/istri, dan anak harus melaksanakan kewajibannya masing-masing yang disadari oleh ajaran dienul Islam dan cinta kasih.
PENERAPAN AKHLAKUL KARIMAH DI KALANGAN REMAJA Bukhari
AZKIA : Jurnal Aktualisasi Pendidikan Islam Vol. 16 No. 2 (2021): Desember
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al-Hilal Sigli Aceh- Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58645/jurnalazkia.v16i2.55

Abstract

Untuk membentuk manusia yang memiliki akhlakul karimah di kalangan remaja,bukanlah sesuatu yang tiba-tiba. Remaja memerlukan suatu proses panjang yangmemerlukan tahapan-tahapan, remaja membutuhkan suatu kondisi yangmemungkinkan seorang individu berperilaku sebagai sosok yang memiliki moralyang diharapkan oleh bangsa dan negara. Karenanya, remaja memerlukanpembiasan-pembiasan yang sering diimplementasikan dalam kehidupan seharihari yang diterapkan secara implisit terhadap adanya keteladanan. Kondisitersebut diperlukan Kerjasama secara integratif dari semua komponen baik disekolah, keluarga, maupun masyarakat untuk menciptakan lingkungan yangmampu membiasakan perilaku remaja
STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TERHADAP KEMAMPUAN PSIKOMOTORIK SISWA PADA MATA PELAJARAN FIQH Abdullah Ali
AZKIA : Jurnal Aktualisasi Pendidikan Islam Vol. 17 No. 1 (2022): Juli
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al-Hilal Sigli Aceh- Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58645/jurnalazkia.v17i1.165

Abstract

The title of this research is "Active Learning Strategy on Students' Psychomotor Ability in Fiqh Subjects". The purpose of this study was to determine the effect of active learning strategies on students' psychomotor abilities. In this study the author uses a descriptive method. Data collection techniques through observation, interviews, and questionnaires. Based on the results of the study, it can be concluded that the psychomotor abilities of students increased after the use of active learning strategies in Fiqh subjects. This can be seen from the steps, and the use of interesting media in helping to implement active learning strategies. The supporting and inhibiting factors in realizing this are teacher guidance and control, the use of interesting media, and the use of various learning strategies. Teachers are good at implementing active learning strategies and have a positive effect.
KISAH AṢḤᾹB AL-JANNAH DALAM AL-QUR’AN (Q.S AL-QALAM AYAT 17-33) Alfattiah Aldin
AZKIA : Jurnal Aktualisasi Pendidikan Islam Vol. 17 No. 1 (2022): Juli
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al-Hilal Sigli Aceh- Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58645/jurnalazkia.v17i1.167

Abstract

The story discussed in this study is the story of the garden owner in the Qur'an, this story is contained in Surah al-Qalam verses 17-33 about the garden owner who does not want to share with the poor. This resulted in, Allah swt destroy the garden. The formulation of the problem in this study is how 'ibrah is from the story of the garden owner and how is the relevance of the story of the garden owner in Surah al-Qalam verses 17-33 in the present context. The method used is the method (taḥlīlī) and descriptive-analysis. From the results of this study, the author concludes that, 'ibrah and the relevance of the story to the present context are (1) Arrogant people must be harmed. (2) Greedy and miserly people do various tricks to get as much wealth as possible even though it is at the expense of or oppressing others. (3) People who are arrogant and do deceit will surely be disappointed and regretful. (4) The importance of advising each other in dealing with various problems in life. (5) As well as realizing mistakes, immediately repent and expect His grace to give peace in life.
HAKIKAT DAN PRINSIP-PRINSIP PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK Bukhari
AZKIA : Jurnal Aktualisasi Pendidikan Islam Vol. 17 No. 1 (2022): Juli
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al-Hilal Sigli Aceh- Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58645/jurnalazkia.v17i1.168

Abstract

In essence, the learning of morals in learning implies a conscious effort made to change behavior, improve self-quality and know something that is not yet known and needs to be known. While aqidah is defined as a belief in God that is embedded in the heart. While morality has the meaning of an attitude, behavior or deed that is embedded or becomes a habit, which is often done without having to think long. In the learning carried out here, it is focused on learning the moral aqidah, from which we can conclude that the moral aqidah learning is: a conscious effort made to form and strengthen belief in Allah in improving self-quality in good and commendable behavior.
PENERAPAN MODEL INTERAKSI PROMOTIF (FACE TO FACE PROMOTIVE INTERACTION) DALAM PEMBELAJARAN Dahniar
AZKIA : Jurnal Aktualisasi Pendidikan Islam Vol. 17 No. 1 (2022): Juli
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al-Hilal Sigli Aceh- Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58645/jurnalazkia.v17i1.169

Abstract

Learning is a process of interaction between students and teachers as well as students and students who give a good influence. The success of learning is influenced by various factors, one of which is the application of a good learning model and in accordance with the conditions of students. Learning that can help students in learning is the cooperative learning model of Promotive Interaction (Face to Face Promotive Interaction. The cooperative learning model of the type of Promotive Interaction (Face to Face Promotive Interaction) is a learning strategy that emphasizes the process of full student involvement to find the material being studied and connect it to real life situations, so that students are encouraged to be able to apply it in their lives. The advantages of the Face To Face Promotive Interaction cooperative learning model are that it can train students to be more active and train cooperation, students can master the lesson in a short time and each student can fill one So, teachers are expected to be able to apply this model in learning to make learning more interesting and fun and to help students train their communication and interaction skills among students.
PEMBELAJARAN KOLABORATIF DAN KOOPERATIF KONSEP DASAR IMPLEMENTASINYA TERHADAP KEMATANGAN OBJEK DIDIK FUAD
AZKIA : Jurnal Aktualisasi Pendidikan Islam Vol. 17 No. 1 (2022): Juli
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al-Hilal Sigli Aceh- Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58645/jurnalazkia.v17i1.170

Abstract

Collaborative or cooperative learning does have a number of advantages, but this does not mean that it does not have limitations. aware that the success of collaborative or cooperative learning is highly dependent on a number of conditions. In collaborative learning, a conducive social environment is created for the implementation of interactions that combine all students' willingness and learning abilities. The environment is formed in the form of small groups consisting of four or five students in each class with group members that are not as homogeneous as possible. That is, the members of a group are attempted to consist of male and female students, students who are relatively active and less active, students who are relatively smart and those who are less intelligent. With such a composition, it is hoped that the role of tutors and tutees will be carried out between friends in each group

Page 4 of 15 | Total Record : 145