cover
Contact Name
Budirman
Contact Email
mediapengmas@poltekkes-mks.ac.id
Phone
+6281342567647
Journal Mail Official
mediapengmas@poltekkes-mks.ac.id
Editorial Address
Jl. Wijaya Kusuma Raya No. 46 Banta-Bantaeng, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Media Implementasi Riset Kesehatan
ISSN : -     EISSN : 27227480     DOI : https://doi.org/10.32382/mirk.v5i2
Jurnal Media Implementasi Riset Kesehatan adalah jurnal ilmiah yang dipublikasioleh Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Makassar. Jurnal Media Implementasi Riset Kesehatan merupakan Jurnal Nasional yang diterbitkan dalam Bahasa Indonesia. Jurnal Media Implementasi Riset Kesehatan fokus pada hasil-hasil pengabdian masyarakat dalam lingkup ilmu kesehatan mencakup ilmu keperawatan, kebidanan, kesehatan lingkungan, ilmu farmasi, analis kesehatan atau laboratorium medis, ilmu gizi, fisioterapi, kesehatan gigi, ilmu kesehatan masyarakat dan ilmu kesehatan lainnya.
Articles 14 Documents
Search results for , issue "Vol 5 No 2 (2024): Media Implementasi Riset Kesehatan (Desember)" : 14 Documents clear
Edukasi Pada Remaja Di Kelurahan Mandala Kota Makassar Tentang Pentingnya Pemeriksaan Hemoglobin Dan Leukosit Untuk Pencegahan Stunting Armah, Zulfian; Artati, Artati; Budirman, Budirman
Media Implementasi Riset Kesehatan Vol 5 No 2 (2024): Media Implementasi Riset Kesehatan (Desember)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mirk.v5i2.1158

Abstract

Pencegahan stunting pada remaja merupakan isu kesehatan yang penting, terutama di daerah perkotaan seperti Kelurahan Mandala, Kota Makassar. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada remaja mengenai pentingnya pemeriksaan hemoglobin dan leukosit sebagai langkah preventif dalam mencegah stunting. Metode yang digunakan adalah penyuluhan atau edukasi, wawancara, pemeriksaan hemoglobin dan leukosit. Lokasi penyuluhan dilakukan di kelurahan Mandala kota Makassar. Sebelum sosialisasi, dilakukan pre test untuk mengukur pengetahuan awal peserta, dengan hasil menunjukkan bahwa Pada saat pre-test tingkat pengetahuan remaja dengan kategori kurang adalah  16 orang (50%), sedangkan dengan kategori baik adalah 16 orang (50%).  Setelah sosialisasi, pada saat post-test tingkat pengetahuan remaja dengan kategori kurang adalah sebanyak 1 orang (1,47%) dan dengan kategori baik adalah sebanyak 67 orang (98,53%).post test menunjukkan peningkatan pengetahuan yang signifikan, menunjukkan pemahaman yang baik mengenai pentingnya pemeriksaan hemoglobin dan leukosit. Sedangkan pemeriksaan Hemoglobin dan Leukosit dilakukan di laboratorium. Hasil pengabdian masyarakat meningkatkan pemahaman remaja di kelurahan Mandala kota Makassar tentang pentingnya pemeriksaan hemoglobin dan leukosit untuk pencegahan stunting. Hasil pemeriksaan hemoglobin dan leukosit yang normal (hemoglobin dan leukosit 100%). Implikasi dari kegiatan ini menunjukkan perlunya program berkelanjutan dalam bentuk edukasi rutin dan pemeriksaan kesehatan bagi remaja, sehingga kesadaran akan pentingnya asupan gizi dan kesehatan dapat terus dipelihara. Dengan demikian, diharapkan dapat tercapai zero stunting di kalangan remaja. Pengabdian masyarakat ini menyimpulkan bahwa edukasi kesehatan yang tepat dan berkelanjutan sangat diperlukan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman remaja tentang pentingnya pemeriksaan hemoglobin dan leukosit dalam pencegahan stunting. Kata kunci: Pemeriksaan Hemoglobin, pemeriksaan leukosit,remaja, stunting
Penentuan Status Kesehatan Murid Sekolah Dasar Mamajang I Kelurahan Mamajang Luar Kecamatan Mamajang Kota Makassar Dari Aspek Kecacingan Dan Anemia Nasir, Muhammad; Nuradi, Nuradi; Herman, Herman; Tandjungbulu, Yaumil; Widarti, Widarti; Pratama, Ridho
Media Implementasi Riset Kesehatan Vol 5 No 2 (2024): Media Implementasi Riset Kesehatan (Desember)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mirk.v5i2.1164

Abstract

Kesehatan anak sekolah dasar merupakan isu penting yang perlu diperhatikan, terutama terkait masalah gizi seperti kecacingan dan anemia. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi prevalensi kecacingan dan anemia pada siswa Sekolah Dasar Mamajang I, Kota Makassar. Kegiatan ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross-sectional. Sampel pemeriksaan sebanyak 41 siswa diambil secara purposive sampling. Pemeriksaan dilakukan dengan menganalisis sampel kuku tangan untuk deteksi telur cacing metode Sedimentasi dan pengukuran kadar hemoglobin (Hb) darah metode POCT. Hasil penelitian menunjukkan prevalensi infeksi cacing sebesar 7,3% berdasarkan ditemukannya telur nematoda pada sampel kuku tangan. Sementara itu, prevalensi anemia tercatat sebesar 29,3% dengan nilai Hb di bawah batas normal. Hasil penelitian ini mengindikasikan adanya masalah kesehatan terkait kecacingan dan anemia pada siswa Sekolah Dasar Mamajang I. Prevalensi anemia yang cukup tinggi menjadi perhatian serius karena dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak. Kata Kunci: Kecacingan, Anemia, Anak Sekolah Dasar, Prevalensi, Kesehatan Masyarakat
Pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD) Pada Kelompok Masyarakat Di Kelurahan Lompoe Kecamatan Bacukiki Kota Parepare Nuralamsyah, Muhammad; Nasir, Muhammad
Media Implementasi Riset Kesehatan Vol 5 No 2 (2024): Media Implementasi Riset Kesehatan (Desember)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mirk.v5i2.1166

Abstract

Cardiac arrest atau henti jantung merupakan salah satu kondisi kegawatdaruratan yang dapat mengancam jiwa serta mengakibatkan kematian jika tidak ditangani segera, kejadian henti jantung sekitar 360.000 korban banyak ditemukan di luar rumah sakit setiap tahunnya dan  15% sebagai penyebab seluruh kematian. World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa penyakit jantung menduduki peringkat pertama dari sepuluh penyakit penyebab kematian di dunia dengan jumlah 7,4 miliar jiwa dari tahun 2000-2012.  Pertolongan pertama adalah suatu perawatan yang diberikan sementara menunggu bantuan datang atau sebelum dibawa kerumah sakit atau puskesmas. Kematian akibat cardiac arrrest dapat dicegah dengan  melakukan  Basic  Life  Support  (BLS)  sesuai  dengan  langkah-langkah chain of survival (Nolan et al., 2010)  yang salah satu komponennya  adalah resusitasi jantung paru (RJP) yang berkualitas (Gruber et al., 2012). Tujuan kegiatan ini diharapkan peserta mampu memberikan pertolongan  pertama saat kejadian pada korban yang mengalami sakit, cedera atau kecelakaan yang membutuhkan bantuan hidup dasar (BHD. Jumlah peserta dalam kegiatan ini berjumlah 27 orang. Pelaksanaan pelatihan diawali dengan sesi pembukaan dan pengenalan pemateri, tim pengabdi, mahasiswa dan juga peserta, Setelah itu dilanjutkan dengan pemberian materi Bantuan Hidup Dasar (BHD), Kegiatan dilanjutkan dengan demonstrasi pemberian kompresi atau tehnik Hands-Only CPR oleh para fasilitator dengan bantuan alat manikin dan audiovisual untuk mempermudah para peserta memahami tehnik dan menguasai ritme pemberian kompresi dalam Resusitasi Jantung Paru. Rangkaian tahapan Bantuan Hidup Dasar dapat dengan mudah dipahami oleh peserta, dan seluruh peserta dapat melakukannya dengan baik. Kata kunci: Pelatihan, Bantuan Hidup dasar
Peningkatan Pengetahuan Dan Keterampilan Kader Dalam Rangka Peningkatan Kualitas Screening Dan Interpretasi Kejadian Stunting Sesuai PERMENKES RI NOMOR 2 Tahun 2020 Di Kota Makassar Hartono, Rudy; Andini, Mira; Ipa, Agustian; Hasanah, Besse
Media Implementasi Riset Kesehatan Vol 5 No 2 (2024): Media Implementasi Riset Kesehatan (Desember)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mirk.v5i2.1194

Abstract

Posyandu berperan penting sebagai  tempat kegiatan sosial bagi masyarakat untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan. Pemantauan tumbuh kembang anak juga dapat dilaukan di Posyandu melalui pengukuran berat badan bayi setiap bulan yang terjadwal secara rutin dicatat pada sistem Kartu Menuju Sehat (KMS).  Hambatan terhadap kemajuan anak dalam penambahan berat badan terlihat jelas dari kurva pertumbuhan yang diperoleh dari pengukuran rutin yang tercantum dan dicatat dalam KMS.  Peningkatan atau penurunan jumlah anak stunting di bawah usia 5 tahun dapat segera diketahui dalam  waktu singkat (beberapa bulan), dengan cepat mengetahui penyebabnya, dan segera menyusun rencana penanggulangannya. Rumusan masalah nonkomersial ini adalah untuk meningkatkan keterampilan kader Posyandu dalam mengukur data BB, PB/TB dan menghitung usia berdasarkan presisi dan akurasi guna meningkatkan kualitas skrining stunting. Metode yang digunakan dalam pengabdian  masyarakat adalah team based learning (TBL) dan dukungan eksekutif dalam pelaksanaan kegiatan. Penerimaan materi yang diberikan kepada  peserta dapat dikatakan sama baiknya dengan meningkatnya pengetahuan pengukuran antropometri yang akurat dan tepat di Kelurahan Lajangiru Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar. Kata kunci: pengetahuan, keterampilan, kader posyandu, screening, stunting

Page 2 of 2 | Total Record : 14