Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pertumbuhan Streptococcus spp. pada Mulut Penderita Diabetes Melitus Rafika, Rafika; Pratama, Ridho; Hadijah, Sitti; Murtaji, Mutiara Ramadani; Nasir, Muhammad
Jurnal Analis Kesehatan Vol. 11 No. 2 (2022): JURNAL ANALIS KESEHATAN
Publisher : Department of Health Analyst, Politeknik Kesehatan, Kementerian Kesehatan Tanjungkarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jak.v11i2.3397

Abstract

Infeksi bakteri, jamur maupun virus dapat terjadi pada seorang penderita diabetes melitus. Penderita dengan metabolisme yang buruk lebih rentan terhadap infeksi bakteri yang berulang. Kerusakan gigi dapat terjadi pada penderita diabetes melitus sebab adanya peningkatan kadar glukosa dalam cairan salivanya, terkhusus pada penderita yang tidak memperhatikan kebersihan gigi dan mulut sehingga memicu pola bakteri. Tujuan penelitian ini adalah  untuk melihat gambaran pertumbuhan Streptococcus spp. pada mulut penderita diabetes melitus di kota Makassar. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan melakukan observasi langsung secara laboratorik dengan 24 sampel penelitian yang merupakan penderita diabetes melitus di RSUP Dr. Tadjuddin Chalid Makassar, Rumah Perawatan Etn Center Indonesia, dan Klinik Azka Nadhifah. Penelitian ini dilaksanakan pada Mei –  Juni Tahun 2022 di Laboratorium Mikrobiologi Teknologi Laboratorium Medis Poltekkes Kemenkes Makassar dengan teknik pengambilan sampel secara Consecutive Sampling. Hasil penelitian menunjukkan dari 24 sampel terdapat 15 sampel teridentifikasi Streptococcus spp., 2 sampel teridentifikasi Pseudomonas spp., dan 7 sampel teridentifikasi Enterobacter spp.,. Disimpulkan terdapat pertumbuhan Streptococcus spp  pada mulut penderita diabetes melitus. 
Gambaran Kualitas Udara serta Analisis Risiko Nitrogen Dioksida (NO2) dan Sulfur Dioksida (SO2) di Kabupaten Bekasi Putri Shabrina, Azizah; Pratama, Ridho
Journal of Engineering Environtmental Energy and Science Vol. 1 No. 2 (2022): June 2022
Publisher : LPPMP Universitas Bhayangkara Jakarta Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31599/8sc6x565

Abstract

NO2 dan SO2 merupakan sumber pencemaran yang sebagian besar dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil. Efek kesehatan dari NO2 dan SO2 pada manusia adalah bahwa ia menyerang sistem pernapasan. Kabupaten Bekasi merupakan kawasan yang memiliki berbagai kegiatan transportasi dan industri sebagai hasil dari peningkatan pertumbuhan wilayah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas udara dan untuk memprediksi risiko kesehatan dari paparan NO2 dan SO2 di Kabupaten Bekasi, khususnya lokasi Kecamatan Babelan dan Polsek Cikarang Selatan. Penelitian ini menggunakan studi deskriptif kuantitatif, dengan metode studi analisis risiko. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas udara pada titik pengambilan sampel Kecamatan Babelan pada tahun 2018 – 2020 berada di bawah standar kualitas udara ambien, sedangkan untuk titik pengambilan sampel Polsek Cikarang Selatan kualitas udara menunjukkan bahwa pada tahun 2019 melebihi standar kualitas udara ambien. Berdasarkan hasil analisis risiko, tingkat risiko maksimum NO2 di Polsek Cikarang Selatan dan tingkat risiko maksimum NO2, SO2 di Kecamatan Babelan memiliki (RQ < 1) yang berarti aman dan tidak ada risiko masalah kesehatan. Sedangkan tingkat risiko maksimum SO2 di Polsek Cikarang Selatan adalah 1,0358 (RQ > 1) yang menunjukkan populasi berisiko terhadap gangguan pernapasan.
Pemanfaatan Ikan Penja (Awaous melanocephalus) Sebagai Media Alternatif Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus rafika, rafika; pratama, Ridho; Djasang, Syahida; Mursalim, Mursalim; Salsabila Andini, Zhafira
Jurnal Media Analis Kesehatan Vol 15 No 2 (2024): JURNAL MEDIA ANALIS KESEHATAN
Publisher : Potekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/jmak.v15i2.1191

Abstract

Ikan penja (Awous melanochepalus) mengandung protein dan garam yang cukup tinggi. Hasil pemeriksaan kadar protein ikan penja adalah sebesar 81%. Media MSA merupakan media selektif yang mengandung protein dan garam untuk menumbuhkan bakteri Staphylococcus aureus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan ikan penja dapat digunakan sebagai bahan dasar dalam pembuatan media alternatif pengganti MSA dalam menumbuhkan bakteri Staphylococcus aureus, melihat pengaruh variasi konsentrasi media alternatif terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus, dan mengetahui konsentrasi yang paling efektif untuk digunakan. Penelitian ini bersifat eksperimen menggunakan sampel ikan penja. Percobaan ini dilakukan dengan metode kultur bakteri. Pada penelitian ini dilakukan analisa data menggunakan Uji One-Way Anova. Hasil pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus pada media alternatif ikan penja menggunakan konsentrasi yang bervariasi, konsentrasi yang digunakan yaitu 2%, 3%, 5%, dan 6% dengan menggunakan media MSA sebagai kontrol positif. Selama proses inkubasi pertumbuhan bakteri pada media alternatif ikan penja dengan konsentrasi 5% dan 6% menunjukkan koloni yang besar dan bertumpuk, perubahan warna media juga terjadi lebih cepat dibandingkan media alternatif ikan penja dengan konsentrasi 2% dan 3%. Dengan hasil akhir bahwa ikan penja dapat dijadikan sebagai salah satu bahan alam yang dapat digunakan untuk pembuatan media alternatif  bagi pertumbuhan bakteri. Dapat disimpulkan media alternatif ikan penja konsentrasi yang paling efektif digunakan yaitu konsnetrasi 3%, karena koloninya hampir mirip dengan koloni pada media kontrol MSA
Analisis Bilirubin dan Hemoglobin Pada Bayi Baru Lahir Pratama, Ridho; Khofifah, Nuriah; Armah, Zulfian; Rafika, Rafika
Lontara Journal of Health Science and Technology Vol. 3 No. 2 (2022): Ilmu dan Teknologi Kesehatan
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53861/lontarariset.v3i2.308

Abstract

One of the causes of infant death outside the womb is hyperbilirubinemia. This hyperbilirubinemia is a clinical phenomenon often found in newborns in the first week of life. In laboratory examination, the determination of hemoglobin level is an indicator that is widely used to determine the prevalence of anemia. This study uses an observation method with a descriptive approach. The data collection of this research was carried out at RSIA Pertiwi Makassar City in May 2021. The sample in this study was secondary data for all newborns. The results of this study were obtained from 40 newborns (85%) who had hyperbilirubinemia. As many as 6 newborns (15%) did not have hyperbilirubinemia while from 25 newborns, 9 newborns (36%) had anemia, and as many as 16 newborns. Born (64%) did not have anemia. Keywords: Bilirubin, Hemoglobin, And Newborn
Optimalisasi Ubi Jalar Putih (Ipomoea Batatas L.) Sebagai Media Alternatif Pengganti PDA untuk Pertumbuhan Aspergillus flavus Pratama, Ridho; Khatimah, Husnul; Adam, Alfira; Rafika, Rafika; Armah, Zulfian; Artati, Artati; Hasan, Zulfikar Ali
Jurnal Media Analis Kesehatan Vol 16 No 1 (2025): JURNAL MEDIA ANALIS KESEHATAN
Publisher : Potekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/jmak.v16i1.1434

Abstract

Jamur Aspergillus flavus merupakan salah satu jenis kapang yang memiliki peran penting dalam berbagai bidang, termasuk industri pangan dan kesehatan. Media pertumbuhan jamur secara umum menggunakan Potato Dextrose Agar (PDA), namun biaya dan ketersediaan media ini dapat menjadi kendala dalam penelitian skala besar. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas ubi jalar putih sebagai media alternatif untuk pertumbuhan Aspergillus flavus dibandingkan dengan media PDA komersial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Aspergillus flavus dapat tumbuh secara optimal pada media alternatif berbasis ubi jalar putih dengan karakteristik pertumbuhan yang serupa dengan media PDA. Faktor-faktor seperti kandungan karbohidrat, pH, suhu, dan kelembaban berperan penting dalam mendukung pertumbuhan jamur. Tidak ditemukan perbedaan yang signifikan antara media PDA dan media alternatif dalam mendukung pertumbuhan Aspergillus flavus. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ubi jalar putih memiliki potensi sebagai media alternatif yang efektif untuk pertumbuhan Aspergillus flavus, terutama dalam kondisi penelitian yang memerlukan bahan yang lebih ekonomis dan mudah diperoleh.
CAMPUR KODE BAHASA IBU TERHADAP PERCAKAPAN BAHASA ARAB PONDOK PESANTREN DARUL IMAN Sani, Nurhikmah; Nurazim, Okitra Asri; Rahmatan, Madah; Alvio JH, Depaty; Pratama, Ridho
Al Mi'yar: Jurnal Ilmiah Pembelajaran Bahasa Arab dan Kebahasaaraban Vol 6 No 2 Oktober 2023
Publisher : STIQ Amuntai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35931/am.v6i2.2381

Abstract

In Pondok pesantren Darul Iman, students are required to communicate using the Arabic language, so researchers are interested in examining whether in Pondok pesantren Darul Iman, there is a mix of Arabic and mother tongue code which is the language they learned from birth, as well as to determine the factors and forms of mixed language code in conversation at pesantren Darul Iman, the method used in this study is a qualitative descriptive method. The results of this study showed that there is a mix of codes that occurs in the conversation of Islamic boarding school students. Darul Iman is divided into three formations, namely: (1) mix the code of Indonesian to Arabic, (2) mix the code of regional languages to Arabic. This study found the type of outer code mixing in the form of insertion and congruent lexicalization. The factors that cause language mixing in the conversation of students at Pondok pesantren Darul Iman are: (1) limitations in vocabulary, (2) background of speakers, (3) mixing codes occurs due to the situation, (4) speech partners with the same background, (5) speakers do not find the right word equivalent, (6) clarification and refinement of requests, (7) the habit of interacting using regional languages.