cover
Contact Name
Hari Iswoyo
Contact Email
hariiswoyo@unhas.ac.id
Phone
+6282162291985
Journal Mail Official
jurnal.julia.uh@gmail.com
Editorial Address
Departemen Budidaya Pertanian Kampus UNHAS Jl. Perintis Kemerdekaan KM. 10 Makassar Sulawesi Selatan
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Jurnal Lanskap dan Lingkungan (JULIA)
Published by Universitas Hasanuddin
ISSN : -     EISSN : 2988232X     DOI : 10.20956
Jurnal Lanskap dan Lingkungan (JULIA) bertujuan untuk menyebarluaskan informasi, memberikan kontribusi yang membahas segala aspek dengan lanskap dan lingkungan. Lingkup kajian menyangkut perencanaan, desain, pembangunan dan pengelolaan lanskap dan lingkungan. JULIA juga menerima kajian metode penelitian khusus untuk bidang arsitektur lanskap. Jurnal ini menerima artikel baik berupa hasil penelitian maupun laporan kegiatan perencanaan, perancangan dan pengelolaan lanskap serta lingkungan yang terkait.
Articles 30 Documents
Evaluasi Lanskap Kawasan Sejarah Benteng Sombu Opu Kabupaten Gowa Nurfaida; Yassi, Amir; Aqilah, Khumaira Alya
Jurnal Lanskap dan Lingkungan (Julia) Vol. 1 No. 2 (2023): Jurnal Lanskap dan Lingkungan Volume 1 Nomor 2 Desember 2023
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/julia.v1i2.32385

Abstract

Benteng Somba Opu merupakan peninggalan kawasan sejarah dari Kabupaten Gowayang perlu dilestarikan. Jika melihat kondisi terkini Benteng Somba Opu mengalamiperubahan baik dari aspek fungsi dan aspek estetika. Penelitian ini bertujuan untukmengevaluasi lanskap Benteng Somba Opu Kabupaten Gowa berdasarkan aspeksejarah, fungsi dan estetika, serta menyusun rekomendasi berdasarkan hasil evaluasi.Penelitian dilaksanakan menggunakan metode survei dengan tahap persiapan,inventarisasi, analisis, dan sintesis. Analisis data yang digunakan adalah KeyPerformance Indicator (KPI). Hasil penelitian diperoleh nilai KPI dari keseluruhankomponen sebesar 0,8 yang berarti sesuai dengan standar. Nilai KPI yang terendahterdapat pada komponen aspek sejarah sebesar 0,7, sedangkan nilai KPI yangtertinggi terdapat pada komponen pengunjung sebesar 0,9. Hal ini menunjukkanbahwa dari rentang nilai 0 – 1, nilai KPI sebesar <1 membutuhkan rekomendasiperbaikan. Rekomendasi yang diusulkan untuk meningkatkan kualitas fungsi danestetika lokasi wisata, yaitu dengan memanfaatkan ruang kosong yang dapatdialihfungsikan lebih optimal lagi, perbaikan jalur sirkulasi dan aspek fisik lainnya,perbaikan kondisi tata hijau lokasi dan pemanfaatan fungsi tanaman dalam lanskapdi lokasi, penambahan fasilitas wisata yang penting dan lengkap dengan desain yangmenarik perhatian, penambahan informasi sejarah di museum, serta dapatmendukung aktivitas pasif dan aktif pengunjung.
Bioremediasi Tanah Tercemar Logam Berat Kadmium (Cd) dari Tempat Pembuangan Akhir Sampah Tamangapa di Kota Makassar Menggunakan Saccharomyces cerevisiae untuk Budidaya Tanaman Kedelai (Glycine max L.) Aulia, Andi Junila; Ridwan, Ifayanti; Tambung, Astina
Jurnal Lanskap dan Lingkungan (Julia) Vol. 1 No. 2 (2023): Jurnal Lanskap dan Lingkungan Volume 1 Nomor 2 Desember 2023
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/julia.v1i2.34909

Abstract

Laju peningkatan produksi tanaman pangan khususnya kedelai mengalami leveling off, bahkan produksi kedelai mengalami penurunan sehingga harus impor. Diperlukan upaya peningkatan produksi dengan mempertimbangkan keberlanjutan yang berkaitan dengan kelestarian lingkungan contohnya ketersediaan lahan. Salah satunya dengan memanfaatkan lahan tercemar logam berat Kadmium (Cd) dengan menggunakan konsep bioremediasi. Saccharomyces cerevisiae merupakan salah satu contoh mikroba yang biasanya digunakan unuk proses bioremediasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interaksi antara media kultur dan konsentrasi pemberian Saccharomyces cerevisiae terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kedelai yang baik. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Biofertilizer, Departemen Budidaya Pertanian, dan Teaching Farm Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin, Makassar. Penelitian disusun dalam bentuk Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan jumlah 12 perlakuan yang terbagi atas 2 faktor yaitu jenis media kultur dan konsentrasi pemberian Saccharomyces cerevisiae. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara media yeast dan konsentrasi 15 ml Saccharomyces cerevisiae yang memberikan pertumbuhan dan produksi tanaman kedelai terbaik. Jenis media kultur yang memberikan hasil terbaik adalah media yeast pada parameter volume akar. Konsentrasi pemberian Saccharomyces cerevisiae yang memberikan hasil terbaik adalah pada konsentrasi 15 ml pada parameter volume akar.
Evaluasi Kualitas Estetika Lanskap melalui Penilaian Visual Kawasan Kebun Raya Jompie Parepare Iswoyo, Hari; A. Syaiful, Syatrianty; Kasim, Nurlina; Davied Mamengko, Juane
Jurnal Lanskap dan Lingkungan (Julia) Vol. 2 No. 1 (2024): Jurnal Lanskap dan Lingkungan Volume 2 Nomor 1 Juni 2024
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/julia.v2i1.35585

Abstract

Kualitas visual lanskap pada kawasan Kebun Raya Jompie Parepare dievaluasi dengan menggunakan metode survei dan kuesioner. Tahapan penelitian terdiri atas persiapan, identifikasi, survei dan analisis data. Data dianalisis dengan metode Scenic Beauty Estimation (SBE) untuk penilaian kualitas estetika. Hasil evaluasi estetika pada lanskap Kebun Raya Jompie Parepare menghasilkan nilai SBE yaitu 0-130,43. Nilai SBE tertinggi berada pada area rekreasi, sedangkan terendah berada pada welcome area. Kualitas SBE tertinggi bernilai 130,43 terdapat pada lanskap area rekreasi, SBE dengan kualitas sedang bernilai 91,30 terdapat pada lanskap area rekreasi, dan SBE dengan kualitas rendah bernilai 0,00 terdapat pada welcome area. Welcome area memiliki keindahan lanskap rendah yaitu pada tempat parkir karena disebabkan oleh nilai visual yang kurang menarik, terlihat dari kurangnya vegetasi dan kompenen hard material yang kurang dipadukan pada area tapak. Berdasarkan hasil yang diperoleh titik lanskap dengan nilai yang rendah dapat diperbaiki yaitu dengan penambahan vegetasi tanaman, terutama tanaman yang memiliki nilai dan fungsi arsitektural seperti tanaman hias dan jenis pohon peneduh yang berfungsi untuk melindungi kendaraan dari sinar matahari langsung pada welcome area yaitu tempat parkir, selain itu perlu juga penataan ulang tapak untuk memadukan antara hard material dengan soft material.
Perancangan Lanskap Agro Science Techno Park Universitas Hasanuddin, Kecamatan Moncongloe, Kabupaten Maros Putra Pamungkas Rohadi; Yanti, Cri Wahyuni Brahmi; Ridwan, Ifayanti
Jurnal Lanskap dan Lingkungan (Julia) Vol. 2 No. 1 (2024): Jurnal Lanskap dan Lingkungan Volume 2 Nomor 1 Juni 2024
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/julia.v2i1.35619

Abstract

Beberapa dekade terakhir negara-negara berkembang giat membangun bidang perekonomian berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Salah satu cara dalam penerapan IPTEK adalah dengan membangun fasilitas yang bertujuan melakukan pengembangan dan pelatihan kepada masyarakat berupa Science Technopark. Tujuan penelitian ini membuat perancangan lanskap Agro Science Techno Park Universitas Hasanuddin. Metode penelitian menggunakan metode perancangan lanskap yang terdiri dari lima tahapan yaitu inventarisasi, analisis, sintesis, konsep perencanaan, dan perancangan. Konsep dasar perancangan kawasan Agro Science Techno Park yaitu mengintegrasikan aspek pendidikan, penelitian, industri, dan wisata yang berbasis pertanian. Konsep pengembangan terbagi atas konsep tata ruang yang terdiri dari zona danau, taman koleksi, dan kantor pengelola; zona laboratorium serbaguna dan pembibitan; zona asrama dan produksi pupuk organik; dan zona rekreasi outbond. Konsep tata hijau berupa panataan tanaman yang memiliki fungsi peneduh, pembatas, estetika, dan koleksi. Konsep sirkulasi terdiri dari sirkulasi pejalan kaki dan kendaraan. Konsep fasilitas dan utilitas dibuat dengan tujuan menunjang keberadaan Agro Science Techno Park. Konsep aktivitas wisata yang dirancang berupa aktivitas rekreasi di danau dan taman spiral, pelatihan dan produksi pupuk organik, penelitian dan pengembangan, pembibitan, rekreasi outbond dan berkemah.
Analisis Pemeliharaan Lanskap Perumahan Citraland Celebes Kabupaten Gowa Dariati, Tigin; Eny Dungga, Novaty; Hidayati M, Anugerah; Faried, Muhammad
Jurnal Lanskap dan Lingkungan (Julia) Vol. 2 No. 1 (2024): Jurnal Lanskap dan Lingkungan Volume 2 Nomor 1 Juni 2024
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/julia.v2i1.35621

Abstract

Pemeliharaan yang baik merupakan salah satu bukti dari keberhasilan pengelolaan lanskap. Citraland Celebes merupakan perumahan yang memiliki ruang terbuka hijau yang cukup besar. Citraland Celebes berfokus pada kebutuhan penghuni perumahan, sehingga dalam perencanaan pembuatan taman telah memperhitungkan manajemen pengelolaannya. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari proses pemeliharaan lanskap perumahan Citraland Celebes dan mengajukan usulan strategi pelaksanaan lanskap untuk meningkatkan kinerja perusahaan dengan metode analisis SWOT. Penelitian dilaksanakan dalam bentuk survei berupa wawancara kepada pihak pengelola, pekerja, kuesioner untuk penghuni dan pengunjung serta dilakukan pengamatan kegiatan pemeliharaan di lapangan. Kemudian data yang telah diperoleh dilakukan analisis komperatif dan SWOT. Sekalipun pekerja pemelihara taman di perumahan Citraland tidak semuanya memiliki keterampilan di awal bekerjanya, tetapi karena Citraland sering melakukan pelatihan bagi para pekerjanya, maka secara umum kondisi taman dan jalur hijau perumahan Citraland Celebes pemeliharaannya sudah cukup baik. Program-program yang berkaitan dengan pemeliharaan seperti kegiatan pemeliharaan dan pengadaan alat dan bahan sudah cukup baik. Keterampilan pekerja dalam bidang lanskap perlu ditingkatkan melalui pelatihan.
Perancangan Lanskap Science Techno Park sebagai Kawasan Pendidikan dan Eduwisata Berbasis Pertanian Budianto, Hanna Wendyaz; Sutrisno, Alfred Jansen
Jurnal Lanskap dan Lingkungan (Julia) Vol. 2 No. 1 (2024): Jurnal Lanskap dan Lingkungan Volume 2 Nomor 1 Juni 2024
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/julia.v2i1.41014

Abstract

Kawasan laboratorium dan kebun percobaan untuk pendidikan tinggi di bidang pertanian sebaiknya terintegrasi. Hal ini guna mempermudah proses pembelajaran. Selain  itu, kawasan tersebut juga dapat menjadi sarana eduwisata di bidang pertanian. Namun, permasalahan yang dihadapi yaitu laboratorium dan kebun percobaan pada Fakultas Pertanian Dan Bisnis UKSW belum terintegrasi. Sehingga diperlukan konsep perencanaan dan perancangan yang dapat mengintegrasikan laboratorium dan kebun percobaan menjadi satu kawasan bersama dalam upaya pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk merancang kawasan Science Techno Park (STP) sebagai pusat pendidikan dan eduwisata di bidang pertanian. Metode penelitian ini yaitu metode kualitatif dan kuantitatif diperoleh dengan cara analisis deskriptif serta studi literatur.  Hasil persepsi dan preferensi diperoleh melalui wawancara terhadap dosen dan laboran. Melalui persepsi, narasumber menginginkan laboratorium dan kebun percobaan yang terintegrasi agar kebutuhan kapasitas ruangan terpenuhi dan mengoptimalkan proses pembelajaran dan penelitian. Sedangkan preferensi mendeskripsikan tentang harapan narasumber terkait penyediaan fasilitas fisik laboratorium, kebun percobaan dan kawasan eduwisata pada sebuah kawasan pertanian yang terintegrasi. Konsep pengembangan yaitu konsep zona ruang, ruang hijau, sirkulasi, dan konsep fasilitas dan utilitas. Perancangan ini menghasilkan master plan dan desain 3D terkait kawasan STP FPB UKSW. Perancangan Science Techno Park Fakultas Pertanian dan Bisnis bertujuan untuk menciptakan kawasan terintegrasi yang mendukung praktikum, penelitian, dan eduwisata melalui pembagian zona aktivitas yang sesuai.
Identifikasi dan Analisis Potensi Kelayakan Wisata Hutan Mangrove di Kawasan Ekowisata Tanarajae, Kabupaten Pangkep, Provinsi Sulawesi Selatan Agung, Muhammad Rezki; Yanti, Cri Wahyuni Brahmi; Dariati, Tigin; Mantja, Katriani
Jurnal Lanskap dan Lingkungan (Julia) Vol. 2 No. 1 (2024): Jurnal Lanskap dan Lingkungan Volume 2 Nomor 1 Juni 2024
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/julia.v2i1.41686

Abstract

Penelitian dilaksanakan di Kawasan Ekowisata Tanarajae yang terletak di Desa Bontomanai Kecamatan Labbakkang Kabupaten Pangkep. Penelitian bertujuan mengidentifikasi dan menganalisis potensi kelayakan wisata hutan mangrove di kawasan ekowisata Tanarajae. Penelitian dilaksanakan dalam bentuk survei dengan metode analisis deskriptif  kuantitatif.  Tahap penelitian terdiri dari inventarisasi, analisis, dan sintesis. Analisis potensi  kelayakan  ekowisata pada lokasi penelitian menggunakan metode skoring berdasarkan metode dari Direktur Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam. Metode ini terdiri dari delapan kriteria analisis yaitu daya tarik, keunikan, keutuhan sumberdaya alam, kenyamanan, aksesibilitas, luasan jelajah, nilai sejarah, dan aspirasi Masyarakat. Hasil penelitian yang diperoleh berupa nilai kelayakan wisata secara total dari delapan indikator penilaian sebesar 503,26 yang artinya layak untuk dikembangkan. Kondisi Kawasan ekowisata Tanarajae saat ini belum tertata dengan baik, banyak sampah, dan fasilitasnya juga masih kurang lengkap. Rekomendasi yang diusulkan terkait pengembangan kawasan menjadi kawasan wisata hutan mangrove antara lain adalah perbaikan jalur sirkulasi, penyediaan beberapa fasilitas seperti sumber air bersih, toilet, tempat sampah, lampu jalan, papan informasi, dan perbaikan beberapa fasilitas yang sudah rusak. Selain itu direkomendasikan pula penanaman vegetasi mangrove secara berkelanjutan dan pemberdayaan masyarakat setempat untuk peningkatan perekonomian masyarakat dari sektor pariwisata.
Perencanaan Ruang Terbuka Hijau sebagai Taman Kota dan Area Evakuasi Bencana Gempa Bumi di Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat Iswoyo, Hari; Mantja, Katriani; Saputra, Wahyuddin; Yanti, Cri Wahyuni Brahmi
Jurnal Lanskap dan Lingkungan (Julia) Vol. 2 No. 2 (2024): Jurnal Lanskap dan Lingkungan Volume 2 Nomor 2 Desember 2024
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/julia.v2i2.42487

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat perencanaan ruang terbuka hijau sebagai taman kota dan area evakuasi bencana gempa bumi di Kabupaten Mamuju Sulawesi Barat. Penelitian ini dilaksanakan di tiga lokasi di Kabupaten Mamuju tepatnya di Stadion Manakarra, Lapangan Ahmad Kirang di Kecamatan Mamuju dan Ruang Terbuka Hijau di Kecamatan Simboro. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah modifikasi dari metode perancangan lanskap Gold (1980), yang terdiri dari persiapan awal, inventarisasi, analisis, sintesis, dan perencanaan. Konsep dasar perencanaan ini adalah menciptakan ruang terbuka hijau yang fungsional sebagai taman kota dengan fungsi tambahan sebagai ruang evakuasi bencana gempa bumi, yang aman dari berbagai resiko gempa bumi dan ditunjang dengan berbagai fasilitas untuk pengungsian seperti dapur umum, sanitasi serta drainase yang baik, serta pemetaan dan jalur evakuasi yang jelas tanpa menghilangkan fungsional sebagai taman kota. Berdasarkan hasil perhitungan daya dukung/daya tampung, stadion Manakarra dapat menampung total jumlah pengungsi sebanyak 3,240 orang, lapangan Ahmad Kirang dapat menampung sebanyak 1,476 orang, serta alun-alun Malaqbi Simboro dapat menampung sebanyak 1,440 orang. Kapasitas tersebut bisa menampung kebutuhan jumlah pengungsi di masing-masing lokasi. Namun dalam kondisi darurat disediakan alternatif-alternatif tempat evakuasi darurat untuk bisa menampung jumlah pengungsi dengan lebih maksimal. Hal utama yang dipertimbangkan saat ini ialah pertahanan dan perlindungan hidup terhadap bencana dan meminimalisir adanya korban bencana
Evaluasi Tingkat Kenyamanan Termal dan Kualitas Estetika Lanskap di Taman Callaccu Sengkang Nurfaida; Dungga, Novaty Eny; Duhri, Asdiana Anugrah
Jurnal Lanskap dan Lingkungan (Julia) Vol. 2 No. 1 (2024): Jurnal Lanskap dan Lingkungan Volume 2 Nomor 1 Juni 2024
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/julia.v2i1.42488

Abstract

Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk mengetahui apakah keberadaan Taman Callaccu sebagai salah satu RTH telah memberikan kenyamanan yang optimal bagi pengunjung dan memberikan rekomendasi pengembangan taman dari hasil evaluasi. Penelitian ini dilakukan di Taman Callaccu Sengkang yang terletak di wilayah Kelurahan Teddaopu, Kecamatan Tempe, Kabupaten Wajo. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif yang bersifat komparatif dengan membandingkan hasil analisis lapangan dengan studi literatur. Tahapan penelitian yang dilakukan yaitu persiapan, inventarisasi, analisis, dan sintesis. Berdasarkan hasil keseluruhan analisis, tingkat kenyamanan termal pada Taman Callaccu termasuk ke dalam kategori cukup nyaman dengan nilai Temperature Humidity Index (THI) sebesar 26,6, kecepatan angin termasuk ke dalam kategori nyaman dengan kecepatan angin tertinggi sebesar 1,4 m/s dan kecepatan angin terendah sebesar 0,9 m/s, sedangkan kategori kualitas estetika dengan menggunakan Scenic Beauty Estimation (SBE) menunjukkan bahwa nilai SBE pada 16 titik pengamatan berkisar antara 0 – 105,42 dengan kategori tinggi pada 4 titik, sedang dan rendah masing-masing 6 titik. Rekomendasi terkait aspek kenyaman termal pada Taman Callaccu yaitu penambahan vegetasi peneduh, penambahan elemen peneduh buatan, dan penambahan elemen air sedangkan untuk aspek estetika yaitu melakukan penataan lanskap dengan melibatkan prinsip desain seperti kesatuan, keseimbangan, irama dan pengulangan, serta keharmonisan.
Redesain Lanskap SMA Negeri 3 Nabire Papua Tengah dengan Konsep Lingkungan Edukasi Dariati, Tigin; Ridwan, Ifayanti; Hasyim, Juniar
Jurnal Lanskap dan Lingkungan (Julia) Vol. 2 No. 2 (2024): Jurnal Lanskap dan Lingkungan Volume 2 Nomor 2 Desember 2024
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/julia.v2i2.42490

Abstract

Salah satu yang dapat menunjang kenyamanan proses belajar mengajar di sekolah yaitu lingkungan sekolah yang dapat menjadi wadah pembelajaran. Tujuan penelitian ini untuk meredesain lanskap sekolah dengan konsep lingkungan edukasi yang lebih fungsional dan estetik sehingga dapat menciptakan kenyamanan bagi pengguna tapak. Penelitian ini dilakukan dalam bentuk survey dengan metode analisis deskriptif. Tahapan penelitian dimulai dengan melakukan persiapan awal, inventarisasi, analisis, sintesis, perencanaan dan perancangan. Adapun konsep pengembangan tapak ini terdiri atas konsep pengembangan ruang, konsep pengembangan tata hijau, konsep pengembangan sirkulasi, dan konsep pengembangan fasilitas utilitas. Konsep pengembangan ruang terbagi menjadi beberapa area diantaranya area taman, area edukasi dan area publik. Konsep pengembangan tata hijau terdiri dari beberapa vegetasi diantaranya vegetasi fungsi produksi, tanaman obat keluarga, fungsi peneduh, fungsi pengarah, fungsi estetika, fungsi penyerap polutan dan fungsi penutup tanah. Konsep pengembangan sirkulasi terbagi menjadi dua yaitu sirkulasi pejalan kaki dan sirkulasi kendaraan. Adapun konsep pengembangan fasilitas dan utilitas yaitu gazebo, papan informasi, greenhouse dan rumah kompos, rumah hidroponik, pot bunga, tempat sampah, lapangan olahraga, tempat duduk, tempat penjemputan, pergola, gapura, ruang osis, pos satpam dan parkiran. Beberapa fasilitas dan vegetasi yang dipilih merupakan hasil pertimbangan dari pihak sekolah SMA Negeri 3 Nabire.

Page 2 of 3 | Total Record : 30