cover
Contact Name
Hari Iswoyo
Contact Email
hariiswoyo@unhas.ac.id
Phone
+6282162291985
Journal Mail Official
jurnal.julia.uh@gmail.com
Editorial Address
Departemen Budidaya Pertanian Kampus UNHAS Jl. Perintis Kemerdekaan KM. 10 Makassar Sulawesi Selatan
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Jurnal Lanskap dan Lingkungan (JULIA)
Published by Universitas Hasanuddin
ISSN : -     EISSN : 2988232X     DOI : 10.20956
Jurnal Lanskap dan Lingkungan (JULIA) bertujuan untuk menyebarluaskan informasi, memberikan kontribusi yang membahas segala aspek dengan lanskap dan lingkungan. Lingkup kajian menyangkut perencanaan, desain, pembangunan dan pengelolaan lanskap dan lingkungan. JULIA juga menerima kajian metode penelitian khusus untuk bidang arsitektur lanskap. Jurnal ini menerima artikel baik berupa hasil penelitian maupun laporan kegiatan perencanaan, perancangan dan pengelolaan lanskap serta lingkungan yang terkait.
Articles 30 Documents
Perancangan Lanskap Agroeduwisata Balai Benih Tanaman Hortikultura di Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan Aprilia, Rizza Nurul; Nurfaida; Ridwan, Ifayanti
Jurnal Lanskap dan Lingkungan (Julia) Vol. 2 No. 2 (2024): Jurnal Lanskap dan Lingkungan Volume 2 Nomor 2 Desember 2024
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/julia.v2i2.42705

Abstract

Balai Benih Tanaman Hortikultura yang terletak di Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan merupakan salah satu kawasan yang memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi agroeduwisata. Penelitian ini bertujuan untuk merancang lanskap kawasan Balai Benih Tanaman Hortikultura menjadi suatu kawasan agroeduwisata yang fungsional dan bernilai estetika. Metode penelitian ini dilakukan dengan pendekatan perencanaan dan perancangan lanskap yang terdiri atas tahap persiapan, inventarisasi, analisis, sintesis, perencanaan, dan perancangan. Hasil penelitian ini menghasilkan Konsep dasar wisata edukasi dan agrowisata. Konsep pengembangan terdiri atas konsep tata ruang, konsep tata hijau, konsep sirkulasi, konsep fasilitas dan utilitas, serta konsep aktivitas. Tata ruang dibagi menjadi tiga zona, yaitu zona hortikultura, zona edukasi dan zona rekreasi. Tata hijau dibagi berdasarkan fungsi tanaman, yaitu penyambut, estetika, produksi, peneduh, dan pembatas. Sirkulasi terbagi atas dua jalur, yaitu jalur utama dan penunjang. Perencanaan dan perancangan menggunakan elemen lunak yang digunakan sesuai dengan fungsi tanaman, misalnya untuk fungsi penyambut menggunakan palem raja, fungsi produksi menggunakan tanaman sayur dan buah, fungsi peneduh menggunakan pohon kupu-kupu, fungsi estetika menggunakan bunga krisan, dan fungsi pembatas menggunakan soka merah. Elemen keras yang didesain meliputi pergola, saung petani, rumah pupuk, rumah benih, pergola kebun, gazebo, bangku taman, restoran, playground, masjid, toilet, lampu jalan, tempat sampah, tempat parkir, tempat bibit, dan pasar tani.
Perancangan Lanskap Wisata Religi Desa Cukilan Berdasarkan Budaya Jawa Mada, Marko Septian; Sutrisno, Alfred Jansen
Jurnal Lanskap dan Lingkungan (Julia) Vol. 2 No. 2 (2024): Jurnal Lanskap dan Lingkungan Volume 2 Nomor 2 Desember 2024
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/julia.v2i2.42902

Abstract

Desa Cukilan memiliki objek wisata religi yaitu makam Ki Ageng Cukil Wanakusuma. Objek wisata ini telah dikunjungi oleh warga dari berbagai daerah khususnya pada saat event Saparan. Namun, objek wisata ini masih banyak memiliki kelemahan yaitu penataan sarana dan prasarana, kenyamanan termal untuk manusia serta estetika. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan memberikan rekomendasi perbaikan penataan lanskap objek wisata makam Ki Ageng Cukil Wanakusuma. Metode yang digunakan yaitu analisis spasial untuk penataan sarana dan prasarana, analisis Temperature Humidity Index (THI) untuk aspek kenyamanan dan analisis Scenic Beauty Estimation (SBE) untuk aspek estetika. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 3 lokasi titik parkir dan 3 lokasi titik ruang Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang secara spasial menjadi ruang pendukung dari ruang inti yaitu objek bangunan makam. Penambahan pohon dibutuhkan untuk meningkatkan kenyamanan termal. Estetika didukung dengan penambahan tanaman peneduh, tanaman perdu, tanaman produktif. Kesimpulan dari penelitian ini adalah perlu adanya penataan kembali fasilitas pendukung yang berdasarkan pada aspek kenyamanan, aspek estetika dan aspek sosial.
Fermentasi Eceng Gondok (Eichhornia Crassipes) untuk Meningkatkan Kadar Bioetanol dan Rendemen Selulosa Wahyuni, Sari; Setyorini, Dwi; Arruan, Fransisca; Harsyid, Muhammad
Jurnal Lanskap dan Lingkungan (Julia) Vol. 2 No. 2 (2024): Jurnal Lanskap dan Lingkungan Volume 2 Nomor 2 Desember 2024
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/julia.v2i2.43020

Abstract

ABSTRAK: Eceng gondok (Eichhornia Crassipes) merupakan jenis tanaman yang hidup di air tawar dan sering dianggap sebagai gulma. Eceng gondok mengandung selulosa sekitar 64,51%. Selulosa inilah yang dapat dimanfaatkan untuk memproduksi bioetanol. Untuk itulah maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi waktu fermentasi terhadap kadar bioetanol dan rendemen selulosa eceng gondok. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Operasi Teknik Kimia Politeknik ATI Makassar. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang memanfaatkan tanaman eceng gondok sebagai bahan baku dalam pembuatan bioetanol melalui beberapa proses pengolahan, mulai tahap persiapan bahan baku, delignifikasi, hidrolisis, fermentasi, dan distilasi. Variabel penelitian ini yaitu variasi waktu fermentasi masing-masing 3, 5, 7, 9, dan 11 hari dengan bahan baku eceng gondok sebanyak 30 gram, ragi (Saccharomyces cerevisiae) 4 gram, urea (nutrient) 4 gram. Hasil yang diperoleh adalah waktu fermentasi berpengaruh terhadap kadar bioetanol dan rendemen selulosa yang dihasilkan. Kadar bioetanol mengalami kenaikan setelah 3 hari difermentasi kemudian menurun pada hari ke-8.  Hasil bioetanol tertinggi diperoleh pada waktu fermentasi 7 hari yaitu 4%. Laju perubahan rendemen selulosa menurun seiring bertambahnya waktu fermentasi, mulai dari hari ke-3 hingga hari ke-11, dengan rendemen tertinggi diperoleh pada fermentasi hari ke-3 yaitu sebesar 11,67%.
Desain Taman Tematik Berbasis Ekologis pada Kampus Kartini, Universitas Kristen Satya Wacana Hirwa, Gred Kornelia E; Sutrisno, Alfred Jansen
Jurnal Lanskap dan Lingkungan (Julia) Vol. 2 No. 2 (2024): Jurnal Lanskap dan Lingkungan Volume 2 Nomor 2 Desember 2024
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/julia.v2i2.43128

Abstract

Kampus Kartini merupakan salah satu kawasan yang menyediakan layanan jasa akademik dan kesehatan yang dimiliki oleh Universitas Kristen Satya Wacana. Sarana dan prasarana yang ada digunakan untuk menunjang aktifitas utama pada kawasan tersebut termasuk Ruang Terbuka Hijau (RTH). Namun, RTH yang dimiliki masih terbatas, sehingga menyebabkan ketidaknyamanan bagi pengguna kawasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kenyamanan secara ekologis Kampus Kartini serta merancang taman tematik untuk meningkatkan kenyamanan berbasis ekologis. Penelitian ini merupakan penelitian eksplorasi melalui survei lapang dan studi literatur. Variabel penelitian ini ialah kenyamanan termal dan kebisingan. Metode analisis data yang digunakan ialah statistik deskriptif dan THI (Thermal Humadity Index). Kenyamanan termal pada Kampus Kartini di masing-masing titik penelitian (Laboratorium, Asrama, Graha, Kantor Fakultas dan Kantor Asrama) masuk dalam kategori tidak nyaman dengan nilai rata-rata THI 27,71 – 28,42. Tingkat kebisingan pada Kampus Kartini berbeda-beda disetiap titik. Dimana, tingkat kebisingan paling tinggi adalah Kantor Asrama dengan nilai rata-rata 56,5 dB - 58,7 dB. Kecepatan angin lebih besar terjadi pada sore hari yaitu 2 m/s - 2,7 m/s yang masuk kategori kecepatan angin sepoi-sepoi. Sehingga, perencanaan dan perancangan desain taman tematik berbasis ekologis pada Kampus Kartini berfokus pada peningkatan kenyamanan termal serta mampu mengurangi kebisingan menggunakan tanaman.  
Desain Lanskap Rumah Tinggal dengan Konsep Taman Gaya Jepang Nurfaida, Nurfaida; Mantja, Katriani; Hadrawi, Khaerunnisa
Jurnal Lanskap dan Lingkungan (Julia) Vol. 3 No. 1 (2025): Jurnal Lanskap dan Lingkungan Volume 3 Nomor 1 Juni 2025
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/julia.v3i1.44678

Abstract

Taman merupakan unsur penting dalam menciptakan lingkungan permukiman yang sehat dan bersih, serta mampu menghadirkan suasana yang nyaman melalui kesegaran visual dan kesejukan udara. Penelitian ini bertujuan untuk merancang taman rumah tinggal dengan pendekatan gaya taman Jepang agar lebih fungsional dan bernilai estetika. Penelitian dilaksanakan di BTN KNPI, Kelurahan Berua, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Metode penelitian yang digunakan adalah survei deskriptif, yang meliputi tahap persiapan, inventarisasi, analisis, sintesis, perencanaan, dan perancangan. Desain lanskap dikembangkan berdasarkan konsep taman gaya Jepang dengan menonjolkan unsur harmoni alam dan keseimbangan untuk menciptakan keselarasan visual, kelengkapan fasilitas, keawetan material, serta kenyamanan dan keamanan pengguna. Konsep perancangan dibagi menjadi empat area utama, yaitu area parkir, area bermain, area air, dan area istirahat. Desain taman menggunakan elemen lanskap khas taman Jepang seperti kolam ikan, batu-batuan, gazebo apung, lentera batu, serta tanaman khas seperti bonsai dan bambu air. Keunikan desain taman gaya Jepang terletak pada filosofi dan estetikanya yang menekankan kesederhanaan melalui penggunaan elemen terbatas yang harmonis.
Evaluasi Pengelolaan Lanskap Permukiman Berbasis Green Concept dan Urban Sustainability di Kota Makassar Berdasarkan Strata Sosial dan Tipe Pengelolaan Djamaluddin, Junardin; Zubair, Hazairin; Dariati, Tigin
Jurnal Lanskap dan Lingkungan (Julia) Vol. 3 No. 1 (2025): Jurnal Lanskap dan Lingkungan Volume 3 Nomor 1 Juni 2025
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/julia.v3i1.44829

Abstract

Pertumbuhan kawasan permukiman di Kota Makassar menghadirkan tantangan dalam pengelolaan lanskap yang berkelanjutan, terutama dalam penerapan prinsip green concept sebagai bagian dari pembangunan berwawasan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengelolaan lanskap permukiman berbasis green concept dalam perspektif urban sustainability, serta menganalisis perbedaannya berdasarkan strata sosial masyarakat dan tipe pengelolaan kawasan. Pendekatan yang digunakan adalah kuantitatif dengan paradigma positivisme, melalui pembobotan dan skoring indikator-indikator manajemen lanskap, kegiatan fisik pemeliharaan, dan peremajaan tanaman. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner dan observasi pada empat kawasan permukiman dengan total 120 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum pengelolaan lanskap berada pada kategori cukup (skor 2,98), dengan skor tertinggi pada aspek manajemen (3,16) dan terendah pada aspek peremajaan (2,93). Pengembangan lanskap lebih optimal ditemukan pada kawasan yang dikelola oleh developer dan dihuni masyarakat strata sosial menengah ke atas. Sebaliknya, kawasan yang dikelola oleh pemerintah/masyarakat serta dihuni oleh masyarakat menengah ke bawah menunjukkan kualitas lanskap yang lebih rendah. Temuan ini menunjukkan pentingnya peran tata kelola, dukungan kelembagaan, dan keterlibatan masyarakat dalam mewujudkan lanskap permukiman yang berkelanjutan, serta memberikan rekomendasi untuk penguatan kebijakan pengelolaan lanskap berbasis green concept di tingkat lokal.
Perancangan Komposter Skala Dapur dengan Pendekatan Quality Function Deployment (QFD) Widodo, Widodo; Rimantho, Dino; Nurfaida
Jurnal Lanskap dan Lingkungan (Julia) Vol. 3 No. 1 (2025): Jurnal Lanskap dan Lingkungan Volume 3 Nomor 1 Juni 2025
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/julia.v3i1.45085

Abstract

Kepuasan pelanggan dapat ditingkatkan dengan menggunakan Quality Function Deployment (QFD) dapat digunakan dalam berbagai pengaturan untuk menerjemahkan permintaan klien menjadi spesifikasi teknis yang tepat. Tuntutan dan preferensi khusus pengguna komposter sehubungan dengan fungsionalitas, pemilihan material, konfigurasi, ergonomi, dan estetika akan ditentukan oleh studi ini. Untuk menentukan efektivitas penggunaan QFD untuk meningkatkan kualitas hasil desain, penulis menerapkan metode analisis QFD. Untuk mencakup berbagai kebutuhan pelanggan yang kompleks terkait dengan produk komposter yang menggunakan mikroorganisme starter, penulis memperluas studi QFD. Untuk tujuan ini, matriks House of Quality (HOQ)—implementasi metodis dari QFD digunakan. Sebelum mengevaluasi masalah penjadwalan, kebutuhan berbasis kualitas diperhitungkan. 30 responden dikumpulkan sebagai bagian dari strategi pengumpulan data. Untuk mengumpulkan dan menerjemahkan persyaratan masyarakat menjadi persyaratan teknis, pendekatan QFD digunakan. QFD berfungsi sebagai jembatan antara proses rekayasa/desain dan kepuasan pelanggan, menjamin bahwa produk akhir memuaskan kebutuhan dan keinginan klien. Kuesioner didistribusikan sebagai bagian dari prosedur pengumpulan data. Selanjutnya, informasi yang dikumpulkan dianalisis untuk mengidentifikasi solusi terbaik untuk masalah tersebut. Hasil analisis matriks HOQ digunakan untuk memberikan saran dan solusi untuk mengatasi masalah tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Customer Satisfaction Performance  (CSP), atau kinerja kepuasan pelanggan, mencapai puncaknya. Dengan nilai keamanan (A10), komposter dianggap aman digunakan pada 4,7. Nilai Penting bagi Pelanggan (ITC) yang terbesar sebesar 4,7. Selain itu, teknik QFD dapat membantu unjuk kinerja komposter guna memastikan bahwa persyaratan operasional dan metrik kinerja saling berkorelasi.
Perencanaan Lanskap Kawasan Wisata Alam Apparalang di Sulawesi Selatan Harynaldi, Aditya; Yanti, Cri Wahyuni Brahmi; Andraini, Dea Ekaputri
Jurnal Lanskap dan Lingkungan (Julia) Vol. 3 No. 1 (2025): Jurnal Lanskap dan Lingkungan Volume 3 Nomor 1 Juni 2025
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/julia.v3i1.45182

Abstract

Kawasan wisata alam Apparalang merupakan salah satu objek wisata yang berada di Desa Ara Kecamatan Bontobahari Kabupaten Bulukumba. Pada prinsipnya pengembangan wisata alam disamping memberikan dampak ekonomis tidak boleh menimbulkan gangguan terhadap kondisi alam itu sendiri seperti pencemaran, kerusakan lingkungan, gangguan terhadap ekosistem dan atau menghilangkan daya tarik dari kawasan konservasi. Penelitian ini bertujuan untuk membuat perencanaan lanskap wisata alam Apparalang untuk meningkatkan nilai fungsi dan estetikanya. Metode yang digunakan adalah metode survei dengan analisis secara deskriptif dengan pendekatan pada aspek sumber daya alam untuk memberikan solusi permasalahan dan mengoptimalkan potensi yang ada.  Konsep tata ruang pada perencanaan lanskap kawasan wisata alam Apparalang terdiri dari rencana ruang yang terbagi menjadi zona penerimaan dan pelayanan, zona konservasi, zona rekreasi, dan zona istirahat. Rencana tata hijau terbagi menjadi fungsi penyambut, pengarah, peneduh serta fungsi konservasi dan produksi. Rencana sirkulasi direncanakan terbagi menjadi sirkulasi utama dan sirkulasi penunjang. Kemudian fasilitas wisata yang direncanakan berupa camping ground, fasilitas outbond, restoran, dan gazebo. Perencanaan lanskap kawasan wisata alam Apparalang dibuat dengan memadukan keindahan alam pantai dan hutan sehingga dapat memberikan pengalaman wisata alam yang unik bagi pengunjng.
Rekomendasi Pengelolaan dan Penataan Pasar Tradisional di Kota Makassar Iswoyo, Hari; Eny Dungga, Novaty; A.R., Rosmeyni
Jurnal Lanskap dan Lingkungan (Julia) Vol. 3 No. 1 (2025): Jurnal Lanskap dan Lingkungan Volume 3 Nomor 1 Juni 2025
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/julia.v3i1.45281

Abstract

Permasalahan klasik pasar tradisional adalah kondisi penataan, dan pengelolaan yang menyebabkan pasar tardisional seringkali diidentikkan sebagai tempat yang kotor, semrawut dan tidak menyenangkan. Permasalahan ini juga ditemui di Kota Makassar yang memiliki banyak pasar tradisional. Survei untuk menginventarisasi berbagai permasalahan pasar tradisional di Kota Makassar dilakukan pada tiga lokasi pasar tradisional yaitu Pasar Terong Makassar (pasar kelas satu), Pasar Pabaeng-baeng (pasar kelas dua), dan Pasar Parang Tambung (pasar kelas tiga). Survei ini bertujuan membuat rekomendasi/penataan pasar tradisional di Kota Makassar menjadi lebih baik dari segi penataan dan pengelolaan. Metode survei yang digunakan yaitu mengumpulkan data lapangan, yang terdiri atas pengamatan langsung, wawancara dan pengisian kuesioner dengan pihak-pihak yang terkait berupa pihak pengelola pasar, para pedagang dan para pengunjung, serta didukung oleh informasi yang diperoleh melalui studi pustaka. Berdasarkan hasil survei ditemukan permasalahan-permasalahan yang sering di temukan pada pasar tradisional antara lain terkait pengelolaan/manajemen pasar yang kurang baik dan tidak adanya penerapan peraturan pasar yang  berupa pemberian sanksi yang mengikat, kebersihan pasar yang kurang, ketersediaan fasilitas dan utilitas yang tidak memadai, penataan dan penempatan kios-kios dan pedagang  kaki  lima  yang tidak teratur, belum terpisah antara pasar kering dan pasar basah,  areal lahan parkir yang  terbatas dan tidak teratur. Dengan terinvetarisasinya berbagai permasalahan teresbut, Rekomendasi yang dapat diberikan untuk menata pasar tradisional antara lain (1) Penataan zonasi; (2) Peningkatan kualitas pasar tradisional secara fisik, dan manajemen; dan (3) Penataan dan penambahan vegetasi untuk peningkatan kualitas visual dan udara di lingkungan pasar. Rekomendasi-rekomendasi tersebut terakomodir melalui layout pasar secara umum yang mampu mengakomodir permasalahan-permasalahan yang ditemukan dalam studi ini.
Sabuk Hijau (Green Belt) sebagai Kontrol Polusi Udara Industri Nikel di Kecamatan Bahodopi, Kabupaten Morowali Ikram
Jurnal Lanskap dan Lingkungan (Julia) Vol. 3 No. 1 (2025): Jurnal Lanskap dan Lingkungan Volume 3 Nomor 1 Juni 2025
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/julia.v3i1.45360

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran tentang pengaruh sabuk hijau sebagai upaya pengurangan pencemaran udara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa studi literatur terkait dengan topik penelitian. Hasil dari penelitian ini mengungkapkan bahwa kawasan sabuk hijau tidak hanya berfungsi sebagai elemen estetika, tetapi juga memberikan manfaat positif bagi lingkungan, terutama di area permukiman yang berdekatan dengan kawasan industri di Morowali, Sulawesi Tengah seperti PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP). Kawasan sabuk hijau ini berperan dalam mengurangi pencemaran udara yang dihasilkan oleh aktivitas industri. Pemilihan vegetasi untuk kawasan sabuk hijau didasarkan pada fungsi dan efektivitasnya dalam mengendalikan penyebaran polutan yang berasal dari proses industri yang masuk ke wilayah permukiman.  

Page 3 of 3 | Total Record : 30