cover
Contact Name
Sumarwati
Contact Email
watik_uns@ymail.com
Phone
+628164272262
Journal Mail Official
-
Editorial Address
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Sebelas Maret, Gd. E lt. 1 Jl. Ir. Sutami 36 A Kentingan Surakarta 57126
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
BASASTRA
ISSN : 23026405     EISSN : 27149765     DOI : -
Core Subject : Education,
Basastra: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya is published twice a year in April and October (ISSN 2302-6405) contains scientific articles on language, literature, and its relation to teaching, about linguistics and applied linguistics studies, about the literary studies, and about the literary teaching and learning. The articles are written in both Indonesian and foreign languages. Articles that include the analysis, study, and application of theory, research results, and discussion of the literature.
Articles 204 Documents
BAHASA GAUL DI KALANGAN REMAJA JAWA TENGAH (STUDI KASUS PADA PERCAKAPAN DI GRUP WHATSAPP) Putri Ramadaningrum; Sri Muryati; Muhlis Fajar Wicaksana
Basastra: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 10, No 2 (2022): Basastra: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/basastra.v10i2.59641

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk 1) mendeskripsikan bentuk bahasa gaul, 2) jenis makna bahasa gaul, 3) fungsi penggunaan kosakata bahasa gaul yang terdapat di dalam grup WhatsApp di kalangan remaja Sanggrahan Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo. Metode yang digunakan oleh penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini berupa wujud kosakata bahasa gaul, sumber data dalam penelitian ini adalah bentuk, makna, dan fungsi kosakata bahasa gaul pada grup WhatsApp. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi yang digunakan berupa Screenshot (layar tembak) pada grup WhatsApp dan teknik catat yang dilakukan dengan mencatat data-data yang relevan. Teknik analisis data yang digunakan oleh penelitian ini adalah teknik distribusional. Dalam penelitian ini teknik yang digunakan dalam memperoleh bukti yang valid terhadap isi adalah teknik member checks. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Grup WhatsApp remaja Sanggrahan Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo dibuat pada tanggal 14 Agustus 2021 terdapat 7 kosakata bahasa gaul yang terbentuk melalui perubahan struktur fonologis dan 8 kosakata bahasa gaul yang mengalami proses pembentukan secara morfologis. Makna denotatif terdapat 4 kosakata bahasa gaul dan makna konotatif terdapat 2 kosakata bahasa gaul. Jenis fungsi penggunaan kosakata bahasa gaul yang terdapat dalam penelitian ini yaitu fungsi emotif yang terdiri dari 1 kosakata, fungsi konatif 1 kosakata, fungsi referensial 1 kosakata, dan fungsi fatik 1 kosakata.
COLLECTION OF SHORT STORIES KONVENSI BY A. MUSTOFA BISRI: STUDY OF STILISTICS AND ITS UTILIZATION IN LEARNING INDONESIAN LANGUAGE IN SENIOR HIGH SCHOOL Muhammad Sibghotallah Mujadidi; Deeana Kasa; Budhi Setiawan; Ari Suryawati Secio Chaesar
Basastra: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 11, No 1 (2023): Basastra: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/basastra.v11i1.70239

Abstract

As an artist, humanist, and religious leader, A. Mustofa Bisri's literary works have a distinctive character and contain a lot of educational value. This study aims to describe the use of diction, imagery, and style of language in A. Mustofa Bisri's short story collection Konvensi, as well as the use of the results of this study in learning Indonesian in high school. This research method is descriptive qualitative with a stylistic approach. The data sources are 15 short stories and 5 high school teachers in Surakarta. Data collection was carried out by document analysis and interviews. Data validity test was carried out using theoretical triangulation techniques and data source triangulation. Data analysis was carried out using a flowing model. The results of this study are as follows: (1) in the collection of short stories Konvensi there are 7 types of diction and concrete words dominate; (2) there are 7 types of images and the one that appears most often is the image of feelings; (3) there are 23 types of figurative language and the dominant one is the repetition style; and (4) the results of the analysis of the use of diction, imagery, and relevant language styles are utilized in learning to read and write short story texts in Indonesian subjects for grade 11 high school because they contain a variety of writing styles so as to enrich students' insights in literary literacy.
NILAI MORAL DALAM FILM WEDDING AGREEMENT THE SERIES EPISODE 1-5 KARYA SUTRADARA ARCHIE HEKAGERY: KAJIAN SOSIOLOGI SASTRA Wulan Azzahra; Washadi Washadi
Basastra: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 11, No 1 (2023): Basastra: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/basastra.v11i1.66856

Abstract

Karya sastra ialah gambaran dari kehidupan khayalan sastrawan. Salah satu bentuk karya sastra adalah film. Penelitian ini bertujuan mendeskripksikan nilai moral dalam film berjudul Wedding Agreement The Series. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif deskriptif dan pendekatan siologi sastra. Yang menjadi fokus penelitian adalah nilai-nilai moral dalam film yang menjadi objek penelitian. Untuk mengklasifikasikan data digunakan  teori Burhan Nurgiyantoro yang membagi nilai moral dalam tiga bagian, yaitu (1) nilai moral yang berhubungan manusia dengan diri sendiri, (2) nilai moral yang berhubungan manusia dengan manusia lain dalam lingkup sosial dan alam, dan (3) nilai moral yang berhubungan manusia dengan Tuhan. Pengumpulan data dilakukan dengan analisis dokumen. Hasil penelitian ini menunjukkan dalam film Wedding Agreement The Series ada empat nilai moral jujur, empat nilai moral ikhlas, dua nilai moral pekerja keras, tiga nilai moral tanggung jawab, dua nilai moral sabar, satu nilai moral disiplin, dua nilai moral kasih sayang, dua nilai moral berbakti kepada orang tua, dua nilai moral peduli lingkungan, dua nilai moral kekeluargaan, satu nilai moral pemaaf, dua nilai moral tolong menolong, dua nilai moral ibadah, dan satu nilai moral mendengarkan kajian Islami.
INTERFERENSI BAHASA MANDAILING DALAM PEMEROLEHAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS 1 SEKOLAH DASAR M. Habibi; Puguh Ardianto Iskandar; Chandra Chandra; Ari Suriani
Basastra: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 11, No 1 (2023): Basastra: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/basastra.v11i1.72104

Abstract

Mayoritas bahasa pertama anak-anak di daerah Tapanuli Selatan, Sumatera Utara Indonesia, adalah bahasa Mandailing. Bahasa ini berkedudukan sebagai bahasa tunggal hingga memasuki jenjang sekolah dasar. Saat memasuki usia sekolah (kelas I sekolah dasar) mereka mulai mempelajari bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua. Keadaan ini menjadikan siswa kelas I sekolah dasar di daerah Tapanuli Selatan sebagai penutur bilingual, sehingga menyebabkan terjadinya interferensi bahasa Mandailing dalam setiap tuturan bahasa Indonesia. Penelitian ini mengadopsi pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus dan menggunakan metode deskriptif dalam menjelaskan hasil temuan. Penelitian bertujnuan untuk mendeskripsikan bentuk interferensi bahasa Mandailing terhadap pemerolehan bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua pada siswa kelas I sekolah dasar di daerah Tapanuli Selatan. Hasil penelitian menunjukkan telah terjadi interferensi bahasa pada tataran fonologi sebanyak 8 kasus, interferensi pada tataran morfologi sebanyak 12 kasus, interferensi pada tataran leksikon sebanyak 20 kasus, dan interferensi pada tataran sintaksis sebanyak 7 kasus. Penyebab terjadinya interferensi adalah: (1) kedwibahasaan penutur, (2) perbendaharaan kosakata yang masih minim, (3) kosakata bahasa kedua jarang digunakan, dan (4) terbawanya kebiasaan bahasa ibu. Hasil penelitian ini bermanfaat bagi guru dalam menciptakan lingkungan belajar yang membiasakan penggunaan bahasa kedua, yaitu bahasa Indonesia.
DIALEKTOLOGI DAN EKOLINGUISTIK BAHASA WAKATOBI DI SULAWESI TENGGARA Ansor Putra; Maulid Taembo
Basastra: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 11, No 1 (2023): Basastra: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/basastra.v11i1.69221

Abstract

Penelitian ini mendeskripsikan pengelompokan bahasa Wakatobi berdasarkan metode dialektometri dan hubungannya dengan keanekaragaman lingkungan Wakatobi; dan mendeskripsikan variasi bunyi dan leksikon bahasa Wakatobi berdasarkan kajian dialektologi dan ekolinguistik. Ketidakjelasan pengelompokan bahasa Wakatobi dan perbedaan dalam variasi bahasa tersebut menjadi alasan penelitian ini dilakukan. Penelitian ini menggunakan jenis data primer dan sekunder. Data primer bersumber langsung dari informan; dan data sekunder bersumber dari tinjauan pustaka terdahulu. Data yang terkumpul dianalisis secara deskriptif kualitatif, dengan menggunakan metode dalam dialektologi dan ekolinguistik. Hasil penelitian menunjukkan bahasa Wakatobi dapat dikelompokkan ke dalam enam subdialek, yaitu: (1) Waha, (2) Kapota, (3) Mandati-Lia, (4) Kaledupa, (5) Tomia, dan (6) Binongko. Pengelompokan bahasa Wakatobi tersebut umumnya berada pada pulau yang berbeda di Kabupaten Wakatobi. Hal ini menunjukkan bahwa faktor geografis mengambil peran dalam menyebabkan terjadinya kebervariasian bahasa Wakatobi. Perbedaan bunyi bahasa Wakatobi dapat terjadi secara teratur dan tidak teratur. Variasi teratur terjadi jika kemunculan perubahan bunyi itu disyarati oleh lingkungan linguistik tertentu, sedangkan variasi tidak teratur atau variasi sporadis terjadi jika kemunculan perubahan bunyi itu tidak disyarati oleh lingkungan linguistik. Melalui hasil penelitian ini, diharapkan adanya penelitian lanjutan pada tataran morfologi dan sintaksis untuk menambah informasi mengenai kebahasaan dan mendukung pemetaan bahasa di Kabupaten Wakatobi.
TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM FILM SEPERTI DENDAM, RINDU HARUS DIBAYAR TUNTAS Hanita Ayu; Denik Wirawati
Basastra: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 11, No 1 (2023): Basastra: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/basastra.v11i1.66460

Abstract

Salah satu unsur sebuah film adalah dialog antartokoh. Dalam dialog film ditengarai terdapat berbagai jenis tindak tutur dan salah satunya adalah tindak tutur direktif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bentuk dan fungsi tindak tutur direktif dalam film Seperti Dendam Rindu Harus Dibayar Tuntas yang disutradarai oleh Edwin. Penelitian ini dilakukan dengan menerapkan metode deskriptif kualitatif. Untuk mengumpulkan data dilakukan dengan teknik simak bebas libat cakap. Analisis data dilakukan dengan metode padan. Hasil penelitian menunjukkan adanya 66 tindak tutur direktif. Ditinjau dari bentuknya, tindak tutur direktir tersebut meliputi tuturan direktif permintaan sebanyak 10, pertanyaan sebanyak 20, perintah sebanyak 22 tuturan, larangan sebanyak 4, pemberian izin sebanyak 1, dan tuturan direktif nasihat sebanyak 8. Dengan demikian, sedangkan bentuk tindak tutur direktif paling sedikit yaitu tuturan direktif pemberian izin.
EKRANISASI NOVEL LAYANGAN PUTUS KARYA MOMMY ASF KE BENTUK FILM LAYANGAN PUTUS SUTRADARA BENNI SETIAWAN Laras Utami; Dian Nuzulia Armariena; Hetilaniar Hetilaniar
Basastra: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 11, No 1 (2023): Basastra: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/basastra.v11i1.63793

Abstract

Ekranisasi merupakan pelayar putihan atau peralihan novel menjadi sebuah film yang memungkinkan adanya perbedaan pada aspek tertentu di antara keduanya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskrisikan bagaimanakah proses penciutan, penambahan, dan perubahan atau variasi pada tokoh, cerita, dan suasananya. Metode penelitian yang diterapkan adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan intertekstualitas. Sumber data  penelitian ini ialah novel dan film yang berjudul Layangan Putus. Data dikumpulkan dengan teknik analisis dokumen. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya proses ekranisasi pada novel Layangan Putus ke bentuk film Layangan Putus yaitu aspek penciutan berjumlah 20 tokoh, penambahan berjumlah 27 tokoh, dan perubahan bervariasi berjumlah 9 tokoh. Ekranisasi cerita dalam novel Layangan Putus ke bentuk film Layangan Putus yaitu aspek penciutan berjumlah 17 cerita, penambahan berjumlah 13 cerita dan perubahan bervariasi berjumlah 15 cerita. Ekranisasi suasana dalam novel Layangan Putus ke bentuk film Layangan Putus meliputi aspek penciutan berjumlah 5 suasana, penambahan berjumlah 3 suasana dan perubahan bervariasi berjumlah 1 suasana. 
ANALISIS MATERI SINTAKSIS PADA BUKU TEKS SISWA KELAS 4-6 DI SEKOLAH DASAR Astri Juliarahma Pangesti; Muhamad Rafi
Basastra: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 11, No 1 (2023): Basastra: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/basastra.v11i1.68229

Abstract

Pelajaran Bahasa Indonesia ialah pelajaran yang ada di setiap tingkatan sekolah, Termasuk Sekolah dasar. Setiap tingkatan memiliki level yang berbeda dengan tingkatan lainnya berdasarkan tingkat pemahamannya. Hal ini, bisa dilihat pada buku teks yang digunakan. Kesesuaian buku teks dengan pembacanya dapat dianalisis dengan analisis sintaksis. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan materi Bahasa Indonesia tentang sintaksis pada buku teks siswa kelas 4-6 sekolah dasar. Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan berupa analisis dokumen. Data dianalisis dan dijabarkan dari tinjauan  materi sintaksis dalam  buku teks. Sumber data berupa buku teks siswa kelas 4-6 sekolah dasar dengan berbagai jenis buku yang berbeda setiap kelasnya dan memuat mata pelajaran Bahasa Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan di kelas 4 terdapat materi kalimat transitif dan intransitif, kalimat majemuk dan konjungsi, kalimat persuasif atau ajakan, kata bilangan atau numeralia, kalimat efektif, kata penghubung, di kelas 5 terdapat materi teks eksplanasi, informasi dalam iklan, dan diksi dalam teks nonfiksi, di kelas 6 terdapat materi teks laporan hasil pengamatan, kalimat efektif, menyusun teks pidato, kata tanya, teks puisi dan imbuhan.
PRAANGGAPAN PADA DIALOG MENGENAI KEJUJURAN DALAM NOVEL PERBURUAN KARYA PRAMOEDYA ANANTA TOER: KAJIAN PRAGMATIK Muhammad Daffansyah Gerraldy Oking
Basastra: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 11, No 1 (2023): Basastra: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/basastra.v11i1.69256

Abstract

Sebagai karya sastra,  novel dapat menjadi media pendididikan, termasuk pendidikan karakter kejujuran yang dapat menginspirasi pembacanya. Penelitian ini bertujuan untuk  mendeskripsikan jenis-jenis praanggapan tentang kejujuran  yang terdapat pada dialog dalam novel Perburuan karya Pramoedya Ananta Toer. Penelitian ini termasuk ke dalam deskriptif kualitatif dengan pendekatan pragmatik. Yang menjadi sumber data adalah dialog yang mengandung praanggapan bermuatan kejujuran dalam novel Perburuan sehingga pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode baca yang diterapkan melalui teknik catat. Hasil penelitian ini menunjukkan dalam novel Perburuan terdapat 4 jenis pranggapan tentang kejujuran, yaitu praanggapan eksistensial, praanggapan faktif, praanggapan leksikal, dan praanggapan struktural. Praanggapan leksikal merupakan jenis praanggapan yang paling sering muncul, sedangkan praanggapan yang tidak pernah muncul adalah praanggapan non-faktif dan konterfaktual. Melalui beberapa praanggapan tersebut tersirat adanya pesan bahwa dalam setiap tuturan, tindakan akan selalu berkaitan dengan nilai kejujuran. Konstribusi  penelitian diharapkan dapat memberikan pemahaman lebih baik pada pembaca terhadap  novel Perburuan, tidak hanya sekadar alur cerita tetapi juga pesan lain yang ingin disampaikan oleh penulis.
KALIMAT IMPERATIF PADA YOUTUBE DEVINA HERMAWAN DAN PEMANFATAANNYA DALAM PEMBELAJARAN TEKS PROSEDUR DI SMP Leni Kurniawati; Sudarmini Sudarmini
Basastra: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 11, No 1 (2023): Basastra: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/basastra.v11i1.66472

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) bentuk kalimat imperatif pada kanal Yotuube Devina Hermawan, (2) fungsi kalimat imperatif pada kanal Youtube Devina Hermawan, dan (3) keterkaitan kalimat imperatif pada kanal Youtube Devina Hermawan dengan bahan ajar teks prosedur kelas VII SMP. Jenis penelitian ini yaitu penelitian deskriptif kualitatif. Metode dan teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu metode simak dengan teknik dasar sadap dan teknik lanjutan Simak Bebas Libat Cakap (SBLC) dan teknik catat. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu human instrument dengan kartu data dan tabulasi data. Metode dan teknik analisis data yang digunakan penelitian ini yaitu metode agih dengan teknik dasar Bagi Unsur Langsung (BUL) dan teknik lanjutan teknik lesap. Hasil penelitian ini yaitu (1) bentuk kalimat imperatif pada kanal Youtube Devina Hermawan ditemukan kalimat perintah sebanyak 129 data, kalimat larangan 33 data, dan kalimat imbauan 41 data. (2) Fungsi kalimat imperatif pada kanal Youtube Devina Hermawan ditemukan sebanyak 163 data yang terdiri dari fungsi menyuruh ditemukan sebanyak 124 data, fungsi mengajak 9 data, dan fungsi melarang 30 data.  (3) Penelitian kalimat imperatif pada kanal Youtube Devina Hermawan memiliki keterkaitan dengan bahan ajar teks prosedur kelas 7 SMP.Â