Jurnal Kognisia
Jurnal Kognisia merupakan jurnal ilmiah yang berfokus pada riset Ilmu Psikologi, khususnya yang berkaitan dalam bidang psikologi kognitif dengan menggunakan pendekatan metode kuantitatif ataupun kualitatif. Jurnal Kognisia juga menerima artikel penelitian di bidang psikologi lain terkait topik kognitif atau perilaku secara umum. Jurnal Kognisia sebagai sarana komunikasi untuk menyebarluaskan hasil penelitian ilmiah di bidang psikologi kognitif. Adapun contoh topik penelitian yang relevan untuk jurnal kami: Kemampuan kognitif, Perkembangan kognitif, Terapi kognitif, Gaya kognitif, Proses belajar, Kognisi spasial, Persepsi, Berpikir, Penalaran, Memori, Perhatian, Pemecahan masalah, Pengolahan bahasa, Pengambilan keputusan dan lain-lain.
Articles
200 Documents
HUBUNGAN PERSEPSI CO-PARENTING DENGAN INTERAKSI TEMAN SEBAYA PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 2 MARTAPURA
Ansyah, Ripyatul;
Safitri, Jehan;
Zwagery, Rika Vira
Jurnal Kognisia Vol 2, No 1 (2019): April
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.20527/jk.v2i1.1600
Co-parenting merupakah hal yang penting, karena gangguan dalam hubungan co-parenting memiliki dampak yang merugikan pada perkembangan sosial dan kognitif anak pada tahun-tahun pertama kehidupan hingga masa remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara persepsi co-parenting dengan interaksi teman sebaya pada siswa SMP Negeri 2 Martapura. Hipotesis yang diajukan adalah adanya hubungan positif antara persepsi co-parenting dengan interaksi teman sebaya. Semakin tinggi persepsi co-parenting maka semakin tinggi interaksi teman sebaya. Populasi pada penelitian ini berjumlah 131 yaitu siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Martapura. Pengambila sampel sebagai subjek dalam penelitian menggunakan purposive random sampling, yaitu teknik untuk menentukan sampel penelitian dengan beberapa pertimbangan atau karakteristik tertentu. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 65 orang siswa, dengan karakteristik yaitu siswa yang diasuh secara langsung oleh ibu dan ayahnya. Penelitian ini akan menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan teknik analisa korelasi product-moment dari Karls Pearson. Pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan rendah dengan arah kedua variabel adalah positif. Berdasarkan nilai r dapat diperoleh nilai r2 (0,369) = 0,136. Sumbangan efektif persepsi co-parenting dengan interaksi teman sebaya sebesar 13,6% sedangkan 86,4% merupakan sumbangan dari faktor lainnya. Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa siswa dengan persepsi co-parenting tinggi, maka interaksi dengan teman sebaya juga tinggi, artinya siswa dapat memenuhi tugas perkembangan pada remaja untuk mencapai hubungan baru, lebih baik, dan yang lebih matang dengan teman sebaya baik pria maupun wanita.
Peranan Welas Diri terhadap Tingkat Stres pada Generasi Sandwich di Indonesia
Hasian Sitanggang, Divia Carolina
Jurnal Kognisia Vol 7, No 1 (2024): APRIL
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.20527/jk.v7i1.8444
Generasi sandwich yang memiliki tanggung jawab dalam mengurus anak sekaligus orang tua diharapkan mampu bekerja lebih keras dan menyelesaikan banyak tuntutan secara bersamaan sehingga dapat mengalami stres. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat peranan welas diri terhadap tingkat stres pada generasi sandwich di Indonesia. Hipotesis yang diajukan pada penelitian ini adalah terdapat welas diri dengan komponen mengasihi diri, menghakimi diri, kemanusiaan universal, isolasi, kewawasan, dan overidentifikasi terhadap tingkat stres pada generasi sandwich di Indonesia. Semakin tinggi welas diri maka tingkat stres akan mengalami penurunan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dengan kriteria generasi sandwich usia 30 tahun ke atas di Indonesia. Jumlah partisipan ditentukan menggunakan G*Power yaitu dengan jumlah minimalnya adalah 93 partisipan. Pada penelitian ini diperoleh jumlah partisipan sebanyak 132 partisipan. Metode pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner penelitian secara online. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan analisis regresi linear sederhana. Hasil analisis diperoleh bahwa terdapat peranan welas diri dengan komponen mengasihi diri, menghakimi diri, kemanusiaan universal, isolasi, kewawasan, dan overidentifikasi terhadap tingkat stres. Disimpulkan bahwa hipotesis yang menyatakan adanya peranan welas diri terhadap tingkat stres pada generasi sandwich di Indonesia dapat diterima.
PENERAPAN METODE PICTURE EXCHANGE COMMUNICATION SYSTEM (PECS) DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI PADA ANAK DENGAN AUTISME
Purnama, Muhammad Aditya Ais;
Safitri, Jehan;
Zwagery, Rika Vira
Jurnal Kognisia Vol 2, No 2 (2019): Oktober
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.20527/jk.v2i2.1661
Autisme adalah gangguan perkembangan dan perilaku yang ditandai dengan ketidakmampuan pada komunikasi, sehingga digunakanlah berbagai metode intervensi untuk menanganinya, salah satunya adalah picture exchange communication system (PECS). Picture exchange communication system (PECS) adalah sebuah metode yang menggunakan media seperti gambar-gambar khusus yang bertujuan untuk membantu anak yang mengalami kekurangan dalam berkomunikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penerapan metode picture exchange communication system (PECS) dapat meningkatkan keterampilan berkomunikasi pada anak dengan autisme. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik sampling purposive. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode wawancara. Wawancara dilakukan dengan pimpinan tempat penelitian untuk mengetahui gambaran metode yang digunakan pada tempat tersebut, dan gambaran umum subjek. Alat ukur yang digunakan adalah children’s communication checklist (CCC), untuk mengukur keterampilan berkomunikasi subjek sebelum dan sesudah penerapan metode penelitian. Data yang telah dikumpulkan dianalisis menggunakan Wilcoxon signed rank-test, dan hasil menunjukkan bahwa taraf signifikansinya sebesar 0,180 (lebih besaridariinilai alpha 0,05), sehingga hipotesis ditolak. Berdasarkan hasil penelitian,dapat disimpulkan bahwa metode picture exchange communication system (PECS) tidak dapat meningkatkan keterampilan berkomunikasi pada anak dengan autisme secara signifikan, akan tetapi terdapat peningkatan skor keterampilan berkomunikasi subjek penelitian pada hasil pretest ke posttest yang didapatkan dari uji analisis deskriptif sebesar 23,5 poin (dari 44,5 poin menjadi 68 poin).
HUBUNGAN KEPUASAN PELANGGAN DENGAN LOYALITAS PELANGGAN JASA GO JEK BANJARBARU
Kamil, Nizamuddin;
Rusli, Rusdi;
Erlyani, Neka
Jurnal Kognisia Vol 1, No 2 (2018): Oktober
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.20527/jk.v1i2.1540
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antar kepuasan pelanggan dengan loyalitas pelanggan jasa go jek Banjarbaru. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah menggunakan isidental , yaitu subjek pelanggan go jek di daerah Banjarbaru sebanyak 230 subjek . Metode analisis data menggunakan korelasi product moment dari Karl Person dan metode pengumpulan data menggunakan skala ini kepuasan pelanggan dengan loyalitas pelanggan. Hasil penelitian menunjukan hubungan kepuasan pelanggan dengan loyalitas pelanggan pada pelanggan go jek Banjarbaru memiliki korelasi 0,461 dan taraf signifikansi sebesar 0,000. Nilai ini menunjukan bahwa adanya hubungan yang signifikan yang sedang dan positif antara kedua variabel, artinya semakin semakin tinggi kepuasan pelanggan maka akan semakin tinggi loyalitas dan sebaliknya ketika kepuaasn pelanggan rendah maka loyalitas pelanggan rendah. Hubungan kepuasan pelanggan dengan loyalitas pelanggan adalah sebesar 21,2% sedangkan 78,8% sisanya adalah dari faktor-faktor lain yang tidak diteliti pada penelitian ini.
Hubungan antara Kebutuhan Afiliasi dengan Perilaku Asertif pada Peserta Didik SMK Telkom Banjarbaru
Cahyani, Winda;
Rachmah, Dwi Nur;
Erlyani, Neka
Jurnal Kognisia Vol 5, No 1 (2022): April
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.20527/jk.v5i1.3607
Remaja cenderung mengikuti apapun yang dilakukan oleh teman sebaya, mereka mudah terpengaruh oleh lingkungan sekitar ataupun teman sebayanya. Agar remaja memiliki sikap tegas dan tidak mudah untuk diremehkan dalam pertemanan maka mereka memerlukan perilaku asertif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kebutuhan afiliasi dengan perilaku asertif pada peserta didik SMK Telkom Banjarbaru. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa di SMK Telkom Banjarbaru, sedangkan subjek dalam penelitian ini sebanyak 89 siswa yang ditentukan dengan rumus yang dikembangkan oleh Isaac dan Michael dan simple random sampling. Metode pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian berupa skala kebutuhan afiliasi dan skala RAS (Rathus Assertive Scale). Berdasarkan hasil uji korelasi product moment didapatkan nilai r = 0,446; p < 0,05, artinya adanya hubungan positif antara kebutuhan afiliasi dengan perilaku asertif. Nilai positif pada r menunjukkan bahwa semakin tinggi kebutuhan afiliasi maka semakin tinggi perilaku asertif, sebaliknya semakin rendah kebutuhan afiliasi maka semakin rendah perilaku asertif. Hasil analisis tersebut membuktikan bahwa hipotesis yang menyatakan adanya hubungan antara kebutuhan afiliasi dengan perilaku asertif dapat diterima. Sumbangan efektif kebutuhan afiliasi dengan perilaku asertif sebesar 19,9% sedangkan 80,1% merupakan sumbangan dari faktor lainnya.
HUBUNGAN KONFORMITAS DENGAN PERILAKU BERKENDARA BERESIKO PADA KOMUNITAS MOTOR X DI BANJARMASIN
Riyansyah, Muhammad;
Safitri, Jehan;
Fauzia, Rahmi
Jurnal Kognisia Vol 3, No 1 (2020): April
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.20527/jk.v3i1.1572
Tingginya jumlah kendaraan roda dua di Indonesia manusia sebagai makhluk sosial menciptakan suatu komunitas untuk bersosialisasi salah satunya komunitas motor. kegiatan touring bersama komunitas adalah salah satu cara untuk bisa bersosialisai. Namun, kecelakaan sering tak bisa dihindari, salah satunya dikarenakan perilaku berkendara beresiko yang dilakukan oleh pengendara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan konformitas dengan perilaku berkendara beresiko pada komunitas motor X di Banjarmasin. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan sampling jenuh, yaitu menyertakan semua anggota populasi sebagai sampel yang berjumlah 37 orang. Metode analisis data menggunakan korelasi product moment dari Karl Person dan metode pengumpulan data menggunakan skala konformitas dan skala perilaku berkendara beresiko. Hasil penelitian menunjukkan hubungan antara konformitas dengan perilaku berkendara beresiko pada komunitas motor X di Banjarmasin memiliki korelasi 0,623 dan taraf signifikansi sebesar 0,000. Nilai ini menunjukkan bahwa adanya hubungan yang kuat dan positif antara kedua variabel, artinya ketika terjadi peningkatan pada konformitas maka terjadi peningkatan pula pada perilaku berkendara beresiko, juga sebaliknya ketika terjadi penurunan pada konformitas maka terjadi penurunan pula pada perilaku berkendara beresiko. Hubungan konformitas dengan perilaku berkendara beresiko adalah sebesar 38,8 %, sedangkan 61,2 % sisanya adalah faktor lain yang tidak diteliti pada penelitian ini.
Hubungan Antara Psychological Capital dengan Disiplin Kerja pada Pegawai Honorer Kantor Desa di Kecamatan Sungai Tabuk
Aprina, Restu Della;
Istiqomah, Ermina;
Rachmah, Dwi Nur
Jurnal Kognisia Vol 4, No 2 (2021): Oktober
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.20527/jk.v4i2.3208
Suatu instansi tentunya memerlukan pegawai yang memiliki disiplin kerja yang baik supaya tujuan instansi tersebut dapat terwujud. Disiplin kerja adalah kesadaran dan kesediaan individu untuk mematuhi aturan yang ada diperusahaan baik yang tertulis ataupun tidak tertulis. Disiplin kerja yang merupakan salah satu perilaku kerja salah satunya dipengaruhi oleh psychological capital. Psychological capital adalah kapasitas positif individu yang berkembang sehingga dapat mempengaruhi perilaku seseorang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara psychological capital dengan disiplin kerja pada pegawai honorer kantor desa di Kecamatan Sungai Tabuk. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode non probability sampling melalui teknik sampling jenuh. Total keseluruhan sampel penelitian adalah 160 pegawai honorer di seluruh Kantor Desa Kecamatan Sungai Tabuk. Pengumpulan data menggunakan skala psychological capital dan skala disiplin kerja. Berdasarkan hasil analisis korelasional didapatkan hubungan positif antara psychological capital dengan disiplin kerja dengan nilai r = 0,184; n=150; p < 0,05; one tailed. Hal ini berarti semakin tinggi psychological capital maka semakin baik disiplin kerja. koefisien determinasi menunjukkan sumbangan efektif psychological capital dengan disiplin kerja sebesar 3,3%, sedangkan 96,7% merupakan sumbangan dari faktor lainnya.
HUBUNGAN STRATEGI COPING YANG BERFOKUS PADA EMOSI DENGAN BURNOUT BELAJAR PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARBARU
Regina, Avu;
Istiqomah, Ermina;
Zwagery, Rika Vira
Jurnal Kognisia Vol 2, No 2 (2019): Oktober
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.20527/jk.v2i2.1634
Penelitia ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara strategi coping yang berfokus pada emosi dengan burnout belajar. Jenis sampling yang digunakan yaitu cluster random sampling yang mana peneliti memilih angkatan 2016 yang berjumlah 60 orang sebagai sampel. Penelitian ini iix nggufiakan analisis korelasi Karl Pearson product moment dengan instrumen penelitian yaitu skala strategi coping yang berfokus pada emosi dan skala burnoul belajar. Berdasarkan hasil uji korelasi pearson product moment sebesar (-0,646 ) dan r label 0,254 dengan signifikansi 0,05 sehingga ada hubungan antara strategi coping yang berfokus pada emosi dengon bumout belajar pada mahasiswa program studi Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru dengan arah kedria hubungan variabel yang negatif, semakin tinggi strategi coping yang berfokus pada emosi inoko semakin rendah burnout belajar dan sebaliknya. Suciba•8• n efektif pada penelitian ini sebesar 42A sedangkan 38A merupakan sumbangan dari faktor lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Pengaruh Persepsi Lingkungan Kerja Fisik terhadap Loyalitas Karyawan Office PT. Antang Gunung Meratus
Nisa, Khatimatun;
Dewi, Rooswita Santia;
Rachmah, Dwi Nur
Jurnal Kognisia Vol 3, No 1 (2020): April
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.20527/jk.v3i1.1447
Karyawan dalam perusahaan merupakan elemen penting yang dapat digunakan oleh suatu perusahaan atau industri untuk mempertahankan kestabilan perusahaan di tengah-tengah persaingan yang terjadi. Tenaga kerja yang berkualitas dapat ditunjukkan dengan memiliki sikap kerja yang positif, sanggup untuk melaksanakan tugas dan sadar akan risikonya. Karakteristik tersebut lekat dengan konsep loyalitas. Salah satu faktor yang menjadikan seorang karyawan loyal yaitu lingkungan kerja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh persepsi lingkungan kerja fisik terhadap loyalitas karyawan office PT. Antang Gunung Meratus. Subjek pada penelitian ini adalah 52 karyawan office PT. Antang Gunung Meratus dengan menggunakan teknik sampling jenuh. Metode pengumpulan data menggunakan skala likert dengan empat pilihan respon yang terdiri dari skala persepsi lingkungan kerja fisik dan loyalitas karyawan. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis regresi linier sederhana. Hasil analisis menunjukkan terdapat pengaruh persepsi lingkungan kerja fisik terhadap loyalitas karyawan yaitu sebesar 31,5% sedangkan sisanya 68,5% dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang tidak ada dalam penelitian ini. Nilai koefisien regresi yaitu 0,392 yang artinya jika variabel pesepsi lingkungan kerja fisik (X) mengalami kenaikan 1 poin maka variabel loyalitas karyawan (Y) akan mengalami peningkatan sebesar 0,392.
HUBUNGAN ANTARA KEBUTUHAN AFILIASI DENGAN PENGELOLAAN KESAN PADA REMAJA PENGGUNA MEDIA SOSIAL INSTAGRAM DI SMA NEGERI 2 BANJARBARU
Rizky, Lisa;
Erlyani, Neka;
Akbar, Sukma Noor
Jurnal Kognisia Vol 1, No 1 (2018): April
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.20527/jk.v1i1.1458
Pada saat ini media sosial telah menjadi kebutuhan sehari-hari di kalangan masyarakat khususnya di kalangan remaja. Pengguna media sosial melakukan pengelolaan kesan sehingga dapat meningkatkan citra dan kesan sesuai keinginan mereka melalui performa yang ditampilkan. Salah satu hal yang mempengaruhi pengelolaan kesan pada pengguna media sosial instagram khususnya pada remaja berasal dari dalam diri remaja sendiri, yaitu kebutuhan afiliasi yang artinya kebutuhan menjalin hubungan yang hangat dengan orang lain. Adapun tujuan dari penelitian untuk mengetahui hubungan antara kebutuhan afiliasi dengan pengelolaan kesan pada remaja pengguna media sosial instagram di SMA Negeri 2 Banjarbaru. Subjek penelitian berjumlah 202 orang siswa dengan pengambilan sampel berupa teknik proportionate stratified random. Metode pengumpulan data yang digunakanakan ialah menggunakan skala model likert yang terdiri dari skala kebutuhan afiliasi dengan skala pengelolaan kesan pada pengguna media sosial instagram. Hasil uji korelasi product moment dari Karl Person menunjukan terdapat hubungan positif antara kebutuhan afiliasi dengan pengelolaan kesan pada remaja pengguna media sosial instagram, apabila semakin tinggi kebutuhan afiliasi maka pengelolaan kesan yang dilakukan remaja pengguna media sosial instagram juga akan semakin tinggi, sebaliknya apabila semakin rendah kebutuhan afiliasi maka pengelolaan kesan yang dilakukan remaja pengguna media sosial instagram juga akan semakin rendah.