cover
Contact Name
Muhammad Abdan Shadiqi
Contact Email
abdan.shadiqi@ulm.ac.id
Phone
081349558346
Journal Mail Official
kognisia@ulm.ac.id
Editorial Address
Unit Jurnal dan Publikasi, Program Studi Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Lambung Mangkurat, Jl. A. Yani KM 36 Banjarbaru, Kalimantan Selatan, 70714
Location
Kota banjarmasin,
Kalimantan selatan
INDONESIA
Jurnal Kognisia
ISSN : 28096827     EISSN : 28096215     DOI : -
Core Subject : Social,
Jurnal Kognisia merupakan jurnal ilmiah yang berfokus pada riset Ilmu Psikologi, khususnya yang berkaitan dalam bidang psikologi kognitif dengan menggunakan pendekatan metode kuantitatif ataupun kualitatif. Jurnal Kognisia juga menerima artikel penelitian di bidang psikologi lain terkait topik kognitif atau perilaku secara umum. Jurnal Kognisia sebagai sarana komunikasi untuk menyebarluaskan hasil penelitian ilmiah di bidang psikologi kognitif. Adapun contoh topik penelitian yang relevan untuk jurnal kami: Kemampuan kognitif, Perkembangan kognitif, Terapi kognitif, Gaya kognitif, Proses belajar, Kognisi spasial, Persepsi, Berpikir, Penalaran, Memori, Perhatian, Pemecahan masalah, Pengolahan bahasa, Pengambilan keputusan dan lain-lain.
Articles 200 Documents
Pengaruh Shyness terhadap Impulsive Buying pada Mahasiswi di Kota Banjarmasin Yasmina, Aufa; Fauzia, Rahmi; Mayangsari, Marina Dwi
Jurnal Kognisia Vol 6, No 2 (2023): OKTOBER
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jk.v6i2.7523

Abstract

Impulsive buying adalah hal yang umum terjadi terutama di kalangan wanita muda. Diantara faktor-faktor yang dapat mendorong terjadinya impulsive buying ialah sifat konsumen, salah satunya sifat pemalu (shyness). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh shyness terhadap impulsive buying pada mahasiswi Kota Banjarmasin. Partisipan penelitian ini ialah 128 mahasiswi Kota Banjarmasin yang dipilih melalui incidental sampling. Penelitian ini menggunakan alat ukur shyness dan impulsive buying yang telah diadaptasi ke dalam Bahasa Indonesia. Analisis data menggunakan regresi linear sederhana ini menunjukkan bahwa shyness memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap impulsive buying. Dalam penelitian ini, shyness mempengaruhi impulsive buying sebesar 6,5%, sedangkan 93,5% sisanya berasal dari faktor-faktor yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini menenujukkan bahwa semakin tinggi tingkat shyness seseorang, maka semakin tinggi pula tingkat impulsive buying mereka.
PENGUNGKAPAN DIRI REMAJA PELAKU ABORSI Mayyasya, Tri; Akbar, Sukma Noor; Safitri, Jehan
Jurnal Kognisia Vol 1, No 2 (2018): Oktober
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jk.v1i2.1558

Abstract

Pengungkapan diri kepada orang tua adalah bersedianya memberikan informasi pribadi kepada orang lain secara sukarela agar terbangunnya hubungan kedekatan yang baik ataupun interpersonal yang lebih baik lagi. Pada masa ini remaja mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi sehingga remaja tidak ragu untuk mencoba hal- hal baru, salah satunya seperti melakukan hubungan seks diluar nikah yang berujung pada aborsi. Tujuan penelitian ini yaitu ingin mengetahui dimensi-dimensi dan faktor-faktor apa yang terkait dengan pengungkapan diri remaja pelaku aborsi. Penelitian ini meggunakan desain penelitian kualitatif. Subjek penelitian berjumlah (dua) orang, yaitu subjek N dan subjek L yang tinggal di Gambut kabupaten Banjar. Metode penggalian data dalam penelitian ini menggunakan metode wawancara semi terstruktur, observasi partisipan pasif serta dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Subjek N melakukan pengungkapan diri dengan terbuka hanya dengan orang yang dikenalnya saja dan subjek N tidak terbuka terhadap orang lain yang tidak dikenalnya mengenai masalah kehidupannya namun subjek N terbuka di media sosial mengenai permasalahannya sedangkan pada Subjek L melakukan pengungkapan diri dengan sangat terbuka dan subjek L juga percaya terhadap orang lain yang dikenalnya ataupun baru dikenalnya mengenai masalah hidup baik di media sosial ataupun dikehidupan nyata. Berdasarkan dimensi pengungkapan diri kedua subjek dimensi yang berperan penting dalam pengungkapan diri yaitu motivasi dan faktor penting yang mempengaruhi pengungkapan diri kedua subjek yaitu, kepercayaan.
Kebahagiaan pada Wanita (Istri) yang Memiliki Hubungan Kesenjangan Usia dalam Pernikahan (Studi Fenomenologi Usia Istri Lebih Tua dari Suami) Azizah, Husna; Akbar, Sukma Noor; Shadiqi, Muhammad Abdan
Jurnal Kognisia Vol 4, No 1 (2021): April
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jk.v4i1.2839

Abstract

Kebahagiaan yaitu konsep yang mengacu pada kondisi pikiran dan emosi positif yang dirasakan seseorang (Seligman, 2002). Penelitian ini bertujuan mengetahui kebahagiaan wanita (istri) yang memiliki kesenjangan usia dalam pernikahannya sesuai aspek kebahagiaan dan faktor yang mempengaruhinya. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif dengan pendekatan studi fenomenologi. Subjek penelitian adalah dua orang istri yang memiliki hubungan kesenjangan usia 17 dan 15 tahun lebih tua dari suaminya di Kabupaten Banjar dengan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara. Hasil penelitian dari kedua subjek mendapat kebahagiaan dari pernikahannya. E dan W mampu memenuhi semua aspek kebahagiaan yaitu menerapkan kejujuran, perhatian, senang, gembira, komunikasi yang baik dan mengatasi masalah dengan musyawarah, harmonis, pengertian, peduli, menghargai pendapat, ikhlas, sabar, saling percaya, menerima kelebihan dan kekurangan, kasih sayang, hidup sederhana, tidak memaksakan kehendak, berhasil mengantarkan anak pada fase sekolah, hidup tenang, mencintai dan membina keluarga bahagia. Faktor internal yang mempengaruhi kebahagiaan E dan W mampu bersyukur, memaafkan jika suami bersalah, yakin, percaya, optimis, bahagia, saling menghargai, kasih sayang, dan gratifikasi berupa suka memasak dan bekerja. Faktor eksternal yang mempengaruhi kebahagiaan E dan W yaitu mudah bergaul, mengikuti kegiatan positif di luar rumah, religius, beribadah, rasa cinta, saling melengkapi, membina keluarga, perilaku baik suami, peduli, saling pengertian, perhatian, bersyukur, semakin tua usia semakin tahu tujuan hidup, merasa cukup dan keterbukaan dalam mengelola keuangan, menjaga kesehatan jasmani dan rohani agar terhidar dari pikiran negatif dan lebih emosional karena mengutamakan perasaan dibandingkan logika.
HUBUNGAN ANTARA KEBUTUHAN AFILIASI DENGAN ALIENASI TERHADAP NARAPIDANA DI LEMBAGA PERMASYARAKATAN Selviani, Nur Amalia; Rusli, Rusdi; Yuserina, Firdha
Jurnal Kognisia Vol 2, No 1 (2019): April
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jk.v2i1.1611

Abstract

Penelitiain ini memiliki bertujuan untuk mengetahui hubungnan antara kebutuhan afiliasi dengan alienasi terhadap narapidana di Lembaga permasyarakatan perempuan klas IIA Martapura.nPada penelitian ini digunakan teknik pengambilan sampel berupa purposive sampling. Subjek pada penelitian ini berjumlah 64 narapidana  di lembaga  permasyarakatan perempuan klas IIA Martapura. Metode analisis data menggunakani korelasi product moment dari Karl Person. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala kebutuhan afiliasi dan skala alienasi. Hasil pada penelitian menunjukan korelasi sebesar 0,474 (p<0,05) artinya ada hubunan signifikan yang sedanag dan positif antara antara kebutuhan afiliasi dengan alienasi terhadap narapidana di Lembaga permasyarakatan perempuan klas IIA Martapura. Nilai korelasi positif dalam penelitian ini menunjukkan semakin tinggi kebutuhan afiliasi maka akan semakin tinggi alienasi, sebaliknya jika semakin rendah kebutuhan afiliasi maka akan semakin rendah alienasi .
Peranan Komitmen Afektif terhadap Organizational Citizenship Behavior pada Tenaga Kerja Non ASN Dinas Kota Banjarbaru Noor, Sofyan
Jurnal Kognisia Vol 7, No 1 (2024): APRIL
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jk.v7i1.8754

Abstract

Perkembangan industri dan organisasi dimasa sekarang menyebabkan persaingan yang ketat sehingga perlu memperhatikan hal yang berperan penting dalam sebuah organisasi, komitmen afektif menjadi salah satu komponen penting dalam meningkatkan perilaku OCB. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat peranan antara komitmen afektif terhadap organizational citizenship behavior pada tenaga kerja Non ASN Dinas Kota Banjarbaru. Penelitian ini mengunakan metode kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Sampel penelitian ini adalah 193 tenaga kerja Non ASN Dinas Kota Banjarbaru. Data penelitian komitmen afektif diambil menggunakan skala Commitment Scales Item khususnya pada item Affective Commitment dan data organizational citizenship behavior menggunakan skala OCB. Hasil analisis regresi linier sederhana menunjukan terdapat peranan positif yang signifikan antara komitmen afektif terhadap organizational citizenship behavior dengan koefisien determinasi  sebesar 75,7%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa komitmen afektif dapat memprediksi organizational citizenship behavior secara signifikan dan memiliki arah peranan positif dimana semakin tinggi tingkat komitmen afektif maka akan semakin tinggi perilaku OCB. Kata kunci: Komitmen afektif, organizational citizenship behavior, tenaga kerja   Non ASN, Kota Banjarbaru
HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN BELAJAR DENGAN KOMITMEN TUGAS PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PSIKOLOGI Amini, Manna; Mayangsari, Marina Dwi; Zwagery, Rika Vira
Jurnal Kognisia Vol 2, No 2 (2019): Oktober
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jk.v2i2.1681

Abstract

Penelitian ini bertujuan untukomengetahui apakah terdapat hubungan antara kemandirian belajar dengan komitmen terhadap tugas pada mahasiswa Program Studi Psikologi Universitas Lambung Mangkurat. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik sampling jenuh atau sampling total dengan jumlah subjek 40 orang. Alat ukur menggunakan dua  skala yaitu skala kemandirian belajar dengan jumlah 60 aitem (αi= 0,901) dan skala komitmen terhadap tugasedengan jumlah 44 aitem (α = 0,885). Skala ini menggunakaniskala model likertidan analisis data padalpenelitian iniydilakukan dengan korelasi product moment. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubunganjantara kemandirian belajar dengan komitmen terhadap tugas Koefisien determinasi yang diperoleh (r2)  adalah  sebesary0,2116.  Berdasarkan  hasil  penelitian tersebut sumbangan efektif kemandirian belajar terhadap komitmen terhadap tugas adalah sebesar 21,16%, sedangkan 78,84% sisanyaladalah sumbangan darilvariabel-variabel lain yang0tidak3diteliti pada penelitian ini.
PERBEDAAN KUALITAS PERSAHABATAN DITINJAU DARI GAYA KELEKATAN PADA MAHASISWA PSIKOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN ULM Putri, Lisdayanti Aulia; Anward, Hemy Heryati; Zwagery, Rika Vira
Jurnal Kognisia Vol 1, No 1 (2018): April
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jk.v1i1.1384

Abstract

Hubungan persahabatan tidak lepas dari adanya ikatan emosional antar individu yang bersahabat yaitu disebut dengan kelekatan dan setiap individu memiliki gaya kelekatan yang berbeda-beda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kualitas persahabatan ditinjau dari gaya kelekatan (gaya kelekatan aman, gaya kelekatan terpreokupasi, gaya kelekatan takut menghindar, dan gaya kelekatan menolak) pada Mahasiswa Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat. Teknik pengambilan sampel yaitu teknik proportional stratified purposive sampling dengan jumlah subjek 113 orang. Alat ukur yang digunakan yaitu skala kualitas persahabatan menggunakan skala likert dengan jumlah 36 aitem dan skala gaya kelekatan Bartholomew & Horowitz (1991). Teknik anlisis data yang digunakan adalah analysis of variance (ANOVA). Berdasarkan hasil analisis data maka dapat diartikan bahwa ada perbedaan kualitas persahabatan ditinjau dari gaya kelekatan pada Mahasiswa Psikologi. Gaya kelekatan aman berada pada kategori kualitas persahabatan yang lebih tinggi dengan rata rata dibandingkkan gaya kelekatan menolak dengan nilai rata-rata, gaya kelekatan menolak lebih tinggi dari gaya kelekatan terpreokupasi, yaitu dengan nilai rata-rata dan gaya kelekatan takut menghindar berada diposisi kualotas persahabatan paling rendah.
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN GRIT PADA SISWA BERKEBUTUHAN KHUSUS Rahmi, Lia; Safitri, Jehan
Jurnal Kognisia Vol 3, No 2 (2020): Oktober
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jk.v3i2.2664

Abstract

Siswa berkebutuhan khusus tidak bisa hanya dipandang sebelah mata, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara motivasi belajar dengan grit pada siswa berkebutuhan khusus. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah sampel 34 siswa berkebutuhan khusus di SLBN 2 Martapura, penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, alat ukur yang digunakan adalah skala kuesioner motivasi belajar dan grit. Berdasarkan hasil temuan dalam penelitian ini uji korelasi menunjukkan nilai signifikansi 0.000 (<0.05) dan nilai korelasi sebesar 0,720 analisis ini menunjukan ada hubungan antara motivasi belajar dengan grit pada siswa berkebutuhan khusus. Semakin tinggi motivasi belajar maka akan semakin tinggi pula grit. Bentuk sikap motivasi belajar yaitu tekun, ulet, minat pada berbagai masalah, senang bekerja mandiri, bosan dengan tugas rutin, dapat mempertahankan pendapat, tidak mudah melepaskan yang diyakini, senang memecahkan masalah belajar. Bentuk sikap grit diketahui seperti, konsistensi pada minat, kegigihan dalam pembelajaran, fokus pada satu hal yang diminati seperti mempertahankan satu kegiatan ekstrakulikuler, mampu menghadapi kesulitan, bisa bangkit dan menjalani proses pembelajaran tanpa terpaksa.
HUBUNGAN KETERBUKAAN DIRI DENGAN KOMUNIKASI ANTARBUDAYA PADA PASANGAN YANG MENIKAH BERBEDA SUKU BANGSA Rizki, Tria; Erlyani, Neka; Mayangsari, Marina Dwi
Jurnal Kognisia Vol 1, No 2 (2018): Oktober
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jk.v1i2.1549

Abstract

Pernikahan merupakan penyatuan dua pribadi yang unik, dengan membawa pribadi masing-masing dengan latar belakang budaya serta pengalamannya yang berbeda. Pernikahan dengan latar belakang budaya yang berbeda membuat pasangan tersebut melakukan sebuah proses komunikasi antarbudaya. Salah satu faktorlpenting dalam komunikasi antarbudaya seseorang adalah keterbukaan diri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan keterbukaan diri dengan komunikasi antarbudaya pada pasangan yang menikah berbeda suku bangsa. Subjek dalam penelitian ini sebanyak 56 orang pasangan menikah dengan karakteristik latar belakang suku yang berbeda dan berumur di bawah 55 tahun di Banjarmasin yang ditentukan  dengan  menggunakan teknikipurposivelsampling.  Metode pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian berupa skala keterbukaan diri dan komunikasi antarbudaya. Metode analisisidata menggunakan uji korelasi product moment dari Karl Pearson. Berdasarkan hasil  uji korelasi didapatkan nilai r = 0,451 dengan  taraffsignifikansi sebesar  0,000  (p  < 0,05), artinya  terdapat hubungan positiffantara keterbukaan diri dengan komunikasi antarbudaya pada pasangan yang menikah berbeda suku bangsa. Hubungan antara keterbukaan diri dengan komunikasi antarbudaya adalah sebesar 20,3%, sedangkan 79,7% sisanya adalah dari faktor-faktorjlainnya yangitidak diteliti dalam penelitian ini. Hasil analisa tersebut membuktikan bahwa hipotesis yang menyatakan adanya hubungan  antara  keterbukaan  diri  dengan  komunikasi  antarbudaya  pada pasangan yang menikah berbeda suku bangsa dapat diterima.
Peran Pola Asuh Otoritatif terhadap Kemandirian Emosional pada Remaja di SMAN 1 Tebing Tinggi Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Balangan Ahmat, Chovivah Nur; Fauzia, Rahmi; Tanau, Meydisa Utami
Jurnal Kognisia Vol 5, No 2 (2022): OKTOBER
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jk.v5i2.2630

Abstract

Perkembangan kemandirian emosional dimulai pada awal masa remaja dan ketergantungan remaja terhadap orang tua yang akan berkurang pada remaja akhir. Hubungan yang dekat antara orang tua dengan anak berperan dalam perkembangan remaja. Kedekatan orang tua dengan anak yang relatif baik mengarah pada pola asuh otoritatif. Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran pola asuh otoritatif terhadap kemandirian emosional pada remaja di SMAN 1 Tebing Tinggi. Subjek penelitian berjumlah 59 siswa di SMAN 1Tebing Tinggi, Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan, menggunakan metode purposive sampling. Metode penggunaan data menggunakan instrumen skala otoritatif dan skala kemandirian emosional. Metode analisis data menggunakan regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti menghasilkan t hitung sebesar 19,367 dan t tabel sebesar 6,61 sehingga menunjukan bahwa t hitung lebih besar dari t tabel (19,367> 6,61). Hasil penelitian ini pun menghasilkan taraf signifikansi sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disangkal bahwa hipotesis penelitian yang menyatakan adanya peranan yang signifikan dari pola asuh otoritatif terhadap kemandirian emosional dapat diterima.

Page 6 of 20 | Total Record : 200