cover
Contact Name
Purbo Suwandono
Contact Email
purbo@widyagama.ac.id
Phone
+6282132697144
Journal Mail Official
purbo@widyagama.ac.id
Editorial Address
Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Mesin Widyagama University of Malang Jl. Taman Borobudur Indah No 3, Malang 65128, INDONESIA
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
PROTON : Jurnal Ilmu-Ilmu Teknik Mesin
Published by Universitas Widyagama
ISSN : 20862962     EISSN : 27212874     DOI : 10.31328/jp
Ruang lingkup jurnal ini mencakup, tetapi tidak terbatas pada, bidang-bidang berikut: 1. Konversi Energi 2. Rekayasa dan Konstruksi Mesin 3. Ilmu dan Rekayasa Material 4. Proses dan Teknologi Manufaktur 5. Teknik Industri dan Sistem Produksi
Articles 13 Documents
Search results for , issue "Vol. 5 No. 2: Oktober 2013" : 13 Documents clear
ANALISA PASIR BESI UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI PELAT PENYERAP PANAS RADIASI MATAHARI. Andika Pratama; Andrian Bayu Pradhana; Bayu Ismoyo; Nova Risdiyanto Ismail
PROTON Vol. 5 No. 2: Oktober 2013
Publisher : Widyagama University of Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31328/jp.v5i2.181

Abstract

Pelat penyerap/kolektor berfungsi untuk menyerap panas dan merupakan komponen yang sangat penting pada sistem penyerapan panas radiasi matahari. Berbagai penelitian dilakukan untuk meningkatkan efisiensi penyerapan panas kolektor yang digunakan untuk meningkatkan efisiensi penyerapan panas sesuai dengan penerapannya. Ismail dan Fuhaid (2012), Jenis pasir yang terbaik adalah jenis pasir besi dan  batu cor terbaik adalah jenis batu cor belah/seleb; jika di tinjau dari berat jenis, perlakuan mampu panas, dan penyerapan panas dan penyimpanan panas radiasi matahari. Jenis atau merk semen yang terbaik adalah jenis semen Puger-Jember; jika di tinjau dari kuat tekan mortar, perlakuan mampu panas, dan penyerapan panas dan penyimpanan panas radiasi matahari. Pasir besi merupakan pasir yang terdiri dari butiran pasir yang mengandung unsur besi dan sebagian mengandung unsur batuan, sehingga jumlah kandungan unsur besi dalam butiran pasir  tidak sama. Dan dari hasil penelitian yang telah dilakukan tentang material dasar/bahan baku dan diperoleh jenis pasir besi yang terbaik dalam menyerap panas radiasi matahari. Dengan demikian perlu dilakukan penelitian tentang analisa pasir besi untuk meningkatkan efisiensi penyerapan panas radiasi matahari.Penelitian menggunakan metode eksperimen. Penelitian dimulai dengan menguji komposisi pasir besi dengan pasir lumajang pada pelat penyerap beton cor, kemudian dilanjutkan dengan menguji prosentase jumlah pasir besi dengan kotoran pasir besi. Pengujian dilakukan pengujian untuk meningkatkan efisiensi pelat penyerap panas radiasi matahari.Dari penelitian yang dilakukan menghasilkan pelat penyerap menggunakan pasir besi  tanpa campuran pasir lumajang  memiliki  temperatur dan efisiensi lebih tinggi, dan pelat penyerap radiasi matahari menggunakan pasir besi tanpa kotoran (jumlah pasir besi 100%) temperatur dan efisiensinya lebih tinggi pula.Kata kunci: komposisi, jumlah pasir besi, pelat penyerap, beton cor, radiasi matahari  
PENGARUH VOLUME TABUNG UDARA DAN BEBAN KATUB LIMBAH TERHADAP EFISIENSI UNJUK KERJA POMPA HIDRAM Eko Sulistiawan; Romadhon Tri Wahyudi; Setia Pradana; Naif Fuhaid
PROTON Vol. 5 No. 2: Oktober 2013
Publisher : Widyagama University of Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31328/jp.v5i2.182

Abstract

Air merupakan salah satu faktor yang sangat penting dan dibutuhkan dalam kehidupan makhluk hidup. Selain untuk pengembangan fiskologis makhluk hidup, air juga menjadi input bagi beragam upaya atau kegiatan makhluk hidup dalam rangka  menghasilkan sesuatu untuk kelangsungan hidupnya. Oleh karena itu, air harus tersedia kapanpun dan dimanapun dalam jumlah, waktu, dan mutu yang memadai. Masyarakat yang bertempat tinggal jauh dari jangkauan sumber energi listrik terdapat kendala untuk memindahkan air dari tempat rendah ke tempat yang lebih tinggi. Salah satu cara yang dapat digunakan adalah dengan pompa hidram atau hydraulic ram yang energi atau tenaga penggeraknya berasal dari tekanan atau hantaman air yang masuk ke dalam pompa melalui pipa. Pompa hidraulik ram merupakan suatu solusi karena tidak membutuhkan energi listrik atau bahan bakar. Pompa jenis ini dapat bekerja terus menerus 24 jam sehari, harganya murah dan mudah dibuat. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efisiensi unjuk kerja pompa hidrolik ram dengan variasi volume tabung udara dan beban katub limbah. Metode penelitian melalui perancangan instalasi pompa hidram dengan pengamatan pengaruh volume tabung udara (5300 ml, 6900 ml, dan 8100 ml), dan pengamatan pengaruh beban katub limbah (450 kg, 830 kg, dan 1220 kg) terhadap debit pompa hidram. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efisiensi tertinggi pompa hidram adalah 40,36 % efisiensi D’Aubuission pada berat beban 450 gram dan volume tabung udara 8100 ml. Sedangkan efisiensi terendah pompa hidram adalah 23,00 % pada berat beban katup 1220 gram dan volume tabung udara 5300 ml. Faktor volume tabung udara dan berat beban sangat berpengaruh terhadap debit pemompaan, debit buang, dan efisiensi pompa hidram. Kata kunci:  Pompa Hydram, tabung udara, katub buang, dan efisiensi.
PENGARUH COATING PAINT BETON COR TERHADAP ABSORBSI SOLAR RADIATION Didik Hardianto; Nova Risdiyanto Ismail; Suriansyah -
PROTON Vol. 5 No. 2: Oktober 2013
Publisher : Widyagama University of Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31328/jp.v5i2.183

Abstract

Pelat penyerap/kolektor berfungsi untuk menyerap panas dan merupakan komponen yang sangat penting pada sistem penyerapan energi radiasi matahari. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, perlu dilakukan penelitian untuk membandingkan ketebalan cat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh tebal cat terhadap efisiensi penyerapan panas. Metode penelitian dilakukan dengan menguji variasi tebal pengecatan. Komposisi beton yang digunakan adalah 2 semen, 2 pasir dan 3 batu cor. Sedangkan data yang diambil adalah Temperatur kaca penutup (Tg), Temperatur pelat penyerap (Tp), Temperatur lingkungan (Ta) dan Radiasi total matahari (Gt). Dari hasil pengujian tebal cat diperoleh ketebalan cat 63,45 (µ) mempunyai temperatur pelat penyerap rata-rata tertinggi 410C dan mempunyai efisiensi penyerapan panas tertinggi sebesar 34,3 % dibandingkan dengan tebal cat 118,7 (µ) dengan efisiensi terendah sebesar 24,6 %. Sedangkan lapisan cat bertambah tebal efisiensi yang dihasilkan rendah dan bernilai kecil karena pada cat terdapat komposisi latex yang dapat menghambat penyerapan panas radiasi matahari.   Kata kunci : Pelat penyerap, Ketebalan cat, Radiasi Matahari.
PEMANFAATAN GELOMBANG AIR LAUT UNTUK PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK MINI BERBASIS MIKROHIDRO SYSTEM Redita Dicky Setiawan; Toto Cimurti; Rahmad Kurniawan; Dadang Hermawan
PROTON Vol. 5 No. 2: Oktober 2013
Publisher : Widyagama University of Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31328/jp.v5i2.184

Abstract

Energi ombak adalah energi alternatif yang dibangkitkan melalui efek gerakan tekanan udara akibat fluktuasi pergerakan gelombang. Pemanfaatan Energi ombak tersebut untuk menjadi energi listrik dengan menggunakan Pembangkit listrik mikrohidro. Dimana jenis pembangkit listrik Mikrohidro ini berbiaya rendah dan dapat bermanfaat untuk energi listrik masyarakat di tepi pantai dan Nelayan dalam mengolah hasil laut. Maka untuk membantu dan memfasilitasi masyarakat di daerah pesisir tentang kebutuhan Energi listrik, maka perlu adanya pembangunan sebuah sistem pembangkit listrik mini atau mikrohidro dengan memanfaatkan energi gelombang air laut tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan gelombang Laut sebagai pembangkit tenaga listrik menggunakan berbasis Mikrohidro System. Metode penelitian ini menggunakan metode eksperimen.  Alat yang digunakan adalah prototipe gelombang laut dengan model mikrohidro system, variabel dalam penelitian ini adalah tinggi gelombang dengan tujuan untuk memperoleh efisiensi pembangkit listrik. Hasil penelitian diketahui bahwa semakin tinggi gelombang maka didapatkan voltase dan arus serta efisiensi yang lebih tinggi juga. Dari tinggi gelombang 70 mm didapatkan rata-rata efisiensi  sekitar 0.05 %, tinggi gelombang 100 mm didapatkan rata-rata efisiensi  sekitar 0.12 %, tinggi gelombang 150 mm didapatkan rata-rata efisiensi  sekitar 0.34 %.   Kata kunci: Energi Ombak, Pembangkit Listrik, Mikrohidro System
UPAYA MEMPERBAIKI KONSTRUKSI BUBU YANG DIGUNAKAN PADA PERAIRAN BOLOK KUPANG Yohanes B. Yokasing; Antonius Pangalinan; Januario M. da Luz
PROTON Vol. 5 No. 2: Oktober 2013
Publisher : Widyagama University of Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31328/jp.v5i2.185

Abstract

Bubu yang digunakan nelayan Bolok Kupang terbuat dari bambu dan jenis bubu yang digunakan bubu dasar. Bubu ini memiliki berat jenis lebih rendah dari air laut, sehingga menyulitkan untuk menempatkan dalam air laut. Untuk menempatkan bubu ini dibutuhkan ± 0,5m3 terumbu karang. Pengambilan terumbu karang merupakan perbuatan merusak rumah ikan, kerusakan ini akan mempengaruhi perkembangbiakan dan pertumbuhan ikan. Disisi lain pemanfaatan bambu sebagai bahan pembuatan bubu, untuk sebuah bubu menyerap ¾ -1 m3 bambu, hal ini juga merusak ekosistim darat. Untuk itu dibuatkan alternatif desain yang berbahan baku logam. Hasil kajian untuk bubu alternatif ini yang berbahan baku logam ini dengan rancangan kajian RAK pola faktorial dengan beberapa variabel dikaji, didapatkan bahwa dimensi bubu terhadap kemampuan tangkapan. Untuk tahun 2012, dibuat bubu, dengan dimensi panjang 100 cm, lebar 70 cm dan tinggi 35 cm. dan dilakukan kajian lanjut pada tahun 2013 untuk dimensi yang lainnya. Pemasangan bubu pada kedalaman 10 meter, rata-rata hasil tangkapan mencapai 0.68 kg, sedangkan kedalaman 15 meter, tangkapan mencapai 0,83 kg ikan, dan kedalaman 20 meter hasil tangkap 0,964 kg ikan. Sedangkan ketahanan bahan khusus pelapisan permukaan bahan dengan cat, telah mulai terjadi pengelupasan pada pengamatan atau penempatan ketiga pada tiap-tiap kedalaman air 10, 15 dan 20 meter. Kemampuan tangkap bubu yang dikembangkan 8.95 prosen meningkat, jika dibandingkan bubu bambu milik nelayan. Prosentase terkelupasnya semakin meningkat seiring bertambah dalamnya tempat pemasangan. Ketahanan struktur bahan bubu sangat tergantung pada kesempurnaan pelapisan permukaan, pada permukaan yang dilapisi sempurna tidak tumbuh korosi, dan sebaliknya pada permukaan yang tidak dilapisi sempurna, terkupasnya pelapisan tumbuh korosi. Kata kunci ; Konstruksi, bubu, Ikan
STUDY EXSPERIMENTAL PENGARUH PEMASANGAN MODEL SIDE SKIRT TERHADAP COEFISIENT DRAG DAN GAYA DRAG Arif Wahyu Budiarto; Suriansyah -; Muhammad Agus Sahbana
PROTON Vol. 5 No. 2: Oktober 2013
Publisher : Widyagama University of Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31328/jp.v5i2.186

Abstract

Untuk memenuhi kebutuhan transportasi darat yang semakin meningkat, perkembangan teknologi salah satunya ditandai dengan semakin beragam nya produk kendaraan yang ada di pasaran. Perkembangan ini juga mengarah pada penyempurnaan desain bentuk mobil yang Aerodinamis untuk mengurangi gaya gesek udara yang dapat menambah kestabilan kendaraan saat melaju. Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemasangan side skirt dan model side skirt manakah yang paling stabil dalam menerima hambatan dari berbagai arah. pengujian dilakukan dengan empat model side skirt yaitu Tanpa side skirt, model side skirt I, model side skirt II, model side skirt III dengan empat kali pengulangan di setiap model nya. Variabel bebas adalah kondisi yang mempengaruhi munculnya suatu gejala. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah kecepatan angin, beban, luasan alat uji. Variabel terikat adalah himpunan sejumlah gejala yang memiliki pula sejumlah aspek atau unsur di dalamnya, yang berfungsi menerima atau menyesuaikan diri dengan kondisi variabel lain. Dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah Jenis Side Skirt dan Simpangan pada Manometer (DH) , coefisient drag (cd), gaya drag(fd). Dari hasil penelitian model tanpa side skirt memiliki coefisient drag (cd) 0,02 menghasilkan gaya drag (fd) sebesar 1,55 kg m/s² ,untuk model side skirt I memiliki coefisient drag (cd) sebesar 0,11 menghasilkan gaya drag (fd) 6,21 kg m/s², model side skirt II memiliki nilai coefisient drag (cd) 0,19 menghasilkan gaya drag (fd) 11,6 kg m/s².Dan model side skirt III memiliki nilai coefisient drag (cd) 0,22 menghasilkan gaya drag (fd) sebesar 13,97 kg m/s². penelitian ini dapat di simpulkan pemasangan side skirt berpengaruh terhadap gaya drag. semakin besar nilai coefisient drag (cd) yang dimiliki model side skirt, maka semakin besar gaya drag yang di dapat. Kata kunci : wind tunnel, Aerodinamis, model Side Skirt, coefisient drag, Gaya drag.
PENGARUH VARIASI PANJANG PIPA MASUK (DRIVE PIPE) DAN BEBAN KATUP BUANG (WASTE VALVE) TERHADAP EFISIENSI POMPA HIDRAM Mietra Anggara; Naif Fuhaid; Toni Dwi Putra
PROTON Vol. 5 No. 2: Oktober 2013
Publisher : Widyagama University of Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31328/jp.v5i2.187

Abstract

Masyarakat yang bertempat tinggal jauh dari jangkauan sumber energi listrik terdapat kendala untuk memindahkan air dari tempat rendah ke tempat yang lebih tinggi. Untuk memompa air ke dalam rumah umumnya mereka menggunakan pompa sentrifugal. Jenis pompa ini membutuhkan energi listrik untuk mengoperasikannya, namun kadang-kadang listrik juga merupakan suatu masalah tersendiri bagi masyarakat. Salah satu cara yang dapat digunakan adalah dengan pompa hidram atau hydraulic ram yang energi atau tenaga penggeraknya berasal dari tekanan atau hantaman air yang masuk ke dalam pompa melalui pipa. Pompa hidrolik ram merupakan suatu solusi karena tidak membutuhkan energi listrik atau bahan bakar. Pompa jenis ini dapat bekerja terus menerus 24 jam sehari, harganya murah dan mudah dibuat Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efisiensi unjuk kerja pompa hidrolik ram dengan variasi panjang pipa masuk dan beban katub buang. Metode penelitian melalui perancangan instalasi pompa hidram dengan pengamatan pengaruh panjang pipa masuk (4 m, 6 m dan 8 m), dan pengamatan pengaruh beban katub buang (450 kg, 830 kg, dan 1220 kg) terhadap debit pompa hidram. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efisiensi tertinggi pompa hidram adalah 36,19 % efisiensi D’Aubuission pada berat beban 450 gram dan panjang pipa masuk 4 m. Faktor panjang pipa masuk dan berat beban sangat berpengaruh terhadap debit pemompaan, debit buang, dan efisiensi pompa hidram.   Kata kunci:  Pompa Hidram, pipa  masuk, katub buang, dan efisiensi.
PENGARUH DIMENSI BATU KERIKIL PADA PERMUKAAN PELAT PENYERAP UNTUK MENINGKATKAN KINERJA PENYERAPAN PANAS RADIASI MATAHARI PADA SOLAR WATER HEATER Fitra Hamdani; Naif Fuhaid; Muhammad Agus Sahbana
PROTON Vol. 5 No. 2: Oktober 2013
Publisher : Widyagama University of Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31328/jp.v5i2.188

Abstract

Pada penelitian ini adalah  salah satu energi yang dapat membantu  masyarakat khususnya dibidang rumah tangga, memanfaatan solar water heater untuk produksi air hangat yang dapat dipakai untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti mandi. Sisi yang kupas dalam penelitian ini adalah pelat penyerap beton cor. Pelat penyerap berfungsi untuk menyerap panas dan merupakan komponen yang sangat penting pada sistem penyerapan panas radiasi matahari. Dalam penelitian ini bertujuan1)                    Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin Universitas Widyagama Malang 2) dan 3) Staf Pengajar Jurusan Teknik Mesin Universitas Widyagama Malang untuk mengetahui pengaruh dimensi batu kerikil pada  permukaan pelat penyerap  untuk meningkatkan kinerja penyerapan panas radiasi matahari pada solar water heater Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen. Adapun dimensi batu yang digunakan dalam varibel penelitian ini adalah tanpa dipenambahan batu, 0.5 cm, 1 cm dan 1.5 cm. Batu tersebut merupakan batu cor yang diletakkan pada permukaan beton cor dan sebagian dari batu tersebut sebagian ditanamkan pada beton cor. Hubungan temperatur pelat, temperatur kaca dan temperatur lingkungan  terhadap radiasi harian matahari diperoleh radiasi tertinggi tanggal 22 Juni 2013 yaitu sebesar 14970.4 kJ/m2, hal ini juga berpengaruh terhadap temperatur,  yaitu untuk temperatur lingkungan (TL) yaitu sebesar 24.1 0C, temperatur kaca penutup (Tk) yaitu 28.6 0C, Temperatur pelat penyerap adalah 34.70C. Kemudian hubungan dari beberapa dimensi yang telah di uji terhadap radiasi matahari diperoleh bahwa temperatur terbaik terjadi pada dimensi 2 cm, sebab dengan dimensi kerikil yang lebih besar mampu menyerap dan menghasilkan panas yang sangat tinggi.   Kata kunci: Dimensi batu, pelat penyerap, radiasi matahari.
PEMANFAATAN OCEAN WAVE ENERGY SEBAGAI PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK MENGGUNAKAN MODEL FLOATING PISTON Jumali -; Hari Budi Raharjo; Khaerul Anwar; Nova Risdiyanto Ismail
PROTON Vol. 5 No. 2: Oktober 2013
Publisher : Widyagama University of Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31328/jp.v5i2.189

Abstract

Kebutuhan energi di Indonesia merupakan suatu keharusan yang tidak bisa ditawar lagi. Tercukupinya kebutuhan energi serta tersedianya pasokan energi untuk masa mendatang, merupakan elemen yang harus dipenuhi untuk dapat mencapai ketahanan energi. Indonesia masih sangat tergantung kepada bahan bakar fosil sebagai energi utama. Jika ditinjau dari ketersediaan bahan bakar fosil termasuk bahan bakar yang non renewable, sehingga perlu dilakukan pengurangan ketergantungan dan pengembangan energy yang renewable. Dengan demikian perlu dikembangkan energy yang berbasis kelautan di Indonesia, terutama energy gelombang laut, sehingga perlu dilakukan penelitian tentang pemanfaatan ocean wave energy sebagai pembangkit listrik menggunakan metode floating piston. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan ocean wave energy sebagai pembangkit tenaga listrik menggunakan metode floating piston. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen. Penelitian dilakukan untuk menguji tinggi gelombang dan kecepatan gelombang. Peralatan yang digunakan merupakan miniatur PLTG dengan menggunakan metode floating piston. Dari data hasil pengujian terlihat semakin tinggi gelombang, maka semakin tinggi pula arus, tegangan dan efisiensi. Hal ini disebabkan oleh energi gelombang yang semakin tinggi akan menyebabkan daya output semakin tinggi pula, selain itu energi input dari motor listrik sebagai sumber energi pembuat gelombang tetap. Semakin tinggi kecepatan gelombang, maka semakin tinggi pula arus, tegangan dan efisiensi. Hal ini disebabkan oleh energi gelombang yang semakin tinggi kecepatannya akan menyebabkan daya output semakin tinggi pula, selain itu energi input dari motor listrik sebagai sumber energi pembuat gelombang tetap.   Kata kunci: Ocean Wave Energy, Pembangkit Listrik, Floating Piston
PENGARUH BENTUK DAN OPTIMASI LUASAN PERMUKAAN PELAT PENYERAP TERHADAP EFISIENSI SOLAR WATER HEATER Arief Rizki Fadhillah; Andi Kurniawan; Hendra Kurniawan; Nova Risdiyanto Ismail
PROTON Vol. 5 No. 2: Oktober 2013
Publisher : Widyagama University of Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31328/jp.v5i2.190

Abstract

Pemanas air merupakan salah satu peralatan yang banyak digunakan oleh manusia. Salah satunya digunakan untuk memenuhi kebutuhan pada skala rumah tangga yaitu untuk mandi air hangat. Pemanas air yang banyak digunakan adalah pemanas air yang memanfaatkan energi surya. Peralatan pemanas air skala industri dan rumah tangga masih memiliki kelemahan-kelemahan. Pemanas air skala industri seperti contoh di atas memerlukan biaya investasi maupun biaya operasional yang relatif besar. Berdasarkan kelemahan-kelemahan peralatan di atas, farid dan ismail (2010) melakukan penelitian menggunakan pelat penyerap gelombang dan dengan penambahan reflektor dapat meningkatkan efisiensi solar water heater sederhana. Rico A., dkk (2012) memanfaatkan dinding sebagai pelat penyerap radiasi matahari dan  penambahan volume air pada solar heater. Permukaan pelat penyerap panas radiasi matahari merupakan bagian pokok untuk menerima sinar radiasi matahari, sehingga bentuk permukaan akan mempengaruhi penerimaan energi radiasi matahari. Selain itu luasan permukaan pelat penyerap juga akan mempengaruhi penerimaan energi radiasi matahari.Dengan kondisi demikian perlu dilakukan penelitian tentang Pengaruh bentuk dan optimasi luasan permukaan pelat penyerap terhadap efisiensi solar water heater sederhana. Pada penelitian ini menggunakan metode eksperimen, yang dimulai dari pengujian pertama yaitu variasi bentuk pelat penyerap (segitiga sama kaki, gelombang dan segitiga siku-siku) yang masing-masing tegak lurus terhadap sinar dating radiasi matahari. Pengujian kedua untuk mengoptimasi luasan pelat penyerap, sehingga peningkatan efisiensi penyerapan panas pada solar heater. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efisiensi bentuk dan luasan  pelat penyerap solar water heater terbaik adalah pelat penyerap berbentuk segitiga sama kaki dan memiliki luasan segitiga yang kecil, antara lain : pada pengujian variasi bentuk pelat penyerap solar water heater sederhana dengan pelat penyerap berbentuk segitiga sama kaki memiliki efisiensi yang terbaik dengan angka efisiensi 77,8%  yang memiliki temperature pelat sebesar 33,90C dan menghasilkan temperatur aliran out sebesar 28,0 0C. Pada pengujian variasi luasan maka yang terbaik adalah segitiga sama kaki kecil dengan luasan 0,37 m2 yang menghasilkan temperatur pelat 34,7 0C yang dapat menghasilkan temperatur aliran out sebesar 25,4  0C, dan memiliki efisiensi sebesar 88,6 %.   Kata kunci:  bentuk permukaan, optimasi luasan, pelat penyerap , solar  water heater. PENDAHULUAN Latar Belakang Pemanas air merupakan salah satu peralatan yang banyak digunakan oleh manusia. Salah satunya digunakan untuk memenuhi kebutuhan pada skala rumah tangga yaitu untuk mandi air hangat. Pemanas air yang banyak digunakan adalah pemanas air yang memanfaatkan energi surya. Peralatan ini banyak berkembang dengan adanya permasalahan keterbatasan bahan bakar fosil. Peralatan pemanas air skala industri dan rumah tangga masih memiliki kelemahan-kelemahan. Pemanas air skala industri seperti contoh di atas memerlukan biaya investasi maupun biaya operasional yang relatif besar. Pemanas komersial skala rumah tangga memiliki harga jual relatif tinggi dan masih memerlukan penambahan energi listrik atau gas untuk operasionalnya. Berdasarkan kelemahan-kelemahan peralatan di atas, farid dan ismail (2010) melakukan penelitian menggunakan pelat penyerap gelombang dan dengan penambahan reflektor dapat menin

Page 1 of 2 | Total Record : 13