cover
Contact Name
Aditya Aziz Fikhri
Contact Email
aditfreedom11@gmail.com
Phone
+6281362059403
Journal Mail Official
jurnalyayasansukma@gmail.com
Editorial Address
Kota Adm. Jakarta Barat, DKI Jakarta, Indonesia.
Location
Kota adm. jakarta barat,
Dki jakarta
INDONESIA
Sukma: Jurnal Pendidikan
Published by Yayasan Sukma
ISSN : 25485105     EISSN : 25979590     DOI : -
Core Subject : Education,
SUKMA: Jurnal Pendidikan is an academic journal bi-annually published in Indonesia. It covers issues related to education in general: teacher, student, school management, curricula, teaching methods, teaching evaluations, education best practices, learning materials, et cetera.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 97 Documents
Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Kinerja Guru: Kasus di SDIT Cahaya Sunnah Cileungsi Bogor M Mukhadasin; Aos Kuswandi
Sukma: Jurnal Pendidikan Vol. 4 No. 1 (2020)
Publisher : Yayasan Sukma Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32533/04105.2020

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gaya kepemimpinan Kepala Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Cahaya Sunnah Cileungsi Kabupaten Bogor dalam upaya peningkatan kinerja guru. Teknik Pengambilan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Informan dipilih secara purposive sampling sesuai dengan pertimbangan dan kepentingan data/informasi yang diperlukan. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa, pertama, gaya kepemimpinan yang dijalankan oleh kepala SDIT Cahaya Sunnah Cileungsi cenderung pada kepemimpinan transformasional. Hal ini terlihat pada indikator-indikator gaya kepemimpinan transformasional yang terdapat pada gaya kepemimpinan kepala sekolah. Kedua, kinerja guru dalam kaitannya dengan perencanaan proses belajar mengajar masih rendah. Ketiga, langkah-langkah yang dilakukan kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru di antaranya adalah dengan melibatkan warga sekolah dalam penyusunan visi, misi, dan program sekolah, mengadakan pelatihan-pelatihan yang dilakukan secara berkala, pendekatan personal, pembinaan, pemberian bonus, reward, dan punishment.
Motivational Factors to Learn English among University Students in An Urban Area Reza Anggriyashati Adara
Sukma: Jurnal Pendidikan Vol. 3 No. 2 (2019)
Publisher : Yayasan Sukma Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32533/03203.2019

Abstract

Kebijakan Kurikulum dan Dinamika Penguatan Pendidikan Karakter di Indonesia Mohammad Ariandy
Sukma: Jurnal Pendidikan Vol. 3 No. 2 (2019)
Publisher : Yayasan Sukma Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32533/03201.2019

Abstract

Book Review: Pedagogi Cinta Fuad Fachruddin
Sukma: Jurnal Pendidikan Vol. 3 No. 2 (2019)
Publisher : Yayasan Sukma Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32533/03206.2019

Abstract

Title: Love as PedagogyAuthor: Tim LoremanPublication: Sense Publishers, Rotterdam, 2012Pages: 120 halaman
Enigma Pluralisme Bangsa: Memposisikan Peran Perguruan Tinggi Islam Ratno Lukito
Sukma: Jurnal Pendidikan Vol. 4 No. 1 (2020)
Publisher : Yayasan Sukma Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32533/04101.2020

Abstract

Pluralisme merupakan kosa kata baru bagi orang Indonesia, meskipun pengalaman dalam hal pluralisme ini sudah lama ada. Kosa kata ini semakin menjadi asing di tengah masyarakat, terlebih sejak keluarnya fatwa MUI tahun 2005 yang menolak ide pluralisme keagamaan. Indonesia dengan ribuan pulaunya tentu saja menganut pluralisme karena perbedaan kultur dan nilai budaya yang ada. Pluralistic state adalah sebuah kenyataan. Bagaimana Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) di Indonesia menghadapi problem pluralisme ini? Bagaimana pula posisi perguruan tinggi ini di tengah mayoritas umat Islam sebagai penduduk dominan di negeri ini? Dengan orientasi baru sebagai pluralistic university, PTKI mampu merevitalisasi perannya dalam negara Indonesia modern. Hubungan antar unsur civitas academica di dalamnya tidak lagi merefleksikan bentuk relasi atas-bawah melainkan lebih sebagai hubungan sejajar dari berbagai bentuk asosiasi yang beragam. Hanya dengan perspektif pluralistis inilah, kajian-kajian yang dilakukan di dalamnya akan mampu merefleksikan Islam sebagai raḥmah lil-‘ālamīn.
Madrasah Diniyah dan Pesantren sebagai Penyeimbang Modernitas Muhammad Nizar
Sukma: Jurnal Pendidikan Vol. 4 No. 1 (2020)
Publisher : Yayasan Sukma Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32533/04102.2020

Abstract

Pembahasan tentang pendidikan pesantren selalu mengundang diskusi dan bahasan-bahasan yang tidak berkesudahan karena pesantren memiliki magnet tersendiri yang mampu menarik minat masyarakat untuk dipelajari dan dikaji secara berkesinambungan. Kekhasan pesantren sebagai lembaga pendidikan meliputi sistem, manajemen, dan tata kelola lembaga serta model adopsi dan adaptasi yang diterapkan terhadap pendidikan modern. Begitu halnya dengan Madrasah Diniyah, yang umumnya memiliki kurikulum yang tertinggal yang disusun oleh pendirinya. Kedua model lembaga pendidikan ini semakin terabaikan perannya, meskipun keduanya sering dipandang sebagai lembaga pendidikan yang menawarkan nilai lebih dibandingkan dengan lembaga pendidikan lainnya.
Globalisasi dan Pendidikan Islam Tradisional di Minangkabau J Juharmen
Sukma: Jurnal Pendidikan Vol. 4 No. 1 (2020)
Publisher : Yayasan Sukma Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32533/04103.2020

Abstract

Tulisan ini membahas dampak globalisasi terhadap pendidikan Islam tradisional di Sumatera Barat dengan fokus kajian pada sejarah globalisasi di Sumatera Barat dan dampaknya terhadap pendidikan Islam tradisional. Penelitian ini berkesimpulan bahwa globalisasi  dalam bentuknya yang klasik bukan hal baru dalam sejarah Sumatera Barat. Setidaknya ia telah hadir dalam bentuk transaksi ekonomi klasik di masa lalu pasca kedatangan para pedagang dari berbagai penjuru dunia, baik itu Cina, ataupun Timur Tengah, bahkan Eropa. Namun perkembangan globalisasi yang begitu pesat, selain telah mempengaruhi masyarakat melalui sekularisasi, secara tidak langsung juga berimbas kepada lembaga-lembaga pendidikan Islam tradisional. Semakin berkurangnya para pengajar yang memiliki kapabilitas atas kitab klasik, dan berkurangnya minat masyarakat yang terkesima dengan pendidikan sekular, persoalan lain yang dihadapi oleh pendidikan Islam tradisional adalah lahirnya pesaing-pesaing yang selalu hadir di sepanjang zaman, baik itu dalam bentuk sekolah sekular buatan Belanda, atau sekolah Islam modern hasil reformasi Islam, hingga masa sekarang dengan hadirnya Sekolah Islam Terpadu (SIT) sebagai jawaban atas kebutuhan globalisasi. Menghadapi situasi yang tidak menguntungkan, pendidikan Islam tradisional di Sumatera Barat masih mampu bertahan meskipun dengan situasi yang sulit dan semakin terjepit.
Internalisasi Nilai-Nilai Keteladanan dalam Pendidikan Generasi Muda Muslim di Era Global G Guntoro
Sukma: Jurnal Pendidikan Vol. 4 No. 1 (2020)
Publisher : Yayasan Sukma Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32533/04104.2020

Abstract

Dalam pendidikan Islam, secara psikologis metode keteladanan sangat diperlukan. Dalam hal ini, Rasulullah saw adalah bapak pendidikan yang memberikan suritauladan secara sempurna. Artikel ini menjelaskan bagaimana aplikasi dari nilai-nilai keteladanan dalam pendidikan generasi muda muslim di era global. Generasi muda muslim merupakan aset yang harus terus di jaga untuk menjadi generasi penerus di di era global. Baginya akidah Islam merupakan satu-satunya landasan dalam menilai realitas kehidupan. Untuk mewujudkan semua itu, tentu tidak dapat terlepas dari tahapan pendidikan yang harus dilalui.
Pendidikan Karakter Dalam Novel Sunset Bersama Rosie Karya Tere Liye: Kajian Sosiologi Sastra Nurul Fadzilatul Husna
Sukma: Jurnal Pendidikan Vol. 4 No. 2 (2020)
Publisher : Yayasan Sukma Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32533/04205.2020

Abstract

Pendidikan merupakan usaha sadar dan sistematis untuk membenrtuk sebuah karakter generasi selanjutnya. Sastra tidak hanya bertujuan sebagai bacaan yang sekadar dinikmati namun juga berusaha menyampaikan nilai-nilai di dalamnya, juga salah satunya adalah nilai-nilai pendidikan karakter. Pada saat ini telah terjadi penurunan kualitas karakter yang terjadi pada peserta didik di berbagai jenjang pendidikan. Tujuan dari penelitian ini adalah menguraikan pendidikan karakter yang terdapat dalam novel Sunset Bersama Rosie karya Tere Liye. Hasil penelitian menunjukkan bahwa novel tersebut memiliki dua belas nilai karakter yang dapat digunakan sebagai rujukan pembelajaran sastra.
Cerdas Berkarakter Sebagai Nilai Kebajikan Warganegara Indra Gunawan; Ayu Vinlandari Wahyudi
Sukma: Jurnal Pendidikan Vol. 4 No. 2 (2020)
Publisher : Yayasan Sukma Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32533/04202.2020

Abstract

Kondisi krisis nilai-nilai kebajikan Bangsa Indonesia pasca-reformasi menunjukkan capaian karakter cerdas yang diproses melalui pendidikan belum menghasilkan individu-individu dengan karakter cerdas yang terintegrasi dengan nilai-nilai kebajikan. Hilangnya nilai-nilai kebajikan pada masyarakat Indonesia tercerminkan dengan banyaknya fenomena yang terjadi seperti korupsi, intoleransi, tindakan kriminal, kerusakan lingkungan, ketidakadilan hukum, dan pelanggaran HAM yang dimana sebagian fenomena-fenomena tersebut dilakukan oleh individu yang tergolong cerdas dan berpendidikan. Fenomena dan fakta tersebut menyebabkan banyak pihak yang menyimpulkan bahwa Bangsa Indonesia bukan kekurangan individu cerdas, melainkan kekurangan individu cerdas yang terintegrasi dengan nilai-nilai kebajikan, sehingga tidak hanya cerdas dalam konteks intelektual kognitif melainkan cerdas dan berkarakter. Karakter cerdas seorang individu dapat dilihat dari prilakunya, bentuknya berupa pribadi utuh yang cerdas secara intelektual, emosional, sosial dan spiritual serta selalu mengamalkan kecerdasannya kepada nilai-nilai kebajikan untuk kemaslahatan banyak orang dan Negaranya.

Page 4 of 10 | Total Record : 97