cover
Contact Name
Aditya Aziz Fikhri
Contact Email
aditfreedom11@gmail.com
Phone
+6281362059403
Journal Mail Official
jurnalyayasansukma@gmail.com
Editorial Address
Kota Adm. Jakarta Barat, DKI Jakarta, Indonesia.
Location
Kota adm. jakarta barat,
Dki jakarta
INDONESIA
Sukma: Jurnal Pendidikan
Published by Yayasan Sukma
ISSN : 25485105     EISSN : 25979590     DOI : -
Core Subject : Education,
SUKMA: Jurnal Pendidikan is an academic journal bi-annually published in Indonesia. It covers issues related to education in general: teacher, student, school management, curricula, teaching methods, teaching evaluations, education best practices, learning materials, et cetera.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 104 Documents
Book Review: Pedagogi Cinta Fachruddin, Fuad
SUKMA: Jurnal Pendidikan Vol. 3 No. 2 (2019)
Publisher : Yayasan Sukma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32533/03206.2019

Abstract

Title: Love as PedagogyAuthor: Tim LoremanPublication: Sense Publishers, Rotterdam, 2012Pages: 120 halaman
Enigma Pluralisme Bangsa: Memposisikan Peran Perguruan Tinggi Islam Lukito, Ratno
SUKMA: Jurnal Pendidikan Vol. 4 No. 1 (2020)
Publisher : Yayasan Sukma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32533/04101.2020

Abstract

Pluralisme merupakan kosa kata baru bagi orang Indonesia, meskipun pengalaman dalam hal pluralisme ini sudah lama ada. Kosa kata ini semakin menjadi asing di tengah masyarakat, terlebih sejak keluarnya fatwa MUI tahun 2005 yang menolak ide pluralisme keagamaan. Indonesia dengan ribuan pulaunya tentu saja menganut pluralisme karena perbedaan kultur dan nilai budaya yang ada. Pluralistic state adalah sebuah kenyataan. Bagaimana Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) di Indonesia menghadapi problem pluralisme ini? Bagaimana pula posisi perguruan tinggi ini di tengah mayoritas umat Islam sebagai penduduk dominan di negeri ini? Dengan orientasi baru sebagai pluralistic university, PTKI mampu merevitalisasi perannya dalam negara Indonesia modern. Hubungan antar unsur civitas academica di dalamnya tidak lagi merefleksikan bentuk relasi atas-bawah melainkan lebih sebagai hubungan sejajar dari berbagai bentuk asosiasi yang beragam. Hanya dengan perspektif pluralistis inilah, kajian-kajian yang dilakukan di dalamnya akan mampu merefleksikan Islam sebagai raḥmah lil-‘ālamīn.
Madrasah Diniyah dan Pesantren sebagai Penyeimbang Modernitas Nizar, Muhammad
SUKMA: Jurnal Pendidikan Vol. 4 No. 1 (2020)
Publisher : Yayasan Sukma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32533/04102.2020

Abstract

Pembahasan tentang pendidikan pesantren selalu mengundang diskusi dan bahasan-bahasan yang tidak berkesudahan karena pesantren memiliki magnet tersendiri yang mampu menarik minat masyarakat untuk dipelajari dan dikaji secara berkesinambungan. Kekhasan pesantren sebagai lembaga pendidikan meliputi sistem, manajemen, dan tata kelola lembaga serta model adopsi dan adaptasi yang diterapkan terhadap pendidikan modern. Begitu halnya dengan Madrasah Diniyah, yang umumnya memiliki kurikulum yang tertinggal yang disusun oleh pendirinya. Kedua model lembaga pendidikan ini semakin terabaikan perannya, meskipun keduanya sering dipandang sebagai lembaga pendidikan yang menawarkan nilai lebih dibandingkan dengan lembaga pendidikan lainnya.
Globalisasi dan Pendidikan Islam Tradisional di Minangkabau Juharmen, J
SUKMA: Jurnal Pendidikan Vol. 4 No. 1 (2020)
Publisher : Yayasan Sukma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32533/04103.2020

Abstract

Tulisan ini membahas dampak globalisasi terhadap pendidikan Islam tradisional di Sumatera Barat dengan fokus kajian pada sejarah globalisasi di Sumatera Barat dan dampaknya terhadap pendidikan Islam tradisional. Penelitian ini berkesimpulan bahwa globalisasi  dalam bentuknya yang klasik bukan hal baru dalam sejarah Sumatera Barat. Setidaknya ia telah hadir dalam bentuk transaksi ekonomi klasik di masa lalu pasca kedatangan para pedagang dari berbagai penjuru dunia, baik itu Cina, ataupun Timur Tengah, bahkan Eropa. Namun perkembangan globalisasi yang begitu pesat, selain telah mempengaruhi masyarakat melalui sekularisasi, secara tidak langsung juga berimbas kepada lembaga-lembaga pendidikan Islam tradisional. Semakin berkurangnya para pengajar yang memiliki kapabilitas atas kitab klasik, dan berkurangnya minat masyarakat yang terkesima dengan pendidikan sekular, persoalan lain yang dihadapi oleh pendidikan Islam tradisional adalah lahirnya pesaing-pesaing yang selalu hadir di sepanjang zaman, baik itu dalam bentuk sekolah sekular buatan Belanda, atau sekolah Islam modern hasil reformasi Islam, hingga masa sekarang dengan hadirnya Sekolah Islam Terpadu (SIT) sebagai jawaban atas kebutuhan globalisasi. Menghadapi situasi yang tidak menguntungkan, pendidikan Islam tradisional di Sumatera Barat masih mampu bertahan meskipun dengan situasi yang sulit dan semakin terjepit.
Internalisasi Nilai-Nilai Keteladanan dalam Pendidikan Generasi Muda Muslim di Era Global Guntoro, G
SUKMA: Jurnal Pendidikan Vol. 4 No. 1 (2020)
Publisher : Yayasan Sukma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32533/04104.2020

Abstract

Dalam pendidikan Islam, secara psikologis metode keteladanan sangat diperlukan. Dalam hal ini, Rasulullah saw adalah bapak pendidikan yang memberikan suritauladan secara sempurna. Artikel ini menjelaskan bagaimana aplikasi dari nilai-nilai keteladanan dalam pendidikan generasi muda muslim di era global. Generasi muda muslim merupakan aset yang harus terus di jaga untuk menjadi generasi penerus di di era global. Baginya akidah Islam merupakan satu-satunya landasan dalam menilai realitas kehidupan. Untuk mewujudkan semua itu, tentu tidak dapat terlepas dari tahapan pendidikan yang harus dilalui.
Pendidikan Karakter Dalam Novel Sunset Bersama Rosie Karya Tere Liye: Kajian Sosiologi Sastra Husna, Nurul Fadzilatul
SUKMA: Jurnal Pendidikan Vol. 4 No. 2 (2020)
Publisher : Yayasan Sukma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32533/04205.2020

Abstract

Pendidikan merupakan usaha sadar dan sistematis untuk membenrtuk sebuah karakter generasi selanjutnya. Sastra tidak hanya bertujuan sebagai bacaan yang sekadar dinikmati namun juga berusaha menyampaikan nilai-nilai di dalamnya, juga salah satunya adalah nilai-nilai pendidikan karakter. Pada saat ini telah terjadi penurunan kualitas karakter yang terjadi pada peserta didik di berbagai jenjang pendidikan. Tujuan dari penelitian ini adalah menguraikan pendidikan karakter yang terdapat dalam novel Sunset Bersama Rosie karya Tere Liye. Hasil penelitian menunjukkan bahwa novel tersebut memiliki dua belas nilai karakter yang dapat digunakan sebagai rujukan pembelajaran sastra.
Cerdas Berkarakter Sebagai Nilai Kebajikan Warganegara Gunawan, Indra; Wahyudi, Ayu Vinlandari
SUKMA: Jurnal Pendidikan Vol. 4 No. 2 (2020)
Publisher : Yayasan Sukma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32533/04202.2020

Abstract

Kondisi krisis nilai-nilai kebajikan Bangsa Indonesia pasca-reformasi menunjukkan capaian karakter cerdas yang diproses melalui pendidikan belum menghasilkan individu-individu dengan karakter cerdas yang terintegrasi dengan nilai-nilai kebajikan. Hilangnya nilai-nilai kebajikan pada masyarakat Indonesia tercerminkan dengan banyaknya fenomena yang terjadi seperti korupsi, intoleransi, tindakan kriminal, kerusakan lingkungan, ketidakadilan hukum, dan pelanggaran HAM yang dimana sebagian fenomena-fenomena tersebut dilakukan oleh individu yang tergolong cerdas dan berpendidikan. Fenomena dan fakta tersebut menyebabkan banyak pihak yang menyimpulkan bahwa Bangsa Indonesia bukan kekurangan individu cerdas, melainkan kekurangan individu cerdas yang terintegrasi dengan nilai-nilai kebajikan, sehingga tidak hanya cerdas dalam konteks intelektual kognitif melainkan cerdas dan berkarakter. Karakter cerdas seorang individu dapat dilihat dari prilakunya, bentuknya berupa pribadi utuh yang cerdas secara intelektual, emosional, sosial dan spiritual serta selalu mengamalkan kecerdasannya kepada nilai-nilai kebajikan untuk kemaslahatan banyak orang dan Negaranya.
Relationships Social Environment and Self-Efficacy of Learning Results of Bugis Bridal Processes Sabet, Meli; Atmanto, Dwi; Siregar, Jenny Sista; Wastira, Jarudin
SUKMA: Jurnal Pendidikan Vol. 5 No. 1 (2021)
Publisher : Yayasan Sukma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32533/05102.2021

Abstract

The purpose of this study was to determine the relationship between social environment and self-efficacy on learning outcomes of Bugis bridal make-up. Using a quantitative approach with a correlation test. Purposive sampling technique is carried out by taking the subject not based on strata, random or regional but based on the existence of a specific goal, namely by involving 34 students who are following the subject of Bugis bridal make-up. Based on the results of the Pearson correlation test, it was shown that the relationship between social environment variables and learning outcomes of Bugis bridal make-up was obtained as ⍴-Value <Sig. 0.05 means it can be concluded that there is a relationship. The results of the correlation test for variable X2, namely ρ-value 0.247> 0.05, means that there is no significant relationship, while for the correlation test between social-environmental variables on self-efficacy it is obtained ρ-Value 402> Sig. 0.05, it can be concluded that the social environment variable has no significant relationship to the self-efficacy variable. that the social environment variables and self-efficacy together on learning outcomes of Bugis bridal make-up have no significant relationship because of ρ-Value 0.675> Sig. 0.05. This means that the social environment and self-efficacy cannot shape students to improve learning outcomes of Bugis bridal make-up.
Persepsi Mahasiswa Terhadap Pembelajaran Daring Pada Masa Pandemi Covid-19 Melalui Aplikasi Teams Meeting: Studi Kasus di UPBJJ UT Jember Kabupaten Probolinggo Herminingsih, Hesti
SUKMA: Jurnal Pendidikan Vol. 5 No. 1 (2021)
Publisher : Yayasan Sukma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32533/05104.2021

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi mahasiswa terhadap pembelajran daring dengan menggunakan Aplikasi Microsoft Teams Meeting pada masa Pendemi Covid-19 di Universitas Terbuka. Subjek penelitian adalah mahasiswa Program Studi Agribisnis Kelompok Belajar di Kabupaten Probolinggo yang berjumlah 48 orang. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa dapat mengikuti pembelajaran daring dengan baik. Sebagian besar mahasiswa menyatakan sangat menyukai pembelajran daring karena dapat mengikuti perkuliahan di rumah dengan suasana santai.  Beberapa hal yang tidak disukai adalah boros pemakaian kuota internet dan akses sinyal yang sulit.  
Kebijakan Pendidikan Kewirausahaan dalam Menumbuhkan Kesadaran Bela Negara bagi Generasi Muda Herawati, Susetya
SUKMA: Jurnal Pendidikan Vol. 4 No. 2 (2020)
Publisher : Yayasan Sukma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32533/04204.2020

Abstract

Kebangkitan Nasional yang dimulai dengan berdirinya Boedi Oetomo pada tanggal 20 Mei 1908, berlanjut pada Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 adalah sebuah kesadaran dari kaum muda terdidik yang bangkit dengan semangat persatuan, kesatuan, dan nasionalisme, serta kesadaran untuk memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia. Kemerdekaan tersebut saat ini diisi oleh generasi muda melalui peran sertanya dalam pembangunan. Mencintai negara bangsa dan daerahnya dengam melakukan pembangunan melalui nilai-nilai budaya lokal sebagai wujud dari kesadaran bela negara. Pendidikan kewirausahaan menjadi salah satu upaya pemuda untuk dapat mengembangkan dirinya sesuai minat, bakat dan potensi untuk menjadi pemuda yang mandiri secara ekonomi. Kesadaran bela negara melalui kewirausahaan dengan mengutamakan nilai -nilai budaya lokal tersebut dapat dilakukan dengan menerapkan konsep Dynamic Governance (thinking ahead, thinking again dan thinking across) yang oleh Ki Hadjar Dewantara direpresentasikan dalam berkarya yang produktif melalui cara Niteni, Niroke dan Nambahi. Keberhasilan Pendidikan kewirausahaan sebagai bagian dari belanegara merupakan perwujudan dari sila ke lima Pancasila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Page 5 of 11 | Total Record : 104