cover
Contact Name
LIRA MUFTI AZZAHRI ISNAENI
Contact Email
liramuftiazzahri.isnaeni@gmail.com
Phone
+6285271651482
Journal Mail Official
liramuftiazzahri.isnaeni@gmail.com
Editorial Address
Jalan Mutiara Nomor 2 Bangkinang Kota Kabupaten Kampar Riau
Location
Kab. kampar,
Riau
INDONESIA
PLENARY HEALTH : Jurnal Kesehatan Paripurna
ISSN : -     EISSN : 30323266     DOI : https://doi.org/10.37985/plenaryhealth.v2i1.1005
Core Subject : Health, Science,
Plenary Health: Plenary Health Journal Is a journal that publishes the results of health research that is integrated with the health sector. This journal is useful for health workers in health offices, health centers, hospitals, health students, health teaching staff. Plenary Health: Plenary Health Journal accepts manuscripts in the form of research results in both Indonesian and English. Manuscripts accepted are manuscripts that have never been published before. We hope that our article is useful for the world of health sciences.
Articles 84 Documents
HUBUNGAN KADAR HBA1C DAN RASIO ALBUMIN KREATININ URIN PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI LABORATORIUM PRAMITA MATRAMAN Tri Handayani; Kunti Dewi Saraswati
Plenary Health : Jurnal Kesehatan Paripurna Vol. 1 No. 3 (2024)
Publisher : LPPI Yayasan Almahmudi bin Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37985/plenaryhealth.v1i3.590

Abstract

Diabetes mellitus adalah penyakit metabolik yang dapat diketahui dari eskalasi kadar gula darah dimana organ pankreas tidak dapat memproduksi insulin dengan sendirinya maupun suatu kondisi dimana insulin yang diproduksi tidak bisa digunakan secara efektif oleh tubuh.  Diabetes mellitus  di Indonesia merupakan penyebab kematian terbesar urutan ke-3 setelah stroke dan jantung, DKI Jakarta merupakan provinsi tertinggi prevalensi DM di Indonesia. Diagnosa DM dapat dilakukan dengan pemeriksaan HbA1c dan deteksi dini nefropati diabetik dapat dilakukan dengan pemeriksaan rasio albumin kreatinin urin. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan kadar HbA1c dan rasio albumin kreatinin urin pada pasien DM. Metode yang digunakan adalah deskriptif cross sectional dengan jumlah sampel sebanyak 205 yang diambil secara purposive sampling periode bulan April - Juni 2024 di Laboratorium Klinik Pramita Matraman. Teknik analisis data dengan SPSS versi 27 secara univariat dan bivariat. Hasil penelitian didapatkan Karekteristik umum subyek penelitian adalah berjenis kelamin perempuan sebesar 74,6 % (153 peserta) dengan kelompok usia lansia akhir yang paling banyak, yaitu sebesar 50,7 % ( 104 peserta). Rerata hasil HbA1c adalah 8,0 % dengan nilai minimum 6,5 % dan nilai maksimum 15,9 % dan rerata rasio albumin kreatinin urin 270,7 mg/g dengan nilai minimum 4,1 mg/g dan nilai maksimum 4240 mg/g. Hasil uji non parametrik Spearman rank didapatkan P value = 0,001 dan nilai r = 0,451 yang berarti mempunyai korelasi positif yang cukup kuat. Kesimpulan : terdapat korelasi antara kadar HbA1c dan rasio albumin kreatinin urin.
KORELASI KADAR TSH DAN KADAR FT4 PADA PASIEN TIROID DI KABUPATEN BANGKALAN TAHUN 2023 Wahyu Eka Setia Ningsih; Emma Ismawatie
Plenary Health : Jurnal Kesehatan Paripurna Vol. 1 No. 3 (2024)
Publisher : LPPI Yayasan Almahmudi bin Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37985/plenaryhealth.v1i3.592

Abstract

Tiroid merupakan kelenjar endokrin murni terbesar dalam tubuh manusia yang terletak di leher bagian depan, terdiri atas dua bagian (lobus kanan dan lobus kiri). TSH merupakan suatu glikoprotein yang disintesis dan disekresikan oleh tirotrop dari kelenjar hipofisis anterior. Sekresi TSH dirangsang oleh kadar T3 dan T4 yang rendah dan oleh hormon TRH (Thyroid Releasing Hormone) hipotalamus dihambat oleh kenaikan kadar T3 dan T4. T3 dan T4 yang bersirkulasi dalam plasma yang sebagian besar diikat dengan protein. Tujuan dari penelitian ini adalah supaya mengetahui korelasi dari kadar TSH, FT4 selain itu membuktikan bahwa terdapat  hubungan diantara keduanya terhadap pasien gangguan tiroid. Pemeriksaan ini menggunakan metode analitik observasi dengan rancangan penelitian cross sectional. Pengambilan sampel di Laboratorium fortuna Bangkalan selama bulan Maret-November 2023. Dari 44 sampel didapatkan dengan kadar terendah kadar TSH sebesar 0,05 mIU/L dan kadar tertinggi 60,00 mIU/L. sedangkan hasil terendah kadar FT4 sebesar 0,08 ng/dl dan kadar tertinggi 7,77 ng/di. Selanjutnya dilakukan uji Kolmogorov–Smirnov dan uji Spearrman’s didapatkan hasil apabila variabel satu nilainya naik(tinggi) maka variabel yang lain turun (rendah). Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang berlawanan arah antara kadar TSH dan kadar FT4, apabila kadar TSH meningkat maka kadar FT4 menurun, begitu pun sebaiknya.
HUBUNGAN ANTARA KADAR HBA1C DENGAN KADAR HB PADA PENDERITA DIABETES MELITUS DI KLINIK PRATAMA MEDICAL CENTRE YPSM Tiara Tiara; Yulia Ratna Dewi
Plenary Health : Jurnal Kesehatan Paripurna Vol. 1 No. 3 (2024)
Publisher : LPPI Yayasan Almahmudi bin Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37985/plenaryhealth.v1i3.594

Abstract

Diabetes melitus ditandai dengan penyakit metabolik dengan karakteristik terjadinya hiperglikemia yang diakibatkan oleh gangguan sekresi insulin. Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui Hubungan antara kadar HbA1c dengan kadar Hb pada penderita diabetes. Penelitian menggunakan desain/rancangan penelitian survei cross sectional. Peneliti menggunakan program SPSS. Penelitian ini diambil dari data sekunder (EMR) bulan Januari-Mei 2024 sebanyak 40 orang. Tempat penelitian yaitu di Klinik Pratama Medical Centre YPSM. Hasil penelitian didapatkan rata-rata usia berada di sekitar 46,55 tahun. Kadar HbA1c pada sampel penelitian menunjukkan variasi yang cukup besar, dengan rata- rata sebesar 7,96%. Kadar hemoglobin (Hb) pada sampel penelitian menunjukkan distribusi yang mendekati normal, dengan rata-rata sebesar 14,04 g/dL. Kesimpulan dari hasil penelitian bahwa p-value (0.020) < 0.05, menunjukkan adanya hubungan signifikan antara kadar HbA1c dan kadar Hb pada penderita DM.
ANALISIS HUBUNGAN INFKEKSI CACING ENTEROBIUS VERMICULARIS DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK BALITA DI RUMAH SAKIT DAERAH MALIANA TIMOR LESTE Clotilde De Carvalho; Yulita Maulani
Plenary Health : Jurnal Kesehatan Paripurna Vol. 1 No. 3 (2024)
Publisher : LPPI Yayasan Almahmudi bin Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37985/plenaryhealth.v1i3.595

Abstract

Masalah kecacingan adalah isu kesehatan serius yang memerlukan perhatian khusus, terutama di wilayah tropis, di mana banyak orang terpengaruh. Infeksi cacing dapat mengurangi kekuatan tubuh melawan penyakit dan memperlambat pertumbuhan anak karena cacing menyerap nutrisi penting seperti protein, karbohidrat, dan zat besi. Kecacingan sering terjadi pada anak-anak, karena mereka lebih rentan terhadap infeksi cacing Enterobius vermicularis. Di Indonesia, masalah kecacingan masih signifikan, dengan Enterobius Vermicularis sering menyebabkan enterobiasis pada anak-anak, terutama di lingkungan dengan kepadatan tinggi dan sanitasi yang buruk. Infeksi ini dapat mempengaruhi status gizi anak dan berdampak negatif pada pertumbuhan. Infeksi ini disebabkan oleh pola asuh yang tidak memadai dan menyebabkan gejala seperti gatal di sekitar anus pada malam hari. Penyebaran telur cacing dapat terjadi melalui garukan pada daerah anus dan dapat tersebar jika tangan tidak dicuci dengan benar. Gejala infeksi ini termasuk hilangnya nafsu makan, insomnia, mengertakkan gigi, kegelisahan, kram perut, dan diare. Di Timor Leste, masalah kekurangan gizi sangat tinggi; pada tahun 2020, 47% anak di bawah lima tahun mengalami keterlambatan pertumbuhan dan 8,6% mengalami kekurangan gizi akut. Prevalensi berat badan kurang juga lebih tinggi di kota (14,3%) dibandingkan di desa (9,8%).
HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG GIZI DAN KEBIASAAN MAKAN DENGAN KEJADIAN GIZI KURANG PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 KAMPAR TAHUN 2023 Muzakki Ar-Ridho; Yenny Safitri
Plenary Health : Jurnal Kesehatan Paripurna Vol. 1 No. 3 (2024)
Publisher : LPPI Yayasan Almahmudi bin Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37985/plenaryhealth.v1i3.596

Abstract

Usia sekolah sangat rentan mengalami gizi kurang terutama siswa SMA. Hal ini disebabkan oleh pengetahuan yang kurang baik tentang gizi dan kebiasaan makan yang kurang sehat. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan pengetahuan, kebiasaan makan dengan kejadian gizi kurang pada siswa SMA Negeri 1 Kampar Tahun 2023. Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Penelitian dilakukan pada tanggal 07-10 November 2023 dengan jumlah sampel 86 responden menggunakan teknik simple random sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisa data yang digunakan adalah analisa univariat dan bivariat dengan uji Chi Square. Hasil Analisa univariat diperoleh sebanyak 58 responden (67,4%) yang memiliki pengetahuan yang kurang baik, sebanyak 44 responden (51,2%) yang memiliki kebiasaan makan dan sebanyak 57 responden (66,7%) tidak mengalami gizi kurang. Dari hasil analisis didapatkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan dengan kejadian gizi kurang pada siswa SMA (p value = 0,02) dan ada hubungan kebiasaan makan dengan kejadian gizi kurang pada siswa SMA (p value = 0,01). Diharapkan SMAN 1 Kampar melakukan pelatihan mengenai gizi agar siswa bisa menerapkan gaya hidup sehat untuk menghindari kejadian gizi kurang.
ANALISIS WAKTU TUNGGU TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA PELAYANAN LABORATORIUM RS X DI JAKARTA SELATAN TAHUN 2024 Siti Komariah
Plenary Health : Jurnal Kesehatan Paripurna Vol. 1 No. 3 (2024)
Publisher : LPPI Yayasan Almahmudi bin Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37985/plenaryhealth.v1i3.597

Abstract

Waktu tunggu pelayanan laboratorium adalah salah satu komponen yang menyebabkan ketidakpuasan pasien. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan waktu tunggu pelayanan laboratorium dengan tingkat kepuasan pelanggan di Rs X. Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis analitik observasional. Data dikumpulkan dengan lembar kuesioner kepada responden. Dalam penelitian ini menggunakan teknik random sampling jumlah 133 responden. Analisis data menggunakan Uji normalitas, Uji heteroskedasitasis menggunakan analisis Uji T (parsial). Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara waktu tunggu pelayanan dengan kepuasan pelanggan berdasarkan perhitungan uji T (parsial) diperoleh 6,038 dan nilai signifikansi sebesar 0,000 (sig.0,000 <0,05) yang artinya ada kecenderungan cepatnya waktu tunggu pasien akan membuat pasien puas dengan pelayanan, atau lamanya waktu tunggu pasien akan membuat pasien tidak puas dengan pelayanan.
PERBEDAAN HASIL LEUKOSIT DAN TROMBOSIT PADA PASIEN PNEUMONIA DENGAN SWAB ANTIGEN SARS-COV-2 DI LABORATORIUM FORTUNA Elik Choirun Nisak; Kunti Dewi Saraswati
Plenary Health : Jurnal Kesehatan Paripurna Vol. 1 No. 3 (2024)
Publisher : LPPI Yayasan Almahmudi bin Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37985/plenaryhealth.v1i3.600

Abstract

Pneumonia merupakan infeksi pemicu peradangan pada paru-paru, dapat disebabkan oleh infeksi virus Corona. Pemeriksaan yang digunakan adalah usap antigen SARS-COV-2 dan hematologi seperti leukosit dan trombosit. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan jumlah leukosit dan trombosit pada pasien pneumonia reaktif dan non-reaktif usap antigen SARS-COV-2. Jenis penelitian yang digunakan adalah retrospektif. Lokasi penelitian ini dilakukan di Laboratorium Fortuna Kota Mojokerto pada bulan Januari sampai dengan Juni 2024. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien pneumonia yang menjalani pemeriksaan SARS-COV-2 pada bulan Januari sampai dengan Juni 2021. Sampel penelitian berjumlah 56 orang. pasien pneumonia, dihitung menggunakan Slovin. Variabel independennya adalah hasil usap antigen SARS-COV-2. Variabel terikatnya adalah jumlah leukosit dan trombosit. Pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan Rapid Antigen Test Covid-19 dan Hematology Analyzer Mindray BC 3000. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji Mann-Whitney. Hasil pemeriksaan jumlah leukosit menunjukkan nilai sig sebesar 0,000 (p<0,05), artinya terdapat perbedaan jumlah leukosit pada pasien pneumonia usap antigen SARS-COV-2 reaktif dan non-reaktif. Perbedaan ini disebabkan karena pneumonia yang disebabkan oleh infeksi bakteri mempunyai respon imun yang lebih cepat dibandingkan pneumonia. Hasil perhitungan trombosit menunjukkan nilai sig sebesar 0,117 (p>0,05) yang berarti tidak ada perbedaan jumlah trombosit antara pasien pneumonia yang dilakukan usap antigen SARS-COV-2 reaktif dan non-reaktif. Hal ini karena trombosit tidak secara langsung melawan infeksi, namun jumlahnya dapat menurun pada infeksi yang parah
HUBUNGAN KADAR KOLESTEROL LOW DENSITY LIPOPROTEIN DENGAN HIPERTENSI PADA PASIEN MEDICAL CHECK-UP DI PRAMITA SAMANHUDI Yulita Aprilia; Kunti Dewi Saraswati
Plenary Health : Jurnal Kesehatan Paripurna Vol. 1 No. 3 (2024)
Publisher : LPPI Yayasan Almahmudi bin Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37985/plenaryhealth.v1i3.601

Abstract

Diantara pemicu kematian dini di dunia adalah hipertensi. Pola makan yang buruk, yang meliputi makanan tinggi lemak dan garam, serta kurangnya kegiatan tubuh ialah dua unsur yang berkontribusi terhadap hipertensi. Mengonsumsi makanan tinggi lemak dapat meningkatkan tekanan darah. Mengonsumsi makanan berlemak tinggi dapat meningkatkan kolesterol, khususnya kolesterol low density lipoprotein(LDL). Tujuan dalam penelitiannya yakni guna mendapati hubungan diantara hipertensi melalui kadar kolesterol low density lipoprotein atas pasien Medical Check-up di Pramita Samanhudi. Penelitian ini menggunakan analisis korelasi dengan data sekunder dari program Sistem Informasi Laboratorium (LIS) di Laboratorium Pramita Samanhudi Kota Jakarta pada bulan Februari sampai dengan Agustus 2024. Jumlah sampel sebanyak 80 orang, dan strategi pengutipan sampel yang dipakai yakni Purposive Sampling. Didapat korelasi yang kuat antara kadar kolesterol low density lipoprotein dengan hipertensi pada pasien Medical Check-Up di Pramita Samanhudi, berdasarkan data penelitian yang memiliki nilai 0,002 > 0,05.
HUBUNGAN KADAR CRP DAN LEUKOSIT PADA FEBRIS ANAK DI LABORATORIUM FORTUNA BANGKALAN Dora Tri Oktarina; Emma Ismawatie
Plenary Health : Jurnal Kesehatan Paripurna Vol. 1 No. 3 (2024)
Publisher : LPPI Yayasan Almahmudi bin Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37985/plenaryhealth.v1i3.602

Abstract

Demam lebih sering terjadi pada anak-anak dibandingkan pada orang dewasa. Demam dapat memicu peningkatan jumlah leukosit dan meningkatkan fungsi interferon untuk melawan mikroorganisme. Peningkatan kadar CRP dapat terjadi karena infeksi bakteri atau virus. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan kadar CRP dengan jumlah leukosit pada kasus demam anak di Laboratorium Fortuna Bangkalan tahun 2023. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desain cross-sectional. Penelitian dilakukan di Laboratorium Fortuna Bangkalan pada bulan Juli sampai Agustus 2024. Sampel penelitian berjumlah 97 pasien demam anak yang meminta pemeriksaan CRP dan Hitung Darah Lengkap pada bulan Januari sampai Desember 2023, dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kadar CRP, dan variabel terikatnya adalah jumlah leukosit. Data penelitian dianalisis menggunakan program SPSS dengan uji Shapiro-Wilk yang dilanjutkan dengan uji korelasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada pasien demam anak, rata-rata kadar CRP adalah 15 mg/L, dengan mayoritas mengalami infeksi ringan (50 pasien, 51,55%). Rata-rata jumlah leukosit adalah 10.127 sel/µL, dengan mayoritas pasien memiliki jumlah leukosit normal (71 pasien, 73,20%). Hasil analisis data menunjukkan adanya hubungan antara kadar CRP dengan jumlah leukosit. CRP dan leukosit sama-sama merespons infeksi, namun responsnya berbeda-beda bergantung pada sumber infeksi, sehingga korelasi keduanya rendah
HUBUNGAN INFEKSI KECACINGAN DENGAN GEJALA STUNTING PADA ANAK BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEBON JERUK Angga Mahardika; Emma Ismawatie
Plenary Health : Jurnal Kesehatan Paripurna Vol. 1 No. 3 (2024)
Publisher : LPPI Yayasan Almahmudi bin Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37985/plenaryhealth.v1i3.603

Abstract

Bila tinggi atau panjang anak tidak sesuai dengan usianya, maka hal tersebut disebut dengan istilah stunting, yaitu kondisi gagal tumbuh yang disebabkan oleh masalah gizi yang berkelanjutan. Balita yang mengalami stunting saat dewasa akan mengalami keterlambatan kecerdasan, produktivitas, dan prestasi. Infeksi cacing merupakan penyakit yang disebabkan oleh cacing yang masuk ke dalam tubuh melalui tanah dan menginfeksi manusia. Penelitian ini mengkaji hubungan antara tanda-tanda stunting pada balita dengan infeksi cacing di wilayah kerja Puskesmas Kebon Jeruk. Penelitian semacam ini menggunakan metode korelasional dan bersifat kuantitatif. Instrumen penelitian menggunakan rekam medis gizi anak dan data laboratorium. Sebanyak 87 balita yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi serta tergolong stunting menjadi sampel secara keseluruhan. Analisis data univariat dan bivariat menggunakan uji Chi-Square atau Uji Eksak Fisher sebagai pengganti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 87 balita dalam sampel, 69% tergolong pendek dan 31% tergolong sangat pendek. Lima persen balita dinyatakan positif kecacingan, sedangkan sembilan puluh tiga persen dinyatakan negatif. Berdasarkan hasil uji hipotesis, uji statistik menunjukkan tidak ada korelasi yang signifikan (p=0,644) antara infeksi cacing dengan gejala stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas Kebon Jeruk.