cover
Contact Name
LIRA MUFTI AZZAHRI ISNAENI
Contact Email
liramuftiazzahri.isnaeni@gmail.com
Phone
+6285271651482
Journal Mail Official
liramuftiazzahri.isnaeni@gmail.com
Editorial Address
Jalan Mutiara Nomor 2 Bangkinang Kota Kabupaten Kampar Riau
Location
Kab. kampar,
Riau
INDONESIA
PLENARY HEALTH : Jurnal Kesehatan Paripurna
ISSN : -     EISSN : 30323266     DOI : https://doi.org/10.37985/plenaryhealth.v2i1.1005
Core Subject : Health, Science,
Plenary Health: Plenary Health Journal Is a journal that publishes the results of health research that is integrated with the health sector. This journal is useful for health workers in health offices, health centers, hospitals, health students, health teaching staff. Plenary Health: Plenary Health Journal accepts manuscripts in the form of research results in both Indonesian and English. Manuscripts accepted are manuscripts that have never been published before. We hope that our article is useful for the world of health sciences.
Articles 84 Documents
IDENTIFIKASI HUMAN PAPILLOMA VIRUS PADA WANITA DENGAN RISIKO TINGGI DI JAKARTA Mohamad Sofyan Hidayat; Yulia Ratna Dewi
Plenary Health : Jurnal Kesehatan Paripurna Vol. 1 No. 3 (2024)
Publisher : LPPI Yayasan Almahmudi bin Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37985/plenaryhealth.v1i3.604

Abstract

Kanker serviks adalah jenis kanker yang terjadi pada leher rahim (serviks), yang disebabkan oleh pertumbuhan abnormal pada jaringan epitel serviks akibat infeksi kronis oleh tipe human papillomavirus (HPV) yang berisiko tinggi (hr-HPV) dan bersifat onkogenik. Tindakan pencegahan dalam upaya menurunkan prevalensi kanker serviks yaitu pengujian HPV menggunakan metode berbasis PCR. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui prevalensi dan distribusi tipe infeksi Human Papilloma Virus serta mencari hubungan faktor risiko terhadap angka kejadian infeksi pada wanita dengan risiko tinggi di Jakarta berdasarkan hasil pemeriksaan HPV DNA. Penelitian ini menggunakan design cross-sectional dengan total data 123 sampel, pengolahan data menggunakan analisis Chi-square atau Fisher’s Exact. Hasil Genotipe HPV menunjukan tipe paling umum yang ditemui adalah 12 Type High Risk Lainnya (31, 33, 35, 39, 45, 51, 52, 56, 58, 59, 66, 68) sebanyak 22,8%, serta terdapat hubungan dari faktor risiko status pernikahan terhadap kejadian infeksi HPV dengan nila p = 0,035. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa Tipe paling banyak yang ditemui hasil positif adalah 12 Type High Risk Lainnya (31, 33, 35, 39, 45, 51, 52, 56, 58, 59, 66, 68) sebanyak 28 sampel (22,8%) serta terdapat hubungan yag signifikan antara status pernikahan terhadap kejadian infeksi HPV nilai p = 0,035
ANALISIS POLA RESISTENSI ANTIBIOTIK TERHADAP ESCHERICHIA COLI PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI LABORATORIUM PRAMITA Ria Hasanah; Yulia Ratna Dewi
Plenary Health : Jurnal Kesehatan Paripurna Vol. 1 No. 3 (2024)
Publisher : LPPI Yayasan Almahmudi bin Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37985/plenaryhealth.v1i3.606

Abstract

Berbagai jenis mikroba dapat menyebabkan infeksi saluran kemih. Bakteri Escherichia coli adalah penyebab paling umum pada infeksi saluran kemih. Bakteri Escherichia coli memiliki uropatogen yang disebut P fimbriae atau pili, yang mengikat antigen grup darah P. Pili-pili ini memediasi pelekatan Escherichia coli ke sel uroepitel, hal ini yang meningkatkan risiko infeksi saluran kemih. Skripsi ini membahas bagimana pola resistensi Escherichia coli terhadap antibiotik  pada pasien infeksi saluran kemih dari januari 2024 sampai juli 2024. Tujuan dari skripsi  ini untuk mengetahui antibiotik yang cocok untuk infeksi saluran kemih. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif terhadap 44 sampel penderita infeksi saluran kemih yang disebabkan oleh Escherichia coli. Hasil penelitian pola resistensi Escherichia coli terhadap antibiotik adalah untuk amoxicillin 18,2 % sensitif. Ciprofloxacin 56,8 % sensitif. Trimethoprim 68,2 % sensitif. Nitrofurantoin 81,8 % sensitif. Antibiotik yang paling cocok untuk infeksi saluran kemih yang disebabkan oleh Escherichia coli adalah Nitrofurantoin.
ANALISIS KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL USIA PRODUKTIF DI PUSKESMAS BANDARHARJO KOTA SEMARANG Tharissa Amanda Aditya Manangsang; Emma Ismawatie
Plenary Health : Jurnal Kesehatan Paripurna Vol. 1 No. 3 (2024)
Publisher : LPPI Yayasan Almahmudi bin Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37985/plenaryhealth.v1i3.610

Abstract

Hemoglobin terdiri dari globin dan heme, dengan empat rantai polipeptida yang terdiri dari dua rantai globin alfa dan dua rantai globin beta. Hemoglobin membawa oksigen dalam darah dan berubah warna menjadi merah bila oksigen tinggi dan kebiruan bila oksigen rendah. Selama kehamilan, produksi eritropoietin meningkat sehingga menyebabkan peningkatan volume darah. Namun kadar hemoglobin bisa turun karena kekurangan zat besi sehingga menyebabkan anemia pada ibu hamil. Anemia pada ibu hamil dapat meningkatkan risiko bayi lahir dengan berat badan rendah, pendarahan, bahkan kematian. Diperlukan pemeriksaan laboratorium yang tepat untuk mendukung penurunan angka kematian ibu. Penelitian dilakukan untuk mengetahui kadar hemoglobin pada ibu hamil di Puskesmas Bandarharjo Semarang guna mengetahui gangguan kesehatan yang mungkin timbul dan mengambil tindakan pencegahan yang tepat. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, yaitu mengumpulkan informasi dari sumber dan objek penelitian. Populasi penelitian adalah pasien di Laboratorium Puskesmas Bandarharjo Semarang yang berjumlah 323 orang. Pengambilan sampel menggunakan Purposive Sampling dengan rumus slovin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar ibu hamil di Puskesmas Bandarharjo memiliki kadar hemoglobin cukup, yaitu 84,8% dalam kategori normal. Namun, 15,2% ibu hamil memiliki kadar Hb rendah yang mengindikasikan adanya risiko anemia. Hal ini menunjukkan masalah anemia pada ibu hamil masih sering terjadi terutama di negara berkembang. Tidak ada hubungan yang signifikan antara usia dan kadar hemoglobin. Nutrisi dan kepatuhan terhadap suplemen zat besi berperan dalam menentukan kadar hemoglobin. Nutrisi yang cermat dapat mencegah penurunan kadar hemoglobin selama kehamilan.
PENGARUH PEMANTAPAN MUTU INTERNAL TERHADAP PEMANTAPAN MUTU EKSTERNAL PEMERIKSAAN UREA DAN KREATININ Budi Tiara Astri; Emma Ismawatie
Plenary Health : Jurnal Kesehatan Paripurna Vol. 1 No. 3 (2024)
Publisher : LPPI Yayasan Almahmudi bin Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37985/plenaryhealth.v1i3.611

Abstract

Mutu Pelayanan Kesehatan adalah tingkat pelayanan kesehatan individu dan masyarakat yang dapat meningkatkan pelayanan kesehatan secara optimal, diberikan sesuai dengan standar pelayanan dan perkembangan ilmu pengetahuan terkini, serta untuk memenuhi hak dan kewajiban pasien. Laboratorium kesehatan dapat mengembangkan sistem dalam peningkatan mutu pelayanan dan menyusun indikator mutu teknis. Indikator mutu teknis meliputi pemantapan mutu internal dan pemantapan mutu eksternal. Faktor utama yang berpengaruh terhadap hasil PME salah satunya adalah PMI evaluasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui  pengaruh pemantapan mutu internal terhadap pemantapan mutu eksternal parameter urea dan kreatinin. Metode penelitian ini adalah observasi  korelasi dengan pendekatan cross-sectional study. Sampel penelitian ini adalah 6 laboratorium puskesmas di wilayah Jakarta Utara yang diambil dengan teknik purposive random sampling. Berdasarkan analisa diperoeh hasil pemantapan mutu eksternal parameter urea menunjukkan kriteria baik sebesar 33%, kriteria cukup 50% kriteria kurang 17%, dan  kriteria buruk 0%. Untuk hasil pemantapan mutu internal parameter urea menunjukkan kriteria baik sebesar 17%, kriteria cukup sebesar 50%, kriteria kurang sebesar 33%, kriteria buruk 0%. Untuk hasil pemantapan mutu eksternal parameter kreatinin menunjukkan kriteria baik sebesar 100%, kriteria cukup sebesar 0% dan kriteria kurang sebesar 0%, kriteria buruk 0%, sedangkan  hasil pemantapan mutu internal parameter kreatinin dari nilai target serum kriteria baik sebesar 0%, kriteria cukup sebesar 0% dan kriteria kurang sebesar 0%, kriteria buruk 100%. Untuk hasil korelasi dengan uji statistik menunjukkan hasil p>0,05 untuk kedua parameter urea dan kreatinin, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh antara pemantapan mutu internal terhadap pemantapan mutu eksternal.
HUBUNGAN INFEKSI CACING ASCARIS LUMBRICOIDES DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK DI RUMAH SAKIT MALIANA TIMOR LESTE Rui Soares; Yulita Maulani
Plenary Health : Jurnal Kesehatan Paripurna Vol. 1 No. 3 (2024)
Publisher : LPPI Yayasan Almahmudi bin Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37985/plenaryhealth.v1i3.616

Abstract

Infeksi cacing Ascaris lumbricoides mengakibatkan status gizi yang kurang baik karena asupan gizi yang ada dalam tubuh diserap  oleh cacing, sehingga menyebabkan kekurangan gizi dan menganggu perkembangan fisik dan psikis. Tujuan penelitian adalah  mengetahui hubungan  infeksi cacing Ascaris lumbricoides dengan status gizi pada anak di Rumah Sakit  Maliana Timor Leste. Jenis penelitian termasuk penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian adalah anak usia 1-5 tahun yang melakukan pemeriksaan laboratorium di Rumah Sakit  Maliana Timor Leste yang berjumlah 40 anak. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat. Analisis biuvariat menggunakan Rank Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Karakteristik responden adalah berusia 1 tahun (55,0%) dan berjenis kelamin perempuan (57,5%). Prevalensi infeksi cacing Ascaris lumbricoides terbanyak adalah anak yang tidak terinfeksi Ascaris lumbricoides (negatif) (65,0%). Status gizi pada anak terbanyak adalah anak dengan status gizi underweight (berat badan kurang) (77,5%). Terdapat hubungan  infeksi cacing Ascaris lumbricoides dengan status gizi pada anak di Rumah Sakit  Maliana Timor Leste (p value 0,012 < 0,05).
PENGARUH WAKTU PENCAMPURAN REAGEN KREATININ PADA ALAT KIMIA ANALYZER HITACHI 902 DENGAN KONSISTENSI HASIL SERUM KONTROL Frestika Marlin; Emma Ismawatie
Plenary Health : Jurnal Kesehatan Paripurna Vol. 1 No. 3 (2024)
Publisher : LPPI Yayasan Almahmudi bin Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37985/plenaryhealth.v1i3.617

Abstract

Pemantapan mutu (quality assurance) laboratorium klinik merupakan hal penting untuk pengaturan analisis di bidang kesehatan. Pengukuran tersebut menggunakan bahan kontrol yang sering digunakan adalah serum kontrol komersil. kreatinin dalam serum dianggap sensitif menjadi indikator khususnya pada penyakit ginjal. Peningkatan pada kadar kreatinin serum antara 1,2 - 2,5 mg/dL sangat berhubungan positif terhadap tingkat kematian pasien. Tujuan pada penelitian ini adalah untuk mengetahui waktu yang dibutuhkan reagen kreatinin tetap stabil pada alat kimia analyzer hitachi 902 dengan hasil pemantapan mutu internal yang dilakukan setiap hari. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu yang dilakukan di Laboratorium Medis Fortuna Lab Mojokerto. Sampel yang digunakan adalah kontrol normal yang siap pakai lalu dilakukan pemeriksaan PMI pada reagen kerja kreatinin. Hasil penelitian didapatkan rata-rata pemeriksaan kreatinin pada reagen kerja langsung digunakan, disimpan 3 hari dan disimpan 5 hari adalah 1,11 mg/dL, 1.01 mg/dL dan 0.76 mg/dL. Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa kadar kreatinin pada reagen kerja langsung digunakan dan disimpan 3 hari masih stabil sedangkan pada penyimpanan hari ke 5 terjadi penurunan hasil kontrol.
HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN INFEKSI SOIL TRANSMITTED HELMINTHS PADA PETANI DUSUN KRAJAN PONOROGO Sudarti Sudarti; Yoki Setyaji
Plenary Health : Jurnal Kesehatan Paripurna Vol. 1 No. 3 (2024)
Publisher : LPPI Yayasan Almahmudi bin Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37985/plenaryhealth.v1i3.622

Abstract

Petani memiliki resiko terinfeksi Soil Transmitted  Helminh (STH) akibat kontak dengan tanah yang terkontaminasi telur STH saat bekerja. Resiko penyakit kecacingan ini berhubungan dengan kebiasaan personal hygiene para petani setelah bekerja. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui keberadaan Soil Transmitted  Helminth yang berhubungan dengan perilaku personal hygiene oleh petani. Penelitian ini dilaksanakan di Dusun Krajan Ponorogo. Sampel penelitian yaitu 46 sampel feses petani. Instrumen penelitian yaitu pemeriksaan sampel feses dengan metode direk serta wawancara kebiasaan personal hygiene petani. Metode analisa data adalah Chi-Square dengan derajat kepercayaan 95%. Hasil penelitian didapatkan persentase keberadaan STH pada feses petani sebanyak (4,4%) dengan jenis STH yang ditemukan adalah telur Hookworm dan hasil lainya negatif (95,6%). Petani yang mencuci tangan setelah bekerja sebanyak 37 responden (80,4%). Petani yang mencuci tangan dengan air bersih dan sabun sebanyak 25 responden (54,3%). Petani yang rajin memotong kuku sebanyak 35 responden (76,1%). Petani yang memakai alas kaki saat bekerja sebanyak 13 responden (28,3%). Petani yang memakai sarung tangan saat bekerja sebanyak 8 responden (17,4%). Didapatkan rata-rata petani dengan personal hygiene baik didapatkan persentase 47,8% yaitu sejumlah 22 responden dan petani dengan personal hygiene yang kurang baik didapatkan persentase 52,2% yaitu sejumlah 24 responden. Hasil analisa menunjukkan bahwa keberadaan Soil Transmitted  Helminth tidak berhubungan dengan personal hygiene petani (p>0,05). Diperlukan edukasi kepada petani mengenai personal hygiene yang baik dan penggunaan APD saat bekerja di sawah.
PERBANDINGAN KADAR HEMOGLOBIN DAN HEMATOKRIT SEBELUM DENGAN SESUDAH SC (SECTIO CAESAREA) DI RSU ‘AISYIYAH PONOROGO Widya Qunaiti; Emma Ismawatie
Plenary Health : Jurnal Kesehatan Paripurna Vol. 1 No. 3 (2024)
Publisher : LPPI Yayasan Almahmudi bin Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37985/plenaryhealth.v1i3.623

Abstract

SC (Sectio Caesarea) adalah proses pembedahan untuk melahirkan anak lewat insisi pada dinding abdomen dan uterus, mencegah terjadinya robekan  pada cervix dan segmen bawah rahim. Pemeriksaan hemoglobin dan hematokrit pada ibu hamil sebelum dan sesudah tindakan SC sangat penting untuk mengetahui diagnosa awal sebelum persalinan karena berisiko mengalami anemia. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui perbandingan kadar hemoglobin dan hematokrit sebelum dengan sesudah SC (Sectio Caesarea) di RSU ‘Aisyiyah Ponorogo. Penelitian ini  menggunakan metode observasional analitik dengan desain cross sectional. Sampel penelitian adalah pasien dengan tindakan SC (Sectio Caesarea) yang berjumlah 39 pasien yang diambil dari instalasi rekam medis dengan teknik pengambilan total sampling. Hasil penelitian dengan uji Shapiro-Wilk dan dianalisis dengan uji statistik Wilcoxon didapatkan kadar hemoglobin p-value (0,002) < alpha (0,01) dan kadar hematokrit p-value (0,015) > alpha (0,01). Kesimpulan penelitian adalah ada perbandingan signifikan rata-rata hemoglobin dan tidak ada perbandingan yang signifikan rata-rata hematokrit sebelum dengan sesudah SC (Sectio Caesarea).
KORELASI ANTARA KADAR HEMOGLOBIN DENGAN PRESTASI AKADEMIK SISWA SMK KESEHATAN BHAKTI INDONESIA MEDIKA BLITAR Noning Ica Yhuliarti; Kunti Dewi Saraswati
Plenary Health : Jurnal Kesehatan Paripurna Vol. 1 No. 3 (2024)
Publisher : LPPI Yayasan Almahmudi bin Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37985/plenaryhealth.v1i3.624

Abstract

Menurunnya kadar hemoglobin dalam sel darah merah menyebabkan anemia, atau kekurangan darah. Salah satu efek anemia pada remaja adalah prestasi akademik yang lebih buruk di sekolah. Anemia dapat menyebabkan daya tahan tubuh yang lebih rendah terhadap infeksi, masalah dalam perkembangan fisik dan mental, penurunan kebugaran fisik, dan penurunan kemampuan untuk bekerja dan belajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi apakah terdapat hubungan antara kadar hemoglobin dan prestasi belajar siswa SMK Kesehatan Bhakti Indonesia Medika Blitar. Penelitian ini dirancang untuk menggunakan observasi analitik menggunakan metode cross-sectional. Penelitian ini melibatkan 69 orang. Purposive sampling adalah metode pengambilan sampel. Termasuk dalam instrumen penelitian adalah Easy Touch GCHb dan nilai raport siswi. Data dianalisis menggunakan chi square untuk menentukan apakah ada hubungan antara prestasi belajar dan kadar hemoglobin. Temuan riset mempresentasikan jika terdapat korelasi antara kadar hemoglobin dan prestasi belajar siswi SMK Kesehatan Bhakti Indonesia Medika Blitar, dengan nilai Asymptotic signifikansi dua sisi p=0,003 (<0,05).
KEPATUHAN PENERAPAN INFORMED CONSENT PEMERIKSAAN HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS DI POLI VOLUNTARY COUNSELLING AND TESTING RSUD dr. ABDOER RAHEM Evi Fatikah Kurmeningsih
Plenary Health : Jurnal Kesehatan Paripurna Vol. 1 No. 3 (2024)
Publisher : LPPI Yayasan Almahmudi bin Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37985/plenaryhealth.v1i3.629

Abstract

Persetujuan atas dasar informasi ( informed consent) merupakan alat untuk memungkinkan penentuan nasib sendiri yang berfungsi di dalam pelayanan kesehatan. Agar pemberian pertolongan dapat berfungsi di dalam pelayanan medis, para pemberi pertolongan perlu memberikan informasi atau keterangan pada pasien tentang keadaan dan situasi kesehatannya. Kepatuhan penerapan informed consent dapat dilihat dari terisinya tanda tangan pada formulir informed consent. Tujuan penelitian untuk mengetahui tingkat kepatuhan penerapan informed consent pemeriksaan human immunodeficiency virus di poli voluntary counseling and testing RSUD dr. Abdoer Rahem. Jenis penelitian menggunakan deskriptif kualitatif dengan metode total sampling dengan sumber data sekunder dari rekam medis di poli voluntary counselling and testing pada periode januari – juli 2024 sebanyak 42 sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepatuhan penerapan informed consent mencapai 39(93%) dan yang tidak patuh menerapkan informed consent mencapai 3(7%). Kesimpulannya prosedur dan pelaksanaan isian data pada formulir informed consent tidak dijalankan sebagaimana mestinya. Sarannya melakukan sosialisasi dan evaluasi kinerja kepatuhan prosedur pengisian informed consent agar tenaga kesehatan terlindungi dari tuntutan hukum dikemudian hari.