cover
Contact Name
nurullia febriati
Contact Email
nurullia.febriati@fp.unila.ac.id
Phone
+6281804904477
Journal Mail Official
tanto.utomo@fp.unila.ac.id
Editorial Address
Department of Agroindustrial Technology Faculty of Agriculture, Lampung University Jl. Prof. Soemantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung
Location
Kota bandar lampung,
Lampung
INDONESIA
Jurnal Agroindustri Berkelanjutan
Published by Universitas Lampung
ISSN : 28288513     EISSN : 28288513     DOI : http://dx.doi.org/10.23960/jab.v3i2.9401
Jurnal Agroindustri Berkelanjutan merupakan terbitan berkala ilmiah yang menerbitkan hasil-hasil peneliatian ataupun review artikel yang berfokus pada bidang agroindustri dan teknologi hasil pertanian, baik itu dari segi teknologi proses, manajemen, ataupun lingkungan
Articles 203 Documents
PENGARUH PERBANDINGAN IKAN TONGKOL DAN JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) TERHADAP KARAKTERISTIK FISIK, KIMIA DAN SENSORI BAKSO IKAN TONGKOL (Euthynnus affinis nurainy, Yulia; Koesoemawardani, Dyah; Nurainy, Fibra
Jurnal Agroindustri Berkelanjutan Vol. 4 No. 2 (2025)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jab.v4i2.11053

Abstract

ABSTRAK  PENGARUH PERBANDINGAN IKAN TONGKOL DAN JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) TERHADAP KARAKTERISTIK FISIK,  KIMIA DAN SENSORI BAKSO IKAN TONGKOL (Euthynnus affinis)  Oleh  Yulia Nurainy  Penelitian mengenai pengaruh perbandingan ikan tongkol dan jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) terhadap karakteristik fisik, kimia, dan sensori bakso ikan tongkol telah dilakukan. Penambahan jamur tiram putih diharapkan dapat meningkatkan kadar serat, memperbaiki warna, dan tekstur bakso ikan tongkol. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan enam perlakuan perbandingan ikan tongkol dan jamur tiram putih (100:0%, 90:10%, 80:20%, 70:30%, 60:40%, 50:50%) dan empat kali ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan jamur tiram putih berpengaruh sangat nyata terhadap kadar air, kadar abu, warna sensori, tekstur fisik, dan rasa sensori, tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap aroma sensori, tekstur sensori, dan penerimaan keseluruhan. Perlakuan terbaik adalah pada perbandingan 70% ikan tongkol dan 30% jamur tiram putih (Y4) dengan karakteristik kadar air 68,16%, kadar abu 2,46%, kadar protein 9,80%, kadar serat kasar 0,63%, warna putih keabuan, aroma tidak amis, tekstur agak kenyal, serta rasa dan penerimaan keseluruhan dalam kategori “suka”, sesuai dengan standar mutu SNI 7266:2017. Kata kunci: bakso ikan tongkol, jamur tiram putih, karakteristik fisik, kimia, sensori
Sensory and Chemical Characteristic of Dry Bakpia with Formulations of Wheat Flour and Kepok Banana Flour (Musa acuminata balbisiana Colla) Oktabriyana, Tiara; Nawansih, Otik; Satyajaya, Wisnu; Rizal, Samsul; Nurainy, Fibra
Jurnal Agroindustri Berkelanjutan Vol. 4 No. 2 (2025)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jab.v4i2.11083

Abstract

Bakpia is a traditional round-shaped pastry filled with mung beans, wrapped in dough, and baked. This study aimed to determine the formulation of wheat flour and kepok banana flour that produced dry bakpia with the best sensory and chemical characteristics. A Completely Randomized Design (CRD) with a single factor was used, involving six formulations of wheat flour and kepok banana flour: P1 (100:0), P2 (90:10), P3 (80:20), P4 (70:30), P5 (60:40), and P6 (50:50), each replicated four times. Sensory evaluations (color, texture, taste, and aroma) and chemical analyses (moisture, ash, protein, fat, carbohydrate, and crude fiber contents) were conducted. The results showed that the P2 formulation (90% wheat flour : 10% kepok banana flour) produced bakpia with the best sensory characteristics, including a slightly dark white color, moderately layered crumbly texture, and a distinctive banana flavor and aroma. The chemical characteristics of the P2 formulation included 11.40% moisture, 2.6% ash, 14.85% protein, 13.02% fat, 58.13% carbohydrate, and 3.13% crude fiber. Keywords: dry bakpia, kepok banana flour, sensory evaluation, chemical analysis
Pengaruh Penambahan Karagenan dan Minyak Jelantah Terhadap Karakteristik Kemasan Bioplastik Berbasis Selulosa Ampas Kelapa Etika, Delya; Zulferiyenni, Zulferiyenni; Nurainy, Fibra; Hidayati, Sri
Jurnal Agroindustri Berkelanjutan Vol. 4 No. 2 (2025)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jab.v4i2.11227

Abstract

Bioplastik dapat  menggantikan polimer plastik sintetik dan bersifat lebih ramah lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan konsentrasi karagenan dan minyak jelantah terhadap karakteristik bioplastik berbasis selulosa ampas kelapa serta mengetahui pengaruh interaksi antara konsentrasi penambahan karagenan dan minyak jelantah berbasis selulosa ampas kelapa. Penelitian in dilakukan menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) faktorial dengan 2 faktor dan 3 kali ulangan. Faktor pertama adalah, konsentrasi karagenan (K) yang terdiri dari 3 taraf, yaitu 0,6%, 0,8%, 1% (b/v), faktor kedua yaitu konsentrasi minyak jelantah terdiri dari 3 taraf, yaitu 0%, 0,3%, 0,6% (b/v). Penambahan karagenan berpengaruh terhadap nilai kuat tarik, persen pemanjangan, ketebalan, laju transmisi uap air, ketahanan suhu ruang dan biodegradabilitas bioplastik berbahan dasar selulosa ampas kelapa, penambahan minyak jelantah berpengaruh terhadap nilai kuat tarik, persen pemanjangan, ketebalan, laju transmisi uap air bioplastik berbahan dasar selulosa ampas kelapa, interaksi antara karagenan dan minyak jelantah berbasis selulosa ampas kelapa berpengaruh terhadap nilai kuat tarik yaitu sebesar 3,01 MPa, persen pemanjangan sebesar 14,85%, ketebalan 0,20 mm, laju transmisi uap air sebesar 0,30 g/m2/hari ketahanan terhadap suhu ruang selama 3 minggu dan biodegradabitas selama 2 minggu.
Sus Kering Evaluasi Perbandingan Tepung Daun Kelor (Moringa oleifera) dan Tepung Terigu terhadap Sifat Fisik dan Sensori Sus Kering Lingga Kaila Azahra; Siti Nurdjanah; Novita Herdiana; Susilawati
Jurnal Agroindustri Berkelanjutan Vol. 4 No. 2 (2025)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jab.v4i2.11520

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbandingan tepung daun kelor dan tepung terigu terhadap sifat fisik dan sensoris adonan choux pastry kering, serta mengidentifikasi perbandingan tepung daun kelor dan tepung terigu yang optimal untuk menghasilkan adonan choux pastry kering dengan sifat fisik dan sensoris terbaik. Penelitian disusun dalam Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) nonfaktorial dengan 4 kali ulangan. Perlakuan perbandingan tepung daun kelor dan tepung terigu terdiri dari 6 taraf dengan konsentrasi sebagai berikut: P0 (0:100)g, P1 (1:99)g, P2 (2:98)g, P3 (3:97)g, P4 (4:96)g, dan P5 (5:95)g. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbandingan tepung daun kelor dan tepung terigu berpengaruh nyata terhadap sifat fisik, khususnya daya kembang dan densitas massa adonan choux pastry kering, serta sifat sensoris, meliputi warna, tekstur, rasa, dan aroma adonan choux pastry kering yang dihasilkan. Perlakuan terbaik untuk adonan choux pastry kering, P1 (1g tepung daun kelor : 99g tepung terigu), memiliki daya kembang 189,28%, berat jenis 0,130g/ml, skor warna 2,37 (kuning kecoklatan), skor tekstur 4,62 (renyah), skor rasa 4,37 (gurih), skor aroma 4,37 (agak harum, khas adonan choux pastry kering), kadar air 2,88%, kadar abu 3,37%, kadar lemak 25,30%, kadar protein 5,07%, kadar karbohidrat 63,38%, dan kadar antioksidan 33,35%. Adonan choux pastry kering dari perlakuan P1 menunjukkan tekstur, rasa, aroma, dan penerimaan keseluruhan yang lebih unggul, yang lebih disukai oleh panelis dibandingkan dengan adonan choux pastry kering tanpa menggunakan tepung daun kelor.
P Pengaruh Penambahan Puree Labu Siam (Sechium edule) Terhadap Sifat Fisikokimia dan Sensori Otak-Otak Ikan Kuniran (Upeneus sulphureus) Hanifah Septiana Putri; Dyah Koesoemawardani; Esa Ghanim Fadhallah; Sri Hidayati
Jurnal Agroindustri Berkelanjutan Vol. 4 No. 2 (2025)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jab.v4i2.11523

Abstract

Otak-otak in general are processed products with low fiber content, so the use of chayote puree can increase fiber content and improve the texture of otak-otak. This study aims to determine the effect of the addition of chayote puree on the physicochemical and sensory properties of kuniran fish otak-otak and the best concentration of chayote puree addition on the physicochemical and sensory properties of kuniran fish otak-otak according to SNI 7757:2013. This study used a Randomized Complete Group Design (RAKL) with a single factor and four replicates. This research uses the formulation of adding chayote puree with 6 levels, namely P1 (0%), P2 (5%), P3 (10%), P4 (15%), P5 (20%), and P6 (25%). The data obtained were analyzed for homogeneity with Bartlett's test and data multiplicity was tested with Tuckey's test, then the data were analyzed for variance to determine the effect of treatment. If there is a significant effect, the data is further analyzed with the Honest Real Difference Test (BNJ) at the 5% level. The best otak-otak results are treatment P6 with the addition of chayote puree as much as 25% with the criteria of water content 52.99%, hardness 445.94 gf, cohesiveness 0.87, springiness 10.30 mm, L 73.68, a* 4.15, b* 9.73, color 2.75 (not brownish yellow), texture 4.58 (chewy), aroma 3.92 (somewhat typical of fish), taste 4.11 (like), and overall acceptance 4.11 (like). Kuniran fish otak-otak with the addition of chayote puree can increase fiber by 1.58% of the daily requirement.
PENGARUH KONSENTRASI ASAP CAIR DAUN PISANG KERING REDESTILASI DAN LAMA PERENDAMAN IKAN LELE (Clarias sp.) TERHADAP KARAKTERISTIK IKAN LELE ASAP Fauzi, Aqshal; Suroso, Erdi; Utomo, Tanto Pratondo; Alrasyid, Harun
Jurnal Agroindustri Berkelanjutan Vol. 1 No. 1 (2022)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jab.v1i1.5611

Abstract

Asap cair diaplikasikan sebagai pengganti pengasapan tradisional untuk mengawetkan Ikan Lele. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui konsentrasi asap cair daun pisang kering redestilasi dan lama perendaman ikan lele terbaik serta interaksi antara kedua faktor tersebut terhadap karakteristik ikan lele asap. Penelitian disusun dalam Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan dua faktor dan tiga ulangan. Faktor pertama yaitu konsentrasi asap cair yaitu 10% (v/v), 15% (v/v), dan 20% (v/v). Faktor kedua ialah lama perendaman yaitu 5 menit, 15 menit, dan 25 menit. Data dianalisis sidik ragam dan diuji lanjut dengan uji Duncan Multiple Range Test dengan taraf 5%. Pengamatan terdiri dari neraca massa pembuatan asap cair, angka lempeng total dan kadar air ikan lele asap serta uji organoleptik dengan uji segitiga yang membandingkan ikan lele pengasapan cair dengan ikan lele asap komersil melalui parameter warna, aroma, tekstur dan kenampakan. Hasil penelitian menunjukkan rendemen asap cair sebesar 26,34 %, arang 38,93 % dengan kadar abu sebesar 26,40 %. Hasil uji lanjut DMRT menunjukkan bahwa konsentrasi asap cair 20% (v/v) dan lama perendaman 25 menit merupakan perlakuan terbaik dengan nilai angka lempeng total 2,29×104 dan 2,34×104 serta kadar air 30.65% dan 31,27%. Perlakuan tersebut menjadi perlakuan yang mendekati karakteristik ikan lele asap komersil. Interaksi antara konsentrasi asap cair dan lama perendaman ikan lele berpengaruh sangat nyata terhadap nilai kadar air dan angka lempeng total pada ikan lele asap. Kata kunci: asap cair, daun pisang kering, ikan asap, ikan lele, redestilasi
STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK PANGAN OLAHAN BERBAHAN DASAR TEPUNG LABU KUNING DI KOTA BANDAR LAMPUNG (STUDI KASUS DI HOME INDUSTRY B.CO BANDAR LAMPUNG) Putri, Ravina Indraswari Herdani; Suroso, Erdi; Yuliandari, Puspita; Utomo, Tanto Pratondo
Jurnal Agroindustri Berkelanjutan Vol. 1 No. 1 (2022)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jab.v1i1.5613

Abstract

Diversifikasi labu kuning merupakan salah satu upaya untuk penganekaragaman pangan, karena kandungan zat gizi yang cukup tinggi dan lengkap. Home Industry B.Co merupakan salah satu produsen yang memanfaatkan tepung labu kuning menjadi produk pangan olahan berupa cake. Tujuan dari penelitian ini adalah 1) mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam pengembangan produk pangan olahan berbahan dasar tepung labu kuning di Home Industry B.Co Bandar Lampung; 2) merumuskan strategi pengembangan produk pangan olahan berbahan dasar tepung labu kuning di Home Industry B.Co Bandar Lampung. Metode analisis yang digunakan adalah analisis SWOT. Tahapan analisis SWOT adalah 1) identifikasi faktor internal dan ekternal; 2) penetuan matriks IFE dan EFE; 3) penentuan matriks posisi; dan 4) diagram matriks SWOT. Hasil menunjukan bahwa dari faktor internal, kekuatan terbesar yaitu bahan baku labu kuning yang tersedia; dan kandungan gizi dan manfaat dari labu kuning yang banyak sedangkan kelemahan terbesar yang dimiliki yaitu belum memiliki merek dagang yang besar. Peluang utamanya yaitu media promosi melalui online atau sosial media yang semakin mudah sedangkan ancaman terbesarnya adalah perubahan selera konsumen yang dapat berubah-ubah berpengaruh terhadap pembelian produk. Berdasarkan hasil penelitian menurut ahli pati/ peneliti/ akademisi, penjual, dan pembeli menunjukan bahwa alternatif strategi pengembangan yang tepat adalah strategi S-O Strength (kekuatan)-Opportunity (peluang). Strategi ini menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang yang ada dengan menghasilkan empat rekomendasi strategi terbaik diantaranya  1) ketersediaan labu kuning yang cukup; 2) teknologi proses pengolahan semakin mudah; 3) pentingnya perizinan P-IRT dan BPOM; dan 4) harga yang terjangkau dan jenis produk yang bervariasi.Kata kunci: Analisis SWOT, Home Industry B.Co, produk pangan olahan tepung labu kuning, strategi pengembangan.
PENGARUH NILAI HLB CAMPURAN EMULGATOR DARI PRODUK ETANOLISIS PKO DAN TWEEN 80 SERTA KONSENTRASI CMC TERHADAP PROFIL STABILITAS EMULSI MENGGUNAKAN SANTAN KELAPA Prabowo, Hanifah Nur Indhiati; Murhadi, Murhadi; A. S., Suharyono; Subeki, Subeki
Jurnal Agroindustri Berkelanjutan Vol. 1 No. 1 (2022)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jab.v1i1.5618

Abstract

Coconut milk is made using 1000 g of coconut and 500 mL of water that has been previously boiled. The purpose of this study was to determine the effect of the emulsifier mixture (different values of HLB) and CMC and the interaction between the two on the stability profile of coconut milk. In this study, the formulation of an emulsifier mixture from palm kernel oil (PKO) ethanollysis was used combined with Tween 80 (mixed emulsifier) with hydrophilic-lipophilic balance (HLB) values for PKO (3) and Tween 80 (15) in several compositions to produce emulsifier mixture with HLB values of 8, 9, 10, 11, 12, and 13 and CMC with concentration levels of 0%, 0.25%, 0.5%, 0.75%, 1%, 1.25%, 1, 5%, and 1.75% (w/v). The value of the best emulsifier mixture (HLB) and CMC concentration on the stability profile of coconut milk emulsion was obtained in the treatment using a mixture of emulsifier (HLB) 9 and CMC treatment with a concentration of 1.75%, which was 57.15%. The combination of emulsifier mixture treatment (HLB) with CMC, gave the best coconut milk stability value in the H5C8 combination (HLB 12+CMC 1.75%) with an average value of 100.00%.Keywords: Ethanolysis of PKO, Tween 80, HLB (Hydrophylic-Lipophilic Balance), CMC (Carboxymethyl cellulose), emulsion stability
PENGARUH PENAMBAHAN EKSTRAK BUAH MAHKOTA DEWA (Pahleria macricarpa) PADA ABON IKAN TUHUK (Marlin) Ningrum, Billa Aprilia; Rangga, Azhari; Koesoemawardani, Dyah; Herdiana, Novita; Nurainy, Fibra
Jurnal Agroindustri Berkelanjutan Vol. 1 No. 1 (2022)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jab.v1i1.5624

Abstract

Abon ikan tuhuk sangat rentan terhadap ketengikan, Ketengikan terjadi karena asam lemak pada suhu ruang dirombak akibat hidrolisis atau oksidasi sehingga perlu adanya penambahan antioksidan untuk menekan laju asam lemak bebas. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan ekstrak buah mahkota dewa (Phaleria macrocarpa) terhadap perubahan asam lemak bebas yang terkandung dalam abon ikan tuhuk (marlin) yang disimpan selama 28 hari. Antioksidan yang digunakan yaitu ekstrak buah mahkota dewa dengan konsentrasi 0%, 1%,2% 3% dan 4%. Penelitian dilakukan menggunakan Rancangan acak Lengkap faktor tunggal. Data diuji lanjut dengan Uji Beda Nyata (BNT) pada taraf 1%. Ekstrak buah mahkota dewa pada abon ikan tuhuk berpengaruh nyata terhadap perubahan total asam lemak bebas, tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap rasa, aroma, warna dan tekstur. Konsentrasi yang terpilih yaitu pada penambahan sebesar 4% dengan kriteria rasa khas abon, aroma tidak tengik, tekstur kering, warna kuning kecoklatan, dengan kandungan asam lemak bebas sebesar 7,56%, kadar lemak 25,58%, kadar air 5,95%, kadar abu 6,56%, kadar protein 29,56%, kadar karbohidrat 28,88%, kadar gula 26% dan serat kasar 2,71%.Kata kunci: antioksidan, mahkota dewa, abon ikan tuhuk
ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA ATRIBUT TEH PUCUK HARUM SIAP MINUM DI UNIVERSITAS LAMPUNG Hakim, Shahelia; Suroso, Erdi; Nurainy, Fibra; Hidayati, Sri
Jurnal Agroindustri Berkelanjutan Vol. 1 No. 1 (2022)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jab.v1i1.5628

Abstract

Teh adalah minuman seduhan yang paling sering diminum oleh masyarakat Indonesia selain air mineral. Permintaan masyarakat yang tinggi terhadap teh kemasan siap minum menyebabkan beberapa perusahaan mengeluarkan produk barunya dan mulai bersaing untuk mendapatkan respon baik dari masyarakat agar produknya tetap bertahan dan semakin berkembang.Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui atribut apa saja yang dapat mempengaruhi preferensi  konsumen dalam memilih Teh Pucuk Harum dan mengetahui atribut yang paling diminati oleh konsumen terhadap keputusan pembelian Teh Pucuk Harum di Universitas Lampung.  Survei dilakukan dengan penyebaran kuisioner dikoperasi mahasiswa dan beberapa kantin di lingkungan Universitas Lampung yang menjual teh pucuk harum siap minum. Data yang telah didapat ditabulasikan, disajikan dalam bentuk tabel dan grafik lalu dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif, dan Importance Performance Analysis (IPA). Data diperoleh Atribut-atribut yang dianggap penting oleh konsumen terhadap produk teh pucuk harum adalah atribut yang menempati kuadran I (kualitas bahan baku aroma, pengemasan dan higienitas) dan kuadran II (rasa, lebel halal, kemudahan dalam menemukan produk dan tanggal kadaluwarsa). Atribut-atribut yang dianggap kurang penting oleh konsumen terhadap produk teh pucuk harum adalah atribut yang menempati kuadran III dan kuadran IV (warna, ukuran persaji, harga, potongan pada event tertentu dan media iklan).Kata kunci: analisis preferensi, pengambilan keputusan, teh pucuk harum