cover
Contact Name
Mufti Ali
Contact Email
mufti@unuha.ac.id
Phone
+6285777747982
Journal Mail Official
simbiosis@unuha.ac.id
Editorial Address
Jalan Kota Baru Sukaraja, Buay Madang OKU Timur, Sumatera Selatan
Location
Kab. ogan komering ulu timur,
Sumatera selatan
INDONESIA
SIMBIOSIS: Jurnal Sains Pertanian
Published by Universitas Nurul Huda
ISSN : -     EISSN : 30469988     DOI : https://doi.org/10.30599/simbiosis.v1i1
Articles of the journal cover research results in agricultural practices and sciences such as agronomy, soil sciences, pest and disease of zoological and medicinal veterinary, agricultural engineering, industrial technology, food technology, the science of nutrition, family and consumers, biometry, biology, climatology, livestock, fisheries and marine science, health care and the environment, forestry, and socioeconomic agriculture. Information on equipment, observation, and techniques the experiment will be accepted as articles notes.
Articles 20 Documents
Pengaruh Pupuk Organik Cair Bonggol Pisang Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kangkung Muhibin, Infarul; Kumala Sari, Nadya
SIMBIOSIS: Jurnal Sains Pertanian Vol. 2 No. 1 (2025): Edisi Maret
Publisher : Prodi Sains Pertanian Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Nurul Huda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30599/yqv9v958

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis terbaik yang akan di rekomendasikan kepada petani dalam pengaplikasian pupuk organik cair bonggol pisang dalam upaya peningkatan hasil produksi tanaman kangkung.Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan mater sampai dengan bulan juli 2024, dengan metode percobaan faktorial dalam rancangan acak kelompok (RAK). Penelitian ini terdiri dari 5 taraf perlakuan, yaitu: P0 = Kontrol; P1 = Konsentrasi 20 ml POC bonggol pisang/ liter air; P2 = Konsentrasi 40 ml POC bonggol pisang/ liter air; P3 = Konsentrasi 60 ml POC bonggol pisang/ liter air; P4 = Konsentrasi 80 ml POC bonggol pisang/ liter air. Setiap perlakuan diulang sebanyak lima kali sehingga terdapat dua puluh lima unit percobaan. Hasil penelitian bahwa pengaruh pupuk organik cair bonggol pisang memberikan pengaruh sangat nyata terhadap pertumbuhan panjang tanaman akan tetapi tidak berbeda nyata untuk perlakuan P1, P2, P3 dan P4 akan tetapi keempat perlakuan tersebut berbeda nyata dengan P0. Untuk produksi tidak berpengaruh nyata dan tidak berbeda nyata untuk semua perlakuan terhadap jumlah daun, jumlah polong, panjang polong dan berat polong. Perlakuan terbaik terdapat pada P2 ( konsentrasi 40 ml POC bonggol pisang/ liter air).
Analisis Perilaku Konsumsi Rumah Tangga Terhadap Beras Organik Dari Desa Sumber Suko Kecamatan Belitang Kabupaten OKU Timur Tyas, Wening; Alifia Okta Billa Margita; Depriansyah, Ardi Yuda
SIMBIOSIS: Jurnal Sains Pertanian Vol. 2 No. 1 (2025): Edisi Maret
Publisher : Prodi Sains Pertanian Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Nurul Huda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30599/m28ppv95

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis persepsi rumah tangga terhadap beras organik dari Desa Sumber Suko, Kabupaten OKU Timur. Penelitian dilakukan pada bulan Desember 2017 di Desa Sumber Suko, Kecamatan Belitang, menggunakan metode survei dengan teknik pengambilan sampel insidental. Data yang digunakan mencakup data primer dan sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi rumah tangga terhadap beras organik tergolong tinggi, dengan skor total 84,67 berdasarkan tujuh indikator, yaitu kualitas, harga, kemudahan memperoleh, ketersediaan, kemasan, keamanan, dan manfaat kesehatan dari beras organik.
Pengaruh Jumlah Bibit Dan Umur Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Padi Varietas Ir 32(Oryza Sativa L.) Dengan Metode Hazton Ali, Mufti; Meriyani, Dwi
SIMBIOSIS: Jurnal Sains Pertanian Vol. 2 No. 1 (2025): Edisi Maret
Publisher : Prodi Sains Pertanian Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Nurul Huda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30599/0dzhr554

Abstract

Salah satu tantangan utama dalam budidaya padi adalah rendahnya tingkat produktivitas. Untuk mengatasi hal ini, berbagai teknologi telah diterapkan di lapangan, salah satunya adalah metode Hazton. Metode Hazton merupakan teknik tanam padi yang bertujuan meningkatkan hasil produksi dengan menanam lebih banyak bibit per lubang tanam. Penelitian ini bertujuan untuk menilai pengaruh variasi umur dan jumlah bibit terhadap pertumbuhan serta hasil produksi padi sawah. Penelitian dilakukan menggunakan rancangan petak terbagi (RPT) dengan desain faktorial 3x3 dan empat ulangan. Faktor pertama adalah umur bibit padi (U), yang terdiri atas tiga tingkat: U1 = 20 hari setelah semai (HST), U2 = 25 HST, dan U3 = 30 HST. Faktor kedua adalah jumlah bibit per lubang tanam (J) yang juga terdiri dari tiga tingkat, yaitu J1 = 20 bibit/lubang (kepadatan rendah), J2 = 25 bibit/lubang (kepadatan sedang), dan J3 = 30 bibit/lubang (kepadatan tinggi). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan dengan umur bibit U1 (20 HST) memberikan hasil terbaik, ditandai dengan tinggi tanaman tertinggi, jumlah anakan terbanyak, serta produksi gabah dan bobot 1000 butir gabah tertinggi dibandingkan U2 dan U3. Sedangkan untuk jumlah bibit, perlakuan J1 dan J2 menghasilkan produksi gabah dan bobot 1000 butir gabah yang lebih baik dibandingkan J3. Hasil ini memberikan rekomendasi praktis bagi petani dalam upaya meningkatkan produktivitas dan efisiensi budidaya padi.
Peningkatan Produktivitas Rumput Gajah (Pennisetum purpureum) dengan Pemberian Pupuk Urea muhamad, Sutikno; Arya, Boby
SIMBIOSIS: Jurnal Sains Pertanian Vol. 2 No. 1 (2025): Edisi Maret
Publisher : Prodi Sains Pertanian Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Nurul Huda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30599/jq9wr810

Abstract

Hijauan pakan ternak merupakan sumber pangan utama terutama bagi ternak ruminansia dan dibutuhkan secara terus menerus. Rumput gajah merupakan hijauan pakan ternak yang terbaik, namun produktivitasnya saat ini masih kurang optimal. Hal ini dikarenakan lahan yang digunakan merupakan lahan kering (perternakan) sehingga lahan tersebut miskin unsur hara sehingga perlu dilakukan alternatif peningkatan produksi dengan cara penambahan unsur hara dengan pemupukan. Dengan pemberian pupuk diharapkan mampu meningkatkan produksi rumput gajah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan pupuk urea terhadap produktivitas rumput gajah dan mengetahui taraf pemberian pupuk urea terhadap produktivitas rumput gajah (Pennisetum purpureum). Penelitian eksperimental ini dilakukan dengan menggunakan rancangan acak lengkap RAL, yang terdiri atas empat perlakuan. Perlakuan tersebut adalah P0 : Tanpa pupuk (kontrol), P1 : Takaran pupuk urea 100 kg ha-1, P2 : Takaran pupuk urea 150 kg ha-1, dan P3 : Takaran dosis pupuk 200 kg ha-1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pupuk urea memberikan pengaruh nyata terhadap tinggi tanaman rumput gajah saat tanaman berumur 15, 30, 45, dan 60 HST. Serta memberikan pengaruh nyata terhadap diameter batang, jumlah anakan, dan berat segar tanaman rumput gajah pada umur 30 HST. Penambahan urea dengan dosis 200 kg ha-1 dengan rincian berat segar tanaman 6,12 kg/rumpun dapat mempengaruhi produktivitas rumput gajah.
Aplikasi Berbagai Air Cucian Beras Pada Fase Vegetatif Tanaman Cabai (Capsicum Annum L.) Arianti, Ima; Hudawi, Nanang
SIMBIOSIS: Jurnal Sains Pertanian Vol. 2 No. 1 (2025): Edisi Maret
Publisher : Prodi Sains Pertanian Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Nurul Huda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30599/2qg79793

Abstract

Cabai (Capsicum annum L.) merupakan tanaman hortikultura yang penting dalam sektor pertanian dan ekonomi, terutama di negara beriklim tropis seperti indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh berbagai jenis Air cucian beras. terhadap pertumbuhan awal tanaman cabai (Capsicum annum L.), khususnya pada fase perkecambahan dan vegetatif awal. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) non-faktorial dengan 6 perlakuan dan 3 ulangan, yaitu T1 (Air cucian beras 50 ml), T2 (Air cucian beras 100 ml), T3 (Air cucian beras 150 ml), T4 (Air cucian beras 200 ml), T5 (air cucian beras 250 ml) dan T6 (kontrol). Pemberian Air cucian beras. memberikan pengaruh positif terhadap persentase perkecambahan, panjang akar dan panjang tunas tanaman cabai. Air cucian beras 150 ml (T3) dan Air cucian beras 200 ml (T4) merupakan perlakuan terbaik pada persentase perkecambahan dan pertumbuhan panjang tunas tanaman cabai dibandingkan jenis Air cucian beras lainnya.
Mengurai Ironi Agraris: Kesejahteraan, Struktur Lahan, dan Sensus Pertanian 2023 (Aceh) Mayhilda Nitami; Nurita; Uswatun Hasanah Nura
SIMBIOSIS: Jurnal Sains Pertanian Vol. 2 No. 2 (2025): Edisi September
Publisher : SIMBIOSIS: Jurnal Sains Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30599/4k2pb409

Abstract

This study examines the agrarian paradox in Aceh Province by focusing on the relationship between land structure, farmer welfare, and the 2023 Agricultural Census results. Despite Aceh’s vast agricultural land potential, farmer welfare has not significantly improved. Using a quantitative approach, multiple linear regression analysis was applied to test the effects of land size, land ownership structure, access to capital, market access, and technology usage on farmers' income. Data were sourced from the official Agricultural Census by BPS Aceh Province. Results show that land structure, capital access, and technology use significantly influence farmers' income with coefficients of 0.45, 0.30, and 0.25, respectively. Market access had a positive but insignificant effect. Diagnostic tests for heteroscedasticity, residual normality, and autocorrelation confirmed that the classical regression assumptions were met, validating the model for prediction. The study highlights the need for equitable agrarian reform, improved access to capital and technology, and strengthened farmer institutions as key to enhancing welfare. These findings provide crucial evidence for formulating inclusive and sustainable agrarian policies and agricultural development in Aceh.
Identifikasi Hama Pada Tanaman Buah Semangka Sistem Tumpang Sari Di Desa Nusa Tenggara Destiana; Mufti Ali
SIMBIOSIS: Jurnal Sains Pertanian Vol. 2 No. 2 (2025): Edisi September
Publisher : SIMBIOSIS: Jurnal Sains Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30599/mcpvjp66

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis hama yang menyerang tanaman semangka di desa nusa tenggara, kecamatan belitang iii, kabupaten oku timur. penelitian kualitatif ini menggunakan metode wawancara langsung dengan petani, observasi, identifikasi, dan dokumentasi. hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 6 jenis hama yang menyerang tanaman semangka, antara lain ulat grayak, kutu kebul, ulat jengkal, dan siput sebagai hama yang paling dominan dan sering ditemukan. faktor lingkungan mempengaruhi keanekaragaman spesies arthropoda. penggunaan pestisida berbahan aktif profenofos dan sistem tumpangsari dapat efektif dalam mengendalikan populasi hama dan meminimalkan penggunaan pestisida dan herbisida, sehingga berdampak positif pada kesehatan lingkungan dan manusia. penelitian ini memberikan informasi yang bermanfaat untuk pengembangan strategi pengendalian hama yang efektif pada tanaman semangka.
Efektivitas Tumpang Sari Tanaman Kopi Di Kebun Karet Dengan Metode Sambung Pucuk Erdi, Pilipus
SIMBIOSIS: Jurnal Sains Pertanian Vol. 2 No. 2 (2025): Edisi September
Publisher : SIMBIOSIS: Jurnal Sains Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30599/twcqz195

Abstract

Sistem tumpang sari merupakan salah satu pendekatan pertanian berkelanjutan yang dapat meningkatkan produktivitas lahan dan pendapatan petani. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas sistem tumpang sari tanaman kopi (Coffea canephora) di kebun karet (Hevea brasiliensis) dengan menggunakan metode sambung pucuk. Penelitian dilakukan menggunakan metode eksperimental dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 6 ulangan. Perlakuan meliputi karet monokultur (K0), tumpang sari kopi-karet dengan sambung pucuk metode celah (K1), tumpang sari kopi-karet dengan sambung pucuk metode sadel (K2), dan tumpang sari kopi-karet dengan sambung pucuk metode mata tempel (K3). Parameter yang diamati meliputi pertumbuhan tanaman, produktivitas, analisis ekonomi, dan kualitas lingkungan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem tumpang sari kopi-karet dengan metode sambung pucuk memberikan efektivitas yang signifikan terhadap peningkatan produktivitas lahan. Perlakuan K2 (sambung pucuk metode sadel) memberikan hasil terbaik dengan tingkat keberhasilan sambungan 87,5%, produktivitas kopi 1.850 kg/ha/tahun, dan produktivitas karet 1.250 kg/ha/tahun. Analisis ekonomi menunjukkan bahwa sistem tumpang sari memberikan Net Present Value (NPV) sebesar Rp 125.650.000 dengan Benefit Cost Ratio (BCR) 2,34, lebih tinggi dibandingkan sistem monokultur. Sistem ini juga memberikan manfaat ekologi berupa peningkatan keanekaragaman hayati dan perbaikan struktur tanah.
Pengaruh Pemberian POC Tauge Dan Seresah Daun Bagi Pembuahan Jambu Air (Syzygium aqueum) Varietas Deli Hijau Dengan Teknik Alifia Okta Billa Margita
SIMBIOSIS: Jurnal Sains Pertanian Vol. 2 No. 2 (2025): Edisi September
Publisher : SIMBIOSIS: Jurnal Sains Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30599/74bjsc63

Abstract

Jambu air (Syzygium samarangense)  Varietas Deli Hijau merupakan tumbuhan dalam suku jambu jambuan asli Indonesia. Tumbuhan ini dapat tumbuh hampir semua wilayah Indonesia karena dapat menyesuaikan jenis tanahnya asalkan tanahnya subur, gembur, dan banyak air. Varietas baru jambu air MDH, disarankan agar varietas ini dibudidayakan dengan metode "tabulampot" (tanaman buah dalam pot) daripada ditanam langsung di lahan terbuka. Permasalahan yang ditemui dalam budidaya Tabulampot adalah perlunya perawatan yang intensif untuk merangsang pembuahan.  Penggunaan pupuk organik dapat memicu terjadinya proses pengikatan dan pelepasan ion dalam tanah yang berperan dalam mendukung pertumbuhan tanaman. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh POC Tauge dalam proses pembuahan Jambu Air dengan sistem Tabulampot. Metode yang digunankan dalam penelitian ini adalah metode Eksperimen. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 2 perlakuan dan 4 ulangan pada masing-masing perlakuan. Perlakuan terdiri dari: P1: Kontrol, P2: POC Tauge. Pengamatan dilakukan terhadap unutuk melihat variabel pertumbuhan meliputi keberhasilan POC, waktu munculnya bunga, dan waktu munculnya buah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan POC Tauge dengan dosis 20ml/1 liter air sebagai perangsang pembuahan jambu air nyata hasilnya dibandingkan dengan yang tidak menggunakan POC yang tidak muncul buahnya selama pengamatan.
Pengendalian Busuk Batang pada  Daun Sawi Dengan Pestisida Nabati Ekstrak Daun Kelor Ima Arniati
SIMBIOSIS: Jurnal Sains Pertanian Vol. 2 No. 2 (2025): Edisi September
Publisher : SIMBIOSIS: Jurnal Sains Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30599/zaxkvv90

Abstract

Penyakit busuk batang merupakan salah satu masalah utama dalam budidaya tanaman sawi yang dapat menyebabkan kerugian ekonomi signifikan. Penggunaan pestisida kimia sintetis yang berlebihan menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas ekstrak daun kelor sebagai pestisida nabati ramah lingkungan untuk mengendalikan penyakit busuk batang pada tanaman sawi. Penelitian dilaksanakan di Desa Bumi Harjo, Lampung pada tanggal 16 April 2025 menggunakan metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL).Ekstrak daun kelor diperoleh melalui metode perendaman dengan perbandingan berat daun kering dan volume air 1:5 (w/v) selama 24 jam. Perlakuan terdiri dari lima konsentrasi ekstrak daun kelor yaitu 0% (kontrol), 5%, 10%, 15%, dan 20% yang diaplikasikan setiap tiga hari sekali selama 21 hari. Parameter yang diamati meliputi intensitas serangan penyakit, luas daun terserang, dan pertumbuhan tanaman. Data dianalisis menggunakan ANOVA satu arah dan uji lanjut DMRT pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun kelor berpengaruh signifikan terhadap pengendalian penyakit busuk batang pada tanaman sawi. Konsentrasi 15% memberikan efektivitas pengendalian sebesar 55,2% dengan penurunan luas daun terserang sebesar 68,2% ± 3,4%. Konsentrasi 20% menunjukkan efektivitas tertinggi mencapai 67,1% dengan kategori sangat efektif. Selain itu, perlakuan ekstrak daun kelor juga meningkatkanpertumbuhan tanaman sawi dengan tinggi rata-rata 35,6 cm ± 2,2 cm pada konsentrasi 15% dibandingkan kontrol yang hanya 27,3 cm ± 1,8 cm. Senyawa bioaktif dalam daun kelor seperti flavonoid, tanin, dan saponin berperan sebagai agen antimikroba yang menghambat pertumbuhan patogen penyebab busuk batang. Dapat disimpulkan bahwa ekstrak daun kelor efektif sebagai pestisida nabati untuk mengendalikan penyakit busuk batang pada tanaman sawi dan merupakan alternatif yang ramah lingkungan, ekonomis, dan berkelanjutan untuk menggantikan pestisida kimia sintetis.

Page 2 of 2 | Total Record : 20